bab iv perancangan 4.1 konsep komunikasirepository.unpas.ac.id/48952/6/bab iv.pdf · 2020. 10....
TRANSCRIPT
42
BAB IV
PERANCANGAN
4.1 KONSEP KOMUNIKASI
Strategi yang digunakan adalah strategi komunikasi emosional. Pendekatan
yang dilakukan adalah pendekatan persuasi dengan tujuan mempengaruhi,
mengajak, dan menganjurkan perubahan pada tataran afektif dan behavior.
Dengan pendekatan secara emosional diharapkan muncul respon perubahan sikap
dan perasaan untuk mencapai tujuan langsung dari kampanye sosial ini, yaitu
merubah perilaku dari aktivitas bersepeda sebagai hobi seminggu sekali menjadi
bagian dari gaya hidup mereka keseharian.
4.2 KONSEP KREATIF
Konsep kreatif yang akan dilakukan yaitu lebih menekankan kepada pelaku
komunitas sepeda mingguan dan penggiat hobi sepeda untuk mau juga
menjadikan sepeda sebagai alat transportasi rutin setiap hari ke tempat dimana dia
bekerja atau kuliah bukan hanya sekedar gaya hidup sesaat, dengan begitu setiap
individu dari komunitas dan penggiat sepeda mingguan bisa memberikan inspirasi
kepada lingkungan di tempat dimana ia bekerja atau kuliah untuk memulai
kebiasaan bersama. Dari hal tersebut diharapkan bisa menciptakan budaya
bersepeda yang bermanfaat secara langsung bagi kehidupan yang luas lagi.
4.2.1 Strategi Verbal
Menurut What To Say yang didapat adalah “Lebih rutin bersepeda, Lebih
nyata manfaatnya”. Atau “More Cycling, More Benefits” pesan tersebut
43
Universitas Pasundan
disampaikan untuk mengajak pada target audience agar mau melakukan aktivitas
bersepeda setiap hari, tidak hanya sebagai hobi bersama komunitas saja. Selain
pesan persuasi, nantinya akan ditambahkan headline sesuai tahapan komunikasi
yang berkaitan dengan isu-isu aktivitas bersepeda sebagai alasan pendukung pesan
persuasi tersebut.
4.2.2 Strategi Visual
Strategi visual yang digunakan dalam perancangan ini salah satu caranya
adalah dengan menggunakan referensi dan preferensi visual yang diperoleh dari
studi indikator sebagai acuan gaya visual yang akan digunakan untuk
menyampaikan pesan pada target audience.
Gaya visual yang akan digunakan dalam kampanye sosial ini adalah gaya
ilustrasi vector art pada e-poster Tirto.id, dan menggunakan warna yang full color
seperti pada poster festival musik “We The Fest”. Gaya visual tersebut diperoleh
dari studi indikator target audience.
44
Universitas Pasundan
Gambar 4.2.2-1 Proses perancangan visual
a. Warna
Menurut Kaina dalam buku Color Therapy tentang pengaruh warna bagi
psikologi manusia, emosi serta cara bertindak manusia. Jika penggunaan warna
Kuning dan Orange dapat merangsang emosi, merepresentasikan antusiasme,
kegembiraan, keakraban, dan ceria. Penambahan penggunaan warna Biru, Hijau,
Tosca, Pink untuk merepresentasikan keseimbangan emosi, kesabaran, keyakinan,
dan ketenangan fisik. Tone warna yang digunakan pada desain yang akan dibuat
juga diperoleh dari tone warna pada visual yang terdapat pada bagan preferensi,
diharapkan bisa memunculkan atensi dan persepsi yang sama dari target audience
ketika melihat desain tersebut. Dan berikut adalah warna yang diperoleh untuk
perancangan visual yang akan dibuat :
45
Universitas Pasundan
Gambar 4.2.2-2 Tone colour
b. Tipografi
Jenis huruf yang akan digunakan dalam perancangan visual ini adalah sans-
serif. Karena memiliki jenis anatomi huruf yang sederhana dan tidak memiliki kait
sehingga mempunyai tingkat keterbacaan yang jelas. Nama font yang digunakan
adalah :
Poplar Std :
Helvetica :
The Quick Brown Fox Jump Over The Lazy Dog
1234567890 !@#$%^&*()_+
Jenis font tersebut dipilih menyesuaikan dengan referensi visual yang
diperoleh.
4.2.3 Program dan Logo Program
Agar mudah diingat maka kampanye ini diperlukan identitas kampanye.
Adanya nama dan logo sebuah kampanye itu juga dirasa sangat penting.
46
Universitas Pasundan
Mengingat tujuan dari kampanye ini adalah untuk mengajak dan pada target
audience agar mau melakukan aktivitas bersepeda setiap hari, tidak hanya sebagai
hobi bersama komunitas saja.
Nama Program : MORE
Tagline Program : More Cycling More Benefit
Jenis Logo : Pictorial Mark logo
Gambar 4.2.3-1 Logo program
Nama program kampanye adalah MORE diambil dari kata “more cycling,
more benefits” sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan pada kampanye
sosial ini (What To Say). Kata MORE dipilih karena selain kata pengulangan pada
WTS, kata MORE juga dimaksudkan sebagai penegas serta bujukan kepada target
jika bersepeda sesekali saja tidak cukup dan kegiatan bersepeda perlu ditambah
atau lebih banyak lagi.
47
Universitas Pasundan
Logo progam terdiri dari penyederhanaan dari bentuk sepeda touring,
kemudian digabung dengan icon “Plus” serta tipografi jenis Arial “MORE”.
Bentuk logo dan warna diperoleh dari campaign sepeda Bike To Work. Dengan
harapan ada kesamaan persepsi dari target jika ini adalah kampanye yang
berkaitan dengan sepeda.
Gambar 4.2.3-2 Proses Logo program
4.3 KONSEP MEDIA
Konsep media yang akan digunakan dalam perancangan ini menggunakan
data dari consumer journal apa saja yang sering bersentuhan dengan target
audience, sehingga pada akhirnya tujuan yang ingin dicapai tepat sasaran. Penulis
menyimpulkan jika target audience cenderung sering bersentuhan dengan media
internet baik lewat smartphone ataupun laptop, untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien dalam pesan kampanye sosial ini disampaikan melalui media
internet khusunya sosial media instagram dan twitter. Selain itu, aktivitas di
48
Universitas Pasundan
instagram adalah faktor munculnya peminat penggiat komunitas sepeda.
Diharpkan dengan penggunaan sosial media dapat menciptakan viral effect
dikalangan netizen, sehingga kampanye sosial ini tercapai. Ditambah dengan
media pendukung seperti Poster, Flyer, Billboard, Media Cetak, Banner dan
Merchadise, untuk menambah peluang tercapainya kampanye sosial ini lebih
banyak lagi.
Dalam perencanaan media ada beberapa hal yang dibuat diantaranya adalah
membuat tahapan komunikasi media berdasarkan fungsinya. Dalam tahapan
media kali ini digunakan tahapan AISAS (Attention, Interest, Search, Action dan
Share). Yaitu sebagai berikut:
Attention
Pada tahapan ini bertujuan untuk menarik perhatian dan memberi peringatan
pada target melalui strategi verbal pada headline, dengan membuat target merasa
bersalah atau malu pada aktivitasnya yang bersepeda hanya seminggu sekali.
Diharapkan target dapat tergugah untuk merubah perilaku. Pesan yang akan
disampaikan dengan menggunakan poster yang ditempel di beberapa kampus dan
beberapa titik tempat yang selalu dikunjungi audience.
Interest
Pada tahapan ini bertujuan untuk membujuk target audience untuk bersepeda
setiap hari secara persuasif dengan memberikan informasi tentang manfaat
bersepeda setiap hari adalah bisa menghemat ongkos transportasi dan kesehatan
aliran darah ke otak, informasi tersebut digunakan sebagai alasan pendukung
pesan persuasi. Pesan yang akan disampaikan dengan menggunakan media sosial
dan billboard.
49
Universitas Pasundan
Search
Pada tahapan ini bertujuan untuk memberi petunjuk tentang keberadaan
kampanye dan membentuk rasa penasaran melalui media sosial dan majalah yang
akan menyampaikan tautan yang memberi informasi pada audience tentang
program kampanye ini, dan tautan tersebut juga akan dikenakan pada
merchandise. Tautan tersebut berupa alamat akun program dan hashtag program.
Action
Di tahapan ini akan menyampaikan challenge bagi penggiat sepeda untuk
bersepeda setiap hari dan menceritakan pengalamannya lalu mengunggahnya ke
sosial media dengan memberi tag pada akun program, dengan memberi tantangan
pada pesepeda diharapkan muncul tindakan langsung dari audience. Selain dibuat
juga event bersepeda bersama sepulang kuliah bersama, diharapkan audience mau
terlibat langsung dalam kampanye ini. Informasi event akan disampaikan melalui
flyer, banner dan media sosial.
Share
Pada tahapan ini bertujuan untuk membagi pesan program kampanye pada
khalayak, dengan membuat kutipan dari tokoh dunia atau public figure yang
berkaitan dengan sepeda. Kata-kata kutipan tersebut disampaikan melalui feed
akun instagram program, dengan hal itu diharapkan audience akan membagikan
unggahan tersebut di akun miliknya sebagai quote of the day.
50
Universitas Pasundan
4.3.1 Creative Brief
What to say?
“Lebih rutin bersepeda, Lebih nyata manfaatnya”
How to say?
Melakukan persuasi pada audience melalui sosial media secara gencar dan
terstruktur, yang mengharpakan dapat menimbulkan viral effect dikalangan
netizen, sehingga kampanye sosial ini tercapai.
Latar Belakang
Perkembangan volume lalu lintas di perkotaan Indonesia mencapai 15%
pertahun. Transportasi di kota-kota besar merupakan sumber pencemaran udara
yang terbesar, dimana 70% pencemaran udara diperkotaan disebabkan oleh
aktivitas kendaraan bermotor. Kondisi baku mutu udara di beberapa kota di Jawa
Barat, salah satunya Kota Bandung, semakin buruk dari waktu ke waktu. Hal itu,
terlihat dari berapa variabel uji kandungan udara yang dianggap membahayakan
karena semakin tinggi. Menurut Anang Sudarna Kepala Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat beberapa variabel yang
dianggap membahayakan tersebut di antaranya kandungan karbonmonoksida
(CO) dan hidrokarbon (HC) yang cenderung meningkat dari waktu. .
Alat transportasi sudah menjadi kebutuhan masyarakat untuk beraktivitas,
namun dengan penggunaan alat transportasi khususnya kendaraan bermotor
menjadikan jumlahnya tidak terkontrol sehingga bertambah juga jumlah
polusinya. Salah satu cara untuk menciptakan lingkungan kota yang sehat adalah
perlu adanya transportasi ramah lingkungan, transportasi ramah lingkungan
merupakan suatu konsep atau gerakan yang mendorong pengurangan kebutuhan
51
Universitas Pasundan
perjalanan dan ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan kendaraan
bermotor. Sepeda merupakan salah satu moda transportasi ramah lingkungan,
sepeda tidak menggunakan bahan bakar untuk melakukan pergerakan melainkan
menggunakan tenaga manusia. Bersepeda di masa sekarang adalah sesuatu yang
menarik bagi masyarakat jumlah pesepedapun bertambah, mengingat jumlah
komunitas sepeda juga bertambah. Dari hasil observasi dan wawancara pada
komunitas sepeda dan toko sepeda TRB yang diperoleh jika sepeda adalah bagian
dari gaya hidup dan mengidentifikasikan kemapanan dari masyarakat kota yang
dilihat dari harga jenis sepeda yang cenderung mahal dan juga pelaku akitvitas
yang didominasi oleh masyarakat dengan status ekonomi sosial menengah - atas,
menurut Puji 25 tahun seorang penggiat sepeda mengatakan jika harga sepeda
juga rata-rata terbilang mahal, maka dari itu kebanyakan penggiat sepeda
kebanyakan adalah orang yang sudah bekerja atau punya penghasilan yang lebih.
Polusi kendaraan bermotor seharusnya bisa diminimalisir oleh penggunaan
sepeda, namun pengguna sepeda khususnya pesepeda komunitas di Bandung
belum sepenuhnya mau untuk menjadikan sepeda sebagai alat transportasi yang
dipakai sehari-hari pesepeda hanya bersepeda di akhir pekan saja. Hal tersebut
bisa dilihat dari hasil observasi dan wawancara pada komunitas sepeda jika
mereka biasa bersepeda bersama hanya ketika saat akhir pekan saja, Rizki 25
tahun seorang penggiat sepeda mingguan menuturkan jika ia bersepeda seminggu
sekali karena ia tidak memiliki teman untuk bersepeda pada hari-hari biasa.
Bersepeda sudah menjadi sebuah tren di kota Bandung, banyak komunitas sepeda
tumbuh mulai dari kelompok berdasarkan merk sepeda hingga berdasarkan
tongkrongan yang sama, setiap akhir pekan komunitas seperti Ulinbike, CTCT,
52
Universitas Pasundan
DCI, London Taxi Bike Bandung sering melakukan aktivitas riding bersama, pada
event Last Sunday Ride jumlah peserta diikuti oleh 4000 peserta. Dari hasil
observasi dan wawancara yang diperoleh jika pengguna sepeda dipengaruhi oleh
peran disosial media, Menurut Puji 25 tahun seorang penggiat sepeda dan
komunitas jika ia muncul ketertarikan bersepeda karena terpengaruh oleh tren
bersepeda yang ada di sosial media. Sosial media menjadi platform bagi pesepeda
untuk memamerkan aktivitas atau keberadaan yang sedang mereka lakukan, hal
tersebut menjadikan tren yang menular bagi masyarakat kota, dari hasil
wawancara bersama Rizki 25 tahun seorang penggiat sepeda komunitas dan hasil
dari observasi menunjukan jika bersepeda bersama komunitas juga memunculkan
tren ikut-ikutan yang didasari oleh aktivitas pengguna sosial media.
Sepeda hakikatnya adalah sebuah moda transportasi untuk kemudahan
mobilitas masyarakat, tidak memandang status sosial tertentu. Bersepeda memiliki
nilai fungsi yang lebih dari sekedar memamerkan hobi semata di sosial media,
melainkan bisa memberikan dampak lebih pada kehidupan di masyarakat. Gaya
hidup bersepeda bisa bermanfaat untuk kesehatan dan menghemat pengeluaran
biaya, nilai-nilai tersebut diterapkan oleh pengguna sepeda bernama Faldi 20
tahun dan Akbar 24 tahun adalah seorang mahasiswa yang kesehariannya
menggunakan sepeda, ia merasakan kenyamanan dari kegiatan tersebut karena
dapat memberikan dampak yang baik untuk menjaga kondisi tubuhnya dan
menjaga kondisi finansialnya. Bersepeda juga membuat ketahanan terhadap stres
meningkat, hal tersebut dituturkan oleh dr. Andrianor Rahman Sp.N seorang
dokter spesialis Neurologi. Mengatakan jika bersepeda meningkatkan kemampuan
koordinasi, keseimbangan, dan pada jantung pembuluh darah yang baik maka
53
Universitas Pasundan
aliran darah ke otak pun juga baik, dampaknya dapat membatu meningkatkan
fungsi dan kerja otak. Lebih jauh dari itu esensi bersepeda tentu dapat berdampak
pada kesehatan lingkungan khususnya pencemaran udara dan kepadatan lalu
lintas, bertambahnya jumlah kepemilikan kendaraan bermotor juga menjadi
perhatian bagi Faldi dan Akbar untuk mengupayakan penghematan energi bahan
bakar dan meminimalisir jumlah kendaraan bemotor yang tidak terkontrol. Hal
tersebut membuat bersepeda menjadi bagian dari kehidupan Faldi dan Akbar
untuk mencapai tujuan menjaga kesehatan lingkungan di masyarakat.
Dengan merubah gaya hidup bersepeda yang tadinya hanya untuk
merepresentasikan kemewahan dari pemilik atau mencukupi kebutuhan pergaulan
di sosial media saja, kegiatan bersepeda yang menjadi bagian dari gaya hidup
mereka keseharian. Diharapkan bisa mencapai tujuan untuk menambah jumlah
penggiat sepeda dan menjadikan bersepeda memiliki nilai manfaat lebih yang
berdampak pada kehidupan pribadi dan masyarakat yang lebih luas lagi.
Oleh karena itu untuk merubah perilaku msyarakat, selain memberikan
informasi tentang manfaat yang diperoleh perlu juga adanya kampanye sosial
yang membujuk atau mengajak masyarakat agar mau menjadikan bersepeda
menjadi bagian dari gaya hidup keseharian mereka.
Bagaimana Strateginya?
Lewat program kampanye sosial “MORE” sebuah kata yang singkat dapat
mudah diingat dan tertanam dibenak audience untuk merubah perilaku, sehingga
tujuan kampanye tercapai. Untuk mencapai tujuan tersebut, butuh penyampaian
secara persuasi yang disampaikan secara terus-menerus di sosial media. Program
54
Universitas Pasundan
kampanye tersebut, disampaikan dengan tahapan kampanye dengan cara menarik
perhatian, menyiapkan khalayak untuk bertindak, dan melakukan tindakan nyata.
Target Audience
Primary
DEMOGRAFIS
Usia : 18-24 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki/Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswa dan Karyawan
Status Ekonomi : SES B
GEOGRAFIS
Kota Bandung, khususnya Tamansari Kec. Bandung Wetan
PSIKOGRAFIS
Penggiat sepeda di komunitas, hobi bersepeda, mahasiswa atau karyawan yang
aktif di sosial media internet, mahasiswa atau karyawan dengan mobilitas tinggi
seperti sering nongkrong bersama teman atau jajan di café, dan sering ke ATM.
Tujuan yang ingin dicapai ?
Mengajak dan memberi pemahaman pada target audience agar mau melakukan
aktivitas bersepeda setiap hari, tidak hanya sebagai hobi bersama komunitas saja.
Dengan harapan dari bersepeda setiap hari dapat merasakan manfaat bagi
kehidupan secara langsung, dan dapat mencapai kesehatan lingkungan bersama.
Perasaan yang ingin diharapkan dari target
Diharapakan target memiliki perasaan kebanggan berlebih untuk ikut andil dalam
menciptakan kesehatan lingkungan yang berdampak langsung pada kehidupan,
bukan hanya gaya hidup dan hobi semata. Dan diharapkan muncul perasaan pada
55
Universitas Pasundan
target untuk menjadikan sepeda bukan sebagai simbol kemapanan gaya hidup,
melainkan bersepeda adalah sebuah nilai yang bermanfaat pada kehidupan
manusia termasuk untuk meminimalisir jumlah kendaraan bermotor milik pribadi
yang tidak terkontrol.
Ouput yang dihasilkan
Desain untuk media visual yang menyampaikan isu kampanye, yang diaplikasikan
lewat sosial media dan media konvensional lain-nya.
4.3.2 Jadwal Media
Tabel 4.3.2 Jadwal Media
56
Universitas Pasundan
4.4 VISUALISASI
Gambar 4.4-1 Poster
57
Universitas Pasundan
Gambar 4.4-2 Transit ads
58
Universitas Pasundan
Gambar 4.4-3 Instagram feed
Gambar 4.4-4 Instagram Story
59
Universitas Pasundan
Gambar 4.4-5 Billboard
Gambar 4.4-6 Flyer
60
Universitas Pasundan
Gambar 4.4-7 Banner
Gambar 4.4-8 Majalah
61
Universitas Pasundan
Gambar 4.4-9 Botol tumblr
Gambar 4.4-10 Tshirt
62
Universitas Pasundan
Gambar 4.4-11 Stiker
Gambar 4.4-12 X-banne
63
Universitas Pasundan
Gambar 4.4-13 Ambient media (halte)