bab v.doc

27
BAB V HASIL PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan data hasil penelitian dan pembahasan terhadap “ Faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan universal precaution perawat - bidan terhadap pencegahan dan pengendalian infeksi luka operasi di RS Yadika Kebayoran Lama” kedalam analisa Univariat dan Bivariat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April 2015 dengan jumlah responden sebanyak 56 orang perawat dan bidan. Hasil penelitian ini diuraika dalam dua bentuk yaitu analisis Univariat dan analisis bivariat sesuai dengan tujuan dari penelitian (Hastono,2007). Hasil penelitian menggambarkan karakteristik responden (Umur, jenis kelamin, Pendidikan, Lama bekerja, dan unit), pengetahuan, sikap, kepatuhan terhadap five moment, dan ketrampilan perawat/bidan dalam tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi luka operasi. 5.1. Gambaran RS Yadika Kebayoran Lama 1. Profil RS Yadika Kebayoran Lama

Upload: rukyati-zulfa

Post on 15-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB VHASIL PENELITIAN

Dalam bab ini menjelaskan data hasil penelitian dan pembahasan terhadap Faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan universal precaution perawat - bidan terhadap pencegahan dan pengendalian infeksi luka operasi di RS Yadika Kebayoran Lama kedalam analisa Univariat dan Bivariat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April 2015 dengan jumlah responden sebanyak 56 orang perawat dan bidan. Hasil penelitian ini diuraika dalam dua bentuk yaitu analisis Univariat dan analisis bivariat sesuai dengan tujuan dari penelitian (Hastono,2007). Hasil penelitian menggambarkan karakteristik responden (Umur, jenis kelamin, Pendidikan, Lama bekerja, dan unit), pengetahuan, sikap, kepatuhan terhadap five moment, dan ketrampilan perawat/bidan dalam tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi luka operasi.5.1. Gambaran RS Yadika Kebayoran Lama

1. Profil RS Yadika Kebayoran Lama

Rumah Sakit Yadika Kebayoran Lama berawal dari Rumah Bersalin yang didirikan oleh Yayasan Abdi Karya pada Tahun 1976 , kemudian berkembang menjadi RSIA yadika pada tahun 2003 dengan terakreditasi KARS pelayanan tingkat dasar tahun 2010. RS Yadika Kebayoran Lama berlokasi di jalan Ciputat Raya No. 5, Jakarta Selatan. Dalam perkembangannya, tahun 2015 ini RSIA Yadika berubah menjadi RSU tipe C yang tetap mempertahankan kekhususannya dalam pelayanan ibu dan anak yang memberi pelayanan secara kekeluargaan diwilayah Jakarta Selatan. RS Yadika saat ini sedang melakukan akreditasi JCI , dan akan terus berkembang dan senantiasa mengembangkan layanannya diberbagai jenis fasilitas pelayanan kesehatan. Dalam ekspansinya RS Yadika melakukan pengembangan dan perluasan pelayanan yang peduli akan kesehatan Ibu dan Anak.2. Visi , Misi dan Motto RS Yadika Kebayoran Lamaa. Visi: Menjadi RS pilihan keluarga terutama Ibu dan Anak di Wilayah Jakarta Selatanb. Misi: Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berkualitas Prima dengan mengutamakan kepentingan Pasien

c. Motto: Kepedulian akan kepentingan pasien adalah yang utama3. Produk jasa pelayanan kesehatan RS Yadika Kebayoran Lama diantaranya adalah:

Fasilitas Unggulan Ibu dan Anak (Obsgyn dan Anak)

Fasilitas Rawat Jalan (Poliklinik Spesialis)

Klinik Estetika memberikan pelayanan kecantikan seperti ; perawatan rambut, muka, tubuh, Spa, dll dibawah pengawasan dr. Spesialis kulit Installasi Gawat Darurat (24 jam) Kamar Operasi dan Bersalin (24 jam)

Fasilitas Rawat Inap dengan kapasitas 77 tempat tidur Fasilitas ICU

Fasilitas Penunjang 24 Jam ( Farmasi, Radiologi, Laboratorium)5.2. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diuraikan dengan menampilkan, Karakteristik responden, Analisa Univariat, dan Analisa Bivariat1. Karakteristik RespondenDalam penelitian ini responden yang diteliti sebanyak 56 orang. Distribusi Frekuensi karakteristik responden ditampilkan pada tabel 5.1. meliputi : Umur, jenis kelamin, pendidikan dan lama kerja. Mayoritas responden berusia antara 22 tahun 35 tahun yaitu sebanyak = orang ( %), umur 36 50 tahun = orang ( %) termuda usia : tahun, tertua usia 47 tahun .Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak = 49 orang (87,5%). Berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar perawat dan bidan berpendidikan D 3 baik keperawatan maupun kebidanan sebanyak = 47 orang (83,9%). Sedangkan berdasarkan lama kerja, mayoritas responden memiliki lama kerja antara 2 tahun 5 tahun sebanyak : orang ( %)Tabel 5.1Distribusi Frekuensi karakteristik Responden berdasarkan data kelomok umur perawat / bidan di RS Yadika Kebayoran Lama

NoVariabelKategoriFrekuensi%

1Umur

22 35 tahun 36 50 tahun24 orang15 orang61,5 %38,5 %

Total39 orang100 %

2Jenis Kelamin Laki-laki

Perempuan7 orang

32 orang17,9 %

82,1 %

Total39 orang100 %

3Pendidikan SPK

D 1 Kebidanan

D3 Keperawatan / Kebidanan

S1 Keperawatan

D4 Kebidanan3 orang

2 orang

30 orang

2 orang

2 orang 7,5 %

5,2 %

76,9 %

5,2 %

5,2 %

Total39 orang100 %

4 Lama Kerja 2 tahun

3 7 tahun

8 tahun18 orang 9 0rang12 orang46,1 %23,1 %

30,8 %

Total39 orang100 %

Dalam penelitian ini responden yang diteliti sebanyak 56 orang. Distribusi Frekuensi karakteristik responden ditampilkan pada tabel 5.1. meliputi : Umur, jenis kelamin, pendidikan dan lama kerja. Mayoritas responden berusia antara 22 tahun 35 tahun yaitu sebanyak = 24 orang ( 61,5 %), umur 36 50 tahun = 15 orang ( 38,5 %) termuda usia : 22 tahun, tertua usia 48 tahun .Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak = 32 orang (82,1 %). Berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar perawat dan bidan berpendidikan D 3 baik keperawatan maupun kebidanan sebanyak = 30 orang (76,9%). Sedangkan berdasarkan lama kerja, mayoritas responden memiliki lama kerja antara 2 sebanyak : 18 orang ( 46,1 %)

2. Analisa Univarit

Analisa Univariat menjelaskan secara deskritif mengenai variabel-variabel yang diteliti . Hal ini bertujuan untuk memberikan penjelasan terhadap masing-masing variabel yang diteliti (Hartono,2007). Data yang diteliti meliputi data karakteristik responden terdiri dari : Umur, Jenis kelamin, Pendidkan, Lama bekerja, pengetahuan, Sikap, kepatuhan UP, tindakan perawat / bidan terhadap pencegahan infeksi luka operasi, Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan universal precaution terhadap pencegahan dan pengendalian infeksi luka operasi terdiri dari faktor dari dalam diri responden seperti : pengetahuan, sikap, prilaku kepatuhan , Tabel 5.2Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan data pengamatan terhadapPrilaku perawat bidan dalam Penerapan Universal Precaution (Hand Hygiene dan APD)

perawat / bidan di RS Yadika Kebayoran Lama

VariabelKategoriFrekuensi%

Hand Hygiene

(di 5 / five moment) Patuh

Tidak Patuh17 orang22 orang43,6 %56,4 %

Total39 orang100 %

APD Baik Cukup baik15 orang 15 orang62,5 %37,5 %

Total39 0rang100 %

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 39 responden perawat bidan yang patuh melakukan cuci tangan di 5 moment pelayanan keperawatan dengan baik sebanyak 17 orang (43,6 %), dan yang patuh menggunakan APD dengan baik disetiap melakukan tindakan invasive sebanyak 35 orang (62,5 %)3. Analisa BivariatAnalisa Bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan variabel-variabel penelitian dengan menggunakan uji Chi Kuadrat dengan derajat kepercayaan 95 %.

1. Hubungan Umur dengan penerapan Universal Precaution perawat bidan terhadap pencegahan penegendalian infeksi luka operasi

Tabel : 5.3 Hubungan Umur dengan penerapan Universal Precaution perawat bidan terhadap pencegahan infeksi luka operasi

Variabel. BebasVariabel, TerikatPenerapan UP

(Universal Precaution)TotalOR95% CIP. Value

YaTidak

n%n%n%

Umur22 35 th

36 50 th

Total

2. Hubungan Jenis Kelamin dengan penerapan Universal Precaution perawat bidan terhadap pencegahan infeksi luka operasi

Tabel : 5.4Hubungan Jenis Kelamin dengan penerapan Universal Precaution perawat bidan terhadap pencegahan infeksi luka operasi

Variabel. BebasVariabel, TerikatPenerapan UP

(Universal Precaution)TotalOR95% CIP. Value

YaTidak

n%n%n%

Jenis KelaminLaki-laki

Perempuan

Total

3. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan penerapan Universal Precaution perawat bidan terhadap pencegahan infeksi luka operasi

Tabel : 5.5.Hubungan Tingkat Pendidikan dengan penerapan Universal Precaution perawat bidan terhadap pencegahan infeksi luka operasi

Variabel. BebasVariabel, TerikatPenerapan UP

(Universal Precaution)TotalOR95% CIP. Value

YaTidak

n%n%n%

Tinkat PendidikanSPK

D3 Kep/Keb

D4 Keb / S1 Kep

Total

4. Hubungan Lama kerja dengan penerapan Universal Precaution perawat bidan terhadap pencegahan infeksi luka operasi

Tabel : 5.6.

Hubungan Lama Kerja dengan penerapan Universal Precaution perawat bidan terhadap pencegahan infeksi luka

Variabel. BebasVariabel, TerikatPenerapan UP

(Universal Precaution)TotalOR95% CIP. Value

YaTidak

n%n%n%

Tinkat Pendidikan 2 tahun

3 7 tahun

8 tahun

Total

5. Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat bidan dengan penerapan Universal Precaution (Cuci Tangan) terhadap pencegahan pengendalian infeksi luka operasiTabel : 5.7

Distribusi frekuensi responden berdasarka variabel penelitian Tingkat pengetahuan perawat bidan dengan penerapan Hand Hygiene terhadap

pencegahan pengendalian infeksi luka operasiVariabel. BebasVariabel, TerikatCuci tanganTotalOR95% CIP. Value

BaikCukup baik

n%N%n%

Tingkat Pengetahuan Tinggi

Sedang

Total

Berdasarkan hasil penelitian di RS Yadika Kebayoran Lama, diketahui bahwa perawat - bidan dengan tingkat pengetahuan tinggi dengan penerapan cuci tangan yang baik sebanyak = orang ( %), sedangkan dengan tingkat pengetahuan sedang sebanyak = orang ( %). Sementara perawat bidan dengan penerapan cuci tangan cukup baik dengan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak = orang ( %), dan tingkat pengetahuan sedang sebanyak = orang ( %).

Berdasarkan hasil uji statistic antara 2 variabel, diperoleh nilai p = , yang berarti nilai p lebih besar dari alpha (0,005), dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan perawat bidan dengan penerapan cuci tangan perawat bidan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian infeksi luka operasi di RS Yadika Kebayoran Lama.6. Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat bidan dengan penerapan Universal Precaution (penggunaan APD) terhadap pencegahan pengendalian infeksi luka operasiTabel : 5.8Distribusi frekuensi responden berdasarkan variabel penelitian Tingkat pengetahuan

perawat bidan dengan penerapan penggunaan APD terhadap

pencegahan pengendalian infeksi luka operasi

Variabel. BebasVariabel, TerikatPenggunaan APDTotalOR95% CIP. Value

BaikCukup baik

n%N%n%

Tingkat Pengetahuan Tinggi

Sedang

Total

Berdasarkan hasil penelitian di RS Yadika Kebayoran Lama, diketahui bahwa perawat - bidan dengan tingkat pengetahuan tinggi dengan penerapan penggunaan Alat Pelindung Diri yang baik sebanyak = orang ( %), sedangkan dengan tingkat pengetahuan sedang sebanyak = orang ( %). Sementara perawat bidan dengan penerapan penggunaan Alat Pelindung Diri cukup baik dengan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak = orang ( %), dan tingkat pengetahuan sedang sebanyak = orang ( %).

Berdasarkan hasil uji statistic antara 2 variabel, diperoleh nilai p = , yang berarti nilai p lebih besar dari alpha (0,005), dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan perawat bidan dengan penerapan penggunaan Alat Pelindung Diri perawat bidan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian infeksi luka operasi di RS Yadika Kebayoran Lama.

7. Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat bidan dengan penerapan Universal Precaution (Pengelolaan Sampah Medis) terhadap pencegahan pengendalian infeksi luka operasi

Tabel : 5.9Distribusi frekuensi responden berdasarkan variabel penelitian Tingkat pengetahuan

perawat bidan dengan pembuangan sampah medis terhadap

pencegahan pengendalian infeksi luka operasi di RS Yadika tahun 2015

Variabel. BebasVariabel, TerikatPembuangan Sampah MedisTotalOR95% CIP. Value

BaikCukup baik

n%N%n%

Tingkat Pengetahuan Tinggi

Sedang

Total

Berdasarkan hasil penelitian di RS Yadika Kebayoran Lama, diketahui bahwa perawat - bidan dengan tingkat pengetahuan tinggi dengan penerapan pembuangan sampah medis yang baik sebanyak = orang ( %), sedangkan dengan tingkat pengetahuan sedang sebanyak = orang ( %). Sementara perawat bidan dengan penerapan pembuangan sampah medis cukup baik dengan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak = orang ( %), dan tingkat pengetahuan sedang sebanyak = orang ( %).

Berdasarkan hasil uji statistic antara 2 variabel, diperoleh nilai p = , yang berarti nilai p lebih besar dari alpha (0,005), dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan perawat bidan dengan penerapan penggunaan Alat Pelindung Diri perawat bidan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian infeksi luka operasi di RS Yadika Kebayoran Lama.

8. Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat bidan dengan penerapan Universal Precaution (Pengelolaan Jarum suntik dan benda tajam) terhadap pencegahan pengendalian infeksi luka operasi

Tabel : 5.10Distribusi frekuensi responden berdasarkan variabel penelitian Tingkat pengetahuan

perawat bidan dengan pengelolaan jarum suntik dan benda tajam terhadap

pencegahan pengendalian infeksi luka operasi di RS Yadika tahun 2015

Variabel. BebasVariabel, TerikatPengelolaan jarum suntik dan benda tajamTotalOR95% CIP. Value

BaikCukup baik

n%N%n%

Tingkat Pengetahuan Tinggi

Sedang

Total

Berdasarkan hasil penelitian di RS Yadika Kebayoran Lama, diketahui bahwa perawat - bidan dengan tingkat pengetahuan tinggi dengan penerapan pada pengelolaan jarum suntik dan benda tajam yang baik sebanyak = orang ( %), sedangkan dengan tingkat pengetahuan sedang sebanyak = orang ( %). Sementara perawat bidan dengan penerapan pada pengelolaan jarum suntik dan benda tajam cukup baik dengan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak = orang ( %), dan tingkat pengetahuan sedang sebanyak = orang ( %).

Berdasarkan hasil uji statistic antara 2 variabel, diperoleh nilai p = , yang berarti nilai p lebih besar dari alpha (0,005), dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan perawat bidan dengan penerapan penggunaan Alat Pelindung Diri perawat bidan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian infeksi luka operasi di RS Yadika Kebayoran Lama.

9. Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat bidan dengan penerapan Universal Precaution (Pengelolaan Alat dan Linen) terhadap pencegahan pengendalian infeksi luka operasi

Tabel : 5.10

Distribusi frekuensi responden berdasarkan variabel penelitian Tingkat pengetahuan

perawat bidan dengan penerapan pengelolaan alat dan linen terhadap

pencegahan pengendalian infeksi luka operasi di RS Yadika tahun 2015

Variabel. BebasVariabel, TerikatPengelolaan jarum suntik dan benda tajamTotalOR95% CIP. Value

BaikCukup baik

n%N%n%

Tingkat Pengetahuan Tinggi

Sedang

Total

Berdasarkan hasil penelitian di RS Yadika Kebayoran Lama, diketahui bahwa perawat - bidan dengan tingkat pengetahuan tinggi dengan penerapan pada pengelolaan alat dan linen yang baik sebanyak = orang ( %), sedangkan dengan tingkat pengetahuan sedang sebanyak = orang ( %). Sementara perawat bidan dengan penerapan pada pengelolaan alat dan linen cukup baik dengan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak = orang ( %), dan tingkat pengetahuan sedang sebanyak = orang ( %).

Berdasarkan hasil uji statistic antara 2 variabel, diperoleh nilai p = , yang berarti nilai p lebih besar dari alpha (0,005), dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan perawat bidan dengan penerapan penggunaan Alat Pelindung Diri perawat bidan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian infeksi luka operasi di RS Yadika Kebayoran Lama.

10. Hubungan ketersediaan Sarana dan Prasarana Hand Hygiene dengan penerapan Universal Precaution perawat bidan terhadap pencegahan pengendalian infeksi luka operasi

Tabel : 5.11Distribusi frekuensi responden berdasarkan variabel penelitian Ketersediaan Sarana dan Prasarana (Wastafel Hundrubs) dengan penerapan Universal Precaution perawat bidan terhadap pencegahan pengendalian infeksi luka operasi di RS Yadika tahun 2015

Variabel. BebasVariabel, TerikatKetersediaan Sarana / Prasarana UP Cuci tangan TotalOR95% CIP. Value

BaikCukup baik

n%N%N%

Hand HygieneScrubs (Sabun antimikroba)

ALC (Handrubs)

Total

Berdasarkan hasil penelitian di RS Yadika Kebayoran Lama, diketahui ketersediaan Sarana dan Prasarana untuk penerapan Cuci tangan perawat - bidan dengan Scrubs ( Sabun antimikroba) dengan ketersediaan yang baik sebanyak = wastafel ( %), dan yang sedang sebanyak = wastafel ( %). Sementara ketersediaan Sarana dan Prasarana untuk penerapan Cuci tangan perawat - bidan dengan ALC (Handrubs) dengan ketersediaan yang baik sebanyak = pcs/botol per ruangan ( %), dan sedang sebanyak = pcs/botol per ruangan ( %).

Berdasarkan hasil uji statistic antara 2 variabel, diperoleh nilai p = , yang berarti nilai p lebih besar dari alpha (0,005), dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan perawat bidan dengan penerapan penggunaan Alat Pelindung Diri perawat bidan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian infeksi luka operasi di RS Yadika Kebayoran Lama.11. Hubungan ketersediaan Sarana dan Prasaran Hand Hygiene dengan penerapan Universal Precaution perawat bidan terhadap pencegahan pengendalian infeksi luka operasi

Tabel : 5.12Distribusi frekuensi responden berdasarkan variabel penelitian Ketersediaan Sarana dan Prasarana APD dengan penerapan Universal Precaution perawat bidan terhadap

pencegahan pengendalian infeksi luka operasi di RS Yadika tahun 2015

Variabel. BebasVariabel, TerikatKetersediaan Sarana / Prasarana UP dan APDTotalOR95% CIP. Value

BaikCukup baik

n%N%n%

APD dan UNIVERSAL PRECAUTION Sarung Tangan

Masker

Googel (kaca mata)

Gaun (Apron)

Sepatu Booth

Safty box

Tempat sampah Medis

Total

Berdasarkan hasil penelitian di RS Yadika Kebayoran Lama, diketahui ketersediaan Sarana dan Prasarana APD perawat - bidan berupa Sarung tangan dengan ketersediaan yang baik sebanyak = pcs ( %), dan yang sedang sebanyak = pcs ( %). S

Ketersediaan Sarana dan Prasarana untuk penerapan APD perawat - bidan berupa Masker dengan ketersediaan yang baik sebanyak = pcs ( %), dan sedang sebanyak = pcs ( %).

Ketersediaan Sarana dan Prasarana untuk penerapan APD perawat - bidan berupa Kaca mata pelindung (googel) dengan ketersediaan yang baik sebanyak = pcs ( %), dan sedang sebanyak = pcs ( %).

Ketersediaan Sarana dan Prasarana untuk penerapan APD perawat - bidan berupa Gaun pelindung (Apron) dengan ketersediaan yang baik sebanyak = pcs ( %), dan sedang sebanyak = pcs ( %).

Ketersediaan Sarana dan Prasarana untuk penerapan APD perawat - bidan berupa sepatu booth dengan ketersediaan yang baik sebanyak = pcs ( %), dan sedang sebanyak = pcs ( %).

Ketersediaan Sarana dan Prasarana untuk penerapan APD perawat - bidan berupa tempat sampah medis dengan ketersediaan yang baik sebanyak = pcs ( %), dan sedang sebanyak = pcs ( %).

Ketersediaan Sarana dan Prasarana untuk penerapan APD perawat - bidan berupa pengelolaan jarum suntik dan benda tajam dengan ketersediaan yang baik sebanyak = pcs ( %), dan sedang sebanyak = pcs ( %).

Berdasarkan hasil uji statistic antara 2 variabel, diperoleh nilai p = , yang berarti nilai p lebih besar dari alpha (0,005), dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan perawat bidan dengan penerapan penggunaan Alat Pelindung Diri perawat bidan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian infeksi luka operasi di RS Yadika Kebayoran Lama.