bab vi

10
BAB VI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH A. Analisis Alternatif Pemecahan Masalah Setelah melakukan analisis penyebab yang paling mungkin dari masalah rendahnya cakupan balita BGM Puskesmas Karang Anyar, maka langkah selanjutnya yaitu menyusun alternatif pemecahan masalah. Tabel 7. Alternatif Pemecahan Masalah No . Penyebab masalah Alternatif Pemecahan Masalah 1. Ibu memiliki pengetahuan yang kurang tentang gizi dan balita BGM, dan pentingnya penimbangan balita secara rutin. Tenaga kesahatan Puskesmas membuat jadwal rutin penyuluhan gizi Memberikan penyuluhan kepada ibu mengenai gizi balita, pengertian balita BGM, dan resiko balita BGM sehingga ibu memahami sebagaimana pentingnya menimbang bayinya

Upload: ratu-reni-setia-resmiati

Post on 30-Nov-2015

67 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB VI

BAB VIALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

A. Analisis Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan analisis penyebab yang paling mungkin dari masalah

rendahnya cakupan balita BGM Puskesmas Karang Anyar, maka langkah

selanjutnya yaitu menyusun alternatif pemecahan masalah.

Tabel 7. Alternatif Pemecahan Masalah

No. Penyebab masalah Alternatif Pemecahan Masalah

1. Ibu memiliki pengetahuan yang

kurang tentang gizi dan balita BGM,

dan pentingnya penimbangan balita

secara rutin.

Tenaga kesahatan Puskesmas

membuat jadwal rutin

penyuluhan gizi

Memberikan penyuluhan kepada

ibu mengenai gizi balita,

pengertian balita BGM, dan

resiko balita BGM sehingga ibu

memahami sebagaimana

pentingnya menimbang bayinya

setiap bulan.

2. Ibu kurang memahami cara

pemberian makan, waktu, dan porsi

makan yang baik

Tenaga kesahatan Puskesmas

membuat jadwal rutin

penyuluhan gizi

Menyediakan media penyuluhan

seperti poster maupun brosur

yang menarik dan mudah

dimengerti yang kemudian

dibagikan saat kegiatan posyandu

berjalan

3. Kurangnya partisipasi orang tua Bekerja sama dengan tokoh

Page 2: BAB VI

balita dalam membawa Balita

datang untuk menimbang di

Posyandu

masyarakat setempat untuk

menarik minat orang tua balita

untuk membawa balitanya datang

ke Posyandu

Melakukan pendekatan kepada

orang tua Balita dengan

melakukan kunjungan rumah ke

rumah bersama tokoh masyarakat

Memberikan pengetahuan

tentang gizi buruk, gizi kurang

dan BGM yang mudah di

mengerti oleh orang tua Balita

B. Penentuan Pemecahan Masalah Dengan Kriteria Matriks Menggunakan

Rumus MxIxV/C

Setelah menemukan alternatif pemecahan masalah, maka selanjutnya

dilakukan penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah. Penentuan

prioritas alternatif pemecahan masalah dapat dilakukan dengan menggunakan

kriteria matriks dengan rumus M x I x V / C.

Penyelesaian masalah sebaiknya memenuhi kriteria, sebagai berikut :

1. Efektivitas program

Pedoman untuk mengukur efektivitas program :

a. Magnitude (M): Besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan

b. Importancy (I) : Pentingnya cara penyelesaian masalah

c. Vulnerability (V) : Sensitifitas cara penyelesaian masalah

39

Page 3: BAB VI

Kriteria M, I, dan V diberi nilai 1 – 5. Bila makin magnitude maka

nilainya makin besar, mendekati 5. Begitu juga dalam melakukan

penilaian pada kriteria I dan V.

2. Efisiensi pogram

Adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan masalah (cost).

Kriteria cost (c) diberi nilai 1 – 5. Bila costnya makin kecil, maka nilainya

mendekati 1.

Berikut ini proses penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah dengan

menggunakan kriteria matriks :

Tabel 8. Kriteria Matriks

Magnitude Importancy Vulnerability Cost

5 = Sangat

magnitude

5 = Sangat penting 5 = Sangat sensitif 5 = Sangat mahal

4 = Magnitude 4 = Penting 4 = Sensitif 4 = Mahal

3 = Cukup

magnitude

3 = Cukup penting 3 = Cukup sensitif 3 = Cukup mahal

2 = Kurang

magnitude

2 = Kurang

penting

2 = Kurang sensitif 2 = Kurang mahal

1 = Tidak

magnitude

1 = Tidak penting 1 = Tidak sensitif 1 = tidak mahal

40

Page 4: BAB VI

Tabel 9. Penentuan prioritas pemecahan masalah

Penyelesaian

Masalah

Nila

i

Kriteria Hasil

akhir

Urutan

M I V C (M x I x

V) / C

Bekerja sama dengan tokoh

masyarakat setempat untuk

menarik minat orang tua

balita untuk membawa

balitanya datang ke

Posyandu

5 4 4 2 40 II

Menyediakan media

penyuluhan seperti poster

maupun brosur yang

menarik dan mudah

dimengerti yang kemudian

dibagikan saat kegiatan

posyandu berjalan

5 4 3 3 20 III

Tenaga kesahatan

Puskesmas membuat jadwal

rutin penyuluhan gizi

kepada ibu mengenai gizi

balita, pengertian balita

BGM, dan resiko balita

BGM

5 4 5 2 50 I

Melakukan pendekatan

kepada orang tua Balita

dengan melakukan

kunjungan rumah ke rumah

bersama tokoh masyarakat

3 3 3 3 9 IV

41

Page 5: BAB VI

Setelah melakukan penentuan prioritas alternatif penyebab pemecahan

masalah dengan menggunakan kriteria matriks, maka didapatkan urutan

prioritas alternatif pemecahan penyebab masalah cakupan balita bawah garis

merah, sebagai berikut :

1. Tenaga kesahatan Puskesmas membuat jadwal rutin penyuluhan gizi.

Memberikan penyuluhan kepada ibu mengenai gizi balita, pengertian

balita BGM, resiko balita BGM, dan pentingnya menu makan seimbang

baik jenis maupun porsi sesuai usia balita agar pertumbuhan dan

perkembangannya sesuai usia balita normal.

2. Bekerja sama dengan tokoh masyarakat setempat untuk menarik minat

orang tua balita untuk membawa balitanya datang ke Posyandu

3. Menyediakan media penyuluhan seperti poster maupun brosur yang

menarik dan mudah dimengerti yang kemudian dibagikan saat kegiatan

posyandu berjalan.

4. Melakukan pendekatan kepada orang tua Balita dengan melakukan

kunjungan rumah ke rumah bersama tokoh masyarakat

42

Page 6: BAB VI

C. Rencana Kegiatan dari Pemecahan Masalah Terpilih

Tabel 10. Rencana kegiatan dari pemecahan masalah terpilih

N o. Pemecahan masalah terpilih Rencana Kegiatan

1. Tenaga kesahatan Puskesmas

membuat jadwal rutin penyuluhan

gizi. Memberikan penyuluhan

kepada ibu mengenai gizi balita,

pengertian balita BGM, resiko

balita BGM, dan pentingnya menu

makan seimbang baik jenis

maupun porsi sesuai usia balita

agar pertumbuhan dan

perkembangannya sesuai usia

balita normal.

1. Rapat perencanaan pembuatan

jadwal penyuluhan rutin gizi

2. Mensosialisasikan jadwal

penyuluhan kepada kader

posyandu

3. Menyusun persiapan penyuluhan,

berupa materi penyuluhan tentang

gizi seimbang dan balita BGM

4. Memberikan penyuluhan kepada

ibu balita dan Kunjungan rumah

balita BGM

5. Evaluasi dari hasil kegiatan

2. Bekerja sama dengan tokoh

masyarakat setempat untuk

menarik minat orang tua balita

untuk membawa balitanya datang

ke Posyandu

1. Melakukan pendekatan dengan

tokoh masyarakat setempat

2. Melaksanakan pelatihan kepada

tokoh masyarakat dari masing –

masing dusun mengenai gizi dan

balita BGM.

3. Melakukan kegiatan penyuluhan

yang didampingi tokoh

masyarakat.

3 Menyediakan media penyuluhan

seperti poster maupun brosur yang

menarik dan mudah dimengerti

yang kemudian dibagikan saat

kegiatan posyandu berjalan

1. Menyiapkan anggaran pembuatan

poster maupun brosur

2. Media promosi kesehatan (brosur,

poster, leaflet) disebarkan dan

ditempel di posyandu dan di

tempat-tempat yang mudah

diakses oleh masyarakat

43

Page 7: BAB VI

44