bab_i-babvasasa.docx

94
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi Jaringan Komputer , sebagai salah satu cabang dari bidang Teknologi Komunikasi dan Informasi (ICT) telah diterapkan pada berbagai bidang usaha, baik perusahaan kecil, menengah maupun perusahaan berskala besar. Jaringan komputer memungkinkan adanya proses komunikasi antar satu perangkat jaringan (computer, hub, switch, router, dll) dengan perangkat jaringan yang lain dalam satu jaringan. Komunikasi merupakan faktor yang sangat esensial dalam kegiatan operasional suatu perusahaan. Komunikasi terkait dengan data. Bagaimana data tersebut dikirim, bagaimana data diterima, bagaimana data tersebut tidak diambil oleh orang yang tidak berhak untuk menerimanya. Dalam perkembangannya, terdapat banyak masalah yang dihadapi oleh jaringan komputer, misalnya masalah kecepatan koneksi antar perangkat jaringan, kompatibilitas antar perangkat keras dalam jaringan, kompatibilitas antara perangkat lunak dengan perangkat keras, kompatibilitas antar perangkat lunak dalam jaringan, masalah sistem keamanan 1

Upload: tigertrendy

Post on 28-Nov-2015

31 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

adsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsdadsfdfdfsd

TRANSCRIPT

Page 1: BAB_I-BABVasasa.docx

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknologi Jaringan Komputer , sebagai salah satu cabang dari bidang Teknologi

Komunikasi dan Informasi (ICT) telah diterapkan pada berbagai bidang usaha, baik

perusahaan kecil, menengah maupun perusahaan berskala besar. Jaringan komputer

memungkinkan adanya proses komunikasi antar satu perangkat jaringan (computer, hub,

switch, router, dll) dengan perangkat jaringan yang lain dalam satu jaringan. Komunikasi

merupakan faktor yang sangat esensial dalam kegiatan operasional suatu perusahaan.

Komunikasi terkait dengan data. Bagaimana data tersebut dikirim, bagaimana data

diterima, bagaimana data tersebut tidak diambil oleh orang yang tidak berhak untuk

menerimanya.

Dalam perkembangannya, terdapat banyak masalah yang dihadapi oleh jaringan

komputer, misalnya masalah kecepatan koneksi antar perangkat jaringan, kompatibilitas

antar perangkat keras dalam jaringan, kompatibilitas antara perangkat lunak dengan

perangkat keras, kompatibilitas antar perangkat lunak dalam jaringan, masalah sistem

keamanan jaringan, system manajemen jaringan, system perancangan jaringan, dan lain –

lain. Mengetahui betapa pentingnya teknologi jaringan komputer saat ini maka penulis

mencoba menganalisa suatu teknologi jaringan komputer yang diterapkan di PT.PINDAD

(Persero) sebagai bahan pembelajaran dan juga “Perancangan Jaringan Departemen

Harfas di PT.PINDAD (Persero)”.

1

Page 2: BAB_I-BABVasasa.docx

1.2. Identifikasi masalah

Dari uraian latar belakang di atas maka dapat diperoleh beberapa identifikasi masalah sebagai

berikut:

1. Memperbarui Jaringan computer dan alokasi baru pembuatan jaringan di department

HARFAS.

2. Topologi yang di gunakan saat ini juga device dan accessories jaringan apa saja yang di

gunakan.

3. Best Path atau jalur terbaik yang akan di gunakan dalam perancangan jaringan di Harfas

yang masih menggunakan kabel telfon semagai media transmisi data.

4. JOB Deskripsi di departmen Harfas pada penerapan jaringan yang akan di rancangan.

5. Kebutuhan device jaringan baru dan budget yang di butuhkan untuk membuat jaringan

baru di departmen Harfas.

1.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada identifikasi masalah di atas maka dapat diambil suatu perumusan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana menganalisis semua komponen yang ada di departmen ORSIS dan Harfas

2. Komponen atau device jaringan apa yang di butuhkan untuk mendesign jaringan di

departmen harfas.

3. Bagaimana mencari Jalur Kable untuk menentukan jalur Fiber Optic ke departmen

Harfas.

4. Menentukan budget yang akan di keluarkan untuk instalasi jaringan di departmen Harfas.

2

Page 3: BAB_I-BABVasasa.docx

1.4. Tujuan PKL/Maggang

a. Tujuan Umum

1. Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam melakukan

pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

2. Agar mahasiswa dapat mengetahui rancangan jaringan dan perancangan jaringan

baru di department Harfas PT.Pindad (Persero).

3. Agar mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja praktis

sehingga secara langsung dapat menemukan dan memberikan penyelesaian

masalah yang ada dalam Rancangan jaringan computer yang ada di PT.Pindad

(Persero).

4. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai praktek dalam dunia kerja

sehingga dapat memberikan bekal kepada mahasiswa untuk terjun langsung ke

lapangan.

b. Tujuan Khusus

1. Mengetahui Topologi dan Rancangan jaringan di department ORSIS PT.Pindad

(Persero) dan device yang di gunakan disana.

2. Memahami dan meneliti seraca langsung pembuatan jaringan baru yang meliputi

departmen Harfas untuk menghasilkan jaringan yang efektif.

3. Untuk member laporan tertulis tentang perancangan jaringan yang kami

rancangan di department Harfas PT.Pindad (Persero), sekaligus memberikan

bahan masukan pada Fakultas Ilmu & Tekhnik Komputer Universitas Komputer

Indonesia.

3

Page 4: BAB_I-BABVasasa.docx

1.5. Manfaat PKL/Maggang

a. Bagi Mahasiswa

1. Dapat mengetahui lebih jauh realita ilmu yang telah diterima di perkuliahan

dengan kenyataan yang ada di lapangan.

2. Memperdalam dan meningkatkan ketrampilan dan kreativitas diridalam

lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.

3. Dapat menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri

dalam lingkungan kerjanya di masa mendatang.

4. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman selaku generasi yang di didik

untuk siap terjun langsung di masyarakat khususnya di lingkungan kerjanya.

b. Bagi Fakultas

1. Sebagai bahan evaluasi kurikulum yang telah diterapkan, serta menemukan

penyesuaiannya dengan kebutuhan tenga kerja yang kompeten dalam bidangnya.

2. Untuk memperkenalkan instansi pendidikan Jurusan Sistem Informasi, Fakultas

Ilmu & Teknik Komputer, Universitas Komputer Indonesia kepada Badan Usaha

yang membutuhkan lulusan Fakultas Ilmu & Teknik Komputer.

c. Bagi Instansi

1. Sebagai sarana kerjasama antara perusahaan dengan Fakultas Ilmu & Tekni

Komputer, Universitas Komputer Indonesia di masa yang akan datang.

1.6. Batasan Masalah

Sesuai dengan tujuan kerja praktek dan perumusan masalah di atas maka dari itu

kami membatasi kerja praktek kam meliputi jaringan di departmen ORSIS dan Harfas

4

Page 5: BAB_I-BABVasasa.docx

saja. Disini kami lebih mendalami bagaimana topologi jaringan di department Orsis dan

bagai mana merancangan alokasi jaringan baru di departmen Harfas.

5

Page 6: BAB_I-BABVasasa.docx

BAB II

Profil Umum PT.PINDAD (Persero)

2.1. Sejarah Singkat dan Perkembangan PT.PINDAD (Persero)

PT. PINDAD adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam

bidang Produk Militer dan Produk Komersial. PT.PINDAD (Persero) termasuk dalam

jajaran sepuluh BUMN industri strategis di bawah koordinasi Badan Pengelola Industri

Strategis (BIPS). BUMN yang termasuk dalam jajaran industri strategis tersebut adalah

PT. Barata (Persero), PT. BBI (Persero), PT. Dahana (Persero), PT. INKA (Persero), PT.

INTI (Persero), PT. Krakatau Steel (Persero), PT. PAL (Persero), dan PT. PINDAD

(Persero) sendiri. Kegiatan PT. PINDAD mencakup desain dan pengembangan, rekayasa,

perakitan dan fabrikan serta perawatan. PT. PINDAD (Persero) berlokasi di Bandung,

Jawa Barat dan di Turen, Jawa Timur. Luas area pabrik dan perkantoran di Bandung

seluas 66 ha, sedangkan di Turen seluas 159 ha. Berdiri pada tahun 1908 sebagai bengkel

peralatan militer di Surabaya dengan nama Artillerie Constructie Winkel (ACW),

bengkel ini berkembang menjadi sebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama

pengelola menjadi Artillerie Inrichtingen (AI)kemudian dipindahkan lokasinya ke

Bandung pada tahun 1923.

Pada tahun 1942, di masa penjajahan Jepang, namanyaberganti menjadi Dai Ichi Kozo

(DIK)dan pada tahun 1947 berganti nama menjadi Leger Productie Bedrijven (LPB).

Setelah kemerdekaan, Pemerintah Belanda pada tahun 1950 menyerahkan pabrik

tersebut kepada Pemerintah Indonesia, dan pada tanggal 29 April 1950, yang selanjutnya

diperingati sebagai hari jadi Perusahaan, pabrik tersebut diberi nama Pabrik Senjata dan

Mesiu (PSM) yang berlokasi di PT. PINDAD sekarang ini.

6

Page 7: BAB_I-BABVasasa.docx

Pada tahun 1962 Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) berubah menjadi sebuah industri alat

peralatan militer yang dikelola oleh Angkatan Darat, sehingga namanya dirubah menjadi

Perindustrian Angkatan Darat (PINDAD). Pada tanggal 29 April 1983 PT. PINDAD

berubah status menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan nama PT. PINDAD

(Persero). Peralihan tersebut didasarakan pada Surat Keputusan Menteri Pertahanandan

Keamanan dan Menteri Keuangan Republik Indonesia,dengan maksud agar perusahaan

dapat dikelola dan berkembang dengan lebih luwes dan lebih maju lagi.

Dan kemudian pada tahun 1989 perusahaan ini berada dibawah pembinaan Badan

Pengelola Industri Strategis (BPIS), yang merupakan wahana transformasi industri

melalui tahapan alih teknologi dalam jajaran industri strategis di lingkungan BPIS

sebagai Pusat Keunggulan Sistem dan Senjata Tempa. Untuk mampu mengimbangi

peluang dan tantangan sertaperkembangan teknologi yang terus meningkat secara global,

pada awal 1996 dilaksanakan.restrukturisasi dengan memberikan wewenang dan

tanggung jawab yang lebih besar kepada unit-unit produksi sebagai unit usaha

denganmengatur kembali Divisi-Divisi yang ada menjadi Divisi Tempa dan Cor, Divisi

Senjata, Divisi Elektrik, Divisi Mekanik serta Divisi Munisi di Turen. Agar dapat

melakukan usaha di era globalisasi, PT. PINDAD (Persero) telah menerima sertifikat

ISO 9002 untuk Tempa dan Cor pada tahun 1995 dan sertifikat ISO 9001 untuk produk

munisi pada tahun 1996, sedangkan dibidang AMDAL, pada tahun 1995 PT. PINDAD

(Persero) menerima penghargaan dan Menteri Negara Lingkungan Hidup sebagai

perusahaan terbaik dalam pengendalian perencanaan pencemaran Lingkungan. Kemudian

pada tahun 1999 berubah menjadi PT. Prakarya Industri (Persero) dan kemudian berubah

lagi namanya menjadi PT. Bahana Prakarya Industri Strategis (Persero). Dan pada tahun

7

Page 8: BAB_I-BABVasasa.docx

2002 PT. BPIS (Persero) dibubarkan oleh Pemerintah, dan sejak itu PT. PINDAD beralih

status menjadi PT. PINDAD (Persero) yang langsung berada dibawah pembinaan

Kementerian Negara BUMN (KN-BUMN).

2.2. Bidang Usaha :

PT. PINDAD (Persero) dalam kegiatan usaanya, mencakup bidang :

a. Manufaktur

1. Produk senjata dan munisi

2. Produk kendaraan khusus

3. Produk piroteknik, bahan pendorong dan bahan peledak (militer dan komersil)

4. Produk konversi energy

5. Produk komponen, sarana dan prasarana dalam bidang transportasi

6. Produk mesin industri dan peralatan industrial

7. Produk mekanikal, elektrikal, optikal dan opto elektronik

b. Jasa

1. Perekayasaan sistem industrial

2. Pemeliharaan produk/peralatan industry

3. Pengujian mutu dan kalibrasi

4. Konstruksi

5. Permesinan

6. Heat dan Surface treatment

7. Peledakan

8

Page 9: BAB_I-BABVasasa.docx

c. Perdagangan Melaksanakan pemasaran, penjualan dan distribusi produk dan

jasatersebut termasuk produksi pihak lain, baik dalam maupun luar negeri

d. Produk jasa dan lainnya dalam rangka memanfaatkan sisa kapasitas yang dimiliki

perusahaan.

2.3. Logo Perusahaan

Gambar Logo Perusahaan

2.4. Visi dan Misi

Visi

Menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia pada tahun

2023 melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategik.

Misi

Melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan serta

peralatan industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan secara khusus untuk

mendukung pertahanan dan keamanan negara.

2.5. Budaya Organisasi Perusahaan

Elemen Budaya Organisasi PT. PINDAD:

9

Page 10: BAB_I-BABVasasa.docx

2.5.1 Artefak

Sumber manusia yang bergabung dengan PT. Pindad adalah para tenaga

profesional yang memiliki kompetensi khusus di bidang teknologi persenjataan,

teknologi metalurgi, teknologi permesinan dll. Kemampuan mereka di tempa oleh

pengalaman dan pelatihan khusus.

Pengembangan SDM mengacu kepada manajemen SDM berbasis kompetensi

yang mengintegrasikan semua kebijakan di bidang karir, pelatihan, recruitmen,

penilaian prestasi kerja dsb. Direksi dan pegawai dalam melaksanakan tugas

pekerjaan perusahaam bertindak secara hati-hati, mengkaji secara akurat setiap

keputusan yang dibuat beasaskan efisiensi dan efektifitas.Direksi maupun

pegawai bertindak secara profesional dengan tidak mencampurkan urusan pribadi

dalam pekerjaan. Kerahasiaaan diperusahaan sangat dijaga terutama informasi

yang sangat penting.

2.5.2. Nilai-nilai

Di perusahaaan ini sangat memberikan kepuasan dan perlindungan kepada semua

pihak yang berkepentingan dengan perusahaan ini, serta sangat meningkatkan

citra positif dari perusahaan ini. Diperusahaan ini Direksi dan pegawai sangat

menghindari perlakuan istimewa baik pda diri sendiri, keluarga, kelompok,

kerabat, teman maupun pihak lainnya.

Tidak membedakan ras, agama, usia, jenis kelamin untuk dapat bekerja dengan

baik. Dapat menghargai hak-hak pribadi serta menjamin kebebasan individu

untuk berkreasi. Menerapkan ystem pengkajian dan insentif yang adil dan

transparan untuk menarik, memotivasi dan mempertahankan orang-orang yang

10

Page 11: BAB_I-BABVasasa.docx

memiliki kompetensi. Perusahaaan menyediakan sarana komunikasi untuk

mendorong ungkapan isi hati serta komunikasi terbuka mengenai pendapat, sikap

dan keprihatinan pegawai terhadap kebijakan perusahaan.

Kualitas produk maupun jasa yang memenuhi harapan pelanggan akan

berpengaruh terhadap suksesnya bisnis perusahaan. Untuk itu PT. Pindad telah

menerapkan system manajemen mutu sesuai standar ISO 9001/9002 dan ISO

Guide 25. Dalam menjaga komitmen perusahaan terhadap mutu produk, maka

motto “tidak ada kompromi untuk kualitas” mendasari pola pikir dan tindakan

seluruh jajaran operasional perusahaan. Konsistensi komitmen manajemen

tersebut selalu dipelihara dengan melakukan peningkatan dan penyesuaian sistem

manajemen mutu secara berkesinambungan. Dengan demikian diharapkan

produk-produk PT. Pindad dapat memenuhi kepuasan pelanggan dan dapat

membangun kesetiaan pelanggan terhadap produk-produk PT. Pindad.

Perusahaan memberikan informasi yang transparan akan kebutuhan regulasi yang

akan mendorong perkembangan dunia usaha dan perusahaaan. Menangani

permasalahan lingkungan secara efektif dan efisien. Perusahaaan banyak

memberikan kontribusi pada kegiatan kebudayaan dan kegiatan social serta social

kemayarakatan pada para karyawannya. Perusahaan akan melakukan

pengendalian internal secara efektif untuk menjaga keamanan investasi, asset

perusahaan serta mendorong kepatuhan pegawai terhadap ketentuanyang berlaku

baik aturan internal maupun aturan diluar yang berkaitan dengan perusahaan.

11

Page 12: BAB_I-BABVasasa.docx

2.6.1. Struktur Organisasi Perusahaan dan JOB Descripsi KADEB ORSIS

12

DIREKTUR UTAMA

P1

KEPALA SATUAN PENGAWASAN INTEREN

KEPALA SEKRETARIAT PERUSAHAANSP

KEPALA PUSAT PENGAMANAN

PM

KEPALA PUSAT QUALITY ASSURANCE

QA

DIREKTUR PERANCANGAN & PENGEMBANGAN

DIREKTUR ADMINISTRATIF & KEUANGAN

DIREKTUR PRODUK MANUFAKTUR

DIREKTUR PRODUK SISTEM SENJATA

DR KUDMDS

DEPUTI DIREKTUR KEUANGAN

DEPUTI DIREKTUR ADMINISTRASI

DEPUTI DIREKTUR PENELITIAN & PENGEMBANGAN

DEPUTI DIREKTUR PENELITIAN & PENGEMBANGAN

DEPUTI DIREKTUR PENGEMBANGAN USAHA

DEPUTI DIREKTUR PENGEMBANGAN SUMBER DAYA

KEPALA DIVISI BAHAN PELEDAK KOMERSIL

KEPALA DIVISI KENDARAAN HUSUS

KEPALA DIVISI TEMPA & COR

KEPALA DIVISI MESIN INDUSTRI & JASA

KEPALA DIVISI SENJATA

KEPALA DIVISI MINISI

ANAK PERUSAHAAN

JTMUPERUSAHAAN PATUNGAN

HKKKTCMIJOINT OPERATOR

Page 13: BAB_I-BABVasasa.docx

Berikut ini adalah job description dari KADEP ORSIS :

1. Output

Kepala Departement Organisasi dan Sistem disingkat Kadep Orsis adalah seorang pejabat

struktural strata dua yang mempunyai tugas menghasilkan :

a. Sistem Informasi perusahaan

b. Sistem manajemen perusahan

2. Aktivitas Pokok

A. Mengembangkan dan mengimplementasikan system aplikasi komputer

B. Mengelola system komputer/ jaringan

C. Menyelenggarakan pemeliharaan perangkat lunak dan perangkat keras computer.

D. Mengkaji serta mengembangkan organisasi, system prosedur perusahaan

E. Melaporkans emua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/ usul kepada

Deditrenbang Bid Bang Sumber Daya.

KEPALA SUB DEPARTEMEN PENGEMBANGNA APLIKASI ADMINISTRASI

DAN KEUANGAN

1.Output

Kepala Sub Departemen Pengembangan Aplikasi Adinistrasi dan Keuangan Kasubdep

Bang Aplikasi Miniku adalah seorang pejabat strata tiga yang mempunyai tugas

menghasilkan :

a. Sistem Aplikasi administrasi dn keuangan

13

Page 14: BAB_I-BABVasasa.docx

2. Aktivitas Pokok

a. Mengembangkan system aplikasi komputer untuk bidang administrasi dan

keuangan.

b. Merencanakan dan mengendalikan ketersediaan sumber daya untuk pengembangna

aplikasi.

c. Meninjau ulang dokumentsi hasil pengembangan

d. Melaporkans emua kegiatan dan hasilnya serta membarikan saran/ usul kepada

Kadep Orsis

KEPALA SUBDEPARTEMEN PENGEMBANGAN APLIKASI MANUFAKTUR

DAN ENJINIRING

1.Output

Kepala Subdepartemen Pengembangan Aplikasi Manufaktur dan Enjiniring disingkat

Kasubdep Bang Aplikasi Manafac dan Eng adalah seorang pejabat strata tiga yang

mempunyai tugas menghasilkan :

a. Sistem aplikasi manufacturn dan enjiniring

2.Aktifitas Pokok

a. Mengembangkan system apliksi komputer untuk bidang manufactur dan enjiniring

b. Merencanalan dan mengendalikan ketersediaan sumber daya untuk proyek

pengembangan aplikasi

14

Page 15: BAB_I-BABVasasa.docx

c. Meninjau ulang dokumentasi hasil pengembangan

d. Melaporkans semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/ usulan kepada

Kadep Orsis

KEPALA SEBDEPARTEMEN PENGELOLAAN JARINGAN KOMUNIKASI DATA

1.Output

Kepala Aubdepartemen Pengelolaan Jaringan Komunikasi Data disingkat Kasubdep

Pengel0olaan JKD adalah seorang pejabat strata tiga yang mempunyai tugas

menghasilkan :

2. Aktivitas Pokok

a. Mengelola jaringan komputer yang sedang berjalan

b. Melakukan kegiatan dukungan teknis yang meliputi pemrograman system, standard

an metoda, pengelolaan data base.

c. Mengembangkan metoda dan program untuk memantau, mengukur dan

mengevaluasi untuk kerja hardware dan software

d. Mengkoordinir pelaksanaan proyek-proyek pengembangan system komputer/

jaringan

e. Memberikan solusi dari system komputer

f. menetapkan konfigurasi jaringan komputer dan system komputer baru serta

menetapkan penggunaan teknologi system kumputer

15

Page 16: BAB_I-BABVasasa.docx

g. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/ usula kepada

Kadep Orsis

KEPALA SEBDEPARTEMEN INSTALSI DAN PEMELIHARAAN KOMPUTER

1.Output

Kepala Subdepartemen Instalasi dan Pemeliharan Komputer disingkat Kasubdep Instalsi

Harkomp adalah seorang pejabat srata tiga yang mempunyai tugas menghasilkan :

a. Pemasangan instalasi jaringan

b. Jasa pemeliharaan dan perbaikan system komputer

2.Aktivitas Pokok

a. Mengkordinir pekerjaan pemasangan instalasi jaringan komputer di seluruh

PT.Pindad.

b. Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan system komputer

c. Merencanakan kebutuhan spare part untuk perbaikan system komputer.

d. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/ usulan pada

Kadep Orsis.

KEPALA SUB DEPARTEMEN SISTEM DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN

1. Output

16

Page 17: BAB_I-BABVasasa.docx

Kepala sub depatemen system dan manajemen perusahaan disingkat ksubdepis

dan Manajemen perusahaan adalah seorang pejabat strata tiga yang mempunyai tugas

menghasilkan :

a. Sisitem dan prosedur perusahaan

b. Job description

2. Aktivitas Pokok

a. Menganalisis, mengevaluasi serta menyesuaikan organisasi PT.Pindad

sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan.

b. Menganalilsis, mengevaluasi serta mengembangkan system dan prosedur

perusahaan sesuai perkembangan organisasi.

c. Menyusun pedoman kerja organisai.

d. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/

usulkepada Kadep Orsis.

AHLI MUDA ANALISI SISTEM

1. Output

Ahli Muda Analisi Sisitem disingkat A. Muda Ansis adalah pejabat strata tiga yang

mempuyai tugas menghasilkan :

a. Rekomendasi perbaikan siistem

b. Program aplikasi

Aktivitas Pokok :

a. Melakukan analisis terhadap system secara keseluruhan

17

Page 18: BAB_I-BABVasasa.docx

b. Mempelajari serta mendefinisikan masalah yang timbul dalam system

c. Mendefinisikan kebutuhn pemakai untuk pemecahan masalah

d. Memberikan rekimendasi untuk perbaikan sisitem

e. Melakukan studi dan desain sitem

f. Membuat program apliksi

g. Melaporkan semua kegiatan dan hasil serta memberikan saran/ usul

kepada Kadep Orsis

18

Page 19: BAB_I-BABVasasa.docx

BAB III

KEGIATANA SELAMA KERJA PRAKTEK & PERANGAKAT JARINGAN

3.1. Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

No Tanggal Kegiatan Kerja Praktek Pengesahan

1 15-07-2013 Pelatihan Kerja dengan pembimbing

2 16-07-2013 Mempelajari Denah dan Topologi Jaringan yang ada

3 17-07-2013 Penugasan: Merancangan Jaringan Baru

4 18-07-2013 Pengumpulan Data

5 19-07-2013 Melihat Denah Ruangan

6 20-07-2013 Mencari Kebutuhan Device Jaringan

7 21-07-2013 Mencari Kebutuhan Accesories Jaringan

8 22-07-2013 Menetukan Spesifikasi perangkat jaringan yang tepat

9 23-07-2013 Menentukan Best Path untuk Jalur kabel FO/fiber optic

10 24-07-2013 Menganalisis Semua data yang terkumpul

11 25-07-2013 Merencanakan Design Jaringan

12 26-07-2013 Membuat Design Jaringan dengan topologi Start

13 27-07-2013 Membuat Rincian Biaya Instalasi Jaringan

14 28-07-2013 Membuat Proposal Rancangan Jaringan

15 29-07-2013 Mempelajari Profil Perusahaan

16 30-07-2013 Mempelajari Struktur Organisasi perusahaan dan Job Des

17 31-07-2013 Membuat Laporan Kerja

18 01-08-2013 Menyerahkan Proposal dan Laporan kerja pada pembina

19 02-08-2013 Revisi Laporan

20 03-08-2013 Revisi Proposal

19

Page 20: BAB_I-BABVasasa.docx

Rencana kegiatan di atas dapat diuraikan dengan spesifik sebagai berikut :

1. Pelatihan kerja dengan pembimbing, proses beradaptasi dengan lingkungan kerja

perusahaan serta bersosialisasi terhadap karyawan. Periode ini akan dimanfaatkan untuk

lebih mengenal dan memahami kondisi serta suasana kerja di perusahaan secara umum,

yang meliputi jenis-jenis pekerjaan yang ada di perusahaan, mekanisme pekerjaan, serta

para keryawan di tempat PKL/Magang.

2. Mempelajari denah dan topologi jaringan, proses pembahasan terhadap jaringan yang ada

di PT.Pindad juga mempelajari aplikasi apa saja yang di gunakan oleh para pegawai

disana, mulai dari aplikasi yang berhubungan dengan server, email, dan keamanan

jaringan yang di pergunakan dan di perjelas dengan gambaran umum denah jaringan

semua divisi yang ada di PT.Pindad oleh Pembina.

3. Penugasan: dari kegiatan sebelum nya maka Pembina member kebebasan untuk

mahasiswa PKL/Maggang untuk menentukan sendiri apa yang akan di kerjakan, maka

dari itu kami memutuskan untuk membuat jaringan baru untuk departmen Harfas.

4. Pengumpulan data, merupakan metode yang kami jalankan untuk membantu kegiatan

kami selama penugasan merancang jaringan baru pada departmen Harfas.

5. Mempelajari denah ruangan yang terhubung langsung dengan departmen Orsis dan dan

lebih mempelajari denah Ruangan pada departmen Harfas.

6. Mencari Device Jaringan, Kegiatan ini merupakan kegiatan yang kami lakukan di luar

lingkungn PT.Pindad, yaitu mengumpulkan berbagai macam infomasi yang kami

butuhkan dari berbagai penyuplai kebutuhan Device jaringan di area sekitar bandung.

Selain itu pegumpulan data untuk kebutuhan jaringan ini pun tidak terlepas dari infomasi

yang kami dapatkan dari berbagai website melalui media Online Internet. Disamping itu

20

Page 21: BAB_I-BABVasasa.docx

sesuai dengan kebutuhan jaringan tersebut maka kami yang kami cari merupakan Device

Jaringan Switch, Fiber Optic, Kable Managemen, Kabel UTP, Patch Core Fiber Optic.

7. Mencari Accessories Jaringan, yaitu mengumpulkan berbagai macam infomasi yang kami

butuhkan dari berbagai penyuplai kebutuhan Accesories jaringan di area sekitar bandung.

Selain itu pegumpulan data untuk kebutuhan jaringan ini pun tidak terlepas dari infomasi

yang kami dapatkan dari berbagai website melalui media Online Internet. Disamping itu

sesuai dengan kebutuhan jaringan tersebut maka kami yang kami cari merupakan

PatchPanel, dan Wall Mounted.

8. Menentukan Spesifikasi Perangkat jaringan, yang di perlukan,di karnakan jumlah

perangkat jaringan ini sangat banyak di pasaran dengan berbagai spesifikasi dan berbagai

macam harga yang berbeda-beda maka kami perlu mengadakan study banding

berdasarkan hasil pencarian dan data yang kami kumpulkan saat kemarin. Disamping

butuh ketepatan dan kejelian dalam mendesign jaringan agar modal yang di keluarkan

dari pembuatan sebuah jaringan dapat sesuai dengan apa yang di butuhkan oleh jaringan

tersebut kemudian dari pada itu kegiatan-kegiatan ini merupakan suatu acuan dalam

pembuatan proposal jaringan yang akan kami ajukan.

9. Menentukan BestPath atau jalur terbaik untuk kabel Fiber Optic, terdapat beberapa

kemungkinan dalam penentuan jalur Fiber Optic, setelah mempelajari topologi yang ada

dan melakukan observasi kemungkinan yang terjadi di lapangan, maka dapat kami

simpulkan penrikan jalur kabel fiber optic untuk menghubungkan jaringan Divisi Harfas

adalah melalui Path yang berada pada departmen Orsis yang merupakan induk dari semua

jalur yang ada di PT.Pindad.

21

Page 22: BAB_I-BABVasasa.docx

10. Menganalisis semua data yang terkumpul, keggiatan yang selama ini sudah terkumpul

dari hasil kerja kami, kemudian kami bandingkan dengan beberapa bahan lain yang kami

dapat. Kemudian hasilnya akan di pergunakan untuk mendesign jaringan yang kami

rencanakan dalam kegiatan kerja praktek ini, selain itu juga hasil analisis ini akan

menjadi acuan pembuatan proposal jaringan yang akan kami buat juga sebagai bahan

laporan untuk di berkan kepada Pembina praktek kerja lapangan.

11. Merencanakan Design Jaringan, awal pemulaan pembuatan desaign jaringan ini adalah

pembuatan denah ruangan divisi Orsis dan departmen Harfas, kami mendesign dengan

aplikasi Microsoft visio 2007. Dari denah ruangan ini nantinya akan mempermudah

pembuatan design jaringan dengan topologi yang akan kami gunakan dalam perancangan

jaringan ini.

12. Membuat Design Jaringan dengan topologi Star, setelah membuat denah jaringan kami

segera merancang jaringan dengan topologi yang sudah kami tetukan untuk rancangan

jaringan Harfas tersebut adalah dengan topologi Star. Selain divisi harfas kami juga

membuat denah dan rancangan jaringan di departmen Orsis, selain menggunakan

aplikasi micrsoft visio, kami juga memanfaatkan aplikasi pembuatan jaringan lain yaitu

dengan Paket tracer.

13. Membuat Rincian Biaya Instalasi Jaringan, Kami telah membuat rancangan jaringan

komputer di PT.PINDAD (Persero) dan berikut ini kami lampirkan Rencana Anggaran

Biaya dan spesifikasi alat yang akan digunakan dalam perancangan ini. Untuk total biaya

saya perkirakan mencapai Rp 7.151.440 dengan rincian dan spesifikasi yang sudah

terlampir.

22

Page 23: BAB_I-BABVasasa.docx

14. Membuat Proposal Rancangan Jaringan, pembuatan proposal jaringan ini meliputi rincian

biaya yang di perlukan utuk instalasi jaringan PT.Pindad, Device jaringan yang di

butuhakan, accessories jaringan yang di butuhkan, dan spesifikasi kebutuhan jaringan

dengan sumber-sumber terkait dengan pencarian prangkat jaringan dalam kegiatan-

kegiatan sebelumnya.

15. Mempelajari Profil Perusahaan, kegiatan ini meliputi pengumpulan data Profil Umum

PT.PINDAD Persero dan Sejarah Singkat dan Perkembangan PT.PINDAD Persero

16. Mempelajari Struktur Organisasi perusahaan dan Job Des, kegiatan ini di lakukan guna

membantu pembuatan laporan dalam BAB II yang sudah tertulis di atas.

17. Membuat Laporan Kerja, kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan output yang

nantinya akan di serahkan sebagai laporan kegiatan selama kerja praktek.

18. Menyerahkan Proposal dan Laporan kerja pada Pembina.

19. Revisi Laporan, setelah penyerahan laporan kepada Pembina kemudian laporan di

koreksi apakah sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.

20. Revisi Proposal, setelah penyerahan proposal kepada Pembina kemudian laporan di

koreksi apakah sesuai dengan kebutuhan jaringan yang akan di rancanga.

23

Page 24: BAB_I-BABVasasa.docx

3.2. Perangkat Jaringan Komputer

Perangkat jaringan komputer merupakan komponen-komponen yang di perlukan

untuk membuat sebuah jaringan komputer. Komponen yang di maksud adalah media

hardware.

Dalam membuat sebuah jaringan komputer kita harus mengetahui perangkat-perangkat

hardware, seperti kabel atau perangkat wifi, Ethernet card, hub atau switch, repeater,

bridge atau router.

3.2.1. Switch

Switch adalah perangkat jaringan komputer yang berfungsi sebagai konektor /

penghubung . Dilihat dari fungsinya , terlihat mirip dengan Hub . Perbedaan kedua alat

ini adalah soal besaran luas jaringan yang dapat dikerjakan dan besaran kecepatan

transfer data . Switch memiliki cakupan luas jaringan yang lebih besar dari Hub , dan

Switch juga memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibanding dengan Hub . Sampai saat

ini besaran kecepatan transfer data tertinggi Hub adalah 100 Mbps . Sementara Switch

telah dikembangkan untuk dapat melakukan fungsinya dengan kecepatan diatas 100

Mbps . Bahkan ada yang hampir mendekati kecepatan 1Gbps . Perbedaan Switch dan

Hub juga terletak di tempat keduanya bekerja . Switch bekerja pada Layer 2 dan Layer

3 . Sementara Hub bekerja pada Layer 1 . Switch bekerja berdasarkan alamat MAC pada

NIC ( Network Interface Card ) . Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemana paket data

itu akan dikirim dan diterima . Sistem ini juga dibentuk agar tidak terjadi tabrakan pada

jalur pengiriman data (collision ) antara port satu dengan yang lain .

24

Page 25: BAB_I-BABVasasa.docx

3.2.2. Type Switch

Ada beberapa jenis Switch yang beredar di pasaran, yang bekerja di Layer 2 dan Layer 3

pada lapisan OSI.

3.2.3. ATM Switch

Asynchronous Transfer Mode adalah mode transfer yang disusun dalam bentuk sel-sel.

Maksud asinkronus adalah pengulangan sel yang mengandung informasi dari pengguna

tidak perlu periodik.

3.2.4. ISDN Switch

ISDN (Integrated Services Digital Network) Switch atau yang dikenal sebagai

istilah Frame relay switch over ISDN yang biasanya terdapat pada Service Provider

bekerja seperti halnya switch, tapi memiliki perbedaan yaitu interface yang digunakan

berupa ISDN card atau ISDN router.

3.2.5. DSLAM Switch

A Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM, sering diucapkan dee-

lam) memungkinkan telepon garis untuk membuat koneksi cepat ke Internet. Ini adalah

perangkat jaringan, yang terletak di bursa telepon dari penyedia layanan, yang

menghubungkan beberapa pelanggan Digital Subscriber Lines (DSLs) dengan kecepatan

tinggi backbone Internet line menggunakan multiplexing teknik. Dengan menempatkan

DSLAMs terpencil di lokasi terpencil dengan sentral telepon , perusahaa telepon

menyediakan layanan DSL ke lokasi sebelumnya di luar jangkauan efektif.

3.2.6. Ethernet Switch

Sebuah Switch Ethernet adalah LAN interkoneksi perangkat yang beroperasi pada

lapisan data-link (lapisan 2) dari model referensi OSI . saklar pada dasarnya mirip dengan

25

Page 26: BAB_I-BABVasasa.docx

jembatan, tetapi biasanya mendukung jumlah yang lebih besar dari segmen LAN

terhubung dan memiliki kemampuan manajemen yang lebih kaya. LAN modern semakin

diganti media bersama media diaktifkan, dengan menginstal switch Ethernet dan

jembatan di tempat hub dan repeater. Partisi logis ini lalu lintas ke perjalanan hanya

selama segmen jaringan di jalur antara sumber dan tujuan. Hal ini mengurangi bandwidth

yang terbuang dari hasil dari mengirim paket ke bagian jaringan yang tidak perlu

menerima data. Ada juga manfaat dari pengamanan ditingkatkan (pengguna kurang

mampu tap-in ke's data pengguna lain), manajemen yang lebih baik (kemampuan untuk

mengontrol siapa yang menerima informasi apa (yaitu Virtual LAN) dan untuk

membatasi dampak dari masalah jaringan), dan kemampuan untuk mengoperasikan

beberapa link di full duplex (duplex lebih dari setengah diperlukan untuk mengakses

bersama-sama).

3.2.7. Port uplink

Port uplink adalah sebuah port dalam sebuah hub atau [[switch jaringan]|switch]]

Port uplink yang dapat digunakan untuk menghubungkan hub/switch tersebut dengan hub

lainnya di dalam sebuah jaringan berbasis teknologi Ethernet. Dengan menggunakan

uplink port, hub-hub pun dapat disusun secara bertumpuk untuk membentuk jaringan

yang lebih besar dengan menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair yang murah. Jika

memang hub yang digunakan tidak memiliki port uplink, maka kita dapat menggunakan

kabel UTP yang disusun secara crossover.

3.2.8. Cara kerja switch

1. Switch mengirimkan data mengikuti MAC address yang terdapat pada NIC

sehingga switch mengetahui alamat tujuanya

26

Page 27: BAB_I-BABVasasa.docx

2. Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka

pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port

lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini

menyebabkan kecepatan pentransferan data lebih terjamin.

3.2.9. Keuntungan menggunakan switch

Performance : Karena sistem tertentu yang melekat pada switch hanya melihat informasi

secara eksplisit ditujukan kepada NIC, ada sedikit overhead waktu yang dihabiskan

membuang paket yang tidak perlu membaca setiap NIC mendapatkan paket sendiri

dikirimkan ke switch secara independen satu sama lain terikat dengan NIC beralih.

Hemat kabel, karena kabel straight atau cross yang sudah ada.

3.2.10. Kekurangan menggunakan switch

1. Harga sedikit lebih mahal daripada HUB dikarenakan switch adalah

perkembangan dari HUB

1. HUB hanya memiliki satu collision control untuk semua port yang

memungkinkan dapat terjadinya bentrok/tabrakan data karena transmisi data

hanya dikontrol oleh satu collision

2. Hanya dapat menggunakan kabel straight, jadi bila ingin menggunakan kabel

cross yang sudah ada harus diubah menjadi kable straight terlebih dahulu.

2.2.11. Kenapa Switch Lebih Baik?

Di dalam hub tidak ada proses apa-apa dalam menangani traffic jaringan. Hub

hanya mengulang sinyal yang masuk ke seluruh port yang ada pada hub tersebut. Ini akan

27

Page 28: BAB_I-BABVasasa.docx

sangat berbeda dengan switch, di dalam switch setiap port berfungsi juga sebagai suatu

bridge. Jika suatu port terhubung dengan suatu device maka secara prinsipal setiap device

akan bersifat independen terhadap device lainnya.

Perbedaan lainnya lagi adalah bahwa 10/100 ethernet hub hanya bekerja secara half-

duplex, ini artinya adalah sebuah device hanya dapat mengirim atau menerima data pada

suatu waktu tertentu. Switch mampu bekerja secara full-duplex yang artinya mampu

menerima dan mengirimkan data pada saat yang bersamaan.

Sebagai contoh misalnya ada suatu switch yang pada port-nya terpasang beberapa device

berikut ini:

1. Komputer 1

2. Komputer 2

3. Komputer 3

4. Printer

5. File Server

6. Uplink ke internet

Perbedaan lainnya lagi adalah bahwa 10/100 ethernet hub hanya bekerja secara

half-duplex, ini artinya adalah sebuah device hanya dapat mengirim atau menerima data

pada suatu waktu tertentu. Switch mampu bekerja secara full-duplex yang artinya mampu

menerima dan mengirimkan data pada saat yang bersamaan.

Pada kasus ini, Komputer 1 dapat melakukan proses print (cetak) dokumen, sementara itu

Komputer 2 bisa mengakses file server, dan sementara itu pula Komputer 3 dapat

melakukan akses ke Internet. Ini semua bisa dilakukan karena switch dapat secara pintar

melakukan forward traffic paket data khusus hanya kepada device-device yang terlibat

28

Page 29: BAB_I-BABVasasa.docx

saja. Ini juga yang disebut dengan hubungan antar device yang simultan dan bersifat

independen.

Jadi kesimpulannya di dalam switch terdapat suatu mekanisme filtering dan

forwarding terhadap traffic jaringan yang melewatinya. Switch Bekerja pada lapisan data

link ( Baca posting mengenai OSI Layer ) tetapi memiliki keunggulan di mana masing-

masing port memiliki domain collision sendiri ( Port memiliki jalur data sendiri-sendiri )

Switch juga menganut sistem mac address learning dimana dia akan memiliki tabel

pernerjemah pusat yang memiliki daftar penerjemah untuk semua port. Switch juga dapat

membuat VPN antara port pengirim dan penerima. Switch ini menggunakan transmisi

full duplex dimana memiliki jalur antara receive dan transmit data secara terpisah.

Dalam mengolah data switch dapat digolongkan dalam tiga jenis :

8. Store and Forward – switch akan meneruskan frame setelah data di terima secara

lengkap.

9. Cut-Through Switch Meneruskan Frame tanpa menunggu penerimaan frame

secara lengkap.

10. Fragment Free ( Hybrid ) merupakan kompromi dari kedua jenis switch diatas.

Switch Juga diperkuat oleh teknologi VLAN ( Virtual LAN ) dimana dia mampu

Mensegmentasi jaringan LAN secara logika tanpa harus menuruti lokasi fisik

peralatan. Switch juga dapat berfungsi sebagai Spanning Tree protokol yang

bersifat redundant jika dia menilai suatu jalur itu sibuk maka dia ( switch ) akan

memilih jalur lain yang tidak sibuk.

29

Page 30: BAB_I-BABVasasa.docx

3.3. Fiber Optic

Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau

plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk

mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang

digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120

mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari

kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang

sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus

digunakan sebagai saluran komunikasi.

Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan

(attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar

sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat

dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat

cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi. Pada prinsipnya serat

optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.

Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun

gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat

optik.

3.3.1. Spesifikasi Pemakaian Fiber Optik :

I. Indoor Cable

a. Menggunakan LED sebagai sumber daya cahaya

b. Attenuetion 3,5 dB/km (kehilangan 3,5 dB perkilometer signal).

30

Page 31: BAB_I-BABVasasa.docx

c. Panjang gelombang cahaya yang di gunakan 850 nM (nano meter).

d. Menggunakan Multimode, dapat melewatkan berbagai cahaya.

II. Outdoor Cable :

a. Menggunakan Laser sebagai sumber cahaya.

b. Attenuetion 1 dB/Km.

c. Panjang gelombang 1170 nM (nano meter).

d. Monomode (single mode).

III. Open Wire :

a. Biasa di gunakan untuk distribusi listrik.

b. Tidak punya perlindungan terhadap gangguan noise, pada komunikasi data.

c. Hanya dapat di gunakan untuk komunikasi data bila jaraknya kurang dari 20 ft.(6,1

m).

IV. Struktur Dasar Fiber Optik

Kabel fiber di buat kaca yang di bungkus oleh penebat. Fiber optik menggunakan

cahaya untuk menghantar sugnal, berbeda dengan kabel tembaga yang menggunakan

signal elektronik. Informasi di transmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan

cara mengkonversi signal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak di

gunakan adalah LED atau Laser. Oleh karena itu fiber dapat menahan gangguan

elektromagnet. Kabel fiber Optik sesuai di gunakan di kawasan yang banyak gangguan

elektromagnet dan jarak yang jauh.

Secara garis besar fiber optik memiliki 3 struktur dasar, yaitu :

a. Core (Inti)

31

Page 32: BAB_I-BABVasasa.docx

Berfungsi untuk menentukan cahaya perambat dari satu ujung ke ujung

yang lain. Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas yang sangat tinggi,

merupakan bagian utama dari fiber optic karena terjadi permabatan cahaya di sini.

Diameternya adalah 10-50(simbol(mu)m), ukuran core sangat mempengaruhi

fiber optik.

b. Cladding (Lapisan)

Berfungsi sebagai cermin, yakni memantulkan cahaya agar dapat

merambat ke ujung lainnya. Terbuat dari gelas dengan indexs bias lebih kecil dari

core, merupakan selubung dari core, sangat mempengaruhi sudut kritis.

c. Coating (jaket)

Berfungsi sebagai pelindung mekanis dan tepat kode warna. Terbuat dari

bahan plastic, berfungsi melindungi serat optic dari kerusakan.

V. Kabel Serat Optic

Secara garis besar kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan

core . Cladding adalah selubung dari inti (core). Cladding mempunyai indek bias lebih

rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core

kembali kedalam core lagi.

Dalam aplikasinya serat optik biasanya diselubungi oleh lapisan resin yang

disebut dengan jacket, biasanya berbahan plastik. Lapisan ini dapat menambah kekuatan

untuk kabel serat optik, walaupun tidak memberikan peningkatan terhadap sifat

gelombang pandu optik pada kabel tersebut. Namun lapisan resin ini dapat menyerap

32

Page 33: BAB_I-BABVasasa.docx

cahaya dan mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran cahaya yang keluar dari

selubung inti. Serta hal ini dapat juga mengurangi cakap silang (cross talk) yang mungkin

terjadi.

Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :

1. Berdasarkan mode yang dirambatkan:

Single mode : serat optik dengan inti (core) yang sangat kecil (biasanya sekitar

8,3 mikron), diameter intinya sangat sempit mendekati panjang gelombang sehingga

cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding selongsong (cladding).

Bahagian inti serat optik single-mode terbuat dari bahan kaca silika (SiO2) dengan

sejumlah kecil kaca Germania (GeO2) untuk meningkatkan indeks biasnya. Untuk

mendapatkan performa yang baik pada kabel ini, biasanya untuk ukuran selongsongnya

adalah sekitar 15 kali dari ukuran inti (sekitar 125 mikron). Kabel untuk jenis ini paling

mahal, tetapi memiliki pelemahan (kurang dari 0.35dB per kilometer), sehingga

memungkinkan kecepatan yang sangat tinggi dari jarak yang sangat jauh. Standar terbaru

untuk kabel ini adalah ITU-T G.652D, dan G.657[6].

Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat

laser di dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat

menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini.

2. Berdasarkan indeks bias core:

Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang

homogen.

Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin

kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling

33

Page 34: BAB_I-BABVasasa.docx

besar. Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih

besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan.

i. Konektor

Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor,

biasanya memiliki tipe standar seperti berikut:

1. FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi

yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun

receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat

diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan

mudah berubah.

2. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem

dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur

secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.

3. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan

konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode

maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun

dicabut.

4. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi

fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.

5. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja.

Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.

34

Page 35: BAB_I-BABVasasa.docx

6. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama

menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya

ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.

7. E200

Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:

1. LC

2. SMU

3. SC-DC

ii. Kelebihan Kabel Serat Optic / Fiber Optic

Dalam penggunaan serat optik ini, terdapat beberapa keuntungan antara lain[3] :

1. Lebar jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak data, dapat

memuat kapasitas informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi

mencapai gigabit-per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa

pengulangan.

2. Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan

yang lebih tinggi.

3. Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang.

4. Imun, kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan

gelombang radio.

5. Non-Penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api.

6. Tidak berkarat.

35

Page 36: BAB_I-BABVasasa.docx

iii. Kelemahan Kabel Serat Optic / Fiber Optic

Kelemahan Fiber Optic ada pada tingginya tingkat kesulitan proses instalasinya

dan mahalnya harga kabel Fiber Optic ini, Mengingat media ini menggunakan

gelombang cahaya untuk mentransmissikan data maka Fiber Optic tidak dapat di

install dalam jalur yng berbelok secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus

berbelok, maka harus di buat belokan yang melengkung.

3.4.1. Kabel UTP

Kabel lan UTP adalah yang paling popular yang terdiri dari 4 pasang kabel yang

saling melilit dengan kode warna khusus yang standard dan diisolasi dengan

plastic. Tingkatan dari kabel UTP ini diindikasikan oleh banyak nya lilitan atau

pumtiran per inchi, tingkat rendahnya attenuasi, kurang nya tingkat interferensi

dan gejala crosstalk. Panjang maksimum per segmen dari kabel lan ini adalah 100

meter saja, jika lebih panjang dari 100 meter maka anda tidak bisa menjamin

tingginya tingkat attenuasi. Kecepatan yang bisa dicapai adalah sampai 1 Gigabit

yaitu dari jenis kabel lan UTP Cat5e, yang mana jumlah puntiran atau lilitan dari

pasangan kabel sedikit lebih banyak per inchi dan ditambah lagi adanya jaket

kabel nilon tunggal sebagai insulasi. Jadi sekali lagi grade dari UTP kabel ini

ditentukan oleh banyaknya puntiran per inchi.

3.4.2. Standard UTP

1. Kabel lan UTP Cat 1, dipakai untuk jaringan telpon.

2. Kabel lan UTP Cat 2, kecepatan maksimum 4 Mbps, aslinya dimaksudkan

untuk mendukung Token Ring lewat UTP.

36

Page 37: BAB_I-BABVasasa.docx

3. Kabel lan Cat 3, dengan kecepatan maksimum 10 Mbps. Kabel lan ini bisa

dipakai untuk jarigan telpon dan merupakan pilihan kabel lan UTP masa

silam.

4. Kabel lan UTP Cat 4, kecepatan maksimum adalah 16 Mbps, umum dipakai

jaringan versi cepat Token Ring.

5. Kabel lan Cat 5, kecepatan maksimum 1 Gigabps, sangat popular untuk kabel

lan desktop.

6. Kabel lan UTP Cat 5e, dengan kecepatan maksimum 1 Gigabps, tingkat emisi

lebih rendah, lebih mahal dari Cat 5 akan tetapi lebih bagus untuk jaringan

Gigabit.

7. Kabel lan UTP Cat 6, kecepatan maksimum adalah 1 Gigabps+, dimaksudkan

sebagai pengganti Cat 5e dengan kemampuan mendukung kecepatan-2

multigigabit.

3.4.3. Identifikasi UTP

Anda harus terbiasa dengan baik untuk bisa mengidentifikasikan cabling ini

dengan memeriksa pin-2 nya. Sebenarnya ada dua macam standard yaitu:

1. T568-A adalah kabel lan UTP jenis straight through, kedua ujung

penempatan kabel pada pin-2 konektor RJ-45 adalah sama.

2. T568-B adalah kabel lan UTP jenis cross-over. Anda bisa perhatikan dengan

seksama pada kabel cross-over ini, pasangan pin 2 dan 6 dan pasangan pin 1

dan 3 bertukar tempat.

37

Page 38: BAB_I-BABVasasa.docx

BAB IV

ANALISIS JARINGAN KOMPUTER

DI DEPARTEMEN ORGANISASI SISTEM DAN HARFAS

4.1. Sistem Jaringan Komputer di Departemen Organisasi dan Sistem

Berdasarkan rumusan masalah pada bab III analisis yang telah kami lakukan di

department organisasi dan sistem (Orsis) PT.Pindad(Persero) disana menggunakan

topologi star, topologi ini menghubungkan semua switch pada layer 2 jaringan hierarki

dengan hub menggunankan kabel cross dan backbone utama jaringannya terdapat di

department Orsis. Device yang di gunakan di sini adalah Stackable Swicth yaitu switch

jaringan yang beroperasi penuh mandiri secara fungsional, tetapi juga dapat diatur untuk

beroperasi bersama-sama dengan satu atau lebih switch jaringan lain, dengan sekelompok

switch ini menunjukkan karakteristik dari sebuah saklar tunggal tetapi memiliki kapasitas

port dari jumlah switch gabungan.

Karakteristik umum dari stack bertindak sebagai switch tunggal adalah bahwa ada

sebuah alamat IP tunggal untuk administrasi secara remote dari stack sebagai

keseluruhan, bukan alamat IP untuk setiap unit administrasi dalam stack.

Sebuah switch stackable berbeda dari saklar yang berdiri sendiri, yang hanya

beroperasi sebagai entitas tunggal. Sebuah switch stackable berbeda dari chassis switch

modular.

Stackable switch memiliki beberapa manfaat berikut:

38

Page 39: BAB_I-BABVasasa.docx

1. Administrasi jaringan yang disederhanakan: apakah switch stackable dioperasikan

sendiri atau”ditumpuk” dengan unit lain, selalu ada antarmuka manajemen tunggal

untuk diatur oleh administrator jaringan. Hal ini menyederhanakan setup dan operasi

jaringan.

2. Skalabilitas: Sebuah jaringan kecil dapat terbentuk di sekitar unit stackable tunggal,

dan kemudian jaringan dapat dikembangkan dengan menambahkan unit tambahan

dari waktu ke waktu jika dan bila diperlukan, dengan menambahkan sedikit

manajemen kompleksitas.

3. Fleksibilitas penyebaran: switch Stackable dapat beroperasi bersama-sama dengan

switch stackable atau dapat beroperasi secara independen.

4. Koneksi Resilient: Dalam beberapaarsitektur vendor, koneksi aktif dapat tersebar

dibeberapa unit sehingga harus satu unit di tumpukan dihapus atau gagal, data akan

terus mengalir melalui unit lain yangtetap fungsional.

5. Meningkatkan backplane: Serangkaian switch, ketika ditumpuk bersama-sama,

meningkatkan backplane dari switch di stack juga.

Dibandingkan dengan saklar chassis modular, switch stackable memiliki kelemahan:

1. Untuk lokasi yang membutuhkan banyak port, sasis modular mungkin

memerlukan biaya lebih rendah. Dengan beralih stackable, setiap unit dalam stack

memiliki kandang sendiri dan minimal catu daya tunggal. Dengan switching

modular, ada satu kandang dan satu set pasokan listrik.

2. High-end switch modular memiliki ketahanan tinggi / fitur redundansi tinggi yang

tidak ditemukan disemua arsitektur stackable.

39

Page 40: BAB_I-BABVasasa.docx

Fitur yang berhubungan dengan switch stackable dapat termasuk:

1. Alamat IP tunggal untuk beberapa unit.

2. Manajemen tunggal untuk beberapa interface.

3. Stacking resiliency.

4. Layer 3 redundancy.

5. Mencampur dan mencocokkan teknologi. Beberapa arsitektur stackable switch

memungkinkan untuk mencampur teknologi yang berbeda atau dari keluarga

produk yang berbeda, namun masih mencapai manajemen terpadu.

6. Dedicated stacking bandwidth.

Mengenai Efisiensi dan efektifitas kerja khususnya dalam pengiriman data dari suatu

divisi ke divisi lain atau dari ke subdep ke subdep lainya sangat di butuhkan suatu sistem

jaringan komputer yang baik antar divisi atau kasubdep. Sehingga pengirim data dapat

dilakukan dengan baik dan cepat. Sehingga terlihat jelas bahwa jaringan komputer sangat

dibutuhkan di departemen orsis.

Perancangna suatu jaringan komputer serta pemilihan topologi system yang akan

dipakai, terlebih dahulu perlu adanya proses perancangan kelayakan terhadap semua

topologi jaringan yang mungkin akan di gunakan. Tahapan perancangan kelayakan ini

sangat berguna sekali agar system jaringan komputer yang dipasang seseuai dengan

kebutuhan, efisiensi, relative murah dan mudah dalam pengadaan komponennya.

40

Page 41: BAB_I-BABVasasa.docx

Pemasangan jaringan yang tidak mengalami tahap perancangan kelayakan, selalu

mengakibatkan banyak kekurangan dan kelebihan yang timbul yang seharusnya tidak

terjadi. Dalam arti system jaringan tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai dengan

pembengkakan biaya. Dengan demikian jelas bahwa perancangan kelayakan bertujuan

untuk menganalisis dan meneliti system jaringan yang sesuai dengan kebutuhan dan

factor-faktor lain yang berhubungan dengan jaringan computer tersebut.

4.2. Analisis Kebutuhan Jaringan dapartment Harfas

Jaringan di PT.Pindad menggunakan switch untuk menghubungkan masing – masing

divisi kerja, setiap divisi memiliki lokasi cukup berjauhan antara 100m sampai dengan

1km. Berdasarkan luas wilayah lokasi PT.Pindad jaringan yang di gunakan termasuk

jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan area network atau disingkat

dengan MAN adalah suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan

tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan,

dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari

MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk

membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan

kantor pusat yang berada dalam jangkauannya.

Beberapa teknologi yang digunakan untuk tujuan ini adalah Asynchronous Transfer

Mode (ATM), FDDI, dan SMDS. Teknologi ini sekarang dalam proses digantikan oleh

Ethernet berbasis koneksi (misalnya, Metro Ethernet) di kebanyakan daerah. MAN

menghubungkan antara jaringan area lokal yang telah dibangun tanpa kabel baik

41

Page 42: BAB_I-BABVasasa.docx

menggunakan microwave, radio, atau laser link infra-merah. Sebagian besar perusahaan

menyewa atau meminjam sirkuit dari operator umum karena peletakan kabel panjang

secara membentang berbiaya mahal.

Jaringan yang saat ini di gunakan di department Harfas adalah menggunakan VDSL

(very high bit-rate DSL) menurut sumber yang kami temukan VDSL adalah sebuah

teknologi xDSL yang menyediakan transmisi data sampai batas kecepatan teori 52 Mbit/s

arah bawah dan 12 Mbit/s arah atas melalui sebuah kabel twisted pair tunggal. Sekarang

ini, standar VDSL menggunakan 4 band frekuensi berbeda, dua untuk arah naik (dari

pelanggan ke perusahaan internet service provider) dan dua untuk arah bawah. Teknik

modulasi standar adalah QAM atau DMT yang tidak kompatibel, tetapi memiliki

performa yang serupa. Teknologi yang paling banyak digunakan adalah DMT (teknologi

ini juga digunakan dalam modem kabel).Bit rate yang tersedia berkisar dari sekitar 26

Mbit/s simetrik untuk sebuah lingkaran sekitar 1500 m, sampai ke 100 Mbit/s simetrik

untuk beberapa ratus meter.VDSL mampu mendukung aplikasi lebar band tinggi seperti

HDTV. Qwest sekarang ini memprototipekan jasa ini dan akan menawarkan paket HDTV

paling cepat kuarter pertama 2005.

Berdasarkan perumusan masalah pada bab III yaitu komponen apa saja yang di

butuhkan untuk mendesain atau menghubungkan jaringan pada department ini ke

backbone utama di departmenet orsis. Diketahui bahwa jaringan pada backbone utama

menggunakan swicth di hubungkan ke switch di jaringan LAN lain dengan menggunakan

42

Page 43: BAB_I-BABVasasa.docx

kabel fiber optic. Jadi komponen yang di butuh kan dalam perancangan ini adalah sebagai

berikut:

1. Switch

2. Fiber optic

3. Kabel UTP

4. RJ45

5. Wall Mounted

6. Patchcord FO

Sedangkan untuk topologinya kami membandingkan beberapa topologi saja di

antaranya adalah topologi star, topologi bus, dan token ring. Ada beberapa aspek yang

kami bandingkan dari ketiga topologi tersebut yaitu:

1. Karakteristik Topologi

2. Kelebihan dan kekurangan dari topologi

3. Model topologi

4.2.1. Topologi Bus

Topologi Bus yang akan dirancang, dengan bentuk thic coax (10Base5), adalah

suatu ketentuan yang telah baku yaitu system jaringan yang memiliki kecepatan

transfer data 10 Mb/detik, dengan jarak max 500m dan bisa lebih panjang lagi

diperlukan reapeater untuk memperkuat sinyal memancarkan kembali dengan

43

Page 44: BAB_I-BABVasasa.docx

kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen (satu atau lebih ) kabel LAN

yang lain.

Karakteristik Topologi Bus

a) Merupakan satu kabel yang kedua ujungnya di tutup dan sepanjang kabel terdapat

node-node

b) Paling Sederhana dalam Instalasi'

c) Signal melewati dua arah denagan satu kabel memungkinkan terjadi Collision

(Tabrakan data atau tercampurnya data).

d) Permasalahan terbesar jika terjadi putus tau longgar pada salah satu konektor maka

seluruh jaringan akan berhenti/terganggu

e) Topologi Bus adalah jalur transmisi si mana signal di terima dan dikirim pada setiap

alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel). signal hanya akan di

tangkap oleh alat yang di tuju, sedangkan alat lain yang bukan tujuan akan

mengabaikan signal terebut/ hanya di lewati signal.

Kelebihan Topologi Bus

a) Hemat kabel , pastinya kan hanya mengunakan 1 kabel tunggal.

b) Layout kabel sederhana, karena hanya sejalur saja. Artinya lurus tinggal kalo mau

nambah atau megurangi workstation nga bingung mau di taruh di mana.

c) Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan

mudah tanpa menggangu workstation yang lain.

44

Page 45: BAB_I-BABVasasa.docx

Kekurangan Topologi Bus

1. Deteksi dan Isolasi kesalahan sangat kecil.

2. Kepadatan lalulintas pada jalur utama.

3. Kelemahan dari topologi ini adalah apabila terdapat gangguan di sepanjang kabel

pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami ganguan.

4. Di perlukan Repeater untuk jarak Jauh.

Gambar Topologi Bus

4.2.2. Topologi Star (Bintang)

Topologi Star merupakan jaringan komputer dimana setiap node berkomunikasi

langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan

kembali lagi. Dari segi perangkat keras sedikit berbeda dibandingkan dengan jaringan

menggunakan Topologi Bus dan Topologi Ring.Perancangan system jaringan

Topologi Star.

45

Page 46: BAB_I-BABVasasa.docx

Karakteristik Topologi Star

Berikut adalah karakteristik Topologi Star:

1. Setiap Node berkomunikasi secara langsung dengan central node. Traffic data

mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.

2. Muda di kembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsug

terhubung ke central node.

3. Jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang

terganggu tanpa menggangu jaringan lain.

4. Dapat di gunakan Kabel Lower karena hanya meng-handle satu trafik node dan

biasannya mengunakan kabel UTP.

Keuntungan

1. Paling Fleksibel

2. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak menggangu bagian

jaringan lain.

3. Kontrol terpusat

4. Kemudahan deteksi Isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.

Kerugian

1. Boros Kabel.

2. Perlu penanganan Khusus.

3. Kontrol Terpusat (hub) jadi elemen kritis.

46

Page 47: BAB_I-BABVasasa.docx

Gambar Topologi Star (Bintang)

4.2.2.Topologi Token Ring (Cincin)

Metode ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga

berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan

disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima

simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Pada topologi ini kabel

yang digunakan akan membentuk lingkaran tertutup sehingga mengesankan cincin tanpa

ujung. Secara umum layout topologi ring juga relatif sederhana. 

Kelebihan Topologi Token Ring

1. Lebih hemat kabel.

2. Tidak akan mengalami tabrakan pengiriman data (collision), karena di satu

waktu hanya satu node yang bisa mengirimkan data/ data mengalir dalam satu

arah.

47

Page 48: BAB_I-BABVasasa.docx

3. Setiap komputer memiliki hak akses yang sama terhadap token sehinnga tidak

ada komputer yang memonopoli jaringan

Kekurangan Topologi Token Ring

1. Peka kesalahan, tiap node pada jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi

yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga jika di suatu node ditemukan gangguan

maka semua jaringan akan mengalami gangguan.

2. Jika terjadi kerusakan di jaringan topologi ring Sulit untuk diatasi.

3. Jika Ingin menambah komputer atau mengurangi komputer dapat mengacaukan

jaringan.

4. Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.

Gambar Topologi Ring (Cincin)

48

Page 49: BAB_I-BABVasasa.docx

4.2.3 Menentukan Topologi yang akan di gunakan di dapartmen Harfas

Merancang suatu jaringan komputer merupakan bagian penting yang tidak dapat

di abaikan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perancangan jaringan antara lain

denah lokasi yang akan dibuat jaringan, pemilihan bentuk topologi jaringan yang sesuai

dengan kebutuhan, pengadaan komponen atau perangkat keras dan yang paling penting

yang sering menjadi factor penentu adalah analisa kelayakan biaya sebagai bahan

pertimbangan kemampuan instansi yang bersangkutan.

Hasil tinjauan pada BAB IV dengan melihat bentuk denah, untuk pembuatan jaringan

maka penulis membuat jaringan komputer dengan menggunakan Topologi Star.

Toopologi jaringan ini banyak digunakan diberbagai tempat, karena kemudahan untuk

menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan dalam jaringan.

Alasan kenapa topologi bintang sering di gunakan adalah sebagai berikut:

1. Sanggup memuat banyak workstation dalam satu jaringan.

2. Sangat jarang terjadi tabrakan data, kerena masing-masing computer mempunyai

port tersendiri…

3. Transfer data akan lebih cepat, karena masing-masing memiliki satu kabel.

4. Bila satu workstation terputus maka computer lain tidak akan terganggu.

5. Bila ada satu computer error maka tidak akan terpengaruh pada semua computer.

6. Merupakan topologi yang popular dn diminati karena fleksibelitas tinggi.

49

Page 50: BAB_I-BABVasasa.docx

7. Cepat dan mudah penangananya jika system jaringan mengalami gangguan.

4.3. Rancangan Jalur Kabel yang sedang berjalan di Departmen Harfas

Setelah melakukan survey di sejumlah lokasi diantaranya department Orsis, department

Keuangan, Hardakom, dan department Harfas. Kemudian mengnalisis denah lokasi yang

di berikan oleh pembimbing pkl , maka kami menggambarkan rancangan jaringan yang

sekarng sedang berjalan di department Harfas PT.Pindad(Persero).

Berikut gambaran jaringan yang sedang berjalan di department Harfas

PT.Pindad(Persero) :

50

Page 51: BAB_I-BABVasasa.docx

Gambar jalur kabel yang sedang berjalan

Seperti sebelumnya telah di jelaskan jaringan di department harfas sebelumnya

menggunakan penghubung VDSL (very high bit-rate DSL).

4.3.1. Menentukan jalur kabel FO menurut lokasi

Dari hasil survey masing-masing lokasi terdekat dalam pembangunan jaringan

department Harfas yang di antaranya department ORSIS, department Keuangan,

Div.JAT, dan Div.TC. Maka jalur terdekat menurut beberapa lokasi tersebut adalah jalur

dari department Orsis langsung ke dapartmen Harfas. Maka dalam membangun jaringan

department Harfas akan di pakai jalur lurus ke department ORSIS selain itu juga switch

di department ORSIS adalah switch pada core utama dan terhubung langsung ke server.

51

Page 52: BAB_I-BABVasasa.docx

Jarak atau jangkauan kabel yang akan di gunakan sekitar 150M. sementara dari lokasi

lain dapat di urai jarak dan lokasi nya sebagai berikut:

I. Dapartmen Harfas ke department ORSIS 150M

II. Departmen Harfas ke department Keuangan 200M+

III. Departmen Harfas ke Div.JAT 300M+

IV. Departmen Harfas ke Div.TC 300M+

Berikut gambaran rancangan jalur pengkabelan menurut denah lokasi

PT.Pindad(Persero) :

Gambar Jalur Kabel menurut denah lokasi

Berikut gambaran rancangan jalur pengkabelan menurut device yang di gunakan di

PT.Pindad(Persero) :

52

Page 53: BAB_I-BABVasasa.docx

Gambar Jalur kabel menggunakan device jaringan

4.3.3. Instalasi Jalur kabel

53

Page 54: BAB_I-BABVasasa.docx

Pemasangan jalur optic jika di lakukan penarikan seraca lurus sebaiknya dilakukan

melalui jalur atas dengan memasang kabel pada tiang besi dan di butuhkan sekitar empat

tiang untuk membentangkan kabel fiber optic dari department ORSIS ke department

Harfas. Berikut komponen apa saja yang di butuhkan untuk memasang kabel pada tiang

besi, harga dan pengerjaan pembangunan tiang akan di lakukan oleh tenaga ahli yang di

miliki PT.Pindad(Persero).

Macam Tumpuan/tiang yang dipergunakan

1. Tiang besi dari berbagai ukuran sesuai spesifikasi

2. Tiang beton pratekan berpenampang bulat dari berbagai ukuran sesuai

Spesifikasi

3. Tiang kayu dari berbagai macam -macam ukuran (balok atau bulat) dari jenis

kayu kelas satu (jati, rasamala, kayu besi) yang sudah diawetkan dengan bahan

anti rayap.

Cara Penambatan Kabel Pada Tiang

Cara Gantung

1. Digunakan untuk rute lurus

2. Di daerah yang jarang terjadi angin kencang

3. Jarak antar tiang (gawang) kurang lebih 50 m

Cara Tambat

54

Page 55: BAB_I-BABVasasa.docx

1. Digunakan pada rute belok

2. Rute yang jarak antar tiangnya > 50 m

3. Didaerah yang sering terjadi angin kencang

4. Pada tiang tempat SSK atas tanah

5. Pada tiang awal atau akhir

Rincian material bantu dan cara pemasangannya :

Cara Gantung Pada Tiang Besi

Gambar Tambat Gantung pada tiang Besi

Material bantu pada tiang besi

No Nama material bantu Jumlah

55

Page 56: BAB_I-BABVasasa.docx

1. Klem pemasang diameter 75 mm 4 Buah

2. Briket 75 mm 4 Buah

3. Klem penggantung 4 Buah

Cara Pemasangan

1. Material bantu dipasang sebelum penambatan

2. Setelah kabel ditarik cukup kencang bearer dijepit

Cara tambat pada tiang besi:

Gambar Tambat pada tiang besi

56

Page 57: BAB_I-BABVasasa.docx

Material bantu pada tambat tiang besi:

No. Nama material bantu Jumlah

1.

Briket 4 Buah

2.

Span wartel 3/8” 8 Buah

3.

Klem penjepit bearer kabel 8 Buah

4.

Klem hook penjepit 8 Buah

Cara tambat awal/akhir pada tiang besi:

57

Page 58: BAB_I-BABVasasa.docx

Gambar Tambatan kabel awal/akhir pada tiang besi

Material bantu tambat awal / akhir:

No Nama Material Bantu Jumlah

1. Polestrap4

2. Span wartel 3/8”4

3. Buldogrip12

4. Sabuk Plastik12

5. Kaos Timbel4

4.4 Rancangan Pengkabelan Di Departemen Harfas

Setelah kami tinjau di departemen harfas tentang denah ruangan, maka kami

membuat rencana rancangan pengkabelan antar client.

Berikut gambaran rancangan jalur pengkabelan dengan kabel UTP di dalam ruangan

yang di gunakan di department Harfas :

58

Page 59: BAB_I-BABVasasa.docx

Jalur Kabel di dalam Ruangan

Untuk menentukan jalur rancangan jaringan departmen Harfas kita dapat menarik

jalur kabel langsung dari core pusat yang terdapat pada Department ORSIS karna

jaringan tersebut kami nilai paling dekat dan lagsung mengarah ke switch pusat dan

server. Panjang kabel yang di butuhkan sekitar 150m lebih dekat di banding jalur

pengkabelan dari switch lainnya, maka dari itu jarak terdekat adalah dari departmen

Organisasi sistem.

a. Menentukan Budget Pengadaan device jaringan

Berikut ini merupakan gambar dan spesifikasi perangkat jaringan yang akan di gunakan di

department Harfas :

59

Page 60: BAB_I-BABVasasa.docx

1. Switch HP 1905-8-PoE

Layer 2 Managed Switch with 8 x 10/100 ports. 1 dual SFP port, PoE Support

Spesification

  Management

I. Web graphical user interface (GUI): easy-to-use graphical interface allows

configuration of the switch from any Web browser

II. Limited command-line interface (CLI): allows for basic configuration and IP

address assignment

III. Simple Network Management Protocol (SNMP): allows switch to be

managed with a variety of third-party network management applications

IV. Port mirroring: allows traffic to be mirrored on any port or a network

analyzer to assist with diagnostics or detecting network attacks

V. IEEE 802.1AB Link Layer Discovery Protocol (LLDP): automated device

discovery protocol for easy mapping by network management applications

VI. VLAN support and tagging: supports IEEE 802.1Q port-based VLANs to

segment the network based on users data or traffic exchange requirements

Connectivity

I. Front-panel LEDs: provide an at-a-glance view of status, activity, speed, and

full-duplex operation

60

Page 61: BAB_I-BABVasasa.docx

II. Auto-MDIX: automatically adjusts for straight-through or crossover cables on

all ports

III. Small Form-Factor Pluggable (SFP) slots: allow for fiber connectivity

IV. Flow control: helps ensure reliable communications during full-duplex

operation

V. Cable diagnostics: remotely detect cable issues using a browser-based tool 

Performance

I. Switch on a chip: provides highly integrated, high-performance switch design

with a nonblocking architecture

Resiliency and high availability

I. Port trunking and link aggregation:

II. Trunking: supports up to eight links per trunk to increase bandwidth and create

redundant connections

III. IEEE 802.3ad Link Aggregation Protocol (LACP): eases configuration of trunks

through automatic configuration

IV. IEEE 802.1w Rapid Spanning Tree Protocol (RSTP): detects and uses

network topologies that allow a faster STP convergence without

creating forwarding loops

Security

61

Page 62: BAB_I-BABVasasa.docx

I. Access control lists (ACLs): allow network managers to define classification

actions and rules for specific ingress ports

II. IEEE 802.1X: utilizes an industry-standard user authentication with an IEEE

802.1X supplicant on the client in conjunction with a RADIUS server

III. Secure Sockets Layer (SSL): encrypts all HTTP traffic, allowing secure

access to the browser-based management GUI in the switch 

Convergence

I. IP multicast snooping and data-driven IGMP: automatically prevents

flooding of IP multicast traffic

II. Auto Voice VLAN: automatically assigns VoIP traffic to dedicated VLANs to

help ensure that critical time-sensitive traffic gets the priority needed for

quality communications

III. Quality of Service (QoS): honors and sets IEEE 802.1p priority in the VLAN

tag

IV. IEEE 802.3af Power over Ethernet (V1905-24-PoE): provides up to 15.4 W

per port to IEEE 802.3af-compliant PoE-powered devices such as IP phones,

wireless access points, and security cameras (see product specifications for

total PoE power available)

Flexibility

I. Fanless design: provides quiet operation for use in open-space environment

62

Page 63: BAB_I-BABVasasa.docx

Warranty and support

I. 3-year warranty

2. Kabel Optik FTTH / DW Optik 2 core SM

yang akan di gunakan untuk menghubungkan department ORSIS dan Departmen

Harfas adalah Kabel Fiber Optik FTTH / DW Optik 2 core SM, Outdoor/Indoor.

Penghantaran dengan menggunakan teknologi FTTH ini dapat menghemat biaya dan

mampu mengurangkan biaya operasi dan memberikan pelayanan yang lebih baik.

3. Patchcord Datwyler LC-LC Type MM Duplex (LSOH) @1M

Bentuknya kotak kecil, konektor yang saat ini banyak digunakan karena bentuknya

yang kecil(Menghemat Tempat)

Divice yang di butuhkan antara lain :

No Nama Barang satuan/meter Harga Satuan Harga+Jumlah

1 Switch 1 Rp 3.360.000 Rp 3.360.000

2 Patchcord FO 2 Rp 457.800 Rp 908.600

3 Wall Mounted FO 1 Rp 1.392.840 Rp 1.392.840

4 Fiber Optic (FO) 150 Rp 3500 Rp 525.000

63

Page 64: BAB_I-BABVasasa.docx

5 Kabel UTP 300 Rp 1.050 Rp 315.000

6 RJ45 1pcs Rp 500 Rp 45.000

7 Converter FO to RJ45 1 Rp 605.000 Rp 605.000

Total Biaya yang di keluarkan Rp 7.151.440

Alamat website terkait pengadaan jaringan di atas di dapat dari :

1. http://www.indoprocurve.com/w/hp-1905-8-poe-switch.html

2. http://www.tokopedia.com/amakom/kabel-fo-ftth-dw-optik-2-core

3. http://www.bhinneka.com/products/sku00211199/tp-link_mc200cm.aspx

4. http://computindo.net/wall-mounted-indoor-12xst-simplex.html

5. http://www.tokobagus.com/iklan/harga-kabel-utp-belden-cable-lan-per-1-roll-305-

meter-20222673.html

6. http://computindo.net/lc-lc-type-mm-duplex-lsoh-1m.html

Berdasarkan tabel pengadaan device jaringan di atas tertera semua device apa saja

yang diperlukan untuk membangun jaringan di department Harfas setelah melakukan

survey di beberapa website penjual perlengkapan tersebut kami telah melakukan kalkulasi

total biaya yang perlu di keluarkan Rp 7.151.440 . Harga-harga tersebut sesuai dengan

harga yang tertera pada alamat websitwe penyedia device jaringan di atas kami juga

lampirkan alamat website tersebut.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

64

Page 65: BAB_I-BABVasasa.docx

Dalam membangun jaringan ini topologi yang digunakan adalah topologi star. Dengan

menggunakan kabel fiber optic. Kabel fiber optic tersebut dipasang dari departemen Orsis

sebagai core utama ke bangunan jaringan baru di departemen Harfas.

Perangkat switch yang digunakan merupakan perangkat dari vendor HP-Pro

Curve. Sedangkan pemasangan jaringan dari departemen Orsis ke departemen Harfas

dengan cara membentangkan kabel dengan beberapa tiang di atas tanah.

5.2 Saran ke I

Jaringan yang dimiliki PT.Pindad (Persero) sudah sangat baik informasi

yang baik butuh komponen keamanan yang baik pula maka dari itu kami

menyarankan penggunaan Intrusion Detection System adalah sebuah aplikasi

perangkat lunak atau perangkat keras yang dapat mendeteksi aktivitas yang

mencurigakan dalam sebuah sistem atau jaringan. IDS dapat melakukan inspeksi

terhadap lalu lintas inbound dan outbound dalam sebuah sistem atau jaringan, melakukan

analisis dan mencari bukti dari percobaan intrusi (penyusupan).

5.3. Saran ke II

Kedua dengan menggunakan Cacti sebagai solusi keamanan jaringan dengan

memonitoring kegiatan penyaluran paket dan IP. Cacti adalah salah satu software yang

digunakan untuk keperluan monitoring yang banyak digunakan saat ini. Cacti

menyimpan semua data/informasi yang diperlukan untuk membuat grafik dan

mengumpulkannya dengan database MySQL. Untuk menjalankan cacti diperlukan

65

Page 66: BAB_I-BABVasasa.docx

software pendukung seperti MySQL, PHP, RRDTool, net-snmp, dan sebuah webserver

yang support PHP seperti Apache atau IIS.

66