bab kaver p kn hasil wien

19
Dikti MKWU 2014 Pendidikan Kewarganegaraan i PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI Tim Penulis: Prof. Dr Udin S. Winataputra, MA Prof. Dr. Dasim Budimansyah, MSi Prof. Dr. Sapriya Katmajaya, MEd Dr. Winarno Narmoatmojo, M Si Penelaah: Drs. Ikram Prawiroputro, MPd Drs. Henry Yustanto, MA Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2014

Upload: edi-ison

Post on 11-Apr-2017

1.263 views

Category:

Social Media


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab kaver p kn hasil wien

Dikti MKWU 2014 Pendidikan Kewarganegaraan

i

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DI PERGURUAN TINGGI

Tim Penulis:

Prof. Dr Udin S. Winataputra, MAProf. Dr. Dasim Budimansyah, MSiProf. Dr. Sapriya Katmajaya, MEdDr. Winarno Narmoatmojo, M Si

Penelaah:Drs. Ikram Prawiroputro, MPdDrs. Henry Yustanto, MA

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

2014

Page 2: Bab kaver p kn hasil wien

Dikti MKWU 2014 Pendidikan Kewarganegaraan

ii

SAMPUL LUAR

SAMPUL DALAM

IDENTITAS PENERBIT

KATA PENGANTAR DIRJEN DIKTI

PENDAHULUAN

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAPTAR GAMBAR

Page 3: Bab kaver p kn hasil wien

Dikti MKWU 2014 Pendidikan Kewarganegaraan

iii

PENDAHULUAN

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai program kurikuler merupakan bagian

utuh dari sistem pendidikan nasional. Oleh karena itu, kurikulum dan pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan perlu diwujukan dalam kurikulum semua jalur dan

jenjang pendidikan. Untuk menjamin fungsi dan perannya dalam rangka pencapaian

tujuan pendidikan nasional, Pendidikan Kewarganegaraan dirancang, dikembangkan,

dilaksanakan, dan dievaluasi dalam konteks pengejawantahan tujuan pendidikan

nasional. Semua hal tersebut merupakan landasan dan kerangka pikir untuk

memahami profil mata kuliah Pendidikan Kewreganegaraan secara utuh.

Secara konstitusional, Pendidikan Kewarganegaraan merupakan bagian tak

terpisahkan dari upaya nasional yang bersifat sistemik dan berkelanjutan untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa.Hal itu tersurat dalam alinea keempat Pembukaan,

dan Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Secara

instrumental, imperatif itu selanjutnya dijabarkan dalam Pasal 2, 3, dan 37 Undang

Undang Nomor 20 Tahun 2003. Secara tegas dinyatakan dalam penjelasan pasal 37

bahwa: “... pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta

didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”. Adapun

yang dimaksud dengan pendidikan kewarganegaraan dalam Undang-Undang

tersebut mencakup substansi dan proses pendidikan nilai ideologis Pancasila dan

pendidikan kewarganegaraan yang menekankan pada pendidikan kewajiban dan hak

warganegara. Selanjutnya dalam pasal 56 Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012

tentang Pendidikan Tinggi kembali dikukuhkan wajib adanya mata kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan yang sudah dapat dipastikan merupakan suatu entitas

utuh psikopedagogis/andragogis dalam kurikulum program diploma dan sarjana.

Sebagai salah satu unsur mata kuliah wajib, Pendidikan Kewarganegaraan

mengemban misi pengembangan karakter lulusan sebagaimana tercakup dalam

Standar Kompetensi Lulusan (vide Permendikbud No.54 Tahun 2013). Dalam

konteks pembangunan bangsa dan karakter (nation and character building),

Pendidikan Kewarganegaraan dalam arti luas memiliki kedudukan, fungsi, dan peran

yang sangat penting. Pendidikan Kewarganegaraan pada dasarnya merupakan salah

satu wahana pendidikan karakter yang dikembangkan secara sistematis dan sistemik

Page 4: Bab kaver p kn hasil wien

Dikti MKWU 2014 Pendidikan Kewarganegaraan

iv

secara nasional. Dalam konteks itu Pendidikan Kewarganegaraan tidak bisa

dipisahkan dari kerangka kebijakan nasional pembangunan bangsa dan karakter.

Secara konseptual dan paradigmatik tujuan akhir atau capaian pembelajaran

(learning outcomes) Pendidikan Kewarganegaraan adalah terwujudnya

kebajikan/keadaban kewarganegaraan (civic virtues/civility) dalam diri setiap warga

Negara Indonesia. Namun demikian perlu dicatat bahwa pengembangan kebajikan

kewarganegaraan perlu ditopang dengan pengembangan elemen-elemennya, yakni:

wawasan/pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), sikap kewarganegaraan

(civic dispositions), keterampilan kewarganegaraan (civic skills), komitmen

kewarganegaraan (civic committment), kepercayaan diri kewarganegaraan (civic

confidence), dan kecakapan kewarganegaraan (civic competence). Secara

keseluruhan kebajikan/keadaban kewarganegaraan tersebut sangat diperlukan oleh

setiap orang agar mau dan mampu mewujudkan partisipasi kewarganegaraan secara

cerdas dan bertanggung jawab (intelligent and responsible civic participation).

Kebajikan kewarganegaraan berbeda dari negara satu ke negara yang

lainnya, karena memang setiap negara-bangsa memiliki latar belakang sejarah,

identitas nasional, ideologi negara, dan konteks geopolitik masing-masing. Untuk

mewujudkan keutuhan pribadi warganegara diperlukan proses pendidikan yang

secara koheren dan utuh mengembangkan seluruh dimensi psikologis tersebut

dengan dasar Kompetensi Inti (KI) yang berfungsi sebagai elemen pengorganisasi

(organizing element). Dalam konteks pendidikan tinggi, proses pendidikan untuk

mengembangkan keutuhan pribadi warganegara tersebut perlu diletakkan dalam

konteks pengembangan kebajikan/keadaban atau karakter bangsa secara kolektif.

Kebajikan kewarganegaraan harus dikembangkankan dalam kerangka sistemik

perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi (pembelajaran, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat) yang diperkuat dengan pengembangan budaya

kampus, kegiatan kemahasiswaan, kegiatan keseharian, dan pengembangan budaya

akademik.

Untuk mewujudkan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai wahana

pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam arti utuh dan luas pada

jenjang pendidikan tinggi ditetapkan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Mata kuliah ini bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang

Page 5: Bab kaver p kn hasil wien

Dikti MKWU 2014 Pendidikan Kewarganegaraan

v

secara utuh memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai dan

moral Pancasila, nilai dan norma Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Konstelasi psiko-sosial kebajikan/keadaban kewarganegaraan dalam

konteks kehidupan negara kebangsaan Indonesia pada dasarnya bersumbu pada

nilai dan moral Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional

dilembagakan dalam tatanan nilai dan norma konstitusional UUD Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, didukung oleh komitmen kolektif bernegara kesatuan

Republik Indonesia, dan diwujudkan dengan semangat harmoni dalam keberagaman

sesuai dengan makna seloka Bhinneka Tunggal Ika. Untuk perguruan tinggi, sesuai

dengan amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi,

Pendidikan Kewarganegaraan (citizenship/civic education) dalam makna generik

dikemas dan diwadahi dalam dua mata kuliah yakni mata kuliah Pendidikan

Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Pancasila lebih

menekankan pada pendekatan filosofis-ideologis dan sosio-andragogis dalam

konteks nilai ideal dan instrumental Pancasila dan UUD NRI 1945. Adapun mata

kuliah Pendidikan Kewarganegaraan lebih menekankan pada pendekatan psiko-

andragogis dan sosio-kultural dalam konteks nilai instrumental dan praksis

Pancasila dan UUD NRI 1945, serta nilai kontemporer kosmopolitanisme.

Secara paradigmatik kurikuler terdapat irisan antara Pendidikan Pancasila

dan Pendidikan Kewarganegaraan. Pancasila ditempatkan dan dimaknai sebagai

entitas inti yang menjadi sumber rujukan dan ukuran keberhasilan dari keseluruhan

ruang lingkup mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan.

Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945, Bhinneka Tunggal

Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia ditempatkan sebagai bagian integral

dari pembangunan kehidupan dan penyelenggaraan negara yang berdasarkan atas

Pancasila.

Secara filosofis Pendidikan Kewarganegaraan memiliki visi holistik-eklektis

yang memadukan secara serasi pandangan perenialisme, esensialisme, progresifisme,

dan sosiorekonstruksionisme dalam konteks keindonesiaan. Secara sosiopolitik dan

kultural Pendidikan Kewarganegaraan memiliki visi pendidikan untuk mencerdaskan

Page 6: Bab kaver p kn hasil wien

Dikti MKWU 2014 Pendidikan Kewarganegaraan

vi

kehidupan bangsa yakni menumbuhkembangkan kecerdasan kewarganegaraan

(civic intelligence). Hal ini merupakan prasyarat untuk pembangunan demokrasi

dalam arti luas yang mempersyaratkan terwujudnya budaya kewarganegaraan (civic

culture ) sebagai salah satu determinan tumbuh-kembangnya negara demokrasi.

Bertolak dari visi tersebut, Pendidikan Kewarganegaraan mengemban misi

multidimensional. Misi tersebut adalah: (1) Mengembangkan potensi peserta didik

(sebagai misi psikopedagogis); (2) Menyiapkan peserta didik untuk hidup dan

berkehidupan dalam masyarakat negara bangsa (sebagai misi psikososial); (3)

Membangun budaya kewarganegaraan sebagai salah satu determinan kehidupan

yang demokratis sebagai misi sosiokultural; dan bagi dunia akademik/keilmuan,

selain ketiga misi tersebut dikembangkan misi (4) Melakukan dan/atau

memanfaatkan hasil penelitian dan pengembangan (research and/or development)

untuk membangun pendidikan kewarganegaraan sebagai sistem pengetahuan terpadu

(integrated knowledge system/synthetic discipline) baik yang dikembangkan oleh

perorangan maupun komunitas/lembaga akademik melalui program magister dan

doktor Pendidikan Kewarganegaraan.

Secara holistik Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar setiap

warganegara muda (young citizens) memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air

dalam konteks nilai dan moral Pancasila, nilai dan norma Undang-Undang dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945, nilai dan komitmen Bhinneka Tunggal Ika,

serta komitmen bernegara kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, secara sadar

dan terencana peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologis dan konteks

kehidupannya secara sistemik difasilitasi untuk belajar berkehidupan demokrasi

secara utuh, yakni belajar tentang demokrasi (learning about democracy), belajar

dalam iklim dan melalui proses demokrasi (learning through democracy), dan belajar

untuk membangun demokrasi (learning for democracy).

Untuk itu Pendidikan Kewarganegaraan secara psikopedagogis/andragogis

dan sosiokultural dirancang, dilaksanakan, dan dievaluasi dalam konteks

pengembangan kecerdasan kewarganegaraan. Pengembangan ini secara psikososial

tercermin dalam penguasaan pengetahuan kewarganegaraan, perwujudan sikap

kewarganegaraan, penampilan keterampilan kewarganegaraan, pemilikan komitmen

kewarganegaraan, pemilikan keteguhan kewarganegaraan, dan penampilan

Page 7: Bab kaver p kn hasil wien

Dikti MKWU 2014 Pendidikan Kewarganegaraan

vii

kecakapan kewarganegaraan. Kesemuanya itu memancar dan mengkristal kembali

menjadi kebajikan/keadaban kewarganegaraan. Keseluruhan kemampuan itu

merupakan pembekalan bagi setiap warganegara untuk secara sadar melakukan

partisipasi kewarganegaraan yang merupakan perwujudan dari tanggung jawab

kewarganegaraan.

Untuk mewujudkan visi dan memenuhi misinya, Pendidikan

Kewarganegaraan di perguruan tinggi memilih dan mengorganisasikani substansi

kajian sebagai berikut.

1. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam pengembangan kemampuan utuh

sarjana atau profesional.

2. Esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan dalam

pembangunan bangsa dan karakter yang bersumber dari nilai-nilai Pancasila.

3. Esensi dan urgensi integrasi nasional sebagai salah satu parameter persatuan

dan kesatuan bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Nilai dan norma yang terkandung dalam konstitusi di Indonesia dan

konstitusionalitas ketentuan perundang-undangan di bawah UUD NRI 1945

dalam konteks kehidupan bernegara-kebangsaan Indonesia

5. Harmoni kewajiban dan hak negara dan warga negara dalam tatanan kehidupan

demokrasi Indonesia yang bersumbu pada kedaulatan rakyat dan musyawarah

untuk mufakat

6. Hakikat, Instrumentasi, dan Praksis Demokrasi Indonesia yang bersumber dari

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

sebagai wahana penyelenggaran negara yang sejahtera dan berkeadilan

7. Dinamika historis konstitusional, sosial-politik, kultural, serta konteks

kontemporer penegakan hukum dalam konteks pembangunan negara hukum

yang berkeadilan.

8. Dinamika historis, dan urgensi Wawasan Nusantara sebagai konsepsi dan

pandangan kolektif kebangsaan Indonesia dalam konteks pergaulan dunia

9. Urgensi, dan tantangan Ketahanan Nasional bagi Indonesia dalam membangun

komitmen kolektif yang kuat dari seluruh komponen bangsa untuk mengisi

kemerdekaan Indonesia.

Page 8: Bab kaver p kn hasil wien

Dikti MKWU 2014 Pendidikan Kewarganegaraan

viii

Di bagian akhir Buku Bahan Belajar Pendidikan Kewarganegaraan ini disajikan

juga bab X tentang MENYELENGGARAKAN PROJECT CITIZEN UNTUK PKN.

Project citizen merupakan model pembelajaran yang dirancang untuk memberikan

pengalaman belajar kepada mahasiswa tentang langkah-langkah dan metode yang

digunakan untuk berperan serta memengaruhi sebuah kebijakan publik. Project

citizen berguna untuk membantu para mahasiswa belajar mengawasi dan

mempengaruhi kebijakan publik, meningkatkan kecakapan yang diperlukan untuk

menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan efektif serta memiliki rasa

percaya diri dalam menggunakan hak dan tanggung jawabnya sebagai warga negara.

Project Citizen memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk ambil bagian

dalam pemerintahan dan masyarakat sipil sambil mempraktikkan ketrampilan

berpikir kritis dan ketrampilan berpartisipasi sebagai warga negara untuk

kepentingan bersama .

Dalam penyajian Buku Bahan Belajar (B3), keseluruhan elemen tujuan

Pendidikan Kewarganegaraan diorganisasikan sebagai pengalaman belajar (learning

experiences) berbasis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Hal ini dilakukan

dengan menggunakan kerangka berpikir keilmuan: mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang

dirumuskan secara adaptif sesuai dengan konteksnya. Setiap Bab secara holistik

mengakomodasi masing-masing Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI)

yang relevan.

Secara keseluruhan keterakomodasian semua KD ke dalam pembahasan Bab,

dipetakan sebagai berikut.

Tabel: 1. KETERAKOMODASIAN KOMPETENSI DASARDALAM BAB PEMBAHASAN

NO KOMPETENSIINTI

(Generik-Merujukpada Tujuan

Diknas,Tujuan Dikti,SKL-SNPT, dan

KKNI)

KOMPETENSI DASAR(Spesifik, Merupakan kemampuan

terkait substansi mata kuliah)

AKOMODASI UTAMADALAM

BAB BUKU

Page 9: Bab kaver p kn hasil wien

Dikti MKWU 2014 Pendidikan Kewarganegaraan

ix

1 KI 1. Sikap Spiritual(Civic Virtues)Menghayati danmengamalkan ajaranagama yang dianutnyasebagai pola hidupdalam konteksakademik, dan/atauprofesi sertakehidupan.

1.1. Bersyukur dan komit atas nilai dannorma keberagamaan yang terkandungdalam sila Ketuhanan Yang Maha Esadan konstitusi negara kebangsaanIndonesia

1.2. Beribadah untuk mewujudkan nilai dannorma keberagamaan yang terkandungdalam sila Ketuhanan Yang Maha Esadalam konteks kehidupan negara-kebangsaan Indonesia

1.3. Rendah hati dalam mewujudkan praksisdemokrasi Indonesia yangbersumbukan Ketuhanan Yang MahaEsa

1.4. Bersikap ikhlas dalam menghadapitantangan penguatan ketahanannasional bagi Indonesia untukmempertahankan dan mengisikemerdekaan Indonesia.

1.5. Sadar dan taat hukum (anti plagiat,anti kekerasan, anti korupsi) karenatakut pada Tuhan Yang Maha Esa.

I s/d IX

I s/d IX

I s/d IX

I s/d IX

I s/d IX

2 KI 2.: Sikap Sosial(Civic Dispositions)Mengembangkanperilaku (jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,ramah lingkungan,gotong royong, kerjasama, cinta damai,responsif dan pro-aktif), menunjukkansikap sebagai bagiandari solusi atasberbagaipermasalahan bangsa,serta memosisikan dirisebagai agen

2.1. Bersikap positif terhadap fungsi danperan pendidikan kewarganegaraandalam memperkuat jadi dirikeindonesiaan para sarjana danprofesional.

2.2. Peduli terhadap identitas nasionalsebagai salah satu determinan dalampembangunan bangsa dan karakter yangbersumber dari nilai-nilai Pancasila

2.3. Berdisiplin untuk mewujudkanintegrasi nasional dan mengokohkanpersatuan dan kesatuan bangsa dalamwadah Negara Kesatuan RepublikIndonesia.

2.4. Memiliki komitmen secara personaldan sosial terhadap pengejawantahannilai dan norma yang terkandung dalam

I,

II,

III,

IV

Page 10: Bab kaver p kn hasil wien

Dikti MKWU 2014 Pendidikan Kewarganegaraan

x

transformasimasyarakat yangberakhlak muliadalam membangunperadaban bangsayang memancarkannilai dan moralPancasila, danmembangun duniayang sejahtera, aman,dan damai.

konstitusi di Indonesia2.5. Berdisiplin diri melaksanakan

kewajiban dan hak warga negara dalamtatanan kehidupan demokrasi Indonesiayang bersumbu pada kedaulatan rakyatdan musyawarah untuk mufakat.

2.6. Teguh pendirian mengenai hakikat,instrumentasi, dan praksis demokrasiIndonesia yang bersumber dariPancasila dan Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun1945.

2.7. Peka dan tanggap terhadap dinamikahistoris konstitusional, sosial-politik,kultural, dan kontemporer dalampenegakan hukum yang berkeadilan.

2.8. Terbuka dan tanggap terhadapdinamika historis, dan urgensi masadepan Wawasan Nusantara sebagaikonsepsi dan pandangan kolektifkeberbangsaan dan kebernegaraanIndonesia dalam konteks pergaulandunia.

2.9. Berani dan siap menghadapi gangguanketahanan nasional dengan caramebangun komitmen kolektif yang kuatdari seluruh komponen bangsa untukmengisi kemerdekaan Indonesia.

V,

VI

VII

VIII

IX

3 KI 3. Pengetahuan(Civic Knowledge)Memahami,menerapkan,menganalisis,mengevaluasi, danmenciptapengetahuan faktual,konseptual,prosedural, danmetakognitif denganwawasankemanusiaan,

3.1 Menjelaskan tujuan dan fungsipendidikan kewarganegaraan dalampengembangan kemampuan utuhsarjana atau profesional.

3.2 Menganalisis esensi dan urgensiidentitas nasional sebagai salah satudeterminan dalam pembangunan bangsadan karakter yang bersumber dari nilai-nilai Pancasila

3.3 Mengevaluasi urgensi integrasinasional sebagai salah satu parameterpersatuan dan kesatuan bangsa dalam

I,

II,

III,

Page 11: Bab kaver p kn hasil wien

Dikti MKWU 2014 Pendidikan Kewarganegaraan

xi

kebangsaan,kenegaraan, danperadaban terkaitberbagai fenomenadan kejadian, sertapenggunaanpengetahuanprosedural padabidang kajian yangspesifik sesuai denganbakat dan minatnya.

wadah Negara Kesatuan RepublikIndonesia.

3.4 Menganalisis nilai dan norma yangterkandung dalam konstitusi diIndonesia dan konstitusionalitasketentuan di bawah UUD dalamkonteks kehidupan bernegara-kebangsaan Indonesia.

3.5 Menerapkan harmoni kewajiban danhak negara dan warga negara dalamtatanan kehidupan demokrasi Indonesiayang bersumbu pada kedaulatan rakyatdan musyawarah untuk mufakat.

3.6 Menganalisis hakikat, instrumentasi,dan praksis demokrasi Indonesia yangbersumber dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 sebagai wahanapenyelenggaran negara yang sejahteradan berkeadilan.

3.7 Menganalisis dinamika historiskonstitusional, sosial-politik, kultural,serta konteks kontemporer penegakanhukum dalam konteks pembangunannegara hukum yang berkeadilan.

3.8 Mengevaluasi dinamika historis, danurgensi Wawasan Nusantara sebagaikonsepsi dan pandangan kolektifkebangsaan Indonesia dalam kontekspergaulan dunia.

3.9 Menganalisis urgensi, dan tantanganketahanan nasional bagi Indonesiadalam mebangun komitmen kolektifyang kuat dari seluruh komponenbangsa untuk mengisi kemerdekaanIndonesia.

IV,

V,

VI,

VII

VIII,

IX

4 KI 4. Keterampilan(PemanfaatanPengetahuan- civicresponsibility andparticipation/enggage

4.1. Menyampaikan argumen konseptualdan empiris tentang fungsi dan peranpendidikan kewarganegaraan dalammemperkuat jadi diri keindonesiaan

I

Page 12: Bab kaver p kn hasil wien

Dikti MKWU 2014 Pendidikan Kewarganegaraan

xii

ment)Mengolah, menalar,mencipta, danmenyajikan berbagaihal dalam ranahkonkret dan abstraksecara mandiri sertabertindak secaraefisien, efektif, dankreatif sertamenggunakannyasesuai kaidahkeilmuan dan/ataukeprofesian.

para sarjana dan profesional4.2. Menyajikan hasil kajian konseptual

dan/atau empiris terkait esensi danurgensi identitas nasional sebagai salahsatu determinan dalam pembangunanbangsa dan karakter yang bersumberdari nilai-nilai Pancasila

4.3. Menyajikan hasil studi kasus terkaitesensi dan urgensi integrasi nasionalsebagai salah satu parameter persatuandan kesatuan bangsa dalam wadahNegara Kesatuan Republik Indonesia.

4.4. Mengkreasi pemetaan konsistensi dankoherensi antar nilai dan norma yangterkandung dalam konstitusi diIndonesia dan konstitusionalitasketentuan di bawah UUD dalamkonteks kehidupan bernegara-kebangsaan Indonesia’

4.5. Melaksanakan proyek belajarkewarganegaraan yang terfokus padahakikat dan urgensi kewajiban dan haknegara dan warga negara dalamtatanan kehidupan demokrasi Indonesiayang bersumbu pada kedaulatan rakyatdan musyawarah untuk mufakat.

4.6. Mengkreasi peta konseptual dan/atauoperasional tentang problematikainteraksi antar hakikat, instrumentasi,dan praksis demokrasi Indonesia yangbersumber dari Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 sebagai wahanakolektif penyelenggaran negara yangsejahtera dan berkeadilan.

4.7. Menyajikan mozaik penanganan kasus-kasus terkait dinamika historiskonstitusional, sosial-politik, kultural,serta penegakan hukum kontemporerdalam konteks pembangunan negarahukum yang berkeadilan.

II,

III,

IV,

V,

VI,

VII,

Page 13: Bab kaver p kn hasil wien

Dikti MKWU 2014 Pendidikan Kewarganegaraan

xiii

4.8. Menyajikan hasil kajian perseoranganmengenai suatu kasus terkait dinamikahistoris, dan urgensi WawasanNusantara sebagai konsepsi danpandangan kolektif keberbangsaan dankebernegaraan Indonesia dalam kontekspergaulan dunia.

4.9. Menyajikan hasil kajian kelompokmengenai suatu kasus terkait tantanganketahanan nasional bagi Indonesiadalam mebangun komitmen kolektifyang kuat dari seluruh komponenbangsa untuk mempertahankan danmengisi kemerdekaan Indonesia

VIII,

IX

Dalam rangka memberi kontribusi terhadap upaya menemukan solusi atas

pemecahan berbagai isu yang bersifat nasional dan global, Pendidikan

Kewarganegaran bersama dengan mata kuliah wajib umum lainnya berbagi peran

untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa menjadi semakin peka, tanggap,

kritis, dan kreatif turut memecahkan permasalan tersebut. Mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan diberi kepercayaan untuk mengakomodasikan berbagai isu

nasional sebagai berikut.

NO. ISU NASIONAL DESKRIPSISINGKAT

DIAKOMODASI KANKE DALAM BAB ....

1 GENDER Kesetaraan gender,peluang peran wanita,maskulinisme/budayapaternalistik,pendidikan dan peranwanita

III.Integrasi Nasional

VI.Demokrasi

2 KORUPSI Kekuasaan,kelemahanmoralitas, nafsuserakah, lemahnyapenegakkan hukum,sikap materialistiksebagai faktor prilaku

VII.Penegakan Hukum

IX Ketahanan Nasional

Page 14: Bab kaver p kn hasil wien

Dikti MKWU 2014 Pendidikan Kewarganegaraan

xiv

koruptif

2 TEROSISME Fanatisme keyakinanideologis, kesenjangansosial, dampakglobalisasi, terosismeinternasional,ketidakadilan saebagaiakar timbulnyaterorisme

IV.Norma Konstitusional

IX Ketahanan Nasional

3 DEKADENSIMORAL

Kenakalan remaja,narkoba, premanisme,penguatan hukum,kearifan lokal,konsumerisme,

II. Identitas Nasional

VII.Penegakan Hukum

4 DISINTEGRASISOSIAL

Etnosentrisme,otonomi daerah yangterlalu luas,kemiskinan,kebodohan, disparitassosial

III. Integrasi Nasional:

IX Ketahanan Nasional

5 KERUSAKANLINGKUNGAN

Masalah sampah,reklamasi, perusakanlingkungan,urbanisasi,industrialisasi

V. Kewajiban dan Hak

VII.Penegakan Hukum

Page 15: Bab kaver p kn hasil wien

Dikti MKWU 2014 Pendidikan Kewarganegaraan

xv

DAFTAR ISI

Hal

BAB I BAGAIMANA HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANDALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN UTUH SARJANAATAU PROFESIONAL?

A. Menelusuri konsep dan urgensi Pendidikan Kewarganaegaraan dalampencerdasan kehidupan bangsa.

B. Menanya alasan mengapa diperlukan Pendidikan Kewarganaegaraan

C. Menggali sumber historis, sosiologis, politik tentang PendidikanKewarganaegaraan di Indonesia

D. Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan PendidikanKewarganegaraan.

E. Mendeskripsikan esensi dan urgensi Pendidikan Kewarganaegaraan untuk masadepan

F. Rangkuman tentang hakitat dan pentingnya Pendidikan Kewarganaegaraan

G. Praktik Kewarganegaraan 1

Page 16: Bab kaver p kn hasil wien

Dikti MKWU 2014 Pendidikan Kewarganegaraan

xvi

BAB II BAGAIMANA ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONALSEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSADAN KARAKTER?

A. Menelusuri konsep dan urgensi Identitas Nasional

B. Menanya alasan mengapa diperlukan Identitas Nasional

C. Menggali sumber historis, sosiologis, politik tentang Identitas NasionalIndonesia.

D. Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan identitas nasionalIndonesia.

E. Mendeskripsikan esensi dan urgensi Identitas Nasional Indonesia

F. Rangkuman tentang Identitas Nasional

G. Praktik Kewarganegaraan 2

BAB III. BAGAIMANA URGENSI INTEGRASI NASIONAL SEBAGAISALAH SATU PARAMETER PERSATUAN DAN KESATUANBANGSA?

A. Menelusuri konsep dan urgensi Integrasi Nasional

B. Menanya alasan mengapa diperlukan Integrasi Nasional

C. Menggali sumber historis, sosiologis, politik tentang Integrasi Nasional

D. Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan Integrasi Nasional.

E. Mendeskripsikan esensi dan urgensi Integrasi Nasional

F. Rangkuman tentang Integrasi Nasional Indonesia

G. Praktik Kewarganegaraan 3

BAB IV. BAGAIMANA NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD NRITAHUN 1945 DAN KONSTITUSIONALITAS KETENTUANPERUNDANG-UNDANGAN DI BAWAH UUD ?

A. Menelusuri konsep dan urgensi konstitusi dalam kehidupan berbangsa-negara.

Page 17: Bab kaver p kn hasil wien

Dikti MKWU 2014 Pendidikan Kewarganegaraan

xvii

B. Menanya alasan mengapa diperlukan konstitusi dalam kehidupan berbangsa-negara Indonesia.

C. Menggali sumber historis, sosiologis, politik tentang konstitusi dalamkehidupan berbangsa-negara Indonesia.

D. Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan konstitusi dalamkehidupan berbangsa-negara Indonesia.

E. Mendeskripsikan esensi dan urgensi konstitusi dalam kehidupan berbangsa-negara

F. Rangkuman tentang konstitusi dalam kehidupan berbangsa-negara Indonesia

G. Praktik Kewarganegaraan 4

BAB V. BAGAIMANA HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DANWARGA NEGARA DALAM DEMOKRASI YANG BERSUMBUPADA KEDAULATAN RAKYAT DAN MUSYAWARAH UNTUKMUFAKAT?

A. Menelusuri konsep dan urgensi harmoni kewajiban dan hak negara dan warganegara

B. Menanya alasan mengapa diperlukan harmoni kewajiban dan hak negara danwarga negara Indonesia

C. Menggali sumber historis, sosiologis, politik tentang harmoni kewajiban danhak negara dan warga negara Indonesia

D. Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan harmoni kewajiban danhak negara dan warga negara.

E. Mendeskripsikan esensi dan urgensi harmoni kewajiban dan hak negara danwarga negara

F. Rangkuman tentang harmoni kewajiban dan hak negara dan warga negara

G. Praktik Kewarganegaraan 5

Page 18: Bab kaver p kn hasil wien

Dikti MKWU 2014 Pendidikan Kewarganegaraan

xviii

BAB VI. BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSISDEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN PANCASILA DANUNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIATAHUN 1945?

A. Menelusuri konsep dan urgensi demokrasi yang bersumber dari Pancasila

B. Menanya alasan mengapa diperlukan demokrasi yang bersumber dari Pancasila

C. Menggali sumber historis, sosiologis, politik tentang demokrasi yang bersumberdari Pancasila

D. Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan demokrasi yangbersumber dari Pancasila.

E. Mendeskripsikan esensi dan urgensi demokrasi yang bersumber dari Pancasila

F. Rangkuman tentang demokrasi yang bersumber dari Pancasila

G. Praktik Kewarganegaraan 6

BAB VII. BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL,SOSIALPOLITIK, KULTURAL, SERTA KONTEKSKONTEMPORER PENEGAKAN HUKUM YANG BERKEADILAN?

A. Menelusuri konsep dan urgensi penegakkan hukum yang berkeadilan

B. Menanya alasan mengapa diperlukan penegakkan hukum yang berkeadilan

C. Menggali sumber historis, sosiologis, politik tentang penegakkan hukum yangberkeadilan di Indonesia

D. Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan penegakkan hukum yangberkeadilan Indonesia.

E. Mendeskripsikan esensi dan urgensi penegakkan hukum yang berkeadilanIndonesia

F. Rangkuman tentang penegakkan hukum yang berkeadilan Indonesia

G. Praktik Kewarganegaraan 7

Page 19: Bab kaver p kn hasil wien

Dikti MKWU 2014 Pendidikan Kewarganegaraan

xix

BAB VIII.BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS DAN URGENSIWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI KONSEPSI DANPANDANGAN KOLEKTIF KEBANGSAAN INDONESIA DALAMKONTEKS PERGAULAN DUNIA?

A. Menelusuri konsep dan urgensi Wawasan Nusantara

B. Menanya alasan mengapa diperlukan Wawasan Nusantara

C. Menggali sumber historis, sosiologis, politik tentang Wawasan Nusantara

D. Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan Wawasan Nusantara.

E. Mendeskripsikan esensi dan urgensi Wawasan Nusantara

F. Rangkuman tentang Wawasan Nusantara

G. Praktik Kewarganegaraan 8

BAB IX. BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANANNASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI INDONESIA DALAMMEMBANGUN KOMITMEN KOLEKTIF KEBANGSAAN?

A. Menelusuri konsep dan urgensi Ketahanan Nasional dan Bela Negara

B. Menanya alasan mengapa diperlukan Ketahanan Nasional dan Bela Negara

C. Menggali sumber historis, sosiologis, politik tentang Ketahanan Nasional danBela Negara

D. Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan Ketahanan Nasional danBela Negara.

E. Mendeskripsikan esensi dan urgensi Ketahanan Nasional dan Bela Negara

F. Rangkuman tentang Ketahanan Nasional dan Bela Negara

G. Praktik Kewarganegaraan 9

BAB X . MENYELENGGARAKAN PROJECT CITIZEN UNTUK PKN

DAFTAR PUSTAKA