bab v kesimpulan kelompok

2
BAB V KESIMPULAN Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny. S dengan diabetes melitus dan ulkus diabetik, ada beberapa kesamaan dan perbedaaan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus. Adapun yang kelompok dapatkan dari proses keperawatan antara lain: a. Pengkajian : dari tinjauan teoritis dan tinjauan asuhan keperawatan maka didapat kesamaan yang kelompok temukan antara lain, pasien mengalami post operasi amputasi ulkus diabetik sehingga terjadi nyeri pada saat beraktifitas/ berjalan/ bergerak, terdapatnya luka pada kaki sebelah kiri digiti 2 dan 3 sehingga terjadi kerusakan saraf somatik dan otonomik yang menyebabkan kaki kering. Pasien mengalami DM tipe 2 ( NIDDM ) dimana resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin, normalnya insulin akan terikat dengan reseptor kasus pada permukaan sel sehingga insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. DM tipe 2 ini paling sering terjadi pada penderita diabetes yang berusia lebih dari 30 tahun dan obesitas, terjadinya poliuri, BB turun secara drastis, lemas dan sukar sembuh.

Upload: rutchristin

Post on 03-Oct-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

simpul

TRANSCRIPT

BAB V

BAB VKESIMPULAN

Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny. S dengan diabetes melitus dan ulkus diabetik, ada beberapa kesamaan dan perbedaaan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus. Adapun yang kelompok dapatkan dari proses keperawatan antara lain:a. Pengkajian : dari tinjauan teoritis dan tinjauan asuhan keperawatan maka didapat kesamaan yang kelompok temukan antara lain, pasien mengalami post operasi amputasi ulkus diabetik sehingga terjadi nyeri pada saat beraktifitas/ berjalan/ bergerak, terdapatnya luka pada kaki sebelah kiri digiti 2 dan 3 sehingga terjadi kerusakan saraf somatik dan otonomik yang menyebabkan kaki kering. Pasien mengalami DM tipe 2 ( NIDDM ) dimana resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin, normalnya insulin akan terikat dengan reseptor kasus pada permukaan sel sehingga insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. DM tipe 2 ini paling sering terjadi pada penderita diabetes yang berusia lebih dari 30 tahun dan obesitas, terjadinya poliuri, BB turun secara drastis, lemas dan sukar sembuh.b. Diagnosa: dari tinjauan teoritis terdapat 10 diagnosa keperawatan sedangkan yang didapat pada tinjauan kasus ditemukan 4 diagnosa keperawatan. Masalah keperawatannya antara lain : nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, nyeri sedang, resiko tinggi perluasan infeksi, inefektif regimen pengobatan. c. Intervensi : dari tinjauan teoritis dan tinjauan kasus, intervensi yang ditemukan sesuai dengan keadaan pasien yang dilihat berdasarkan masalah yang didapat pada saat pengkajian. Intervensi teori kasus tidak berbeda dengan intervensi pada teori.

d. Catatan Perkembangan( implementasi dan evaluasi ) : pada tinjauan kasus, implementasi dikerjakan sesuai intervens yang didapat dari hasil pengkajian, adapun implementasi dapat dikerjakan selama 3x24 jam. Evaluasi yang didapat sesuai dengan subyektif dan obyektif dari pasien setelah dilakukan implementasi. Dari evaluasi yang didapat antara lain pasien dapat mengerti tentang diet/ makanan sesuai diet yang dianjurkan, luka tidak terjadi perburukan, luka terdapat granulasi dan perluasan infeksi tidak terjadi.