bab iv - institutional repository undip (undip-ir)eprints.undip.ac.id/74076/5/bab_iv.pdf ·...
TRANSCRIPT
111
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
Dalam bab IV ini akan disajikan analisis hasil penelitian tentang pengaruh intensitas
periklanan, citra pendidikan Politeknik terhadap sikap siswa SMA Di Kota Ambon
untuk mendaftar kuliah pada Prodi Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ambon yang
dimediasi oleh tingkat motivasi siswa. Dalam penelitian ini dilakukan analisis regresi
sederhana dan regresi berganda dengan bantuan SPSS 22. Dalam penelitian ini ada
enam hipotesis yang diuji.
4.1 Pengujian Hipotesis
Selain pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini. Ada juga pengujian
mengenai mediasi, karena penelitian ini menggunakan variabel mediasi. Untuk itu akan
dilihat apakah ada pengaruh mediasi untuk variabel bebas (independent) terhadap
variabel terikat (dependent). Untuk menguji variabel mediasi ada empat langkah yang
dapat digunakan (Ngatno,2015:107). Langkah pertama adalah cara pemeriksaan, kedua
adalah dengan melakukan pengujian dengan perhitungan rumus Sobel test secara
manual, ketiga adalah dengan cara online pada Preacher tool melalui
http://quantpsy.org/sobel.htm. Dan yang terakhir adalah pengujian menggunakan
program SPSS (Proscess A.F. Hayes).
112
Dari keempat cara yang dikemukakan diatas, dalam penelitian ini untuk
menguji variabel mediasi menggunakan langkah pertama pengujian dengan cara
pemeriksaan yang dipopulerkan oleh Baron dan Kenny yang disebut” pendekatan
empat langkah”, untuk beberapa tahap regresi dilakukan, setelah itu mengamati
signifikansi koefisien dari setiap tahapannya. Empat langkah pengujian mediasi
menurut Baron dan Kenny (dalam Ngatno, 2015:109-110) sebagai berikut:
Tabel 4.1
Pendekatan Empat Langkah Baron dan Kenny
(Ngatno,2015:109)
Langkah Analisis Visualisasi 1 Melakukan analisis regresi sederhana dengan
X memprediksi me untuk menguji signifikansi
jalur a
X Me
2 Melakukan analisis regeresi sederhana dengan
X memprediksi Y untuk menguji signifikansi
jalur c
X Y
3 Melakukan analisis regresi sederhana dengan
Me memprediksi Y untuk menguji signifikansi
jalur b
Me Y
4 Melakukan analisis regresi berganda dengan X
dan Me memprediksi Y.
X Me Y
Pada dasarnya menggunakan analisis regresi liner sederhana pada langkah 1
sampai dengan 3 digunakan untuk menetapkan bahwa ada pengaruh antar variabel.
Sementara langkah 4 digunakan untuk mengetahui sifat variabel mediasi didalam
model penelitian. Untuk mengetahui ada atau tidakanya pengaruh mediasi
menggunakan empat langkah Baron dan Kenny, maka langkah pertama yaitu
melakukan analisis regresi liner sederhana dan berganda untuk menetapkan apakah
terdapat pengaruh antara variabel-variabel yang ada. Pengaruh parsial diterima secara
113
statistik apabila nilai Sig.< 0,05 atau nilai t-hitung > dari t-tabel. Hasil analisis regresi
linier sederhana disajikan pada beberapa tabel berikut:
4.2 Pengaruh Intensitas Periklanan (X1) terhadap Sikap Siswa (Y) menggunakan
Uji Regresi Sederhana
Tabel 4.2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .482a .233 .229 2.61671
a. Predictors: (Constant), Intensitas Periklanan
Sumber: data yang diolah,2019
Berdasarkan hasil analisis seperti yang ditampilkan pada tabel model summary
diatas diketahui bahwa korelasi antara intensitas periklanan (X1) dan sikap siswa (Y)
dengan korelasi produk momen by pearson didapat nilai R hitung sebesar 0.482. dilihat
dari tingkat korelasi dan hubungan, nilai ini tergolong cukup. Dari output tersebut juga
diperoleh koefisien determinasi (R square) sebesar 0.233. artinya, pengaruh variabel
intensitas periklanan (X1) terhadap sikap siswa (Y) sebesar 23.3 persen. dan 76.7
persen variabel sikap siswa dipengaruhi oleh variabel lain.
Tabel 4.3 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.148 1.237 1.736 .084
Intensitas
Periklanan .091 .012 .482 7.864 .000
a. Dependent Variable: Sikap Siswa
Sumber: Data yang diolah,2019
114
Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa intensitas periklanan (X1) berpengaruh
positif secara signifikan terhadap sikap siswa (Y) dengan koefisien 0.091 dan t-hitung
7.864 > t tabel 1.6524 (t-tabel 5 % one tail, N = 206) serta nilai signifikan 0.000 < 0,05.
Ini berarti bahwa variabel intensitas periklanan memberikan kontribusi sebesar 0.091
poin untuk meningkatkan sikap siswa untuk mendaftar pada jurusan AN Niaga Polnam.
hasil analisis ini sekaligus membuktikan hipotesis pertama bahwa intensitas periklanan
(X1) berpengaruh positif secara signifikan terhadap sikap siswa (Y) dengan koefisien
0.091 dan t-hitung 7.864 > t tabel 1.6524 (t-tabel 5 % one tail, N = 206) serta nilai
signifikan 0.000 < 0,05.
4.2.1 Pengaruh Intensitas Periklanan (X1) terhadap Tingkat Motivasi Siswa (Me)
menggunakan Uji Regresi Sederhana
Tabel 4.4 Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .418a .175 .171 2.83942
a. Predictors: (Constant), Intensitas Periklanan
Sumber: Data yang diolah,2019
Berdasarkan hasil analisis yang ditampilkan pada tabel model Summary diatas
diketahui bahwa korealasi atau hubungan antara intensitas periklanan (X1) dengan
Tingkat Motivasi (Me) dengan korelasi produk momen by pearson didapat nilai R
hitung sebesar 0.418. dilihat dari tingkat hubungan ini terdapat nilai korelasi yang
cukup. Yang artinya hubungan intensitas periklanan (X1) dan tingkat motivasi siswa
(Me) tidak kuat ataupun juga tidak lemah. Sementara itu itu jika dilihat dari output dari
115
koefisien dterminasi (R Square) didapat nilai sebesar 17.5 persen. Artinya variabel
intensitas periklanan berpengaruh sebesar 17.5 persen terhadap tingkat motivasi siswa
(Me). Sementara itu sebanyak 82.5 persen tingkat motivasi dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
Tabel 4.5 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .899 1.343 .669 .504
Intensitas
Periklanan .083 .013 .418 6.579 .000
a. Dependent Variable: Tingkat Motivasi siswa
Sumber: Data yang diolah,2019
Berdasarkan tabel 4.5, diketahui bahwa intensitas periklanan (X1) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap tingkat motivasi siswa dengan koefisien 0.083 dan t-
hitung 6.579 > t-tabel 1.6524 (t-tabel 5% one tail,N=206) serta nilai signifikansi 0.000
< 0.05. intensitas periklanan memberikan poin sebanyak 0.083 terhadap tingkat
motivasi (Me). Tanpa intensitas periklanan (X1), nilai yang dimiliki oleh tingkat
motivasi siswa hanya sebesar 0. 899
116
4.2.2 Pengaruh Tingkat Motivasi (Me) terhadap Sikap Siswa (Y) menggunakan
Uji Regresi Sederhana
Tabel 4.6 Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .653a .427 .424 2.26109
a. Predictors: (Constant), Tingkat Motivasi Siswa
Sumber: Data yang diolah,2019
Berdasrkan hasil analisis pada tabel model summary diatas dapat diketahui bahwa
korelasi antara tingkat motivasi siswa (Me) dan sikap siswa dengan korelasi produk momen by
pearson didapat nilai R hitung sebesar 0.653 persen. jika dilihat dari tingkat korelasi dan
kekuatan hubungan, 0.653 tergolong kuat. Artinya tingkat motivasi siswa memiliki hubungan
yang kuat terhadap sikap siswa (Y). dilihat dari output koefisien determinasi (R square) sebesar
0.427 atau 42.7 persen. artinya variabel tingkat motivasi siswa (Me) berpengaruh sebesar 42.7
persen terhadap variabel sikap siswa (Y). Sementara itu sebanyak 57.3 persen sikap siswa
dipengaruhi oleh variabel yang tidak ada di dalam penelitian ini.
Tabel 4.7 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.755 .513 11.224 .000
Tingkat
Motivasi
Siswa
.624 .051 .653 12.331 .000
a. Dependent Variable: Sikap Siswa
Sumber: Data yang diolah,2019
Berdasarkan tabel 4.7, diketahui bahwa tingkat motivasi (Me) berpengaruh
positif secara signifikan terhadap sikap siswa dengan koefisien 0.624 dan t-hitung
117
12.331 > t-tabel 1.6524 (t tabel 5 % one tail, N = 206) serta nilai signifikansi 0.000 <
0.05. Setelah melakukan analisis regresi linier sederhana antar variabel, selanjutnya
dilakukan pengujian analisis regresi linier berganda sebagai dasar untuk melihat
adanya hubungan mediasi (Ngatno, 2015:152). Analisis regresi linier berganda
membantu peneliti mengetahui apakah variabel mediasi di dalam model penelitian
bersifat penuh atau parsial.
4.2.3 Pengaruh Intensitas Periklanan (X1), terhadap Sikap Siswa (Y) melalui
Tingkat Motivasi (Me) menggunakan Uji Regresi Berganda
Tabel 4.8 Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .693a .480 .475 2.15947
a. Predictors: (Constant), Tingkat Motivasi, Initensitas Periklanan
Sumber: Data yang diolah 2019
Berdasarkan hasil analisis yang ditampilkan pada tabel model summary
diketahui bahwa diketahui bahwa hasil korelasi atau hubungan antara intensitas
periklanan (X1) dan tingkat motivasi (Me) terhadap sikap siswa dengan korelasi
produk momen by pearson diadapati nilai R hitung sebesar 0.693. Jika dilihat dari
tingkat korelasi dan kekuatan hubungan, nilai, 0.693 tergolong kuat. Artinya, variabel
intensitas periklanan (X1) dan tingkat motivasi secara bersama-sama berpengaruh kuat
terhadap sikap siswa. Sementara itu jika dilihat dari output koefisien determinasi (R
square) terdapat nilai sebesar 0.480. Artinya variabel intensitas periklanan (X1) dan
tingkat motivasi (Me) berpengaruh sebesar 48.0 persen terhadap sikap siswa (Y),
118
kemudian sebanyak 52 persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam
penelitian ini.
Tabel 4.9 Coefisients
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.677 1.022 1.641 .102
Intensitas
Periklanan .048 .011 .253 4.544 .000
Tingkat
Motivasi
Siswa
.523 .053 .548 9.825 .000
a. Dependent Variable: Sikap Siswa
Sumber: Data yang diolah,2019
Tabel 4.9 digunakan untuk membuktikan apakah hipotesis (H4) yang menyebutkan bahwa
terdapat pengaruh mediasi antara variabel intensitas periklanan (X1) terhadap sikap siswa (Y)
melalui tingkat motivasi Siswa (Me) diterima atau ditolak. Untuk menguji pengaruh mediasi
tersebut untuk itu dilakukan pemerikasaan terhadap signifikansi koefisien regresi linier
sederhana pada tabel 4.9 dan tabel 4.3 serta pemeriksaan terhadap signifikan koefisien regresi
berganda pada tabel 4.9.
1. Pada tabel 4.5, hasil analisis regresi linier sederhana menunjukan bahwa
intensitas periklanan (X1) signifikan mempengaruhi tingkat motivasi (Me)
dengan koefisien 0.083 dan t-hitung 6.579 > t-tabel 1.6524 (t-tabel 5% one
tail,N=206) serta nilai signifikansi 0.000 < 0.05.
2. Pada tabel 4.3, hasil regresi liner sederhana menunjukan bahwa intensitas
periklanan (X1) berpengaruh positif secara signifikan terhadap sikap siswa
119
untuk mendaftar (Y) dengan koefisien 0.091 dan t-hitung > t-tabel 1.6524 (t-
tabel5% one tail, N = 206) serta nilai signifikan 0.000 < 0.005.
3. Pada tabel 4.9, hasil analisis regersi berganda menunjukan bahwa tingkat
motivasi (Me) siginifikan mempengaruhi sikap siswa untuk mendaftar (Y)
setelah dikontrol variabel intensitas periklanan (X1) dengan koefisien 0.053
dan t-hitung 9.825 > t-tabel 1.6524 (t-tabel 5% one tail, N = 206) serta nilai
signifikan 0.000 < 0.05.
4. Tabel 4.9, menunjukan bahwa intensitas periklanan (X1) masih tetap signifikan
mempengaruhi sikap siswa (Y) setelah dikontrol variabel tingkat motivasi (Me)
dengan nilai koefisien 0.048 dan t-hitung 4.544 > t-tabel 1.6524 (t-tabel 5% one
tail, N = 206) serta nilai signifikansi 0.000 < 0.05. Hasil analisis regersi linier
berganda tersebut mnyimpulkan bahwa tingkat motivasi (Me) merupakan
variabel mediasi parsial yang mampu memediasi pengaruh antara variabel
intensitas promosi terhadap sikap siswa siswa (Y). Hal ini dikarenakan oleh
kofisien regresi intensitas periklanan terhadap sikap siswa masih tetap
signifikan ketika masih di kontrol dengan variabel mediasi tingkat motivasi
siswa.
120
Gambar 4.1
Hasil Uji Sobel Pengaruh Mediasi Intensitas Periklanan (X1) Terhadap Sikap
Siswa (Y) Melalui Tingkat Motivasi Siswa (Me)
Menggunakan Preacher Tool di htpp://quantspy.org/sobel/sobel.htm.
Hasil Uji Sobel melalui online dengan menggunakan Preacher Tool di
alamat http://quantspy.org/sobel/sobel.htm. Ketika jalur a, jalur b, Sa dan Sb di
masukan ke kolom yang tersedia, hasil uji sobelnya menunjukan bahwa nilai z
(5.36045945) > z-mutlak 1.96 pada tingkat signifikansi 0.05. maka disimpulkan
bahwa pengaruh mediasi adalah signifikan secara statistik.
4.2.4 Pengaruh Citra Pendidikan Politeknik (X2) terhadap Sikap Siswa (Y)
menggunakan Uji Regresi Sederhana
Tabel 4.10 Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .426a .181 .177 2.70257
a. Predictors: (Constant), Citra Pendidikan Politeknik
Sumber: Data yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil analisis diatas pada tabel model summary dapat diketahui
bahwa korelasi antara variabel bebas citra pendidikan Politeknik (X2) terhadap
variabel terikat sikap siswa (Y) dengan korelasi produk momen by Pearson didapat
121
nilai R hitung sebesar 0.426. jika dilihat dari tingkat korelasi dan kekuatan hubungan
nilai R sebesar 0.426 tergolong cukup. Artinya , hubungan antara citra pendidikan
Politeknik (X2) dengan sikap siswa (Y) dapat dikatakan tidak kuat juga tidak lemah.
Dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R square) sebesar 0.181 atau 18.1
persen. artinya citra pendidikan Politeknik (X2) berpengaruh sebesar 18.1 persen
terhadap sikap siswa (Y). dan 81.9 persen dipengaruhi oleh variabel lain.
Tabel 4.11 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.474 1.395 1.773 .078
Citra Pendidikan Politeknik
.275 .041 .426 6.725 .000
a. Dependent Variable: Sikap Siswa
Sumber: Data yang diolah,2019
Berdasarkan tabel 4.11, diketahui bahwa citra pendidikan Politeknik (X2) berpengaruh
positif secara signifikan terhadap sikap siswa (Y) dengan koefisien 0.275 dan t-hitung 6.725 >
t tabel 1.6524 (t-tabel 5 % one tail, N = 206) serta nilai siginifikan 0.000 < 0.05. Artinya, citra
pendidikan Politeknik (X2) memberikan 0.275 poin terhadap sikap siswa (Y). dari hasil analisis
ini membuktikan hipotesis kedua bahwa citra pendidikan Politeknik berpengaruh positif
terhadap sikap siswa (Y) dengan koefisien 0.275 dan t-hitung 6.725 > t tabel 1.6524 (t-tabel 5
% one tail, N = 206) serta nilai siginifikan 0.000 < 0.05.
122
4.2.5 Pengaruh Citra Pendidikan Politeknik (X2) terhadap Tingkat Motivasi
(Me) menggunakan Uji Regresi Sederhana
Tabel 4.12 Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .469a .220 .216 2.76121
a. Predictors: (Constant), Citra Pendidikan Politeknik
Sumber: Data ynag diolah
Berdasarkan hasil analisis pada yang ditampilkan pada tabel model summary
diatas dapat diketahui bahwa hubungan antara citra pendidikan Politeknik dengan
tingkat motivasi dengan korelasi produk momen by pearson didapat nilai R hitung
sebesar 0.469. dilihat dari tingkat korelasi dan kekuatan hubungan, nilai R sebesar
0.469 tergolong cukup kuat. Artinya citra pendidikan Politeknik mempunyai (X2)
mempunyai pengaruh yang kuat terhadap tingkat motivasi siswa (Me). Sedangkan
trelihat pada output juga diperoleh nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0.220.
Artinya, variabel variabel citra pendidikan Politeknik (X2) berpengaruh sebesar 22.0
persen terhadap tingkat motivasi siswa. Kemudian sebanyak 78.0 persen variabel
tingkat motivasi siswa (Me) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam
penelitian ini.
123
Tabel 4.13 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1.075 1.426 -.754 .452
Citra
Pendidikan
Politeknik
.317 .042 .469 7.582 .000
a. Dependent Variable: Tingkat Motivasi Siswa
Sumber: Data yang diolah,2019
Berdasarkan tabel 4.5, diketahui bahwa citra pendidikan Politeknik (X2)
berpengaruh positif secara signifikan terhadap tingkat motivasi siswa (Me) dengan
koefisien 0,317 dan t-hitung 7.582 > t-tabel 1.6524 (t-tabel 5% one tail N=206) serta
nilai signifikansi 0.000 < 0,05. Sementara itu jika dilihat dari nilai koefisien yang
dihasilkan, yaitu terdapat nilai 0.317. Artinya, variabel citra pendidikan hanya
menyumbangkan nilai sebesar 0.317 terhadap tingkat motivasi siswa.
4.2.6 Pengaruh Citra Pendidikan Politeknik (X2), terhadap Sikap Siswa (Y)
melalui Tingkat Motivasi Siswa (Me) menggunakan Uji Regresi Berganda
Dari Tabel 4.14
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .667a .445 .440 2.23012
a. Predictors: (Constant), Tingkat Motivasi, Citra Pendidikan Politeknik
Sumber: Data yang diolah,2019
Berdasarkan hasil analisis yang ditampilkan pada tabel model summary diatas
dapat diketahui bahwa korelasi atau hubungan antara citra pendidikan Politeknik (X2)
dan tingkat motivasi siswa (Me) secara bersama-sama terhadap sikap siswa (Y) dengan
124
korelasi produk momen by pearson didapati nilai R hitung sebesar 0.667. apabila
dilihat dari tingkat korelasi dan kekuatan hubungan nilai R sebesar 0.667 tergolong
kuat. Artinya, antara citra pendidikan Politeknik (X2) dan tingkat motivasi (Me)
terhadap sikap siswa (Y) berpengaruh sebesar 44.5 persen terhadap sikap siswa (Y),
sementara itu sebanyak 55.5 persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dihitung
dalam penelitian ini.
Tabel 4.15 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.072 1.153 2.664 .008
Citra
Pendidikan
Politeknik
.099 .038 .153 2.589 .010
Tingkat
Motivasi
Siswa
.556 .057 .582 9.828 .000
a. Dependent Variable: Sikap Siswa
Sumber: Data yang diolah,2019
Tabel 4.15, digunakan untuk membuktikan apakah hipotesis kelima (H5)
terdapat pengaruh mediasi antara variabel bebas citra pendidikan Politeknik terhadap
sikap siswa (Y) melalui tingkat motivasi siswa (Me) diterima atau ditolak. Untuk
menguji pengaruh tersebut, akan dilakukan pemerikasaan terhadap signifikansi
koefisien regresi linier sederhana pada tabel 4.13 dan tabel 4.11 serta pemerikasaan
terhadap signifikansi koefisien regresi linier berganda pada tabel 4.15
1. Pada tabel 4.13, hasil analisis regresi linier sederhana menunjukan bahwa citra
pendidikan Politeknik (X2) berpengaruh positif secara signifikan terhadap
125
tingkat motivasi (Me) dengan koefisien 0,317 dan t-hitung 7.582 > t-tabel
1.6524 (t-tabel 5% one tail N=206) serta nilai signifikansi 0.000 < 0,05.
2. Pada tabel 4.11, hasil analisis regresi linier sederhana menunjukan bahwa citra
pendidikan Politeknik (X2) siginifikan mempengaruhi sikap siswa (Y) dengan
koefisien 0.275 dan t-hitung 6.725 > t tabel 1.6524 (t-tabel 5 % one tail, N =
206) serta nilai siginifikan 0.000 < 0.05.
3. Pada tabel 4.15, hasil analisis regresi berganda menunjukan bahwa tingkat
motivasi siswa (Me) signifikan mempengaruhi sikap siswa (Y) setelah
dikontrol variabel citra pendidikan Politeknik (X2). Koefisien variabel mediasi
tingkat motivasi siswa sebesar 0.556 dengan t-hitung 9.828 > t-tabel 1.6524 (t-
tabel 5% one tail, N = 206).
4. Tabel 4.15, juga menunjukan bahwa citra pendidikan Politeknik (X2) masih
signifikan mempengaruhi sikap siswa (Y) setelah dikontrol variabel tingkat
motivasi siswa (Me) dengan koefisien 0.099 dan t-hitung 2.589 > t-tabel 1.6524
(t-tabel 5% one tail, N = 206). Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel tingkat motivasi merupakan variabel mediasi
parsial yang mampu memediasi citra pendidikan Politeknik (X2) terhadap sikap
siswa (Y). ini dikarenakan koefisien regresi citra pendidikan Polietknik masih
tetap signifikan ketika masih dikontrol dengan variabel mediasi.
126
Gambar 4.2
Hasil Uji Sobel Pengaruh Mediasi Citra Pendidikan Politeknik (X2)
Terhadap Sikap Siswa (Y) Melalui Tingkat Motivasi Siswa (Me)
menggunakan Preacher Tool
di http://quantpsy.org/sobel/sobel.htm.
hasil Uji Sobel melalui perhitungan secara online dengan menggunakan
Preacher Tool dia alamat http://quantpsy.org/sobel/sobel.htm. Ketika nilai jalur a, jalur
b, Sa dan Sb dimasukan ke kolom yang tersedia, hasil Uji Sobelnya menununjukan
angka 5.96931448. artinya, hasil Uji Sobel menyatakan bahwa pengaruh mediasi
signifikan.
4.2.7 Pengaruh Intensitas Periklanan (X1), Citra Pendidikan Politeknik (X2)
terhadap Sikap Siswa (Y) menggunakan Uji Regresi Berganda
Tabel 4.16 Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,579a ,335 ,329 2,44178
a. Predictors: (Constant), Intensitas Periklanan, Citra Pendidikan Politeknik
Sumber: Data yang diolah,2019
Berdasarkan hasil analisis seperti yang ditampilkan pada tabel model summary
Diatas diketahui bahwa korelasi atau hubungan antara intensitas periklanan (X1) dan
citra pendidikan Politeknik (X2) terhadap sikap siswa (Y) didapat nilai R hitung
127
sebesar 0.579. dari output tersebut diperoleh nilai koefisien determinasi (R square)
sebesar 0.335 persen. Artinya variabel intensitas periklanan (X1) dan citra pendidikan
Politeknik (X2) secara bersama-sama berpengaruh sebesar 33.5 persen terhadap sikap
siswa, kemudian sebanyak 66.5 persen dipenagruhi oleh variabel lain yang tidak ada
dalam penelitian ini.
Tabel 4.17 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.477 1.531 -2.270 .024
Intensitas
Periklanan .076 .011 .404 6.848 .000
Citra
Pendidikan
Politeknik
.213 .038 .330 5.592 .000
a. Dependent Variable: Sikap Siswa
Sumber: Data yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 4.17, diketahui bahwa intensitas periklanan (X1) dan citra
pendidikan Politeknik (X2) berpengaruh positif secara signifikan terhadap sikap siswa
(Y). dapat dilihat dari nilai koefisien yang ada 0.076 dan 0.213 kedua variabel memiliki
t-hitung 6.848 yang lebih besar dari t-tabel 1.6524 dan 5.592 lebih besar dari t-tabel
1.6524 (t-tabel 5% one tail, N = 206) dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05.
Tabel 4.18 ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 609,928 2 304,964 51,149 ,000b
Residual 1210,349 203 5,962
Total 1820,277 205
a. Dependent Variable: Sikap Siswa
b. Predictors: (Constant), Intensitas Periklanan, Citra Pendidikan Politeknik
Sumber: Data yang diolah,2019
128
Berdasarkan tabel 4.18, diatas dapat dilihat pada tabel Anova dengan nilai F
hitung 51.149 lebih besar dari F-tabel 3.89. maka dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh signifikan antara variabel intensitas periklanan (X1) dan citra pendidikan
Politeknik secara bersama-sama terhadap sikap siswa (Y).
4.2.8 Pengaruh Intensitas Periklanan (X1), Citra Pendidikan Politeknik (X2) dan
Tingkat Motivasi (Me) terhadap Sikap Siswa (Y) menggunakan Uji Regresi
Berganda
Tabel 4.19 Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .704a .495 .488 2.13292
a. Predictors: (Constant), Tingkat Motivasi Siswa,Intensitas Periklanan,Citra pendidikan Politeknik
Sumber: Data yang diolah,2019
Berdasarkan hasil analisis yang ditampilkan pada tabel model summary diatas
diketahui bahwa korelasi antara intensitas periklanan (X1), citra pendidikan Politeknik
(X2), dan tingkat motivasi siswa (Me) terhadap sikap siswa (Y) didapati nilai R hitung
sebesar 0.704. dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R square) sebesar
0.495. Artinya, variabel intensitas periklanan,citra pendidikan dan tingkat motivasi
berpengaruh sebesar 49.5 persen terhadap sikap siswa (Y), kemudian sebanyak 50.5
persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini.
129
Tabel 4.20 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.655 1.383 -.473 .636
Intesitas periklanan
.047 .010 .246 4.463 .000
Citra Pendidikan Politeknik
.090 .037 .140 2.467 .014
Tingkat Motivasi Siswa
.463 .058 .485 8.003 .000
a. Dependent Variable: Sikap Siswa
Sumber: Data yang diolah,2019
Berdasarakan tabel 4.20, diketahui bahwa intensitas periklanan (X1),citra
pendidikan Politeknik (X2) dan tingkat motivasi siswa (Me) berpengaruh positif secara
signifikan terhadap sikap siswa (Y) dengan nilai koefisien. Hal tersebut dapat dilihat
dari nilai koefisien regresi pada masing-masing variabel yang ada yaitu X1 = 0.047,
X2 = 0.090 dan Me = 0.463 yang memiliki t-hitung yang lebih besar dari t-tabel 1.6524.
serta nilai signifikansi yaitu 0.000 < 0.05 dan 0.014 sedangkan untuk tingkat motivasi
(Me) dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.05. dan dapat disimpulkan bahwa tingkat
motivasi siswa mempunyai pengaruh yang sangat besar ketika secara bersama-sama
mempengaruhi sikap siswa.
Tabel 4.21 ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 901.309 3 300.436 66.039 .000b
Residual 918.968 202 4.549 Total
1820.277 205
a. Dependent Variable: S b. Predictors: (Constant), Tingkat Motivasi Siswa, Intensitas Periklanan, Citra Pendidikan Politeknik
Sumber: Data yang diolah,2019
130
Dari hasil tabel 4.21 dapat diketahui bahwa tabel Anova dengan nilai F hitung
66.039. jika nilai F hitung > dari F-tabel 3.89. Artinya ada pengaruh signifikan antara
variabel intensitas periklanan (X1), citra pendidikan Politeknik (X2) dan tingkat
motivasi (Me) secara bersama-sama terhadap sikap siswa (Y). Hal ini sekaligus
membuktikan hipotesis keenam bahwa intensitas periklanan (X1),citra pendidikan
Politeknik (X2) dan tingkat motivasi (Me) berpengaruh positif secara signifikan
terhadap sikap siswa (Y) dengan nilai koefisien. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai
koefisien regresi pada masing-masing variabel yang ada yaitu X1 = 0.047, X2 = 0.090
dan Me = 0.463 yang memiliki t-hitung yang lebih besar dari t-tabel 1.6524. serta nilai
signifikansi yaitu 0.000 < 0.05 dan 0.014 sedangkan untuk tingkat motivasi (Me)
dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.05.
4.3 Diskusi Penelitian
Berikut ini akan diulas untuk masing-amsing hipotesis penelitian, yaitu pengaruh
intensitas periklanan, citra pendidikan Politeknik terhadap sikap siswa SMA di Kota
Ambon untuk mendaftar pada Prodi Aministrasi Niaga Politeknik Negeri Ambon yang
dimediasi oleh tingkat motivasi siswa. Dalam penelitian ini ada enam hipotesis.
Hipotesis pertama adalah (H1) terdapat pengaruh positif antara variabel intensitas
periklanan terhadap sikap siswa (Y). pengaruh ini dilihat dengan besarnya kekuatan
hubungan (nilai R) yaitu sebesar 0.482 yang tergolong sangat cukup dengan nilai
intensitas periklanan (X1) sebesar 23,3% terhadap sikap siswa (Y). Hipotesis kedua
dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif citra pendidikan Politeknik (X2)
terhadap sikap siswa (Y). hipotesis ini terbukti dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.005
131
pada tabel koefisien regersi sebesar 0.426 yang termasuk kategori cukup dengan nilai
kekuatan dengan nilai R Square sebesar 18,1%.
Hipotesisi tiga adalah terdapat pengaruh posistif intensitas periklanan (X1) dan
citra pendidikan Politeknik (X2) terhadap sikap siswa (Y). Ini terbukti dengan nilai
signifikansi pada tabel koefisien regersi sebesar 0.000 < 0.05. sementara itu kekuatan
dapat dilihat pada nilai F dari tabel Anova didapati nilai F hitung sebesar 51.149 > dari
F-tabel 3.89. Artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari intensitas
periklanan (X1) dan citra pendidikan Politeknik terhadap sikap siswa (Y).
Hipotesis keempat adalah terdapat pengaruh positif intensitas periklanan (X1)
terhadap sikap siswa (Y) melalui tingkat motivasi (Me). Hipotesis ini terbukti dengan
hasil dari nilai signifikan pada tabel regresi 0.000 < 0.05. adapun kekuatan
pengaruhnya sebesar 0.693 yang termasuk dalam kategori kuat dengan nilai R Square
sebesar 48.0 %. Hipotesis kelima adalah terdapat pengaruh positif citra pendidikan
Politeknik (X2) terhadap sikap Siswa (Y) melalui tingkat motivasi siswa (Me).
Terbukti dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.05. adapun dengan nilai R sebeasar 0.667
dengan nilai R Square 44,5 % dan termasuk kategori hubungan yang sangat kuat.
Hipotesis keenam adalah terdapat pengaruh positif intensitas periklanan, citra
pendidikan dan tingkat motivasi terhadap sikap siswa. Dari tabel Anova terlihat bahwa
F-hitung sebesar 66.039 > dari F-tabel 3.89. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari
intensitas promosi (X1) dan citra pendidikan Politeknik terhadap tingkat motivasi
(Me).
132
4.3.1 Akademis
Periklanan merupakan suatu kegiatan yang berlangsung untuk mengenalkan suatu
produk serta meningkatkan penjualan terhadap sebuah produk dimata konsumen.
Namun apabila iklan tidak dilakukan dengan baik maka para konsumen tidak akan
mengetahui informasi yang jelas tentang produk yang akan di jual atau dipromosikan
oleh suatu perusahaan. Maka dengan itu iklan dan promosi mempunyai peranan
penting dalam penyampaian informasi tentang sebuah produk kepada individu atau
kepada masyarakat secara umum. Promosi juga merupakan salah satu variabel dalam
bauran pemasaran yang sangat penting untuk dilakukan oleh peusahaan dalam
memasarkan jasa (Lupyoadi,2006:116).
Dalam bidang pendidikan tentang pengenalan sebuah Prodi atau lembaga
pendidikan kepada calon mahasiswa harus mempunyai informasi yang jelas dan
terbaru sehingga para calon mahasiswa mengetahui dengan jelas informasi dan
mengerti apa yang disampaikan. Seperti halnya dengan informasi tentang Prodi
Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ambon kepada para calon mahasiswa yakni
siswa SMA kelas XII di Kota Ambon. Kegiatan iklan bukan saja berfungsi sebagai alat
komunikasi antara perusahaan dan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk
mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai
keinginan dan kebutuhannya. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa 46 persen
responden memiliki tingkat mengetahui iklan yang sedang terhadap iklan AN Polnam.
Kemudian sebanyak 31 persen tingkat pengetahuannya tinggi, sementara itu untuk
responden yang tingkat pengetahuannya rendah sebanyak 23 persen (Grafik 3.3).
133
Artinya sebagian besar calon mahasiswa atau siswa kelas XII sudah mempunyai tingkat
yang tinggi untuk mengetahui iklan Prodi Administrasi Niaga Politeknik Negeri
Ambon. Saat responden di minta untuk mengisi angket penelitian mereka berupaya
untuk mengingat kembali pada media iklan apa yang mereka dapatkan. Hal ini tentunya
akan menujukan bahwa informasi yang mereka dapatkan cukup baik dan berhasil
diingat oleh responden. Hal ini juga dapat diperkuat dengan hasil tabulasi silang 3.18.
terdapat 76.2% yang tingkat pengetahuannya rendah. Sedangkan yang termasuk
kategori sedang 100% dan tinggi sebanyak 50.0%.. Artinya dalam pengetahuan akan
informasi yang dibutuhkan oleh calon mahasiswa yang tinggi dengan semakin intensif
promosi dilakukan maka semakin positif pula sikap dan tingkat motivasi dari calon
mahasiswa untuk menyukai suatu tempat dimana akan mengembangkan
pendidikannya.
Hal ini juga dapat terlihat pada hubungan tingkat motivasi siwa dan sikap siswa
yang mana terlihat sebanyak 80.0% persen pada kategori rendah calon mahasiswa
mempercayai akan citra pendidikan Politeknik dan 87.5% berada pada kategori sedang
kemudian pada kategori tinggi menunjukan tingkat motivasi tinggi dan sikap siswa
tinggi sebesar 75%. Artinya para calon mahasiswa sudah sangat tahu dan percaya
kepada citra pendidikan Politeknik. Hal ini dapat dibuktikan dengan tabulasi silang
Berdasarkan tabel 3.19
134
Dalam penelitian ini menggunakan teori Elaboration Likelihood Model
(ELM). Teori ini menurut Petty dan Cacioppo dalam (Littlejohn,2012:109) adalah teori
yang mencoba memprediksi kapan serta bagaimana anda akan dan tidak terbujuk oleh
pesan. Dalam teori terdapat dua rute pesan yang didapatkan oleh konsumen yaitu
Central Route Persuasion(rute sentral) yang mana informasi yang didapatkan secara
langsung dan mencakup banyak pemikiran dan didasarkan pada pertimbangan rasional
yang tekun tentang informasi produk. Yang kedua adalah Peripheral Route Persuasion
pada rute ini audiens atau konsumen tidak dipengaruhi oleh pesan yang disampaikan
namun oleh faktor lain seperti kemasan produk, atau bagaimana cara pesan itu
disampaikan. Pembentukan atau perubahan sikap pada rute ini tanpa bersifat kritis
menerima atau menolak pesan yang diterima oleh mereka. Apabila hasil penelitian ini
dijelaskan menggunakan teori ini maka dua variabel pertama termasuk rute central dan
peripheral. Variabel X1 intensitas periklanan merupakan jalur peripheral dan penerima
pesan dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XII.
Para siswa kelas XII. Ketika iklan AN Polnam disampaikan pada media
promosi para siswa akan dengan sendirinya memutuskan untuk melihat iklan pada
media-media iklan yang bisa dijangkau mereka atau yang mudah bagi mereka. Dalam
hal ini variabel intensitas periklanan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap
para siswa kelas XII untuk melihat iklan pada media promosi. artinya apabila iklan
semakin sering ditampilkan maka semakin tinggi tingkat motivasi untuk mengetahui
iklan dan sikap siswa untuk mendaftar pada Prodi Administrasi Niaga Politeknik
Negeri Ambon.
135
Sementara untuk variabel X2 yaitu variabel citra pendidikan Politeknik masuk
pada kategori rute central. Karena jalur ini mengharuskan para siswa atau calon
mahasiswa sebagai penerima pesan berpikir secara kritis terhadap pesan-pesan yang
didapatkan melalui media website Polnam atau media iklan lainnya. Dalam hal ini citra
pendidikan Politeknik mempunyai pengaruh yang kuat terhadap sikap siswa untuk
mendaftar pada Prodi Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ambon.
Selanjutnya untuk variabel tingkat motivasi yang menjadi variabel mediasi
dalam penelitian ini (variabel Me) termasuk dalam kategori rute central dikarenakan
para calon mahasiswa harus melewati beberapa tahap untuk berpikir secara kritis
tentang keinginan dan kebutuhan dari dalam dirinya sendiri. para calon mahasiswa
akan benar-benar melakukan beberapa proses untuk mengetahui iklan tersebut.
Variabel ini mempunyai pengaruh yang sangat kuat untuk mendorong para calon
mahasiswa untuk mengetahui iklan dan sikap siswa untuk mendaftar pada Prodi
Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ambon.
Dengan hasil penelitian yang menggunakan teori ELM ini membutikan bahwa,
untuk merubah sikap siswa untuk mendaftar pada Prodi Administrasi Niaga Politeknik
Negeri Ambon terdapat dua jalur yang dapat dilewati. Pertama para calon mahasiswa
atau para siswa SMA kelas XII terdorong untuk mengetahui iklan Prodi Administrasi
Niaga Politeknik Negeri Ambon tanpa berpikir secara kritis, kedua para calon
mahasiswa atau para siswa SMA kelas XII harus berpikir secara kritis dan melewati
beberapa proses yakni melalui pesan-pesan pada media website Polnam atau media
iklan lainnya.
136
4.3.2 Diskusi Praktis
Dari hasil penelitian ini juga menggambarkan bahwa tingkat motivasi siswa untuk
mengetahui dari Prodi iklan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ambon. kemudian
mempunyai keinginan dan kebutuhannya sendiri maka dapat dikategorikan sangat
cukup. artinya para siswa dengan sendirinya memutuskan sendiri untuk memilih
melihat iklan di media yang mereka anggap bahwa membuat mereka mengerti akan
pesan yang disampaikan oleh Prodi Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ambon. hal
ini dikuatkan dengan pendapat (Sarwono,2009:212) bahwa motivasi adalah keadaan
diri dalam manusia yang menggerakan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan
sosial dengan perasaan tertentu didalam menanggapi objek situasi atau kondisi di
lingkungan sekitar. Dengan hasil analisis pada pada pengujian hipotesis secara
langsung intensitas periklanan (X1) terhadap sikap siswa memberikan pengaruh yang
positif dan signifikan dengan kekuatan hubungan sebesar 0.482 dengan memberikan
kontribusi kepada sikap siswa (Y) sebesar 23.3 % . dan ini merupakan kontribusi yang
besar yang diberikan secara langsung. Maka dengan itu strategi penyampaian informasi
dari Politeknik negeri Ambon tentang Prodi Administrasi Niaga Politeknik Negeri
Ambon lebih intensif atau lebih sering dan menarik pada media iklan. karena iklan
sangat mempunyai pengaruh yang besar secara langsung kepada sikap siswa. Maka
dengan sendirinya para siswa akan menunjukan sikap yang positif dan berminat
terhadap Prodi Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ambon.
137
4.3.3 Diskusi Sosial
Perubahan sikap pada masyarakat secara umum untuk mengkonsumsi media sangat
cepat. Ini terlihat dari media konvensional kepada media digital, untuk itu pelaku
industri harus benar-benar mempertimbangkan strategi yang dilakukan dalam
penyampaian pesan persuasif kepada masyarakat. Mengingat banyaknya persaingan di
dunia media sangat tinggi. Hal ini terlihat pada keputusan-keputusan yang strategis
pada masyarkat dan kepada para calon mahasiswa untuk menetapkan keputusan
terhadap suatu lembaga pendidikan.
Sikap merupakan hasil belajar manusia sehingga sikap dapat ditumbuhkan dan
dikembangkan melalui proses belajar. Sikap menurut (Schifman, Kanuk,2008:234)
bahwa sikap berhubungan erat dengan kepribadian seseorang karena kepribadian
penting dalam pembentukan sikap. Hal ini berkaitan dengan sikap para siswa yang
akan melanjutkan studi. Tetapi dari beberapa media promosi yang menyampaikan iklan
Administrasi Niaga Politeknik Negeri Ambon terlihat masih pada media konvensional
yaitu surat kabar, televisi, radio dan baliho ini membuktikan bahwa media-media
tersebut masih tergolong aktif Di Kota Ambon, dan masih diperhatikan oleh masyrakat
maupun para calon mahasiswa. Untuk itu Politeknik harus merancang iklan yang
benar-benar mudah dimengerti oleh semua masyarakat dan para siswa calon
mahasiswa. Iklan menurut Pujianto (2003:99) iklan merupakan media komunikasi
persuasif yang dirancang sesuai dengan karakter media,segmen pasar dan kebutuhan
masyrakat untuk mendapat tanggapan positif mengkonsumsikan produk untuk
membantu tercapainya tujuan.
138
Dengan tidak membatasi informasi Politeknik juga mempunyai media website
yang menampilkan kebaruan informasi tentang masing-masing Prodi termasuk Prodi
Administrasi Niaga. untuk mempertahankan minat dari para siswa terhadap Prodi
Administrasi Niaga maka menjadi perhatian serius dari pihak Politeknik dalam
penyampaian pesan iklan pada media iklan baik konvensional maupun digital haruslah
mempunyai strategi komunikasi yang baik dalam isi pesan, gambar iklan, kualitas
pesan dan kemenarikan iklan yang disampaikan sehingga para siswa atau calon
mahsiswa tertarik dan kemudian mempunyai minat terhadap jurusan tersebut. Selain
itu Politeknik juga mempunyai hubungan kerjasama dengan sekolah-sekolah SMA
yang ada Di Kota Ambon dengan pemberian bantuan beasiswa kepada para siswa yang
ingin melanjutkan pendidikan pada Politeknik. Hal ini juga termasuk dalam
mempertahankan citra pendidikan Politeknik sendiri.