bab09 - icl7109

25
Teknik Akuisisi Data 62 7. ICL 7109 Spesifikasi Dual Slope ADC dengan 12 bit biner ditambah dengan bit polaritas dan over range Output kompatibel dengan TTL, THREE STATE, Mode Handshake UART untuk interfacing dengan mikroprosesor secara paralel dan serial. Input RUN/-HOLD dan STATUS dapat digunakan untuk memonitor dan mengendalikan konversi Input dan referensi diferensial Noise rendah sekitar 15 uV PP Arus input sekitar 1 piko Ampere Konversi 30 data per detik Osilator ON CHIP jika beroperasi pada 3.58 MHz akan menghasilkan 7.5 data per detik dengan rejeksi 60 Hz atau dapat juga menggunakan osilator RC untuk frekuensi clock. Diskripsi ICL7109 mempunyai performansi yang tinggi, CMOS, ADC integrator daya rendah yang didisain untuk interface dengan mikroprosesor secara mudah Output data (12 bit, polaritas dan over range) dapat langsung diakses dengan mengendalikan 2 bit input enable dan chip select untuk interface single parallel.. Mode handshake UART disediakan agar ICL7109 bekerja dengan standar industri dalam transmisi data serial. Input RUN/-HOLD dan STATUS dapat digunakan untuk memonitor dan mengendalikan konversi

Upload: cakmad69

Post on 17-Jul-2016

61 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ICL7109

TRANSCRIPT

Teknik Akuisisi Data 62

7. ICL 7109

Spesifikasi Dual Slope ADC dengan 12 bit biner ditambah dengan bit polaritas

dan over range

Output kompatibel dengan TTL, THREE STATE, Mode Handshake

UART untuk interfacing dengan mikroprosesor secara paralel dan

serial.

Input RUN/-HOLD dan STATUS dapat digunakan untuk memonitor

dan mengendalikan konversi

Input dan referensi diferensial

Noise rendah sekitar 15 uVPP

Arus input sekitar 1 piko Ampere

Konversi 30 data per detik

Osilator ON CHIP jika beroperasi pada 3.58 MHz akan menghasilkan

7.5 data per detik dengan rejeksi 60 Hz atau dapat juga menggunakan

osilator RC untuk frekuensi clock.

Diskripsi

ICL7109 mempunyai performansi yang tinggi, CMOS, ADC

integrator daya rendah yang didisain untuk interface dengan mikroprosesor

secara mudah

Output data (12 bit, polaritas dan over range) dapat langsung diakses

dengan mengendalikan 2 bit input enable dan chip select untuk interface

single parallel.. Mode handshake UART disediakan agar ICL7109 bekerja

dengan standar industri dalam transmisi data serial. Input RUN/-HOLD dan

STATUS dapat digunakan untuk memonitor dan mengendalikan konversi

Teknik Akuisisi Data 63

ICL7109 memberikan ke pengguna akurasi yang tinggi, rendah

noise, low drift dan AD konverter dual slope integrating, noise rendah sekitar

15 uVPP, arus input sekitar 1 piko Ampere, konsumsi daya 20 mW.

gambar 7.1. Pin ICL7109

PIN SIMBOL DISKRIPSI

1 GND Ground digital

2 STATUS HIGH selama integrate dan de integrate sampai data di latch. LOW jika analog dalam konfigurasi auto zero

3 POL HIGH untuk input positif

4 OR HIGH jika input overrange

5 B12 B12 Most Significant Bit Three state

6 B11 B11 HIGH = True Three state

7 B10 B10 HIGH = True Three state

8 B9 B9 HIGH = True Three state

9 B8 B8 HIGH = True Three state

10 B7 B7 HIGH = True Three state

11 B6 B6 HIGH = True Three state

12 B5 B5 HIGH = True Three state

13 B4 B4 HIGH = True Three state

14 B3 B3 HIGH = True Three state

15 B2 B2 HIGH = True Three state

16 B1 B1 Least Significant Bit Three state

17

TEST

HIGH jika operasi normal, LOW untuk memaksa semua bit output HIGH. Hanya digunakan untuk tester. Dihubungkan ke +5 untuk operasi normal

Teknik Akuisisi Data 64

PIN SIMBOL DISKRIPSI

18 -LBEN Low Byte Enable. Jika Mode (pin 21) LOW dan CE/LOAD LOW dan LBEN LOW maka output bit yang aktif B1 sampai B8

19

-HBEN

High Byet Enable. Jika Mode (pin 21) LOW dan CE/LOAD LOW dan HBEN LOW maka output bit yang aktif B9 sampai B12 dan POL,OR

20 -CE/LOAD Chip Enable Load. Jika Mode (pin 21) LOW. CE/LOAD LOW berfungsi sebagai master output enable, dan jika HIGH, B1- B12, POL, OR tidak berfungsi. Jika Mode (pin 21) HIGH, CE/LOAD berfungsi sebgai strobe untuk moide handshake.

21 MODE Bekerja bersama dengan pin 18,19,20

22 OSC IN Osilator Input

23 OSC OUT Osilator Output

24 OSC SEL Oscillator Select : Input HIGH akan mengkonfigurasi bersama dengan OSC IN, OSC OUT dan BUF OSC OUT sebagai osilator RC, clock akan se fase dan duty cycle = BUS OSC OUT

25 BUF OSC OUT Buffer Osilator Output

26 RUN/-HOLD Input HIGH -> Konversi tiap 8192 pulsa clock Input LOW -> Konversi lengkap, berhenti pada hitungan ke 7 dari Auto Zero sebelum integrasi.

27 SEND Digunakan dalam mode handshake untuk menunjukkan kemampuan peralatan luar dalam menerima data. Dihubungkan ke + 5 jika tidak digunakan.

28 V- Tegangan catu daya, normal -5 V terhadap GND

29 REF OUT Output tegangan referensi, normalnya 2.8 V di bawah V+

30 BUFFER Buffer Amplifier Output

31 AUTO- ZERO Titik auto zero

32 INTEGRATOR Integrator output

33 COMMON Analog common – system auto zero terhadap COMMON

34 INPUT LO Differential Input LOW

35 INPUT HI Differential Input HIGH

36 REF IN + Referensi Input + Differensial

37 REF CAP + Kapasitor referensi +

38 REF CAP - Kapasitor referensi -

39 REF IN- Referensi Input - Differensial

40 V+ Tegangan catu daya, normal +5 V terhadap GND

Teknik Akuisisi Data 65

Diskripsi detail

Bagian Analog

Gambar 7.2. Bagian analog ICL 7109

Gambar 7.2. menunjukkan rangkaian ekivalen dari ICL7109. Jika

input RUN/-HOLD dibiarkan terbuka atau dihubungkan ke V+, rangkaian

akan melakukan konversi pada waktu yang ditentukan oleh frekuensi clock

nya. (8192 clock per siklusnya). Masing-masing siklus pengukuran dibagi

menjadi 3 fase seperti ditunjukkan dalam gambar 7.3. Fase 1 adalah auto zero

(A Z), fase 2 Signal Integrate (INT) dan fase 3 de-integrate (D E).

Teknik Akuisisi Data 66

Gambar 7.3. Waktu konversi (RUN/-HOLD HIGH)

Fase auto zero

Selama fase ini, ada 3 hal yang terjadi. Pertama, input HIGH dan

LOW dilepas dari pin dan dihubungsingkatkan secara internal dengan

COMMON analog, Kedua, kapasitor referensi dihubungkan dengan tegangan

referensi. Ketiga, loop feedback ditutup agar sistem mencharge kapasitor

auto zero, CAZ untuk mengkompensasi tegangan offset dari buffer amplifier,

integrator dan komparator. Karena komparator termasuk dalam loop, akurasi

AZ dibatasi oleh noise sistem saja. Di beberapa kasus, offset input kurang dari

10 uV.

Fase Integrasi Sinyal

Selama fase ini, lup auto zero ditutup, hubung singkat internal

dibuang dan input internal HIGH dan LOW dihubungkan dengan pin

eksternal. ADC kemudian mengintegrasikan tegangan differensial antara

HIGH dan LOW untuk waktu yang tetap. Tegangan differensial ini dapat

Teknik Akuisisi Data 67

berada dalam range input yang lebar. Akhir dari fase ini adalah polaritas

tegangan ditentukan.

ADC ini dioptimasikan untuk operasi dengan COMMON analog

yang dekat dengan digital ground. Dengan catu daya +5 V dan – 5 V, ADC

ini dapat membaca input 4 V skala penuh negatif atau positif.

Referensi diferensial

Tegangan referensi dapat dihasilkan dari catu daya ADC. Sumber

utama dari COMMON MODE ERROR adalah tegangan roll over yang

disebabkan oleh kapasitor referensi kehilangan atau ketambahan muatan. Jika

tegangan bertambah, kapasitor referensi dapat menaikkan gain atau tegangan

ketika de integrasi sinyal positif dan menurunkan tegangan jika de integrasi

sinyal negatif. Perbedaan referensi untuk tegangan input positif dan negatif

akan menyebabkan error roll over. Dengan memilih kapasitor yang cukup

besar, error dapat dikurangi kurang dari 0.5 counter. Dapat juga

diminimumkan dengan tegangan COMMON MODE dekat dengan

COMMON analog.

Pemilihan harga komponen

Untuk performansi optimum dari bagian analog, pemilihan nilai

resistor dan kapasitor integrator, kapasitor auto zero, tegangan referensi dan

kecepatan konversi harus hati-hati. Pemilihan nilainya harus disesuaikan

dengan aplikasi khususnya.

Sebagai contoh, tegangan suplly +/-5 V dan COMMON dihubungkan ke

ground, maka tegangan input skala penuhnya adalah +/- 4 Volt. Karena output

integrator dapat berada 0.3 volt dari catu daya tanpa mengganggu linearitas,

output integrator 4 V dapat berada 0.7 V. Catu daya +/-5 V dan

Teknik Akuisisi Data 68

Resistor Integrator

Buffer amplifier dan integrator mempunyai tahapan output kelas A dengan

arus 100 uA. Amplifier dan integrator memberikan arus 20uA yang tidak

linier. Resistor integrator sebaiknya mempunyai nilai yang besar untuk

menjaga daerah linier dari range tegangan input. Untuk skala penuh 409.6

mV, besarnya resistor integrator adalah 200 Kohm dan 20 Kohm untuk skala

4.096 V. Untuk nilai yang lain, gunakan rumus :

A

fullscaleRINT

20

Kapasitor integrator

Kapasitor integrator sebaiknya dipilih agar bisa memberikan jangkauan

tegangan yang maksimum (mendekati 0.3 V dari tegangan catu daya). Untuk

ICL7109 dengan catu daya 5 V analog common dihubungkan ke GND,

jangkauan output integrator yang normal adalah 3.5 sampai 4 V. Untuk

konversi 7 ½ per detik (frekuensi clock 61.72 KHz) yang diberikan oleh

kristal, harga nominal CINT = 0.15 uF dan CAZ = 0.33 uF. Untuk frekuensi

clock yang lain, gunakan rumus berikut ini :

swingvoltageoutputegrator

AclockxperiodaCINT

...int

20.2048

Kapasitor Teflon dianjurkan digunakan sebagai kapasitor integrator karena

hanya memberikan error 0.5 count saja

Kapasitor Auto Zero

Ukuran dari kapasitor auto zero berpengaruh pada noise dari system :

ukuran fisik yang lebih kecil dan hargfa yang lebih besar akan mengurangi

Teknik Akuisisi Data 69

noise dari system secara keseluruhan. CAZ tidak bisa dinaikkan tanpa batas,

penempatan yang paralel dengan kapasitor integrator membentuk time

constant R-C yang menentukan kecepatan recovery dari beban dan error yang

terjadi pada akhir dari siklus auto zero. Untuk skala penuh 409.6 mV dimana

noise sangat berperan dan resistor integrator kecil, harga dari CAZ harus dua

kali CINT agar tercapai keadaan optimum. Sedangkan pada skala penuh 4.096

V dimana recovery lebih penting dari noise, harga CAZ = CINT.

Untuk membuang noise, bagian luar dari CAZ sebaiknya

dihubungkan dengan titik sambung dari R-C dan bagian dalam dengan pin 31.

Bagian luar dari CINT dihubungkan dengan sambungan R-C. Kapasitor Teflon

dianjurkan untuk suhu di atas 85o C

Kapasitor Referensi

Kapasitor 1 uF memberikan hasil yang memuaskan. Dalam beberapa

hal dimana tegangan common mode referensi digunakan dan skala penuh

4096.5 mV digunakan, kapsitor yang lebih besar diperlukan untuk mencegah

error roll over. Biasanya 10 uF dapat mengurangi error roll over sampai 0.5

hitungan. Kapasitor Teflon dianjurkan untuk suhu di atas 85o C

Tegangan referensi

Input analog yang dibutuhkan untuk membuat output skala penuh

4.096 hitungan adalah VIN = 2 Vref. Untuk skla normal, referensi 2.048 V

digunakan untuk skala penuh 4.096 V dan 204.8 mV digunakan untuk 0.4096

V. Dalam beberapa aplikasi dimana AD digunakan untuk membaca output

dari sensor, akan timbul skala faktor lain diantara tegangan output absolut

yang diukur dengan output digital yang diinginkan. Sebagai contoh, dalam

system timbangan, disainer menginginkan skala penuh pembacaan jika

Teknik Akuisisi Data 70

tegangan sensor 0.682 V. Selain menurunkan input menjadi 409.6 mV,

tegangan input yang diukur harus mempunyai referensi 0.341 V. Nilai yang

sesuai untuk resistor integrator adalah 33 Kohm dan kapasitor integrator 0.15

uF. Hal ini akan menghindarkan pembaigan input. Keuntungan lain dari

system ini terjadi jika zero digunakan untuk input yang tidak 0 V.

Sumber referensi

Kestabilan tegangan referensi adalah faktor utama dalam akurasi absolut

keselurahan dari konverter. Resolusi dari ICL7109 pada 12 bit adalah 1 / 4096

atau 244 ppm, sehingga jika referensi mempunyai koefisien temperatur 80

ppm / oC, perbedaan temperatur 3

oC akan menyebabkan error absolut 1 bit.

Untuk alasan itulah, dianjurkan memakai referensi luar dengan kualitas yang

sangat baik.

ICL7109 menyediakan REF OUT (pin 29) yang dapat digunakan dengan

bantuan rangkaian pembagi tegangan (resistor) untuk menghasilakn tegangan

referensi yang sesuai. Output ini akan menarik 20 mA tanpa menggangu

tegangan. Tegangan output nominal 2.8 V di bawah V + dan mempunyai

koefisien temperatur 80 ppm / oC. Jika menggunakan referensi onboard, REF

OUT (pin 29) sebaiknya dihubungkan ke REF – (pin 39) dan REF+

dihubungkan ke keluaran potensiometer (multiturn) yang diletakkan antara

REF OUT dan V+. Rangkaian untuk referensi 204.8 mV ditunjukkan pada

gambar sebelumnya. Untuk referensi 2.048 mV, resistor dibuang dan

multiturn 25 K dipasang antara REF OUT dan V+.

Perhatian : jika pin 29 dan 39 dijadikan 1 dan pin 39 secara tidak sadar

terhubung ke pin 40, tegangan referensi menyebabkan arus yang masuk IC

dapat merusak IC, untuk itu dipasang resistor 1K seri dengan pin 39

Teknik Akuisisi Data 71

Diskripsi lengkap

Bagian Digital

Termasuk osilator clock dan rangkaian pen-skala, counter 12 bit

dengan output latch dan driver 3 state output yang kompatibel dengan TTL,

polaritas, overange dan kontrol logika., logika handshake UART seperti pada

gambar

Untuk konsumsi daya minimum, semua input harus berada pada

tegangan 0 (LOW) dan V+ (HIGH). Input dari TTL sebaiknya mempunyai

resistor pull up 3 – 5 K agar tahan terhadap noise

gambar 7.4. Bagian digital

Mode Input

Mode Input digunakan untuk mengendalikan mode output dari

konverter. Jika pin MODE LOW atau dibiarkan terbuka (pin ini harus ada

resistor pull down), konverter akan mempunyai mode output “DIRECT”. Jika

Teknik Akuisisi Data 72

MODE PULSE HIGH, konverter akan mempunyai mode handshake UART

dan menghasilkan data 2 byte, kemudian kembali ke mode “DIRECT”. Jika

MODE dibiarkan HIGH, maka konverter akan mempunyai mode handshake

pada akhir dari setiap siklus konversi

Status Output

Selama siklus konversi, output STATUS berubah menjadi HIGH pada awal

SIGNAL INTEGRATE (fase 2) dan menjadi LOW 1 ½ periode clock setelah

data baru dari konversi disimpan di output latch. Lihatlah gambar 7.3, sinyal

ini digunakan sebagai tanda dari “data valid” (data tidak berubah selama

STATUS LOW) untuk mengkatifkan inerupsi atau monitoring status dari

konverter.

Input RUN/-HOLD

Jika input RUN/-HOLD HIGH, atau dibiarkan terbuka, rangkaian akan terus

melakukan siklus konversi, memperbarui output latch setelah zero crossing

selama deintegrate siklus konversi (fase 3). Pada modeini siklus konversi

dilakukan dalam periode clock 8192.

gambar 7.5 Operasi RUN/-HOLD

Teknik Akuisisi Data 73

Jika RUN/-HOLD LOW di setiap saat selama deintegrate (fase 3)

setelah zero crossing terjadi, rangkaian akan segera menghentikan deintegrate

dan loncat ke auto zero. Fitur ini dapat menghilangkan waktu yang terbuang

dalam deintegrate setalah zero crossing. Jika RUN/-HOLD tetap LOW,

konverter akan meminimisasi waktu auto zero dan tetap menunggu sampai

RUN/-HOLD menjadi HIGH. Konverter akan mulai integrate (fase 2) pada

konversi berikutnya (output STATUS akan menjadi HIGH) 7 clock setelah

level HIGH dideteksi pada RUN/-HOLD.

Menggunakan input RUN/-HOLD dalam kondisi ini akan

mempermudah interface “KONVERSI SESUAI PERMINTAAN”digunakan.

Konverter mungkin akan diam dalam auto zero dengan RUN/-HOLD LOW.

Jika RUN/-HOLD menjadi HIGH, konversi dimulai dan jika -STATUS

menjadi LOW data baru menjadi valid. RUN/-HOLD dapat juga menjadi

LOW yang akan menghentikan deintegrate dan memastikan waktu auto zero

menjadi minimum sebelum konveri berikutnya.

Alternatif lain, RUN/-HOLD dapat digunakan untuk meminimisasi

waktu konversi dengan menjadikan LOW selama deintegrate, setelah zero

crossing dan menjadi HIGH setelah titik HOLD dicapai. Input RUN/-HOLD

dapat dilakukan dengan menghubungkan ke output BUFFER OSCILLATOR.

Pada mode ini, waktu konversi tergantung pada nilai input yang diukur.

Jika RUN/-HOLD menjadi LOW dan tetap LOW selama auto zero (fase 1),

konverter akan berhenti pada akhir dari auto zero dan menunggu RUN/-

HOLD menjadi HIGH. Integrate (fase 2) akan mulai setelah 7 clock setelah

didteksi kondisi HIGH.

Teknik Akuisisi Data 74

Direct Mode

Jika pin MODE dibiarkan LOW, output data akan dikendalikan oleh terminal

input byte dan chip enable. Semua input ini semuanya aktif LOW dan

membutuhkan resistor pull up untuk memastikan keadaan tidak aktif, HIGH

atau terbuka., Ketika chip enable LOW dan byte enable LOW, output byte

akan aktif dan data dapat diambil secara paralel. Input kontrol ini bersifat

asinkron terhadapa clock konverter, sehingga data dapat diambil setiap saat.

Hal ini memungkinkan akses data selama data tersebut diperbarui.

Sinkronisasi dilakukan hanya dengan memonitor output STATSUS. Data

tidak akan diperbarui selama STATUS LOW.

Tabel 7.1 Waktu yang dibutuhkan dalam Direct Mode

Diskripsi Simbol Minimum Tipikal Maksimum Unit

Lebar Byte Enable tBEA 350 220 - ms

Waktu Data Akses dari byte enable

tDAB - 210 350 ms

Waktu hold data dari byte enable

TCHB - 150 300 ms

Lebar chipo enable tCEA 400 260 - ms

Waktu Data Akses dari chip enable

tDAC - 260 400 ms

Waktu hold data dari chip enable

tDHC - 240 400 ms

gambar 7.6. diagram waktu direct mode

Teknik Akuisisi Data 75

Mode Handshake

Mode ini merupakan alternatif interfacing dengan ICL7109 dengan sistem

digital dimana ADC menjadi aktif dengan mengendalikan aliran data selain

dengan chip dan byte enable. Mode ini didisain tanpa memerlukan logika

eksternal.

Teknik Akuisisi Data 76

Teknik Akuisisi Data 77

Teknik Akuisisi Data 78

Teknik Akuisisi Data 79

Teknik Akuisisi Data 80

Teknik Akuisisi Data 81

Teknik Akuisisi Data 82

Teknik Akuisisi Data 83

Teknik Akuisisi Data 84

ICL DENGAN PPI

Teknik Akuisisi Data 85

{ 1 0 0 A Cu 0 B Cl } { 1 0 0 1 1 0 1 1 } { PC7 PC6 PC5 PC4 PC3 PC2 PC1 PC0 } { D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 } { PA7 PA6 PA5 PA4 PA3 PA2 PA1 PA0 } { X X X STATUS D11 D10 D9 D8 } uses crt; var status,dataL,dataH : word; data : word; volt : real; begin clrscr; {1 0 0 A Cu 0 B Cl} {1 0 0 1 1 0 1 1} port[$303]:=$9b; repeat

Teknik Akuisisi Data 86

repeat status := port[$301]; status := status and 2; until status = 2; dataL := port[$302]; dataH := port[$300]; dataH := dataH and 15; dataH := dataH shl 8; data := dataH + dataL; gotoxy(10,10);write(' '); gotoxy(10,12);write(' '); gotoxy(10,14);write(' '); gotoxy(10,16);write(' '); delay(10); gotoxy(10,10);write('LOW BYTE : ',dataL); gotoxy(10,12);write('HIGH BYTE : ',dataH); gotoxy(10,14);write('12 BIT : ',data); volt := (data * 0.61) /1000; gotoxy(10,16);write('INPUT : ',volt:4:3); delay(10); until keypressed; end.