bahan 22 up 6
TRANSCRIPT
5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 1/12
+CIRI-CIRI BURUNG SAKIT
1. Mata
Pada mata keluar sekretum (cairan yang tidak normal atau tidak biasanya), berubah warna atau
kecerahannya, sayu, mata dipejampejamkan, dan terjadi pembengkakan di sekitar mata.
2. Lubang hidung (nostrils)
Dari lubang hidung keluar ingus, sesuatu yang membeku sehingga menutupi nostril dan bersin-
bersin atau membuka-buka paruhnya karena sesak nafas. Selain itu, bulu-bulu di sekitar nostril dan
kepala pada umumnya kotor karena sering digaruk atau diusap.
3. Sayap dan bulu
Bulu tampak suram dan kusut, sayap lunglai (baik sebelah atau keduanya), perilaku menata bulu-
bulu hilang atau tidak dilakukan.
4. Napsu atau perilaku makan
Napsu makan turun atau hilang, tidak pandai mematuk makanannya, dan berat badan menurun.
5. Keseimbangan
Burung tampak sempoyongan, tidak mampu atau sukar bertengger (biasanya burung ada di lantaikurungan), dan tidak suka bergerak (inaktif),
6. Sendi tulang
Pada sendi tulang terjadi pembengkakan dan berubah bentuk (deformitas, malformation).
7. Kebiasaan sehari-hari
Kebiasaan sehari-hari yang biasa dilakukan tidak dilakukan lagi, tidak suka mandi-mandi, tidak berkicau, suara kicauannya berubah, dan lain-lain.
8. Tubuh
Terdapat jendolan atau timbunan sesuatu masa di manapun pada tubuhnya.
Dari semuanya itu apabila Anda menemukan pendarahan dari manapun keluarnya adalah
merupakan tanda keadan gawat darurat. Dengan demikian, Anda dianjurkan untuk segera mencari pertolongan dokter hewan. Untuk mendapatkan pertolongan sedini mungkin apabila Anda
mendapatkan gejala-gejala tersebut sebaiknya cepat berkonsultasi kepada dokter hewan langganan
Anda!
5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 2/12
Apabila Anda membawa burung yang sakit tersebut kepada dokter hewan sebaiknya kurungan
diselimuti kain atau kertas koran untuk mengurangi keadaan stres. Kurungannya sementara waktu
tidak dibersihkan dahulu agar dokter dapat mengamati feces, tempat makan atau minum, dansebagainya.
KEMBALI KE MENU HALAMAN
5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 3/12
+PENGENALAN PENYAKIT MELALUI FACES, URINE DAN URET
5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 4/12
5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 5/12
+PERTOLONGAN PERTAMA PADA BURUNG SAKIT
Seperti juga pada kesehatan manusia, pertolongan pertama perlu pula dilakukan terhadap burung
yang sakit akibat terluka atau bila burung menunjukkan gejala akan terserang suatu penyakit.Untuk itu, perlu disiapkan beberapa peralatan di dalam sebuah kotak khusus. Peralatan itu antara
lain sebagai berikut: (Tabel 2)
TABEL 2. BAHAN DAN ALAT DALAM TINDAKAN PERTOLONGAN BESERTA
FUNGSINYA
5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 6/12
5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 7/12
Selain itu, diperlukan juga lampu penghangat berupa sebuah lampu pijar (bohlam) berkapasitas 40
—60 watt atau sebuah lampu infra merah. Jika burung peliharaan menunjukkan gejala sakit maka
dapat langsung diberikan pertolongan sementara sebelum dibawa ke dokter hewan. Tindakan pertolongan ini meliputi beberapa hal.
1. Memberikan kehangatan pada tubuh burung
Burung yang sakit diisolasi, dipisahkan dari burung lain yang sehat. Burung itu dimasukkan ke
dalam sebuah sangkar yang telah diberi alas koran. Disediakan sedikit minum. Berikan kehangatan pada tubuh si burung melalui lampu pijar berkapasitas 60 watt. Untuk mengurangi sinar dari lampu
dapat diberikan penghalang berupa kain atau kertas. Perlu diperhatikan agar bahan penghalang
sinar lampu ini tidak mudah terbakar, suhunya pun sebaiknya tidak melebihi 37° C.
2. Memberikan pakan ekstra
Berikanlah pakan ekstra yang mempunyai kandungan gizi tinggi, seperti kroto basah, madu, susu,
daging, atau hati tergantung pada jenis burungnya. Pakan ini diberikan dalam bentuk bubur (jus).Jika burung menolak untuk makan sendiri maka harus dipaksakan, dicekokkan langsung ke
mulutnya dengan memakai alat spuit. Hal ini sebaiknya dilakukan dengan hati hati agar tidak salahmemasukkan pakan ini ke saluran pernapasan.
3. Memberikan minuman
Burung yang sedang sakit akan jarang minum. Padahal, pada saat sakit burung akan lebih banyak
buang air dengan kondisi feses yang lebih encer sehingga dapat menyebabkan dehidrasi (hilangnyacairan tubuh). Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan cara memberikan pakan yang banyak
mengandung air, misalnya buah pepaya. Dengan cara ini maka bahaya dehidrasi dapat diperkecil.
4. Memberikan ketenangan
Burung yang sakit juga membutuhkan ketenangan lingkungan. Dengan lingkungan yang tenang
maka bahaya stres dapat diperkecil
karena stres akan memperburuk kondisi tubuh burung. Sebaiknya dihindari pandangan dan suara
manusia, burung, hewan lain, atau benda apa pun yang dapat menimbulkan gangguan pada burung
yang sakit.
http://omkicau.com/peta-penyakit-burung/
1. Mata
Pada mata keluar sekretum (cairan yang tidak normal atau tidak biasanya), berubah warnaatau kecerahannya, sayu, mata dipejampejamkan, dan terjadi pembengkakan di sekitar
5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 8/12
mata.
2. Lubang hidung (nostrils)
Dari lubang hidung keluar ingus, sesuatu yang membeku sehingga menutupi nostril dan bersin-bersin atau membuka-buka paruhnya karena sesak nafas. Selain itu, bulu-bulu di
sekitar nostril dan kepala pada umumnya kotor karena sering digaruk atau diusap.
3. Sayap dan buluBulu tampak suram dan kusut, sayap lunglai (baik sebelah atau keduanya), perilaku menata
bulu-bulu hilang atau tidak dilakukan.
4. Napsu atau perilaku makan Napsu makan turun atau hilang, tidak pandai mematuk makanannya, dan berat badan
menurun.
5. Keseimbangan
Burung tampak sempoyongan, tidak mampu atau sukar bertengger (biasanya burung ada dilantai kurungan), dan tidak suka bergerak (inaktif),
6. Sendi tulang
Pada sendi tulang terjadi pembengkakan dan berubah bentuk (deformitas, malformation).
7. Kebiasaan sehari-hariKebiasaan sehari-hari yang biasa dilakukan tidak dilakukan lagi, tidak suka mandi-mandi,
tidak berkicau, suara kicauannya berubah, dan lain-lain.8. Tubuh
Terdapat jendolan atau timbunan sesuatu masa di manapun pada tubuhnya.
Dari semuanya itu apabila Anda menemukan pendarahan dari manapun keluarnya adalahmerupakan tanda keadan gawat darurat. Dengan demikian, Anda dianjurkan untuk segera
mencari pertolongan dokter hewan. Untuk mendapatkan pertolongan sedini mungkin
apabila Anda mendapatkan gejala-gejala tersebut sebaiknya cepat berkonsultasi kepada
dokter hewan langganan Anda!Apabila Anda membawa burung yang sakit tersebut kepada dokter hewan sebaiknya
kurungan diselimuti kain atau kertas koran untuk mengurangi keadaan stres. Kurungannyasementara waktu tidak dibersihkan dahulu agar dokter dapat mengamati feces, tempatmakan atau minum, dan sebagainya.
CACAR VIRUS
EtiologiDisebabkan oleh Poxvirus yaitu Canary Cacar Virus (CNPV) dapat menginfeksi banyak
spesies burung, dan setiap jenis burung mungkin memiliki strain yang unik dari virus cacar.
Virus Cacar Canary juga dapat memasukkan sel manusia, tetapi tidak dapat bertahan hidup
dan berkembang biak dalam sel manusia. Virus ini akan menyebabkan terbentuk benjolankecil seperti yang tumbuh pada burung kenari, itulah yang sering disebut pox (cacar
burung). Karena tumbuh di kenari, maka disebut canary pox. Kalau tumbuh pada burung
merpati, disebut pigeon pox. Gejala lain yang muncul bisa berupa kutil di sudut mulut dankaki, tetapi paling fatal akibatnya adalah jika tumbuh di saluran pernafasan (dipteri). Paling
sering, virus ini disebarkan oleh nyamuk dan tungau yang menularkan virus dari burung
yang terinfeksi. Burung kenari yang ditempatkan di luar ruangan lebih rentan daripadayang disimpan di dalamnya. Virus, , juga dapat menular melalui pakan yang terkontaminasi
atau inhalasi aerosol. Burung kenari yang telah bertahan Cacar Virus dapat menjadi carier
dan menyebarkan penyakit.
5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 9/12
Bentuk penyakit
Ada beberapa bentuk penyakit yang terlihat pada burung kenari yang terinfeksi dengan
virus cacar.• Bentuk kulit (Dry Form) (bentuk paling umum):
nodular atau area penebalan kulit yang tidak berbulu terlihat. Lesi ini sering terjadi di
sekitar wajah, mata, paruh dan kaki dan kaki. Lesi awal sebagai daerah putih atau kuningyang kemudian dengan cepat berkembang menjadi bentuk kerak.
• Bentuk Tenggorokan (Wet Form)
Terjadi di tenggorokan, mulut, atau sinuse. Menghasilkan eksudat yang akan menganggu pernafasan sehingga terjadi hipoksia.
Gejala Klinis
• Anoreksia sehingga kehilangan berat badan• Bernapas menjadi lebih cepat
• Kelesuan
• menepuk-nepuk bulu
• hipoksia• tiba-tiba mati (sudden death)
Pengobatan dan Pencegahan
Tidak ada obat yang spesifik untuk kasus Canarypox yang memiliki tingkat mortalitas bisa
mencapai 80%. Akan tetapi burung bisa pulih dengan perawatan yang optimal, antara lain :• membersihkan kerak/luka pada kulit dengan menggunakan Yodium tincture, lugol,
hydrogen peroksida, alcohol, dll
• pemberian antibiotik secara topical pada daerah lesi untuk mencegah infeksi sekunder
• memberikan probiotik yang membantu system imun tubuh burung.Pencegahan
• Santitasi kandang dan lingkungan (terhadap vector : nyamuk dan tungau)• Pemberian probiotik • Vaksinasi menggunakan modified life vaksin.
CHLAMYDIASIS / ORNITHOSIS
EtiologiOrnithosis disebabkan oleh Chlamydia psittaci dari family Chlamydiaceae. Chlamydia
psittaci merupakan salah satu bakteri dari genus Chlamydophyla dikenal juga sebagai
Miyagawanella atau Bedsonia. Chlamydia psiitaci merupakan bakteri gram negatif,
berukuran 0,2- 1,5 mikron, berbentuk sferis, tidak berderak (non motil) dan merupakan parasit intrasel obligat. Bakteri ini juga memiliki ribososm, RNA dan DNA, dinding sel
dari peptidoglikan yang mengandung asam muramat, mempunyai enzim yang aktif pada
metabolisme, membelah secara biner dan pertumbuhannya dapat dihambat oleh abat- obatantibakteri (antibiotik) seperti tetrasiklin, erithromisin, kloramfenikol, doxycycline.
Chlamydia psittaci tidak mampu membentuk sendiri senyawa bernergi tinggi. Energi yang
dibutuhkannya diambil dari sel hospesnya, oleh karena itu bakteri ini juga disebut sebagai parasit berenergi.
Epidemiologi.
Chlamydia psittaci menyebabkan penyakit psitakosis ( Demam Burung Beo) yaitu suatu
infeksi yang ditularkan oleh burung yang terinfeksi oleh C.psittaci yang ditularkan kepada
5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 10/12
manusia, serta menyebabkan gejala sistemik (seluruh tubuh) dan pneumonia. Bakteri
Chlamydia psittaci, yang banyak ditemukan pada burung beo, betet dan burung merpati;
juga pada burung dara, kutilang, ayam dan kalkun.Cara penularan
Biasanya seseorang terinfeksi karena menghirup debu dari bulu atau kotoran burung yang
terinfeksi. Organisme ini juga bisa ditularkan melalui gigitan burung yang terinfeksi ataumelalui percikan secret ludah dari burung sakit kepada burung yang peka
Morbiditas dan Mortalitas
Unggas terserang Chlamydia yang ganas, tingkat morbiditas mencapai 50-80 % danmortalitas 10-30 %, sedangkan yang kurang ganas tingkat morbiditas 5-20 % dan
mortalitas 1-4 %.
Gejala Klinis
Masa inkubasi penyakit bervariasi tegantung dari jumlah Chlamydia yang dihirup dankeganasan strain yang menginfeksi, lingkungan dan umur terserang.
Unggas terserang ditandai menurunnya nafsu makan, konjungtivitis, rhinitis disertai
dengan leleran dari hidung dan muut yang berwarna kuning hijau. Bulu-bulu di sekitar
leher menjadi kotor karena eksudat, sesak nafas, diare dan tinja kehijauan. Unggus menjadikurus dan konvulsi.
Penyakit bakteriChlamydia psittaci merupakan salah satu bakteri dari genus Chlamydophyla dikenal juga
sebagai Miyagawanella atau Bedsonia. Chlamydia psiitaci merupakan bakteri gram negatif,
berukuran 0,2- 1,5 mikron, berbentuk sferis, tidak berderak (non motil) dan merupakan parasit intrasel obligat. Bakteri ini juga memiliki ribososm, RNA dan DNA, dinding sel
dari peptidoglikan yang mengandung asam muramat, mempunyai enzim yang aktif pada
metabolisme, membelah secara biner.
Bakteri Chlamydia psittaci merupakan bakteri gram negatif, berukuran berukuran 0,2- 1,5mikron, berbentuk sferis, tidak bergerak (non motil) dan merupakan parasit intrasel obligat.
PathogenesisChlamydia psittaci berkembang melalui beberapa stadium. Mulai dengan badan elementer
yang infeksius. Berbentuk sferis dengan diameter 0,2- 0,4 mikron, mempunyai satu inti dan
sejumlah ribosom yang diliputi oleh dinding sel yang terdiri dari beberapa lapis. Badanelementer masuk kedalam sel dengan cara fagositosis. Disekelilingnya terbentuk vakuola.
Dalam waktu 8 jam badan elementer berkembang menjadi badan inisial yang berukuran
0,8- 1,5 mikron. Bentuk ini juga disebut badan retikuler, isi sel kurang padat jika
dibandingkan dengan badan elementer, kadang RNA 4x lebih banyak daripada DNA dantidak bersifat infeksius. Empat jam berikutnya badan inisial membelah secara biner,
membentuk badan intermedier dan kemudian badan elementer.
Badan intermedier merupakan bentuk transisi antara badan inisial dan badan elementer.Badan inisial, badan elementer, badan intermedier terkumpul dalam vakuola di dalam sel,
bentuk ini disebuit sebagai badan inklusi. Badan inklusi merupakan koloni kuman di dalam
sel hospes. Di dalam sel hospes dapat terbentuk beberapa mikrokoloni kuman jika terjadifagositosis terhadap lebih dari satu badan elementer. Pematangan badan inisial menjadi
badan elementer disertai dengan meningkatnya sintesis DNA danRNA berimbang. Pada
waktu sel hospes pecah, badan elementer tersebar keluar dan menimbulkan infeksi pada
sel- sel hospes baru. Siklusperkembangan ini memakan waktu 24- 48 jam.
5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 11/12
Gejala klinis
Burung muda klinis yang tampak bulu kasar, suhu tubuh rendah, tremor, lesu,
konjungtivitis, dyspnea, kekurusan, sinusitis, kuning sampai kotoran kotoran berair kehijauan atau keabu-abuan dapat juga dapat terjadi, burung dewasa terlihat gejala-gejala
seperti tremor, lesu, bulu kusam, penurunan berat badan progresif, diare kehijauan,
konjungtivitis, dan tingkat tinggi asam urat dalam kotoran.2. Penyakit mikal
Aspergillosis, merupakan penyakit pernapasan yang disebabkan oleh jamur dan tersifat
oleh adanya gangguan pernapasan yang berat, penyakit pada saluran pernafasan disebut juga brooder pneumonia, mycotic pneumonia dan fungal pneumonia, aspergillus yang
utama sering menyerang burung adalah aspergillus fumigates dan aspergillus flavus.
Penularan utama terjadi secara pernafasan dengan cara menghirup spora dalam jumlah
yang banyak, penyakit ini juga ditularkan melalui telur Masa inkubasi aspergillosis sekitar 4-10 hari dan proses penyakit dapat berlangsung sekitar
2 samapai beberapa minggu. Penyakit ini dapat ditemukan dalam bentuk akut atau kronis.
Bentuk akut meliputi kesulitan bernafas, bernafas dengan mulut, dengan leher dijulurkan
ke atas, peningkatan frekuensi pernafasan, kejang-kejang yang disebabkan oleh toxin jamur, apabila hanya disebabkan aspergillosis suara ngorok tidak ada.
Bentuk kronis terlihat bernafas dengan mulut, emasiasi, sianosis, dan dapat berlanjutdengan kematian. Lamanya proses penyakit tergantung pada umur dan daya tahan dari
burung.
Perubahan patologi secara makroskopik menunjukkan adanya nodule kaseosa berwarnakuning dengan diameter 1 mm yang tersebar secara acak pada jaringan paru, lesi pada paru
biasanya disertai dengan plaque kaseosa dengan ukuran sekitar 1 mm pada permukaan
kantong udara yang menebal, kadang – kadang dapat ditemukan adanya asites yang
tercampur dengan cairan merah.Perubahan patologi secara mikroskopik, adanya timbunan limfosit, sejumlah makrofag dan
giant cells yang bersifat lokal, pada stadium selanjutnya akan terlihat lesi granuloma yangmengandung heterofil dan dikelilingi oleh makrofag, akan terlihat hifa pada jaringan yangnekrosis.
Diagnosa dapat berdasarkan anamnesa, gejala klinis, perubahan patologi terhadap adanya
lesi yang terinfeksi adanya hifa dengan pemeriksaan mikroskopik, pemeriksaan serologidapat dengan ELISA dan AGP.
Terapi dapat dilakukan dengan cara flucytosine 30-50 mg/kg untuk 21 hri diberikan secara
oral, ketokonazole 20-30 mg/kg selama 21 hari secara oral.
3. Penyakit viral
Genus avian pox yang sering menyerang pada unggas dan burung merpati, kenari, burung
puyuh, burung jalak, virus pox yang menyerang pada kenari disebut dengan canary pox,
cara penularan dapat terjadi secara mekanik melalui kulit yang terluka atau mengalamilaserasi, penularan dapat juga terjadi secara aerosol.
Gejala klinis yang sering terjadi ada 2 bentuk, bentuk cutaneus yang ditandai adanya nodul-
nodul pada bagian paruh, kaki, dan daerah kloaka, biasanya berupa papula, vesikula, pustule, akhirnya menjadi krusta. Bentuk yang lain berupa bentuk difterik yang menyerang
saluran pernafasan gejala yang terlihat berupa adanya lesi nodul pada mukosa rongga mulut
lesi tersebut bisa samapi trakea, samapi paru yang menyebabkan gangguan pernafasan.
Perubahan patologi secara maksroskopik adanya hyperplasia epitel yang bersifat local pada
5/17/2018 bahan 22 up 6 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-22-up-6 12/12
epidermis dan folikel bulu, yang ditandai oleh adanya pembentukan nodule, sering
ditemukan adanya stadium kropeng atau krusta. Perubahan secara mikroskopik infiltrasi sel
radang, ditemukan adanya benda inklusi intrasitoplasmik, terjadinya degenerasi hidropik.Diagnosa dapat berdasarkan anamnesa, gejala klinis, perubahan patologi dan peneguhan
diagnose dan uji molekuler. Terapi dilakukan dengan pemberian multivitamin untuk
memperbaiki sel-sel yang rusak. Untuk pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi.