bab iv pkl
TRANSCRIPT
BAB IV
METODOLOGI
4.1 Waktu dan Lokasi Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapangan ini telah dilaksanakan di :
Lokasi Penelitian : Nusantara Earth Observation Network ( NEONet ) BPPT
Waktu Penelitian : 01 November 2009 – 31 Maret 2010
Alamat : Gedung 1 BPPT NeoNet ( Nusantara Earth Observation
Network ) Lantai 20.
Jl. M.H Thamrin No.8 Jakarta 10340.
4.2 Alat dan Bahan
a. Bahan
Bahan yang digunakan adalah
1. Peta Rupa Bumi Indonesia ( RBI ) dengan Skala 1:50.000 untuk
daerah Sukabumi
b. Alat
Perangkat yang digunakan dalam pengolahan data praktek kerja lapangan
ini yaitu berupa perangkat keras ( hardware ) dan perangkat lunak (
software ).
Perangkat keras dengan spesifikasi sebagai berikut :
1. Processor Intel Core 2 Duo CPU 2.00 GHZ
2. Memory 1 GB DDR2
25
3. Hardisk 80 GB
4. Input Device : Keyboard, Mouse,Digitizer.
5. Output Device :Monitor dengan resolusi 1280 x 800 dengan 256
warna
Sedangkan perangkat lunak yang digunakan adalah Windows XP sebagai
sistem operasi, Ilwis 3.4 untuk mendigitasi peta dalam bentuk format *.shp
serta melakukan analisa luasan penggunaan lahan.
4.3 Pengolahan
Dalam memulai analisa luasan penggunaan lahan ini, aktifkan terlebih dahulu
program ILWIS 3.4 dengan meng-klik shortcut program ILWIS 3.4 yang ada
pada komputer anda.
Shortcut Program Ilwis 3.4
Setelah itu maka akan masuk kedalam layar program ilwis 3.4
26
4.3.1 Rektifikasi Peta
Sebelum melakukan analisa suatu lahan, terlebih dahulu dilakukan
koreksi georeferensi terhadap peta yang akan digunakan dengan tujuan
untuk menyamakan koordinat geografi yang digunakan denngan cara
membuat titik-titik sekutu yang memiliki referensi atau titik acuan sama.
Posisi dari titik acuan didapatkan dari informasi suatu GPS atau diambil
dari peta rupa bumi.
Buka peta yang belum terkoreksi untuk kita koreksi, contoh : Peta
Rupa Bumi Indonesia skala 1:50.000
Setelah itu lakukan Georeference, dengan meng-klik tool File
Create kemudian pilih Georeference.
Berikan sebuah nama georeferensi pada kolom Georeference
Name. gunakan metode Georef Tiepoints. Dan pada pilihan
Coordinate System pilihlah Latlon WGS84.
27
Kemudian berilah point pada setiap sudut peta dengan
menggunakan Add tie point untuk mengambil titik-titik point pada
peta. Adapun posisi geografis titik tersebut dimasukkan kedalam
kolom X dan Y. ulangi proses tersebut hingga semua titik
terpenuhi.
28
4.3.2 Digitasi
Masih dengan menggunakan ilwis 3.4, untuk melakukan proses digitasi
pada peta yang ada, buka kembali peta rupa bumi Indonesia Sukabumi
yang telah terkoreksi sebelumnya.
Pilih File Create Segment Map
Kemudian isilah berbagai keterangan yang ada pada form Create
Segment Map tersebut.
Map Name : bts_kecamatan ( sesuaikan dengan segment yang
akan di digitasi).
Selanjutnya masukkan nilai koordinat sesuai dengan peta rupa
bumi Indonesia untuk wilayah Sukabumi.
Pilih domain UniqeId untuk menetapkan identifier
29
Sekarang pengguna dapat memulai proses digitasi dengan
mencari bts_kecamatan pada peta dengan mengikuti garis-
garis yang terdapat pada peta tersebut. Klik icon Insert
Mode dan mulai untuk membuat beberapa garis
hingga membentuk sebuah vector, akhiri dengan
melakukan double klik pada vector tersebut dan kemudian
akan muncul kotak Attributes, isi name pada kotak
attribute tersebut sesuai dengan Peta.
Lakukan semua hingga seluruh peta benar-benar
terdigitasi dan lakukan hal yang sama untuk digitasi point.
4.3.3 Koreksi digitasi
Setelah semua peta terdigitasi, perlu dilakukan koreksi terhadap hasil
digitasi yang kita lakukan untuk mengetahui apakah digitasi telah
dilakukan dengan benar.
Ada beberapa pengecekan dalam koreksi digitasi ini diantaranya
a. Selp overlap yaitu untuk memastikan tidak ada garis yang
nyatanya berpotongan tetapi tidak dinyatakan berhubungan
pada saat digitasi.
30
b. Dead ends yaitu untuk memastikan bahwa tidak ada garis
yang tidak berujung, karena semua harus berujung dan
bertemu antara satu garis dengan garis yang lain.
c. Intersection yaitu untuk memastikan tidak adanya garis yang
saling berpotongan antara garis satu dengan yang lainnya.
Pada menu bar kliklah File Check Segment Self Overlap
Pilih Start at Begin dan pastikan kotak dialog Segment
Editor muncul yang menandakan proses pengecekan selesai.
Setelah selesai kliklah exit editor untuk menyimpan
semuanya.
Lakukan hal yang sama untuk Dead ends dan
Intersections.
31
4.3.4 Membuat Koordinat Sistem
Dalam melakukan proses analisis dan proses pengolahan lainnya, dibuat
terlebih dahulu Coordinat System yang akan digunakan oleh semua file
sehingga memiliki koordinat yang sama antara satu citra dengan citra
yang lainnya.
Pastikan navigator masih berapa pada direktori kerja , klik File
Create Coordinate System,
Aturlah Projection dengan mengklik Projection untuk
menentukan sistem proyeksi, gunakan UTM.
Kemudian klik Ellipsoid dan pilihlah WGS 84 sebagai definisi
Ellipsoid.
Dan klik Datum dengan pilihan WGS 1984.
Klik Ok dan pastikan parameter yang di isikan sama dengan
contoh berikut.
32
Kemudian pada layar ilwis, ubahlah koordinat segment map yang
ada dengan klik kanan Properties – ( ganti dengan koordinat
yang telah dibuat ).
4.3.5 Transformasi Polygon
Setelah melakukan digitasi terhadap kenampakkan dalam peta, maka
selanjutnya adalah melakukan transformasi Point dan Segment kedalam
bentuk polygon untuk selanjutnya di transformasi ke dalam bentuk raster
sehingga dapat dilakukan analisis selanjutnya.
Pilihlah tab operation Tree Vector Operations Segments
Transform Segments.
Pilih segment map yang akan di transform
Berikan nama Output Segment Map dari segment yang telah di
transform.
Pilih koordinat yang telah dibuat sebelumnya kemudian klik Ok
33
Lakukan hal yang sama untuk jens data yang lain.
4.3.6 Transformasi data Poygon menjadi Raster
Adapun langkah-langkah dalam proses rasterisasi ini adalah
Buka kembali jendela utama ilwis kemudian pilih Operation Tree
Rasterize dan pilihlah Polygon to Raster.
Kemudian isilah data-data yang berada pada box Rasterize
Polygon Map sesuai dengan data yang anda miliki. Pada kolom
Georeference, klik tombol create georeference dan pastikan
koordinat sistem yang digunakan sebagai acuan dalam proses
georeferencsi. Seperti contoh pada gambar dibawah ini :
34
4.3.7 Analisa perhitungan luas tutupan lahan
Selanjutnya melakukan suatu analisa terhadap data yaitu menghitung
luasan tutupan lahan pada suatu daerah sesuai dengan masing-masing
kelas tutupan lahan yang terdapat pada peta. Adapun langkah-langkahnya
adalah sebagi berikut :
Pilih satu buah data raster yang telah diproses, klik kanan
Statistics Histogram. Dan data yang dihasilkan adalah data
berupa tabel yang akan memberikan infomasi mengenai luasan
dalam unit meter persegi.
35
Tabel hasil penghitungan luasan lahan pun terlihat,
menggambarkan grafik batangan dari setiap kelas tutupan lahan
beserta dengan informasi luas area tiap tutupan lahan tersebut.
4.3.8 Penggabungan peta raster
Dalam ilwis 3.4 ada beberapa operasi pengolahan peta yang dapat kita
lakukan, salah satunya adalah bagaimana menggabungkan dua atau lebih
peta raster yang memiliki georeferensi yang sama kedalam satu buah peta
raster. Operasi ini dalam ilwis disebut sebagai operasi Glue Raster Maps.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan proses ini
adalah sebagai berikut :
36
Pilih satu buah peta raster, kemudian klik kanan dan pilihlah
Raster Operations Glue Maps
Pada kotak dialog Glue Raster Maps, masukanlah peta raster yang
ingin digabungkan. Glue Raster Maps menyediakan maksimal 4
buah peta raster yang dapat anda inputkan. Jika anda memiliki
lebih dari 4 buah peta raster maka lakukanlah beberapa kali
penggabungan.
37
4.3.9 Layout
Buka peta raster yang telah digabungkan dengan operasi Glue
Maps.
Dari menu bar, pilih File Create Layout, sebelum membuat
layout simpan terlebih dahulu Map View.
Masukan Map View Name dan Title
Sekarang anda berada pada layout dengan skala 50.000, kemudian
ubahlah skalanya menjadi skala 250.000. dan Save As dengan
38
nama file yang berbeda. Sehingga anda memiliki dua buah map
view.
Klik File Page Setup, dan pilihlah ukuran kertas A4 dengan
orientasi Landscape.
Sekarang anda sudah memiliki dua buah peta dengan ukuran yang
berbeda, aturlah tata letak peta tersebut sesuai dengan kaidah
pemetaan.
Kemudian anda dapat menambahkan informasi pendukung pada
peta tersebut, diantaranya adalah penunjuk arah utara. Klik Insert
North Arrow
39
Klik Insert Scale Text untuk menambahkan informasi skala pada
peta, dan klik lah Insert Text untuk memberikan Judul Peta.
Dan terakhir aturlah tampilan border peta dengan memilih icon
Border Map, dan masukkan isian – isian seperti pada gambar
berikut :
40
Klik icon bitmap untuk menampilkan gambar pada layout peta.
41