bab vi analisis lingkungan perusahaan
DESCRIPTION
Analisis Lingkungan Perusahaan,bisnis,sekolah,materi kuliah lingkungan perusahaanTRANSCRIPT
51
VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Analisis lingkungan merupakan tahap awal dalam manajemen strategi
yang bertujuan untuk memantau lingkungan Gapoktan. Lingkungan Gapoktan
mencakup semua faktor yang berpengaruh terhadap Gapoktan baik secara
langsung dan tidak langsung. Lingkungan Gapoktan terdiri dari lingkungan
internal dan eksternal Gapoktan.
6.1 Analisis Lingkungan Internal
6.1.1 Manajemen
Perencanaan
Perencanaan merupakan investasi di depan untuk meraih suatu
keberhasilan dan membantu sebuah perusahaan mencapai pengaruh maksimal dari
suatu usahanya. Perencanaan yang dilakukan Gapoktan Silih Asih masih belum
memiliki perencaan yang tertulis dalam jangka pendek, menengah, dan panjang
dilihat dari belum mepunyai visi dan misi yang tertulis. Peran ketua sangat
penting, karena dengan adanya ketua dapat membantu pengembangan usaha
dalam unit bisnis beras SAE. Manajemen yang dilakukan oleh Gapoktan adalah
manajemen sederhana. Keputusan yang diambil adalah demokrasi. Demokrasi
merupakan suatu sistem atau mekanisme yang berdasarkan atas kedaulatan rakyat.
Demokrasi yang dilakukan oleh Ketua Gapoktan adalah keputusan-keputusan
yang dilakukan untuk kepentingan Gapoktan tidak semata-mata untuk keuntungan
pribadi melainkan ketua mempercayakan kepada pengurus dan anggota demi
keberhasilan Gapoktan itu sendiri. Perencaanaan dilakukan oleh para pengurus
dan kemudian disepakati oleh anggota. Ketua Gapoktan merupakan ketua yang
berjiwa wirausaha yang tinggi, disiplin dan tanggung jawab untuk meningkatkan
produktivitas beras SAE dan memenangkan persaingan. Ketua Gapoktan tersebut
sangatlah pekerja keras dan ulet dalam mengelola Gapoktannya.
Pengorganisasian
52
Tujuan pengorganisasian adalah mencapai upaya yang terkoordinasi
dengan cara menentukan tugas dan hubungan otoritas. Sejak didirikannya
Gapoktan Silih Asih, usaha beras SAE telah menjadi bagian dari salah satu unit
usaha yang terdapat didalamnya. Kegiatan usaha yang dilakukan Gapoktan Silih
Asih dalam Beras SAE adalah dari budidaya yang dilakukan dengan SOP dimulai
dari kualiti control yang dipegang oleh masing-masing ketua sampai
penggilingan. Kemudian menjemur, mengayak, menampi dan packing. Struktur
Organisasi KKT untuk pemasaran, P4S meningkatkan SDM dalam hal teknologi,
UPJA untuk meningkatkan sesuai tepat waktu dalam penolahan lahan sampai
prosessing beras. P3A mitra cai untuk mendistribusikan air.
Pendekatan yang dilakukan adalah top down, kepala Gapoktan tidak
menganggap anggota sebagai bawahan melainkan sebagai rekan kerja. Karena
peran serta anggota terlibat dalam kegiatan Beras SAE sehingga antara ketua dan
pengurus lainnya serta dengan anggota saling membantu untuk meningkatkan
kesejahteraan Gapoktan Silih Asih. Administrasi yang ada di Gapoktan Silih Asih
masih rendah dengan terlihat belum rapi dalam pengelolaan system administrasi
yang ada pada Gapoktan Silih Asih.
Pemotivasian
Proses mempengaruhi orang untuk meraih tujuan-tujuan
tertentu.Pemberian motivasi terhadap karyawan penting dilakukan karena terkait
dengan loyalitas para karyawan terhadap unit usaha Beras SAE sehingga para
karyawan tetap merasa nyaman selama bekerja. Merubah pola pikir para petani
dari cangkul nanam panen menjadi meproduk hasil sesuai keinginan pasar.
Memberikan motivasi “Tuhan tidak akan merubah suatu kaum apabila kaum itu
tidak mau berubah”. Motivasi untuk petani agar aktif menjadi pengusaha dalam
sektor pertanian. Dalam Gapoktan silih Asih Ketua dengan para anggota membina
hubungan baik agar terciptanya Gapoktan yang maju dan menampung saran-saran
dari anggota untuk menuju perbaikan.
Pengelolaan Staff
Secara umum, perekrutan tenaga kerja pada unit usaha beras SAE tidak
melalui prosedur yang formal dan terstruktur. Selain itu, tidak ada persyaratan
atau kualifikasi khusus yang mengharuskan setiap calon tenaga kerja memiliki
53
keterampilan tentang cara pembuatan beras SAE. Satu hal terpenting yang harus
dimiliki oleh calon tenaga kerja unit usaha Beras SAE adalah semangat kerja yang
tinggi, ulet, dan cekatan dalam melakukan setiap pekerjaan.
Anggota yang direkrut untuk Gapoktan adalah orang yang produktif dan
mau mengikuti aturan. Komunikasi yang terjalin antara ketua dan anggota tidak
kaku sehingga memudahkan dalam kegiatan Gapoktan. Rekrutmen anggota
sederhana dan tidak sulit. Anggota dikasihtau peraturaannya hak dan
kewajibannya, yang memilih ketua kelompok tani. Dilakukannya wawancara semi
resmi. Gaji dan upah onfarm dijual lebih tinggi dari harga pasar. Namun demikian
kompetensi SDm masih rendah.
Pengendalian
Pengendalian merujuk pada semua aktivitas yang diarahkan. Ketua
Gapoktan memantau apa saja yang terjadi terhadap aktivitas anggota dalam
menerapkan program yang telah direncanakan. Penetapan standar kinerja
menearpkan SOP dan sesuai aturan yang diterapkan untuk masing-masing
tugasnya. Penilaian kinerja dilakukan oleh pemantauan ketua agar dapat dilihat
anggota mana saja yang baik.
6.1.2 Proses produksi
Dalam kegiatan beras SAE, awalnya dari budidaya padi sehat yaitu :
Pengolahan tanah
Pengolahan lahan pada tanah gembur dan subur, perkembangan biota
tanah yang baik menjamin system perakaran tanaman yang sempurna serta
memudahkan pengaturan air pada tingkat lahan usaha tani. Kemudian dibajak satu
kali dan digaru satu kali. Kamalir sedalam mata cangkul dengan lebar 30 cm.
Penggunaan benih
Benih berlabel biru (ES) bercap BPSB dan tidak kadaluarsa sehingga daya
tahan minimum 90 % dan kebutuhan benih 8-15 kgatauha.
Bercocok tanam
Dengan bercocok tanam, maka diperoleh tanaman yang tetap tejamin
kesegarannya, sehat dan menjamin anakan yang lebih produktif, serta membuat
54
jarak tanam larikan untuk memudahkan pemeliharaan dan penghematan
penggunkan pupuk serta cakupan unsure hara menjadi luas. Jarak tanam dalam
barisa 12,5 antar barisan 25 cm. Jarak kelompok barisan tanaman 50 cm (sistem
legowo)
Pengaturan air
Pada saat tanam, keadaan air hanya ada di parit untuk memperoleh aerasi
dan pertumbuhan biota tanah yang sempurna serta kulaitas tani hemat air.
Kelemahan yang ada adalah kurangnya ketersediaan air karena dipengaruhi oleh
cuaca yang tak menentu.
Pemupukan
Dalam proses pemupukan menggunkan pupuk kompos sebagai pupuk
dasar dengan dosis 2-5 tonatauha yang disebarkan secara merata sebelum tanam,
kemudian diberikan pupuk pertama pada umur 20-25 HST dan pupuk susulan
kedua pada umur 40-50 HST.
Pengendalian hama
Menggunakan pupuk suplemen organic agar penggunaan varietas yang
tahan hama penyakit dan menggunakan varietas agensi hayati dan peneyediaan
pestisida nabati dari jenis tanaman yang mengandung racun.
Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dengan penyiangan, penggemburan tanah,
menekan ersaingan pemakaian unsur hara dan tanaman tumbuh sehat dan anakan
lebih produktif. Penyiangan pertama dilakukan pada umur 20-22 HST sambil
melakukan penyulaman dan penyiangan kedua dilakukan pada 15 hari.
Panen dan pasca panen
Pemanenan dilakukan setelah padi menguning diatas 90 % atatu cukup
umur. Umur panen tergantung varietas dan ketinggian tempat agar kualitas beras
bagus. Pemanenan dilakukan dengan menggunkan sabit bergerigi, menggunakan
alas yang lebar, alat perontok atau bating bertirai dan menggunakan karung yang
baik atau tidak bocor.
55
Produksi yang dilakukan dalam beras SAE adalah sebagai berikut :
Panen padi kemudian padi itu dijemur dalam waktu 2,5 hari di tempat
penggilingan
Kemudian di giling dalam mesin penggiling agar pecah kulitnya kemudian
memakai pemutih
Diayak, agar terpisah gabah dan beras
Kemudian dimasukkan ke dalam mesin selip
Kemudian dimasukkan dalam karung dalam ukuran 50 kg per karungnya
Setelah itu, dibawa ke lumbung beras SAE dan di sana diayak lagi biar
menir dan berasnya terpisah
Kemudian ditampi ( dibuang gabah dan beras mati)
Dicampur dengan pandan wangi dan IR
Kemudian dikemas dalam proses pengemasan
Gambar4. Alur proses produksi beras SAE
Pengadaan kering panen (GKP) bebas pestisida
Penjemuran gabah selama 2 hari (3-4 jam) kadar air 14-15 %
Giling 1 pecah kulit gabah dan penyaringan gabah pecah kulitatautidak
Giling 2
Sosoh beras
Proses pengayakan beras
Penyortiran beras kepala
Penimbangan dan pengemasan
Pengepresan pengepakan dan pengangkutan
56
Saprotan yang digunakan untuk proses produksi adalah benih label biru,
pupuk organik, NPK, PPC, pestisida nabati, agensi hayati. Dalam proses produksi
beras SAE memiliki tenaga kerja sebanyak delapan perempuan yang tugasnya
mengayak dan menapi, satu laki-laki yang tugasnya mengemas kemasan beras
SAE, di tempat lumbung beras SAE, sementara di tempat penggilingan empat
laki-laki dan satu perempuan. Sehingga semua tenaga kerja di tempat proses
produksi adalah empat belas orang. Produk yang dihasilkan oleh Gapoktan silih
asih adalah produk yang ekonomis dan berdaya saing tinggi.
Fasilitas yang dimiliki dalam proses produksi adalah mesin press sebanyak
satu buah, timbangan 0-50 kg sebanyak satu buah, timbangan 5 kg sebanyak satu
buah, mesin ayak sebanyak satu buah dan mesin jahit karung sebanyak satu buah.
Rata-rata satu minggu menghasilkan tiga atau dua kali borongan. Tenaga kerja
digaji sesuai kecepatannya dalam menapi dan mengayak, semakin banyak beras
SAE yang ditapi dan diayak semakin banyak gaji yang dihasilkan. Dalam
menyelesaikan satu karung beras, tenaga kerja mendapatkan gaji Rp 5000atau
karung. Dalam satu hari biasanya menghasilkan 1,6 ton beras. Dengan adanya
fasilitas yang ada itu merupakan kekuatan yaitu ketersediaan sarana dan
prasarana. Prospek usaha ini pun baik dan ramah lingkungan karena
menngunakan teknologi ramah lingkungan. Inovasi dan variasi produk dari beras
Gapoktan Silih Asih meliputi beras lisung kiwari dan beras gemar.
SOP peraturan kerja penggilingan dan pengayakan beras SAE
1. Setiap pekerja atau penampi beras harus menggunakan pakaian seragam
yang bersih, sopan, berlengan panjang dan berukuran pas
2. Setiap pekerja atau penampi beras tidak diperbolehkan menggunakan
perhiasan selama dalam proses pekerjaan
3. Selama bekerja bagi laki-laki tidak diperkenankan memakai kaos singlet
4. Pekerja di penggilingan dan penyortiran beras sebaiknya menggunakan
penutup hidung selama bekerja
5. Setiap pekerja harus menjaga kebersihan tangan
6. Setiap pekerja tidak diperkenankan berkuku panjang
7. Setiap pekerja yang sakit menular diperkenankan untuk tidak masuk
57
8. Pekerja disarankan melakukan pemeriksaan kesehatan umum setiap 6
bulan sekali
9. Tidak boleh meludah di lingkungan kerja
SOP pengemasan beras SAE
1. Ambil kantong 57lastik atau karung. Kantong plasticataukarung yang
bermerk beras sehat dan cek kondisi kantong atau karung lihat bagian
bawah
2. Masukkan beras campuran ke kantongataukarung. Gunakan takaran dari
plastic dan beras rata dengan permukaan
3. Timbang beras dalam kantongataukarung. Gunakan timbangan dan posisi
jarum harus sesuai dan tepat dengan berat isi bersih yang tertera di
kantong atau karung
4. Press kantong atau jahit karung beras. Gunakan alat sealer 30 cmatau
mesin jahit dan cek kerekatan plastic setelah dipress.
SOP Penggilingan dan pengayakan beras SAE
1. Pilih dan ambil karung berisi gabah bebas pestisida yang telah kering
giling.
2. Giling gabah pecah kulit dan giling ulang gabah yang belum pecah
3. Giling beras sebanyak dua kali dan tamping dalam beras khusus
4. Beras hasil giling ayak
5. Beras hasil pengayakan ditampi dan disortir dari kotoranataukulit gabah
SOP penjemuran gabah kering simpan beras SAE
1. Ambil karung berisi gabah kering panen (GKP)
2. Jemur gabah dan ratakan dengan ketebalan yang sama
3. Gabah setiap beberapa jam dibolak balik secara merata
4. Gabah diangkat dan dimasukkan ke dalam karung
6.1.3 Pemasaran
Pemasaran merupakan pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan serta
kebutuhan dan keinginan konsumen akan barang dan jasa. Pemasaran terkait
dengan 4P, yaitu aspek produk, harga, distribusi, dan aspek promosi.
58
Produk
Beras SAE merupakan beras yang diproduksi dengan menggunakan
teknologi pertanian yang ramah lingkungan. Beras SAE bebas residu pestisida
golongan Organoklorin, Organophospate, Karbanet, dan Piretoid. Beras SAE
memiliki karakteristik yang khas yaitu memiliki warna nasi yang putih, pulen dan
wangi. Beras SAE memiliki surat izin PIRT yaitu keputusan kepala dinas
kesehatan kabupaten bogor P-IRT NO. 215320101119 dengan pemberian
sertifikasi produksi pangan industri rumah tangga.
Harga
Tabel 11. Daftar harga beras SAE adalah sebagai berikut :
No Item Harga Agen Retail 1 HET
1. Beras SAE (2,5 kg) 22.500 26.000 30.000
2. Beras SAE (5 kg) 43.500 51.000 59.000
3. Beras SAE (20 kg) 170.000 196.000 226.000
4. Beras SAE (25 kg) 210.000 242.000 279.000
5. Beras SAE (50 kg) 405.000 467.000 538.000
Harga berlaku di wilayah JABODETABEKPUNJUR, selain wilayah itu
dikenakan biaya transportasiatauangkut pengiriman sesuai tarif.
Tempat
Beras SAE yang diproduksi Gapoktan Silih Asih terletak di Desa Ciburuy,
Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor.
Distribusi
Saluran distribusi. Sebagian mengandalkan LPS. Jadi lebih besar
koperasi.ke perusahaan .koperasi oryza sativa, STPP,BBPKH, peruamahan depok
Jakarta, bogor, dinas. Rumah sakit pmi, cibinong. Jadi ada agen-agen.
Adapun tiga saluran pemasaran yang dilakukan Gapoktan koperasi yaitu dari
koperasi ke LPS ke distributor ke konsumen. Kemudian koperasi ke LPS ke
konsumen dan yang ketiga dari koperasi ke konsumen.
59
Saluran pemasaran 1
Saluran pemasaran 2
Saluran pemasaran 3
Promosi
Promosi yang dilakukan masih terbatas, yaitu dari mulut ke mulut, serta
mengandalkan bantuan dari LPS. LPS sebagai sarana untuk pelayanan dan
pemasaran beras sehat. Promosi yang dilakukan lagi adalah mengikuti pameran-
pameran beras dan setiap hari jumat mengikuti pameran di Departemen Pertanian,
Jakarta.
Adapun bauran pemasaran yang terdiri dari segmentasi, target dan
positioning.
Segmentation
Segmentasi yang ditawarkan beras SAE Gapoktan Silih Asih adalah
semua konsumen dan tidak membedakan jenis kelamin karena beras merupakan
konsumsi bagi setiap orang karena beras merupakan pangan yang selalu
dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Targeting
Target beras SAE yaitu kepada kalangan menengah ke atas, tetapi tidak
menutup kemungkinan menengah ke bawah juga mengkonsumsi beras SAE
karena harganya lumayan diatas harga beras konvensional.
Positioning
Koperasi LPS Distributor
Koperasi LPS
Koperasi
Konsumen
Konsumen
konsumen
60
Kesan yang ditawarkan adalah beras sehat yang berkualitas dan praktis
dan bebas dari pestisida dan rasanya pun enak, pulen, wangi. Beras SAE
merupakan konsumsi pangan sebagian besar masyarakat Indonesia.
6.1.4 Keuangan
Keuangan merupakan salah satu aspek penting dalam suatu perusahaan.
Sumber keuangan yang dimiliki Gapoktan adalah modal sendiri dan modal
pinjaman. Modal awal untuk mengembangakan unti usaha beras SAE adalah 5
juta rupiah kemudian mendapatkan pinjaman dari LUEP (lembaga usaha ekonomi
pedesaan) sebesar 200 juta per 7 bulan. Dengan bunga 1 % per tahun sehingga
harus mengembalikan 214 juta. Dana pinjaman yang diperoleh dari LUEP sekitar
tahun 2006-2008. Kemudian dari LPS juga mendapatkan modal sebesar 70 juta
pada tahun 2005-2006.
Setelah itu, Gapoktan Silih Asih mendapatkan dana pinjaman dari modal
Gemar sebesar 600 juta untuk usaha beras SAE dan 400 juta untuk usaha yang
lainnya. Dana semuanya adalah 1 milyar rupiah. Dana pinjaman modal Gemar
diberikan pada tahun 2010-2011. Jangka waktu pengembalian adalah 10 tahun
dan tidak menggunakan bunga. Gemar adalah gerakan multiaktivitas agribisnis
yang diberikan pemerintah. Dengan adanya modal seperti itu maka Gapoktan
Silih Asih mempunyai kekuatan yaitu ketersediaan modal.
Sistem keuangan yang dilakukan Gapoktan Silih Asih menggunakan
computer dan manual untuk mencatat pengeluaran, pendapatan, permintaan,
produksi beras dll. Bukti keuangan yang dimiliki adalah bukti pembelian, bukti
penjualan, bukti pengeluaran, bukti pemasukan dan bukti penerimaan kas.
6.1.5 Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan yang dilakukan adalah dengan adanya
pengendalian hama yaitu menggunakan jamur bufferia untuk menginfeksi hama
dan NPS agar memakan larva kupu-kupu putih. Penetapan varietas padi yang akan
ditanam, sehingga dapat mengidentifikasi hamaataupenyakit yang dominan dan
menggunkan benih label biru tahan tungro yaitu bondoyuda, kalmias, membramo
61
dan tukak tunda. Pelembagan benih padi menggunkan bahan desinfektan (larutan
garaatauabu dapur). Sistem tanam yang dilakukan untuk beras SAE yaitu system
tanam legowo (jarak kelompok barisan tanaman 50 cm). Kemudian dengan
adanya agensi hayati dan teknis biimbingan pasar yang dilakukan Gapoktan.
Beras “SAE” merupakan beras yang diproduksi dengan teknologi ramah
lingkungan. BERAS SAE (Sehat Aman Enak) dinyatakan bebas pestisida
berdasarkan uji laboratorium BB BIOGEN BOGOR No.
080atauLBatauVIIatau2006. Merek Terdaftar No. DOO 2007005776 Dinas
Kesehatan Bogor P-IRT No. 215320119. Pelatihan yang diajarkan kepada petani
yang dilakukan adalah teknik tekonogi budidaya, pemuatan pupuk, pestisida, dan
motivasi untuk anggota.
6.1.6 Sistem informasi manajemen
Informasi menghubungkan semua fungsi bisnis dan menyediakan landasan
bagi semua keputusan manjerial. Tujuan sistem informasi manajemen adalah
meningkatkan kinerja sebuah bisnis dengan cara meningkatkan kualitas keputusan
manajerial. Sistem Informasi yang digunakan Gapoktan Silih Asih adalah
computer dan internet. Dengan menggunakan computer dan internet memudahkan
Gapoktan untuk menjalankan tugasnya.
6.2 Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal merupakan analisis yang digunakan untuk
mengidentifikasi dan mengetahui apa saja yang mempengaruhi perusahaan dari
lingkungan luar seperti peluang dan ancaman. Penerapan strategi yang dilakukan
perusahaan yaitu untuk mengambil peluang yang ada dan mengatasi ancaman dari
luar. Untuk menganalisis faktor eksternal perusahaan, harus mengetahui informasi
tentang faktor-faktor seperti ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, demografi,
politik, pemerintah, hukum, dan teknologi.
62
6.2.1 Ekonomi
Tabel 12. PDRB per kapita (juta rupiah) tahun 2007-2009Tahun Harga berlaku Harga konstan2007 11.363,43 6.238,192008 12.477,36 6.351,302009 13.660,14 6.398,10
Pendapatan per kapita merupakan hasil bagi antara pendapatan regional
dengan jumlah penduduk. Saat ini indicator ekonomi makro yang menyajikan
perolehan pendapatan wilayah, baru terbatas pada PDRB. PDRB merupakan
indicator yang menunjukkan kemampuan daerah tersebut untuk menghasilkan
nilai tambah. Dengan demikian PDRB per kapita merupakan pendekatan yang
masih valid terhadap pendapatan perkapita. PDRB per kapita mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun kondisi ini menggambarkan bahwa kemampuan
daya beli masyarakat pun meningkat.meningkat. Permintaaan pasar akan beras
sehat pun terbuka luas dengan meningkatnya permintaan dari konsumen.
Tabel 13. PDRB Kabupaten Bogor atas dasar harga berlaku tahun 2006-2009No Lapangan usaha 2006 2007 2008 20091. Pertanian, perkebunan,
Peternakan, Kehuatanan dan Perikanan
2.091.009,87 2.439.762,17 2.662.442,43 2.904.499,04
2. Pertambangan dan penggalian
510.672,58 583.972,74 705.284,45 800.324,90
3. Industri Pengolahan 28.800.577,71 32.304.257,86 36.063.100,58 40.428.2604. Listrik, Gas dan Air
bersih1.463.090,42 1.660.347.05 1.936.331,22 2.059.574,60
5. Bangunan 1.444.729,87 1.687.648,42 2.079.205,89 2.465.044,656. Perdagangan, hotel dan
restoran6.935.058,45 8.037.785,30 9.674.902,80 11.435.852,36
7. Pengangkutan dan komunikasi
1.835.578,16 2.049.535,56 2.396.127,48 2.798.037,98
8. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
662.988,12 751.008,09 875.666,95 992.733,03
9. Jasa-jasa 1.575.325,41 1.765.902,49 1.996.349,64 2.199.461,99
Dari data di atas PDRB Kabupaten Bogor yang memiliki peranan penting
yaitu Industri pengolahan kemudian Perdagangan, hotel dan restoran serta
pertanian yang memberikan sumbangan besar terhadap PDRB. Ketersediaan
bahan baku merupakan peluang yang termasuk dalam faktor ekonomi dengan
melakukan kemitraan untuk bahan baku dengan gapoktan lainnya.
63
6.2.2 Sosial budaya, demografi dan lingkungan
Usaha beras merupakan usaha agribisnis yang rentan terhadap pengaruh
iklim dan cuaca karena sifat komoditas pertanian adalah mudah rusak. Perubahan
cuaca yang tak menantu mempengaruhi produksi beras SAE. Proses produksi padi
dimulai dari tanam hingga panen tidak dijamin berhasil semuanya yang
dipengaruhi oleh kesuburan tanah, curah hujan dan ketersediaan air. Jika dalam
musim kemarau, maka ketersediaan air sangat rendah. Budaya masyarakat kita
menjadikan beras sebagai pangan utama, sehingga sering sekali kita mendengar
masyarakat bilang “belum makan sebelum mengkonsumsi nasi” padahal dalam
kenyataannya mereka sudah makan jagung, singkong, roti atapu sebagainya.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan terlihat dari konsumsi
masyrakat yang melihat kandungan gizi dari makanan tersebut.
Demografi atau kependudukan ilmu yang mempelajari kependudukan
manusia, yang didalamnya meliputi ukuran, struktur, distribusi penduduk serta
bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian,
migrasi serta penuaan.
Trend back to nature ini adalah trend kembali ke alam termasuk ke dalam
faktor lingkungan. Trend back to nature ini, gaya hidup sehat dan mementingkan
kesadaran akan kesehatan dengan mengkonsumsi makanan-makanan sehat.
Tabel 14. Jumlah penduduk Kabupaten BogorNo. Tahun Jumlah penduduk1. 2007 4.251.8382. 2008 4.340.5203. 2009 4.477.344
Jumlah penduduk Kabupaten Bogor dati tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Semakin tumbuhnya peningkatan penduduk maka permintaan akan
beras semakin meningkat juga.
6.2.3 Politik, kebijakan pemerintah dan hukum
Stabilitas politik dan keamanan merupakan aspek yang penting untuk
keberlangsungan suatu usaha karena pelaku usaha akan nyaman atau tidak
nyaman terhadap usaha yang dijalankannya. Beberapa kebijakan pemerintah
tentang beras adalah GO organic 2010 yang dicanangkan pemerintah melalui
departemen Pertanian. Program ini memberikan pedoman dan persyaratan kepada
64
para petani untuk tata cara bertani secara organic yang telah disepakati secara
internasional oleh CAC (Codex Alimentarius Commision) dan IFOAM
(International federation of Organic agriculture Movement), sehingga akhirnya
produk pertanian Indonesia dapat diakui secara Internasional (Ditjen BPPH-
Deptan 2002). Program tersebut mewujudkan pembangunan agribisnis
berwawasan lingkungan dengan visis mewujudkan Indonesia sebagai salah satu
produsen pangan organic sesuai SNI. Gapoktan Silih Asih ini masih dalam proses
untuk menuju organic karena belum mempunyai sertifikasi organik.
Program pemerintah yang diberikan kepada Gapoktan Silih Asih
Bantuan pupuk organic UPT
Penunjukkan kluster untuk kecamatan Caringin, Cigombong, dan Cijeruk
Pelatihan pertanian organic, pertanian agensi hayati dan pestisida nabati
Pameran produk yang difasilitasi oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan
Kabupaten Bogor
Program sosial
Pelatihan manajemen, teknis, MPM dan SOP
Jika ada anggota Gapoktan yang sakit, maka ada cadangan uang untuk
biaya pengobatan
Perbaikan jalan
Penyuluhan pengolahan limbah Rumah Tangga
Kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan bermitra dengan beberapa
Gapoktan merupakan peluang dalam kebijakan pemerintah untuk menjaga
kesinambungan ketersediaan bahan baku dan menjaga hubungan baik dengan
Gapoktan lainnya dan pemerintah setempat. Peranan LPS pun dalam bidang
pemasaran sangat membantu Gapoktan Silih Asih untuk memasarkan produknya
ke tempat-tempat yang lebih banyak lagi.
6.2.4 Teknologi
Teknologi yang digunakan dalam beras SAE adalah teknologi
PTT(pengelolaan tanaman terpadu) dan ICM (integrated croop management).
Metode PTT ayng dilakukan adalah pengolahan lahan, panen dan pasca panen,
PCC, tanam dangkal, tanam tunggal, dan benih muda aerob. Sedangkan ICM
tanaman dibuat untuk kebutuhan konsumen dan keinginan memproduksi beras.
65
Teknologi yang digunakan dalam ICM adalah panca usaha, sapta usaha, metode
SRI, dan IPAT BO. Panca usaha terdiri dari pengolahan lahan, bibit unggul,
pengairan, pemupukan dan pemberantasan hama serta sapta usaha ditambah
dengan panen dan pasca panen. Metode SRI yaitu penggunaan pupuk organic,
benih muda, tanam dangkal, benih tunggal dan penggunaan air. IPAT BO yaitu
intensifikasi padi aerob terkendali bahan organik.
10 unsur teknologi padi yang akan digunakan untuk unit usaha beras adalah
1. Benih berlabel biru (benih sebar)
2. Pengolahan lahan yang sempurna sampai melumpur dan kedap air
3. Tata guna air
4. Poloulasi tanam sebanyak 200 ribu rumpunatau ha
5. Pola tanam yaitu padi, padi dan palawija
6. Pergiliran varietas. Misalnya tahun ini padi ciherang tahun berikutnya
padi pandan wangi
7. Pemupukan berimbang
8. Pengendalian hama terpadu menggunakan IPM (integrated pest
management) dengan penggunaan pestisida yang bijaksana
9. Penggunaan PPC (pupuk pelengkap cair) dan ZPT (Zat perangsang
tumbuh)
10. Panen dan pasca panen
6.2.5 Kompetitif
Portensi dan ancaman pendatang baru
1. Skala Ekonomis
Banyaknya pendatang baru yang ingin mengusahakan beras semi organic
dengan tumbuh kembangnya kelompok tani atau Gapoktan dengan skala yang
kecil, karena pendatang baru yang ingin masuk ke dalam pasar harus memiliki
persyaratan yang khusus untuk beras sehat kerana beda dengan beras
konvensional yang mudah untuk masuk ke pasarnya. Beras sehat mempunyai
target tersendiri untuk konsumen-konsumennya. Sehingga pendatang baru sulit
untuk masuk industry beras semi organic karena harus mengeluarkan biaya per
unit yang lebih besar.
66
2. Differensiasi produk.
Differensiasi produk yaitu menciptakan merk karena dengan menciptakan
merk harus mengeluarkan pengeluaran yang jauh lebih besar guna mencari
pelanggan yang loyal akan produk si pendatang baru. Karakteristik beras sehat
yaitu ramah lingkungan sehingga sulit untuk pendatang baru masuk
3. Kebutuhan Modal
Kebutuhan modal yang ada pada Gapoktan Silih Asih yaitu cukup besar
sehingga ketika para Gapotan atau kelompok tani ingin masuk ke dalam pasar ini
harus mempunyai modal yang cukup besar untuk bersaing dengan Gapoktan Silih
Asih
4. Hambatan biaya bukan karena skala
Gapoktan Silih Asih bermitra dengan LPS DD Republika yang
memberikan keuntungan yaitu dalam segi pemasaran dan pembuatan teknologi
saprotan yang ramah lingkungan. Gapoktan Silih asih pun bekerjasama dengan
Pemerintah daerah dalam segi pameran untuk mempromosikan produknya
sehingga akan sulit pendatang baru untuk masuk
5. Akses ke saluran distribusi
Akses Saluran distribusi Gapoktan ini mudah karena bekerjasama dengan
Gapoktan lain untuk pengadaan bahan baku untuk perkembangan Gapoktan
tersebut. Akses saluran distribusi untuk pendatang baru masih rendah
6. Kebijakan Pemerintah
Pemerintah dapat membatasi atau bahkan melarang masuknya pendatang
baru ke dalam industri melalui tindakan pembatasan akses ke bahan baku,
sehingga pendatang baru harus mengurus surat perizinan yang cukup sulit
Persaingan sesama perusahaan dalam industri
Tingkat persaingan yang ada di kecamatan Cigombong masih merupakan
pesaing yang mencoba untuk masuk ke dalam industry beras sehat lumayan
banyak karena dengan adanya slogan Back to nature, pengusaha beras semakin
sadar akan pentingnya kesehatan sehingga dengan adanya pesaing merupakan
ancaman bagi Gapoktan Silih Asih. Contohnya adalah Gapoktan Suka Galih.
Gapoktan Suka Galih berdiri tanggal 30 november 2007, di Kampung citugu Rt
04atau11 Desa Tugu Jaya Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor. Gapoktan
67
Suka Galih terdiri dari Kelompok Tani Suka Galih 1, Suka Galih 2, Berkah Jaya,
Waluya, Cibogo, Benteng Barokah Jaya dan Warga Saluyu. Kegiatan yang ada
pada Gapoktan tersebut adalah beras sehat dan beras tersebut masih belum ada
merk tersendiri. Produksi beras sehatnya sebagian besar masih untuk konsumsi,
pemasarannya sangat terbatas dan promosi yang dilakukan pun masih sangat
rendah. Keuangan Gapoktan Silih Asih terdapat pada modal PUAP sebesar Rp
100 juta rupiah. Gapoktan Suka Galih diketuai oleh Bapak Haji Ujang Supanda.
Gapoktan ini memiliki visi dan misi yang tertulis. Visinya adalah terciptanya
kesejahteraan para petani. Misinya adalah mewujudkan para petani yanf terampil
dan peduli terhadap pertanian.
Produk substitusi
Komoditas beras memiliki produk substitusi pangan yang setara yaitu
jagung, ubi, singkong, roti. Namun beras masih menjadi budidaya masyarakat
Indonesia jika belum makan nasi sama saja dengan belum makan.
Daya tawar menawar pembeli
Permintaan beras SAE dari tahun ke tahun mengalami peningkatan
sedangkan persediaan beras masih kurang. Posisi tawar-menawar antara pembeli
yang tinggi akan meningkatkan harga beras SAE sendiri
Daya tawar menawar pemasok
Keberadaan pemasok mempunyai peranan yang penting dalam kelancaran
proses produksi suatu Gapoktan. Gapoktan Silih asih mempunyai banyak
pemasok dengan harga kesepakatan kedua belah pihak. Pada Beras SAE
Gapoktan Silih Asih, pemasok memiliki daya tawar-menawar yang tidak terlalu
kuat karena Gapoktan Silih Asih tidak hanya bergantung pada satu pemasok
melainkan banyak pemasok. Artinya, jika pasokan dari satu gapoktan kurang
memenuhi standar maka Gapoktan Silih Asih masih mempunyai pasokan lainnya
untuk memenuhi kebutuhan pasokan.
6.3 Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman
Gapoktan
6.3.1 Identfikasi Kekuatan dan Kelamahan
Berdasarkan analisis internal didapatkan faktor kunci sukses, kemudian ditentukan yang termasuk kedalam kekuatan dan kelemahan. Kekuatan merupakan sumberdaya, keterampilan, atau keunggulan terhadap pesaing dan
68
kebutuhan pasar sedangkan kelemahan merupakan keterbatasan dalam sumberdaya, keterampilan, dan kapabilitas yang menghambat kinerja Gapoktanm
Kekuatan-kekuatan yang dimiliki Gapoktan Silih Asih antara lain :
1. Ketua yang berjiwa wirausaha tinggi, disiplin dan bertanggung jawab
Gapoktan Silih Asih memiliki ketua yang berjiwa wirausaha yang tinggi,
disiplin dan bertanggung jawab untuk mengembangkan usaha beras SAE dan
meningkatkan kesejahteraan petani sehingga merubah image petani dari yang
petani tradisional menjadi petani modern yang bisa disejajarkan dengan pelaku
usaha lainnya. Ketua menjaga kontinuitas beras dengan cara bermitra dengan
Gapoktan agar ketersediaan bahan baku terus berkesinambungan.
Walaupun latar belakang pendidikan Bapak Haji Zakaria sebagai ketua
sangat rendah, hanya lulusan SD namun Beliau sangat cerdas dan mencari ilmu
dari pengalaman. Pengalaman Pengetahuan Beliau sangat luas dan pintar
berbahasa inggris. Beliau sangat banyak dan Beliau dikenal oleh masyarakat
setempat dan pengusaha-pengusaha lainnya di Bogor. Gapoktan ini mendapat
dukungan dari berbagai pihak diantaranya dari Desa, Kecamatan, Dinas Pertanian
Kabupaten Bogor, LPS.
Ketua Gapoktan Silih Asih sangat berwibawa dan tebuka dalam
menjalankan tugasnya karena Beliau sangat sopan terhadap anggota-anggotanya
sehingga dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua tidak terlepas dari semua
partisipasi pengurus dan anggota untuk memajukan Gapoktan Silih Asih.
Beliaupun mempunyai banyak relasi dalam bidang usaha yang dijalankan agar
dapat bekerjasam dengan para relasi bisnisnya.
2. Produk yang memiliki nilai ekonomis dan berdaya saing tingggi
Beras SAE merupakan beras yang bebas pestisida dan menggunakan
teknologi ramah lingkungan sehingga nilai ekonomisnya tinggi dibandingkan
beras konvensional.
3. Prospek usaha yang baik dan ramah lingkungan
Pertanian sehat merupakan proses budidaya yang memprioritaskan pada
bahan-bahan alami yang ramah lingkungan untuk menjaga kualitas hasil
pertanian. Gapoktan Silih Asih dalam mengembangkan beras SAE adalah prospek
usaha yang baik dan ramah lingkungan, karena tidak menggunakan pestisida dan
69
bahan-bahan kimia lainnya yang dapat mengganggu kesuburan tanamannya.
Dengan adanya teknologi ramah lingkungan menghilangkan ketergantungan
petani akan bahan-bahan kimia, mengembalikan kesuburan dan kesehatan lahan
pertanian, melestarikan keanekaragaman hayati dan mengembangkan kreatifitas
petani dalam mengelola usaha taninya.
4. Inovasi dan variasi produk
Inovasi dan variasi produk yang ada dalam Gapoktan Silih Asih merupakan
kekuatan dalam pengembangan beras SAE. Dengan adanya inovasi, maka produk
itu tidak stuck terhadap satu produk saja.
5. Surat izin PIRT
Gapoktan Silih Asih menghasilkan beras SAE yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena Gapoktan tersebut selalu berusaha untuk menyediakan bibit unggul. Beras “SAE” merupakan beras yang diproduksi dengan teknologi ramah lingkungan. BERAS SAE (Sehat Aman Enak) dinyatakan bebas pestisida berdasarkan uji laboratorium BB BIOGEN BOGOR No. 080atauLBatauVIIatau2006. Merek Terdaftar No. DOO 2007005776 Dinas Kesehatan Bogor P-IRT No. 215320119.
6. Ketersediaan sumber modal
Modal yang digunakan Gapoktan untuk mengembangkan usaha unit bisnis beras
SAE cukup tersedia, karena Gapoktan mendapatkan dana gemar sebanyak 1
milyar rupiah yang akan dikembangkan untuk Gapoktan. Modal tersebut
digunakan untuk meningkatkan produksi beras SAE
7. Ketersediaan Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang ada sudah cukup untuk melakukan usaha beras SAE.
Tempat produksi yang cukup dan dengan didukung oleh beberapa peralatan yang
cukup untuk membuat usaha beras SAE. Sarana dan prasarana yang dimiliki
untuk membuat produksi beras SAE yaitu mesin penggilingan, ayakan beras,
mesin pengayak beras, mesin siller, kemasan beras, mesin jahit dan timbangan
serta tempat balai pertemuan untuk mengadakan rapat-rapat, tempat penggilingan,
tempat pengayakan serta adanya koperasi yang berguna untuk pemasaran
Gapoktan.
Kelemahan-kelemahan yang dimiliki Gapoktan Silih Asih antara lain :
1. Administrasi yang masih rendah
70
Gapoktan Silih asih masih rendah dalam administrasi terbukti dari visi dan
misi yang belum tertulis. Pencatatan tentang keuangan masih belum rapi sehingga
administrasinya pun masih rendah. Administrasi yang dilakukan Gapoktan masih
belum terlalu modern sehingga masih butuh penataan administrasi yang lebih baik
lagi.
2. Kurangnya ketersediaan air
Air yang digunakan tergantung pada musim, jadi ketika musim kemarau,
air yang didapat sangatlah terbatas sehingga dapat mengganggu pola tanam padi.
3. Manajemen SDM petani yang masih rendah
Tingkat pendidikan petani pada Gapoktan Silih Asih termasuk golongan
yang rendah yaitu lulusan SD, SMP. Kompetensi petani pun kurang kompeten
sehingga manajemen yang dimiliki petani masih terbatas.
6.3.2 Identifikasi Peluang dan Ancaman
Berdasarkan analisis lingkungan eksternal didapatkan faktor kunci sukses kemudian ditentukan peluang dan ancaman tersebut. Peluang merupakan situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan Gapoktan sedangkan ancaman merupakan situasi yang tidak menguntungkan dalam lingkungan Gapoktan.
Peluang-peluang yang dihadapi oleh Gapoktan Silih Asih antara lain :
1. Trend Back to nature
Gaya hidup sehat telah menjadi trend baru masyarakat dunia dengan
slogan “Back to Nature”. Orang makin menyadari bahwa penggunaan bahan-
bahan kimia non-alami, seperti pupuk dan pestisida kimia sintetis serta hormon
tumbuhan, dalam produksi pertanian ternyata berdampak negatif terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Gaya hidup yang demikian ini telah
mensyaratkan adanya penjaminan bahwa produk pertanian harus mempunyai
atribut aman dikonsumsi (food safety attributes), memiliki kandungan nutrisi
tinggi (nutritional attributes) dan ramah terhadap lingkungan (eco-labelling
attributes).
2. Jumlah penduduk yang meningkat
Dengan adanya jumlah penduduk yang meningkat di Indonesia dan
kabupaten Bogor maka akan meningkatkan pula konsumsi akan pangan sehingga
jumlah penduduk yang meningkat menjadi peluang
71
3. Kerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat dan bermitra dengan
beberapa Gapoktan lain
Dinas Pertanian merupakan suatu instansi yang bertanggung jawab dalam
sector pertanian dan Dinas Pertanian Kabupaten Bogor bertanggung jawab
terhadap keadaan dan perkembangan Gapoktan Silih Asih. Gapoktan Silih Asih
berhubungan baik dengan Dinas Pertanian. Hal ini dapat dilihat dari interkasi
antara keduanya, Gapoktan Silih Asih memasarkan Beras SAE nya kepada Dinas
Pertanian, dan Dinas pertanian membantu Gapoktan Silih Asih dalam pameran-
pameran yang ada di Kabupeten Bogor. Gapoktan tersebut banyak mendapatkan
pelatihan dan penyuluhan tentang padi sehat.
4. Ketersediaan bahan baku
Bahan baku yang diterima pemasok merupakan peluang bagi Gapoktan
silih asih untuk kesinambungan pasokan karena bahan baku berasal dari mitra
Gapoktan Silih asih yang ingin bekerjasama. Jadi ketersediaan bahan baku dari
banyak pasokan akan menjamin kelangsungan untuk Gapoktan Silih Asih
5. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi hidup sehat
“kesehatan adalah harta yang paling berharga dalam hidup ini". Sehat dan
bugar adalah dua kunci yang sebaiknya dimiliki oleh setiap orang agar hidup ini
menjadi lebih bermakna. Untuk mewujudkannya antara lain dapat kita lakukan
melalui pengaturan makanan.Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya hidup sehat, maka tuntutan konsumen terhadap
bahan pangan juga kian bergeser. Bahan pangan yang kini mulai banyak diminati
konsumen bukan saja yang mempunyai komposisi gizi yang baik serta
penampakan dan cita rasa yang menarik, tetapi juga harus memiliki fungsi
fisiologis tertentu bagi tubuh. Fungsi yang demikian dikenal sebagai fungsi tertier
(tertiary function). Semakin tinggi tingkat kemakmuran dan kesadaran seseorang
terhadap kesehatan, maka tuntutan terhadap fungsi bahan pangan tersebut akan
semakin tinggi pula.
6. Permintaan pasar terhadap beras sehat semakin terbuka luas
Keterbatasan persediaan beras yang ramah lingkungan menyebabkan terjadinya
peningkatan permintaan yang belum terpenuhi oleh beberapa produsen beras sehat
termasuk Gapoktan Silih Asih
72
7. Peranan LPS dalam pemasaran
LPS merupakan lembaga yang membantu dalam segi pemasaran Gapoktan Silih
Asih. LPS membantu memasarkan beras SAE ke daerah-daerah Jakarta, Bogor
dan sekitarnya. LPS sangat membantu Gapoktan dalam mencari daerah
pemasaran.
Ancaman-ancaman yang dihadapi Gapoktan Silih Asih antara lain :
1. Perubahan cuaca yang tak menentu
Kabupaten Bogor merupakan Kabupaten yang tidak menentu cuacanya
karena Bogor dikatakan kota hujan, sehingga dengan tidak menentunya cuaca
akan mempengaruhi keberlangsungan produksi beras SAE. Sehingga terlihat
bagaimana produksi beras di saat musin kemarau dan hujan, dan hasilnya pun
tidak dapat diperkirakan dengan baik.
2. Persaingan dalam industri
Persaingan dalam industryimerupakan ancaman untuk gapoktan Silih Asih
karena dengan adanya pesaing dapat menjadikan Gapoktan untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas beras SAEdan memenangkan persaingan.
3. Adanya diversifikasi produk pangan
Meskipun beras merupakan makanan pokok sebagian masyarakat
Indonesia tetapi dengan adanya diversifikasi produk pangan menjadi ancaman
untuk Gapoktan Silih Asih agar terus mempertahankan produknya agar tidak
tergantikan oleh produk pangan yang lainnya.