bab v rancangan dan penerapan pembelajaran menulis cerpen...
TRANSCRIPT
188
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
RANCANGAN DAN PENERAPAN PEMBELAJARAN MENULIS
CERPEN DI KELAS VII SMPIT AS-SYIFA BOARDING SCHOOL
A. Proses Menulis Cerpen Berdasarkan Proses Kreatif
Berdasarkan hasil penelitian ada unsur-unsur yang harus diperhatikan
ketika menulis cerpen berdasarkan proses kreatif. Adapun hal-hal yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut.
1. Struktur cerpen
Sruktur teks cerita pendek (cerpen) terdiri atas (1) orientasi, (2) komplikasi,
dan (resolusi). Orientasi merupakan bagian awal yang berisi pengenalan
tokoh, latar tempat dan waktu, dan awalan masuk ke tahap berikutnya.
Komplikasi merupakan bagian saat tokoh utama berhadapan dengan masalah
(problem). Resolusi merupakan kelanjutan dari komplikasi, yaitu pemecahan
masalah. Masalah harus diselesaikan dengan cara yang kreatif.
2. Kelengkapan unsur-unsur cerpen
Unsur-unsur pembentuk cerpen terdiri atas fakta-fakta cerita (alur, tokoh,
latar), tema, dan sarana penceritaan (judul, sudut pandang, gaya dan nada
(tone), simbolisme, dan ironi).
3. Langkah-langkah menulis cerpen berdasarkan proses kreatif
a. Tahap Menentukan dan Mengembangkan Tema
Unsur yang ada di dalamnya, yaitu tematik (informasi-informasi yang
dihimpun berkaitan dengan tema).
b. Tahap Inkubasi atau Pengendapan
Unsur yang ada di dalamnya, yaitu mengenai proses setelah menemukan
tema. Sebelum kerangka tersusun, ide dibiarkan mengendap. Namun,
secara tidak langsung otak melakukan perenungan-perenungan.
189
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Tahap Iluminasi atau Pencerahan
Setelah ide itu kuat, maka akan timbul inspirasi mengenai rangkaian
peristiwa untuk cerita. Rangkaian peristiwa/alur cerita bisa ditulis, bisa
pula hanya dirangkai di pikiran saja. Namun, untuk pemula, sebaiknya
rangkaian peristiwa ditulis atau dibuat kerangka ceritanya.
d. Tahap Verifikasi atau Pelaksanaan
Unsur-unsur yang ada di dalamnya, yaitu:
1) memulai cerita;
2) merangkai peristiwa;
3) menyusun konflik;
4) menutup/mengakhiri cerita;
5) menciptakan judul (judul cerpen bisa dibuat di awal atau setelah
cerpen selesai ditulis);
6) mengedit dan menyusun/menulis kembali cerpen.
B. Rancangan Pembelajaran Menulis Cerpen Berdasarkan Proses Kreatif
di Kelas
Rancangan pembelajaran disusun berdasarkan hasil penelitian terhadap
struktur dan proses kreatif menulis cerpen. Langkah-langkah pembelajaran
mengacu pada proses kreatif menulis cerpen hasil penelitian. Adapun hasil
analisis terhadap struktur cerpen menjadi bahan/materi yang menunjang
pembelajaran. Rancangan pembelajaran tersebut dibuat dalam bentuk Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai berikut.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMPIT As-Syifa Boarding School
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : VII / 2
Materi Pokok : Teks Cerita Pendek
Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran (3 x pertemuan)
190
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji, dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori).
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai
anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi
lisan dan tulis.
2.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon
secara pribadi peristiwa jangka pendek.
4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi,
eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan
dibuat baik secara lisan maupun tulisan
Indikator:
Kemampuan menulis cerpen yang berkualitas/menarik
4.3 Menelaah dan merevisi teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan struktur dan
kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan
Indikator:
Kemampuan memperbaiki kesalahan ejaan, pilihan kata, keefektifan
kalimat, keterpaduan paragraf, dan kebulatan wacana
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik mampu:
191
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. menentukan ide (tema) menarik untuk dijadikan cerpen, bisa berdasarkan
pengalaman, peristiwa, hal yang disukai, dll.;
2. menentukan pokok-pokok peristiwa berdasarkan tema yang dipilih;
3. menyusun kerangka cerpen berdasarkan pokok-pokok peristiwa itu ;
4. mengembangkan kerangka cerpen menjadi sebuah cerpen;
5 menemukan dan memperbaiki kesalahan ejaan, pilihan kata, keefektifan
kalimat, keterpaduan paragraf, dan kebulatan wacana dengan tepat.
D. Materi Pokok
Ekspresi pikiran dalam pembelajaran sastra menulis cerpen
E. Metode Pembelajaran
- Pengenalan unsur-unsur cerpen berdasarkan proses kreatif menulis
cerpen
- Praktik menulis cerpen
F. Media, Alat, dan Sumber
1. Media Pembelajaran
1) Power point tentang struktur teks cerpen, unsur-unsur cerpen, dan
proses kreatif menulis cerpen
2) Lembar Kerja Siswa
2. Alat dan Bahan
Papan tulis dan spidol
Laptop dan speaker
Infokus
Teks cerita pendek
3. Sumber
Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Kamus Istilah Sastra
Buku Kumpulan Cerpen Air Mata Dayang Sumbi
Sumber-sumber dari internet
192
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I
Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan guru berhubungan dengan
kondisi siswa dan kelas.
2. Peserta didik merespon pertanyaan guru tentang keterkaitan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
3. Peserta didik menerima informasi tentang standar kompetensi dan tujuan
pembelajaran.
4. Peserta didik disiapkan untuk mengikuti pembelajaran tentang menulis
teks cerpen dengan menanyakan teks cerpen yang pernah mereka baca
dan tulis.
5. Peserta didik melihat foto-foto tentang keberhasilan menulis yang
mengarahkan peserta didik untuk memahami manfaat menulis dan
memiliki pemahaman bahwa siapa pun memiliki peluang untuk menjadi
penulis.
Kegiatan Inti (60 menit)
Mengamati
Peserta didik membaca sekilas cerpen Air Mata Dayang Sumbi, Janji
Purnama Ketiga Puluh Tujuh, Aku di Antara Kegamangan Gambang
Semarang, Pasukan Merdeka (Misteri Jembatan Panus), dan Teror Keramba
Rinuak yang sudah dibacanya sebagai tugas pada pertemuan sebelumnya.
Menanya
1. Peserta didik diarahkan untuk bertanya berkaitan dengan materi yang
dibahas. Pertanyaan diarahkan pada struktur cerpen, unsur-unsur cerpen,
dan proses kreatif menulis cerpen.
2. Peserta didik lain diarahkan untuk mencoba menjawab pertanyaan yang
dilontarkan oleh temannya.
193
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mengumpulkan Informasi
1. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai struktur cerpen,
unsur-unsur cerpen, dan proses kreatif menulis cerpen.
2. Peserta didik secara berkelompok (terdiri dari 5 – 6 orang) mengerjakan
LKS yang dibagikan oleh guru.
3. Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya dalam forum diskusi
kelas.
4. Peserta didik menyimak penguatan dari guru berkaitan dengan hal-hal
yang dibahas dalam diskusi.
5. Peserta didik menonton video yang disajikan oleh guru. Setiap selesai
menonton satu video peserta didik menyebutkan permasalahan yang
terdapat pada video yang sudah ditontonnya.
Mengasosiasikan
Proses kreatif tahap 1 (tahap persiapan): peserta didik menentukan tema
untuk cerpen yang akan ditulisnya.
Mengomunikasikan
Peserta didik secara bergiliran membacakan tema yang dipilihnya sebagai
bahan untuk membuat cerpen.
Penutup (10 menit)
1. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya.
2. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran
yang dibahas.
3. Peserta didik memberikan refleksi tentang kegiatan pembelajaran.
4. Proses kreatif tahap 1 (tahap persiapan): peserta didik ditugaskan untuk
mencari informasi sebanyak-banyaknya berkaitan dengan tema cerpen
yang dipilihnya.
5. Proses kreatif tahap 2 (tahap inkubasi atau pengendapan): peserta didik
ditugaskan merenungkan/ memikirkan rangkaian peristiwa yang tepat
untuk cerpennya.
194
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Proses kreatif tahap 3 (tahap iluminasi atau pencerahan): peserta didik
ditugaskan membuat kerangka cerpen.
7. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dan menyampaikan informasi
materi yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan 2
Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan guru berhubungan dengan
kondisi siswa dan kelas.
2. Peserta didik merespon pertanyaan guru tentang keterkaitan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
3. Peserta didik menerima informasi tentang standar kompetensi dan tujuan
pembelajaran.
4. Peserta didik mengemukakan kendala (jika ada) yang dialami dalam
mengembangkan tema cerpen menjadi kerangka cerpen.
5. Peserta didik menyimak puisi yang dibacakan temannya sebagai upaya
guru untuk memotivasi siswa.
Kegiatan Inti (60 menit)
Mengamati
Secara berkelompok (terdiri dari 2 – 3 orang) peserta didik melakukan
kegiatan silang baca (saling membaca) kerangka cerpen yang sudah
dibuatnya.
Menanya
Peserta didik saling melontarkan pertanyaan berkaitan dengan kerangka
cerpen yang dibacanya saat kegiatan silang baca.
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik saling memberikan masukan/saran terhadap kerangka cerpen
yang dibacanya saat kegiatan silang baca.
195
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mengasosiasikan
Proses kreatif tahap 3 (tahap iluminasi atau pencerahan): peserta didik
memperbaiki kerangka cerpen yang dibuatnya dengan mempertimbangkan
masukan/saran dari teman dan/atau guru.
Proses kreatif tahap 4 (tahap verifikasi atau pelaksanaan): peserta didik
menulis cerpen berdasarkan kerangka cerpen yang sudah dibuatnya.
Mengomunikasikan
Proses kreatif tahap 4 (tahap verifikasi atau pelaksanaan): peserta didik saling
memberikan komentar dan masukan/saran terhadap cerpen yang sudah
ditulisnya, baik sudah selesai maupun belum selesai.
Penutup (10 menit)
1. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya.
2. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran
yang dibahas.
3. Peserta didik memberikan refleksi tentang kegiatan pembelajaran.
4. Proses kreatif tahap 4 (tahap verifikasi atau pelaksanaan): peserta didik
yang belum selesai menulis cerpen ditugaskan oleh guru untuk
menyelesaikan cerpennya dan seluruh peserta didik ditugaskan untuk
melakukan kegiatan silang baca (saling membaca) cerpen yang ditulisnya
untuk saling memberikan komentar dan masukan/saran sebagai bahan
menulis/memperbaiki cerpen.
5. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dan menyampaikan informasi
materi yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan 3
Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik merespon salam dan pertanyaan guru berhubungan dengan
kondisi peserta didik dan kelas.
2. Peserta didik merespon pertanyaan guru tentang keterkaitan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
196
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Peserta didik menerima informasi tentang standar kompetensi dan tujuan
pembelajaran.
4. Peserta didik mengemukakan kendala (jika ada) yang dialami dalam
mengembangkan kerangka cerpen menjadi cerpen.
5. Peserta didik menyimak kutipan cerpen yang menggunakan pilihan kata,
gaya bahasa, ragam bahasa, ejaan, dan tanda baca yang tepat.
Kegiatan Inti (60 menit)
Mengamati
Peserta didik membaca cerpen yang ditulisnya.
Menanya
Peserta didik diarahkan untuk bertanya berkaitan dengan penggunaan kata,
gaya bahasa, ejaan, dan tanda baca dalam cerpen yang ditulisnya.
Mengumpulkan Informasi
1. Peserta didik membaca materi yang berkaitan dengan ejaan dan tanda
baca.
2. Peserta didik dengan diarahkan guru berdiskusi mengenai hal-hal yang
dibahas dalam materi tersebut.
3. Peserta didik menyimak pemaparan guru mengenai aturan dalam
mengedit dan menyusun/menulis kembali teks cerpen.
Mengasosiasikan
Proses kreatif tahap 4 (tahap verifikasi atau pelaksanaan): peserta didik
mengedit dan menyusun/menulis kembali cerpen yang ditulisnya.
Mengomunikasikan
1. Peserta didik melakukan kegiatan silang baca (saling membaca) cerpen
yang ditulisnya.
2. Peserta didik mengumpulkan cerpen yang ditulisnya untuk dinilai,
diikutkan lomba, dan dibukukan sebagai antologi cerpen.
197
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penutup (10 menit)
1. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya.
2. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pelajaran
yang dibahas.
3. Peserta didik memberikan refleksi tentang kegiatan pembelajaran.
4. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dan menyampaikan informasi
materi yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya.
H. Penilaian
1. Penilaian Sikap
Tabel 5.1 Format Penilaian Antar Peserta Didik
Nama Kelompok : ___________________________
Kelas : ___________________________
Tanggal : ___________________________
No.
Nama
Peserta
Didik
Aspek
Ikut
menyampaikan
pendapat
Mau menerima
pendapat
teman
Selama melakukan
tugas kelompok
bekerjasama dengan
teman satu
kelompok
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Penilai,
............................................
Keterangan
Perilaku/sikap positif skor = 2
Perilaku sikap negatif skor = 1
198
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rumus Penilaian Antar Peserta Didik
Nilai = Jumlah skor x 100
2 x jumlah perilaku
2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik : Tes Tertulis
b. Bentuk : Uraian
c. Instrumen (Instrumen menulis cerpen terlampir.)
d. Pedoman Penilaian
Tabel 5.2 Pedoman Penilaian
NO. ASPEK PENILAIAN SKOR
BOBOT 20 15 10 5
1. Kelengkapan Aspek Formal Cerita ×1
2. Kelengkapan Unsur Intrinsik Cerpen ×1
3. Keterpaduan Unsur/Struktur Cerpen ×2
4. Kesesuaian Penggunaan Bahasa Cerpen ×1
NILAI
e. Kriteria Penilaian
Tabel 5.3 Kriteria Penilaian
Aspek Kriteria dan Skor
20 15 10 5
1 2 3 4 5
Kelengkapan
aspek formal
cerpen
Memuat:
judul,
nama pencerita,
dialog,
narasi,
Hanya memuat
tiga subaspek.
Misalnya, hanya
memuat nama
pencerita,
dialog, dan
narasi tanpa
judul.
Hanya memuat
dua subaspek.
Misalnya, hanya
memuat dialog
dan narasi tanpa
nama pencerita
dan judul.
Hanya memuat
satu subaspek.
Misalnya, hanya
memuat narasi,
tanpa judul,
nama pencerita,
dan dialog.
Bobot 1
199
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kelengkapan
unsur
intrinsik
cerpen
Memuat:
1. alur, tokoh,
dan latar
2. sudut
pandang,
penceritaan,
gaya bahasa
3. pengembang
an tema
yang relevan
dengan
judul.
Hanya memuat
tiga subaspek,
tetapi tidak
lengkap.
Misalnya, hanya
memuat sudut
pandang,
penceritaan,
gaya bahasa,
pengembangan
tema yang
relevan dengan
judul, alur dan
tokoh, tanpa
disertai latar
yang jelas.
Hanya memuat
dua subaspek,
tetapi tidak
lengkap.
Misalnya, hanya
memuat alur,
tokoh, latar,
sudut pandang,
penceritaan,
gaya bahasa,
tanpa
pengembangan
tema yang
relevan dengan
judul.
Hanya memuat
dua subaspek.
Misalnya, hanya
memuat alur,
tokoh, dan latar,
tanpa sudut
pandang,
penceritaan,
gaya bahasa,
tanpa
pengembangan
tema yang
relevan dengan
judul.
Bobot 1
Keterpaduan
Unsur/
Struktur
Cerpen
Struktur disusun
dengan
memerhatikan:
1. kaidah alur
(kelogisan,
rasa ingin
tahu,
kejutan, dan
keutuhan),
dan
penahapan
alur (awal,
akhir,
tengah);
2. dimensi
Memuat ketiga
subaspek, tetapi
tidak lengkap.
Misalnya,
struktur disusun
dengan
memerhatikan
kaidah alur,
dimensi tokoh,
dan dimensi
latar, tetapi
pada dimensi
latar tidak
memuat waktu.
Hanya memuat
dua subaspek.
Misalnya,
struktur disusun
dengan
memerhatikan
kaidah alur,
dimensi tokoh,
tetapi tidak
didukung
dengan dimensi
latar.
Hanya memuat
satu subaspek.
Misalnya,
struktur disusun
dengan
memerhatikan
kaidah alur,
tetapi tidak
didukung
adanya dimensi
tokoh dan
dimensi latar.
200
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tokoh
(fisiologis,
psikologis,
dan
sosiologis);
3. dimensi latar
(tempat,
waktu, dan
sosial).
Bobot 2
Kesesuaian
Penggunaan
Bahasa
Cerpen
Menggunakan:
1. kaidah EYD,
2. keajekan
penulisan,
3. ragam
bahasa yang
disesuaikan
dengan
dimensi
tokoh dan
latar.
Memuat ketiga
subaspek, tetapi
tidak lengkap.
Misalnya,
menggunakan
kaidah EYD,
terdapat
keajekan
penulisan,
menggunakan
ragam bahasa
yang
disesuaikan
dengan dimensi
tokoh, tetapi
tidak sesuai
dengan latar.
Hanya memuat
dua subaspek
(misalnya,
menggunakan
kaidah EYD
dan keajekan
penulisan tanpa
adanya ragam
bahasa yang
disesuaikan
dengan dimensi
tokoh dan latar.
Hanya memuat
satu subaspek
(misalnya,
menggunakan
keajekan
penulisan dan
ragam bahasa
yang
disesuaikan
dengan dimensi
tokoh dan latar,
tanpa
menggunakan
kaidah EYD
yang sesuai.
Bobot 1
Diadaptasi dari Sumiyadi (2010).
201
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Penerapan dan Hasil Pembelajaran Menulis Cerpen Berdasarkan Proses
Kreatif
Pembelajaran menulis cerpen dilaksanakan di kelas VII SMPIT As-Syifa
Boarding School. Peneliti memilih kelas VII Fathimah sebagai subjek penelitian.
Hal tersebut berdasarkan hasil observasi sebelumnya bahwa siswa kelas VII
Fathimah banyak yang berminat menulis cerpen. Akan tetapi, mereka belum
memiliki kemampuan menulis cerpen yang baik/berkualitas. Karena itulah,
peneliti menerapkan pembelajaran menulis cerpen berdasarkan proses kreatif di
kelas tersebut. Dengan diterapkannya pembelajaran tersebut, kemampuan menulis
siswa diharapkan dapat meningkat sehingga mereka mampu menghasilkan karya
yang berkualitas.
Siswa di kelas VII Fathimah berjumlah 35 orang siswa. Namun, yang
menjadi subjek penelitian ini berjumlah 31 orang karena pada saat pertemuan
pertama (pada tanggal 23 Mei 2015) ada tiga orang yang sakit. Dua orang (Nayla
Karima dan Silmi Zhafirah) tidak hadir karena sakit. Sedangkan satu orang (Nur
Fadiah Febriyani) meskipun hadir, ia tidak mengikuti pembelajaran (diam saja)
karena sedang sakit. Mengingat pentingnya proses pembelajaran pada pertemuan
pertama karena sebagai pondasi pemahaman siswa terhadap konsep dan teknik
menulis, maka ketiga siswa tersebut tidak dijadikan subjek penelitian meskipun
pada pertemuan-pertemuan selanjutnya mereka mengikuti pembelajaran. Adapun
pada pertemuan 3 (pada tanggal 30 Mei 2015) ada satu orang yang tidak hadir
karena ada kepentingan (izin). Siswa tersebut tidak hadir sampai batas akhir
pengumpulan cerpen sehingga tidak dijadikan subjek penelitian.
Pembelajaran menulis cerpen dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan.
Pelaksanaan pembelajaran tersebut, yaitu sebagai berikut.
1. Kegiatan Belajar Mengajar pada Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal tanggal 23 Mei
2015. Pada awal pembelajaran guru mengadakan apersepsi mengenai materi yang
sudah dipelajari, yang berkaitan dengan pembelajaran menulis cerpen. Setelah itu,
guru mengulas beberapa materi yang sudah dipelajari siswa, seperti materi
mengenai struktur teks cerpen, unsur-unsur intrinsik cerpen, dan majas. Setelah
202
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
itu, siswa belajar materi yang berkaitan dengan teknik menulis cerpen, di
antaranya menentukan dan mengembangkan tema, memulai cerita, merangkai
peristiwa, memunculkan konflik, menemukan penyelesaian cerita, menentukan
judul. Siswa juga mendapatkan materi mengenai proses kreatif menulis cerpen.
Setelah itu, siswa secara berkelompok mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS).
LKS yang dikerjakan setiap kelompok kemudian dibahas bersama pada
forum diskusi kelas. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menyamakan persepsi
agar siswa memiliki pemahaman yang baik mengenai materi yang dibahas. Di
akhir pembelajaran siswa diminta untuk memberikan penilaian terhadap siswa lain
(temannya). Penilaian tersebut untuk menilai aktivitas siswa pada saat melakukan
diskusi kelompok. Perincian penilaian antar peserta didik pada pertemuan 1 dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.4 Perincian Penilaian Antar Peserta Didik pada Pertemuan 1
(Penilaian Saat Diskusi Kelompok)
No. Nama Peserta
Didik
Ikut
menyampaikan
pendapat
Mau menerima
pendapat
teman
Selama
melakukan
tugas kelompok
bekerja sama
dengan teman
satu kelompok
Nilai
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 Annisa Nurul Z. √ √ √ 100
2 Asma Azzahra √ √ √ 100
3 Aulia Azmi I. H. √ √ √ 100
4 Azdina Nuraini √ √ √ 100
5 Azza Cindikia √ √ √ 100
6 Azzahra Damia A. √ √ √ 100
7 Az-Zahrah M. √ √ √ 83
8 Catlina Zanita L. √ √ √ 100
9 Cintya Dewi K. √ √ √ 83
10 Citra Ningsih D. √ √ √ 100
11 Farah Alifa S. √ √ √ 100
12 Fayha Nafila H. √ √ √ 100
203
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
13 Fitri Amani P. √ √ √ 83
14 Ghaitza K. A. √ √ √ 100
15 Halida Fiadnin √ √ √ 100
16 Hanifah Sri N. √ √ √ 100
17 Hasna Nabila K. √ √ √ 83
18 Iffah Izazy √ √ √ 100
19 Lulu Alwiyah √ √ √ 83
20 Nabila Hanifa √ √ √ 100
21 Nadira Hashifah √ √ √ 100
22 Nuha Afifah Z. √ √ √ 100
23 Rahmah M. A. K. √ √ √ 100
24 Raisya Nindya √ √ √ 100
25 Rezqia Zahra Q. √ √ √ 100
26 Salma Putri R. √ √ √ 100
27 Sarah Nasywa H. √ √ √ 100
28 Syifa Nabila A. √ √ √ 100
29 Zahra Zahira F. √ √ √ 83
30 Zahra Z. Zarqo √ √ √ 100
31 Zalfa Novia A. √ √ √ 100
Berdasarkan hasil penilaian antar peserta didik pada Tabel 5.4
menunjukkan bahwa pada umumnya siswa aktif mengikuti pembelajaran.
Demikian pula berdasarkan hasil observasi guru pada saat pembelajaran, pada
umumnya siswa aktif mengikuti pembelajaran.
2. Kegiatan Belajar Mengajar pada Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, tanggal tanggal 25 Mei
2015. Pada pertemuan ini, siswa dibimbing untuk mengembangkan kerangka
cerita yang sudah ditulisnya menjadi cerpen. Pada saat pembelajaran dimulai
sebagian besar siswa sudah menyelesaikan tugasnya, bahkan beberapa orang
sudah membuat draf cerpennya meskipun belum selesai. Namun, ada juga
beberapa siswa yang belum menyelesaikan kerangka cerpennya.
204
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sebelum mulai menulis, siswa mengikuti apersepsi pembelajaran. Hal
tersebut untuk memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa mengenai
materi-materi yang sudah dipelajari. Langkah selanjutnya, siswa saling
memberikan masukan/saran terhadap kerangka cerpen yang sudah ditulisnya,
kemudian mulai dibimbing menulis. Tahap terakhir, siswa saling memberikan
masukan/saran terhadap cerpen yang sudah ditulisnya, baik sudah selesai maupun
belum.
Pada akhir pembelajaran siswa diminta memberikan refleksi pembelajaran,
siswa diminta memberikan penilaian terhadap siswa lain (temannya). Penilaian
tersebut untuk menilai aktivitas siswa saat melakukan kegiatan silang baca (saling
membaca) cerpen. Kegiatan tersebut bertujuan untuk saling memberikan
saran/masukan terhadap cerpen siswa lain (anggota kelompoknya).
Saran/masukan yang diberikan berkaitan dengan ide dan alur cerita, diksi, ragam
bahasa, gaya bahasa, dll. Perincian penilaian antar peserta didik pada pertemuan
kedua dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.5 Perincian Penilaian Antar Peserta Didik pada Pertemuan 2
(Penilaian Saat Melakukan Silang Baca/Saling Membaca
Kerangka Cerpen dan Cerpen)
No. Nama Peserta
Didik
Ikut
menyampaikan
pendapat
Mau menerima
pendapat
teman
Selama
melakukan
tugas kelompok
bekerja sama
dengan teman
satu kelompok
Nilai
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 Annisa Nurul Z. √ √ √ 100
2 Asma Azzahra √ √ √ 100
3 Aulia Azmi I. H. √ √ √ 100
4 Azdina Nuraini √ √ √ 100
5 Azza Cindikia √ √ √ 100
6 Azzahra Damia A. √ √ √ 100
7 Az-Zahrah M. √ √ √ 100
8 Catlina Zanita L. √ √ √ 100
205
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9 Cintya Dewi K. √ √ √ 100
10 Citra Ningsih D. √ √ √ 100
11 Farah Alifa S. √ √ √ 100
12 Fayha Nafila H. √ √ √ 100
13 Fitri Amani P. √ √ √ 100
14 Ghaitza K. A. √ √ √ 100
15 Halida Fiadnin √ √ √ 100
16 Hanifah Sri N. √ √ √ 100
17 Hasna Nabila K. √ √ √ 100
18 Iffah Izazy √ √ √ 100
19 Lulu Alwiyah √ √ √ 100
20 Nabila Hanifa √ √ √ 100
21 Nadira Hashifah √ √ √ 100
22 Nuha Afifah Z. √ √ √ 100
23 Rahmah M. A. K. √ √ √ 100
24 Raisya Nindya √ √ √ 100
25 Rezqia Zahra Q. √ √ √ 100
26 Salma Putri R. √ √ √ 100
27 Sarah Nasywa H. √ √ √ 100
28 Syifa Nabila A. √ √ √ 100
29 Zahra Zahira F. √ √ √ 100
30 Zahra Z. Zarqo √ √ √ 100
31 Zalfa Novia A. √ √ √ 100
Berdasarkan hasil penilaian antar peserta didik pada Tabel 5.5 tersebut
menunjukkan bahwa pada umumnya siswa aktif mengikuti pembelajaran.
Demikian pula berdasarkan hasil observasi guru pada saat pembelajaran, pada
umumnya siswa aktif mengikuti pembelajaran.
Pada pertemuan kedua beberapa orang siswa sudah menyelesaikan
cerpennya, sedangkan yang lainnya belum selesai. Karena itu, siswa ditugaskan
untuk menyelesaikan cerpennya di luar jam pelajaran. Meskipun begitu, siswa
tetap mendapatkan bimbingan dari guru. Selain itu, siswa diarahkan melakukan
206
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegiatan silang baca (saling membaca) dan saling memberikan masukan/saran
terhadap cerpen yang ditulis masing-masing di luar jam pelajaran.
3. Kegiatan Belajar Mengajar pada Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 30 Mei 2015.
Pada pertemuan ini, siswa dibimbing untuk mengedit dan menyusun/menulis
kembali cerpen yang sudah ditulisnya. Pada saat pertemuan ini ada beberapa
siswa yang belum menyelesaikan cerpennya, terutama bagian ending/akhir cerita
waktu penulisan cerpen ditambah satu jam pelajaran sebelum masuk pada tahap
mengedit dan menyusun/menulis kembali cerpen.
Sebelum mengedit dan menyusun/menulis kembali cerpennya, setiap
siswa secara berkelompok (2–3) orang melakukan silang baca/saling membaca
cerpen untuk saling memberikan saran/masukan berkaitan dengan ide, jalan cerita,
maupun ejaan dan tanda bacanya. Setelah itu, barulah setiap siswa melakukan
tahap mengedit dan menyusun/menulis kembali cerpennya.
Pada akhir pembelajaran siswa diminta memberikan refleksi pembelajaran,
siswa diminta memberikan penilaian terhadap siswa lain (anggota kelompoknya).
Penilaian tersebut untuk menilai aktivitas siswa saat memberikan saran/masukan
untuk memperbaiki cerpen. Perincian penilaian antar peserta didik pada
pertemuan ketiga dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.6 Perincian Penilaian Antar Peserta Didik pada Pertemuan 3
(Penilaian Saat Saling Memberikan Saran untuk Memperbaiki Cerpen)
No. Nama Peserta
Didik
Ikut
menyampaikan
pendapat
Mau menerima
pendapat
teman
Selama
melakukan
tugas kelompok
bekerja sama
dengan teman
satu kelompok
Nilai
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 Annisa Nurul Z. √ √ √ 100
2 Asma Azzahra √ √ √ 100
3 Aulia Azmi I. H. √ √ √ 100
4 Azdina Nuraini √ √ √ 100
207
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5 Azza Cindikia √ √ √ 100
6 Azzahra Damia A. √ √ √ 100
7 Az-Zahrah M. √ √ √ 100
8 Catlina Zanita L. √ √ √ 100
9 Cintya Dewi K. √ √ √ 100
10 Citra Ningsih D. √ √ √ 100
11 Farah Alifa S. √ √ √ 100
12 Fayha Nafila H. √ √ √ 100
13 Fitri Amani P. √ √ √ 100
14 Ghaitza K. A. √ √ √ 100
15 Halida Fiadnin √ √ √ 100
16 Hanifah Sri N. √ √ √ 100
17 Hasna Nabila K. √ √ √ 100
18 Iffah Izazy √ √ √ 100
19 Lulu Alwiyah √ √ √ 100
20 Nabila Hanifa √ √ √ 100
21 Nadira Hashifah √ √ √ 100
22 Nuha Afifah Z. √ √ √ 100
23 Rahmah M. A. K. √ √ √ 100
24 Raisya Nindya √ √ √ 100
25 Rezqia Zahra Q. √ √ √ 100
26 Salma Putri R. √ √ √ 100
27 Sarah Nasywa H. √ √ √ 100
28 Syifa Nabila A. √ √ √ 100
29 Zahra Zahira F. √ √ √ 100
30 Zahra Z. Zarqo √ √ √ 100
31 Zalfa Novia A. √ √ √ 100
Berdasarkan hasil penilaian antar peserta didik pada Tabel 5.6
menunjukkan bahwa pada umumnya siswa aktif mengikuti pembelajaran.
Demikian pula berdasarkan hasil observasi guru pada saat pembelajaran, pada
umumnya siswa aktif mengikuti pembelajaran.
208
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada pertemuan ketiga ini sebagian besar siswa sudah menyelesaikan dan
mengumpulkan cerpennya. Sedangkan beberapa orang siswa yang belum selesai
mengedit dan menyusun/menulis kembali cerpen ditugaskan untuk menyelesaikan
cerpennya dan mengumpulkan cerpennya pada pertemuan selanjutnya.
4. Hasil Pembelajaran Menulis Cerpen Berdasarkan Proses Kreatif
Berdasarkan hasil penilaian guru dan penilaian antar peserta didik, pada
umumnya siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Dengan aktifnya siswa
mengikuti proses pembelajaran dengan baik, pada umumnya siswa pun mampu
menulis cerpen dengan baik. Hal tersebut dapat terlihat dari nilai cerpen siswa
sebagai berikut.
Tabel 5.7 Daftar Nilai Cerpen Siswa Kelas VII Fathimah
No.
NAMA
PESERTA
DIDIK
JUDUL CERPEN
BOBOT DAN
SKOR Nilai
1 1 2 1
1 Annisa Nurul Z. Jangan Pernah Dicoba Atau… 20 20 17 15 89
2 Asma Azzahra Mahkota Harapan 20 20 16 15 87
3 Aulia Azmi I. H. Ketika Mantra Berjalan 20 20 20 15 95
4 Azdina Nuraini Karena Berlian-Berlian Itu 20 20 13 15 81
5 Azza Cindikia Biola Berbintang 20 20 15 15 85
6 Azzahra Damia A. Malam Hari di Lawang Sewu 20 20 15 15 85
7 Az-Zahrah M. Berlian dalam Derasnya Air Mata 20 20 13 15 81
8 Catlina Zanita L. Lanjutkan Permainan! 20 20 20 15 95
9 Cintya Dewi K. Empat Malaikat Penyayang 20 20 13 15 81
10 Citra Ningsih D. Ikuti Aku! 20 20 16 15 87
11 Farah Alifa S. Api yang Tertanam 20 20 13 15 81
12 Fayha Nafila H. Hitam 20 20 16 15 87
13 Fitri Amani P. Langka dan Nyata 20 20 13 15 81
14 Ghaitza K. A. Kisah Diriku 20 20 16 15 87
15 Halida Fiadnin Janji 20 20 13 15 81
16 Hanifah Sri N. Piramida Masa Depan 20 20 15 15 85
209
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
17 Hasna Nabila K. Aku yang Terlupakan 20 20 20 15 95
18 Iffah Izazy Ra 20 20 15 15 85
19 Lulu Alwiyah Bertolak Belakang 20 20 16 15 87
20 Nabila Hanifa Bukan Pinokio 20 20 20 15 95
21 Nadira Hashifah Freedom 20 20 13 15 81
22 Nuha Afifah Z. Kertas Ajaib 20 20 17 15 89
23 Rahmah M. A. K. Kembar 20 20 17 15 89
24 Raisya Nindya Misteri Tangisan dalam Gudang 20 20 17 15 89
25 Rezqia Zahra Q. Sepeda Senja 20 20 17 15 89
26 Salma Putri R. Reinkarnasi Sebuah Pulau 20 20 15 15 85
27 Sarah Nasywa H. Teman Seperjuangan 20 20 15 15 85
28 Syifa Nabila A. Mitos 20 20 20 15 95
29 Zahra Zahira F. Surat untuk Seorang Pengemis 20 20 15 15 85
30 Zahra Z. Zarqo (Belum diberi judul) 15 15 15 15 60
31 Zalfa Novia A. Bintang Kelas Dunia 20 20 13 15 81
Tabel 5.8 Perolehan Skor Berdasarkan Skala Lima
Interval Kategori Nilai Kriteria
Penilaian Jumlah Siswa
85-100 A Baik sekali 22
75-84 B Baik 8
60-74 C Cukup 1
40-59 D Kurang 0
0-39 E Kurang Sekali 0
Penilaian cerpen-cerpen yang disajikan dalam Tabel 5.7 dan 5.8
berpedoman pada pedoman penilaian dan kriteria penilaian. Berikut ini adalah
penjelasan yang mendasari penilaian cerpen-cerpen tersebut.
Cerpen yang mendapat skor 20 pada kolom aspek 1 berjumlah 30 cerpen.
Cerpen-cerpen tersebut memiliki aspek formal cerpen yang lengkap, memuat
judul, nama pencerita, dialog, dan narasi. Sedangkan cerpen yang mendapat skor
15 hanya 1 cerpen. Peneliti memberikan skor 15 pada kolom tersebut karena
210
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
cerpen tersebut belum diberi judul. Pencerita/siswa (Zahra Z. Zarqo) belum
terampil menentukan judul sehingga ia membiarkan cerpennya tanpa judul.
Cerpen yang mendapat skor 20 pada kolom aspek 2 berjumlah 30 cerpen.
Cerpen-cerpen tersebut memiliki unsur intrinsik cerpen yang lengkap, memuat
alur, tokoh, latar, sudut pandang penceritaan, gaya bahasa, dan pengembangan
tema yang relevan dengan judul. Sedangkan cerpen yang mendapat skor 15 pada
kolom tersebut hanya 1 cerpen. Cerpen tersebut tidak diberi judul sehingga
kerelevanan pengembangan tema dengan judul tidak dapat diukur.
Cerpen yang mendapat skor 20 pada kolom aspek 3 berjumlah 5 cerpen.
Struktur cerpen-cerpen tersebut disusun dengan memerhatikan: kaidah alur
(kelogisan, rasa ingin tahu, kejutan, dan keutuhan), dan penahapan alur (awal,
akhir, tengah); dimensi tokoh (fisiologis, psikologis, dan sosiologis); dimensi latar
(tempat, waktu, dan sosial). Cerpen yang mendapat skor 17 pada kolom tersebut
berjumlah 5 cerpen. Dari segi keutuhan cerita, meskipun beberapa bagian cerpen-
cerpen tersebut menarik, pada bagian tertentu kurang membangkitkan rasa ingin
tahu. Cerpen yang mendapat skor 16 pada kolom tersebut berjumlah 5 cerpen.
Dari segi keutuhan cerita, meskipun beberapa bagian cerpen-cerpen tersebut
menarik, pada bagian-bagian lain kurang membangkitkan rasa ingin tahu. Cerpen
yang mendapat skor 15 pada kolom tersebut berjumlah 8 cerpen. Dari segi
keutuhan cerita, cerpen-cerpen tersebut kurang membangkitkan rasa ingin tahu,
kejutan atau konflik kurang dipertajam. Adapun cerpen yang mendapat skor 13
pada kolom tersebut berjumlah 8 cerpen. Dari segi keutuhan cerita, cerpen-cerpen
tersebut kurang membangkitkan rasa ingin tahu, kejutan atau konflik kurang
dipertajam dan ada bagian cerpen yang kurang logis (pada cerpen Bintang Kelas
Dunia, Janji, Langka dan Nyata, Api yang Tertanam, Berlian dalam Derasnya Air
Mata, dan Karena Berlian-Berlian Itu) atau ada satu bagian cerpen yang kurang
tepat letaknya (pada cerpen Empat Malaikat Penyayang dan Freedom).
Semua cerpen pada kolom aspek 4 diberi nilai 15. Cerpen-cerpen tersebut
sudah menunjukkan adanya keajekan penulisan serta meggunakan ragam bahasa
yang disesuaikan dengan dimensi tokoh dan latar. Namun, pada beberapa bagian
belum menggunakan kaidah EYD dengan tepat.
211
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil analisis, aspek formal cerpen-cerpen yang ditulis siswa
sebagian besar sudah lengkap. Hanya satu orang yang belum mencantumkan judul
karena belum terampil membuat judul. Unsur intrinsik cerpen pada cerpen-cerpen
yang ditulis siswa pada umumnya juga sudah lengkap dan sudah padu. Hal
tersebut juga terlihat dari data pada Tabel 5.7, seluruh nilai menulis cerpen siswa
berada di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu di atas 75. Berdasarkan
data pada Tabel 5.8 terlihat bahwa cerpen dengan kategori sangat baik berjumlah
22, baik 8, dan cukup 1. Dilihat dari kemampuan menulis cerpen yang
ditunjukkan dengan hasil analisis dan penilaian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran menulis cerpen berdasarkan proses kreatif berhasil, mampu
menjadikan sebagian besar siswa terampil menulis cerpen.
5. Analisis Angket Penilaian Siswa dan Guru Terhadap Pembelajaran
Penilaian terhadap pembelajaran di samping dengan menganalisis dan
menilai pelakanaan pembelajaran serta menganalisis dan menilai cerpen-cerpen
siswa, juga dilakukan dengan menyebarkan angket kepada siswa dan guru. Dari
31 siswa yang menjadi subjek penelitian, 4 orang siswa tidak mengisi angket
karena tidak hadir saat angket dibagikan. Tabel-tabel berikut ini adalah perincian
penilaian siswa terhadap pembelajaran menulis cerpen (Tabel 5.9) serta perincian
pendapat dan harapan/saran mengenai pembelajaran menulis (Tabel 5.10)
berdasarkan angket siswa.
Tabel 5.9 Perincian Penilaian Siswa Terhadap Pembelajaran
Menulis Cerpen Berdasarkan Proses Kreatif
No.
NAMA
PESERTA
DIDIK
Penilaian Siswa Terhadap Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Annisa Nurul Z. S SS S S S S S S S S
2 Asma Azzahra SS SS S SS SS SS S S SS SS
3 Aulia Azmi I. H.
4 Azdina Nuraini SS SS SS S SS S SS S S S
5 Azza Cindikia S SS SS SS S S SS S SS SS
212
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6 Azzahra Damia A. S S S S SS S TS TS TS S
7 Az-Zahrah M. SS S SS S SS TS S S SS SS
8 Catlina Zanita L. SS S SS SS SS SS SS SS SS SS
9 Cintya Dewi K. SS SS S SS SS SS S SS S SS
10 Citra Ningsih D. S SS SS SS S S SS SS S SS
11 Farah Alifa S. S S S S SS S SS S S TS
12 Fayha Nafila H.
13 Fitri Amani P. S S SS SS SS S S S S S
14 Ghaitza K. A. S S SS SS S S S S S SS
15 Halida Fiadnin S S SS SS S S SS SS SS SS
16 Hanifah Sri N. SS S S S S SS S S S S
17 Hasna Nabila K. S S S S S S S S S S
18 Iffah Izazy S S S S S S S S S S
19 Lulu Alwiyah S SS S SS SS SS SS SS SS S
20 Nabila Hanifa SS SS S S S S S SS S S
21 Nadira Hashifah S S S SS TS SS S S TS TS
22 Nuha Afifah Z. SS SS SS S SS S S SS SS SS
23 Rahmah M. A. K. SS S SS SS S SS SS S SS SS
24 Raisya Nindya S S SS SS S S SS S S S
25 Rezqia Zahra Q.
26 Salma Putri R. SS SS S S SS TS S S TS S
27 Sarah Nasywa H.
28 Syifa Nabila A. SS SS SS SS SS S SS SS SS SS
29 Zahra Zahira F. S S S S S S TS TS S TS
30 Zahra Z. Zarqo S TS S S S SS S TS S S
31 Zalfa Novia A. S SS SS SS SS SS SS SS S SS
Keterangan : S = Setuju SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
213
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 5.10 Perincian Pendapat dan Harapan/Saran Siswa
Mengenai Pembelajaran Menulis
No.
NAMA
PESERTA
DIDIK
Pendapat dan Harapan/Saran Mengenai
Pembelajaran Menulis
1 Annisa Nurul Z.
Kegiatan pembelajaran menulis cerpen berdasarkan
proses kreatif telah dilakukan beberapa waktu lalu.
Kegiatan tersebut membuat saya menjadi lebih berani
untuk membuat cerpen. Menurut saya kegiatan ini
sangat seru dan bermanfaat.
2 Asma Azzahra
Dengan menulis cerpen berdasarkan proses kreatif,
memudahkan saya untuk menulis cerpen dengan baik
dan lancar.
3 Aulia Azmi I. H.
4 Azdina Nuraini Proses kreatif sangat bermanfaat untuk pembelajaran
menulis
5 Azza Cindikia Menulis cerpen dengan proses kreatif saya dapat
membuat cerpen dengan lebih mudah.
6 Azzahra Damia A. Inspirasi susah didapat
7 Az-Zahrah M. Dengan proses kreatif saya jadi bisa menulis cerpen
dengan mudah.
8 Catlina Zanita L.
Pembelajaran berdasarkan proses kreatif, membuat
saya lancar dalam menulis, juga memudahkan saya
dalam berpikir.
9 Cintya Dewi K.
Pembelajaran menulis seperti cerpen, memang sangat
penting. Oleh karena itu, pembelajaran menulis seperti
ini harus lebih dikembangkan lagi. Aku berharap
dengan adanya pembelajaran menulis akan membuat
aku lebih kreatif, begitu juga dengan yang lainnya.
10 Citra Ningsih D.
Semoga dengan menulis cerpen, bisa lebih
mengungkapkan ide-ide dan semoga bisa mengasah
kreativitas.
214
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11 Farah Alifa S.
Dengan menulis cerpen, kita dapat mengekspresikan
apa yang ada di pikiran kita. Selain itu, dapat membuat
kita menjadi kreatif dan imajinatif.
12 Fayha Nafila H.
13 Fitri Amani P.
Menulis cerpen dengan proses kreatif, membantu saya
membuat cerpen lebih lancar dan lebih mudah
mengungkapkan ide.
14 Ghaitza K. A. Dengan proses kreatif, cerpen menjadi lebih imajinatif
dan terkesan bebas, tetapi wow!
15 Halida Fiadnin
Mempelajari cerpen itu sangat menyenangkan. Selain
mendapat pengetahuan, kita juga mendapatkan
pengalaman tentang cara menulis cerpen dengan
proses kreatif.
16 Hanifah Sri N. Dengan proses kreatif, cerpennya menjadi lebih terarah
dan mudah.
17 Hasna Nabila K. Menulis bisa membuat lebih kreatif karena bisa
mengungkapkan gagasan/pendapat sendiri.
18 Iffah Izazy Dengan proses kreatif ini, kita jadi lebih mudah
membuat cerpennya.
19 Lulu Alwiyah
Dengan menulis cerpen secara kreatif, memudahkan
saya dalam menulis cerpen dan mendapatkan banyak
inspirasi.
20 Nabila Hanifa
Inspirasi memang susah didapatkan, tapi setelah
melalui pembelajaran proses kreatif, jadi banyak ide
yang muncul untuk membuat cerpen.
21 Nadira Hashifah Dengan menulis cerpen berdasarkan proses kreatif ini,
lebih memudahkan membuat cerpen.
22 Nuha Afifah Z. –
23 Rahmah M. A. K. Pembelajaran ini menyenangkan, jadi tidak gampang
bosan atau tidak membosankan menulis cerpen.
24 Raisya Nindya Menulis cerpen dengan proses kreatif memudahkan
saya untuk menulis cerpen.
215
Yulianti, 2015 Struktur Dan Proses Kreatif Menulis Cerpen Serta Pemanfaatannya Bagi Pembelajaran Menulis Cerpen Di Kelas Vii Smpit As-Syifa Boarding School Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25 Rezqia Zahra Q.
26 Salma Putri R. Aku ingin pembelajaran berdasarkan proses kreatif
lebih dikembangkan lagi dan bisa lebih dimengerti.
27 Sarah Nasywa H.
28 Syifa Nabila A.
Dengan pembelajaran berdasarkan proses kreatif,
membuat ide bertambah banyak, mempermudah dan
mempercepat menulis cerpen.
29 Zahra Zahira F. Semoga kemampuan saya jadi lebih baik.
30 Zahra Z. Zarqo Dengan proses kreatif, membuat cerpen jadi lebih
mudah.
31 Zalfa Novia A. Dengan proses kreatif, kita jadi lebih imajinatif.
Tabel 5.9 dan 5.10 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memberikan
respon positif terhadap pembelajaran menulis cerpen berdasarkan proses kreatif.
Dengan pembelajaran tersebut, sebagian besar siswa merasa lebih mudah dan
lancar saat menulis karena pelaksanaan pembelajaran yang lebih terarah dan
terbimbing. Sebagian besar siswa merasakan manfaat dari pembelajaran tersebut,
yaitu mampu meningkatkan kemampuan mereka dalam menulis cerpen.
Demikian pula angket yang berisi penilaian dan pendapat guru, juga
menunjukkan respon positif terhadap pembelajaran tersebut. Guru menilai bahwa
pembelajaran berdasarkan proses kreatif sangat bermanfaat dan dapat diterapkan
dalam pembelajaran di kelas.