bahan 1
DESCRIPTION
makalah agamaTRANSCRIPT
Pendidikan Agama Kristen merupakan perintah dari Tuhan Yesus Kristus yang
disebut Amanat Agung dalam Matius 28:18-20. Pendidikan Agama Kristen itu unik, berbeda
dengan pendidikan umum karena prosesnya tidak hanya dikerjakan manusia, tetapi juga
melibatkan Allah. Keterlibatan-Nya mutlak diperlukan karena Pendidikan Agama Kristen
Remaja bukan hanya mendidik secara ilmu pengetahuan, namun juga membentuk karakter
remaja.
Untuk memberikan gambaran tentang Pendidikan Agama Kristen, berikut ini
diuraikan beberapa pandangan para tokoh gereja. Robert R. Boehlke dalam bukunya Sejarah
Perkembangan Pemikiran dan Praktek PAK dari Plato sampai Ig. Loyola mengutip
pernyataan Martin Luther (1483-1548) menjelaskan pengertian Pendidikan Agama Kristen
adalah
Pendidikan yang melibatkan warga jemaat untuk belajar teratur dan tertib agar semakin
menyadari dosa mereka serta bersukacita dalam firman Yesus Kristus yang memerdekakan.
Pendidikan Agama Kristen berfungsi untuk memperlengkapi mereka dengan sumber iman,
khususnya yang berkaitan dengan pengalaman berdoa, firman dan rupa-rupa kebudayaan
sehingga mereka mampu melayani sesamanya termasuk masyarakat dan negara serta
mengambil bagian dengan bertanggung jawab dalam persekutuan Kristen.
Aswan Zain dalam bukunya Strategi Belajar Mengajar menjelaskan bahwa inti
dari proses pengajaran adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan
pengajaran. Inti dari Pendidikan Agama Kristen untuk remaja ialah supaya setiap remaja
menyadari kasih Allah sebagaimana dinyatakan dalam Yesus Kristus dan menanggapi kasih
tersebut melalui iman dan sarana yang menolong remaja untuk bertumbuh. Bertumbuh yang
dimaksud adalah bertumbuh sebagai anak Allah, hidup sesuai dengan kehendak Allah dan
bersekutu dengan sesama.
Paulus L. Kristianto dalam bukunya Prinsip dan Praktik Pendidikan Agama
Kristen mengutip pernyataan Werner C. Graendorf (1976) yang dijelaskan dalam pernyataan
berikut :
Pendidikan Agama Kristen adalah proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan
Alkitab, berpusat pada Kristus, dan bergantung pada kuasa Roh Kudus, yang membimbing
setiap pribadi pada semua tingkat pada pertumbuhan, melalui pengajaran masa kini kearah
pengenalan dan pengalaman rencana dan kehendak Allah melalui Kristus dalam setiap aspek
kehidupan, dan memperlengkapi mereka bagi pelayanan yang efektif, yang berpusat pada
Kristus sang Guru Agung dan perintah yang mendewasakan para murid.
Tujuan dari Pendidikan Agama Kristen ialah untuk mengajak, membantu,
menghantar seseorang untuk mengenal kasih Allah yang nyata dalam Yesus Kristus, sehingga
dengan pimpinan Roh Kudus ia datang ke dalam persekutuan yang hidup dengan Tuhan. Hal
tersebut dinyatakan dalam kasihnya terhadap Allah dan sesama, yang dihayati dalam
hidupnya sehari-hari, baik dengan kata-kata maupun perbuatan selaku anggota tubuh Kristus.
Robert R. Boehlke juga mengutip pernyataan John Calvin (1509-1664) yang
menjelaskan pengertian dan tujuan dari Pendidikan Agama Kristen:
Pendidikan Agama Kristen adalah pendidikan yang bertujuan mendidik semua putra-putri
gereja agar mereka terlibat dalam penelaahan Alkitab secara cerdas sebagaimana dengan
bimbingan Roh Kudus. Pendidikan Agama Kristen juga bertujuan mendidik semua putra-
putri gereja agar mereka mengambil bagian dalam kebaktian dan memahami keesaan gereja,
dan supaya mereka diperlengkapi untuk memilih cara-cara mengejawantahkan pengabdian
diri kepada Allah Bapa dan Yesus Kristus dalam pekerjaan sehari-hari serta bertanggung
jawab di bawah kedaulatan Allah demi kemuliaan-Nya sebagai lambang ucapan syukur
mereka yang dipilih dalam Yesus Kristus.
Pendidikan Agama Kristen dimaksudkan untuk meningkatkan potensi spiritual
dan membentuk orang agar menjadi manusia yang beriman dan taat kepada Tuhan dan
berahklak mulia, mencakup etika, budi pekerti dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan
agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman dan penanaman
nilai-nilai keagamaan serta pengenalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual
ataupun kolektif kemasyarakatan.