badan pertanahan nasional
DESCRIPTION
laporan magangTRANSCRIPT
-
5/27/2018 Badan Pertanahan Nasional
1/3
BAB I. PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangProses pembelajaran praktik sesuai bidang keilmuan di bangku kuliah tidak
dapat dilaksanakan secara maksimal. Hal ini disebabkan keterbatasan masa studi
mahasiswa. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu diadakannya Kuliah Kerja
yang merupakan salah satu bentuk perkuliahan wajib berupa magang. Kegiatan ini
dilakukan di luar kampus untuk melatih keterampilan, kemandirian mahasiswa
dalam mengimplementasikan ilmu pengetahuan, serta meningkatkan wawasan dan
kedekatan terhadap dunia kerja.
Tanah merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan bagi manusia untuk
menunjang kelangsungan hidupnya. Seiring dengan berkembangnya penduduk
maka berkembang pula fungsi tanah seperti sebagai tempat tinggal, lahan
pertanian, maupun sarana dan prasarana pemerintah. Bagi sebagian masyarakat
Indonesia tanah merupakan harta kekayaan yang memiliki nilai jual yang semakin
waktu semakin bertambah. Begitu pula dalam rangka Pembangunan Nasional,
tanah juga merupakan salah satu modal utama sebagai wadah pelaksanaan
pembangunan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
Kebutuhan masyarakat akan tanah terus meningkat searah dengan lajunya
pembangunan di segala bidang. Fungsi tanah yang mengalami perkembangan
menuntut masyarakat akan hak atas tanah agar tidak terjadi suatu sengketa. Oleh
karena itu perlu adanya badan pemerintah yang dapat mengatasi masalah tersebut.
Badan Pertanahan Nasional (BPN) merupakan lembaga pemerintah non
Kementrian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dan
dipimpin oleh Kepala (Sesuai dengan Perpres No. 10 Tahun 2006). BPN bertugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidangpertanahan secara nasional, regional
dan sektoral. Visi BPN adalah menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah
dan pertanahan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan
keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pertanahan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pertanahan&action=edit&redlink=1 -
5/27/2018 Badan Pertanahan Nasional
2/3
2
Indonesia. Visi tersebut berkembang menjadi misi BPN yaitu mengembangkan
dan menyelenggarakan politik dan kebijakan pertanahan untuk:
1. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber barukemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan,
serta pemantapan ketahanan pangan
2. peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan danbermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan, penggunaan
dan pemanfaatan tanah (P4T)
3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasiberbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan
penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga
tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari
4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraanIndonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang
akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat
5. Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip danaturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara luas
Berdasarkan visi dan misi tersebut BPN memiliki beberapa tugas dan
fungsi. Salah satu tugas BPN adalah penyelenggaraan dan pelaksanaan survey,
pengukuran dan pemetaan di bidang pertanahan. Pengukuran bidang tanah
dilaksanakan untuk menentukan letak geografis, bentuk geometris, luas, situasi
bidang tanah sebagai lampiran pembuatan surat ukur yang digunakan untuk
penerbitan sertifikat tanah. Alat yang digunakan dalam pengukuran tanah terdiri
dari alat ukur optik dan non optik. Contoh alat ukur optik yaitu Total Station,
Theodolit, dan Waterpas. Sedangkan alat ukur non optik yaitu pita ukur (mid
band). Pada dasarnya kedua alat pengukuran sering digunakan dalam proses
pengukuran bergantung pada lokasi bidang tanah yang akan diambil datanya.
Selain itu pengukuran bertujuan untuk mendapatkan data ukuran bidang tanah
sebagai unsur rekonstruksi batas apabila batas bidang tanah tersebut hilang
sehingga dapat direkonstruksi kembali pada posisi semula sesuai batas yang telah
ditetapkan (Petunjuk Teknis Peraturan Menteri Negara Agraria No.3 Tahun 1997).
-
5/27/2018 Badan Pertanahan Nasional
3/3
3
Kegiatan pengukuran dan pemetaan yang dilakukan oleh Badan Pertanahan
Nasional dapat membantu mahasiswa jurusan Fisika dalam mengaplikasikan ilmu
yang didapat di bangku kuliah, antara lain ilmu Geofisika dan
Akuisisi&Interpretasi Data. Kedua mata kuliah ini membahas mengenai fenomena
yang terjadi di bumi dan cara pengolahan data dengan metode-metode fisika. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa BPN merupakan tempat yang layak untuk
dijadikan sebagai tempat kuliah kerja bagi mahasiswa fisika.
1.2Rumusan MaslahBerdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil beberapa rumusan
masalah yaitu:
1. Bagaimana teknik melakukan pengukuran bidang tanah dengan menggunakanTotal Station?
2. Apa kelebihan dan kekurangan pengukuran dengan menggunakan TotalStation dibandingkan dengan menggunakan pita ukur (mid band)?
1.3Tujuan dan ManfaatTujuan dilakukannya kegiatan pengukuran bidang tanah adalah untuk dapat
mengetahui teknik melakukan pengukuran bidang tanah dengan menggunakan
Total Station dan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pengukuran
dengan menggunakan Total Stationdibandingkan dengan menggunakan pita ukur
(mid band). Manfaat yang diperoleh dari kegiatan pengukuran bidang tanah
adalah mahasiswa dapat menambah wawasan mengenai ilmu ukur tanah, dapat
mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan dalam kegiatan
pengukuran dan pemetaan di lapangan, dan memperoleh pengalaman dalam dunia
kerja.