bab v konsep perancangan 5.1 konsep dasaretheses.uin-malang.ac.id/1109/9/10660029 bab 5.pdf ·...
TRANSCRIPT
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
154
Structure AS
Aesthetics
Stadion Raya
sebagai area
olahraga
Structure As Aesthetics of
sport
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
5.1 Konsep Dasar
Perancangan merupakan area olahraga dengan tema yang dipakai adalah
Structure as Architecture, dengan dasar perancangan mengacu pada sebuah sistem
struktur yang indah, dan konsep dasar perancangan Stadion Raya ini
menggunakan Structure As Aesthetics, yaitu merupakan perpaduan struktur
dengan estetika bentuk.
Stadion tidak hanya sebagai wadah dari kegiatan olahraga, tetapi stadion dan
area olahraga lainya akan berkaitan dengan sebuah permainan, dimana olahraga
tidak hanya memberikan sebuah tontonan semata, tetapi sebuah permainan
olahraga itu memiliki sebuah keindahan estetika yang dapat menarik penonton
untuk mengamati jalanya pertandingan.
Gambar 5.1 Skema keterkaitan perancangan dengan struktur
(Sumber: Analisis 2013)
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
155
Manusia Manusia sebagai pelaku
aktivitas olahraga.
Manusia mahkluk Allah
yang paling sempurna.
Stadion dan Areanya Sebagai wadah aktivitas
manusia.
Sebagai hasil proses
penciptaan manusia.
Kekeluargaan dan Rendah
Hati Sebagai pengingat bahwa
manusia tidak bisa hidup
sendiri.
Sebagai pengingat bahwa
manusia tidak ada apa-apanya
dimata Allah SWT.
Structure As Aesthetics berkaitan dengan bebarapa hal, yaitu:
1. Manusia sebagai pelaku dalam permainan olahraga
2. Stadion sebagai wadah aktivitas dari manusia
3. Kekeluargaan dan rendah hati
Manusia merupakan mahkluk Allah yang saling sempurna, dimana manusia
tidak bisa hidup sendiri dan akan memerlukan manusia lainya untuk hidup,
sehingga manusia dianjurkan untuk saling menghormati satu sama lain dengan
menjalin sebuah kekeluargaan. Manusia juga memiliki kemampuan untuk
menciptakan apapun, tetapi sehebat-hebat manusia dalam menciptakan apapun
bahkan dapat menciptakan bangunan yang besar dan megah, manusia harus tetap
rendah hati, karena masih ada Allah SWT yang Maha Sempurna dan Maha Besar.
Structure As Aesthetics
Konsep kawasan
Konsep Tapak
Konsep Bentuk
Konsep Iklim
Konsep Struktur
Konsep Utilitas
Gambar 5.2 Skema konsep dasar
(Sumber: Analisis 2013)
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
156
5.2 Konsep Bentuk
Bangunan dibuat dengan menerapkan perpaduan bentuk kaku dan lengkung,
dengan artian bahwa sistem strukktur tidak hanya memiliki bentuk kaku, tetapi
bentukan yang lengkung dapat memberikan nilai lebih pada perancangan,
sehingga struktur tidak di identikan dengan kekakuan.
Jl. Stadion Raya U
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
157
Solar panel sebagai sumber energi utama
dari bangunan stadion ini, dengan memanfaatkan sinar matahari yang diubah
menjadi energi listrik
Solar panel
Struktur kabel digunakan
untuk menunjang rangka atap, dan sebagai estetika dari
bangunan stadion.
Struktur kabel
Baja
Deretan kolom sebagai
pengarah pintu masuk stadion.
Penyaluran beban dari struktur
penyangga atap yang disalurkan melalui kolom sampai ke pondasi
tiang pancang.
Beton bertulang
Pondasi tiang pancang
Baja Beton bertulang
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
158
Tandon sebagai penadah air dengan memanfaatkan air hujan yang disalurkan
melalui pipa-pipa.
Tandon
Pipa
Dinding yang transparan sebagai
masuknya sinar matahari ke dalam ruangan, tetapi diimbangi oleh
dinding masif agar ruangan tidak
terlalu panas.
Deretan kolom sebagai pengarah pintu masuk dan
sebagai estetika.
Tanaman sebagai estetika bangunan dan
sebagai penghijauan.
Beton
Kaca Bambu jepang
Beton bertulang
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
159
Kaca transparan dengan permainan material sebagai
masuknya sinar matahari dan
penambah estetika.
Struktur kolom dan baja sebagai pengarah angin
dan penunjuk pintu masuk.
Struktur Rangka digunakan untuk bentukan yang
melengkung dengan pengisi ruang-ruang kosong dengan beton
yang berlubang sebagai masuknya angin dan estetika.
Beton exspose sebagai peredam
kebisingan dan pemberian vegetasi
bambu jepang sebagai penambah estetika.
Beton expose
Bambu jepang
Struktur Space frame
Beton bertulang
Kaca
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
160
5.3 Konsep Tapak
Untuk konsep tapak sendiri memakai pohon tanjung sebagai peneduh tapak
dan pohon cemara untuk menambah estetika, serta sebagai penunjuk arah sirkulasi
stadion. Untuk mengatasi aliran air hujan pada sisi-sisi taman dibuat selokan kecil
sebagai alat untuk mengalirkan air hujan dan diarahkan ke saluran riol kota.
Pohon tanjung sebagai peneduh pada
tapak yang diletakkan pada sisi-sisi yang
membutuhkan peneduh.
Pohon cemara pada tapak sebagai
pengarah jalan dan sebagai penyaring
angin dan peredam kebisingan.
Masuk
Masuk
U
Memberikan saluran air
untuk mengalirkan air hujan agar tidak menggenang
diarea stadion.
Memberikan kemiringan pada lapangan 3º-
5º.
Jl. Stadion Raya
Memberikan perkerasan untuk
pejalan kaki di setiap tepi taman.
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
161
5.4 Konsep Ruang
Pada konsep ruang akan sudah terlihat zoning-zoning antar ruang, dimana
ruang-ruang yang saling membutuhkan satu ruang dengan ruang lainya diletakkan
berdekatan, agar mudah dalam mengaksesnya. Pada area stadion terdapat dua
ruang, dimana ruang pertama merupakan ruang in door berupa kafe, restaurant,
toko, kantor dan ruang dalam stadion, serta ruangan out door berupa lapangan
olahraga penunjang.
Gambar 5.4 Konsep ruang stadion
(Sumber: Analisis 2013)
Ruang Pimpinan, kantor, T.
Sholat dan administrasi
Toko souvenir
Kantin, kafe, dan
restaurant
Stadion:
- Ruang medis
- Ruang meeting
- Ruang Ganti pemain
- Ruang ganti wasit
- Ruang MO dan OP (Pengawas
pertandingan)
- Loket
Lap. Basket
Parkir
Lap. Sepak Bola
Out door
Lap. Badminton
Lap. Tenis
Lap. volley
Jl. Stadion Raya
U
Musholla
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
162
5.5 Zoning Ruang
Pada konsep penzoningan ruang, ruang-ruang yang memerlukan ketenangan
yang tinggi diletakkan pada area belakang dan dengan menempatkan ruang publik
pada area depan, dimana dekat dengan jalan utama dan untuk mempermudah
pengaksesan dari luar tapak. Berikut penjabaran mengenai penzoningan ruang:
: Publik
: Semi Publik
: Privat
Gambar 5.5 Zoning Ruang
(Sumber: Analisis 2013)
5.5.1 Organsisasi Ruang
Untuk organisasi ruang di dalam stadion dikelompokkan sesuai dengan sifat
ruang, dengan mengelompokkan dari privat, semi publik, dan publik yang dapat
diakses oleh semua pengguna. Berikut skema tentang organisasi ruang pada
perancangan Stadion Raya di Kabupaten Blitar:
Jl. Stadion Raya
U
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
163
Gambar 5.3 Skema Organisasi ruang stadion
(Sumber: Analisis 2013)
5.6 Konsep Utilitas
Sumber air untuk bangunan Stadion Raya menggunakan saluran air PDAM
dan sumur bor, dimana letak sumur bor dijauhkan dari saluran riol kota yang ada
pada depan dan samping tapak untuk mengantisipasi adanya air kotor masuk ke
dalam sumur. Penggunaan dua saluran ini dimaksudkan untuk menstabilkan
kebutuhan air bersih untuk stadion dan bangunan penunjang di area stadion.
Perancangan Stadion Raya Tema: Structure As Architecture
164
Genset
Saluran Listrik
Tandon
Saluran Air
Septick Tank
Saluran Air Kotor
Sumur Resapan
Saluran Air Bersih
Travo
Saluran Travo
Air Minum
Pada konsep utilitas disiapkan sebuah sumber air minum untuk pengguna
stadion, dimana air minum dimaksudkan untuk memfasilitasi pengguna stadion
dengan memberikan air minum gratis untuk pengguna stadion.
Jl. Stadion Raya
U
Gambar 5.6 Sistem Utilitas Bangunan
(Sumber: Analisis 2013)