bab v pendekatan program perencanaan dan...
TRANSCRIPT
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 88
BAB V
PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FT UNDIP
5.1 PENDEKATAN ASPEK FUNGSIONAL Desain untuk Kampus Jurusan Teknik Lingkungan FT Undip harus dapat memenuhi kebutuhan
fungsionalnya sebagai penyedia sarana pendidikan teknik lingkungan. Pendekatan fungsional
merupakan pendekatan yang dilakukan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan fungsi bangunan.
Tujuan dari pendekatan fungsional ini adalah untuk mendapatkan jenis-jenis, jumlah serta kapasitas
ruang yang diperlukan.
5.1.1 PENDEKATAN PELAKU DAN AKTIVITAS
1. Mahasiswa
Mahasiswa pada Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro terdiri
atas Mahasiswa Program Sarjana (S1) dan Mahasiswa Program Magister (S2)
2. Dosen / Staff Pengajar
Jurusan Teknik Lingkungan FT Undip yang memiliki beberapa program studi dan memiliki 23
dosen yang mengajar untuk S1 dan S2. Untuk program pascasarjana memiliki beberapa dosen
dari lintas ilmu untuk mendukung proses penelitian mahasiswa yang mengambil tema lintas
ilmu.
3. Pengelola dan Karyawan
Sistem pengelolaan pada Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
terdiri dari :
a. Ketua dan Sekretaris Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro
b. Ketua dan Sekretaris Program Studi Sarjana (S1) Teknik Lingkungan
c. Ketua dan Sekretaris Program Studi Magister (S2) Teknik Lingkungan
d. Pelaksana akademik yang terdiri dari dosen dan dosen yang merangakap
sebagai kepala laboratorium (Laboratorium air, udara, mikrobiologi, dan
pemrograman)
e. Karyawan administrasi adalah staff non edukatif yang terdiri dari :
Administrasi Jurusan Teknik Lingkungan, Administrasi Program Studi Sarjana
(S1) Teknik lingkungan, Administrasi Program Studi Magister (S2) Teknik
lingkungan, Bagian Perpustakaan : Bagian Peminjaman, bagian registrasi,
bagian koleksi buku
f. Bagian Laboratorium : Staff laboratorium
g. Pembantu Umum : Petugas kebersihan, petugas parkir, petugas keamanan
4. Pengunjung
Pengunjung pada Kampus Jurusan Teknik Lingkungan FT Undip terdiri dari pengunjung
individu dan pengunjung dalam kelompok. Aktivitas yang ada dikelompokkan menjadi
kegiatan – kegiatan yang lebih umum, sehingga akan mempermudah menentukan kebutuhan
ruang. Kelompok kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 89
Kelompok Kegiatan Rincian Aktivitas
Kelompok Kegiatan Utama
Kegiatan Belajar
Kegiatan belajar mengajar di ruang kuliah indoor maupun outdoor oleh dosen dan mahasiswa
Kegiatan Praktikum
Kegiatan yang dilakukan mahasiswa di laboratorium yang didampingi
oleh dosen ataupun staff laboratorium.
Selain praktikum juga dapat melakukan kegiatan diskusi, penelitian.
Kelompok Kegiatan Pengelola
(Akademik, keuangan, administrasi kampus dan
perawatan
kampus).Kelompok kegiatan ini dilakukan oleh
:
Kegiatan Pengelola Jurusan (Ketua dan Sekretaris Jurusan Teknik Lingkungan Undip).
Mengatur penyelenggaraan keperluan akademik, non akademik
(keuangan dan administrasi) jurusan dan seluruh program studi yang ada.
Kegiatan Administrasi Jurusan .
Mengelola keperluan akademik, keuangan dan administrasi jurusan. Kegiatan ini dilakukan oleh staff administrasi jurusan.
Kegiatan Program Studi S1, S2 (Ketua dan Sekretaris Program Studi)
Mengatur penyelenggaraan kegiatan akademik di program studinya.
Kegaitan Administrasi Program Studi
Mengelola keperluan akademik program studinya. Kegiatan ini dilakukan oleh staff administrasi program studi.
Kegiatan Dosen
Mengelola dan menyiapkan materi perkuliahan, mengerjakan
pekerjaan – perkerjaan administrasi sebagai dosen, penelitian, pengabdian masyarakat dll.
Kegiatan Pengelola Laboratorium
Mengelola segala keperluan saat kegiatan praktikum di laboratorium, menyiapkan dan membereskan peralatan praktikum.
Kelompok Kegiatan
Penunjang Akademik
Kegiatan Kepustakaan
Meliputi kegiatan administrasi perpustakaan, melayani peminjaman dan pengembalian buku, serta mengatur mekanisme perpustakaan. Perpustakaan dapat dilengkapi dengan tempat diskusi dan mengerjakan tugas serta kegiatan asistensi atau bimbingan.
Kegiatan Seminar dan Sidang
Kegiatan ini dilakukan pada semua program studi S1, S2.
Kegiatan Asistensi atau Bimbingan
Kegiatan ini dilakukan hampir disetiap mata kuliah yang ada, dengan pelaku individu maupun kelompok. Asistensi biasanya juga dilanjutkan dengan kegiatan diskusi.
Kelompok kegiatan Kemahasiswaan
Kegiatan Organisasi mahasiswa
Organisasi mahasiswa sebagai wadah mahasiswa untuk menyalurkan pikiran dan kreativitasnya.
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 90
Kegiatan Komunitas
Komunitas mahasiswa sebagai wadah untuk menyalurkan hobi, ketertarikan terhadap suatu jenis kegiatan.
Kegiatan Ibadah
Kelompok Kegiatan Service
Kegiatan Aktivitas Jual Beli
Di kampus juga terdapat beberapa koperasi, seperti koperasi
mahasiswa dan dosen. Disini dapat menjual alat tulis, makanan – minuman ringan, fotocopy dll.
Kegiatan pelayanan makanan dan minuman
Kegitan ini meliputi kegiatan makan minum, berkumpul, melayani pembeli, menyiapkan makanan dan minuman, dll.
Kegiatan Keamanan
Kegiatan pelayanan dan perawatan bangunan seperti kebersihan dan
util itas kampus
Kegiatan yang berkaitan dengan kebutuhan area parkir
Kelompok Kegiatan Ruang Luar
Kegiiatan Penelitian di luar ruangan di sekitar kampus
Kegiatan berkumpul maupun berdiskusi di area luar
Tabel 5.1 Rician Aktivitas Berdasarkan Kelompok Kegiatan
(Sumber : Analisa Penyusun, 2016)
5.1.2 PENDEKATAN KEBUTUHAN RUANG BERDASARKAN AKTIVITAS
Kebutuhan ruang yang didapatkan berasal dari rincian aktivitas yang dijabarkan dari
kelompok-kelompok kegiatan. Kelompok kegiatan yang ada terdiri dari kelompok kegiatan
utama, kelompok kegiatan pengelola, kelompok kegiatan penunjang akademik, kelompok
penunjang non akademik, kelompok kegiatan service, kelompok kegiatan ruang luar. Berikut
adalah Rincian aktivitas dan kebutuhan ruang setiap pelaku kegiatan :
Pelaku Aktivitas Kebutuhan Ruang
Mahasiswa
- Mengikuti perkuliahan
- Mengikuti kuliah umum - Praktikum - Penelitian - Membantu penelitian
- Bimbingan / asistensi - Seminar, sidang - Ke Perpustakaan - Rapat kemahasiswaan
- Berkumpul komunitas - Beribadah - Makan dan minum
- Fotocopy - Ke KM/WC - Parkir
- R. Kelas
- R.Kuliah umum / Lecture theater - Laboratorium - R. Seminar / sidang - Perpustakaan
- Ruang Kemahasiswaan - Ruang Komunitas - Mushola - Kantin
- Koperasi - Lavatory - Parkir
Dosen - Mengisi perkuliahan - R. Kelas - R.Kuliah umum / Lecture theater
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 91
- Mengikuti, mengisi kuliah umum
- Membimbing praktikum - Penelitian
- Menilai seminar, sidang - Menemui tamu - Rapat
- Ke perpustakaan - Beribadah - Makan dan minum - Fotocopy
- Ke KM/WC - Parkir
- Laboratorium - R.dosen - R. Seminar / sidang - R. Rapat
- R.tamu, lobby - Perpustakaan - Mushola
- Kantin - Koperasi - Lavatory - Parkir
Ketua Jurusan - Mengelola Jurusan - Mengisi perkuliahan - Mengikuti, mengisi kuliah
umum - Membimbing praktikum - Penelitian
- Menilai seminar, sidang - Menemui tamu - Rapat - Ke perpustakaan
- Beribadah - Makan dan minum - Fotocopy
- Ke KM/WC - Parkir
- Ruang Ketua Jurusan - R. Kelas - R.Kuliah umum / Lecture theater
- Laboratorium - R. Seminar / sidang - R. Rapat
- R.tamu, lobby - Perpustakaan - Mushola - Kantin
- Koperasi - Lavatory - Parkir
Sekretaris Jurusan
- Membantu mengelola Jurusan
- Mengisi perkuliahan
- Mengikuti, mengisi kuliah umum
- Membimbing praktikum - Penelitian
- Menilai seminar, sidang - Menemui tamu - Rapat - Ke perpustakaan
- Beribadah - Makan dan minum - Fotocopy
- Ke KM/WC - Parkir
- Ruang Sekretaris Jurusan - R. Kelas - R.Kuliah umum / Lecture theater
- Laboratorium - R. Seminar / sidang - R. Rapat - R.tamu, lobby
- Perpustakaan - Mushola - Kantin - Koperasi
- Lavatory - Parkir
Ketua Program Studi
- Mengelola Program Studi - Mengisi perkuliahan - Mengikuti, mengisi kuliah
umum - Membimbing praktikum - Penelitian - Menilai seminar, sidang
- Menemui tamu - Rapat - Ke perpustakaan
- Beribadah - Makan dan minum
- Ruang Ketua Prodi - R. Kelas - R.Kuliah umum / Lecture theater
- Laboratorium - R. Seminar / sidang - R.tamu, lobby - R.Rapat
- Perpustakaan - Mushola - Kantin
- Koperasi - Lavatory
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 92
- Fotocopy - Ke KM/WC - Parkir
- Parkir
Sekretaris Program Studi
- Membantu mengelola Prodi - Mengisi perkuliahan
- Mengikuti, mengisi kuliah umum
- Membimbing praktikum
- Penelitian - Menilai seminar, sidang - Menemui tamu - Rapat
- Ke perpustakaan - Beribadah - Makan dan minum - Fotocopy
- Ke KM/WC - Parkir
- Ruang Sekretaris Prodi - R. Kelas
- R.Kuliah umum / Lecture theater - Laboratorium - R. Seminar / sidang
- R.Rapat - R.tamu, lobby - Perpustakaan - Mushola
- Kantin - Koperasi - Stationary - Lavatory
- Parkir
Staff Administrasi ,
keuangan dan umum
- Mengurusi masalah administrasi, keuangan dan
umum - Rapat - Menemui tamu - Beribadah
- Makan dan minum - Fotocopy - Ke KM/WC - Parkir
- Ruang staff administrasi, keuangan dan umum
- Ruang rapat - Lobby - Mushola - Kantin
- Koperasi - Lavatory - Parkir
Staff
Laboratorium
- Mengurus keperluan
laboratorium - Menemui tamu - Beribadah
- Makan dan minum - Fotocopy - Ke KM/WC - Parkir
- Ruang staff Laboratorium
- R.Penyimpanan Alat - lobby - Mushola
- Kantin - Koperasi - Stationary - Lavatory
- Parkir
Pustakawan - Mengelola Perpustakaan - Beribadah - Makan dan minum - Fotocopy
- Ke KM/WC - Parkir
- Perpustakaann - Musholla - Kantin - Koperasi
- Lavatory - Parkir
Staff Kantin
- Mengelola Kantin - Beribadah - Makan dan minum
- Ke KM/WC - Parkir
- Kantin - Mushola - Lavatory
- Pakir
Staff Koperasi - Mengelola Koperasi - Beribadah - Makan dan minum
- Ke KM/WC - Parkir
- Koperasi - Mushola - Kantin
- Lavatory - Parkir
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 93
Staff Cleaning Service
- Menjaga kebersihan - Menyimpan alat-alat
kebersihan - Makan dan minum
- Beribadah - Ke Km/WC - Parkir
- Ruang Janitor - Gudang - Kantin - Mushola
- Lavatory - Parkir
Staff
Keamanan
- Menjaga keamanan
- Makan dan minum - Beribadah - Ke Km/WC - Parkir
- Pos Keamanan
- Kantin - Mushola - Lavatory - Parkir
Pengunjung - Bertamu
- Seminar, kuliah umum - Makan dan minum - Beribadah - Ke KM/WC
- Parkir
- Ruang Tamu
- Ruang Kuliah umum / lecture theater
- Kantin - Mushola
- Lavatory - Parkir
Tabel 5.2 Uraian Pelaku, Aktivitas dan Kebutuhan Ruang
(Sumber : Analisa Penyusun, 2016)
Kelompok Kegiatan Utama
Kebutuhan Ruang Jenis Ruang
Ruang kelas
- Ruang Kelas - Ruang Kelas Besar
- Ruang Kuliah Umum
Laboratorium :
-Ruang Kepala Laboratorium
-Ruang Penyimpanan Alat
-Ruang Staff Laboratorium
- Laboratorium air
- Lingkungan udara - Laboratorium mikrobiologi - Laboratorium komputasi
Kelompok Kegiatan Pengelola, Dosen dan Karyawan
Ruang Pengelola Jurusan :
- Ruang Ketua Jurusan
- Ruang Sekretaris Jurusan - Lobby
Ruang Pengelola Prodi S1 :
- Ruang Ketua Program Studi S1 - Ruang Sekretaris Program Studi S1
Ruang Pengelola Prodi S2 :
- Ruang Ketua Program Studi S2 - Ruang Sekretaris Program Studi S2
Ruang Dosen
Ruang Rapat
Lobby
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 94
Ruang staff administrasi akademik dan umum untuk Jurusan maupun Program studi
Kelompok Penunjang Akademik
Ruang Seminar dan Sidang -Ruang Seminar
-Ruang Sidang
Perpustakaan
Green House
Kelompok Kegiatan Mahasiswa
Ruang Kemahasiswaan
Ruang Komunitas
Kelompok Kegiatan Penunjang Non Akademik
Mushola
Kantin
Koperasi
Lavatory
Pos Keamanan
Kelompok Kegiatan Service
Ruang Janitor
Ruang Pompa
Ruang Genset
Ruang Panel
Gudang
Parkir
Parkir (Basement) -Parkir Mobil
-Parkir Motor
Tabel 5.3 Kebutuhan Ruang
(Sumber : Analisa Penyusun, 2016)
5.1.3 PENDEKATAN KAPASITAS PENGGUNA DAN PENGELOLA
Pendekatan kapasitas pengguna didasarkan pada jumlah pelaku dari data yang sudah
didapatkan, kemudian di analisa berdasarkan rencana keputusan yang akan datang, maupun
studi banding. Selain itu didasarkan juga menurut Kepmen No. 234/U/2000 dan SK Rektor
Universitas Diponegoro NO 347/UN7/2012 bahwa rasio dosen dan mahasiswa dengan prodi
eksakta adalah 1:20.
Pelaku Kegiatan Jumlah Pelaku
Rencana Jumlah Pelaku
Mahasiswa S1 563
120 mahasiswa (batasan
kuota) x 4 angakatan =
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 95
Adanya rencana pembatasan mahasiswa S1 Arsitektur Undip untuk beberapa tahun kedepan, yaitu 120 mahasiswa untuk tiap angkatan.
480 mahasiswa
Mahasiswa S2
Dalam satu tahun direncanakan terdapat dua kali pembukaan pendaftaran S2, dengan jumlah total
per tahun 60 mahasiswa.
- 30 mahasiswa (kuota
maksimal) x 2 (penerimaan mahasiswa
2x setahun) x 2 th =
120 mahasiswa
Jumlah Mahasiswa : 563 600
Dosen S1
Terdapat total 23 dosen yang mengajar pada prodi S1,
23 30
Dosen S2
-
(Terdiri dari Dosen S-1 dengan 6 dosen tetap S-2)
Pengelola Jurusan
Terdiri dari Ketua jurusan dan
Sekretaris jurusan
2 (masuk daftar dosen) 2
Pengelola Prodi S1
Terdiri dari Ketua prodi S1 dan Sekretaris prodi S1
2 (masuk daftar dosen) 2
Pengelola Prodi S2
Terdiri dari Ketua prodi S2 dan
Sekretaris prodi S2
- 2
Jumlah Pengelola dan Dosen : 23 30
Staff Administrasi Jurusan - 4
Staff Administrasi Prodi S1 7 4
Staff Administrasi Prodi S2 - 4
Staff Keperpustakaan 2 3
Staff Laboratorium (direncanakan
terdapat 4 lab)
1 8
Jumlah Staff Akademik : 10 23
Staff Usaha
Terdiri dari staff kantin & koperasi
3 4
Pelaksana Umum
Pelaksana umum terdiri dari office boy ataupun office girl
2 4
Petugas Keamanan - 2
Jumlah Staff Non Akademik : 5 10
TOTAL : 601 663
Tabel 5.4 Jumlah Keseluruhan Pengguna Gedung Kuliah Jurusan Teknik Lingkungan FT UNDIP
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 96
(Sumber : Analisa Penyusun, 2016)
Dalam sistem pembelajaran yang baru pada Program Studi S1 Teknik Teknik
Lingkungan, setiap angkatan terdiri dari 120 mahasiswa yang dibagi menjadi 3 kelas dengan
masing-masing kelas 40 kursi. Sedangkan untuk S2 menggunakan maksimal kuota yaitu 30.
Untuk menentukan jumlah kelas, maka :
Kelas untuk S1 :
1 sks = 50 menit
Jam perkuliahan mulai dari 7.50 - 16.00 = 7 jam 10 menit = 430 menit (istirahat 12.00-
13.00)
Jumlah Kurikulum 144 (non ekstrak 10 sks), maka mata kuliah menggunakan kelas = 134
sks. Sks terbanyak berada pada tahun ajaran ganjil yaitu 78 sks dan setiap 1 angkatan
terdapat 3 kelas
Berarti kelas yang dibutuhkan =
(78 sks x 50 menit x 3) : (430 menit x 5) = 6 kelas
Kelas untuk S2 :
1 sks = 50 menit
Jam perkuliahan mulai dari 7.50 - 16.00 = 7 jam 10 menit = 430 menit (istirahat 12.00-
13.00)
Jumlah Kurikulum 36 sks
Sks terbanyak berada pada tahun ajaran ganjil yaitu 38 sks dan setiap 1 angkatan terdapat
2 kelas dengan 2 pilihan bidang keahlian
Berarti kelas yang dibutuhkan =
(38 sks x 50 menit x 4) : (430 menit x 4) = 4 kelas
5.1.4 PENDEKATAN HUBUNGAN KELOMPOK RUANG
Hubungan ruang yang ada dibentuk berdasarkan kelompok-kelompok ruang.
Kelompok ruang disini membantu untuk mengumpulkan ruang yang memiliki fungsi dan
kebutuhan yang hampir sama sehingga akan menciptakan efektifitas dan efisiensi.
Bagan 5.1 Hubungan Antar Ruang
Kelompok Ruang Keg. Utama
Kelompok Ruang
Kemahasiswaan
Kelompok Ruang Pengelola,
dosen dan staff
Kelompok Ruang Penunjang
Non Akademik
Kelompok Ruang Penunjang
Akademik
Kelompok Ruang Servis
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 97
(Sumber : Analisa Penyusun, 2016)
5.1.5 PENDEKATAN PROGRAM RUANG Pendekatan untuk program ruang berdasarkan kapasitas dan kebutuhan ruang yang
telah dianalisa dan direncanakan berdasarkan standard yang ditentukan. Standard yang
digunakan adalah :
DA : Data Arsitek
TS : Time Saver Standars For Building Types
SR : Studi Ruang
As : Asumsi
SNPT : Standar Nasional Perguruan Tinggi
BSNP : Badan Standar Nasional Pendidikan
UD : Universal Design
Sedangkan untuk penentuan sirkulasi/ flow dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan
menurut Time Saver Standards for Building Types :
1. 5 - 10% : Standard Minimum
2. 20% : Kebutuhan Keluasan Sirkulasi
3. 30% : Kebutuhan Kenyamanan Fisik
4. 40% : Tuntutan Kenyamanan Psikologis
5. 50% : Tuntutan Spesifikasi Kegiatan
6. 70 – 100% : Keterkaitan dengan banyak kegiatan
Ruang Kapasitas Unit Standard Luas
Ruang Kelas
Ruang Kelas S -1 40 orang 6
Kapasitas 40 orang dengan luas 1,5 m²/ orang (SNPT)
Jadi luas = 40 x 1,5 m² = 60 m²
360 m²
Ruang Kelas S -2 20 orang 4
Kapasitas 20 orang dengan luas 1,5 m²/ orang (SNPT)
Jadi luas = 20 x 1,5 m² = 30 m²
120 m²
Ruang Kelas
Besar 80 orang 1
Kapasitas 80 orang dengan luas 1,5 m²/ orang (SNPT)
Jadi luas = 80 x 1,5 m² = 120 m²
80 m²
Ruang Kuliah umum/ Lecture
Hall 120 orang 1
@duduk mhs = 1,5 x 120 = 180 m²
Stage = 3 x 5 = 15 m² (AS)
Sirkulasi 40 % = 78 m²
Total = 273 m²
273 m²
Jumlah 833 m²
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 98
Laboratorium
Air 22 orang 1
Ruang Laborian
@meja dan kursi = 2,26 (DA) x 2
= 4,52 m²
@rak = 1,2 m² (DA)
Sirkulasi 30 % = 1,71 m²
Total = 7,4 m²
119,3 m² R. Penyimpanan Alat
@rak penyimpanan= 2,7x1,05= 2,835 x 2 = 8,505 m²
Sirkulasi 40%= 3,4 m²
Total = 11,9 m²
R. Praktikum (BSNP)
Kapasitas 20 orang dengan luas 5 m²/
orang
Jadi luas = 20 x 5 m² = 100 m²
Laboratorium Udara
22 orang 1
Ruang Laborian
@meja dan kursi = 2,26 (DA) x 2
= 4,52 m²
@rak = 1,2 m² (DA)
Sirkulasi 30 % = 1,71 m²
Total = 7,4 m²
119,3 m² R. Penyimpanan Alat
@rak penyimpanan= 2,7x1,05= 2,835 x 2
= 8,505 m²
Sirkulasi 40%= 3,4 m²
Total = 11,9 m²
R. Praktikum (BSNP)
Kapasitas 20 orang dengan luas 5 m²/
orang
Jadi luas = 20 x 5 m² = 100 m²
Laboratorium
Mikrobiologi
22 orang 1
Ruang Laborian
@meja dan kursi = 2,26 (DA) x 2
= 4,52 m²
@rak = 1,2 m² (DA)
Sirkulasi 30 % = 1,71 m²
Total = 7,4 m²
119,3 m²
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 99
R. Penyimpanan Alat
@rak penyimpanan= 2,7x1,05= 2,835 x 2 = 8,505 m²
Sirkulasi 40%= 3,4
Total = 11,9 m²
R. Praktikum (BSNP)
Kapasitas 20 orang dengan luas 5 m²/ orang
Jadi luas = 20 x 5 m² = 100 m²
Laboratorium
Komputasi
22 orang 1
Ruang Laborian
@meja dan kursi = 2,26 (DA) x 2
= 4,52 m²
@rak = 1,2 m² (DA)
Sirkulasi 30 % = 1,71 m²
Total = 7,4 m² 67,43 m²
R. Praktikum (menurut BSNP)
Kapasitas 20 orang dengan luas 3 m²/ orang
Jadi luas = 20 x 3 m² = 60 m²
Lavatory 2 40 m² (DA) 40 m²
Lavatory Difabel 1 orang 1 2,1 x 1,4 = 2,94 m² (UD) 2,94 m²
Jumlah 1301,27 m²
Flow Area 30% 390,38 m²
Total 1691,65 m²
Pengelola
Ketua Jurusan 1 orang 1 12 m² (SNPT) 12 m²
Sekretaris Jurusan
1 orang 1 12 m² (SNPT) 12 m²
Lobby 4 orang 1
Sofa panjang = 2 x 1,2
= 2,4 m² (SR) x 2
= 4,8 m²
Meja = 0,9 m²
Sirkulasi 40% = 2,28 m²
Total = 7,98 m²
7,98 m²
Staff Jurusan 4 1 Ruang Staff
@meja kursi = 2,03 (DA) x 4 = 8,12 m² 16,79 m²
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 100
@rak = 1,2 m2 (DA) x 4 = 4,8 m²
Sirkulasi 30 % = 3,87 m²
Total = 16,79 m²
Ketua Prodi 1 orang 2
-Ruang Ketua Prodi
@meja kursi Kaprodi =2,26 (DA) m²
2 Kursi Tamu = 2 x 0,5 = 1 m²
@rak = 1,2 m2 (DA) x 2 = 2,4 m²
Sirkulasi 40 % = 2,26 m²
Total = 7,92 m²
15,84 m²
Sekretaris Prodi 1 orang 2
-Ruang Sekretaris Jurusan
@meja kursi Sekprodi =2,26 (DA) m²
2 Kursi Tamu = 2 x 0,5 = 1 m²
@rak = 1,2 m2 (DA) x 2 = 2,4 m²
Sirkulasi 40 % = 2,26 m²
Total = 7,92 m²
15,84 m²
Staff administrasi, akademik dan
umum
Prodi
4 orang 2
Ruang Staff
@meja kursi = 2,03 (DA) x 4 = 8,12 m²
@rak = 1,2 m² (DA) x 4 = 4,8 m²
Sirkulasi 30 % = 3,87 m²
Total = 16,79 m²
33,58 m²
Ruang @ dosen 1 orang 30
Ruang dosen
@meja kursi =2,26 (DA) m²
2 Kursi Tamu = 2 x 0,5 = 1 m²
@rak = 1,2 m² (DA)
Sirkulasi 30 % = 1,34 m²
Total = 5,79 m²
173,7 m²
Ruang Rapat
Dosen 30 orang 1
Ruang Rapat
@meja kursi=1,9 (DA) x 30 = 57 m²
Sirkulasi 50% = 28,5 m²
Total = 85,5 m²
85,5 m²
Lavatory 2 15 m² (DA) 15 m²
Jumlah 373,23 m²
Flow area 30% 111,96 m²
Total 485,19 m²
Penunjang Akademik
Perpustakaan 40 orang 1 Ruang baca
158,16 m²
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 101
@meja kursi = 2x1,7= 3,4 m² x 20
= 68 m²
@Loker = 0,26 x (90:6) = 3,9 m²
Sirkulasi 40% = 28,76 m²
Total = 100,66 m²
Ruang staff perpus
@meja kursi =2,16 (DA) x 2
= 4,32x (3 staff)
= 12, 96 m²
@rak = 1,2 m2 (DA) x 2 = 2,4 m²
Sirkulasi 40% = 6,14 m²
Total = 21,50 m²
Rak buku isi 200 buku.
Koleksi buku 2000 buku
= 2000 : 200 = 10 rak
Ukuran rak = 1,2 m2 (DA) x 10 = 12 m²
Sirkulasi 200% = 24 m²
Total = 36 m²
Ruang Seminar 8 orang 2
@area duduk utk seminar
= 0,95 (DA) x 7 = 6,65 m2
@Pembicara = 12 (DA) x 1 = 12 m²
Sirkulasi 40% = 7,46 m²
Total = 26,11 m²
52,22 m²
Ruang sidang 4 orang 2
@meja kursi =2,16 (DA) x 4 = 8,64 m²
Sirkulasi 40% = 3,44 m²
Total = 12,10 m²
24,20 m²
Green House 4 orang 1 Asumsi 32 m²
Jumlah 266,58 m²
Flow area 30% 79,97 m²
Total 346,55 m²
Kelompok Kegiatan Kemahasiswaan
Ruang Himpunan Mahasiswa
5 orang 1
@rak = 1,2 m² (DA)
@Loker = 0,26 x 5= 1,3 m²
@meja dan kursi = 1,80 x 1,20
= 2,16 (DA) x 4 =8,64 m²
Sirkulasi 100% = 11,14 m²
Total = 22,28 m²
22,28 m²
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 102
Ruang Komunitas 5 orang 1
@rak = 1,2 m² (DA)
@Loker = 0,26 x 5= 1,3 m²
@meja dan kursi = 1,80x 1,20
= 2,16 (DA) x 4 =8,64 m²
Sirkulasi 100%= 11,14
Total = 22,28 m²
22,28 m²
Jumlah 44,56 m²
Flow Area 30% 13,36 m²
Total 57,92 m²
Kelompok Kegitan Penunjang Non Akademik
Kantin,
cafetaria 30 orang 1
-Area makan =
1,25x1,57=1,96 = 2 m² (DA)
2 m² x 30 = 60 m²
-Dapur= 15% x 60 = 9 m²
Sirkulasi 30% = 20,7 m²
Total = 89,6 m²
89,6 m²
Koperasi dan Snack Bar
1 12 m² (SR)
12 m²
Mushola 30 1
- Area Sholat
@org sholat = 1,2 x 0,9 = 1,08 m² (DA)
= 1,08 x 30 = 32,4 m²
- wudhu
= 30% x 32,4 = 9,72 m²
Sirkulasi 20 % = 8,42 m²
Total = 50,54 m²
50,54 m²
Pos Kemanan 2 orang 1 Asumsi 2 m2/orang 4 m²
Jumlah 156,14 m²
Flow Area 30% 46,84 m²
Total 202,98 m²
Kelompok Kegiatan Service
Ruang Janitor 1 Asumsi 4
Ruang Genset
Ruang Pompa
1
1
SR
SR
12
9
Ruang Panel 1 SR 6
Ruang BMS 1 Asumsi 16
Gudang 1 Asumsi 16
Jumlah 63 m²
Flow Area 30 % 18,9 m²
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 103
Total 81,9 m²
Parkir
Mobil 40 (asumsi 2 kali
peraturan minimal BSNP)
1
25 m² persatuan luas parkir sudah termasuk sirkulasi (BSNP)
25 m² x 40 = 1500
1.000 m²
Motor 90 (asumsi 2 kali
peraturan minimal
BSNP)
1
3 m² persatuan luas parkir sudah termasuk sirkulasi (BSNP)
3 m² x 90 = 180
180 m²
Jumlah 1180 m2
TOTAL 4046,19 m2
Tabel 5.5 Program Ruang
(Sumber : Analisa Penyusun, 2016)
5.1.6 PENDEKATAN SIRKULASI Pendekatan sirkulasi dibedakan menurut kelompok pelaku, yaitu mahasiswa, kelompok
pengelola dan dosen, kelompok karyawan (staff umum, administrasi dan keuangan), staff
laboratorium dan staff service.
Sirkulasi Mahasiswa
Bagan 5.2 Sirkulasi Mahasiswa
(Sumber : Analisa Penyusun, 2016)
Sirkulasi Pengelola dan Dosen
Kelompok utama
(kelas, lab)
Kegiatan Non ademik
Kegiatan Akademik
Kegiatan
kemahasiswaan
Parkir
Kelompok utama
(kelas, lab)
Kegiatan Non akademik
Kegiatan Klmpk.
Pengelola
Parkir
Kegiatan Akademik
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 104
Bagan 5.3 Sirkulasi Pengelola dan Dosen
(Sumber : Analisa Penyusun, 2016)
Sirkulasi Karyawan
Bagan 5.4 Sirkulasi Karyawan
(Sumber : Analisa Penyusun, 2016)
Sirkulasi Staff Laboratorium
Bagan 5.5 Sirkulasi Staff Laboratorium
(Sumber : Analisa Penyusun, 2016)
Sirkulasi Staff Service
Bagan 5.6 Sirkulasi Staff Service
(Sumber : Analisa Penyusun, 2016)
Kegiatan Non
akademik
Kegiatan Klmpk.
Pengelola
Parkir
Kegiatan Non
akademik
Kelompok utama Parkir
Kelompok utama
(kelas, lab)
Kegiatan Non
akademik
Kegiatan Klmpk.
Pengelola
Parkir
Kegiatan Akademik
Kemahasiswaan
Service
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 105
5.2 PENDEKATAN ASPEK KONTEKSTUAL
Menurut RTBL (Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan) Universitas Diponegoro, Jurusan
Teknik Lingkungan mendapatkan lahan untuk membangun gedung kuliah di sebelah timur gedung
Dekanat lama Fakultas Teknik. Peruntukan lahan sudah sesuai karena telah ditetapkan masterplan
Universitas Diponegoro dan Fakultas Teknik.
Gambar 5.1 Rencana Letak Kampus Jurusan Teknik Lingkungan UNDIP
(Sumber : Karya, 2013)
Pada gambar diatas, area yang berwarna ungu merupakan area yang direncanakan
pembangunannya, sedangkan area yang berwarna kuning dan hitam merupakan area yang sudah
terbangun.
Tapak berada di wilayah Kota Semarang, Kecamatan Tembalang yang masuk kedalam BWK VI
yang peruntukannya untuk kawasan pendidikan dengan Koefisien Dasar Bangunan maksimal adalah
60%. Dalam merencanakan Gedung Program Studi Fakultas Teknik UNDIP selain harus memperhatikan
peraturan bangunan pada BWK VI juga harus memperhatikan ketentuan-ketentuan bangunan yang
sudah direncanakan dalam RTBL FT 2011. Berikut peraturan bangunan berdasarkan RTBL FT 2011 :
a. Garis Sempadan Bangunan (GSB) : 23.4 m
b. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 40%
c. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 1.31 ( 6 lantai, 30 m)
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 106
d. Jarak antar bangunan : 8 m
Gambar 5.2 Batas Tapak Kampus Jurusan Teknik Lingkungan UNDIP
(Sumber : Karya, 2013)
Dengan luas lahan 3141,71 m² , dengan KDB yang akan digunakan adalah 40 % maka
memiliki KDB seluas 1256,68 m². Luas bangunan yang diperoleh dari analisa program ruang adalah
4046,19 m2 maka Kampus Jurusan Teknik Lingkungan FT Undip memiliki 4 lantai dan 1 basement
untuk area parkir
5.3. PENDEKATAN ASPEK KINERJA
Aspek kinerja yang diterapkan pada kampus ini menggunakan passive design dan active
solution. Dengan kedua kolaborasi tersebut, diharapkan dapat menghemat penggunaan energi dalam
perancangan kampus ini. Active solution membantu mengoptimalkan efisiensi energi yang teah
didapat dari passive design dan membantu mengkondisikan kenyamanan untuk penggunanya, seperti
kenyamanan dalam pencahayaan dan penghawaan.
5.3.1. SISTEM PENCAHAYAAN
Sistem pencahayaan pada kampus ini akan menggunakan dua sistem pencahayaan,
yaitu alami dan buatan untuk mendapatkan efisiensi energi.Dalam upaya menghemat energi
dan biaya maka ruang-ruang yang ada dimungkinkan untuk mendapatkan pencahayaan alami.
Pencahayaan alami dimaksimalkan dengan tetap menjaga agar kenyamanan ruang tetap
terjaga. Cahaya alami dapat masuk ke ruangan dengan suhu ruang yang nyaman bagi
penggunanya memerlukan passive design yang dikombinasikan dengan active solution pada
beberapa ruang khusus.
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 107
Active solution disini menggunakan lampu sensor cahaya yang memi liki parameter
untuk mengukur kenyamanan cahaya ruang. Saat cuaca mendung ataupun sore, cahaya alami
dari ruang luar berkurang, pada saat itu lampu akan secara otomatis menyala melalui sensor.
Saat ruangan kosong (tidak ada gerakan) maka lampu akan mati, namun saat ruangan
digunakan (terdapat gerakan) maka lampu akan otomatis menyala. Pencahayaan buatan
menggunakan lampu flourescent dengan menggunakan ballast elektronik, yang disebut dengn
Lampu hemt energi atau Compact Flourescent Lamp (CFL).
Untuk passive design, penggunaan sun shading di luar jendela yang dilengkapi dengan
shading devices yang dapat mengurangi kelebihan cahaya (yang menyebabkan silau) pada
interior bangunan. Sun shading disini untuk mencegah cahaya matahari langsung masuk ke
bangunan. Pada beberapa ruang yang mendapatkan sedikit cahaya matahari, dapat
menggunakan light shelves yang mampu merefleksikan cahaya matahari kedalam ruangan
karena terdapat kaca reflektif di dalamnya.
Gambar 5.3 Kombinasi antara passive design dan active solution yang diterapkan pada sun shading
yang diengkapi dengan shading devices maupun light shelves.
(Sumber : Zero Energy Building, BCA Academy Brochure, 2012)
5.3.2. SISTEM PENGHAWAAN/PENGKONDISIAN RUANG Active solution disini menggunakan AC VRV, yang memiliki keunggulan sebagai
berikut :
• Dapat dihubungkan dengan pipa yang lebih panjang, individual/centralized
control, linear capacity control seingga cocok untuk bangunan bertingkat rendah
hingga tinggi.
• Lebih ringkas, lebih ringan dengan berat 285 kg untuk unit outdoor, yang dapat
dihubungkan dengan beberapa unit indoor maupun digunakan dengan system ac
cental
• Lebih hemat listrik dan kapasitasnya bisa diperbesar hingga 60 PK dalam satu
system.
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 108
Gambar 5.4 Sistem AC VRV
(Sumber : Daikin product brochure, 2013)
5.3.3. SISTEM JARINGAN AIR BERSIH DAN KOTOR
Mempertimbangkan kondisi kemampuan PDAM Kota Semarang yang belum mampu
melayani kebutuhan air bersih kawasn kampus Universitas Diponegoro, maka satu-satunya
sumber yang dapat digunakan adalah sumber air baku air tanah dalam atau eksploitasi dengan
konstruksi sumur dalam.Untuk menyalurkan air disediakan pompa air untuk memompa air
dari sumur ke tandon air diatas gedung. Kemudian disalurkan ke seluruh saluran-saluran air
didalam gedung dengan dibantu gaya gravitasi.
Untuk cara kerja penyaluran air dari sumur adalah sebagai berikut :
Gambar 5.5 Sistem Air Bersih dari Sumur
(Sumber : Kusumasari, 2015)
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 109
Untuk air kotor, dibedakan menjadi black water dan grey water. Black water yang
berasal dari toilet dan urinoar di salurkan menuju septictank kemudian diresapkan ke sumur
resapan. Sementara grey water dan limbah cair laboratorium aakan disalurkan menuju IPAL.
5.3.4. SISTEM JARINGAN LISTRIK
Sumber listrik yang digunakan adalah listrik dari PLN.
Gambar 5.6 Penyaluran Listrik dari PLN ke gedung Kuliah
(Sumber : Adam, 2014)
5.3.5. SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH
Sistem pembuangan sampah yang digunakan menggunakan cara collection
(pengumpulan). Tiap ruang disediakan tempat sampah dengan wadah terpisah. Wadah
dibedakan berdasarkan jenis sampah dan kapasitas. Tiap ruangan akan diberi 2 wadah
berbeda yaitu untuk sampah organik dan anorganik. Selanjutnya setelah tiap ruangan
dikumpulkan, disalurkan ke shaf sampah yang ada dalam gedung untuk dikumpulkan setelah
itu sampah yang telah dikumpulkan akan di jemput oleh petugas sampah fakultas untuk di
buang ke TPST UNDIP.
Gambar 5.7 Dua jenis wadah tempat sampah
(Sumber : Karya, 2013)
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 110
Gambar 5.8 Kendaraan Pengangkut Sampah
(Sumber : Karya, 2013)
5.3.6. SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
a. Sistem Proteksi Aktif Kebakaran (Active Fire Protction System)
Sistem proteksi aktif kebakaran adalah suatu sistem pencegahan dan
pemadaman kebakaran yang bertumpu kepada peralatan mekanis dan
elektronis.Aspek-aspek dalam sistem proteksi aktif kebakaran adalah :
Fire detection, berguna untuk mengetahui timbulnya api sedini mungkin. Yang
termasuk dalam Fire detector adalah :
Detektor Asap (Smoke Detector)
Detektor asap merespon terhadap keberadaan asap di dalam udara, dan bergantung
kepada pergerakan asap.
Detektor Panas (Heat Detector)
Detektor panas bereaksi terhadap kenaikan temperature udara di dalam bangunan
secara signifikan.
Detektor Nyala (Flame Detector)
Detektor nyala bereaksi terhadap emisi radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh
nyala api.
Detector tersebut berhubungan dengan sistem yang secara otomatis bekerja
bila detector bereaksi. Sistem secara otomatis menyalakan :
Sistem alarm
Sistem pemadaman otomatis melalui sprinkler. Alat ini akan bekerja bila suhu
udara di ruangan mencapai 60°C-70°C. Penutup kaca pada sprinkler akan pecah
dan menyemburkan air. Setiap sprinkler head dapat melayani luas area 10-20m2
dengan ketinggian ruangan 3 meter.Jarak antara dua sprinkler head biasanya 4
meter di dalam ruangan dan 6 meter di koridor.Sprinkler biasanya diletakkan di
dalam maupun unit hunian apartemen, dan koridor.
Fire suppression, adalah Sistem fire supression di dalam bangunan bertujuan
untuk memadamkan api ketika api masih kecil. Aspek dalam fire supression adalah
- First-aid Appliance adalah alat pemadam api awal yang dapat dipergunakan
oleh penghuni dalam pemadaman titik-titik api sebelum kedatangan
pasukan pemadam kebakaran.
- Portable Fire Extinguisher
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 111
Jumlah dan lokasi dari peralatan pemadam api portable bergantung pada
ukuran dan fungsi bangunan. penempatan setiap 20-25 meter dengan jarak
jangkauan seluas 200-250 cm.
Terdapat beberapa jenis, yaitu air, foam, powder.
Gambar 5.9 Portable Fire Extinguisher
(Sumber : www. goldenstatefireprotection.com, 2016)
b. Sistem Proteksi Pasif Kebakaran
Sistem proteksi kebakaran pasif merupakan sistem perlindungan terhadap
kebakaran yang bekerjanya melalui sarana pasif yang terdapat pada bangunan.
Biasanya juga disebut sebagai sistem perlindungan bangunan dengan menangani api
dan kebakaran secara tidak langsung. Caranya dengan meningkatkan kinerja bahan
bangunan, struktur bangunan, pengontrolan dan penyediaan fasilitas pendukung
penyelamatan terhadap bahaya api dan kebakaran. Yang termasuk di dalam sistem
protrksi pasif ini antara lain :
• Perencanaan dan disain site, akses dan lingkungan bangunan
• Perencanaan struktur bangunan
• Perencanaan material konstruksi dan interior bangunan
• Perencanaan daerah dan jalur penyelamatan (evakuasi) pada bangunan
Perencanaan jumlah pintu, lebar pintu dan jarak pintu yang memenuhi syarat
dalam keadaan darurat. Pintu darurat ini sebaiknya langsun mengarah ke luar
bangunan agar orang dapat keluar secepat mungkin. Untuk ruang umum, lebar pintu
darurat dapat ditentukan 1,5 m / 100 orang.Perencanaan tangga darurat untuk
bangunan yang berlantai lebih dari satu.
5.3.7. SISTEM KOMUNIKASI
Terdapat dua sistem komunikasi yang digunakan, yaitu sistem internal dan
eksternal. Penggunaan telepon otomatis dengan sistem PABX (Private Automatic Branch
Exchange) untuk kemudahan pelayanan telekomunikasi dengan back up sistem manual
dengan bantan operator. Wifi (jaringan komunikasi tanpa kabel) dan LAN (Local Area
Network) yaitu sistem komunikasi data, berupa pertukaran informasi dan data antar
komputer dalam satu bangunan atau kompleks bangunan untuk kepentingan mahasiswa,
dosen, maupun pengelola.
a. Sistem Komunikasi Internal
Sistem komunikasi ini diterapkan untuk komunikasi yang terjadi antar ruang atau
dalam satu ruang yag dilakukan antar pengguna.
b. Sistem Komunikasi Eksternal
Sistem komunikasi ini digunakan untuk komunikasi yang terjadi dari dan ke luar
bangunan
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 112
5.3.8. SISTEM PENANGKAL PETIR
Sistem penangkal petir yang digunakan adalah sistem faraday, karena dengan sistem
ini apabila terjadi sambaran petir maka medan listrik di dalam ruangan akan tetap netral
sehingga kerusakan alat-alat listrik di dalam rumah atau gedung dapat diminimalisir. Cara
kerja sistem ini adalah menyalurkan arus listrik yang diterima diujung tombak melalui kabel-
kabel konduktor menuju ke tanah / ground.
5.3.9. SISTEM KEAMANAN Sistem keamanan yang dipakai menggunakan cctv yang diletakkan di titik-titik
tertentu di lingkungan kampus. Nantinya cctv akan terhubung dengan sistem BMS (Building
Management System) dan BAS (Building Automation System).
Gambar 5.11 Sistem Keamanan dengan CCTV
(Sumber : Smart and Green Buildings Schneider Electric , 2010)
5.3.10. SISTEM TRANSPORTASI VERTIKAL
Sistem transportasi verikal yang digunakan di Gedung Kuliah Jurusan Teknik
Lingkungan FT UNDIP adalah
1. Tangga
penggunaan tangga diperuntukan untuk jalur evakuasi apabila terjadi
bencana alam.
2. Lift
Lift dipilih untuk memudahkan perpindahan pengguna yang membutuhkan
keefektifan dan kecepatan berpindah ruang dan membantu pengguna yang sudah
berumur, disable. Lift menggunakan Sistem Geared Motor, yaitu motor / mesin
berada di atas, memerlukan ruang mesin di atas. (menggunakan roda gigi untuk
transfer dari daya dari motor)
3. Ramp
Perancangan ramp, perlu memperhatikan kenyamanan orang yang akan
melewatinya. Ramp yang ideal, memiliki kemiringan sudut ± 6% (1:15). Ramp
digunakan pada sirkulasi horizontal di dalam maupun diluar bangunan.
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 113
5.3.11. PENERAPAN SISTEM AUTOMASI GEDUNG
Untuk mengoptimalkan sistem pengoperasian dan distribusi pemakaian energi
seluruh peralatan mekanis (M&E) yang terdapat di dalam gedung seperti: sistem HVAC,
sistem penerangan, sistem transportasi vertikal/ horisontal (lift dan escalator), sistem
plumbing (air bersih/ kotor dan kotoran), distribusi beban listrik, dan lain lain, secara tepat
dan efisien agar penghematan energi dan sinergi tercapai, maka pemilihan sistem operasi
yang terintergrasi secara utuh (total) menjadi suatu pilihan yang tepat.
Suatu sistem operasi gedung yang terintegrasi dalam satu sistem manajemen
pengendalian terpadu dikenal dengan sistem BMS gedung (building management system).
Tujuan dari sistem manajemen adalah meningkatkan efisiensi pemakaian beban dan
menghilangkan pemakaian energi yang sia-sia (idle). Agar pengoperasian seluruh sistem
M&E dapat berjalan secara automatic (mandiri) maka pada sistem bangunan dikembangkan
suatu sistem BAS (building automation system), karena dengan sistem manual tidak akan
mencapai suatu kondisi optimum, misalnya pengaturan temperatur dan penerangan interior
dengan sensor sesuai dengan perubahan dinamis beban panas dan kuat penerangan yang
disyaratkan sehingga dapat menghidup-matikan penerangan secara automatis, dan Iain-lain.
Sistem BAS juga dilengkapi dengan suatu sistem monitoring (kontrol) terintegrasi dengan
schedulle maintenance, sehingga waktu servis dapat ditentukan sesuai dengan kondisi
performance peralatan mekanis yang dioperasikan. Penerapan sistem BMS dan BAS
selanjutnya banyak dibahas sebagai bagian dari sistem bangunan pintar atau intelligent
building systems.
5.4 PENDEKATAN ASPEK TEKNIS
5.4.1. SISTEM STRUKTUR
Pendekatan sistem struktur Gedung Kuliah Jurusan Teknik Lingkungan FT UNDIP
berdasarkan pada jenis tanah dan topografi. Alternatif sistem struktur yang digunakan adalah
struktur rangka (rigid frame) dengan kontruksi beton bertulang. Pondasi yang digunakan
adalah pondasi sumuran.
Sistem struktur berdasarkan persyaratan teknis (bentang yang dibutuhkan) yaitu
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
• Kekokohan/ strenght, yaitu kekuatan struktur berkaitan dengan sifat bahan,
dimana struktur harus dapat memiliki kekuatan untuk memikul beban
• Kestabilan/stability, yaitu bangunan harus dapat berdiri dengan kokoh dan stabil
• Keamanan/safety, yaitu struktur bangunan harus aman, dari bencana maupun
bahaya.
• Keawetan/durability, struktur harus dapat bertahan lama.
Sistem struktur bangunan bentang lebar terdiri dari :
a. Sub Structure
Sub Structure adalah struktur bawah bangunan atau pondasi. Pondasi sumuran
adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang. Pondasi ini
digunakan apabila tanah dasar terletak pada kedalaman yang relatif dalam. Jenis pondasi
dalam yang dicor ditempat dengan menggunakan komponen beton dan batu belah sebagai
pengisinya.
KAMPUS JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNDIP 114
b. Upper Structure
Upper Structure adalah pondasi atas bangunan. Upper structure yang digunakan
pada bangunan ini adalah struktur rangka kaku (rigid frame structure). Struktur ini baik untuk
bangunan bentang lebar
5.5. PENEKANAN ASPEK VISUAL ARSITEKTURAL
Merencanakan dan merancang bangunan berdasar aspek visual arsitektural berpedoman
pada 7 unsur pokok dalam arsitektur adalah :
1. Sumbu (Axis) berkaitan dengan orientasi
2. Place (Posisi) berkaitan dengan hirarki
3. Skala berkaitan dengan proporsi
4. Shape (Wujud) berkaitan dengan geometry
5. Texture berkaitan dengan focal point
6. Warna berkaitan dengan focal point
7. Keseimbangan berkaitan dengan harmoni dan sinergi
Dalam penekanan desain green architecture, unsur matahari dijadikan faktor pertimbangan
utama dalam perletakan massa bangunan. Jumlah massa, konfigurasi massa, orientasi massa pada
matahari akan membentuk selubung bangunan. Massa yang memiliki zoning ruang-ruang yang
memerlukan kenyamanan dalam pencahayaan memerlukan treatment yang berbeda, seperti
menggunakan double skin ataupun sun shading. Selain itu dengan adanya vertikal garden akan
menurunkan suhu sekitar bangunan. Sehingga kerja pendingin ruangan menjadi berkurang.
Active solution disini akan terlihat pada pemakaian teknologi-teknologi pada bangunan, seperti
penggunaan Motorized Roller Blinds. Desain secara passive yang diwujudkan pada ‘bentuk’ bangunan
dipadukan dengan teknologi-teknologi yang ada, akan membentuk visual tersendiri.