bab iv konsep pendekatan dan...

15
90 BAB IV KONSEP PENDEKATAN DAN PERANCANGAN 4.1 KONSEP PENDEKATAN 4.1.1 Konsep Makro 4.1.1.1 Cultural Center Sebagai Pelestari Budaya Dayak Budaya Dayak yang semakin hari semakin memudar. Globalisasi menciptakan modernisasi sehingga menghasilkan multikulturalisme dalam kehidupa masyarakat. Generasi muda sekarang sudah mulai tidak tertarik dengan kebudayaan sendiri. Lalu apa yang akan terjadi jika tidak ada upaya pelestarian tersebut. Tujuan dari Dayak Borneo Cultural Center adalah upaya dalam melestarikan kebudayaan Dayak dan menjadikan masyarakat umum khusunya pemuda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya sendiri. Fasilitas kultural ini menyuguhkan budaya sebagai pameran utama. Pengadaan cultural center berperan sebagai subjek yang menghubungkan objek (masyarakat) untuk “menyentuh” kembali budaya mereka sebagai bentuk meningkatkan kepedulian terhadap budaya sendiri. 4.1.1.2 Cultural Center Sebagai Sarana Edukatif Terpadu Masa Kini Pendidikan budaya tidak harus sebatas didapat dari pendidikan formal berupa sekolah. Pendidikan budaya juga dapat diberikan kepada institusi pendidikan non-formal yang lebih memberi pesan yang mendalam dengan cara interaksi pelajar kepada objeknya secara langsung. Dayak Borneo Cultural Center sebagai salah satu pendukung dikembangkannya sarana edukatif non-formal kepada masyarakat dengan tetap berpegang kepada 4 pilar pendidikan abad 21. 4.1.1.3 Cultural Center Sebagai Center of Excellence di Borneo Pada bab awal telah dijelaskan bahwa Provinsi Kalimantan Timur ditunjuk sebagai Center of Excellence (CoE) dalam informasi kebudayaan Borneo. Sebuah bentuk partisipatif pemerintah terhadap pelestarian

Upload: ngongoc

Post on 02-May-2018

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV KONSEP PENDEKATAN DAN PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/104426/potongan/S1-2016... · akan berupa satu massa tunggal atau beberapa massa (kawasan) atau ... film/video

90

BAB IV

KONSEP PENDEKATAN DAN PERANCANGAN

4.1 KONSEP PENDEKATAN

4.1.1 Konsep Makro

4.1.1.1 Cultural Center Sebagai Pelestari Budaya Dayak

Budaya Dayak yang semakin hari semakin memudar. Globalisasi

menciptakan modernisasi sehingga menghasilkan multikulturalisme dalam

kehidupa masyarakat. Generasi muda sekarang sudah mulai tidak tertarik

dengan kebudayaan sendiri. Lalu apa yang akan terjadi jika tidak ada upaya

pelestarian tersebut.

Tujuan dari Dayak Borneo Cultural Center adalah upaya dalam

melestarikan kebudayaan Dayak dan menjadikan masyarakat umum

khusunya pemuda untuk lebih mengenal dan mencintai budaya sendiri.

Fasilitas kultural ini menyuguhkan budaya sebagai pameran utama.

Pengadaan cultural center berperan sebagai subjek yang menghubungkan

objek (masyarakat) untuk “menyentuh” kembali budaya mereka sebagai

bentuk meningkatkan kepedulian terhadap budaya sendiri.

4.1.1.2 Cultural Center Sebagai Sarana Edukatif Terpadu Masa Kini

Pendidikan budaya tidak harus sebatas didapat dari pendidikan formal

berupa sekolah. Pendidikan budaya juga dapat diberikan kepada institusi

pendidikan non-formal yang lebih memberi pesan yang mendalam dengan

cara interaksi pelajar kepada objeknya secara langsung.

Dayak Borneo Cultural Center sebagai salah satu pendukung

dikembangkannya sarana edukatif non-formal kepada masyarakat dengan

tetap berpegang kepada 4 pilar pendidikan abad 21.

4.1.1.3 Cultural Center Sebagai Center of Excellence di Borneo

Pada bab awal telah dijelaskan bahwa Provinsi Kalimantan Timur

ditunjuk sebagai Center of Excellence (CoE) dalam informasi kebudayaan

Borneo. Sebuah bentuk partisipatif pemerintah terhadap pelestarian

Page 2: BAB IV KONSEP PENDEKATAN DAN PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/104426/potongan/S1-2016... · akan berupa satu massa tunggal atau beberapa massa (kawasan) atau ... film/video

91

kebudayaan yang ada di Borneo untuk dijadikan sebagai satu kesatuan

informasi terpadu, lengkap, dan global dalam satu tempat.

Keberagaman budaya Borneo yang merupakan budaya suku Dayak

telah mengalami gunjang-ganjing yang luar biasa oleh peradaban dunia.

Cultural center diharapkan mampu mewadahi kehidupan mereka, merangkul

tradisi mereka, agar tidak tertelan pahitnya peradaban sekarang ini. CoE

sebagai langkah awal dalam mempelajari kebudayaan Dayak secara global

dengan sentuhan teknologi yang menyertainya.

4.1.1.4 Cultural Center Sebagai Pemersatu Antar Bangsa

Kebudayaan Dayak tersebar di seluruh penjuru Borneo termasuk

melintasi wilayah administratif tiga negara di Borneo. Sebagai pemersatu

bangsa, budaya merupakan kata kunci dalam menyatukan kebudayaan

Dayak yang berlatar belakang sama, namun terhalang oleh bedanya ideologi

dari negara-negara tersebut. Identitas Dayak merupakan identitas bangsa

yang akan dikenal tidak hanya sebagai identitas Indonesia saja, melainkan

identitas Brunei dan Malaysia juga.

Cultural center dapat merangkum dan memberi pengalaman budaya

Dayak kepada budaya Dayak lain, kepada masyarakat, dan kepada kita

sebagai generasi pewaris kebudayaan lokal. Sebuah diplomasi budaya yang

akan menjadi ikon baru bagi kesejahteraan masyarakat adat di Borneo.

4.1.2 Konsep Mikro

4.1.2.1 Teater Kehidupan (theatre of life)

Cultural center sebagai teater yang memajang kehidupan keberagaman

suku Dayak di penjuru Borneo. Mempertontonkan kehidupan

sesungguhnya budaya Dayak, seperti apa, dan bagaimana jika kita terlibat

di dalamya.

Sebagai pertunjukan kehidupan sehari-hari yang dilihatkan dalam

cultural center, maka kita sebagai penikmat akan ikut ke dalam kehidupan

sosial tersebut sama seperti kita menjalani kehidupan kita sehari-hari.

4.1.2.2 Cultural center Sebagai A Nursery of Living Thoughts

Page 3: BAB IV KONSEP PENDEKATAN DAN PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/104426/potongan/S1-2016... · akan berupa satu massa tunggal atau beberapa massa (kawasan) atau ... film/video

92

Sebagaimana sebuah museum mampu menjadi “saksi bisu” keberadaan

kebudayaan mereka nantinya. Fungsi mendengarkan dan menyerap apa

yang dilihatnya dan dirasakan untuk disimpan dalam sebuah pikiran untuk

tetap diingat terus. Cultural center juga dapat menjadi rumah bagi

pemeliharaan pikiran-pikiran yang tetap hidup. Pemikiran hidup ini sebagai

saksi yang mampu memberikan gambaran dan pencerahan bagi khalayak

umum.

4.1.2.3 Ruang Interaktif: Dialog Interaksi (Kembali) Manusia dan Budaya

Interaktif sebagai bentuk hasil dari interaksi atau hubungan timbal

balik. Interaktif diterapkan sebagai sarana dalam mengenali suatu budaya

karena pada dasarnya budaya juga berasal dari interaksi antar manusia serta

lingkungannya. Jika sesuatu yang interaktif terkait dengan sesuatu yang

canggih, teknologi, namun di sini bagaimana interaktif dapat

mempertemukan kembali manusia dengan budaya yang di mana selama ini

pemikiran budaya adalah sesuatu yang primitif dengan arsitektur sebagai

medianya.

4.1.2.4 Arsitektur dan Interaktif

Cultural center merupakan suatu tipologi fungsi yang terdiri dari

beberapa tipologi. Sebagian akan mengatakan bahwa cultural center ini

nantinya akan menjadi membosankan, tidak menarik, dan terkesan kuno.

Perancangan dengan pendekatan interaktif merupakan suatu alternatif

dalam menarik perhatian masyarakat umum untuk melihat-melihat

peninggalan suatu budaya. Pada pemikiran ini adalah mengaitkan antara

wadah (arsitektur) ke dalam suasana interaktif yang tidak seperti interaktif

lain yang hanya berpaku pada teknologi dan keunikan, meski ini sedikit ada

pengaruh nantinya.

4.2 KONSEP PERANCANGAN INTERAKTIF

Penjelasan pada penulisan ini adalah mengenai konsep-konsep apa yang akan

diterapkan dalam Dayak Borneo Cultural Center berdasarkan preseden-preseden terpilih

sebagai acuan nantinya dalam mendesain ruang-ruang tersebut.

4.2.1 Konsep Ruang Dalam

Page 4: BAB IV KONSEP PENDEKATAN DAN PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/104426/potongan/S1-2016... · akan berupa satu massa tunggal atau beberapa massa (kawasan) atau ... film/video

93

Sebagai ruang yang memberikan berbagai jenis pengalaman kepada

pengunjung dan merupakan ruang inti bagi pengunjung Dayak Borneo Cultural

Center. Sebagai ruang inti, sangat dibutuhkan perancangan yang mampu

memberikan informasi yang ingin disampaikan. Sebuah rute perjalanan menuju

galeri seni akan menentukan pemahaman pengujung akan materi di dalam cultural

center.

Disini berusaha menguatkan pendekatan secara interaktif bagi pengunjung

agar mereka mendapatkan pengalaman ruang yang berbeda dengan tipologi yang

lain karena “keinteraktifan” pola, susunan atau tatanan ruang di dalamnya.

Gambar 4.1 Suasana ruang dalam yang diinginkan

(Sumber: http://jktgo.com/wp-content/uploads/2013/11/Galeri-Indonesia-Kaya-

Edited.jpg diakses pada tanggal 20 Januari 2016 pukul 00.09 WIB)

Gambar 4.2 Suasana ruang dalam yang simple tapi bermakna by Sou Fujimoto

(Sumber: http://atypes.com/archives/iwan-baan-interaksi-manusia-dan-arsitektur/ diakses

pada tanggal 20 Januari 2016 pukul 00.11 WIB)

Page 5: BAB IV KONSEP PENDEKATAN DAN PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/104426/potongan/S1-2016... · akan berupa satu massa tunggal atau beberapa massa (kawasan) atau ... film/video

94

4.2.2 Konsep Ruang Luar

Konsep ruang luar adalah memberikan pengalaman ruang dari sisi luar

sebelum memasuki ruang dalam. Biasanya pengaturan lanskap menjadi tatanan

utama dalam perancangan interaktif. Pada Dayak Borneo Cultural Center ini, ruang

luar merupakan ruang dengan filosofi kehidupan alam dan lingkungan (sesuai

dengan filosofi suku Dayak) serta ruang publik baru yang lebih menginteraksikan

antar manusia.

4.2.3 Ruang Dalam dan Ruang Luar

Gambar 4.3 Suasana ruang dalam untuk pameran

(Sumber: http://www.edxseattle.com/img/homecarousel700-6.jpg diakses pada tanggal 20

Januari 2016 pukul 00.20 WIB)

Gambar 4.4 Ekspektasi ruang luar dengan preseden Museum of Wood Tadao Ando

(Sumberhttps://en.wikiarquitectura.com/images/thumb/d/d6/00mad.jpg/420px-00mad.jpg

diakses pada tanggal 20 Januari 2016 pukul 00.34 WIB)

Page 6: BAB IV KONSEP PENDEKATAN DAN PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/104426/potongan/S1-2016... · akan berupa satu massa tunggal atau beberapa massa (kawasan) atau ... film/video

95

Ruang antara disini merupakan suatu desain yang memungkinkan

pengunjung untuk merasakan suasana ruang luar ke dalam dan sebaliknya. Sebuah

bentuk interaksi yang ingin ditunjukkan antara manusia dengan alam sekitarnya.

Penghubung ini dapat digunakan juga sebagai penghawaan dan pencahayaan alami

yang masuk ke bangunan.

4.2.4 Bangunan Sebagai Lanskap

Pada perancangan Dayak Borneo Cultural Center (DBCC), konsep yang

digunakan adalah bagaimana bangunan menjadi sebuah lanskap utama bagi ikon

suatu daerah serta ikon budaya setempat. Hal ini menggambarkan bagaimana

arsitektur interaktif berpengaruh terhadap penataan massa bangunan.

Gambar 4.5 Adanya void yang menghubungkan ruang dalam dan luar by SANAA

(Sumber: http://atypes.com/archives/iwan-baan-interaksi-manusia-dan-arsitektur/diakses

pada tanggal 20 Januari 2016 pukul 00.40 WIB)

Gambar 4.6 Bangunan yang menjadi lanskap by SANAA

(Sumber: http://atypes.com/archives/iwan-baan-interaksi-manusia-dan-arsitektur/diakses

pada tanggal 20 Januari 2016 pukul 00.40 WIB)

Page 7: BAB IV KONSEP PENDEKATAN DAN PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/104426/potongan/S1-2016... · akan berupa satu massa tunggal atau beberapa massa (kawasan) atau ... film/video

96

4.2.5 Fasad Interaktif

Sesuatu bangunan interaktif dapat dikatakan dengan bentuk yang unik dan

serta mampu menginteraksikan pengguna dengan lingkungan sekitar. Dalam hal

ini, fasad interaktif sangat perlu sebagai penanda bangunan tersebut memiliki

kedekatan interaktif dari segi arsitektur dan menarik untuk dikunjungi. Fasad ini

apa terbentuk dari permainan pada fasad atau pada massa.

4.2.6 Konsep Ruang Pameran

Gambar 4.7 History of Lugo Museum – bangunan sebagai lanskap

(Sumber: http://www.dezeen.com/2011/08/08/interactive-museum-of-the-history-of-lugo-

by-nieto-sobejano-arquitectos/diakses pada tanggal 05 Desember 2015 pukul 01.57 WIB)

Gambar 4.8 fasad yang kinetik

(Sumber: http://1stwdcdn-31d9.kxcdn.com/wp-content/uploads/2012/05/Brisbane3.jpg

diakses pada tanggal 05 Desember 2015 pukul 11.57 WIB)

Page 8: BAB IV KONSEP PENDEKATAN DAN PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/104426/potongan/S1-2016... · akan berupa satu massa tunggal atau beberapa massa (kawasan) atau ... film/video

97

Konsep ruang pameran adalah bagaimana penataan ruang pada DBCC ini

menjadi ruang yang interaktif dengan menata agar pengunjung dapat langsung

berinteraksi dengan pelaku seni di dalamnya secara langsung. Konsep etnoklopedia

sebagai gambaran latar belakang dapat menjadi suatu ide desain yang ditata

interaktif seperti pada buku ensiklopedia namun secara nyata.

Gambar 4.9 dinding pameran dengan motif khas

(Sumber: https://s-media-cache-

ak0.pinimg.com/236x/bd/ff/95/bdff95a24238db69034780a64b7ad784.jpg diakses pada

tanggal 05 Desember 2015 pukul 11.57 WIB)

Gambar 4.10 Interior pameran dengan material alami untuk memberikan kesan natural

(Sumber: http://static01.nyt.com/images/2014/04/22/arts/SKIRBALL/SKIRBALL-

master675.jpg diakses pada tanggal 05 Desember 2015 pukul 11.57 WIB)

Gambar 4.11 Display pameran dengan konsep introduction image

(Sumber: http://victoriabiddledesign.com/wordpress/wp-

content/uploads/2014/04/Riverama1-low-650x433.jpg diakses pada tanggal 05 Desember

2015 pukul 12.57 WIB)

Page 9: BAB IV KONSEP PENDEKATAN DAN PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/104426/potongan/S1-2016... · akan berupa satu massa tunggal atau beberapa massa (kawasan) atau ... film/video

98

4.2.7 Konsep Sirkulasi

Sirkulasi interaktif adalah sirkulasi yang ditata dengan cara yang unik dan

berbeda dengan penataan yang linera pada umumnya. Biasanya penataan sirkulasi

berupa radial atau zig-zag maupun acak.

Gambar 4.12 Display pameran dengan konsep etnoklopedia

(Sumber: http://www.aesthetec.net/images/projects/NDMI/pic-ndmi2-large.jpg diakses

pada tanggal 05 Desember 2015 pukul 12.57 WIB)

Gambar 4.13 Konsep suasana penataan sirkulasi

(Sumber: https://s-media-cache-

ak0.pinimg.com/736x/21/95/79/2195791fe6d7e144f88fae6a17262cb3.jpg diakses pada

tanggal 05 Desember 2015 pukul 13.37 WIB)

Page 10: BAB IV KONSEP PENDEKATAN DAN PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/104426/potongan/S1-2016... · akan berupa satu massa tunggal atau beberapa massa (kawasan) atau ... film/video

99

4.2.8 Konsep Massa

Konsep massa dipenulisan ini ditetapkan apakah sebuah cultural center ini

akan berupa satu massa tunggal atau beberapa massa (kawasan) atau justru

gabungan dari semuanya

Gambar 4.14 Konsep suasana penataan sirkulasi 2

(Sumber: http://akkaarchitects.com/wp-content/uploads/2016/11/AKKA-FLOATING-

MUSEUM-site-plan.jpg diakses pada tanggal 05 Desember 2015 pukul 13.37 WIB)

Gambar 4.15 Konsep massa tunggal

(Sumber: http://www.dezeen.com/2011/08/08/interactive-museum-of-the-history-of-lugo-

by-nieto-sobejano-arquitectos/diakses pada tanggal 05 Desember 2015 pukul 1.57 WIB)

Page 11: BAB IV KONSEP PENDEKATAN DAN PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/104426/potongan/S1-2016... · akan berupa satu massa tunggal atau beberapa massa (kawasan) atau ... film/video

100

4.2.9 Konsep Lanskap

Konsep lanskap pada perancangan Dayak Borneo Cultural Center ini akan

menggunakan lanskap berupa, lanskap hutan rimbun beserta vegetasi lainnya

sebagai bentuk cerminan akan kehidupan masyarakat Dayak terhadap hutan

4.2.10 Konsep Pembagian Ruang

Pembagian ruang pada perancangan Dayak Borneo Cultural Center ini

adalah membagi massa menjadi pada lantai dasar rencana akan diisi dengan

pameran dalam ruangan, toko, retail, dan café atau resto. Untuk lantai di atasnya

diperuntukkan bagi kelas-kelas, ruang workshop, ruang seni, dan ruang

Gambar 4.16 Konsep massa banyak

(Sumber: http://rwmf.net/v2/wp-content/uploads/2011/04/Sarawak-Cultural-Village1.jpg

diakses pada tanggal 05 Desember 2015 pukul 15.40 WIB)

Gambar 4.17 Konsep lanskap pada Tokachi Millenium Forest

(Sumber:

http://www.designboom.com/weblog/images/images_2/lauren/tokachi/mf01.jpg diakses

pada tanggal 05 Desember 2015 pukul 15.40 WIB)

Page 12: BAB IV KONSEP PENDEKATAN DAN PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/104426/potongan/S1-2016... · akan berupa satu massa tunggal atau beberapa massa (kawasan) atau ... film/video

101

perpustakaan. Untuk lantai paling atas adalah untuk auditorium, kantor, dan ruang

film/video.

4.2.11 Konsep Programatik

Nama Ruang Standar

(m2)

Kapasitas Jumlah Total (m2)

Ruang Pameran

Loket tiket 1.5/orang 2 1 3

Lobby dan hall 1.5/orang 150 1 225

Gambar 4.18 Diagram pembagian ruang

(Sumber: http://www.presidentsmedals.com/showcase/2003/l/1394_15.jpg diakses pada

tanggal 05 Desember 2015 pukul 17.45 WIB)

Tabel 4.1 Perkiraan kebutuhan ruang

Page 13: BAB IV KONSEP PENDEKATAN DAN PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/104426/potongan/S1-2016... · akan berupa satu massa tunggal atau beberapa massa (kawasan) atau ... film/video

102

Ruang informasi 1.5/orang 3 1 4.5

Display area 1 800

Panggung budaya 3/orang 20 1 60

Lavatory 1.5/orang 6 2 18

Ruang ME 1 250

Total 1360.5

+ sirkulasi 40% 1904.7

Ruang Edukasi

Ruang workshop 2/orang 10 5 100

Gudang workshop 1 30

Display workshop 2/orang 10 5 100

Kelas bahasa 1.5/orang 50 2 150

Kelas seni tari 1.5/orang 20 1 30

Kelas musik 1.5/orang 10 1 15

Ruang pertemuan 2/orang 30 2 120

Perpustakaan 2/orang 30 1 150

Lavatory 1.5/orang 6 2 18

Total 713

+ Sirkulasi (20%) 856.6

Kantor

Kantor kepala 2/orang 4 1 4

Kantor arsip 2/orang 6 1 12

Kantor pengelolaan barang 2/orang 6 1 12

Ruang rapat 2/orang 15 1 30

Gudang arsip 1 50

lavatory 1.5/orang 6 2 18

Total 126

+ Sirkulasi (20%) 151.2

Servis

Ruang karyawan 2/orang 20 1 40

Ruang keamanan 2/orang 4 1 8

Ruang ME 250 1 250

Gudang 1 20

Janitor 1.5/orang 4 2 12

Pantry 1.5/orang 10 1 15

Gudang 20 1 20

Loading dock 5x15 1 75

Lavatory 1.5/orang 6 2 18

Total 442

+ Sirkulasi (20%) 530.4

Page 14: BAB IV KONSEP PENDEKATAN DAN PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/104426/potongan/S1-2016... · akan berupa satu massa tunggal atau beberapa massa (kawasan) atau ... film/video

103

Fasilitas lain

Auditorium 300 2 300

Amphitheater outdoor 1.5/orang 50 1 75

Mushola 1.5/orang 20 1 30

Tempat wudhu 1.5/orang 4 2 12

Gift shop 2/orang 4 10 80

Café 3/orang 20 2 120

Total 509

+ Sirkulasi (20%) 101.8

Parkir

Parkir mobil 2x5 40 1 400

Parkir motor 1x2.5 80 1 200

Total 600

+ Sirkulasi (35%) 810

Luas bangunan 4354.7

Lanskap 40% 1741.88

Total Keseluruhan 6096.58

4.2.12 Konsep Sistem Bangunan

Sistem keseluruhan pada bangunan adalah menggunakan material-material

seperti beton, kayu, dan kaca. Penggunaan beton dipakai sebagai sistem struktur

serta fasad bangunan karena beton memiliki sifat yang fleksibel dan ketahanan.

Kayu digunakan sebagai elemen yang menonjolkan budaya masyarakat Dayak yang

notabene berhubungan dengan alam khususnya hutan. Kaca digunakan sebagai

pencitraan akan kemegahan dan perpaduan dengan dua material tadi untuk

menciptakan kontemporer bangunan cultural center

Namun tidak menutup kemungkinan penggunaan material lain seperti baja,

aluminium, dll untuk memberikan kesan dinamis dan mampu memberikan kesan

interaktif pada bangunan jika dipadukan dengan ketiga material diatas.

(Sumber: Analisis penulis, 2016)

Page 15: BAB IV KONSEP PENDEKATAN DAN PERANCANGANetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/104426/potongan/S1-2016... · akan berupa satu massa tunggal atau beberapa massa (kawasan) atau ... film/video

104

4.2.13 Konsep Kegiatan

Gambar 4.19 Ilustrasi pemilihan bahan

(Sumber: Analisis penulis, 2016)

Gambar 4.20 Ilustrasi keterkaitan antar material

(Sumber: Analisis penulis, 2016 ©Tadao Ando)

Gambar 4.21 Alur pemikiran penulis mengenai hubungan tipologi, programatik dan kegiatan

(Sumber: Analisis penulis, 2016)