bab iv pembahasan 4.1. sejarah axis · 2019. 7. 18. · 42 bab iv . pembahasan . 4.1. sejarah axis...
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
42
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Sejarah Axis
Axis merupakan salah satu provider seluler di Indonesia. Axis
awalnya merupakan perusahaan milik PT. Natrindo Telepon Seluler sejak
tahun 2001. Lalu pada juni 2011 nama perusahaan yang awalnya PT.
Natrindo Telepon Seluler menjadi PT. Axis Telkom Indonesia1. Axis
pertama kali membuat iklan pada tahun 2013 hingga pada 2014 Axis resmi
bergabung dengang XL sehingga nama perusahaannya berubah menjadi
PT. Axiata hingga saat ini. Saat ini Axis menjadi kepercayaan masyarakat
Indonesia 87 kota di Indonesia khususnya untuk jaringan 4G itu sendiri.
Axis dari awal tercipta memiliki sasaran pasar yaitu anak muda.
Sehingga banyak remaja yang menggunakan axis dan menjadikan Axis
sebagai provider telepon selulernya. dikarenakan, harga yang diberikan
dan penawaran yang sangat terjangkau menjadikan alasannya, hingga Axis
masih naik daun hingga sekarang dan dijadikan kepercayaannya dalam
urusan telekomunikasi.
4.2. Deskripsi Iklan Axis Bronet 4G #Owsem
Iklan Axis Bronet 4G #Owsem ini muncul pertama kali di layar kaca
pada awal tahun 2018 dengan durasi 46 detik.Iklan ini dilatar belakangi
oleh suasana anak muda yang sedang nongkrong (kumpul bareng)
disebuah cafe. Adegan yang pertama kali keluar adalah perkenalan ada 1
orang laki – laki (KK) yang sedang mengamati 3 orang perempuan yang
sedang kumpul dan sedang berbincang – bincang dengan asik. Kemudian
laki – laki itu menggoda salah satu orang dari 3 perempuan itu. Lalu
perempuan (DD) itu video call seorang laki – laki (AA). Kemudian AA
keluar dari kamar mandi mendatangi KK sambil marah – marah tapi KK
membalas dengan menunjukan video lucu kepada AA yang membuat
1https://pojok.axisnet.id/t5/Curcol/Sejarah-AXIS/td-p/6051 diakses pada 12 okt 2018, 22:35
https://pojok.axisnet.id/t5/Curcol/Sejarah-AXIS/td-p/6051
-
43
mereka tertawa, membuat DD penasaran. Kemudian KK mengajak foto
bareng (selfi) dan di upload-nya ke sosial media yang membuat KK dan
DDjadian. Tiba - tiba muncul seorang perempuan (CC) yang sedang
tiduran di atas meja. Kemudian diakhiri oleh pesan KK KK DD – DD
pakai Axis GGGG 4G OWSEM bisa download, chatting, browsing,
streaming ga pakai lama harga mulai 20 ribuan.
Dialog dari Axis Bronet 4G #Owsem antara lain: “Ada AA-AA naksir
sama DD-DD, langsung di panggil "kiwkiwkiw", DD-DD video call KK-
KK, KK-KK aku di godain AA-AA, Dateng si KK katanya "EhEhEhEh
siape lu ?" AA panik streaming video lucu, KK-KK jadi ketawa "HHHH",
DD-DD Jadi penasaran "EH Eh Eh apa sih ?" Uh Uh Uh Selfie dulu
"Cekrek", Selfie upload jadian "YYYY", Tiba tiba muncul CueCe CueCe,
Wew wew wee AA-AA DD-DD jadi Owsem pake axis brownet GGGG, 4G
Owsem”2.
4.3. Daya Tarik Iklan
Daya tarik iklan atau power of impression dari suatu iklan adalah
seberapa besar iklan mampu memukau atau menarik perhatian pemirsanya
(Indiarto, 2006). Dalam Shimp, 2000:468Daya Tarik merupakan proses
identifikasi yang memiliki 3 konsep umum yaitu: persamaan (similarity),
pengenalan (familiarity), penyukaan (liking). Daya Tarik yang digunakan
sebagai patokan pembuatan iklan. Suatu iklan yang menarik memiliki daya
tarik atau daya pikat tehadap iklan tersebut sehingga dalam Suyatmo, M.
(2007:158-167) dibagi menjadi 9 jenis yaitu: selebritis, humor, kesalahan,
perbandingan / komparatif, rasional, emosional, seks, spiritual, dan
kombinasi. Dalam iklan Axix Bronet 4G #OWSEM ini, peneliti melihat
bahwa iklan ini menggunakan pendekatan humor dalam menyampaikan
pesannya. Hal ini terlihat dari adegan – adeganyang diperankan oleh
endorsernya serta dialog yang dikemas sedemikian rupa seperti “Ada AA-
2https://bangjohnes.blogspot.co.id/2018/02/iklan-axis-terbaru-ada-cewek-jadi-owsem.html
(diakses pada 15 Mei 2018 pukul 23:50)
https://bangjohnes.blogspot.co.id/2018/02/iklan-axis-terbaru-ada-cewek-jadi-owsem.html
-
44
AA naksir sama DD-DD, langsung di panggil "kiwkiwkiw", DD-DD video
call KK-KK,” dari bahasanya yang unik membuat orang tertawa.
Beberapa narasumber yang peneliti wawancarai juga mengemukakan
hal serupa bahwa iklan ini menggunakan pendekatan humor dalam
beriklan. Seperti dalam wawancara yang dilakukan dengan Dio tanggal 22
September 2018 bahwa:
“Itu lho kak pas waktu cewe itu diatas meja. Menurut aku lucu aja,
cewe itu pakai kata – kata dan bahasa yang beda kaya di ulang ulang
gitu.”
Sama dengan tanggapan Meilia dalam wawancara 19 September 2018:
“Soal itu aku Pernah niruin kata – katanya kaya kk kk dd dd gitu lho
kak. soalnya lucu banget tapi agak ga jelas sih waktu denger di tv.”
Ada juga yang mengatakan kalau iklan ini lucu tapi sayangnya bahasanya
sukar dipahami. Seperti yang diutarakan oleh Vio dalam wawancara 22
September 2018:
“Iklan apa itu ga jelas, tapi lucu sih bisa menghibur, iklan e aneh ce,
aku sampe ga mudeng haha wong iklan e angel, kata - katane sukar
tak pahami. Tapi Aku paling inget dialog iklane, lucu.”
Hampir sama dengan yang dikatakan Joy dalam wawancara 22 September
2018:
“Bahasanya alay banget deh menurut aku. Tapi kok lucu juga ya”
Menurut Pak Irfan sebagai pakar periklanan dan direktur Fressblood
Advertising di Solo, yang diwawancarai pada tanggal 15 Oktober 2018
berkata bahwa saat melihat iklan ini beliau teringat dengan iklan bergaya
Thailand pada kisaran tahun 90an. Iklan ini menggunakan daya tarik
pendekatan humor dalam menyampaikan pesan.
“e.. iklan ini mengingatkan saya kepada gaya iklan ee.. Thailand e..
gaya – gaya iklan Thailand diera tahun e.. tahun 90an 95 96 gitu
artinya waktu itu gaya – gaya iklan yang apa ya ee.. menggunakan
pendekatan humor lah itu digandrungi di Thailand. Kemudian dan
karena memang harus globalisasi akhirnya gaya iklan yang dengan
-
45
pendekatan humor itu tadi juga merebak ke nentunya Negara –
Negara lain gitu. Nah, melihat iklan tadi saya jadi ingat, ee.. iklan
dengan pendekatan humor seperti itu. Itu kesan yang pertama kali
saya tangkap.”
Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara dengan narasumber
dan pakar periklanan, peneliti menemukaan bahwa gaya penyampaian
pesan dalam iklan menggunakan pendekatan humor. Hal ini sesuai dengan
teori yang digunakannya yaitu daya tarik humor terhadap pembuatan pesan
iklan.
4.4. Persepsi Khalayak Terhadap Iklan Axis
Persepsi dapat terjadi karena adanya stumulus berupa informasi yang
tergambar dari suatu objek atau peristiwa. Pengertian Persepsi menurut
Desideranto (Rahmat 2001: 51) adalah pengalaman tentang objek,
peristiwa, atau hubungan hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan.
Berbicara tentang persepsi tidak lepas dari adanya sebuah pesan,
pesan yang diteliti oleh peneliti ini membahas iklan Axis bronet 4G
#Owsem. Setelah melakukan wawancara dengan beberapa narasumber
yang ada. Sehingga temuan ini akan dirangkum dalam poin ini. Persepsi
berasal dari 6 orang, 5 orangnya pelajar SMA dan 1 diantaranya adalah
persepsi dari seorang pengamat iklan yang ahli dalam bidang periklanan.
Dalam proses persepsi ada beberapa komponen utama yang
mempengaruhinya, yaitu sensasi, atensi, interpretasi dan persepsi. Berikut
ini 3 komponen yang mempengaruhi para narasumber dalam mereka
mempersepsikan iklan tersebut. 3 komponennya yaitu (1) sensasi yang
bisa disebut stimulus dimana dalam stimulus ini terdapat tahap penerimaan
individu terhadap suatu stimulus berupa informasi dari suatu peristiwa. (2)
atensi merupakan tahap dimana munculnya ketertarikan terhadap suatu
objek peristiwa yang diterima dari stimulus. (3) Interpretasi merupakan
tahap pemaknaan suatu stimulus berdasarkan pengalaman masa lalu atau
-
46
pengetahuan tentang apa yang diterima, Dan yang terakhir adalah persepsi
itu sendiri. Persepsi terjadi jika semua komponen utama tersebut telah
dilewati.
4.4.1. Sensasi
Sensasi merupakan stimulus dari suatu peristiwa atau pesan yang
diterima oleh individu. Dalam hal ini berbicara tentang iklan Axis Bronet
4G #Owsem tersebut menjadi stimulus pesan yang diteliti oleh peneliti.
Peneliti telah melakukan wawancara mengenai iklan tersebut dengan
beberapa narasumber. Peneliti menemukan bahwa sensasi awal saat
melihat iklan Axis Bronet 4G #owsem antara lain:
Pendapat pertama didapatkan dari Livia umur 16 Tahun pelajar
SMA Widya Wacana diwawancarai pada 17 September 2018 berpendapat
tentang pertama kali melihat iklan tersebut:
“Hmm.. menurutku sih Aneh, ngakak, bodoh, koplak, ngga banget
deh.”
Pendapat selanjutnya berasal dari Melia umur 17 Tahun pelajar SMA
Pelita Nusantara Kasih diwawancarai pada 19 September 2018 tentang
pertamakali melihat iklan tersebut:
“Menurut ku ya iklan itu Menarik, terus lucu, bagus deh
pokoknya”
Pendapat selanjutnya dari Dio umur 16 Tahun pelajar SMA Negeri 5
Surakarta diwawancarai pada 22 September 2018 tentang pertamakali
melihat iklan tersebut:
“Menurutku ya iklan itu Unik, Lucu, beda dari yang lain. …”
Pendapat selanjutnya berasal dari Vio umur 16 Tahun pelajar SMA Negeri
6 Surakarta diwawancarai pada 22 September 2018 tentang pertamakali
melihat iklan tersebut:
“Iklan apa itu ga jelas, tapi lucu sih bisa menghibur, iklan e aneh
ce, aku sampe ga mudeng haha wong iklan e angel, kata - katane
sukar tak pahami”
-
47
Pendapat selanjutnya berasal dari Joy umur 16 Tahun pelajar SMA Negeri
6 Surakarta diwawancarai pada 22 September 2018 tentang pertama kali
melihat iklan tersebut:
“Waktu lihat iklan itu menurutku kreatif, mereka bisa menyatukin
situasi orang dalam beraktifitas tapi bisa dikemas dengan asik dan
enak untuk ku nikmati, disambung dengan joke kekinian yang
pastinya membuat anak milenial jaman now kek aku ini hahaha.”
Pendapat yang terakhir berasal dari Persepsi M. Irfan Sutikno, Merupakan
direktur dari perusahaan periklanan di Surakarta yaitu Freshblood. Beliau
sudah lebih dari 20 tahun menggeluti dunia periklanan, dalam wawancara
pada 15 Oktober 2018 tentang pertama kali melihat iklan tersebut.
“e.. iklan ini mengingatkan saya kepada gaya iklan ee.. Thailand
e.. gaya – gaya iklan Thailand diera tahun e.. tahun 90an 95 96
gitu artinya waktu itu gaya – gaya iklan yang apa ya ee..
menggunakan pendekatan humor lah itu digandrungi di Thailand.
Kemudian dan karena memang harus globalisasi akhirnya gaya
iklan yang dengan pendekatan humor itu tadi juga merebak ke
netnunya Negara – Negara lain gitu. Nah, melihat iklan tadi saya
jadi ingat, ee.. iklan dengan pendekatan humor seperti itu. Itu
kesan yang pertama kali saya tangkap.”
Berdasarkan wawancara dengan semua narasumber peneliti
mendapati adanya ketertarikan. Ketertarikan tersebut membuat individu
masuk menuju pada tahap selanjutnya yaitu atensi.
4.4.2. Atensi
Atensi merupakan ketertarikan individu tentang iklan Axis Bronet
4G #Owsem antara lain: pendapat pertama didapatkan dari Livia, Livia
berpendapat tentang ketertarikannya terhadap adegan yang terjadi di dalam
iklan tersebut, serta menurut Livia iklan tersebut banyak adegan yang tidak
saling memiliki keterikatan satu sama lainnya.
“Cowok menyembur nyembur makanan - makanan ngga jelas
banget, sama ada cewe kek putri duyungngga nyambung gitu.
Menurutku itu kejadian yang paling aku inget itu kejadian di iklan
itu adalah kejadian bodoh yang ga masuk akal deh”
-
48
Selanjutnya pendapat didapatkan dari Melia, Melia berpendapat bahwa
ketertarikan dari iklan tersebut terdapat pada penayangan adegan beberapa
orang didalam iklan yang sedang berfoto dan menguploadnya ke
Facebook. Pada adegan tersebut menurutnya adalah adegan yang paling
dia sukai.
“Aku paling inget waktu ada adegan yang nayangin gambar fbnya
itu lho. aku inget banget ada adegan cewe sama cowo itu foto terus
di upload foto itu ke fb. Disitu aku lihat adegan yang menurutku
paling lucu dan aku suka.”
Selanjutnya pendapat didapatkan dari Dio yang berpendapat bahwa
ketertarikannya terhadap adegan pada saat seorang perempuan yang
sedang tiduran di meja, menurutnya kata – kata dalam adegan tersebut
beda dan lucu karena kata – katanya diulang – ulang.
“Itu lho kak pas waktu cewe itu diatas meja. Menurut aku lucu aja,
cewe itu pakai kata – kata dan bahasa yang beda kaya di ulang
ulang gitu.”
Selanjutnya pendapat didapatkan dari Vio yang berpendapat bahwa
ketertarikannya terhadap dialog pada adegan iklan tersebut, menurutnya
iklan tersebut lucu.
“Aku paling inget dialog iklannya, lucu”
Selanjutnya pendapat didapatkan dari Joy yang berpendapat bahwa
ketertariakannya terhadap bahasa yang menurutnya lucu.
“Bahasanya alay banget deh menurut aku. Tapi kok lucu juga ya”
Selanjutnya pendapat yang terakhir didapatkan dari seorang pakar
advertisingyaitu pak Irfan yang berpendapat bahwa ketertarikanya dimulai
dari saat beliau teringat dengan gaya iklan Thailand di era 90an dengan
daya tarik homor yang kian merebak di Negara – Negara lain.
“e.. iklan ini mengingatkan saya kepada gaya iklan ee.. Thailand
e.. gaya – gaya iklan Thailand diera tahun e.. tahun 90an 95 96
gitu artinya waktu itu gaya – gaya iklan yang apa ya ee..
menggunakan pendekatan humor lah itu digandrungi di Thailand.
-
49
Kemudian dan karena memang harus globalisasi akhirnya gaya
iklan yang dengan pendekatan humor itu tadi juga merebak ke
netnunya Negara – Negara lain gitu. Nah, melihat iklan tadi saya
jadi ingat, ee.. iklan dengan pendekatan humor seperti itu. Itu
kesan yang pertama kali saya tangkap.”
Setelah melakukan wawancara terhadap semua narasumber yang
ada. Peneliti menemukan adanya ketertarikan dari narasumber terhadap
iklan tersebut adalah pada adegan – adegan yang tergambar dalam iklan
tersebut terutama pada dialog iklan tersebut dan daya tarik yang muncul
adalah daya tarik humor.
4.4.3. Interpretasi
Interpretasi merupakan tahap dimana individu memaknakan suatu
informasi dalam hal ini berbicara tentang iklan Axis Bronet 4G #Owsem.
Dalam iklan ini setiap orang yang menonton mempunyai pendapat masing
– masing mengenai iklan ini yang akan dikemukakan oleh 6 narasumber
diantaranya: pendapat pertama berasal dari Livia yang berpendapat bahwa
adegan yang tergambar dalam setiap scene tidak ada kaitannya.
“Cowok menyembur nyembur makanan - makanan ngga jelas
banget, sama ada cewe kek putri duyun ngga nyambung gitu. …”
Pendapat selanjutnya berasal dari Melia yang berpendapat bahwa iklan ini
mengandung aktifitas yang kurang sopan untuk dilihat seperti makanan
menyembur dari mulut, ada wanita berpakaian seksi tidur diatas meja.
“… Boleh juga kalau mau kasih humor tapi ya yang bermutu masa
ada adegan yang jorok sampe makanan – makananya keluar dari
mulut segala. Itu juga masa ada cewe pakai pakaian seksi tiduran
di atas meja, kan itu ngga sopan ya kak.”
Pendapat selanjutnya berasal dari Dio berbeda dengan menurut Melia yang
mengatakan bahwa perilaku wanita yang tiduran di meja itu tidak sopan.
Dio berkata bahwa hal yang dilakukan oleh wanita itu lucu karena dialog
pendukung dari adegan tersebut.
“Itu lho kak pas waktu cewe itu diatas meja. Menurut aku lucu aja,
cewe itu pakai kata – kata dan bahasa yang beda kaya di ulang
ulang gitu.”
-
50
Pendapat selanjutnya berasal dari Vio, Vio berkata bahwa kalimat dialog
yang ucapkan dalam adegan iklan tersebut ribet dan sukar dipahami tapi
lucu.
“Iklan apa itu ga jelas, tapi lucu sih bisa menghibur, iklan e aneh
ce, aku sampe ga mudeng haha wong iklan e angel, kata - katane
sukar tak pahami”
Pendapat selanjutnya berasal dari Joy yang berpendapat bahwa adagan
pada saat wanita yang tidur diatas meja dengan menggunakan pakaian
seksi itu tidak mencerminkan budaya Indonesia.
“Menurut ku tuh pas dibagian cewe seksi itu, gimana ya kalau
menurut ku ngga cocok sama budayanya orang Indonesia.”
Pendapat yang terakhir adalah pendapat dari pak irfan selaku pakar
advertising. Pak irfan berkata bahwa sejak awal saat melihat iklan ini
beliau sudah paham akhir ceritanya yang diibaratkan menonton film
Indonesia yang akhirnya sudah bisa ditebak akan berakhir dengan bahagia.
Dalam hal ini berbicara menggunakan internet tanpa terganggu oleh
lemotnya paket data.
“… Massage itu tertangkap sejak awal, dari detik – detik awal tu
sudah tertankap ini nanti akan berbicara tentang kecepatan akses,
ngga lemot, anti buffering. karena dengan kalimat yang putus –
putus gitu aa aa dd bb itu kan ibarat film Indonesia bisa ketebak
bahwa akhirnya happy ending. Happy ending –nya apa? Iya kalau
kamu pakai ini akses internet kamu akan lebih cepat gitu. Tapi
dikamas dengan cara baik, dengan pendekatan humor berkaitan
bergaya anak milenial jadi kalau memang segmentasi pasarnya ke
sana oke lah. Ini kan, produk ini kan tidak menyasar segmen pasar
yang terlalu luas, segmen pasar eksekutif itu kan tidak di sasar
produk ini dan memang hendaknya demikian fokus kepada segmen
yang dibidik.”
Berdasarkan berbagai pendapat yang diungkapkan oleh masing –
masing narasumber SMA. Respoden menyampaikan interpretasi tentang
iklan tersebut yang hampir sama seperti ketidak sukaan narasumber
terhadap adegan seperti adegan seorang wanita sedang tidur dimeja
mengenakan baju seksi itu tidak sopan dan adegan dimana seorang pria
-
51
yang menyemburkan makanan dan menurut penelitian hal tersebut tidak
sesuai dengan budaya Indonesia. Selain itu peneliti menemukan adanya
ketidak jelasan konten yang terdapat dalam iklan tersebut seperti dialog
pada iklan tersebut.
4.4.4. Persepsi
Presepsi merupakan hasil dari individu yang menerima stimulus pesan
dari sebuah iklan. Sehingga menimbulkan persepsi yang akan
dikemukakan oleh narasumber pertama dari iklan ini berasal dari Livia
umur 16 Tahun pelajar SMA Widya Wacana diwawancarai pada 17
September 2018 berpendapat tentang pertama kali melihat iklan tersebut:
“Apa ya? …hmm menurutku ya, iklan itu aneh, ngakak kocak bikin
ketawa, goblok, bodo banget hahaha, koplak, ra mutu lah..”
Livia juga berpendapat tentang adegan yang paling dia ingat pada iklan
tersebut:
“Itu lho.. ada Cowok menyembur nyembur makanan – makanan ngga
jelas banget, sama ada cewe kek putri duyun ngga nyambung gitu.
Menurutku itu kejadian yang paling aku inget, di iklan itu
kejadiannya bodoh yang ga masuk akal deh.”
Wawancara pertama yang dilakukan kepada Livia terungkap bahwa
adanya iklan tersebut mampu membuatnya tertawa namun iklan tersebut
mengeluarkan adegan - adegan aneh, bodoh, dan adagannya tidak masuk
akal. Persepsi yang ada dalam benak livia iklan tersebut dapat menghibur
dan walaupun agak tidak jelas.
Persepsi selanjutnya berasal dari Melia umur 17 Tahun pelajar SMA
Pelita Nusantara Kasih diwawancarai pada 19 September 2018 tentang
pertamakali melihat iklan tersebut:
“Oh.. iklan itu ya, aku sudah pernah lihat menurut ku Menarik, terus
lucu, bagus deh pokoknya”
Melia berpendapat tentang adegan yang paling diingat pada iklan tersebut:
-
52
“Aku paling inget waktu ada adegan yang nayangin gambar fbnya itu
lho. aku inget banget ada adegan cewe sama cowo itu foto terus di
upload foto itu ke fb. Disitu aku lihat adegan yang menurutku paling
lucu dan aku suka. Tapi aku juga kurang suka sama adegan cowok
yang ngeluarin makanan dari mulutnya menurut ku jijik banget,
jorok! Setiap dialog yang diberikan bahasanya rumit sukar
didengar.”
Wawancara dengan Melia terungkap bahwa iklan tersebut menarik,
bagus dan lucu. Karena adegan dalam iklan tersebut bisa membuat tertawa
didukung oleh bahasa yang rumit mampu menambah daya tarik dalam
iklan tersebut. Persepsi yang timbul dalam benak melia adalah iklan yang
lucu dengan adegan yang agak jorok dan bahasa yang rumit namun bisa
menarik daya tarik penonton untuk melihatnya.
Persepsi selanjutnya berasal dari Dio umur 16 Tahun pelajar SMA
Negeri 5 Surakarta diwawancarai pada 22 September 2018 tentang
pertamakali melihat iklan tersebut:
“Menurutku ya iklan itu Unik, Lucu, beda dari yang lain karena iklan
tersebut memiliki latar belakang yang berbeda. Kalau iklan yang lain
ya kaya gitu aja, suasananya ngga kaya iklan ini kan rame banyak
warna banyak lampunya. Kalo yang lain ma biasa bisa aja.”
Dio berpendapat bahwa adegan yang paling diingat saat ada perempuan
CC yang sedang tiduran diatas meja, dia berkata bahwa kalimat yang
dikatakan dalam dialog CC itu lucu.
“Itu lho kak pas waktu cewe itu diatas meja. Menurut aku lucu aja,
cewe itu pakai kata – kata dan bahasa yang beda kaya di ulang ulang
gitu.”
Wawancara dengan Dio peneliti mengungkap bahwa Dio tertarik
dengan dialog dalam iklan tersebut. Persepsi yang ada saat Dio melihat
iklan tersebut adalah iklan itu lucu, dapat menghibur penonton terutama
saat dialog yang diucapkan oleh CC yaitu “AA-AA DD-DD jadi Owsem
pake axis brownet GGGG”.
-
53
Persepsi selanjutnya berasal dari Vio umur 16 Tahun pelajar SMA
Negeri 6 Surakarta diwawancarai pada 22 September 2018 tentang
pertamakali melihat iklan tersebut:
“Iklan apa itu ga jelas, tapi lucu sih bisa menghibur, iklan e aneh ce,
aku sampe ga mudeng haha wong iklan e angel, kata - katane sukar
tak pahami. Tapi aku paling inget dialog iklannya, lucu.”
Vio juga berpendapat bahwa dia lebih sering mendengarkan iklan tersebut
dari pada menlihatnya secara langsung.
”Aku sih Sering 2-3 kali tapi dari pada nonton lebih sering aku
dengerin ce”
Wawancara yang dilukan dengan Vio menemukan keteretarikannya
terhadap iklan. Persepsi iklan itu menurut Vio bahwa iklan itu lucu, dapat
menghiburnya, karena adegan menurutnya agak aneh dan membuatnya
tidak tahu apa yang sedang dibahas oleh iklan tersebut, maka Vio lebih
memilih untuk mendengarkan dialognya saja dari pada menonton iklan
tersebut.
Persepsi selanjutnya berasal dari Joy umur 16 Tahun pelajar SMA
Negeri 6 Surakarta diwawancarai pada 22 September 2018 tentang
pertamakali melihat iklan tersebut:
“Waktu lihat iklan itu menurutku kreatif, mereka bisa menyatukin
situasi orang dalam beraktifitas tapi bisa dikemas dengan asik dan
enak untuk ku nikmati, disambung dengan joke kekinian yang
pastinya membuat anak milenial jaman now kek aku ini hahaha..”
Joy juga berkata bahwa bagian yang dia paling ingat dari iklan itu adalah
bahasa yang digunakan untuk mendukung iklan ini lucu. Namun ada
adegan yang dia tidak setuju dalam iklan ini yaitu waktu ada CC yang
sedang tiduran diatas meja dengan menggunakan pakaian seksi yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
“Bahasanya alay banget deh menurut aku. Tapi kok lucu juga ya dan
ada lagi menurut ku tuh pas dibagian cewe seksi itu, gimana ya
kalau menurut ku ngga cocok sama budayanya orang Indonesia.”
-
54
Wawancara yang di lakukan dengan Joy bahwa joy tertarik dengan
iklan tersebut. Persepsi yang muncul dalam benak Joy adalah iklan itu
kreatif, lucu yang mempu membuat orang – orang sebayanya tertawa saat
melihat iklan tersebut. Menariknya peneliti menemukan ketidak setujuan
Joy dengan iklan tersebut yaitu waktu ada CC yang sedang tiduran diatas
meja dengan menggunakan pakaian seksi yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia.
Persepsi M. Irfan Sutikno, Merupakan direktur dari perusahaan
periklanan di Surakarta yaitu Freshblood. Beliau sudah lebih dari 20 tahun
menggeluti dunia periklanan, dalam wawancara pada 15 Oktober 2018.
Pak Irfan berpendapatnya tentang iklan Axis saat pertama kali beliau
melihatnya ini antara lain:
“e.. iklan ini mengingatkan saya kepada gaya iklan ee.. Thailand e..
gaya – gaya iklan Thailand diera tahun e.. tahun 90an 95 96 gitu
artinya waktu itu gaya – gaya iklan yang apa ya ee.. menggunakan
pendekatan humor lah itu digandrungi di Thailand. Kemudian dan
karena memang harus globalisasi akhirnya gaya iklan yang dengan
pendekatan humor itu tadi juga merebak ke netnunya Negara –
Negara lain gitu. Nah, melihat iklan tadi saya jadi ingat, ee.. iklan
dengan pendekatan humor seperti itu. Itu kesan yang pertama kali
saya tangkap.”
Selain itu pak Irfan juga berpendapat secara lebih detail tentang
pendapatnya saat melihat iklan tersebut. Ada 3 pendapat tambahan yang
menjdai persepsi beliau mengenai iklan tersebut: yang pertama
mengingatkan kebali dengan gaya iklan Thailand, kedua iklan ini
ditujukan untuk para kaum milenial yang ingin bengunakan paket internet
tanpa lemot, cerita dari iklan itu berakhir happy endingyaitu menggunakan
paket data yang murah tapi kualitas dijamin tanpa lemot.
“OK yang pertama itu tadi, yang pertama mengingatkan saya pada
gaya iklan Thailand. Kemudian yang kedua tentunya iklan ini
menggunakan pendekatan humor untuk menyampaikan pesan
komunikasinya. Kemudian eee.. sadar bahwa iklan ini ditujukan untuk
segmen milenial, segmen muda hingga dan cara mendekati dengan
pendekatan humor ini cukup ok, cukup bagus, message yang
-
55
disampaikan tetap kena itu dia akan menceritakan bahwa ini kalo
kamu menggunakan ini kamu akan terbebas dari buffering kamu akan
terbebas dari situasi lemot gitu kan. Hingga kamu bisa segala
sesuatunya lebih kancar, lebih jelas, lebih asik. Massage itu
tertangkap sejak awal, dari detik – detik awal tu sudah tertankap ini
nanti akan berbicara tentang kecepatan akses, ngga lemot, anti
buffering. karena dengan kalimat yang putus – putus gitu aa aa dd bb
itu kan ibarat film Indonesia bisa ketebak bahwa akhirnya happy
ending. Happy ending –nya apa? Iya kalau kamu pakai ini akses
internet kamu akan lebih cepat gitu. Tapi dikamas dengan cara baik,
dengan pendekatan humor berkaitan bergaya anak milenial jadi
kalau memang segmentasi pasarnya ke sana oke lah. Ini kan, produk
ini kan tidak menyasar segmen pasar yang terlalu luas, segmen pasar
eksekutif itu kan tidak di sasar produk ini dan memang hendaknya
demikian fokus kepada segmen yang dibidik.”
Beliau juga berpendapat bahwa iklan ini dapat menyita perhatiannya
sehingga beliau mau menonton iklan tersebut hingga habis
“2 menit ke depan menentukan leher ini menoleh atau tidak, kalau 2
menit didepat tidak asik maka leher ini akan menoleh dan tidak
memperhatikan, tapi kalau 2 menit pertama itu sudah berasil menarik
perhatian biasanya saya tunggu, bukan hanya saya tapi pasti yang
lain akan menunggunya sampai akhir, dengan cara pikir seperti itu
berarti iklan ini masuk karena 2 menit itu berhasil untuk menarik
perhatian, istilahnya great attention nya dapet gitu, orang tidak akan
capet berpaling dari iklan tersebut dan menontonnya sampai
habis.”Menurut pak irfan iklan mudah di mengerti“dari awal iklan
ini mudah dimengerti menggambarkan kegiatan anak milenial jaman
sekarang menggunakan internet secara aktif tanpa adanya buffering
dan lemot.”
Wawancara yang dilakukan dengan Pak Irfan mendapatkan
ketertarikanya terhadap iklan ini. Persepsi yang tergambar dalam benak
beliau antara lain: iklan yang bagus, cukup ok bergaya Thailand yang
menggunakan pendekatan humor yang dapat membuat kaum milenial
terhibur dan iklan ini termasuk iklan yang mudah dimengerti dari awal
hingga akhir seperti suasana kegiatan anak kaum milenial yang aktif
menggunakan internt. Internet yang dibutuhkan merupakan internet yang
tidak lemot dan lancar digunakan dalam segala situasi dan kondisi.
-
56
Berdasarkan Persepsi yang diungakapkan oleh narasumber peneliti
menemukan berbagai persepsidiantaranya adanya kelucuan, unsur
menghibur, dan ketertarikan seluruh narasumber terhadap iklan tersebut,
selain menarik ternyata peneliti menemukan adanya ketidak sukaan
narasumber dengan adegan yang ungkapkan oleh Melia, Dio dan Joy.
Bahwa adegan seorang pria yang menyemburkan makanan dan seorang
wanita sedang tidur dimeja mengenakan baju seksi itu tidak sopan dan
tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Serta terdapat adanya ketidak
jelasan akan pesan dalam iklan melalui dialog yang ditayangkan.
4.4.5. Faktor yang menyebabkan kemiripan pendapat
Setelah peneliti melakukan wawancara kepada semua narasumber
yang dilakukan kepada remaja SMA yang masuk dalam golongan kaum
milenial, ditemukan bahwa adanya kesamaan persepsi antara individu. Hal
ini terjadi karena adanya faktor usia (narasumber memiliki umur yang
sama dan termasuk dalam golongan milenial yang memiliki kebiasa yang
sam yaitu ketergantunganya terhadap barang elektronik seperti smatphone.
Selain itu dalam adegan iklan tersebut terliihat banyak aktivitas yang mirip
dengan kegiatan golongan milenial sehingga mampu menarik golongan
milenial), status sosial (narasumber berada dalam komunitas yang sama
sehingga status sosial dalam komunitas tersebut sama – sama menjadi
anggota dalam komunitas youth) dan tingkat pendidikan yang sama
(narasumber dalam penelitian ini merupakan remaja SMA yang memiliki
pergaulan yang hamper sama satu dengan yang lain) sehingga dapat
mempengaruhi persepsi mereka.Sedangkan persepsi dari pakar advertising
menjadi patokan pemikiran penulis dan menjadi acuan penulisan
penelitian.