bacaan hutang

2
Assalaamu ‘alaikum warohmatulloohi.. Siapapun anda, terutama yang pernah sekolah madrasah ataupun ikut pesantren pasti pernah mendengar ayat ini dalam wirid yang selalu dibaca oleh orang-orang tua dulu saat sholat maghrib dan subuh berja’maah (khususnya di daerah saya), inilah ayat itu : ALI-IMRAN AYAT : 18-19 DAN 26-27 : AYAT 18 : “SYAHIDALLOOHU ANNAHU LAA ‘ILAAHA ‘ILLA HUWA, WAL MALAA’IKATU WA ULUUL ‘ILMI, QOO’IMAAN BIL QISTHI, LAA ‘ILAAHA ‘ILLAA HUWAL ‘AZIIZUL HAKIIMU”, AYAT 19 : “INNADDIINA ‘INDALLOOHIL ISLAAMU, WAMAAKH TALAFALLADZIINA UUTULKITAABA MIN BA’DI MAAJAA ‘AHUMUL ‘ILMU BAGHYAN BAYNAHUM, WA MAN YAKFUR BI AAYAATILLOOHI, FA’INNALLOOHA SARII’UL HISAABI”, AYAT 26 : “QULILLAAHUMMA MAALIKAL MULKI, TU’TIL MULKA MAN TASYAA’U, WATANZI’U MULKA MIMMAN TASYAA’U, WATU ‘IZZU MAN TASYAA’U, WATUDZILLU MAN TASYAA’U, BIYADIKAL KHOYRU INNAKA ‘ALAA KULII SYAI’IN QODIIRUN”. AYAT 27 : “ TUWLIJUL LAYLA FINNAHAARI, WATUWLIJUNNAHAARO FIL LAYLI, WA TUKHRIJUL HAYYA MINAL MAYYITI, WATUKHRIJUL MAYYITA MINAL HAYYI, WATARZUQU MAN TASYAA’U BIGHOYRI HISAABIN”, TERJEMAHAN DAN TAFSIR : Ayat 18 : “Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu*[188]* (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang

Upload: calu-toekanginsinyur

Post on 08-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Untuk Muslim tercinta

TRANSCRIPT

Assalaamu alaikum warohmatulloohi..Siapapun anda, terutama yang pernah sekolah madrasah ataupun ikut pesantren pasti pernah mendengar ayat ini dalam wirid yang selalu dibaca oleh orang-orang tua dulu saat sholat maghrib dan subuh berjamaah (khususnya di daerah saya), inilah ayat itu :ALI-IMRAN AYAT : 18-19 DAN 26-27 :AYAT 18 :SYAHIDALLOOHU ANNAHU LAA ILAAHA ILLA HUWA, WAL MALAAIKATU WA ULUUL ILMI, QOOIMAAN BIL QISTHI, LAA ILAAHA ILLAA HUWAL AZIIZUL HAKIIMU,AYAT 19 :INNADDIINA INDALLOOHIL ISLAAMU, WAMAAKH TALAFALLADZIINA UUTULKITAABA MIN BADI MAAJAA AHUMUL ILMU BAGHYAN BAYNAHUM, WA MAN YAKFUR BI AAYAATILLOOHI, FAINNALLOOHA SARIIUL HISAABI,AYAT 26 :QULILLAAHUMMA MAALIKAL MULKI, TUTIL MULKA MAN TASYAAU, WATANZIU MULKA MIMMAN TASYAAU, WATU IZZU MAN TASYAAU, WATUDZILLU MAN TASYAAU, BIYADIKAL KHOYRU INNAKA ALAA KULII SYAIIN QODIIRUN.AYAT 27 : TUWLIJUL LAYLA FINNAHAARI, WATUWLIJUNNAHAARO FIL LAYLI, WA TUKHRIJUL HAYYA MINAL MAYYITI, WATUKHRIJUL MAYYITA MINAL HAYYI, WATARZUQU MAN TASYAAU BIGHOYRI HISAABIN,TERJEMAHAN DAN TAFSIR :Ayat 18 :Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu*[188]* (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, (tafsir [188] : Ayat ini untuk menjelaskan martabat orang-orang berilmu).Ayat 19 :Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab*[189]* kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (tafsir [189] : Maksudnya ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al Quran).Ayat 26 :Katakanlah: Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.Ayat 27 : Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup*[191]*. Dan ENGKAU BERI REZKI SIAPA YANG ENGKAU KEHENDAKI TANPA HISAB (BATAS).(tafsir [191] : Sebagian mufassirin memberi MISAL untuk ayat ini dengan mengeluarkan anak ayam dari telur, dan telur dari ayam. Dan dapat juga diartikan bahwa pergiliran kekuasaan diantara bangsa-bangsa dan timbul tenggelamnya sesuatu umat adalah menurut hukum Allah).