bahan 22 up 6

12
 +CIRI-CIRI BURUNG SAKIT 1. Mata Pada mata keluar sekretum (cairan yang tidak normal atau tidak biasanya), berubah warna atau kecerahannya, sayu, mata dipejampejamkan, dan terjadi pembengkakan di sekitar mata. 2. Lubang hidung (nostrils) Dari lubang hidung keluar ingus, sesuatu yang membeku sehingga menutupi nostril dan bersin-  bersin at au membuk a-buka pa ruhnya kar ena sesak naf as. Selai n itu, bulu-b ulu di seki tar nostr il dan kepala pada umumnya kotor karena sering digaruk atau diusap. 3. Sayap dan bulu Bulu tampak suram dan kusut, sayap lunglai (baik sebelah atau keduanya), perilaku menata bulu-  bulu hila ng atau ti dak dila kukan. 4. Napsu atau perilaku makan  Napsu makan t urun atau h ilang, t idak pand ai mematuk mak anannya, da n berat b adan menu run. 5. Keseimbangan Burung tampak sempoyongan, tidak mampu atau sukar bertengger (biasanya burung ada di lantai kurungan), dan tidak suka bergerak (inaktif), 6. Sendi tulang Pada sendi tulang terjadi pembengkakan dan berubah bentuk (deformitas, malformation). 7. Kebiasaan sehari-hari Kebiasaan sehari-hari yang biasa dilakukan tidak dilakukan lagi, tidak suka mandi-mandi, tidak  berkica u, suara k icauannya berubah, da n lain-l ain. 8. Tubuh Terdapat jendolan atau timbunan sesuatu masa di manapun pada tubuhnya. Da ri se muanya it u apabi la Anda me nemuka n penda rah an dar i ma nap un ke luar nya adalah merupa kan tanda keadan gawat darurat. Dengan demikia n, Anda dianjurkan untuk segera mencari  perto longan dokter hewan. Untuk mendap atkan pertol ongan sedini mungki n apabil a Anda mendapatkan gejala-gejala tersebut sebaiknya cepat berkonsultasi kepada dokter hewan langganan Anda!

Upload: mifta-itha

Post on 19-Jul-2015

44 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: bahan 22 up 6

5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 1/12

 

+CIRI-CIRI BURUNG SAKIT

1. Mata

Pada mata keluar sekretum (cairan yang tidak normal atau tidak biasanya), berubah warna atau

kecerahannya, sayu, mata dipejampejamkan, dan terjadi pembengkakan di sekitar mata.

2. Lubang hidung (nostrils)

Dari lubang hidung keluar ingus, sesuatu yang membeku sehingga menutupi nostril dan bersin-

 bersin atau membuka-buka paruhnya karena sesak nafas. Selain itu, bulu-bulu di sekitar nostril dan

kepala pada umumnya kotor karena sering digaruk atau diusap.

3. Sayap dan bulu

Bulu tampak suram dan kusut, sayap lunglai (baik sebelah atau keduanya), perilaku menata bulu-

 bulu hilang atau tidak dilakukan.

4. Napsu atau perilaku makan

 Napsu makan turun atau hilang, tidak pandai mematuk makanannya, dan berat badan menurun.

5. Keseimbangan

Burung tampak sempoyongan, tidak mampu atau sukar bertengger (biasanya burung ada di lantaikurungan), dan tidak suka bergerak (inaktif),

6. Sendi tulang

Pada sendi tulang terjadi pembengkakan dan berubah bentuk (deformitas, malformation).

7. Kebiasaan sehari-hari

Kebiasaan sehari-hari yang biasa dilakukan tidak dilakukan lagi, tidak suka mandi-mandi, tidak  berkicau, suara kicauannya berubah, dan lain-lain.

8. Tubuh

Terdapat jendolan atau timbunan sesuatu masa di manapun pada tubuhnya.

Dari semuanya itu apabila Anda menemukan pendarahan dari manapun keluarnya adalah

merupakan tanda keadan gawat darurat. Dengan demikian, Anda dianjurkan untuk segera mencari pertolongan dokter hewan. Untuk mendapatkan pertolongan sedini mungkin apabila Anda

mendapatkan gejala-gejala tersebut sebaiknya cepat berkonsultasi kepada dokter hewan langganan

Anda!

Page 2: bahan 22 up 6

5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 2/12

 

Apabila Anda membawa burung yang sakit tersebut kepada dokter hewan sebaiknya kurungan

diselimuti kain atau kertas koran untuk mengurangi keadaan stres. Kurungannya sementara waktu

tidak dibersihkan dahulu agar dokter dapat mengamati feces, tempat makan atau minum, dansebagainya.

KEMBALI KE MENU HALAMAN

Page 3: bahan 22 up 6

5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 3/12

 

+PENGENALAN PENYAKIT MELALUI FACES, URINE DAN URET

Page 4: bahan 22 up 6

5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 4/12

Page 5: bahan 22 up 6

5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 5/12

 

+PERTOLONGAN PERTAMA PADA BURUNG SAKIT

Seperti juga pada kesehatan manusia, pertolongan pertama perlu pula dilakukan terhadap burung

yang sakit akibat terluka atau bila burung menunjukkan gejala akan terserang suatu penyakit.Untuk itu, perlu disiapkan beberapa peralatan di dalam sebuah kotak khusus. Peralatan itu antara

lain sebagai berikut: (Tabel 2)

TABEL 2. BAHAN DAN ALAT DALAM TINDAKAN PERTOLONGAN BESERTA

FUNGSINYA

Page 6: bahan 22 up 6

5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 6/12

Page 7: bahan 22 up 6

5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 7/12

 

Selain itu, diperlukan juga lampu penghangat berupa sebuah lampu pijar (bohlam) berkapasitas 40

 —60 watt atau sebuah lampu infra merah. Jika burung peliharaan menunjukkan gejala sakit maka

dapat langsung diberikan pertolongan sementara sebelum dibawa ke dokter hewan. Tindakan pertolongan ini meliputi beberapa hal.

1. Memberikan kehangatan pada tubuh burung

Burung yang sakit diisolasi, dipisahkan dari burung lain yang sehat. Burung itu dimasukkan ke

dalam sebuah sangkar yang telah diberi alas koran. Disediakan sedikit minum. Berikan kehangatan pada tubuh si burung melalui lampu pijar berkapasitas 60 watt. Untuk mengurangi sinar dari lampu

dapat diberikan penghalang berupa kain atau kertas. Perlu diperhatikan agar bahan penghalang

sinar lampu ini tidak mudah terbakar, suhunya pun sebaiknya tidak melebihi 37° C.

2. Memberikan pakan ekstra

Berikanlah pakan ekstra yang mempunyai kandungan gizi tinggi, seperti kroto basah, madu, susu,

daging, atau hati tergantung pada jenis burungnya. Pakan ini diberikan dalam bentuk bubur (jus).Jika burung menolak untuk makan sendiri maka harus dipaksakan, dicekokkan langsung ke

mulutnya dengan memakai alat spuit. Hal ini sebaiknya dilakukan dengan hati hati agar tidak salahmemasukkan pakan ini ke saluran pernapasan.

3. Memberikan minuman

Burung yang sedang sakit akan jarang minum. Padahal, pada saat sakit burung akan lebih banyak 

 buang air dengan kondisi feses yang lebih encer sehingga dapat menyebabkan dehidrasi (hilangnyacairan tubuh). Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan cara memberikan pakan yang banyak 

mengandung air, misalnya buah pepaya. Dengan cara ini maka bahaya dehidrasi dapat diperkecil.

4. Memberikan ketenangan

Burung yang sakit juga membutuhkan ketenangan lingkungan. Dengan lingkungan yang tenang

maka bahaya stres dapat diperkecil

karena stres akan memperburuk kondisi tubuh burung. Sebaiknya dihindari pandangan dan suara

manusia, burung, hewan lain, atau benda apa pun yang dapat menimbulkan gangguan pada burung

yang sakit.

http://omkicau.com/peta-penyakit-burung/

1. Mata

Pada mata keluar sekretum (cairan yang tidak normal atau tidak biasanya), berubah warnaatau kecerahannya, sayu, mata dipejampejamkan, dan terjadi pembengkakan di sekitar 

Page 8: bahan 22 up 6

5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 8/12

 

mata.

2. Lubang hidung (nostrils)

Dari lubang hidung keluar ingus, sesuatu yang membeku sehingga menutupi nostril dan bersin-bersin atau membuka-buka paruhnya karena sesak nafas. Selain itu, bulu-bulu di

sekitar nostril dan kepala pada umumnya kotor karena sering digaruk atau diusap.

3. Sayap dan buluBulu tampak suram dan kusut, sayap lunglai (baik sebelah atau keduanya), perilaku menata

 bulu-bulu hilang atau tidak dilakukan.

4. Napsu atau perilaku makan Napsu makan turun atau hilang, tidak pandai mematuk makanannya, dan berat badan

menurun.

5. Keseimbangan

Burung tampak sempoyongan, tidak mampu atau sukar bertengger (biasanya burung ada dilantai kurungan), dan tidak suka bergerak (inaktif),

6. Sendi tulang

Pada sendi tulang terjadi pembengkakan dan berubah bentuk (deformitas, malformation).

7. Kebiasaan sehari-hariKebiasaan sehari-hari yang biasa dilakukan tidak dilakukan lagi, tidak suka mandi-mandi,

tidak berkicau, suara kicauannya berubah, dan lain-lain.8. Tubuh

Terdapat jendolan atau timbunan sesuatu masa di manapun pada tubuhnya.

Dari semuanya itu apabila Anda menemukan pendarahan dari manapun keluarnya adalahmerupakan tanda keadan gawat darurat. Dengan demikian, Anda dianjurkan untuk segera

mencari pertolongan dokter hewan. Untuk mendapatkan pertolongan sedini mungkin

apabila Anda mendapatkan gejala-gejala tersebut sebaiknya cepat berkonsultasi kepada

dokter hewan langganan Anda!Apabila Anda membawa burung yang sakit tersebut kepada dokter hewan sebaiknya

kurungan diselimuti kain atau kertas koran untuk mengurangi keadaan stres. Kurungannyasementara waktu tidak dibersihkan dahulu agar dokter dapat mengamati feces, tempatmakan atau minum, dan sebagainya.

CACAR VIRUS

EtiologiDisebabkan oleh Poxvirus yaitu Canary Cacar Virus (CNPV) dapat menginfeksi banyak 

spesies burung, dan setiap jenis burung mungkin memiliki strain yang unik dari virus cacar.

Virus Cacar Canary juga dapat memasukkan sel manusia, tetapi tidak dapat bertahan hidup

dan berkembang biak dalam sel manusia. Virus ini akan menyebabkan terbentuk benjolankecil seperti yang tumbuh pada burung kenari, itulah yang sering disebut pox (cacar 

 burung). Karena tumbuh di kenari, maka disebut canary pox. Kalau tumbuh pada burung

merpati, disebut pigeon pox. Gejala lain yang muncul bisa berupa kutil di sudut mulut dankaki, tetapi paling fatal akibatnya adalah jika tumbuh di saluran pernafasan (dipteri). Paling

sering, virus ini disebarkan oleh nyamuk dan tungau yang menularkan virus dari burung

yang terinfeksi. Burung kenari yang ditempatkan di luar ruangan lebih rentan daripadayang disimpan di dalamnya. Virus, , juga dapat menular melalui pakan yang terkontaminasi

atau inhalasi aerosol. Burung kenari yang telah bertahan Cacar Virus dapat menjadi carier 

dan menyebarkan penyakit.

Page 9: bahan 22 up 6

5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 9/12

 

Bentuk penyakit

Ada beberapa bentuk penyakit yang terlihat pada burung kenari yang terinfeksi dengan

virus cacar.• Bentuk kulit (Dry Form) (bentuk paling umum):

nodular atau area penebalan kulit yang tidak berbulu terlihat. Lesi ini sering terjadi di

sekitar wajah, mata, paruh dan kaki dan kaki. Lesi awal sebagai daerah putih atau kuningyang kemudian dengan cepat berkembang menjadi bentuk kerak.

• Bentuk Tenggorokan (Wet Form)

Terjadi di tenggorokan, mulut, atau sinuse. Menghasilkan eksudat yang akan menganggu pernafasan sehingga terjadi hipoksia.

Gejala Klinis

• Anoreksia sehingga kehilangan berat badan• Bernapas menjadi lebih cepat

• Kelesuan

• menepuk-nepuk bulu

• hipoksia• tiba-tiba mati (sudden death)

Pengobatan dan Pencegahan

Tidak ada obat yang spesifik untuk kasus Canarypox yang memiliki tingkat mortalitas bisa

mencapai 80%. Akan tetapi burung bisa pulih dengan perawatan yang optimal, antara lain :• membersihkan kerak/luka pada kulit dengan menggunakan Yodium tincture, lugol,

hydrogen peroksida, alcohol, dll

• pemberian antibiotik secara topical pada daerah lesi untuk mencegah infeksi sekunder 

• memberikan probiotik yang membantu system imun tubuh burung.Pencegahan

• Santitasi kandang dan lingkungan (terhadap vector : nyamuk dan tungau)• Pemberian probiotik • Vaksinasi menggunakan modified life vaksin.

CHLAMYDIASIS / ORNITHOSIS

EtiologiOrnithosis disebabkan oleh Chlamydia psittaci dari family Chlamydiaceae. Chlamydia

 psittaci merupakan salah satu bakteri dari genus Chlamydophyla dikenal juga sebagai

Miyagawanella atau Bedsonia. Chlamydia psiitaci merupakan bakteri gram negatif,

 berukuran 0,2- 1,5 mikron, berbentuk sferis, tidak berderak (non motil) dan merupakan parasit intrasel obligat. Bakteri ini juga memiliki ribososm, RNA dan DNA, dinding sel

dari peptidoglikan yang mengandung asam muramat, mempunyai enzim yang aktif pada

metabolisme, membelah secara biner dan pertumbuhannya dapat dihambat oleh abat- obatantibakteri (antibiotik) seperti tetrasiklin, erithromisin, kloramfenikol, doxycycline.

Chlamydia psittaci tidak mampu membentuk sendiri senyawa bernergi tinggi. Energi yang

dibutuhkannya diambil dari sel hospesnya, oleh karena itu bakteri ini juga disebut sebagai parasit berenergi.

Epidemiologi.

Chlamydia psittaci menyebabkan penyakit psitakosis ( Demam Burung Beo) yaitu suatu

infeksi yang ditularkan oleh burung yang terinfeksi oleh C.psittaci yang ditularkan kepada

Page 10: bahan 22 up 6

5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 10/12

 

manusia, serta menyebabkan gejala sistemik (seluruh tubuh) dan pneumonia. Bakteri

Chlamydia psittaci, yang banyak ditemukan pada burung beo, betet dan burung merpati;

 juga pada burung dara, kutilang, ayam dan kalkun.Cara penularan

Biasanya seseorang terinfeksi karena menghirup debu dari bulu atau kotoran burung yang

terinfeksi. Organisme ini juga bisa ditularkan melalui gigitan burung yang terinfeksi ataumelalui percikan secret ludah dari burung sakit kepada burung yang peka

Morbiditas dan Mortalitas

Unggas terserang Chlamydia yang ganas, tingkat morbiditas mencapai 50-80 % danmortalitas 10-30 %, sedangkan yang kurang ganas tingkat morbiditas 5-20 % dan

mortalitas 1-4 %.

Gejala Klinis

Masa inkubasi penyakit bervariasi tegantung dari jumlah Chlamydia yang dihirup dankeganasan strain yang menginfeksi, lingkungan dan umur terserang.

Unggas terserang ditandai menurunnya nafsu makan, konjungtivitis, rhinitis disertai

dengan leleran dari hidung dan muut yang berwarna kuning hijau. Bulu-bulu di sekitar 

leher menjadi kotor karena eksudat, sesak nafas, diare dan tinja kehijauan. Unggus menjadikurus dan konvulsi.

Penyakit bakteriChlamydia psittaci merupakan salah satu bakteri dari genus Chlamydophyla dikenal juga

sebagai Miyagawanella atau Bedsonia. Chlamydia psiitaci merupakan bakteri gram negatif,

 berukuran 0,2- 1,5 mikron, berbentuk sferis, tidak berderak (non motil) dan merupakan parasit intrasel obligat. Bakteri ini juga memiliki ribososm, RNA dan DNA, dinding sel

dari peptidoglikan yang mengandung asam muramat, mempunyai enzim yang aktif pada

metabolisme, membelah secara biner.

Bakteri Chlamydia psittaci merupakan bakteri gram negatif, berukuran berukuran 0,2- 1,5mikron, berbentuk sferis, tidak bergerak (non motil) dan merupakan parasit intrasel obligat.

PathogenesisChlamydia psittaci berkembang melalui beberapa stadium. Mulai dengan badan elementer 

yang infeksius. Berbentuk sferis dengan diameter 0,2- 0,4 mikron, mempunyai satu inti dan

sejumlah ribosom yang diliputi oleh dinding sel yang terdiri dari beberapa lapis. Badanelementer masuk kedalam sel dengan cara fagositosis. Disekelilingnya terbentuk vakuola.

Dalam waktu 8 jam badan elementer berkembang menjadi badan inisial yang berukuran

0,8- 1,5 mikron. Bentuk ini juga disebut badan retikuler, isi sel kurang padat jika

dibandingkan dengan badan elementer, kadang RNA 4x lebih banyak daripada DNA dantidak bersifat infeksius. Empat jam berikutnya badan inisial membelah secara biner,

membentuk badan intermedier dan kemudian badan elementer.

Badan intermedier merupakan bentuk transisi antara badan inisial dan badan elementer.Badan inisial, badan elementer, badan intermedier terkumpul dalam vakuola di dalam sel,

 bentuk ini disebuit sebagai badan inklusi. Badan inklusi merupakan koloni kuman di dalam

sel hospes. Di dalam sel hospes dapat terbentuk beberapa mikrokoloni kuman jika terjadifagositosis terhadap lebih dari satu badan elementer. Pematangan badan inisial menjadi

 badan elementer disertai dengan meningkatnya sintesis DNA danRNA berimbang. Pada

waktu sel hospes pecah, badan elementer tersebar keluar dan menimbulkan infeksi pada

sel- sel hospes baru. Siklusperkembangan ini memakan waktu 24- 48 jam.

Page 11: bahan 22 up 6

5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 11/12

 

Gejala klinis

Burung muda klinis yang tampak bulu kasar, suhu tubuh rendah, tremor, lesu,

konjungtivitis, dyspnea, kekurusan, sinusitis, kuning sampai kotoran kotoran berair kehijauan atau keabu-abuan dapat juga dapat terjadi, burung dewasa terlihat gejala-gejala

seperti tremor, lesu, bulu kusam, penurunan berat badan progresif, diare kehijauan,

konjungtivitis, dan tingkat tinggi asam urat dalam kotoran.2. Penyakit mikal

Aspergillosis, merupakan penyakit pernapasan yang disebabkan oleh jamur dan tersifat

oleh adanya gangguan pernapasan yang berat, penyakit pada saluran pernafasan disebut juga brooder pneumonia, mycotic pneumonia dan fungal pneumonia, aspergillus yang

utama sering menyerang burung adalah aspergillus fumigates dan aspergillus flavus.

Penularan utama terjadi secara pernafasan dengan cara menghirup spora dalam jumlah

yang banyak, penyakit ini juga ditularkan melalui telur Masa inkubasi aspergillosis sekitar 4-10 hari dan proses penyakit dapat berlangsung sekitar 

2 samapai beberapa minggu. Penyakit ini dapat ditemukan dalam bentuk akut atau kronis.

Bentuk akut meliputi kesulitan bernafas, bernafas dengan mulut, dengan leher dijulurkan

ke atas, peningkatan frekuensi pernafasan, kejang-kejang yang disebabkan oleh toxin jamur, apabila hanya disebabkan aspergillosis suara ngorok tidak ada.

Bentuk kronis terlihat bernafas dengan mulut, emasiasi, sianosis, dan dapat berlanjutdengan kematian. Lamanya proses penyakit tergantung pada umur dan daya tahan dari

 burung.

Perubahan patologi secara makroskopik menunjukkan adanya nodule kaseosa berwarnakuning dengan diameter 1 mm yang tersebar secara acak pada jaringan paru, lesi pada paru

 biasanya disertai dengan plaque kaseosa dengan ukuran sekitar 1 mm pada permukaan

kantong udara yang menebal, kadang – kadang dapat ditemukan adanya asites yang

tercampur dengan cairan merah.Perubahan patologi secara mikroskopik, adanya timbunan limfosit, sejumlah makrofag dan

giant cells yang bersifat lokal, pada stadium selanjutnya akan terlihat lesi granuloma yangmengandung heterofil dan dikelilingi oleh makrofag, akan terlihat hifa pada jaringan yangnekrosis.

Diagnosa dapat berdasarkan anamnesa, gejala klinis, perubahan patologi terhadap adanya

lesi yang terinfeksi adanya hifa dengan pemeriksaan mikroskopik, pemeriksaan serologidapat dengan ELISA dan AGP.

Terapi dapat dilakukan dengan cara flucytosine 30-50 mg/kg untuk 21 hri diberikan secara

oral, ketokonazole 20-30 mg/kg selama 21 hari secara oral.

3. Penyakit viral

Genus avian pox yang sering menyerang pada unggas dan burung merpati, kenari, burung

 puyuh, burung jalak, virus pox yang menyerang pada kenari disebut dengan canary pox,

cara penularan dapat terjadi secara mekanik melalui kulit yang terluka atau mengalamilaserasi, penularan dapat juga terjadi secara aerosol.

Gejala klinis yang sering terjadi ada 2 bentuk, bentuk cutaneus yang ditandai adanya nodul-

nodul pada bagian paruh, kaki, dan daerah kloaka, biasanya berupa papula, vesikula, pustule, akhirnya menjadi krusta. Bentuk yang lain berupa bentuk difterik yang menyerang

saluran pernafasan gejala yang terlihat berupa adanya lesi nodul pada mukosa rongga mulut

lesi tersebut bisa samapi trakea, samapi paru yang menyebabkan gangguan pernafasan.

Perubahan patologi secara maksroskopik adanya hyperplasia epitel yang bersifat local pada

Page 12: bahan 22 up 6

5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 12/12

 

epidermis dan folikel bulu, yang ditandai oleh adanya pembentukan nodule, sering

ditemukan adanya stadium kropeng atau krusta. Perubahan secara mikroskopik infiltrasi sel

radang, ditemukan adanya benda inklusi intrasitoplasmik, terjadinya degenerasi hidropik.Diagnosa dapat berdasarkan anamnesa, gejala klinis, perubahan patologi dan peneguhan

diagnose dan uji molekuler. Terapi dilakukan dengan pemberian multivitamin untuk 

memperbaiki sel-sel yang rusak. Untuk pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi.