bab iv implementasi dan evaluasisir.stikom.edu/id/eprint/2204/6/bab_iv.pdf · dvd writer. 7....
TRANSCRIPT
119
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1 Kebutuhan Sistem
Dalam menjalankan sistem ini maka diperlukan perangkat keras dan
perangkat lunak yang dengan kondisi dan persyaratan tertentu agar sistem dapat
berjalan dengan baik. Adapun kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak
adalah sebagai berikut.
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras
Persyaratan minimal perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan
Sistem Informasi Radiologi adalah sebagai berikut:
1. Prosesor minimal Core 2 Duo 2,0 GHz.
2. Monitor.
3. Memori minimal 4 GB.
4. VGA Card minimal 16 MB.
5. Hard Disk dengan free space 1 TB.
6. DVD writer.
7. Keyboard.
8. Mouse.
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak
Persyaratan minimal perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan
Sistem Informasi Radiologi ini adalah:
1. Operating System Windows 7.
120
2. Basis data untuk pengolahan data menggunakan SQL Server 2008.
3. IDE yang digunakan dalam melakukan pemograman adalah Visual
Studio 2010 dengan menggunakan bahasa ASP. Net
4. Untuk perancangan sistem menggunakan Altova Umodel 2013
Enterprise dan Sparx System Enterprise Architect 8.0
5. Microsoft .Net Framework 4.0
4.2 Implementasi dan Testing
Setelah kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak telah terpenuhi,
maka tahap selanjutnya adalah melakukan implementasi sistem yang telah dibuat,
serta melakukan pengujian dari fungsionalitas aplikasi.
Implementasi dan testing pada Sistem Informasi Radiologi di Rumah
Sakit National Hospital akan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Implementasi dan testing terhadap fungsi menerima pesan HL7
bertipe OMI^O23 yang dikirim oleh HIS ke Perantara HL7 dan
mengirim pesan HL7 bertipe ORU^R01 yang dikirim oleh Perantara
HL7 ke HIS. Pengujian tersebut akan dilakukan pada modul
Perantara HL7.
2. Implementasi dan testing terhadap fungsi penjadwalan order
pemeriksaan pasien, proses screening, mengelola daftar kerja
modality dan melakukan tracking pmeriksaan pencitraan pasien.
Pengujian tersebut akan dilakukan pada modul MEDVIEW RIS.
121
3. Implementasi dan testing terhadap fungsi proses membuat Modality
Worklist (MWL) ketika mendapatkan permintaan daftar kerja
modality dari modality (modality yang digunakan adalah CT, CR,
MRI dan USG) dan menerima MPPS dari modality (modality yang
digunakan adalah MRI). Pengujian tersebut akan dilakukan pada
modul MWL MPPS Service.
Implementasi dan testing pada Sistem Informasi Radiologi di Rumah
Sakit National Hospital akan diujicoba menggunakan data sample / data tidak
sebenarnya untuk menjaga kerahasiaan pasien. Data tersebut adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.1 Data ujicoba implementasi dan testing pada Sistem Informasi
Radiologi
4.2.1 Implementasi dan Testing pada Modul Perantara HL7
A. Menerima Pesan HL7 Bertipe OMI^O23
Perantara HL7 akan diterapkan pada level windows service, sehingga
perantara HL7 dapat melakukan proses konversi pesan HL7 bertipe OMI^O23
secara otomatis ketika perantara HL7 menerima pesan HL7 yang dikirim oleh
HIS. Sebelum mengirimkan pesan HL7 bertipe OMI^O23, HIS akan melakukan
proses registrasi order pemeriksaan pada form transaksi penunjang medis. Setelah
No Nama Patient Item Pemeriksaan Modality Tanggal Transaksi Tanggal Lahir
1 Ny. Lam Giok Ink CT ankle CT 27-10-2014 01-01-1940
2 Ny. Lam Giok Ink Chest AP/PA CR/XRAY 27-10-2014 01-01-1940
3 Ny. Lam Giok Ink MRI + MRA Kepala MRI 27-10-2014 01-01-1940
4 Ny. Lam Giok Ink Whole Abdominal US 27-10-2014 01-01-1940
122
melakukan proses registrasi order pemeriksaan, kemudian HIS akan membuat
pesan HL7 bertipe OMI^O23 dan mengirimkan pesan HL7 tersebut ke perantara
HL7.
Setelah perantara HL7 menerima pesan HL7 bertipe OMI^O23 yang
dikirimkan oleh HIS, kemudian perantara HL7 akan melakukan proses konversi
terhadap pesan HL7 tersebut. Dalam melakukan proses konversi, perantara HL7
akan melakukan pembacaan pesan HL7 terlebih dahulu. Setelah melakukan proses
pembacaan, perantara HL7 akan melakukan proses komparasi antara hasil
pembacaan pesan HL7 dengan data hasil pemetaan dari mapping item
pemeriksaan. Kemudian perantara HL7 akan membuat accession number yang
merupakan public key dalam integrasi antara HIS, RIS dan PACS.
Perantara HL7 akan melakukan penyimpanan dan membuatkan order
pemeriksaan pasien di RIS berdasarkan hasil pembacaan di atas. Apabila
perantara HL7 proses konversi dapat dilakukan, maka perantara HL7 akan
mengirimkan status “Success”.
Tabel 4.2 Hasil test case menerima pesan HL7 pada perantara HL7
ID Tujuan Input Hasil Yang
Diharapkan
Hasil Keterangan
OK NOT
1 Menerima Pesan
HL7 bertipe
OMI^O23 dengan
item pemeriksaan
yang sudah di
daftarkan
Pesan HL7 Bertipe
OMI^O23 berdasarkan
order pemeriksaan
yang dibuat oleh HIS
(gambar 4.1)
Perantara HL7 dapat
menerima pesan HL7
yang dikirimkan oleh
HIS. Kemudian
perantara HL7 dapat
melalukan konversi
√ Terpenuhi
(gambar 4.2)
123
Gambar 4.1 Tampilan Form Transaksi Penunjang Medis di HIS
terhadap pesan HL7
tersebut dan membuat
order pemeriksaan
pasien
2 Menerima Pesan
HL7 bertipe
OMI^O23 dengan
item pemeriksaan
yang belum di
daftarkan
Pesan HL7 Bertipe
OMI^O23 berdasarkan
order pemeriksaan
yang dibuat oleh HIS
(gambar 4.3)
Perantara HL7 dapat
menerima pesan HL7
yang dikirimkan oleh
HIS. Kemudian
perantara HL7 dapat
melalukan konversi
terhadap pesan HL7
tersebut dan
mengirimkan informasi
ke HIS bahwa item
pemeriksaan belum
terdaftar di RIS
√ Terpenuhi
(Gambar 4.4)
124
Pada gambar 4.1, menjelaskan bahwa pasien bernama Ny. Lam Giok Ink
telah melakukan order pemeriksaan CT ankle. Order pemeriksaan tersebut akan
dilakukan pada form transaksi penunjang medis di HIS.
Gambar 4.2 Tampilan Order Pemeriksaan Pasien di RIS
Pada gambar 4.2, menjelaskan bahwa pasien bernama Ny. Lam Giok Ink
dengan order pemeriksaan CT ankle telah dapat diterima dan ditampilkan pada form
order pemeriksaan di RIS.
Gambar 4.3 Tampilan Form Transaksi Penunjang Medis di HIS
125
Pada gambar 4.3, menjelaskan bahwa pasien bernama Ny. Lam Giok Ink
telah melakukan order pemeriksaan CT-Lumbar. Order pemeriksaan tersebut akan
dilakukan pada form transaksi penunjang medis di HIS.
Gambar 4.4 Tampilan pesan peringatan di HIS apabila Perantara HL7 gagal
melakukan konversi
Pada gambar 4.4, menjelaskan bahwa pasien bernama Ny. Lam Giok Ink
telah melakukan order pemeriksaan CT-Lumbar tidak dapat diterima dan ditampilkan
pada form order pemeriksaan di RIS dikarenakan belum dilakukan mapping data
item pemeriksaan pada RIS.
B. Mengirim Pesan HL7 Bertipe ORU^R01
Data citra medis yang dihasilkan dari proses pemeriksaan pencitraan
pasien akan dibaca oleh dokter terlebih dahulu. Setelah melakukan pembacaan
data citra medis, dokter akan membuat laporan berdasarkan hasil pembacaan
tersebut pada form report yang terdapat di PACS. Kemudian PACS akan
mengirimkan laporan hasil pembacaan dokter ke perantara HL7.
Ketika perantara HL7 menerima data yang dikirim dari PACS, perantara
HL7 akan melakukan update ke dalam database RIS dan dilanjutkan dengan
membuat pesan HL7 bertipe ORU^R01. Pesan HL7 yang telah dihasilkan dari
126
proses sebelumnya akan dikirim ke HIS oleh perantara HL7. Setelah menerima
pesan HL7 bertipe ORU^R01, HIS akan melakukan proses konversi terhadap
pesan HL7 tersebut dan hasil dari proses konversi pesan HL7 akan ditampilkan
pada form entri hasil pemeriksaan penunjang medis.
Tabel 4.3 Hasil test case mengirim pesan HL7 pada perantara
ID Tujuan Input Hasil Yang
Diharapkan
Hasil Keterangan
OK NOT
3 Menerima data
laporan hasil
pembacaan dari
PACS
Data laporan hasil
pembacaan dokter
Perantara HL7 dapat
menerima data laporan
dan melakukan update
ke dalam database RIS
√ Dapat dilihat
di dalam
database RIS
4 Perantara HL7
dapat membuat
pesan HL7 bertipe
ORU^R01
Data laporan hasil
pembacaan dokter
Terpenuhi
(Gambar 4.5)
Perantara HL7 dapat
membuat pesan HL7
√ Dapat dilihat
di dalam
database RIS
5 Perantara HL7
mengirimkan pesan
HL7 ke HIS dan
HIS dapat
melakukan
konversi terhadap
pesan tersebut
Data laporan hasil
pembacaan dokter
Perantara HL7
mengirimkan pesan
HL7 ke HIS dan HIS
dapat melakukan
konversi terhadap pesan
tersebut
√ Terpenuhi
(Gambar 4.6)
(Gambar 4.7)
127
Gambar 4.5 Tampilan Form Report di PACS
Pada gambar 4.5, menjelaskan bahwa dokter telah membuat laporan hasil
pembacaan citra medis dari pasien yang bernama Ny. Lam Giok Ink di dalam PACS.
Kemudian laporan hasil pembacaan tersebut akan dikirimkan PACS ke HIS melalui
modul perantara HL7 yang ada di RIS.
Gambar 4.6 Tampilan HIS telah menerima Pesan HL7 yang dikirimkan oleh
Perantara HL7
128
Pada gambar 4.6, menjelaskan bahwa HIS telah dapat menerima laporan
hasil pembacaan citra medis dari pasien yang bernama Ny. Lam Giok Ink yang
dikirimkan PACS ke HIS melalui modul perantara HL7 yang ada di RIS.
Gambar 4.7 Tampilan hasil pembacaan dokter pada HIS berdasarkan Pesan HL7
yang dikirimkan oleh Perantara HL7
Pada gambar 4.7, menjelaskan bahwa HIS telah dapat menampilkan isi
dari laporan hasil pembacaan citra medis dari pasien yang bernama Ny. Lam Giok
Ink yang dikirimkan PACS ke HIS melalui modul perantara HL7 yang ada di RIS.
4.2.2 Implementasi dan Testing pada MEDVIEW RIS
A. Melakukan Penjadwalan Pemeriksaan (Schedule)
Staf Radiologi dapat melihat order pemeriksaan yang dikirim dari HIS
untuk melakukan penjadwalan pemeriksaan melalui menu Schedule. Kemudian
Staf Radiologi dapat menekan tombol Scheduling yang terdapat pada daftar menu.
129
Gambar 4.8 Menu Scheduling pada Menubar
Setelah tombol Scheduling tersebut ditekan, maka akan muncul panel
Scheduling, seperti tampak pada gambar di bawah.
Gambar 4.9 Tampilan halaman Scheduling
Tampilan awal pada schedule adalah kumpulan daftar pasien yang belum
melakukan penjadwalan. Untuk melakukan proses penjadwalan pemeriksaan, staf
radiologi harus memilih data pasien yang akan dijadwalkan, dalam pengujian
pada halaman schedule akan digunakan data pasien yang bernama Ny. Lam Giok
Ink dengan item pemeriksaan CT ankle. Kemudian arahkan mouse pada tombol
select yang terletak di sebelah kiri, lalu tekan klik kiri pada mouse. Jika dilakukan
dengan benar, maka akan tampil halaman baru seperti pada gambar di bawah.
130
Gambar 4.10 Tampilan halaman Detail Order
Setelah halaman Detail Order tampil, maka staf radiologi harus
melengkapi data pasien untuk melakukan penjadwalan pencitraan. Adapun data
yang harus dilengkapi, yaitu : (1) start time digunakan untuk mengatur jam
penjadwalan pemeriksaan, (2) start date digunakan untuk mengatur tanggal
penjadwalan pemeriksaan, (3) patient size untuk tinggi badan pasien, (4) patient
weight untuk tinggi badan pasien, dan (5) radiographer digunakan untuk petugas
yang akan melakukan pencitraan. Kemudian tekan tombol Save untuk menyimpan
penjadwalan pemeriksaan ke dalam database.
131
Gambar 4.11 Tampilan halaman Radiographer
Pengujian pada form schedule ini difokuskan untuk memastikan bahwa
data yang dipilih untuk dilakukan proses penjadwalan pemeriksaan sudah cocok
dan sesuai.
Tabel 4.4 Hasil test case penjadwalan pemeriksaan
ID Tujuan Input Hasil Yang
Diharapkan
Hasil Keterangan
OK NOT
6 Menampilkan
order
pemeriksaan
pasien yang akan
melakukan
pemeriksaan
Masukkan data
pasien dan dokter
yang memeriksa
Setiap pasien yang
terdaftar kemudian
dilakukan
penjadwalan
pemeriksaan
√ Terpenuhi
(gambar 4.9)
132
7 Melakukan
pemilihan data
pemeriksaan untuk
dilakukan
penjadwalan
pemeriksaan
Memilih data pada
daftar pemeriksaan
pasien dan tekan
tombol select pada
sebeah kiri daftar
pemeriksaan pasien
Menampilkan form
detail order
√ Terpenuhi
(gambar 4.10)
8 Melakukan
pemilihan data
pemeriksaan pada
form detail order
Memilih data pada
daftar pemeriksaan
pasien dan melakukan
klik kiri
Menampilkan data
pasien pada panel
Editing
√ Terpenuhi
(gambar 4.10)
9 Melakukan
pemilihan staf
radiographer pada
form detail order
Menekan tombol ”...”
pada sebelah kanan
inputan radiographer.
Kemudian akan tampil
form radiographer.
Pilih radiographer yang
akan melakukan
pemeriksaan dan tekan
klik kiri
Menampilkan data
radiographer pada
inputan radiographer
√ Terpenuhi
(gambar 4.11)
10 Melakukan
penyimpanan data
penjadwalan
pemeriksaan ke
dalam database
Menekan tombol save Menampilkan order
pemeriksaan ke dalam
form screening
√ Apabila
datatidak
tersimpan
pada
database,
maka perlu
dilakukan
133
B. Melakukan Screening
Fitur screening digunakan untuk memastikan kedatangan pasien dalam
menjadwalkan daftar kerja modality. Fitur ini dapat diakses melalui menubar
Schedule Screening.
Gambar 4.12 Menu Screening pada Menubar
Setelah tombol Screening tersebut ditekan, maka akan muncul panel
Screening, seperti tampak pada gambar di bawah.
pengecekan
Event Click()
pada button
save, dan atau
terjadi
kesalahan
dalam coding
134
Gambar 4.13 Tampilan Form Screening.
Pada form screaning terdapat beberapa tombol, yaitu : (1) tombol QR
Code yang berguna untuk menampilkan data pasien dalam bentuk barcode 2D, (2)
tombol Select yang berguna untuk menampilkan informasi pasien, dan (3) tombol
screening yang terletak di sebelah kanan data pasien yang berguna untuk
membuat jadwal kerja modality (MWL). Pada pengujian form screening akan
digunakan data pasien yang bernama Ny. Lam Giok Ink dengan item pemeriksaan
CT ankle.
Gambar 4.14 Tampilan Form Pasien info.
135
Gambar 4.15 Tampilan Form Barcode 2D.
Pengujian pada form screening ini difokuskan untuk memastikan bahwa
data yang dipilih untuk dilakukan proses pembuatan daftar kerja modality sudah
cocok dan sesuai.
136
Tabel 4.5 Hasil test case proses screening
ID Tujuan Input Hasil Yang
Diharapkan
Hasil Keterangan
OK NOT
11 Menampilkan
form pasien
screening
Data order
pemeriksaan pasien
Dapat menapilkan
data order
pemeriksaan pasien
pada form screening
√ Terpenuhi
(gambar 4.13)
12 Menampilkan
form pasien info
Memilih data order
pemeriksaan pasien
dan kemudian tekan
tombol select pada
sebelah kiri data
order pemeriksaan
Menampilkan form
pasien info yang
berisi informasi
pasien
√ Terpenuhi
(gambar 4.14)
13 Menampilkan form
barcode 2D
Memilih data pada
daftar pemeriksaan
pasien dan tekan
tombol barcode pada
sebeah kanan daftar
pemeriksaan pasien
Menampilkan form
barcode
√ Terpenuhi
(gambar 4.15)
14 Membuat barcode
2D
Data pasien Dapat meng-generate
data pemeriksaan
pasien menjadi
gambar barcode 2D
√ Terpenuhi
(gambar 4.15)
137
C. Mengelola Order Pemeriksaan Pasien (Worklist)
Fitur worklist memungkinkan pengguna untuk melihat daftar kerja
modality yang telah dijadwalkan oleh MEDVIEW RIS. Fitur ini dapat diakses
melalui menubar Schedule Worklist.
Gambar 4.16 Menu Worklist pada Menubar
15 Melakukan
penyimpanan pada
proses screening
dan membuat daftar
kerja modality
Memilih data pada
daftar pemeriksaan
pasien dan tekan
tombol screening pada
sebeah kanan daftar
pemeriksaan pasien
Menampilkan order
pemeriksaan ke dalam
form worklist
√ Apabila
datatidak
tersimpan
pada
database,
maka perlu
dilakukan
pengecekan
Event Click()
pada button
screening, dan
atau terjadi
kesalahan
dalam coding
138
Setelah tombol Worklist tersebut ditekan, maka akan muncul panel
Worklist, seperti tampak pada gambar di bawah.
Gambar 4.17 Tampilan Form Worklist.
Pada form worklist terdapat beberapa tombol, yaitu : (1) tombol QR Code
yang berguna untuk menampilkan data pasien dalam bentuk barcode 2D, (2)
tombol Complete yang berguna untuk memberikan status complete secara manual
pada penjadwalan pemeriksaan, dan (3) tombol Discountinue yang berguna untuk
memberikan status discountinue secara manual pada penjadwalan pemeriksaan.
Pengujian pada form worklist ini difokuskan untuk memastikan bahwa
daftar kerja modality yang ditampilkan sudah cocok dan sesuai. Pada pengujian
form worklist akan digunakan data pasien yang bernama Ny. Lam Giok Ink
dengan item pemeriksaan CT ankle.
139
Tabel 4.6 Hasil test case form worklist
D. Melakukan Tracking Worklist
Form tracking worklist memungkinkan Staf Radiologi untuk melihat
status pasien yang telah melakukan pemeriksaan. Fitur ini dapat diakses melalui
menubar Schedule Tracking Worklist.
ID Tujuan Input Hasil Yang
Diharapkan
Hasil Keterangan
OK NOT
16 Menampilkan
data order
pemeriksaan
pasien
Data order
pemeriksaan pasien
Menampilkan data
order pemeriksaan
pasien pada form
worklist
√ Terpenuhi
(gambar 4.17)
17 Memberikan status
pemeriksaan pasien
secara manual
Data order
pemeriksaan pasien
Dapat memberikan
status pemeriksaan
pasien (Complete atau
Discontinue)
√ Apabila
datatidak
tersimpan
pada
database,
maka perlu
dilakukan
pengecekan
Event Click()
pada button
Complete, dan
atau terjadi
kesalahan
dalam coding
140
Gambar 4.18 Menu Tracking Worklist pada Menubar
Setelah tombol Tracking Worklist tersebut ditekan, maka akan muncul
panel Tracking Worklist, seperti tampak pada gambar di bawah.
Gambar 4.19 Tampilan Form Tracking Worklist.
Daftar kerja modality akan ditampilkan pada form ini. Pada bagian
sebelah kiri terdapat kolom procedure status, dari kolom tersebut menunjukkan
status pemeriksaan dari penjadwalan pemeriksaan tiap pasien. Pada form tracking
worklist akan dilakukan pengujian dengan data yang ada pada tabel 4.1 dengan
data sebanyak 4 item pemeriksaan.
141
Terdapat panel filter yang dapat digunakan untuk meng-filter data yang
akan ditampilkan berdasarkan tanggal, status order pemeriksaan (CITO) dan
modality.
Tabel 4.7 Hasil test case form tracking worklist
4.2.3 Implementasi dan testing pada MWL MPPS Service
A. Membuat Modality Worklist (MWL)
Order pemeriksaan pasien yang telah dijadwalkan pada MEDVIEW RIS
akan disimpan ke dalam database dan ditampilakan ke dalam form tracking
worklist. Kemudian data yang telah tersimpan ke dalam database akan digunakan
sebagai data inputan dalam membuat MWL ketika modality melakukan
permintaan data modality worklist (MWL).
Modality akan melakukan permintaan data MWL melalui MWL MPPS
Service. Kemudian MWL MPPS Service akan mengambil data di dalam database
RIS. Setelah mendapatkan data dari database, MWL MPPS Service akan
membuat MWL berdasarkan data dari database tersebut dan mengembalikan data
MWL yang telah dibuat ke modality.
ID Tujuan Input Hasil Yang
Diharapkan
Hasil Keterangan
OK NOT
18 Menampilkan
daftar kerja
modality
Daftar kerja modality Menampilkan form
tracking worklist
yang berisi informasi
daftar kerja modality
√ Terpenuhi
(gambar 4.19)
142
Pada implementasi, MWL MPPS Service akan diterapkan pada windows
service, sehingga MWL MPPS Service dapat melakukan proses di atas secara
otomatis ketika modality melakukan permintaan MWL.
Pengujian dilakukan ketika modality melakukan permintaan MWL
kepada MWL MPPS Service. Data MWL yang dibuat MWL MPPS Service dapat
diterima dan ditampilkan ke dalam beberapa modality, yaitu : (1) CT, (2) MRI, (3)
CR/XRAY, dan (4) USG.
Tabel 4.8 Hasil test case membuat MWL pada MWL MPPS Service
ID Tujuan Input Hasil Yang
Diharapkan
Hasil Keterangan
OK NOT
19 Menampilkan
MWL modality
CT
MWL yang dibuat
oleh MWL MPPS
Service (gambar
4.20)
Menampilkan MWL
yang dibuat oleh
MWL MPPS Service
dapat diterima dan
ditampilkan pada
modality CT
√ Terpenuhi
(gambar 4.21
dan gambar
4.22)
20 Menampilkan
MWL modality
MRI
MWL yang dibuat
oleh MWL MPPS
Service (gambar
4.20)
Menampilkan MWL
yang dibuat oleh
MWL MPPS Service
dapat diterima dan
ditampilkan pada
modality MRI
√ Terpenuhi
(gambar 4.23
dan gambar
4.24)
143
Gambar 4.20 Tampilan MWL pada Form Tracking Worklist.
Pada gambar 4.20, menunjukkan bahwa pengujian dilakukan dengan
menggunkan data pasien tabel 4.1.
21 Menampilkan
MWL modality
CR/XRAY
MWL yang dibuat
oleh MWL MPPS
Service (gambar
4.19)
Menampilkan MWL
yang dibuat oleh
MWL MPPS Service
dapat diterima dan
ditampilkan pada
modality CR/XRAY
√ Terpenuhi
(gambar 4.25
dan gambar
4.26)
22 Menampilkan
MWL modality
USG
MWL yang dibuat
oleh MWL MPPS
Service (gambar
4.19)
Menampilkan MWL
yang dibuat oleh
MWL MPPS Service
dapat diterima dan
ditampilkan pada
modality USG
√ Terpenuhi
(gambar 4.27
dan gambar
4.28)
144
Gambar 4.21 Tampilan MWL pada modality CT
Pada gambar 4.21 dan gambar 4.22, menunjukkan bahwa data pasien
yang bernama Ny. Lam Giok Ink telah dapat ditampilkan pada modality CT.
Gambar 4.22 Tampilan MWL pada modality CT
145
Gambar 4.23 Tampilan MWL pada modality MRI.
Pada gambar 4.23 dan gambar 4.24, menunjukkan bahwa data pasien
yang bernama Ny. Lam Giok Ink telah dapat ditampilkan pada modality MRI.
Gambar 4.24 Tampilan MWL pada modality MRI
146
Gambar 4.25 Tampilan MWL pada modality CR/XRAY.
Pada gambar 4.25 dan gambar 4.26, menunjukkan bahwa data pasien
yang bernama Ny. Lam Giok Ink telah dapat ditampilkan pada modality
CR/XRAY.
Gambar 4.26 Tampilan MWL pada modality CR/XRAY.
147
Gambar 4.27 Tampilan MWL pada modality USG.
Pada gambar 4.27 dan gambar 4.28, menunjukkan bahwa data pasien
yang bernama Ny. Lam Giok Ink telah dapat ditampilkan pada modality USG.
Gambar 4.28 Tampilan MWL pada modality USG
148
B. Menerima Modality Performed Procedure Step (MPPS)
Modality yang telah selesai melakukan proses pemeriksaan pencitraan
pasien, kemudian akan mengirimkan status pemeriksaan kepada MWL MPPS
Service melalui fitur MPPS yang dimiliki oleh modality.
Setelah MWL MPPS Service akan menerima status pemeriksaan yang
dikirimkan oleh modality. Kemudian MWL MPPS Service akan meng-update
status pemeriksaan yang ada pada database MEDVIEW RIS berdasarkan status
pemeriksaan yang dikirimkan oleh modality. Perubahan status pemeriksaan pada
MEDVIEW RIS dapat dilihat dalam form tracking worklist.
Pada implementasi, MWL MPPS Service akan diterapkan pada windows
service, sehingga MWL MPPS Service dapat melakukan proses di atas secara
otomatis ketika modality mengirimkan status pemeriksaan.
Pengujian dilakukan ketika modality mengirimkan status pemeriksaan
(MPPS) kepada MWL MPPS Service. Kemudian MWL MPPS Service dapat
meng-update status pemeriksaan yang ada pada database RIS berdasarkan status
pemeriksaan yang dikirimkan oleh modality.
Tabel 4.9 Hasil test case MWL MPPS Service menerima status pemeriksaan
dari modality
ID Tujuan Input Hasil Yang
Diharapkan
Hasil Keterangan
OK NOT
23 Merubah status
daftar kerja
modality
Status pemeriksaan
dari modality
(gambar 4.29,
Merubah status daftar
kerja modality
berdasarkan data
√ Terpenuhi
(gambar 4.32)
149
Pada gambar 4.29, 4.30 dan gambar 4.31, menunjukkan proses
pemberian status pemeriksaan (MPPS) pada modality MRI.
Gambar 4.29 Tampilan pemberian status pada modality MRI.
berdasarkan data
MPPS yang
dikirimkan
modality
gambar 4.30 dan
gambar 4.31)
MPPS yang
dikirimkan modality.
Kemudian status
pemeriksaan dapat
ditampilkan pada
form tracking worklist
150
Gambar 4.30 Tampilan nama pasien pada console modality MRI.
Gambar 4.31 Tampilan pemberian status pada modality MRI.
151
Gambar 4.32 Tampilan status pemeriksaan pasien pada form Tracking Worklist.
Pada gambar 4.32, menunjukkan bahwa RIS dapat menerima status
pemeriksaan (MPPS) yang dikirimkan modality MRI dan status pemeriksaan
tersebut dapat ditampilkan pada form tracking worklist.
4.3 Analisis Hasil Testing
Analisis hasil testing pada Sistem Informasi Radiologi yang telah
diimplementasikan di Rumah Sakit National Hospital akan dibagi menjadi 3
bagian, yaitu :
1. Analisis hasil testing terhadap fungsionalitas proses menerima pesan
HL7 bertipe OMI^O23 yang dikirim oleh HIS ke Perantara HL7 dan
mengirim pesan HL7 bertipe ORU^R01 yang dikirim oleh Perantara
HL7 ke HIS. Analisis hasil testing tersebut akan dilakukan pada
modul Perantara HL7.
2. Analisis hasil testing terhadap fungsionalitas proses penjadwalan
order pemeriksaan pasien, proses screening, mengelola daftar kerja
152
modality dan melakukan tracking pmeriksaan pencitraan pasien.
Analisis hasil testing tersebut akan dilakukan pada modul
MEDVIEW RIS.
3. Analisis hasil testing terhadap fungsionalitas proses membuat
Modality Worklist (MWL) ketika mendapatkan permintaan daftar
kerja modality dari modality (modality yang digunakan adalah CT,
CR, MRI dan USG) dan menerima MPPS dari modality (modality
yang digunakan adalah MRI). Analisis hasil testing tersebut akan
dilakukan pada modul MWL MPPS Service.
4.3.1 Analisis Hasil Testing pada modul Perantara HL7
A. Menerima Pesan HL7 Bertipe OMI^O23
Analisis hasil testing dalam pengujian fungsionalitas pada proses
menerima pesan HL7 bertipe OMI^O23 dapat ditunjukkan pada test case ID 1
dan test case ID 2.
Pada test case ID 1 akan mewakili pengujian fungsionalitas terhadap
proses menerima pesan HL7 bertipe OMI^O23 yang dikirimkan oleh HIS ke
Perantara HL7. Kemudian pada test case ID 2 akan mewakili proses konversi
pesan HL7 bertipe OMI^O23 yang telah diterima oleh Perantara HL7. Dalam
pengujian fungsionalitas terhadap 2 test case di atas, dapat disimpulkan bahwa
Perantara HL7 sudah dapat diimplementasikan.
153
B. Mengirim Pesan HL7 Bertipe ORU^R01
Analisis hasil testing dalam pengujian fungsionalitas pada proses
mengirim pesan HL7 bertipe ORU^R01 dapat ditunjukkan pada test case ID 3
hingga test case ID 5.
Pada test case ID 3 akan mewakili pengujian fungsionalitas terhadap
proses menerima data laporan hasil pembacaan dokter yang dikirimkan oleh
PACS ke Perantara HL7. Kemudian pada test case ID 4 akan mewakili proses
membuat pesan HL7 bertipe ORU^R01 berdasarkan data laporan hasil pembacaan
dokter. Kemudian dilanjutkan dengan test case ID 5 yang mewakili proses
pengiriman pesan HL7 yang bertipe ORU^R01 dari Perantara HL7 ke HIS.
Dalam pengujian fungsionalitas terhadap 3 test case di atas, dapat
disimpulkan bahwa modul Perantara HL7 sudah dapat diimplementasikan.
4.3.2 Analisis Hasil Testing pada Modul MEDVIEW RIS
A. Melakukan Penjadwalan Pemeriksaan (Schedule)
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa
proses melakukan penjadwalan pemeriksaan yang ada pada MEDVIEW RIS,
seperti : (1) menampilkan data order pemeriksaan, (2) memilih data order
pemeriksaan untuk dilakukan proses penjadwalan, (3) memilih data pada form
detail order, (4) memilih radiographer yang akan bertugas melakukan
pemeriksaan, dan (5) melakukan penyimpanan data penjadwalan pemeriksaan ke
dalam database. Proses yang telah dijelaskan di atas dapat diimplementasikan dan
ditunjukkan pada hasil test case ID 6 hingga test case ID 10.
154
B. Melakukan Screening
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa
proses melakukan screening yang ada pada MEDVIEW RIS, seperti : (1)
menampilkan form pasien screening, (2) menampilkan form pasien info, (3)
menampilkan form barcode 2D, (4) membuat barcode 2D, dan (5) melakukan
penyimpanan data proses screening ke dalam database kemudian dilanjutkan
dengan membuat daftar kerja modality. Proses yang telah dijelaskan di atas dapat
dan ditunjukkan pada hasil test case ID 11 hingga test case ID 15.
C. Mengelola Order Pemeriksaan Pasien (Worklist)
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa
proses mengelola order pemeriksaan pasien yang ada pada MEDVIEW RIS,
seperti : (1) menampilkan data order pemeriksaan pasien dan (2) melakukan
proses pemberian status pemeriksaan pasien secara manual. Proses yang telah
dijelaskan di atas dapat diimplementasikan dan ditunjukkan pada hasil test case
ID 16 dan test case ID 17.
D. Melakukan Tracking Worklist
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa
proses melakukan tracking worklist yang ada pada MEDVIEW RIS, seperti :
menampilkan daftar kerja modality dapat diimplementasikan. Hasil pengujian
tersebut dapat ditunjukkan pada hasil test case ID 18.
155
4.3.3 Analisis Hasil Testing pada modul MWL MPPS Service
A. Membuat Modality Worklist (MWL)
Analisis hasil testing dalam pengujian fungsionalitas pada proses
membuat modality worklist (MWL) dapat ditunjukkan pada test case ID 19
hingga test case ID 22.
Pada test case ID 19 akan mewakili pengujian fungsionalitas terhadap
proses membuat MWL yang diintegrasikan dengan modality CT. Kemudian pada
test case ID 20 akan mewakili proses membuat MWL yang diintegrasikan dengan
modality MRI.
Test case ID 21 yang mewakili proses membuat MWL yang
diintegrasikan dengan modality CR/XRAY dan yang terakhir adalah test case ID
22 yang mewakili proses membuat MWL yang diintegrasikan dengan modality
US. Dalam pengujian fungsionalitas terhadap 4 test case di atas, dapat
disimpulkan bahwa fungsi MWL pada modul MWL MPPS Service sudah dapat
diimplementasikan.
B. Menerima Modality Performed Procedure Step (MPPS)
Analisis hasil testing dalam pengujian fungsionalitas pada proses
menerima modality performed procedure step (MPPS) dapat ditunjukkan pada
test case ID 23.
Pada test case ID 23 akan mewakili pengujian fungsionalitas terhadap
proses modality performed procedure step (MPPS) yang dikirimkan oleh modality
156
ke MWL MPPS Service. Dalam pengujian fungsionalitas terhadap test case di
atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi MPPS pada modul MWL MPPS Service
sudah dapat diimplementasikan.