bahan 3juli13
TRANSCRIPT
Muslim Yang Taat = Pemilih Yang CerdasDisampaikan Pada Sosialisai Modul
3 Juli 2013 Aula KPU KuninganOleh: Dr. M. Tata Taufik
Latar BelakangPenurunan partisipasi pemilu dari pemilu ke
pemilu berikutnya:1999 mencapai 92%, pemilu 2004 mencapai 84% pemilu 2009, menjadi 71% saja.
TujuanTujuan modul ini adalah untuk memberikan
pemahaman pemilu/pemilukada dalam perspektif Islam.
Meningkatkan partisipasi masyarakat muslim dalam pemilu.
Pengguna ModulSebagai panduan bagi para fasilitator
pelatihan dan sosialisasi pemilu/pemilukada.Anggota masyarakat pada umumnya.
Tiga Tema Pemilu dalam Perspektif IslamMemilih dengan Cermat dan Cerdas Cara Meningkatkan Partisipasi Masyarakat
dalam Pemilu.
Metode Aplikasi ModulMetode yang digunakan didalam
mengaplikasikan modul ini berupa: diskusi kelompok, ceramah, ice breaking,
sharing kelompok dan brainstorming. Alat yang dibutuhkan dalam penggunaan
modul ini: LCD Projector dan bahan presentasi berupa slide, white board.
Tehnik penyajian harus komunikatif dan tidak menggurui.
Pemimpin Dalam Perspektif Islam
Belajar dari kisah pembaiatan Umar bin Abd Azizpemilihan oleh rakyat dengan cara bai’at, tugas-tugas pemimpin sosok pemimpin ideal bagi ummat
Keadilan, tanggungjawab, cinta dan kasih sayang terhadap rakyat, toleransi, dakwah islam dan ilmu pengetahuan, pemberantasan korupsi, dan pembenahan keuangan negara.
Pemilu Dalam Pandangan IslamKeputusan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se-
Indonesia Ketiga Tahun 2009 menyatakan sebagai berikut:
1) Pemilu adalah upaya untuk memilih pemimpin atau wakil yang memenuhi syarat-syarat ideal bagi terwujudnya cita-cita bersama sesuai dengan aspirasi ummat dan kepentingan bangsa.
2) Memilih pemimpin dalam Islam adalah kewajiban untuk menegakkan imamah dan imarah dalam kehidupan bersama. واجب فهو به اال الواجب للوسائل مااليتم
المقاصد حكم
lanjutan3) Imamah dan imarah dalam islam menghajatkan
syarat-syarat sesuai dengan ketentuan agama agar terwujud kemaslahatan dalam masyarakat.
4) Memilih pemimpin yang beriman dan bertakwa, jujur (shiddiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh), mempunyai kemampuan (fathonah), dan memperjuangkan kepentingan umat Islam hukumnya wajib.
5) Memilih pemimpin yang tidak memenuhi syarat-syarat sebagaimana disebutkan dalam butir 4 (empat) atau tidak memilih sama sekali padahal ada calon yang memenuhi syarat hukumnya adalah haram.
Ijjtima’ Ulama tersebut Merekomendasikan dua hal:
1. Umat Islam dianjurkan untuk memilih pemimpin dan wakil-wakilnya yang mengemban tugas amar makruf nahi munkar.
2. Pemerintah dan penyelenggara pemilu perlu meningkatkan sosialisasi penyelenggara pemilu agar partisipasi masyarakat dapat meningkat sehingga hak masyarakat terpenuhi جله يترك ال كله يدرك ال ما
Partisipasi Umat Islam Dalam Pemilu Partisipasi masyarakat sama dengan
keikutsertaan dalam menentukan siapa wakil dan pemimpin mereka ke depan.
Partisipasi juga bisa berarti penilaian terhadap peserta pemilu atas ideal-ideal yang diharapkan.
Partisipasi juga berarti menjalankan kewajiban sebagai warga Negara yang baik (QS.4. 59)
Berpartisipasi dalam pemilu dalam arti ikut serta memilih dalam pemilu merupakan indikator keimanan dan ketaatan seseorang dalam beragama.
Pemilih Cerdas?Pemilih yang menggunakan hak pilihnya
dengan akal sehat dan nurani, menyadari bahwa suaranya menentukan kepemimpinan masa depan
10 cara memilih dengan cerdas dan berkualitas1. Niatkan dengan ikhlash untuk berpatisipasi
dalam pemilu/pemilukada dengan keyakinan bahwa pemilu adalah salah satu bentuk menjalankan kewajiban agama; Memilih wakil atau pemimpin.
2. Pastikan anda terdaftar sebagai pemilih.3. Jika belum terdaftar dalam DPT ajukan diri ke
KPPS dengan membawa identitas diri.4. Kenali riwayat hidup calon dan rekam jejaknya.5. Ketahui visi dan misi dan program yang
ditawarkan ال و لهم سراة الناسفوضىال يصلح السادوا جهالهم إذا سراة
lanjutan6. Pastikan pilihannya secara objektif7. Jangan sekali-kali tergiur dengan politik
uang maupun janji-janji dari calon tertentu, apalagi mereka yang rekam jejaknya buruk.
8. Pergi ke tempat pemilihan suara (TPS) dan lakukan pemilihan.
9. Ikuti penghitungan suara dengan seksama.10.Ikuti juga rekapitulasi penghitungan suara.
Cara Meningkatkan Partisipasi MasyarakatPendekatan:
Ingat masyarakat adalah sasaran yang diharapkan partisipasinya dalam pemilu.
Untuk menghadapi manusia harus diperlakukan sebagai manusia (treat them as human being) ingat manusia punya hati dan perasaan!
Lanjutan caraMetode:
metode yang sesuai adalah Komunikasi Publik. Melalui tatap muka dalam berbagai kegiatan, melalui MUI Kecamatan dan Desa serta tokoh masyarakat di kampung-kampung.
Two Step Flow Communication: sosialisasi terhadap opinion leader para tokoh masyarakat secara hirarkis: Kabupaten > Kecamatan > Desa.
Ingat konsep penyebaran informasi الشاهد ليبلغ artinya yang hadir supaya menyampaikan الغائبinformasi kepada yang tidak hadir
Bentuk KegiatanSosialisasi pada level kecamatan oleh Tim
Kabupaten (formal terprogram)Sosialisasi pada level desa oleh tim Kecamatan
(formal terprogram)Sosialisasi pada level dusun/kampung oleh tim
desa bisa formal terprogram bisa juga memanfaatkan berbagai acara non formal: kumpulan panitia kenduri/pernikahan/khitanan, ba’da tahlil, diskusi informal menunggu waktu shalat isya misalnya.
Materi KegiatanBahan yang ada pada modul Bab I dan IIPerkaya dengan bahan lain seperti UU Pemilu
dan modul dari KPUBisa juga dikembangkan dengan cerita
pengalaman pribadi tentang pemilu.
Tehnik PenyajianAwali dengan cerita (tell story)Ajukan pertanyaan kepada audience tentang
kepemiluan menurut perspektifnya.Berikan penegasan pada hal-hal yang
penting.Lakukan review atau evaluasi atas apa yang
telah disampaikan.Tekankan bahwa kesuksesan pemilu sangat
bergantung pada mujahadah hadirin dalam mengomunikasikan pemilu.