bab iv pencabulan

8
BAB IV PENCABULAN Secara umum jaringan FTTH terbagi menjadi empat segmen catuan kabel yaitu segmen A yang mencakup catuan kabel feeder, segmen B yang mencakup kabel distribusi, segmen C yang mencakup kabel penanggal atau kabel drop dan segmen D yang mencakup catuan kabel rumah. 4.1 Segmen A FTM (ODF dan FMS) FTM (fiber termination management) adalah perangkat yang digunakan untuk terminasi, interkoneksi dan cross connect fisik kabel optik baik dari outside plant (OSP), maupun dari perangkat aktif serta merupakan tempat melakukan fungsi monitoring dan pengukuran fiber optik. Pada FTM terdapat ODF (optical distributin frame) dan FMS (fiber management system). ODF dan FMS adalah bagian inti pada FTM yaitu perangkat yang berfungsi sebagai frame kabel fiber optik dan passive splitter. ODF dan FMS dilengkapi dengan fiber organizer serta mampu melindungi elemen-elemen didalamnya yang digunakan sebagai tempat terminasi kabel fiber optik yang berasal dari OSP dan perangkat aktif. 4.1.1 Fiber Termination Box

Upload: vanquish-vein

Post on 26-Dec-2015

62 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

setan

TRANSCRIPT

Page 1: Bab IV Pencabulan

BAB IV

PENCABULAN

Secara umum jaringan FTTH terbagi menjadi empat segmen catuan kabel

yaitu segmen A yang mencakup catuan kabel feeder, segmen B yang mencakup

kabel distribusi, segmen C yang mencakup kabel penanggal atau kabel drop dan

segmen D yang mencakup catuan kabel rumah.

4.1 Segmen A FTM (ODF dan FMS)

FTM (fiber termination management) adalah perangkat yang digunakan

untuk terminasi, interkoneksi dan cross connect fisik kabel optik baik dari outside

plant (OSP), maupun dari perangkat aktif serta merupakan tempat melakukan

fungsi monitoring dan pengukuran fiber optik. Pada FTM terdapat ODF (optical

distributin frame) dan FMS (fiber management system). ODF dan FMS adalah

bagian inti pada FTM yaitu perangkat yang berfungsi sebagai frame kabel fiber

optik dan passive splitter. ODF dan FMS dilengkapi dengan fiber organizer serta

mampu melindungi elemen-elemen didalamnya yang digunakan sebagai tempat

terminasi kabel fiber optik yang berasal dari OSP dan perangkat aktif.

4.1.1 Fiber Termination Box

Desain konstruksi FTB atau dapat juga disebut panel berbentuk modular

dan atau tersusun dari beberapa sub panel yang berisi susunan konektor adaptor

SC atau UPC. Sub panel tersebut harus terpasang secara swing atau slidding

pada modul FTB yang di-mounting pada struktur rak 19”. FTB (fiber) harus

dirancang sedemikian rupa sehingga pemasangan, penggantian dan

pemeliharaan fiber dapat dilakukan dengan mudah dan tidak mengganggu fiber

(live fiber) yang lain. Setiap Panel FTB atau SubPanel harus dilengkapi dengan

pigtail dan cassette tempat penyimpanan slack pigtail dan protection sleeve.

Masing-masing Panel/Sub Panel harus dilengkapi dengan kabel pathcord guide

dengan sempurna.

Page 2: Bab IV Pencabulan

4.1.2 Splice Room

Splice room harus dilengkapi splice tray yang berfungsi untuk

mengamankan dan melindungi sambungan fiber atau protection sleeve. Splice

room dapat ditempatkan di Cassette pada Panel atau sub modul atau sub panel

FTB (fiber termination box).

4.1.3 Splitter

Dalam hal ODF FTM dilengkapi dengan splitter, maka persyaratan

splitter harus sesuai dengan Spesifikasi Telekomunikasi Splitter ( STEL L- 050 -

2008 Versi 1); dan splitter harus diterminasi di ruang khusus berupa panel 19”

setara dengan FTB/Panel (FTB Splitter). Dalam hal ODF FTM tidak dilengkapi

dengan splitter, maka harus terdapat Splitter room yang setara dengan FTB dan

dimounting pada rak 19”

4.1.4. Pentahanan

ODF FTM harus memiliki terminal pentanahan yang berfungsi untuk

terminasi pentanahan. Setiap bagian ODF FTM yang terbuat dari logam harus

diterminasikan secara terintegrasi. Terminasi pentanahan harus sedemikian rupa

sehingga kabel pentanahan dapat terpasang dengan sempurna.

4.2 Segmen A (Feeder FO, ODC, Splitter)

Feeder FO mempunyai fungsi untuk menyalurkan informasi yang berupa sinyal

optik hasil konversi perangkat opto-elektik ( OLT ), biasanya menggunakan kabel

serat optik Single Mode tipe G652D Loose tube dan jenis kabel yang digunakan

sesuai dengan instalasinya, ditinjau dari jenis instalasinya maka jenis kabel feeder

terdiri dari beberapa macam yaitu kabel serat optik tanam langsung dan Kabel

serat optik duct, kabel ini memiliki dua jenis yaitu :

1. Dengan sistem duct konvensional (instalasinya dengan cara penarikan)

dengan pelindung duct dan pipa HDPE (merefer STEL K-015-2008 )

Page 3: Bab IV Pencabulan

2. Dengan sistem micro duct dimana cara instalasinya dengan dorongan

tekanan udara ( Air Blown System ). Di Indonesia belum digunakan

sebagai feeder FO.

Kabel serat optik udara (aerial), jenis ini juga ada 2 macam yaitu dengan

sistim konvensional (instalasinya dengan cara penarikan). Dengan penggantung

(merefer STEL K-017-2009 Versi : 2.1) dan dengan sistem micro duct dimana

cara instalasinya dengan dorongan tekanan udara (air blown system). Di

Indonesia belum digunakan sebagai feeder FO. Untuk penggunaan jangka panjang

PT Telkom menggunakan duct sedangkan serat optik udara biasa digunakan untuk

daerah-daerah yang sulit dijangkau. Berikut adalah hal-hal yang harus

diperhatikan dalam instalasi kabel duct:

1. Alat sambung MD

Digunakan untuk menyambungkan microduct yang putus atau patah

dengan mekanisme tertentu.

2. Konektor

Konektor adalah klip di dalam konektor saluran, digunakan untuk

menggabungkan dua microducts.

3. End cap

Digunakan untuk mengencangkan ujung tube utama untuk menghindari

air dan debu yang masuk ke dalam saluran juga digunakan dalam

kombinasi dengan katup connector akhir selama instalasi microduct ke

saluran kabel yang ada.

4. Tube Cutter

Merupakan pemotong serat optik apabila serat optik kotor, serat tersebut

dibersihkan dengan alkohol, kemudian serat di potong dengan tube cutter

lalu serat di masukkan ke alat fusion. Diameter pemotongan maksimum

adalah 12,7 mm.

5. Cutter Ratchet

Merupakan pemotong tembaga, kuningan dan alumunium atau saluran

Page 4: Bab IV Pencabulan

yang berdinding tipis. Pada FO digunakan untuk memotong kulit

pelindung serat optik agar serat tidak mengalami kerusakan.

6. Slitter

Alat ini mengupas jaket polyethylenebagian luar dan mantel dalam satu

gerakan dapat dilakukan dengan menjempit jaket dan berputar (dering)

untuk stripper akhir. Pisau berputar 90 ° sehingga mengaktifkan tuas

pisau dan mengupas kulit jaket tanpa merusak bagian dalam, hal ini

memungkinkan persiapan yang mudah, cocok untuk dipakai dilapangan.

7. Round cutter

Merupakan pemotong yang tahan lama dengan harga terjangkau

dirancang untuk memotong kawat padat dan kawat yang beruntai sampai

8 AWG, multikonduktor dan kabel koaksial sebesar ½ diameter. Dengan

fitur melengkung, pemotongan pisau presisi dengan tanah sehingga

tidak akan merusak konduktor atau bahan dielektrik yang anda potong.

Terbuat dari baja dengan karbon tinggi dan tahan panas untuk jangka

waktu yang lama. Berfungsi untuk Memotong kawat padat dan kawat

yang beruntai sampai 8 AWG. Selain itu round cutter juga berfungsi

untuk memotong kabel multikonduktor untuk 1/2 "diameter dan

memotong kabel koaksial tanpa deformasi dielektrik.

Keperluan kabel untuk diinstalasi dilapangan beraneka ragam, sedangkan

panjang kabel yang ada dalam 1 haspel terbatas berkisar antara 3Km ( kap ≤ 96

core) dan 2 Km ( kap 144 dan 264 core ), jika diperlukan instalasi kabel yang

diperlukan lebih dari 3 Km maka diperlukan perangkat untuk menyambung dan

pelindung dari sambungan tersebut, hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga

kualitas dari pada kabel, alat sambung yang digunakan bisanya universal closure

spesifikasi merefer STEL L-037-2001 Ver.2. Ukuran sarana sambung kabel tipe

closure yang ada di pabrikan adalah:

1. Sampai dengan 64 core

2. Sampai dengan 96 core.

3. Sampai dengan 144 core.

Page 5: Bab IV Pencabulan

4. Sampai dengan 264 core

4.2.1 ODC (Optical Distribution Cabinet)

ODC adalah suatu perangkat pasif yang diinstalasi diluar STO bisa di

lapangan (Outdoor ) dan juga bisa didalam ruangan atau di MDF gedung HRB

(indoor), yang mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Sebagai titik terminasi ujung kabel feeder dan pangkal kabel distribusi.

2. Sebagai titik distribusi kabel dari kapasitas besar (feeder) menjadi

beberapa kabel yang kapasitasnya lebih kecil lagi (distribusi) untuk

fleksibilitas.

3. Tempat Splitter.

4. Tempat penyambungan.

4.2.2 Splitter

Splitter adalah suatu perangkat pasif yang berfungsi untuk membagi

informasi sinyal optik (gelombang cahaya), kapasitas distribusi dari splitter.

Spiltter memiliki bermacam-macam jenis yaitu 1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32, dan 1:64,

spesifikasi teknis merefer (STEL-L -047- 2008 Ver1) dan ada juga yang inputnya

2 seperti 2:16 dan 2:32. Direkomendasikan digunakan di Telkom sampai 1:32

secara total:

1. One stage → 1:32

2. Two Stage → 1:2 dan 1:16 atau 1:4 dan 1:8, sehingga yang dipasang di

ODC hanya 1:2 dan 1:4 saja.

Perlu diperhatikan dalam menggunakan spliter, mengingat redaman pada

spliter cukup besar.