baba ii

14
BABA II MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERPADU Deskripsi Singkat Pada Bab II ini membahas tentang Model-model Pembelajaran Terpadu yang sementara ini dipraktekan di negara-negara maju. Petunjuk Mempelajari Modul Agar dapat memahami materi modul ini secara jelas, maka peserta pelatihan harus secara sungguh-sungguh senyediakan diri untuk membaca bahan ajar sebagai telah dideskripsikan di atas. Dengan memahami model-model pembelajaran terpadu secara mendalam peserta akan dapat memperoleh pengetahuan, sikap dan ketrampilan, yang kemudia dapat diaplikasikan dalam pemebelajar diktempat kerjanya masing-masing. Kompetensi Yang Ditargetkan Setelah membaca materi modul ini diharapkan peserta didik ( pendidikan dan pelatihan ) dapat : Mejelaskan model-model pembelajaran terpadu secara benar. Indikator Dengan mempelajari materi bahasan pada bagian ini diharapkan peserta didik dapat mencapai kemampuan dan ketrampilan : 1.Mampu menjelaskan model-model pembelajaran terpadu

Upload: fachrizalrosyid

Post on 30-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bab ii

TRANSCRIPT

BABA II

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERPADU

Deskripsi Singkat

Pada Bab II ini membahas tentang Model-model Pembelajaran Terpadu yang sementara ini dipraktekan di negara-negara maju.

Petunjuk Mempelajari Modul

Agar dapat memahami materi modul ini secara jelas, maka peserta pelatihan harus secara sungguh-sungguh senyediakan diri untuk membaca bahan ajar sebagai telah dideskripsikan di atas. Dengan memahami model-model pembelajaran terpadu secara mendalam peserta akan dapat memperoleh pengetahuan, sikap dan ketrampilan, yang kemudia dapat diaplikasikan dalam pemebelajar diktempat kerjanya masing-masing.

Kompetensi Yang Ditargetkan

Setelah membaca materi modul ini diharapkan peserta didik ( pendidikan dan pelatihan ) dapat :

Mejelaskan model-model pembelajaran terpadu secara benar.

Indikator

Dengan mempelajari materi bahasan pada bagian ini diharapkan peserta didik dapat mencapai kemampuan dan ketrampilan :

1.Mampu menjelaskan model-model pembelajaran terpadu

2.Mampu mengaplikasikan model-model pembelajaran terpadu

Pengantar

Model pembelajaran terpadu pada dasarnya merupakan suatu system pembelajaran yang memungkinkan siswa secara individual maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip prinsip keilmuan secara holistic bermakna dan otentik. Cara pengemasan pengalamab belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengelaman belajar yang diperoleh siswa. Pengalaman belajar yang lebih menunjukkan kaitan unsure-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran terpadu lebih efektif.

Pembelajaran terpadu merupakan model pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa pengalaman belajar menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga memberi pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Ditinjau dari cara memadukan konsep , ketrampilan , topic, dan unit tematiknya menurut Robin Fogarty, 1991 ( dalam Udin Syaefudin Saud, dkk, 2006 : 31 ) menyebutkan ada 10 model yang dapat digunakan dalam pembelajaran terpadu yakni; (1). Model Fragmented, (2) Model Connected, (3) Model Nested, (4) Model Sequenced, (5) Model Shered, (6) Model Webed, (7) Model Treaded, (8) Model Integrated, (9) Model Imersed, (10) Model Networked.

Secara rinci ke sepuluh model pembelajaran terpadu ini diuraikan sebagai berikut :

A. Model Fragmented

Model pembelajaran Fragmated merupakan model yang sama dengan pembelajaran tradisional yang memisah-misahkan disiplin ilmu atas beberapa mata pelajaran. Seperti mata pelajaran ilmu kiomia, fisika, biologi, dalam IPA dan sejarah, geografi, ekonomi dalam IPS. Model ini mengajarkan ilmu-ilmu tersebut secara terpisah-pisah tanpa adanya usaha untuk mengkaitkan atu memadukan. Pelaksanaan pembelajar Fragmated ini kita jumpai pada saat kita menggunakan kurikulum 1975, dimana pada saat itu pembelajaran di SD mata-mata pelajarn yang diberikan dari mulai kelas 1 sampai dengan kelas 6 semuanya terpisah-pisah.

Bentuk model pembelajaran Fragmated dapat dilukistan pada gambar berikut.

Gambar 1.Model Fragmented

B. Model Connected

Model connected dilandasi oleh adanya anggapan bahwa sub-sub bahasan atau materi bahan ajar dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Sub Poko Bahasan sejarah misalnya dapat dipayungkan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ).Penguasaan sub-sub bahasan tersebut merupakan keutuhan dalam membentuk pengetahuan tentang ilmu pengetahuan social. Hanya saja pembentukan pemahaman tentang sesuatu yang berkait dengan ketrampilan dan pengalaman tidak berlangsung secara otomatis, melainkan dikorelasikan dengan materi bahan ajar ilmu yang lain. Tugas guru dalam pembelajaran ini adalah menata sub-sub atau butir-butir bahan ajar untuk satu proses pembelajaran terpadu.

Bentuk model pembelajaran Connected dapat dicermati pada gambar berikut :

Gambar 2. Model Connected

C. Model Nested

Model nested merupakan perpaduan dari berbagai bentuk penguasaan konsep ketrampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Misal pada satuan jam tertentu seorang guru memfokuskan kegiatan pembelajaran pada pemahaman tata bentuk kata, makna kata, dan ungkapan dengan saran pembuahan ketrampilan dalam mengembangkan daya imajinasi, daya berpikir logis, menentukan cirri bentuk, dan makna kata-kata dalam puisimembuat ungkapan dan menulis puisi. Pembelajaran berbagai bentuk penguasaan konsep dan ketrampilan tersebut keseluruhannya tidak harus dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Ketrampilan dalam mengembangkan daya imajinasi dan daya piker logis dalam hal ini disikapi sebagai bentuk ketrampilan yang tergarap saat siswa memakai kata-kata. Membuat puisi.. Bentuk model Nested dapat dicermati pada gambar berikut

Gambar3. Model Nected

D. Model Sequenced

Model sequences merupakan model paduan topic-topik antar mata pelajaran yang berbeda secara paralel. Isi cerita dalam roman sejarah midsalnya, pembahasannya secara parallel atau dalam jam yang sama dapat dipadukan pembelajarannya pada lokasi jam yang sama. Pembelajaran terpadu bertahap merupakan pembelajaran yang ditempuh dengan cara mengajarkan yang secara material memiliki kesamaan materi dan keterkaitan antara keduanya. Keterpaduan ini ditempuh dalam upaya untuk mengutuhkan atau menyatukan materi-materi yang bercirikan sama dan terkait agar lebih menyeluruh dan utuh. Dengan demikian siswa mudah menerima , memahami, menyimpan dan memproduksi serta menghayati makna yang terkandung dalam dua mata pelajaran tersebut. Penerapan model ini secara metodologis lebih praktis dan hemat. Untuk itu penggabungan penggabungan dalam penyampaian materi dapat ditempuh dengan cara mengatur sedemikian rupa waktu, materi secara bertahap. Bentuk model Sequenced dapat dicermati pada gambar berikut :

Gambar 4. Bentuk Sequenced

E. Model Shared

Model shared merupakan perpaduan pembelajaran akibat adanya overlapping konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih. Pembelajaran terpadu model ini merupakan pendekatan atau tata cara yang dilakukan dengan berbagai pokok bahasan diantara mata-mata pelajaran yang tumpang tindih. Pendekatan pembelajaran terpadu ini ditempuh berdasar kentataan bahwa banyak dijumpai adanya satu kemampuan yang pencapaiannya harus diwujudkan melalui dua atau lebih mata-mata pelajaran . SEbagai ksal butir-butir pembelajaran tentang kewarganegaraan dalam PKN, dapat bertumpang tindih deengan butir pembelajaran Pendidikan Pancasila. Dalam model pembelajaran terpadu bentuk ini seorang guru dituntut memiliki kepiawaian untuk memahami secara detail dan terurai konsep-konsep yang berserakan tersebut sehingga menjadi konsep yang utuh. Penggunaan model pembelajaran ini secara metodologis dapat mengembangkan kemampuan dan kreatifitas siswa secara lebih efektif karema pendekatan ini menuntut siswa untuk membuka wawasan dan caraberpikir yang luas dan mendalam melalui pemahaman terhadap konsep secara lintas disiplin ilmu.

Bentuk model pembelajaran Shared ini dapat dicermati pada gambar berikut :

Gambar 5. Model Shered

F. Model Webbed

Model webbed sering disebut juga sebagai model jarring laba-laba, bertolak dari pendekatan tematik sebagai pemadu bahan dan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran terpadu jarring lala-laba adalah model pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan tema tertentu yang kecenderanggnya dapat disampaikan melalui bidang studi yang lain. Dalam hal ini tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam pembelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran. Dengan demikian model ini merupakan model yang menggunakan pendekatan tematil lintas bidang studi. Model ini pada umumnya digunakan pada lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini termasuk pada pendidikan Taman Kanak-kanak. Bentuk model pembelajaran webbed dapat dicermati pada gambar berikut :

Bambar 6. Model Webbed

G. Model Threaded

Model pembelajaran ini merupakan model bergalur , dimana pendekatan pembelajaran yang ditempuh dengan cara mengembangkan gagasan pokok yang merupakan benang merah yang berasal dari satu tema yang bersumber dari berbagai disiplin ilmu. Model Threated merupakan model pemaduan bentuk ketrampilan, missal melakukan prediksi dan estimasi, dalam matematika, ramalan terhadap kejadian-kejadian, antisipasi cerita dalam novel, dan lain-lain. Model Threated ini terfokus pada apa yang disebut meta curriculum. Bentuk model Threated ini dapat dicermati pada gambar berikut :

Gambar 7. Model Threated

H. Model Integrated

Model integrated merupakan poerpaduan dari sejumlah topic atau ahan ajar yang berbeda-beda tetapi esensinya sama dalam sebuah tema tertentu. Model ini berangkat dari adanya tumpang tindih konsep pengalaman, ketrampilan dan sikap yang menuntut adanya pengintegrasian multi disiplin. Dalam kaitan ini perlu adanya satu tema yang dapat ditinjau dari berbagai disiplin ilmu dalam pemecahan topik masalah. Model ini memerlukan bentuk organisasi kurikulum integrated curriculum . Bentuk model integrated sebagai berikut :

Gambar 8. Model Intrgrated

I. Model Immersed

Model immersed dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman yang dihubungkan dengan medan pemakaiannya. Dalam model ini kon ten atau isi kurikulum dilihat melalui satu pandangan lensa atau bingkai / frim. Individu mengintegrasikan semua pengalaman dari semua bidang studi atau bahan ajar dengan mengaitkan gagasan-gagasan melalui minatnya. Pada model ini menuntut keterpaduan secara internal atau intrinsik yang dilakukan oleh siswa tanpa intervensi dari luar. Dalam pembelajaran siswa harus sudah memiliki kemampuan sebagai seorang ahli, sehingga model ini hanya sesuai untuk diterapkan pada siswa menengah atau perguruan tinggi. Bentuk model immersed dapat dicermati pada gambar berikut :

Gambar 9. Model Immersed

J. Model Networked

Model networked merupakan model pemaduan pembelajaran yang mengendalikan kemungkinan pengubahan konsepsi , bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk ketrampilan baru, setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda-beda. Belajar berlangsung secara terus menerus diskapi sebagai proses yang berlangsung terus menerus karena adanya hubungan timbal balik antara pemahaman dengan kenyataan yang dihadapi.

Bentuk model Networked dapat dicermati pada gambar berikut :

Gambar 10. Model Networked

Rangkuman

Model pembelajaran terpadu pada garis besarnya dibedakan menjadi 10 jenis. Kesepuluh jenis pembelajaran terpadu terdiri dari; (1) Model Fragmatis, (2) Model Connected, (3) Model Nected, (4) Model Sequenced, (5) Model Shered, (6) Model Webbed, (7) Model Threaded, (8) Model Integrated, (9) Model Immersed, (10) Model Networked. Maing-masing model memiliki kesesuaian sendiri-sendiri dalam aplikasinya. Untuk jenjang pendidikan Tamak Kanak-kanak dan Sekolah Dasar tingkat awal pembelajaran akan lebih baik bila menggunakan model Webbed dan model In tegrated. Kedua model ini pembelajaran bertumpu pada tema-tema yang dikembangkan melalui beberapa materi atau bahan ajar yang dipadukan ke dalam tema tertentu sehinbgga pengalaman belajar siswa akan lebih sesuai dengan tingkat perkembangan siswa yang masih memiliki pengalaman yang bersifat global dan holistic.

Model pembelajaran terpadu yang lain selain model Webbed dan model Integrated, akan lebih sesuai bila digunakan pada jenjang pendidikan menengah dan perguruan tinggi.

Tugas / Tagihan

1. Sebutkan model pembelajaran terpadu yang cocok atau sesuai untuk diterapkan pada jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak dan SD tingkat awal.

2. Beri penjelasan perbedaan pendekatan pembelajaran terpadu dengan pendekatan pembelajaran berdasar mata pelajaran.

3. Mengapa pada jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak dan SD tingkat awal pembelajaran disajikan melalui pendekatan tematik ?

Rambu-rambu Kunci Jawaban

1. Model pembelajaran terpadu yang dipandang sesuai untuk diterapkan pada jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak dan SD tingkat awal ialah model Webbed dan model integrated.

2. Perbedaan pendekatan pembelajaran terpadu dengan model pembealajar berdasar mata pelajaran yakni; pada model pembelajaran terpadu materi atau bahan ajar diramu dalam satu tema yang didalamnya dimasukkan beberapa bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa pada satu kegiatan belajar. Sedangkan pada pembelajar berdasar mata pelajaran, penyajian bahan ajar diberikan kepada siswa secara terpisah-pisah antara pelajaran yang satu dengan pelajaran yang lain. Jadi masing-masing mata pelajaran berdiri sendiri sendiri.

3. Sebab pada anak tingkat Taman Kanak-kanak dan SD tingkat awal, kemampuan berpikir mereka masih bersifat global. Oleh sebab itu materi pembelajaran dsalam satu kegiatan belajar sebaiknya diramu dalam bentuk sajian yang dapat memuat berbagai materi atau bahan ajar. Dengan pendekatan pembelajaran terpadu berarti proses belajar yang diselenggarak guru akan sesuai dengan perkembangan jiwa anak yang masih memilki pola piker yang global dan holistik