bab iv rkpd - bappeda.semarangkota.go.id filesehingga terwujud pembangunan yang berkesimbangunan...

80Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang Tahun 2010 80

BAB IV

PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010

Kompleksitas permasalahan serta dinamika pembangunan masyarakat,

membutuhkan sumberdaya yang besar dalam penyelesaiannya. Oleh karena itu

diperlukan strategi dan prirotas pembangunan sebagai upaya untuk mensinergikan

pelaksanaan pembangunan yang disesuaikan dengan kemampuan sumberdaya yang ada

sehingga terwujud pembangunan yang berkesimbangunan dalam rangka pencapaian visi

Kota Semarang.

4.1 STRATEGI PEMBANGUNAN

Dalam upaya pencapaian Visi Kota “Semarang Kota Metroplitan yang

Religius Berbasis Perdagangan dan Jasa”, diperlukan Strategi dalam pelaksanaan

pembangunan Kota Semarang. Ada 6 (enam) strategi utama pembangunan Kota

Semarang yang diterapkan secara berkesinambungan dalam pelaksanaan

pembangunan Tahun 2010, yakni :

1. Strategi penguatan, pemberdayaan SDM dan Penanggulangan Kemiskinan

Strategi ini dimaksudkan untuk menciptakan pemerataan kualitas manusia, serta

memberi ruang yang cukup bagi tumbuhnya partisipasi masyarakat pada berbagai

bidang pembangunan, yang bertujuan mewujudkan pemberdayaan SDM sesuai

peran dan fungsinya dalam kelompok masyarakat dan lembaga pemerintah.

Strategi pembangunan ini merupakan upaya penciptaan situasi dan kondisi agar

masyarakat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pembangunan. Selain itu

strategi ini juga untuk mendorong masyarakat yang kurang beruntung agar dapat

meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya melalui

perencanaan dan penganggaran yang berpihak kepada masyarakat miskin (pro

poor planning and budgeting).

2. Strategi pertumbuhan sektor-sektor prioritas

Strategi pertumbuhan sektor-sektor prioritas diharapkan dapat menciptakan

pertumbuhan ekonomi secara luas. Strategi ini adalah untuk meningkatkan


kesejahteraan masyarakat melalui perwujudan perekonomian kota yang kuat dan

berkeadilan, dalam rangka meningkatkan pendapatan warga kota, menciptakan

lapangan kerja dan kesempatan berusaha. Sehingga pada akhirnya berimplikasi

pada pertumbuhan pendapatan perkapita penduduk dan peningkatan Pendapatan

Asli Daerah (PAD). Strategi pembangunan ini mencakup upaya pendayagunaan

berbagai potensi sumber-sumber pendapatan daerah dengan tidak memberatkan

masyarakat dan pihak lain disertai optimalisasi alokasi pembiayaan pembangunan

berdasarkan skala prioritas kebutuhan.

3. Strategi pemerataan pembangunan

Strategi ini bertujuan agar terjadi keseimbangan pertumbuhan pembangunan di

semua wilayah, memberi ruang yang cukup bagi tumbuhnya partisipasi

masyarakat, dan mencegah pemusatan pertumbuhan pembangunan hanya di

sebagian wilayah perkotaan. Strategi pembangunan ini mencakup upaya

pemanfaatan nilai strategis yang dimiliki, untuk meningkatkan kemampuan

daerah dalam pengembangan kawasan strategis melalui pengembangan

infrastruktur.

4. Strategi efisiensi penganggaran

Strategi efisiensi penganggaran dilakukan terhadap program-program

pembangunan yang dirasa kurang efektif dan efisien, dengan harapan program-

program pembangunan akan lebih berdayaguna dan berhasilguna. Dayaguna dan

hasilguna dapat diukur dari proses yang lebih cepat, tepat, mudah dan murah,

serta hasil dan manfaatnya lebih luas dengan resiko seminimal mungkin. Strategi

pembangunan ini mensyaratkan adanya kajian dan telaah program-program

pembangunan berdasar kebijakan umum dan prioritas anggaran.

5. Strategi keserasian pembangunan

Strategi keserasian pembangunan bertujuan agar terjadi keharmonisan hubungan

antara berbagai elemen masyarakat didalam pelaksanaan pembangunan, dan

dalam rangka menjaga keseimbangan kepentingan. Keserasian juga dimaksudkan


dalam pola hubungan kerja antara unit atau lembaga pemerintah dan antar

wilayah pembangunan. Sehingga dapat dikembangkan kerjasama

internal/lembaga fungsional masyarakat kota, serta kerjasama eksternal lintas

daerah baik antar pemerintah maupun antar pelaku pembangunan dalam

membangun kota dengan berbagai bentuk kerjasama. Hal ini diperkuat dengan

upaya untuk pengembangan jaringan kerjasama yang saling menguntungkan

dengan berbagai pihak.

6. Strategi kesinambungan program pembangunan

Strategi ini didasarkan bahwa perencanaan tidak hanya berhenti pada satu tahap,

tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus-menerus dalam

pembangunan. Dalam hal strategi kesinambungan ini mensyaratkan perlunya

evaluasi dan pengawasan dalam pelaksanaan pembangunan, sehingga secara

terus-menerus dapat diadakan koreksi dan perbaikan selama perencanaan

dijalankan. Strategi ini mencakup upaya penciptaan keterkaitan (interlinkages)

yang tepat antara pembangunan berdimensi fisik alam dengan pembangunan

sosial kemasyarakatan, yang berlandaskan pada system tata ruang dan

mempertahankan daya dukung lingkungan.

4.2 PRIORITAS PEMBANGUNAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010

Priortas Pembangunan Kota Semarang Tahun 2010 dirumuskan dengan

mempertimbangkan hasil analisa dan evaluasi serta capaian kinerja pembangunan

pada 2 (dua) tahun terakhir, isu-isu strategis, prioritas pembangunaqn Nasional

maupun Provinsi Jawa Tengah, dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RJPMD) Kota Semarang Tahun 2005-2010, sehingga diharapkan ada

kesinambungan program-program pembangunan dari tingkat pusat hinggá daerah.

Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010, ádalah sebagai berikut :

1. Percepatan Pengurangan Kemiskinan dan Penataan Kelembagaan Sistem

Perlindungan sosial

2. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia


3. Pemantapan Reformasi Birokrasi, Pembenahan Hukum, serta Pemantapan

Demokrasi, dan Keamanan Nasional

4. Penguatan Perekonomian Domestik yang berdaya saing didukung oleh

Pembangunan Pertanian, Infrastruktur serta Kemandirian Pangan dan energi

5. Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010, sebagai berikut :

1. Peningkatan aksesibilitas masyarakat perdesaan dalam rangka percepatan

ekonomi kerakyatan

2. Peningkatan aksesibilitas kebutuhan dasar masyarakat dalam rangka mewujudkan

masyarakat yang semakin sejahtera

3. Peningkatan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan dalam rangka

mengurangi resiko terjadinya bencana

4. Penegakan hukum dan HAM serta perwujudan pemerintahan yang bersih dan

baik dalam peningkatan koalitas pelayanan lepada masyarakat

Prioritas pembangunan Kota Semarang Tahun 2010 difokuskan pada upaya

penyelesaian masalah mendesak dan berdampak luas bagi peningkatan kesejahteraan

rakyat serta didukung oleh upaya-upaya untuk menciptakan keadaan Kota Semarang

yang kondusif. Prioritas pembangunan Kota Semarang disusun dengan

memperhatikan 6 (enam) prioritas Pembangunan sebagaimana tercantum dalam

RPJMD Kota Semarang Tahun 2005-2010, yang meliputi permasalahan yang

dihadapi, sasaran dan Prioritas pembangunan 2010, sebagai berikut :

1. Penguatan ekonomi masyarakat;

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan dalam rangka penguatan

ekonomi masyarakat adalah sebagai berikut :

a. Rendahnya efektifitas dan efisien usaha kecil dan menengah, akibat dari

belum mantapnya penerapan sistem manajemen, lemahnya produktivitas

usaha dan lembahnya akses permodalan;

b. Kemandirian Koperasi belum berjalan secara optimal, masih mengandalkan

uluran tangan dari pemerintah dan atau pihak ketiga;


c. Tingginya angka pengangguran, dan terbatasnya kesempatan kerja dimana

pencari kerja yang terserap di pasar kerja hanya sekitar 17,5 %.

d. Rendahnya Sumberdaya Daya Pertanian, baik dalam budidaya pertanian,

Kelembagaan kelompok tani, maupun sarana dan prasarana, menyebabkan

belum optimalnya produktivitas pertanian;

e. Kurangnya obyek dan daya tarik wisata, serta jaringan networking antar

stakeholder pariwisata (masyarakat, dunia usaha, assosiasi dan Pemerintah);

f. Semakin menyempitnya lahan potensial untuk usaha budidaya ikan air payau,

dan belum optimalnya budidaya ikan air tawar serta Pusat Pendaratan Ikan

belum berfungsi secara optimal;

g. Rendahnya daya saing produk dan akses pasar baik regional maupun

internasional;

h. Rendahnya kualitas sarana perdagangan dimana kondisi fisik bangunan dan

lingkungan sangat memprihatinkan, bahkan sudah melampaui umur teknis.

i. Bertambahnya jumlah usaha sektor informal (PKL), keberadaannya

menempati trotoar pada ruas-ruas jalan yang sangat strategis, dibantaran

sungai dan secara langsung merusak estetika kota.

j. Rendahnya produktivitas Industri Kecil dan Menengah yang disebabkan oleh

rendahnya kualitas pengelolaan IKM, terbatasnya akses pasar dan askes

permodalan.

Sasaran pembangunan pada penguatan ekonomi masyarakat tahun 2010

adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas KUMKM sebesar 10 %

b. Meningkatkan penyertaan PMDN dan PMA, serta pemanfaatan asset Daerah

Kota Semarang.

c. Meningkatkan kesempatan kerja sebesar 10 %

d. Meningkatkan ketersediaan bahan pangan;

e. Meningkatkan produktifitas hasil pertanian, peternakan dan perkebunan.

f. Meningkatkan jumlah kunjungan wisata, dan meningkatkan tingkat hunian

hotel sebesar 5 %


g. Meningkatkan jejaring kerjasama usaha pariwisata sebesar 2,5 %.

h. Meningkatkan produktivitas hasil perikanan baik darat maupun laut.

i. Rehabilitasi dan pengembangan pasar-pasar tradisional;

j. Peningkatan promosi dan kerjasama investasi;

k. Mengembangkan produk unggulan daerah;

l. Meningkatkan daya saing produk dan keunggulan komparatif;

m. Meningkatkan ekspor komoditi non migas rata-rata sebesar 7 %;

n. Meningkatkan kualitas fisik bangunan dan lingkungan pasar-pasar tradisional

15 %

o. Tertatanya kawasan usaha sektor informal /PKL sebesar 10 %;

p. Meningkatkan produktifitas IKM sebesar 10 %;

q. Meningkatkan sentra-sentra industri rumah tangga sebesar 5 %;

r. Meningkatkan akses pasar dan permodalan sebesar 5 %.

Prioritas pembangunan pada penguatan ekonomi masyarakat pada tahun

2010 adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan kualitas tenaga kerja;

b. Perluasan kesempatan kerja.

c. Pemberdayaan koperasi dan UKM

d. Fasilitasi permodalan KUMKM

e. Jejaring kemitraan pemasaran produk KUMKM

f. Penciptaan iklim kondusif berinvestasi, melalui penyederhanaan perijinan,

promosi dan kerjasama investasi.

g. Penganekaragaman bahan pangan, kelancaran distribusi pangan serta kualitas

dan keamanan bahan pangan.

h. Peningkatan SDM Pertanian dan pengembangan agribisnis pertanian

i. Peningkatan kualitas produksi dan pengolahan pasca panen.

j. Peningkatan daya tarik wisata dan pemasaran pariwisata.

k. Intensifikasi lahan perikanan, Pengembangan budidaya perikanan dan

peningkatan sarana dan prasarana pemasaran hasil perikanan.

l. Perbaikan fisik bangunan dan lingkungan pasar –pasar tradisional


m. Jejaring kemitraan pemasaran barang dan produk eksports

n. Fasilkitasi kemudahan perijinan, dan Pembinaan pengembangan usaha

perdagangan serta perlindungan dan pengamanan perdagangan.

o. Pembinaan dan Penataan Usaha Sektor Informal

p. Pembinaan dan askes permodalan bagi IKM

q. Menjalin kemitraan dan jejaring usaha IKM; dan

r. Pengembangan kluster-kluster IKM

2. Peningkatan Pelayanan Publik;

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan dalam rangka

peningkatan pelayanan publik adalah sebagai berikut :

a. Seiring dengan perkembangan dinamika dimasyarakat, diperlukan

perencanaan yang selaras dengan kompleksitas permasalahan, disamping

perubahan paradigma perencanaan pembangunan menuntut keterlibatan

stakeholders pembangunan dalam setiap tahap perencanaan pembangunan.

b. Pertambahan penduduk Kota Semarang dari tahun ketahun semakin

meningkat, mengingat kota Semarang sebagai daerah tujuan bagi para kaum

urban/ pendatang dari daerah lain. Dalam pelayanan kependuduk dan

pencatatan sipil, pengelolaannya belum berjalan secara optimal.

c. Meskipun Kota Semarang cukup kondusif, namun kondisi sosial ekonomi

masyarakat dan kemajemukan suku, agama, ras, golongan dan partai politik

di masyarakat memiliki potensi terjadinya konflik/unjuk rasa/gangguan

keamanan dan ketertiban.

Gangguan keamanan, ketertiban di masyarakat dan pelanggaran terhadap

Peraturan Daerah juga menujukkan jumlah yang masih tinggi. Hal tersebut

perlu kewaspadaan dari Pemerintah Daerah dalam upaya menjaga stabilitas

daerah.

d. Menurunnya pendidikan politik masyarakat, dimana partisipasi politik dalam

Pemilu banyak yang tidak menggunakan hak pilihnya.


e. Perubahan peraturan perundang-undangan pemerintah pusat, harus diikuti

oleh kebijakan-kebijakan Pemerintah Daerah baik dalam bentuk Peraturan

Daerah maupun Keputusan KDH.

f. Infrastruktur pemerintah masih belum optimal dalam mendukung pelayanan

kepada masyarakat;

g. Rendahnya rasio kemandirian keuangan daerah dalam mencukupi kebutuhan

pembiayaan pembangunan daerah;

h. Belum optimalnya penggalian potensi pendapatan daerah

i. Elektronik Goverment (E-Gov) belum diimplementasikan secara optimal

dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

j. Rendahnya kualitas kemampuan Sumberdaya Aparatur Pemerintah dalam

penyelenggaraan pemerintahan.

Sasaran Pembangunan pada peningkatan pelayanan publik pada tahun


a. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan yang disusun sesuai dengan

mekanime perencanaan pembangunan daerah.

b. Meningkatkan rasio pelaksanaan pembangunan dengan dokumen

perencanaan.

c. Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan administrasi kependudukan sesuai

dengan Standar Pelayanan Minimal.

d. Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan hukum bagi aparatur serta

masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban yang ditandai dengan

menurunnya jumlah pelanggaran perda dan jumlah gangguan keamanan dan

ketertiban.

e. Meningkatkan toleransi dan wawasan kebangsaan masyarakat;

f. Terselenggaranya keamanan dan ketertiban dalam pelaksanaan Pemilihan

Walikota Kota Semarang Tahun 2010

g. Meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi gangguan Kententraman

dan ketertiban masyarakat serta terjadinya bencana.


h. Meningkatkan kualitas dan fungsi legislasi Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah.

i. Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang prima dalam One Stop Service

(OSS) sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal.

j. Tertatanya produk perundang-undangan daerah yang efektif dan taat azas;

k. Meningkatkan wawasan masyarakat mengenai hukum dan hak azasi manusia;

l. Terlaksananya kerjasama antara daerah dalam peanganan strategis lintas

daerah;

m. Meningkatkan kualitas, efektivitas, efisien dan tertib administrasi

penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan umum dan pembangunan di

tingkat kecamatan dan kelurahan.

n. Meningkatkan kinerja pengawasan dalam penyelenggaraan pemerintahan;

o. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah;

p. Meningkatkan pengelolaan barang/aset milik daerah;

q. Meningkatkan kualitas SDM Aparatur Pemerintah

Prioritas pembangunan pada peningkatan pelayanan publik pada tahun


a. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan RKPD, Draft RPJMD

Kota Semarang Tahun 2011-2016

b. Sinkronisasi dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah dengan

dokumen perencanaan pembangunan.

c. Optimalisasi SIAK dan penataan administrasi Kependudukan dan Capil

d. Sosialisasi dan penegakan Peraturan Daerah

e. Pengembangan wawasan kebangsaan melalui Fasilitasi berbagai forum

keagamaan; dialog interaktif dengan Ormas, Orpol, Toma, Toga, LSM,

organisasi profesi ,dll

f. Pencegahan dan Pemberantasan penyakit masyarakat (Pekat);

g. Sukses PILKADA Tahun 2010;

h. Kesiapsiagaan penanganan bencana;

i. Peningkatan kapasitas dan fungsi Lembaga Perwakilan Daerah;


j. Peningkatan pelayanan kedinasan KDH;

k. Peningkatan tertib administrasi penyelenggaraan pemerintahan sampai

dengan tingkat kelurahan;

l. Optimalisasi Sistem Manajemen Pengelolaan Keuangan Daerah;

m. Intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah;

n. Peningkatan manajemen asset/barang daerah;

o. Pembinaan, dan pengelolaan administrasi kepegawaian

p. Peningkatan kemampuan SDM aparatur melalui pendidikan dan pelatihan.

q. Penyediaan Data Statistik Daerah

r. Pengelolaan Arsip daerah

s. Penyebarluasan informasi penyelenggaraan pemerintahan

3. Peningkatan Infrastruktur Kota;

Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan pada peningkatan

infrastruktur kota adalah sebagai berikut :

a. Meningkatnya kepadatan lalulintas, yang disebabkan jaringan jalan yang ada

tidak sebanding dengan perkembangan aktivitas masyarakat Kota

b. Menurunnya kualitas fisik jalan terutama diwilayah Semarang Bagian Bawah,

yang disebabkan sering terkena banjir pada musim penghujan dan tergenang

rob karena air laut pasang menyebabkan umur teknis makin pendek.;

c. Intensitas rob dan banjir, beberapa tahun mengalami peningkatan dan jumlah

luas wilayah genangan makin bertambah, kondisi diperlukan penanganan

yang intensif;

d. Kurangya ketersediaan air baku masyarakat terutama diwilayah

perbatasan/pinggiran;

e. Drainase/saluran Kota mengalami penurunan kualitas yang disebabkan oleh

sedimentasi, tingkat kesadaran masyarakat dalam membuang sampah, volume

air hujan yang semakin besar sehingga berpengaruh pada daya tampung

saluran.;

f. Masih adanya kawasan kumuh dan menurunnya kualitas permukiman,

keterbatasan lahan serta kondisi sosial ekonomi masyarakat berdampak pada


kemampuan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan rumah dan

permukiman yang layak;

g. Kurang konsistennya rumusan rencana dengan kegiatan pemanfaatan dan

pengendalian tata ruang, serta kurangnya keterpaduan rencana program

pemanfaatan ruang dan pengendalian.

h. Kurangnya koordinasi pemangku kepentingan pembangunan terhadap

pemanfaatan dan pengendalian penataan ruang.

i. Masih terbatasnya kualitas dan kuantitas pelayanan transportasi, penerangan

dan utilitas kota sebagai pendukung kota metropolitan;

j. Perkembangan jumlah kendaraan pribadi dan angkutan umum yang semakin

meningkat membawa konsekuensi pada ketidaktertiban lalu lintas jalan di

Kota Semarang.

Sasaran pembanguan pada peingkatan infrastruktur kota pada tahun 2010

adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan kualitas jalan sesuai dengan fungsi dan kelas jalan

b. Terbangunnya jaringan jalan baru, untuk mengurangi kepadatan lalu lintas;

c. Berkurangnya lama genangan air yang disebabkan banjir dan rob 5%;

d. Meningkatnya penanganan rob dan banjir;

e. Pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat terutama masyarakat di wilayah

perbatasan atau pinggiran sebesar 15%;

f. Meningkatkan sarana dan prasarana lingkungan perumahan dan permukman

di wilayah pinggiran/perbatasan.

g. Penyediaan perumahan yang layak huni bagi masyarakat kuran mampu;

h. Meningkatkan infrasturktur pelayanan pemerintah kepada masyarakat;

i. Meningkatkan kenyamanan dan keindahan kota;

j. Meningkatkan ketertiban dan kedisiplinan pengguna jalan dalam berlalu-

lintas;

k. Meningkatkan pengelolaan pelayanan angkutan umum;


Prioritas pembangunan pada peningkatan infrastruktur kota tahun 2010

dirumuskan sebagai berikut :

a. Pemeliaharaan jalan danjembatan;

b. Pembangunan jalan akses/tembus;

c. Pembangunan inner dan outer ring road;

d. Pembangunan SIPAS dan Sanitasi;

e. Pemeliharaan Drainase dan gorong-gorong;

f. Normalisasi Kali

g. Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh;

h. Pembangunan Paket DAM Jatibarang

i. Penataan dan perbaikan sarana dan sarana lingkungan permukiman di wilayah

pinggiran/perbatasan;

j. Peningkatan sarana dan Prasarana Rumah Susun Sewa (Rusunawa)

k. Peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman

l. Pembangunan Kantor Kecamtan Genuk dan Kantor Kecamatan Gunungpati

m. Penyusunan Rencana Teknis Kawasan

n. Penyusunan rencana Tata Ruang Kota

o. Pengendalian pemanfaatan ruang kota

p. Penataan LPJU

q. Penataan reklame

r. Peningkatan pelayanan transportasi;

s. Peningkatan sarana dan prasarana fasilitas transportasi;

4. Peningkatan Sumberdaya Manusia;

Permasalahan dalam pembangunan pada peningkatan sumber daya

manusia adalah sebagai berikut :

a. Semakin meningkatnya angka kemiskinan yang membawa implikasi

permasalahan sosial budaya yang komplek.

b. Kualitas SDM masyarakat dilihat dari struktur pendidikan apabila

dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Tengah masih diatas rata-rata,


namun apabila dibandingkan dengan tingkat nasional mapun internasional

masih tertinggal. Berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan

pendidikan antara lain : 1) kualitas sarana adan prasarana sekolah masih

belum merata, kondisi fisik ruang kelas untuk kegiatan belajar terutama

Sekolah-Sekolah di wilayah pinggiran/perbatasan masih memprihatinkan. (2)

namun masih dijumpai adanya siswa putus sekolah; (3) Adanya kesenjangan

mutu pendidikan diantara sekolah-sekolah; dan (4) Relevansi Pendidikan

belum mengarah pada kebutuhan pasar kerja.

c. Pelayanan Kesehatan masyarakat telah mencakup/merata di seluruh wilayah

Kota Semarang namun tidak diikuti pada persebaran kualitas pelayanan

kesehatan yakni kualitas sarana fisik, tenaga medis, obat, alat kesehatan dan

sarana penunjang lainnya.

d. Masih tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan, prevalensi gizi

kuran, prevalensi gizi burruk dan masih ditemukannya beberapa kasus

penyakit menular, yakni DBD, TB Paru TBA(+) dan HIV/AIDS. Disamping

itu perlu diwaspadai penyakit-penyakit yang berpotensi menjadi Kejadian

Luar Biasa (KLB) seperti Campak, Difteri, Hepatitis, Keracunan Makanan

dan Acut Flacid Paralysis.

e. Masih adanya rumah tangga, tempat umum serta tempat-tempat pengolahan

makanan yang belum memenuhi syarat kesehatan yakni ketersediaan air

bersih, sanitasi. Menjamurnya produk air minum dalam kemasan atau air

minum isi ulang masyarakat, perlu diimbangi dengan pengawasan terhadap

kualitas air minum khususnya aspek bakteriologis.

f. Dalam pembangunan perempuan dan perlindungan anak, permasalahan yang

dihadapi antara lain masih terbatasnya pemahaman masyarakat tentang

konsep kesetaraan dan keadilan gender; masih adanya tindak kekerasan

terhadap perempuan dan anak; serta belum optimalnya peran serta

lembaga/organisasi wanita dalam pembangunan di Kota Semarang.

g. Upaya Peningkatan ketahanan dan pemberdayaan keluarga, permasalahan

yang dihadapi antara lain belum optimalnya pelayanan KB; terbatasnya

kualitas dan kuantitas kader/penyuluh, institusi masyarakat dan jejaring KB di


tingkat Basis; masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat

tentang hak-hak reproduksi serta kesehatan reproduksi; dan masih lemahnya

kualitas intitusi masyarakat dan jejaring KB ditingkat basis;

h. Permasalahan pada pembangunan sosial yang dihadapi adalah masih

kurangnya sarana prasarana pelayanan panti sosial yang memadai, fasilitasi

penderita cacat, anak jalanan, kenakalan remaja, penyalahgunaan NAPZA,

Gelandangan dan pengemis serta penyandang masalah kesejahteraan sosial

(PMKS) lainnya serta masih kurangnya partisipasi masyarakat dan

kerelawanan dunia usaha dalam kepedulian sosial,

i. Belum optimalnya fungsi kelembagaan masyarakat dan aparatur pemerintah

kelurahan/desa, menyebabkan terhambatnya penyelesaian tugas-tugas

pelayanan kepada masyarakat dan pemerintahan serta kurang aktifnya

kelembagaan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan dan

pengambilan keputusan.

j. Terbatasnya akses informasi dan komunikasi bagi masyarakat akan

berdampak pada ketidakpedulian masyarakat terhadap pembangunan yang

dilaksanakan diwilayahnya.

Sasaran pembangunan pada peningkatan sumberdaya manusia pada tahun

2010 dirumuskan sebagai berikut :

a. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dasar 80 %

b. Meningkatkan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang

ditujukan pada APK dan APM, SD/MI APK diatas 102,62% dan APM

diatas 86,82%; SLTP/MTs APK diatas 89,94 dan APM diatas 67,02 %; dan

SMU/SMK/MA APK diatas 89,35 % dan APM diatas 61,77%.

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan nonformal sebesar 75%;

d. Meningkatkan lulusan yang dapat terserap pasar kerja sebesa 50%;

e. Meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga pendidik 70 %;

f. Menurunkan angka putus sekolah menjadi 0 %

g. Penyediaan obat esensial dan generik di Puskesmas 100 %;

h. Penyediaan obat sesuai dengan kebutuhan 90 %


i. Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas;

j. Meningkatkan pelayanan kesehatan Rumah Sakit (RSUD)

k. Meningkatkan cakupan rumah tangga dan lingkunga permukiman sehat;

l. Meningkatkan status gizi masyarakat dan penanganan penyakit menular ;

m. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat;

n. Meningkatkan peran serta perempuan dalam pembangunan dan perlindungan

anak

o. Meningkatkan pelayanan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera;

p. Meningkatkan kepedulian sosial masyarakat dan kesejahteraan organisasi

sosial;

q. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan wilayahnya dan

“Semarang Bergandeng Tangan”

Prioritas pembangunan pada peningkatan sumberdaya manusia pada tahun

2010 dirumuskan sebagai berikut :

a. Penanggulangan kemiskinan

b. Peningkatan kaulitas sarana prasarana kegiatan belajar mengajar;

c. Peningkatan, pemerataan dan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan

yang bermutu dan terjangkau di semua jenis, jalur dan jenjang pendidikan

serta pembebasan biaya pendidikan bagi peserta didik.

d. Peningkatan kualitas pendidikan non formal dan sekolah kejuruan;

e. Peningkatan kemampuan tenaga pendidik;

f. Peningkatan ketersediaan obat-obatan, alat kesehatan dan rehabilitasi

Puskemas;

g. Peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat pada upaya promotif dan

preventif dalam kesehatan lingkungan dan keluarga;

h. Pelayanan kesehatan dasar dan rujukan khususnya bagi masyarakat kurang

mampu;

i. Perbaikan gizi masyarakat dan menurunkan kasus penyakit menular;

j. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat

k. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan RSUD


l. Peningkatan pengarustamaan gender dan perlindungan anak

m. Pembinaan organisasi/lembaga sosial wanita ;

n. Peningkatan pelayanan KB/KR dan Ketahanan Keluarga;

o. Pembinaan kelompok bina keluarga dan UPPKS;

p. Bantuan dan pembinaan organisasi sosial masyarakat;

q. Fasilitasi penderita cacat dan kurang beruntung

r. Pengembangan Kota Layak Anak,

s. Fasilitasi anak jalanan, pencegahan kenakalan remaja dan penyalahgunaan

NAPZA

t. Penanganan PMKS;

u. Pembinaan dan pemberdayaan lembaga masyarakat dan organisasi

masyarakat kelurahan;

v. Fasilitasi kegiatan PNPM Mandiri

w. Fasilitasi “Semarang bergandeng Tangan”

x. Stimulan pembangunan wilayah kecamatan dan kelurahan.

5. Pembangunan Lingkungan Hidup;

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan lingkungan hidup adalah

sebagai berikut :

a. Masalah persampahan berpotensi menurunkan kualitas lingkungan kota dan

berdampak pada kesehatan masyarakat. Hal tersebut perlu mendapat

penanganan dalam pengelolaannya. Disisi lain Tempat Pembuangan Akhir

(TPA) Jatibarang telah melebihi kapasitas;

b. Meningkatnya polusi udara dan polusi air akibat limbah industri, limbah

rumah tangga dan limbah kegiatan transportasi

c. Rusaknya lingkungan akibat penggalian, pengeprasan lahan dan

penambangan Galian C

d. Lemahnya penegakkan hukum terhadap kerusakan lingkungan;

e. Kurangnya partisipasi para pengusaha baik industri besar, menengah,

kecil/rumah tangga dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup baik yang


menyangkut perijinan maupun operasional di lapangan yang berkaitan dengan

peraturan perundang-undangan dibidang lingkungan hidup.

f. Belum tersosialisasinya permasalahan dan pengelolaan lingkungan hidup.

g. Maish adanya kasus/perselisihan/sengketa tanah yang perlu mendapat fasilitas

dari pemerintah Kota dalam penanganannya.

h. Terjadinya eksploitasi yang berlebihan terhadap sumberdaya daya alam seprti

Galin C dan Penggunaan ABT.

Sasaran pembangunan lingkungan hidup pada tahun 2010, adalah sebagai

berikut :

a. Meningkatkan pelayanan persampahan;

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penanganan pengendalian pencemaran

kerusakan lingkungan hidup sebesar 5 %;

c. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengendalian pencemaran dan

kerusakan kerusakan lingkungan;

d. Meningkanya Catu Tertib Pertanahan

e. Meningkatkan pengendalian Penambangan dan Pemanfaatan ABT

Prioritas pembangunan lingkungan hidup pada tahun 2010, dirumuskan

sebagai berikut :

a. Pengadaan sarana dan prasrana persampahan

b. Operasi dan pemeliharaan persampahan

c. Pemantauan kualitas lingkungan hidup

d. Pengembangan produksi ramah lingkungan;

e. Pengembangan SIL;

f. Sosialisasi dan penegakan hukum;

g. Penyuluhan dan pengendalian polusi dan pencemaran

h. Penataan pemilikan dan pemanfaatan tanah

i. Fasilitasi penangana konflik pertanahan.

j. Pengawasan dan pengendalian Galian C dan penggunaan ABT


6. Pengembangan Seni dan Budaya.

Permasalahan yang dihadapi pada pembangunan seni dan budaya adalah

sebagai berikut :

a. Kurang optimalnya fasilitasi apresiasi dan pengembangan budaya dan

kesenian daerah;

b. Kurang optimalnya upaya penyelamatan dan pelestarian budaya budaya

sebagai asset peninggalan sejarah;

c. Kurangnya sarana prasarana pengembangan budaya dan kesenian;

d. Menurunnya minat generasi muda dalam bidang seni dan budaya daerah;

e. Semakin berkurangnya jumlah kelompok-kelompok kesenian daerah

f. Kurangya peran serta pemuda dalam pembangunan fisik dan non fisik;

g. Rendahnya budaya olahraga karena kurang tersedianya sarana dan prasarana

olahraga.

h. Rendahnya budaya olahraga karena kurang tersedianya sarana dan prasarana

olahraga.

i. Kurangnya peran serta pemuda dalam pembangunan fisik dan non fisik

Sasaran pembangunan seni dan budaya pada tahun 2010 adalah sebagai

berikut :

a. Meningkatkan pengembangan nilai-nilai budaya masyarakat 15 %;

b. Meningkatkan pengelolaan dan pelestarian budaya daerah sebesar 20 %;

c. Meningkatkan daya tarik seni dan budaya daerah 20 %;

d. Meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan;

e. Meningkatkan kreatifitas kepemudaan

f. Meningkatkan pemasyarakatan budaya olah raga;

Prioritas pembangunan seni dan budaya pada tahun 2010 dirumuskan

sebagai berikut :

a. Fasilitasi kegiatan dalam rangka pengembangan nilai-nilai adat dan budaya;

b. Pengembangan budaya lokal

c. Penyelenggaraan event-event pagelaran seni dan budaya;

d. Penyelenggaraan festival dan pestas budaya daerah;


e. Pembinaan organisasi/kelompok kesenian;

f. Peningkatan peran serta kepemudaan dalam pembangunan;

g. Penyelenggaraan pembinaan, penyuluhan dan pengembangan wawasan dalam

menumbuhkan kreativitas pemuda;

h. Pembinaan organisasi/lembaga kepemudaan;

i. Peningkatan sarana dan prasarana olahraga

j. Pemasyarakatan budaya olah raga melalui kegiatan lomba/kompetisi

olahraga di sekolah-sekolah maupun di masyarakat;

k. Pembinaan organisasi/lembaga keolahragaan;

TABEL 4.1

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

KOTA SEMARANG TAHUN 2010

No Prioritas Pembangunan

Daerah Sasaran Pembangunan Daerah Nama Program SKPD

(1) (2) (3) (4) (6)

1. Penguatan ekonomi

masyarakat,

diprioritaskan pada

upaya mendorong

kemampuan masyarakat

untuk bertahan dalam

menghadapi berbagai

tantangan

a. Meningkatkan kualitas dan

kuantitas KUMKM sebesar

10 %

b. Meningkatkan penyertaan

PMDN dan PMA, serta

pemanfaatan asset Daerah

Kota Semarang.

c. Meningkatkan kesempatan

kerja sebesar 10 %

d. Meningkatkan ketersediaan

bahan pangan;

e. Meningkatkan produktifitas

hasil pertanian, peternakan

dan perkebunan.

f. Meningkatkan jumlah

kunjungan wisata, dan

meningkatkan tingkat

hunian hotel sebesar 5 %

g. Meningkatkan jejaring

kerjasama usaha pariwisata

sebesar 2,5 %.

1. Program Penciptaan Iklim Usaha

Kecil Menengah yang Kondusif;

2. Program Pengembangan

Kewirausahaan dan Keunggulan

Kompetitif Usaha Kecil

Menengah;

3. Program Pengembangan Sistem

Pendukung Usaha Bagi Usaha

Mikro Kecil Menengah;

4. Program Peningkatan Kualitas

Kelembagaan Koperasi.

5. Program Ketahanan Pangan

6. Program Penganekaragaman

bahan pangan

7. Program distribusi bahan pangan

8. Program Peningkatan Iklim

Investasi dan Realisasi Investasi

9. Program Peningkatan Promosi dan

Kerjasama Investasi

10. Program Peningkatan

Kesejahteraan Petani

11. Program Peningkatan Pemasaran

Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan

12. Program Peningkatan Penerapan

Dinas Koperasi

& UKM,

BPPT, Kan.

Ketahanan

Pangan, Dinas

Pertanian,

Dinas

Pariwisata dan

Budaya

Dinas Kelautan

dan Perikanan

Dinas Pasar,

Dinas

Perdagangan

dan Industri,

Dinas , Setda




(1) (2) (3) (4) (6)

h. Meningkatkan produktivitas

hasil perikanan baik darat

maupun laut.

i. Rehabilitasi dan

pengembangan pasar-pasar

tradisional;

j. Peningkatan promosi dan

kerjasama investasi;

k. Mengembangkan produk

unggulan daerah;

l. Meningkatkan daya saing

produk dan keunggulan

komparatif;

m. Meningkatkan ekspor

komoditi non migas rata-rata

sebesar 7 %;

n. Meningkatkan kualitas fisik

bangunan dan lingkungan

pasar-pasar tradisional 15 %

o. Tertatanya kawasan usaha

sektor informal /PKL

sebesar 10 %;

p. Meningkatkan produktifitas

IKM sebesar 10 %;

q. Meningkatkan sentra-sentra

industri rumah tangga

sebesar 5 %;

r. Meningkatkan akses pasar

dan permodalan sebesar 5%

Teknologi Pertanian/Perkebunan

13. Program Peningkatan Produksi

Pertanian/Perkebunan

14. Program Pemberdayaan Penyuluh

Pertanian/Perkebunan Lapangan

15. Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Ternak

16. Program Peningkatan Produksi

Hasil Peternakan

17. Program Peningkatan Pemasaran

Hasil Produksi Peternakan

18. Program Rehabilitasi Hutan dan

Lahan

19. Program Pembinaan dan

Penertiban Industri Hasil Hutan


Pemasaran Pariwisata

21. Program Pengembangan Destinasi

Pariwisata


Kemitraan Kepariwisataan

23. Program Optimalisasi Pengelolaan

dan Pemasaran Produksi

Perikanan

24. Program Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat Pesisir

25. Program Pemberdayaan

Masyarakat Dalam Pengawasan

dan Pengendalian Sumberdaya

Kelautan

26. Program Pengembangan Budidaya

Perikanan


Perikanan Tangkap

28. Program Pengembangan Sistem

Penyuluhan Perikanan

29. Program Peningkatan Kesadaran

dan Penegakan Hukum dalam

Pendayagunaan Sumberdaya Laut.

30. Program Peningkatan dan

Pengembangan Ekspor

31. Program Peningkatan Efisiensi

Perdagangan Dalam Negeri

32. Program Perlindungan Konsumen

dan Pengamanan Perdagangan

33. Program Pedagang Kaki Lima dan




(1) (2) (3) (4) (6)

Asongan

34. Program Pengembangan Industri

Kecil dan Menengah

35. Program Pengembangan Sentra-

sentra Industri Potensial


Kemampuan Teknologi Industri

2. Peningkatan pelayanan

publik, diprioritaskan

pada peningkatan

penyelenggaraan

pemerintahan yang baik.

a. Tersedianya dokumen

perencanaan pembangunan

yang disusun sesuai dengan

mekanime perencanaan

pembangunan daerah.

b. Meningkatkan rasio

pelaksanaan pembangunan

dengan dokumen

perencanaan.

c. Meningkatkan pengelolaan

dan pelayanan administrasi

kependudukan sesuai

dengan Standar Pelayanan

Minimal.

d. Meningkatkan kesadaran

dan kepatuhan hukum bagi

aparatur serta masyarakat

dalam menjaga keamanan

dan ketertiban yang

ditandai dengan

menurunnya jumlah

pelanggaran perda dan

jumlah gangguan

keamanan dan ketertiban.

e. Meningkatkan toleransi

dan wawasan kebangsaan

masyarakat;

f. Terselenggaranya

keamanan dan ketertiban

dalam pelaksanaan

Pemilihan Walikota Kota

Semarang Tahun 2010

1. Program Pengembangan Data

Informasi

2. Program Kerjasama

Pembangunan

3. Program Penignkatan Kapasitas

Kelembagaan Perencanaan

Pembangunan Daerah

4. Program Perencanaan

Pembangunan Daerah


Pembangunan Ekonomi


Pengembangan Kota-kota

Menengah dan Besar

7. Program Perencanaan Prasarana

Wilayah dan Sumberdaya Alam

8. Program Perencanaan Social dan

Budaza

9. Program Penataan Administrasi

Kependudukan

10. Program Peningkatan Keamanan

dan Kenyamanan Lingkungan


Wawasan Kebangsaan


Masyarakat untuk Menjaga

Ketertiban dan Keamanan

13. Program Pendidikan Politik

Masyarakat

14. Program Pemberdayaan dan

Kemitraan Rehabilitasi Korban

Narkoba

15. Program Peningkatan Pelayanan

Terapi dan Rehabilitasi Korban

Narkoba

16. Program Peningkatan Partisipasi

Masyrakat terhadap P4GN

17. Progam Pemberantasan dan

Bappeda,

Kesbanglinmas,

Satpol PP,

BNK, Setwa,

Setda,ITWIL,

DPKD, Kan.

Asrip dan

PerpusDa.




(1) (2) (3) (4) (6)

g. Meningkatkan

kesiapsiagaan dalam

menghadapi gangguan

Kententraman dan

ketertiban masyarakat

serta terjadinya bencana.

h. Meningkatkan kualitas dan

fungsi legislasi Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah.

i. Meningkatkan kualitas

pelayanan publik yang

prima dalam One Stop

Service (OSS) sesuai

dengan Standar Pelayanan

Minimal.

j. Tertatanya produk

perundang-undangan

daerah yang efektif dan taat

azas;

k. Meningkatkan wawasan

masyarakat mengenai

hukum dan hak azasi

manusia;

l. Terlaksananya kerjasama

antara daerah dalam

peanganan strategis lintas

daerah;

m. Meningkatkan kualitas,

efektivitas, efisien dan

tertib administrasi

penyelenggaraan

pemerintahan, pelayanan

umum dan pembangunan di

tingkat kecamatan dan

kelurahan.

n. Meningkatkan kinerja

pengawasan dalam

penyelenggaraan

pemerintahan;

Penegakan Hukum

18. Penelitian Pengembangan dan

Informatika

19. Program Peningkatan Kapasitas

Lembaga Perwakilan Rakyat

Daerah

20. Program dan Peningkatan

Organisasi Perangkat Daerah

21. Program Optimalisasi

Pemanfaatan Teknologi Informasi

22. Porgam Pembinaan dan

Pengembangan Aparatur

23. Program Mengintensifkan

Penanganan Pengaduan

Masyarakat

24. Program Penataan Peraturan

Perundang-undangan

25. Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah

26. Program Peningkatan Kapasitas

Aparatur Pemerintah Desa

27. Program Peningkatan Kerjasama

Antar Pemerintah Daerah


Kedinasan Kepala Daerah/Wakil

Kepala Daerah

29. Program Peningkatan Sistem

Pengawasan Internal dan

Pengendalian Pelaksanaan

Kebijakan KDH

30. Program Pembinaan dan Fasilitasi

Pengelolaan Keuangan

Kabupaten/Kota


Profesionalisme Tenaga

Pemeriksa dan Aparatur

Pengawasan

32. Program Fasilitasi Pindah/Purna

Tugas

33. Progam Pengembangan Data /

Informasi/Statistik Daerah

34. Program Peningkatan Kualitas

Pelayanan Informasi Kearsipan

35. Program Penyelamatan dan

Pelestarian Dokumen/Arsip




(1) (2) (3) (4) (6)

o. Meningkatkan kualitas

pengelolaan keuangan

daerah;

p. Meningkatkan pengelolaan

barang/aset milik daerah;

q. Meningkatkan kualitas

SDM Aparatur Pemerintah

Daerah

36. Program Perbaikan Sistem

Administrasi Kearsipan


Komunikasi, Informasi dan Media

Massa

38. Program Kerjasama Informasi dan

Mass Media

39. Program Pengkajian dan

Penelitian Bidang Informasi dan

Komunikasi

3. Peningkatan Sumber

Daya Manusia,

diprioritas pada

peningkatan pelayanan

dasar pendidikan dan

kesehatan masyarakat

serta peningkatan

kualitas keimanan dan

ketaqwaan.

a. Meningkatkan sarana dan

prasarana pendidikan dasar

80 %

b. Meningkatkan pemerataan

kesempatan memperoleh

pendidikan yang ditujukan

pada APK dan APM,

SD/MI APK diatas

102,62% dan APM diatas

86,82%; SLTP/MTs APK

diatas 89,94 dan APM

diatas 67,02 %; dan

SMU/SMK/MA APK

diatas 89,35 % dan APM

diatas 61,77%.

c. Meningkatkan kualitas dan

kuantitas pendidikan

nonformal sebesar 75%;

d. Meningkatkan lulusan yang

dapat terserap pasar kerja

sebesa 50%;

e. Meningkatkan kualitas dan

kompetensi tenaga pendidik

70 %;

f. Menurunkan angka putus

sekolah menjadi 0 %

g. Penyediaan obat esensial dan

generik di Puskesmas 100

%;

1. Program Pendidikan Anak Usia

Dini

2. Program Pendidikan Dasar

sembilan Tahun

3. Program Pendidikan Menengah

4. Program Pendidikan Non Formal

5. Program Peningkatan mutu

pendidikan dan tenaga

kependidikan

6. Program Manajamen Pelayanan

Pendidikan

7. Program Pengembangan Budaya

Baca dan Pembinaan

Perpustakaan

8. Program Obat dan Perbekalan

Kesehatan

9. Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit

Menular


Lingkungan Sehat


Keselamatan Ibu Melahirkan dan

Anak


Kesehatan Anak Balita


Kesehatan Lanjut Usia

14. Program Perbaikan Gizi

Masyarakat

15. Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

16. Program Standarisasi Pelayanan

Kesehatan

17. Program Upaya Kesehatan

Dinas

Pendidikan

DKK

RSUD

Bapermas

Dinsos

Setda

Bapermas

Dispora




(1) (2) (3) (4) (6)

h. Penyediaan obat sesuai

dengan kebutuhan 90 %

i. Meningkatkan pelayanan

kesehatan dasar di

Puskesmas;

j. Meningkatkan pelayanan

kesehatan Rumah Sakit

(RSUD)

k. Meningkatkan cakupan

rumah tangga dan lingkunga

permukiman sehat;

l. Meningkatkan status gizi

masyarakat dan penanganan

penyakit menular ;

m. Meningkatkan pelayanan

kesehatan masyarakat;

n. Meningkatkan peran serta

perempuan dalam

pembangunan dan

perlindungan anak

o. Meningkatkan pelayanan

Keluarga Berencana dan

Keluarga Sejahtera;

p. Meningkatkan kepedulian

sosial masyarakat dan

kesejahteraan organisasi

sosial;

q. Meningkatkan peran serta

masyarakat dalam

pembangunan wilayahnya

dan “Semarang Bergandeng

Tangan”

Masyarakat

18. Program Pengadaan, Peningkatan

dan Perbaikan Sarana dan

Prasarana Puskesmas/Puskesmas

Pembantu dan Jaringannya

19. Program Pengawasan dan

Pengendalian Keamanan dan

Kesehatan Makanan

20. Program Informasi Kesehatan

21. Program Keserasian Kebijakan

Peningkatan Kualitas Perempuan

dan Anak

22. Program Peningkatan kualitas

hidup dan perlindungan

perempuan

23. Porgram Penguatan kelembagaan

Pengarustamaan Gender dan

Anak

24. Program Peningkatan Peran serta

dan kesetaraan Gender dalam

Pembangunan.

25. Program Keluarga Berencana

26. Program Kesehatan Reproduksi

Remaja

27. Program Pelayanan Kontrasepsi

28. Program Pembinaan Peran Serta

Masyarakat dalam Pelayanan

KB/KR

29. Program Promosi Kesehatan Ibu,

Bayi dan Anak melalui

Kelompok Kegiatan di

Masyarakat

30. Program Pengembangan Pusat

Pelayanan Informasi dan

Konseling

31. Program Pengembangan Bahan

Informasi tentang Pengasuhan

dan Pembinaan Tumbuhan

Kembang Anak

32. Progam Penyiapan Pendamping

Kelompok Bina Keluarga


Kelembagaan Kesejahteraan

Sosial

34. Program Pemberdayaan Faskir

Miskin, Komunikas Adar




(1) (2) (3) (4) (6)

Terpencil dan Penyandang

Masalahan Sosial

35. Program Pelayanan dan

Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial


Keberdayaan Masyarakat

Perdesaan

37. Program Peningkatan Partisipasi

Masyarakat Dalam Membangun

Desa


Lembaga ekonomi Pedesaan

4. Peningkatan

Infrastruktur Kota,

diprioritas pada

peningkatan kualitas

prasarana kota dan

kelancaran distribusi

barang dan jasa.

a. Meningkatkan kualitas jalan

sesuai dengan fungsi dan

kelas jalan

b. Terbangunnya jaringan jalan

baru, untuk mengurangi

kepadatan lalu lintas;

c. Berkurangnya lama

genangan air yang

disebabkan banjir dan rob

5%;

d. Meningkatnya penanganan

rob dan banjir;

e. Pemenuhan kebutuhan air

bersih masyarakat terutama

masyarakat di wilayah

perbatasan atau pinggiran

sebesar 15%;

f. Meningkatkan sarana dan

prasarana lingkungan

perumahan dan permukman

di wilayah

pinggiran/perbatasan.

g. Penyediaan perumahan

yang layak huni bagi

masyarakat kuran mampu;

h. Meningkatkan infrasturktur

pelayanan pemerintah

kepada masyarakat;


Pembangunan Jalan dan Jembatan

2. Program

Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan

dan Jembatan

3. Program Pembangunan Saluran

Drainase/Gorong-gorong

4. Program Pengembangan dan

Pengelolaan Jaringan Irigasi,

Rawa dan Jaringan Pengairan

Lainnya

5. Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Air Minum dan Air

Limbah

6. Program Pengendalian Banjir

7. Program Penyediaan dan

Pengelolaan Air Baku

8. Program Pembangunan Sistem

Informasi/Data Base Jalan dan

Jembatan

9. Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Kebinamargaan

10. Program Pengembangan Wilayah

Strategis dan Cepat Tumbuh

11. Program Pembangunan

Infrastruktur Perdesaan


Perumahan

13. Program Lingkungan Sehat

Perumahan

14. Program Pengelolaan Areal

Pemakaman


Bina Marga

PSDA&ESDM

DTKP

Din. Kebakran

Dinas

Penerangan

Jalan dan

Reklame

Dinas

Perhubungan

Setda




(1) (2) (3) (4) (6)

i. Meningkatkan kenyamanan

dan keindahan kota;

j. Meningkatkan ketertiban

dan kedisiplinan pengguna

jalan dalam berlalu-lintas;

k. Meningkatkan pengelolaan

pelayanan angkutan umum.

Teknologi dan Kontruksi

16. Program Peningkatan Kesiagaan

dan Pencegahan Bahaya

Kebakaran

17. Program Pencegahan Dini dan

Penanggulangan Korban Bencana

Alam

18. Program Perencanaan Tata Ruang

19. Program Penerangan Jalan Umum

20. Program Pengelolaan Reklame

21. Program Pembangunan Prasarana

dan Fasilitas Perhubungan

22. Program Rehabilitasi dan

Pemeliharaan Prasarana dan

Fasilitas LLAJ


Angkutan

24. Program Pengendalian dan

Pengamanan Lalulintas

25. Porgram Penataan Penguasaan,

Pemilikan, Penggunaan dan

Pemanfaatan Tanah

26. Program Penyelesaian Konflik-

konflik Pertanahan

5. Pengembangan

Lingkungan Hidup,

diprioritas pada

peningkatan pengelolaan

kebersihan, keindahan,

dan dekorasi kota.

1. Meningkatkan pelayanan

persampahan;

2. Meningkatkan kualitas dan

kuantitas penanganan

pengendalian pencemaran

kerusakan lingkungan hidup

sebesar 5 %;

3. Meningkatkan peran serta

masyarakat dalam

pengendalian pencemaran

dan kerusakan kerusakan

lingkungan;

4. Meningkanya Catu Tertib

Pertanahan

5. Meningkatkan pengendalian

Penambangan dan

Pemanfaatan ABT

1. Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Persampahan

2. Program Pengelolaan dan

Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan

Laut

3. Program Pengendalian

Pencemaran dan Perusakan

Lingkungan Hidup

4. Program Peningkatan Kualitas dan

Akses Informasi Sumberdaya

Alam dan Lingkungan Hidup


Pengendalian Polusi

6. Program Perlindungan dan

Konseravasi Sumberdaya Alam

7. Program Rehabilitasi dan

Pemulihan Cadangan Sumber daya

ALam

8. Program Pengelolaan Ruang

Terbuka Hijau (RTH)

Badan LH

Dinas

Kebersihan dan

Pertamanan

PSDA&ESDM




(1) (2) (3) (4) (6)

6. Pengembangan Seni dan

Budaya, diprioritas pada

peningkatan kelestarian

seni dan budaya local.

1. Meningkatkan

pengembangan nilai-nilai

budaya masyarakat 15 %;

2. Meningkatkan pengelolaan

dan pelestarian budaya

daerah sebesar 20 %;

3. Meningkatkan daya tarik

seni dan budaya daerah 20

%;

4. Meningkatkan peran serta

pemuda dalam

pembangunan;

5. Meningkatkan kreatifitas

kepemudaan

6. Meningkatkan

pemasyarakatan budaya olah

raga;

1. Program Pembinaan Penghayatan

Kepercayaan Terhadap Tuham

YME

2. Program Pengelolaan Kekayaan

Budaya

3. Program Pengelolaan Keragaman

Budaya

4. Program Pengembangan Nilai

Budaya

5. Program Peningkatan Peran Serta

Kepemudaan


Keserasian Kebijakan Pemuda


Kepeloporan Kepemudaan

8. Program Pembinaan dan

Pemasyarakatan Olahraga

9. Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Olahraga


Kemitraan

Dinas Parbud

Dinas

Pendidikan

Dispora

Kecamatan

Setda

bab iv rkpd - bappeda.semarangkota.go.id filesehingga terwujud pembangunan yang berkesimbangunan...

Documents