bab iv tinjauan terminal tipe b di kawasan stasiun depok...
TRANSCRIPT
25
BAB IV
TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU
Bab ini berisi tinjauan terminal Tipe B di kawasan Stasiun Depok Baru yang dibahas
melalui tinjauan tapak terminal, data umum angkutan dan trayek yang beroperasi serta kondisi
eksisting terminal. Selanjutnya pembahasan dari Stasiun Depok Baru secara singkat sebagai
fasilitas pendukung yang akan terintegrasi dengan tapak perencanaan terminal.
1.1 Tinjauan Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru
1.1.1 Tinjauan Tapak Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru
Terminal Depok merupakan terminal penumpang tipe B sesuai dengan fasilitas
pelayanan yang diberikan terhadap operator angkutan. Terminal ini berlokasi di Jalan
Margonda Raya, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok dan diresmikan
oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat pada tanggal 10 Maret 1992 dengan luas
aset ± 2,3 ha (UPT Terminal Depok, 2017). Tapak eksisting Terminal Depok ditunjukkan pada
gambar 4.1.
Gambar 4.1 Tapak Eksisting Terminal Depok
Sumber: (Tim Kajian Kegiatan Optimalisasi Terminal Terpadu Kota Depok, 2010) digambar ulang
Sebagaimana telah tertuang pada Pasal 22 ayat (2) dala Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Depok bahwa terdapat rencana peningkatan kualitas dan kuantitas terminal
penumpang, meliputi pembangunan terminal tipe A di Kelurahan Jatijajar, pembangunan
terminal tipe C di Kelurahan Sawangan, Limo, Cisalak Pasar, Cipayung Jaya dan Jatimulya.
Maka terminal yang berada di pusat Kota Depok diarahkan sebagai terminal dalam kota
26
(terminal tipe B) yang dikembangkan dengan sistem terpadu. Terminal terpadu sendiri
merupakan jenis terminal yang memberikan kemudahan pergantian antar moda, intra
moda maupun antar jurusan baik tingkat lokal, regional maupun nasional yang dapat
dipadukan dengan kegiatan pusat perbelanjaan, hotel, taman kota, rekreasi dan kegiatan
lain yang dapat mendorong penggunaan transportasi massal. Terminal terpadu ini tidak
terbatas pada satu tipe terminal tertentu namun mengarah pada sifatnya yang terintegrasi
dengan fasilitas umum lainnya.
Berdasarkan Kajian Teknis Peningkatan Barang Milik Daerah dalam Rangka
Optimalisasi Terminal Terpadu Kota Depok (2010), lokasi perencanaan terminal di Kawasan
Stasiun Depok mengikuti rencana milik pemerintah, yakni berada di Jl.Margonda Raya,
Depok, Pancoran Mas, Kota Depok dengan luas 23.053 m2 yang merupakan Barang Milik
Daerah (aset) yang berupa tanah dan bangunan Terminal Terpadu Kota Depok. Adapun
lahan permukiman warga yang masih dalam tahap pembebasan untuk ekspansi lahan
terminal sebesar 1700 m² dan 800 m². Sehingga total luasan lahan untuk terminal yang
direncanakan adalah 25.553 m². Selain itu, pada sisi utara tapak terdapat sekolah
sehingga tidak memungkinkan adanya perluasan lahan.
Gambar 4.2 Tapak Rencana Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru
Sumber: (Tim Kajian Kegiatan Optimalisasi Terminal Terpadu Kota Depok, 2010) digambar ulang
Perencanaan terminal tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru ini memenuhi
persyaratan untuk terminal tipe B dari lokasi jalan yang berada di jalan arteri sekunder, akses
27
jalan masuk/keluar minimum 50 meter, jarak dengan terminal tipe B minimum 15 km serta
ditentukan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I. Sementara persyaratan lahan minimum
masih di bawah standar, yakni 3 ha. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor ketersediaan
lahan terutama di kawasan Jabodetabek yang minim. Pada tabel 4.1 dapat dilihat rata-rata
luas lahan untuk terminal tipe B di kawasan Jabodetabek tidak sampai dengan 30.000 m2.
Tabel 4.1 Tabel Data Terminal di Kawasan Jabodetabek
No Nama Terminal Tipe B Jabodetabek Kota Luas (m2)
1 Terminal Pasar Minggu DKI Jakarta 6.460
2 Terminal Blok M DKI Jakarta 8.952
3 Terminal Tanjung Priok DKI Jakarta 10.963
4 Terminal Grogol DKI Jakarta 14.282
5 Terminal Kampung Melayu DKI Jakarta 5.373
6 Terminal Pinang Ranti DKI Jakarta 23.731
7 Terminal Cililitan DKI Jakarta 20.791
8 Terminal Pasar Senen DKI Jakarta 3.675,12
9 Terminal Kota Tua DKI Jakarta 3.832,25
10 Terminal Rawamangun DKI Jakarta 11.957,5
11 Terminal Manggarai DKI Jakarta 3.967,62
12 Terminal Muara Angke DKI Jakarta 1.226
13 Terminal Pondok Gede Bekasi 4.175
14 Terminal Ciputat Tangerang Selatan 6.000
15 Terminal Balaraja Tangerang 4.900
Sumber: (Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta, 2015)
1.1.2 Keadaan Geografis Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru
Secara geografis Terminal Depok terletak pada koordinat 6 23’ 29” Lintang Selatan
dan 10649’28” Bujur Timur. Terminal Depok berada di wilayah Pusat Pelayanan Kota (PPK)
Margonda yang menjadi pusat aktivitas perdagangan dan jasa. Berikut merupakan batas-
batas wilayah Terminal Depok:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan pertokoan.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Margonda Raya.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan pusat perbelanjaan ITC Depok.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kali Baru dan Stasiun Depok Baru.
1.1.3 Peraturan Zonasi di Kawasan Stasiun Depok Baru
Lahan yang disediakan Pemerintah Kota Depok untuk bangunan terminal termasuk
dalam wilayah Pusat Pelayanan Kota (PPK) Margonda. Berdasarkan Rencana Detail Tata
Ruang Kota Depok (2013-2034), maka ditetapkan peraturan zonasi untuk kawasan Pusat
Pelayanan Kota (PPK) Margonda sebagai berikut:
- Kriteria jalur sempadan jalan , yaitu untuk jalan arteri sekunder dengan sempadan tidak
kurang dari 20 (dua puluh) meter;
- Kriteria Sempadan Saluran Irigasi, yaitu ditetapkan 3 m di sisi kiri dan kanan untuk jalur
pengawas.
- Kriteria jalur sempadan jalan kereta api yaitu kawasan di sisi kiri dan kanan rel kereta api
dengan jarak sekurang-kurangnya 10 meter.
- Kriteria koefisien dasar bangunan, yaitu untuk kawasan perdagangan dan jasa memiliki
KDB sebesar 0,75.
28
- Kriteria koefisien lantai bangunan, yaitu untuk kawasan zona perdagangan dan jasa
memilik KLB sebesar 8.
Berdasarkan peraturan zonasi tersebut maka dapat diketahui luas lahan efektif yang
dapat dibangun untuk bangunan terminal berdasarkan koefisien dasar bangunan. Berikut
merupakan perhitungan luas lahan efektif tapak.
Dari perhitungan tersebut didapatkan luas lahan efektif sebesar 19.164,75 m². Luas
lahan tersebut yang akan menjadi acuan dalam perencanaan dan perancangan ruang
menimbang bahwa terminal di kawasan Stasiun Depok Baru mengikuti lahan/tapak yang
disediakan pemerintah sehingga tidak berangkat dari perhitungan kebutuhan ruang terlebih
dahulu.
1.1.4 Data Angkutan Umum di Terminal Depok
Terminal Depok melayani 19 trayek angkutan kota, 13 trayek AKDP, 8 trayek
angkutan Jabodetabek serta 1 trayek transjakarta. Data trayek angkutan menuju Jakarta
dibutuhkan karena mayoritas trayek dari Terminal Depok adalah tujuan Jakarta dan sesuai
dengan Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015, bahwa layanan transportasi
Jabodetabek harus terintegrasi tanpa dibatasi wilayah administrasi pemerintahan. Data
angkutan umum diperlukan sebagai informasi arah tujuan trayek untuk menentukan
sirkulasi kendaraan dalam terminal. Berikut merupakan data-data angkutan umum dan
penumpang di Terminal Depok.
Tabel 4.2 Tabel Data Angkutan Kota Terminal Depok
No Kode Trayek Lintasan Trayek Waktu Keberangkatan (pada peak hour)
1 D.01 Terminal Depok – Depok Dalam PP Keberangkatan per-5 menit
2 D.02 Terminal Depok – Depok II Tengah/Timur PP Keberangkatan per-5 menit
3 D.03 Terminal Depok – Sawangan PP Keberangkatan per-5 menit
4 D.04 Terminal Depok – Beji – Kukusan PP Keberangkatan per-5 menit
5 D.05 Terminal Depok – Citayam PP Keberangkatan per-5 menit
6 D.06 Terminal Depok – Pasar Salak PP Keberangkatan per-15 menit
7 D.07 Terminal Depok – Rawa Denok PP Keberangkatan per-10 menit
8 D.08 Terminal Depok – Kampung Sawah PP Keberangkatan per-15 menit
9 D.09 Terminal Depok – Kampung Sawah PP Keberangkatan per-10 menit
10 D.10 Terminal Depok – Kampung Sawah PP Keberangkatan per-10 menit
11 D.105 Terminal Depok – Pondok Labu PP Keberangkatan per-15 menit
12 D.11 Terminal Depok – Palsigunung PP Keberangkatan per-10
29
No Kode Trayek Lintasan Trayek Waktu Keberangkatan (pada peak hour)
menit
13 D.110 Terminal Depok – Cinere PP Keberangkatan per-15 menit
14 D.112 Terminal Depok – Kampung Rambutan PP Keberangkatan per-15 menit
15 D.15 Terminal Depok – Simpangan Limo PP Keberangkatan per-35 menit
16 S.16 Terminal Depok – Pasar Pondok Labu PP Keberangkatan per-20 menit
17 T.19 Terminal Depok – Kampung Rambutan PP Keberangkatan per-10 menit
18 M.03 Terminal Depok – Pasar Minggu PP Keberangkatan per-15 menit
19 M.04 Terminal Depok – Pasar Minggu PP Keberangkatan per-15 menit
Sumber: (UPT Terminal Depok, 2017)
Tabel 4.3 Tabel Data Angkutan Umum AKDP di Terminal Depok
No Nama PO Trayek Waktu Keberangkatan
1 Budiman Depok – Tasikmalaya 04.00 ; 07.00 ; 16.00 ; 19.00
2 Budiman Depok – Banjar 07.30 ; 19.30
3 Budiman Depok – Karang Nunggal 06.45 ; 18.45
4 Budiman Depok – Pangandaran 06.00-08.00 ; 18.00-20.00
5 Doa Ibu Depok – Tasikmalaya 05.00 ; 17.00
6 Budiman Depok – Sukabumi Keberangkatan per-15 menit (05.00-20.00)
7 Medal Jaya Depok – Sukabumi Keberangkatan per-15 menit (05.00-20.00)
8 Miniarta Depok – Sukabumi Keberangkatan per-15 menit (05.00-20.00)
9 Luragung Jaya Depok – Kuningan 09.00 ; 18.00
10 Luragung Jaya Depok – Kuningan 04.00 ; 09.00 ; 14.30 ; 21.00
11 Setia Negara Depok – Kuningan 07.00 ; 19.00
12 Maya Graha Indah
Depok – Bandung Keberangkatan per- 30 menit (05.00-12.00) Keberangkatan per- 1 jam (12.00-19.00)
13 Maya Graha Indah
Depok – Sukabumi Keberangkatan per- 30 menit (05.00-12.00) Keberangkatan per- 1 jam (12.00-17.00)
Sumber: (UPT Terminal Depok, 2017)
Tabel 4.4 Tabel Data Angkutan Umum Bus Kota di Terminal Depok
No Nama PO Trayek Waktu Keberangkatan (pada peak hour)
1 Kopaja S 63 Terminal Depok – Terminal Blok M Keberangkatan per-25 menit
2 Kopaja S 36 Terminal Depok – Terminal Blok M Keberangkatan per-30 menit
3 Patas AC 84 Terminal Depok – Terminal Pulo Gadung
Keberangkatan per-25 menit
4 Patas AC 89 Terminal Depok – Terminal Blok M Keberangkatan per-30 menit
5 Patas 80 Terminal Depok – Tanjung Priok Keberangkatan per-20 menit
6 Patas 53 Terminal Depok – Terminal Blok M Keberangkatan per-30 menit
7 Deborah 03 Terminal Depok – Lebak Bulus Keberangkatan per-15 menit
30
No Nama PO Trayek Waktu Keberangkatan (pada peak hour)
8 Deborah Terminal Depok – Terminal Kalideres
Keberangkatan per-60 menit
9 Transjakarta Terminal Depok – Cawang UKI Keberangkatan per-30 menit
Sumber: (UPT Terminal Depok, 2017)
1.1.5 Pengelola Terminal
Pengelolaan terminal secara garis besar dikoordinasi oleh kepala UPT terminal yang
mengkoordinasi jabatan fungsional umum. Jabatan fungsional umum terdiri dari 1
bendahara dan 2 staff adiministrasi. Adapun jabatan fungsional yang merupakan pelaksana
operasional di Terminal Depok meliputi kepala terminal dan komandan regu yang
membawahi petugas lapangan yang berjumlah 22 staff. Secara umum jumlah staff aktif di
terminal adalah 28 orang. Struktur organisasi pengelola terminal diperlukan sebagai acuan
kapasitas untuk bangunan kantor terminal. adapun struktur organisasi Terminal Depok
sebagai berikut.
Gambar 4.3 Struktur Organisasi UPT Terminal Depok
Sumber: (UPT Terminal Depok, 2017)
1.2 Tinjauan Stasiun Depok Baru
Jaringan transportasi kereta api di Kota Depok merupakan bagian dari sistem
jaringan Kereta Api Commuter Line Jabodetabek (KCJ). Jaringan kereta api Kota Depok sendiri
merupakan bagian dari lintas Bogor (Bogor line). Stasiun Depok Baru merupakan satu dari
lima stasiun di Kota Depok yang dilewati KRL lintas Bogor (PT. KAI COMMUTER LINE
JABODETABEK, 2015).
Stasiun Depok Baru merupakan stasiun besar kelas C dengan luas 1.350 m2 terletak
di Jalan Arief Rahman Hakim No 1 Kota Depok. Dari tiga peron yang ada, dua peron yang
berfungsi aktif untuk mengakomodasi 274 perjalanan setiap harinya (Winata, 2017). Stasiun
Depok Baru memiliki dua akses, yaitu pintu Barat (Jalan Arief Rahman Hakim) dan pintu
Timur (Jalan Margonda Raya). Berdasarkan pengamatan langsung dari dua pintu yang
tersedia, yakni pintu barat dan pintu timur, sebanyak 26 orang melintas per menit di pintu
timur. Hal tersebut mengindikasikan bahwa sekitar 12.480 orang/hari menuju sisi timur
stasiun, yaitu terminal dan Jalan Margonda atau sekitar 52,63% dari jumlah penumpang
harian KRL commuter line.
Jumlah penumpang KRL commuter line setiap tahun mengalami peningkatan. Hal
tersebut sudah diprediksikan sebelumnya baik pihak Pemerintah maupun PT. KCJ. Prediksi
Kepala UPT Terminal Depok
Jabatan Fungsional
1. Kepala Terminal
2. Komandan Regu
Jabatan Fungsional Umum
Kasubag TU Terminal Depok
31
dan anggapan ini dapat diasumsikan sebagai dasar untuk perencanaan ruang yang dapat
mengintegrasikan Terminal Depok dengan Stasiun Depok Baru. Prediksi volume penumpang
harian selanjutnya dijabarkan pada tabel 3.6.
Tabel 4.5 Tabel Proyeksi Volume Penumpang Commuter Line di Stasiun Depok Baru
Sumber: (BAPPEDA KOTA DEPOK, 2013)
Asumsi : - Mengacu pada studi “PMC Service of Master Plan and FS for JABODETABEK Railway
in Indonesia, KOICA 2012” - Proporsi perjalanan Kota Depok terhadap lintas Bogor tetap (25%) - Distribusi penumpang di tiap stasiun tetap