bahan a'11 manajemen resiko klinik
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik
1/14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Risk Management merupakan proses mengenal, mengevaluasi,
mengendalikan, meminimalkan risiko dalam suatu organisasi secara menyeluruh
(NHS).
Prinsip manajemen risiko
!. Manajemen risiko meliputi ancaman dan peluang (maksimalisasi peluang,
minimalisasi kehilangan, dan meningkatkan keputusan dan hasil)
". Manajemen risiko memerlukan pemikiran yang logis dan sistematis untuk
meningkatkan kinerja yang e#ekti# dan e#isien
$. Manajemen risiko memerlukan pemikiran kedepan
%. Manajemen risiko mensaratkan akunta&ilitas dalam pengam&ilan
keputusan
'. Manajemen risiko mensaratkan komunikasi
. Manajemen risiko memerlukan pemikiran yang seim&ang antara &iaya
untuk mengatasi risiko (dan meningkatkan peluang per&aikan) dengan
man#aat yang diperoleh.
Man#aat manajemen risiko
!. Pengendalian thd tim&ulnya adverse event
". Meningkatkan perilaku untuk mencari peluang per&aikan se&elum suatu
masalah terjadi
$. Meningkatkan perencanaan, kinerja, dan e#ektivitas
%. #isiensi
'. Mempererat hu&ungan stakeholders
. Meningkatkan tersedianya in#ormasi yang akurat untuk pengam&ilan
keputusan*. Memper&aiki citra
+. Proteksi terhadap tuntutan
. -kunta&ilitas, jaminan, dan governance
!. Meningkatkan personal health and /ell &eing
0ingkup manajemen risiko
!. tik, penipuan, keamanan, dan pro&ity (kejujuran)
". -lokasi sum&erdaya
$. Risiko pu&lik dan pertanggung ja/a&an umum
%. Studi kelayakan
'. 1epatuhan terhadap aturan2standar
. 1esehatan dan keselamatan
1
-
8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik
2/14
*. Sistem operasi dan pemeliharaan
+. Manajemen projek
. Pem&elian dan manajemen kontrak
Manajemen resiko klinik adalah manajemen klinik di pelayanan kesehatan.
Manajemen risiko klinik adalah suatu upaya sistematis rumah sakit dalam rangka
mengurangi risiko aki&at pelaksanaan pelayanan medik. Manajemen resiko klinis
merupakan perilaku dan intervensi proakti# untuk mengurangi kemungkinan
cidera dan kehilangan.
!. Proakti# melalui program program yang dirancang untuk mencegah,
mengendalikan, dan mem&uat sedikit mungkin keter&ukaan pasien
terhadap resiko klinis.
". Reakti# proses sistematis melakukan identi#ikasi, evaluasi, dan
penanganan resiko klinis jika sudah terjadi (termasuk negosiasi &esaran
ganti rugi).
3linical Risk Management adalah meminimalkan risiko terhadap pasien,
yaitu dengan cara
!. Mengenal kesalahan atau kemungkinan kesalahan selama mendapat
asuhan klinis,". Mengenal #aktor4#aktor yang &erpengaruh terhadap terjadi
kesalahan2risiko,
$. 5elajar dari pengalaman terhadap setiap adanya adverse event,
%. Memastikan &ah/a dilakukan tindakan untuk mencegah terjadi
kesalahan2risiko
'. Mem&angun sistem untuk mengurangi terjadinya risiko.
6paya untuk meminimalkan risiko klinik secara umum dapat di&agi ",
yaitu !. rror reduction, dalam hal ini upaya dilakukan untuk mengurangi dan
mencegah terjadinya medical error.
". rror contaiment, yaitu &ila upaya yang dilakukan &ertujuan untuk
meningkatkan ke/aspadaan untuk mendeteksi medical4error, dan apa&ila
tidak terhindarkan maka harus segera melakukan &er&agai tindakan 2
respon untuk mengatasi error secara adekuat.
7alam pera/atan kesehatan, manajemen resiko &ertujuan untuk mencegah
cidera pada pasien dan menghindari tindakan yang merugikan pro#esi. -suhan
2
-
8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik
3/14
kepera/atan yang &ermutu tinggi dan sistem pelaksanaannya yang aman,
merupakan kunci &agi manajemen resiko yang e#ekti# dalam kepera/atan
kedaruratan.
Mayoritas cidera pada pasien dapat ditelusuri sampai kepada
ketidaksempurnaan sistem yang dapat menjadi penye&a& primer cidera atau yang
mem&uat pera/at mem&uat kesalahan sehingga terjadi cidera pada pasien. 5egitu
terjadi cidera, manajemen resiko harus mem#okuskan perhatiannnya pada upaya
mengurangi aki&at cidera terse&ut untuk memperkecil kemungkinan diam&ilnya
tindakan hukum kepada petugas.
Risiko yang dicegah dalam pengelolaan manajemen risiko &erupa risiko
klinis dan non klinis. Risiko klinis adalah seluruh risiko yang dapat dikaitkan
langsung dengan layanan medis, maupun layanan lain yang dialami pasien selama
dalam institusi kesehatan. Seperti manajemen #armasi, masuk dan keluar ra/at
inap, kontrol in#eksi, kecukupan jumlah pera/at yang melayani, dan se&againya.
Sementara risiko non medis ada yang &erupa risiko &agi organisasi,
maupun risiko #inansial. Risiko organisasi adalah yang &erhu&ungan langsung
dengan komunikasi, produk layanan, proteksi data, sistem in#ormasi dan semua
risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organsisasi. Risiko dalam segi
#inansial yaitu resiko yang dapat menganggu kontrol #inansial yang e#ekti#,
termasuk sistem yang harusnya dapat menyediakan pencatatan akuntasi yang &aik.
1ategori risiko di rumah sakit ( 3ategories o# Risk )
• Patient care care4related risks
• Medical sta## sta##4related risks
• mployee mployee4related risks
• Property Property4related risks
•8inancial risks
• 9ther risks
2.2 TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KLINIK
-dapun tujuan dari manajemen risiko klinik adalah
a. Meminimalkan terjadinya kesalahan pengo&atan, kejadian yang
merugikan dan kerugian pada pasien (mem&uat asuhan pasien aman)
3
-
8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik
4/14
&. Meminimalkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan &iaya
klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (mencegah kerugian
#inancial &agi RS).
:ujuan penerapan manajemen risiko dalam institusi kesehatan untuk
meminimalisir risiko yang mungkin terjadi dimasa datang. 7engan adanya
tindakan yang &ersi#at antisipati# dari manajer risiko, &ila terjadi insiden maka
sudah tersedia alternati# keputusan yang dilihat dari &er&agai sisi dilengkapi
dengan pengetahuan akan konsekuensi dan dampak yang diaki&atkannya.
Secara singkat, tujuan manajemen risiko pada akhirnya akan melindungi
pasien, karya/an, pengunjung dan pemangku kepentingan lainnya dalam ruang
lingkup institusi pelayanan kesehatan.
Terhadap pasien :
a. Mem&uat sekecil mungkin cidera yang tidak diinginkan.
&. Meningkatkan keamanan pasien dan mutu asuhan.
Terhadap sa!! :
Meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dan keamanan sta#.
Terhadap insi"si :
a. Menjaga reputasi
&. Meminimumkan risiko #inancial dengan manajemen yang le&ih &aik
c. Memenuhi o&jekti# secara optimal dengan peman#aatan sum&er daya yang
ada dengan se&aik &aiknya
Terhadap p"#$i% :
Meningkatkan kepercayaan pu&lic &ah/a dengan program manajemen
risiko klinik yang &aik keamanan mereka le&ih terjamin.
2.& PROSES MANAJEMEN RESIKOProses manajemen resiko dilaksanakan secara &erkelanjutan dan terus
menerus. Proses manajemen risiko dimulai dengan identi#ikasi risiko, analisa
risiko mana yang perlu tindakan segera mana yang hanya se&agai catatan,
pengelolaan risiko adalah action atau tindakan se&agai respon terhadap risiko
yang terjadi dan selanjutnya dilakukan #ollo/ up.
1. Ideni!i%asi resi%'
;denti#ikasi risiko adalah usaha mengidenti#ikasi situasi yang dapat
menye&a&kan cedera, tuntutan atau kerugian secara #inansial. ;denti#ikasi akan
4
-
8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik
5/14
mem&antu langkah4langkah yang akan diam&il manajemen terhadap risiko
terse&ut.
;nstrument
• 0aporan 1ejadian
• Revie/ Rekam Medik (Penyaringan 1ejadian untuk memeriksa dan
mencari penyimpangan4penyimpangan pada praktik dan prosedur)
• Pengaduan (3omplaint) pelanggan
• Survey2Sel# -ssesment, dan lain4lain
Pendekatan terhadap identi#ikasi risiko meliputi
• 5rainstorming
• Mapping out proses dan prosedur pera/atan atau jalan keliling dan
menanyakan kepada petugas tentang identi#ikasi risiko pada setiap lokasi.
• Mem&uat checklist risiko dan menanyakan kem&ali se&agai umpan &alik.
2. Ana$isa resi%'
-nalisa resiko merupakan proses untuk mem&antu organisasi menilai
tentang luasnya risiko yang dihadapi, kemampuan mengontrol #rekuensi dan
dampak risiko. Se&uah resiko dianalisa untuk mengenali &ahaya yang mungkin
terjadi dan &agaimana potensi kega/atan yang ditim&ulkan oleh &ahaya terse&ut.
-nalisa peluang dan dampak ini paling mudah jika dilakukan dengan cara
kuantitati#. 3aranya adalah dengan mem&eri skor satu sampai lima masing4masing
pada peluang dan dampak. Makin &esar angka, peluang makin sering atau
dampak makin &erat.
Risiko yang dampaknya signi#ikan mendapat prioritas tinggi adalah risiko
yang sangat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Semua risiko yang
termasuk kategori ini harus mendapat perhatian utama dari direktur atau board of
trust dan di&uat rencana tindak lanjutnya. Risiko yang dampaknya medium4
rendah akan dikumpulkan menjadi se&uah register oleh manajer risiko &ekerjasama dengan kepala4kepala departemen untuk pem&uatan rencana tindak
lanjutnya dan penga/asan.
&. E(a$"asi resi%'
valuasi risiko adalah proses mem&andingkan antara hasil analisa risiko
dengan kriteria risiko untuk menentukan apakah risiko dan2atau &esarnya dapat
diterima atau ditoleransi. Sedangkan kriteria risiko adalah kerangka acuan untuk
mendasari pentingnya risiko dievaluasi.
5
-
8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik
6/14
Kae)'ri resi%' *arna resi%' Tin+a"an peni$aian
resi%' '$eh
Fre%"ensi
in+a"an
kstrim (!' 4 "') Merah 7irektur eksekuti# 5ulanan:inggi (+ 4 !")
-
8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik
7/14
• 3redentialing
• 3lin.privilege
• 3P7 = &udaya r.s
• >ood clin.gov.
• ;n#ormed consent
• Rekam medis
• -suransi pro#esi
• -suransi pro#esi
• -suransi institusi
Pengendalian resiko klinik
• 1endali in#eksi Rumah Sakit
• Monit4eval4koreksi etika atau perilaku, kinerja, resep dan o&at, unsur4
unsur penunjuk, laporan insiden, analisis insiden, keluhan konsumen.
5e&erapa hal yang harus diperhatikan dalam Manajemen Risiko Medik
se&agai &erikut
1. Sandar Operasi'na$ Pr'sed"r SOP 0 dan eneap%an sandard
%iner+a per!'rane sandards0 "n"% %eaanan pasien.
Menyusun Standar 9perasional Prosedur ( S9P ) sesuai dengan standar
pro#esinalisme yang &erlaku, maksudnya penyusunan prosedur meli&atkan seluruh
&agian terkait dengan memperhitungkan situasi dan kondisi di lapangan termasuk
standar #isik &angunan,#asilitas, kelengkapan peralatan dan se&againya.
Penyusunan Standar 9perasional Prosedur ini harus meli&atkan semua
pihak di rumah sakit sesuai dengan &idangnya masing4masing, karena pelayanan
terhadap pasien tidak dapat dikotak4kotakan. Se&agai contoh, pasien yang datang
untuk operasi seksio sesaria, maka standar prosedur yang akan dilakukan terhadap
pasien terse&ut &ukan hanya dari standar operasional dokter saja, namun juga
standar prosedur administrasi se/aktu pasien datang menda#tar, standar prosedur
kepera/atan se/aktu pasien dira/at di kamar, standar operasional la&oratorium
apa&ila pasien akan dilakukan pemeriksaan darah untuk persiapan operasi dan
seterusnya.
Standar operasional yang di&uat &erdasarkan alur pelayanan yang disusun
&erdasarkan ke&utuhan pasien. Semua pro#esi dalam melaksanakan pekerjaannya
harus sesuai dengan apa yang dinamakan standar pro#esi.
-
8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik
8/14
kesehatan yang harus &ekerja sesuai dengan standar pro#esi medik, pengem&an
pro#esi yang lain pun mempunyai standar pro#esi. Namun saat ini standar pro#esi
dari pengem&an pro#esi yang lain, tidak atau &elum &egitu dikenal atau
dipermasalahkan, di&andingkan dengan standar pro#esi medik.
2. Pr')ra Penin)%aan M"" R"ah Sa%i Dan Pen)"%"ran Kiner+a
Pengukuran kinerja ini dapat dilakukan melalui &er&agai cara, antara lain
adalah pengumpulan data, identi#ikasi masalah, prioritaskan masalah, lakukan
evaluasi dan monitoring terhadap outcome spesi#ik yang menjadi salah satu target
potensial untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko medik. Hal ini
se&enarnya dapat dilakukan secara rutin dengan disiplin yang tinggi dan terus
menerus yang meli&atkan &er&agai pihak terkait di tingkat rumah sakit.
Selain itu dapat pula dikem&angkan audit medik, program risk
management atau istilah lainnya adalah disease management atau outcome
management. Salah satu tujuan dari risk management ini adalah untuk mencegah
terjadinya risiko aki&at tindakan medik. Namun demikian, apa&ila ternyata risiko
tidak dapat dicegah maka upaya pengatasan masalah harus dilakukan secara
adekuat. 3ontoh untuk ini adalah menyiapkan o&at suntik adrenalin dan kortison
untuk mengatasi risiko syok ana#ilaksi aki&at pem&erian o&at per injeksi.
Program4program pengendalian in#eksi nosokomial di rumah sakit merupakan
&entuk lain dari pengukuran kinerja dan sekaligus menyediakan instrumen untuk
mencegah hal terse&ut. ;n#eksi pasca operasi atau in#eksi nosokomial yang
umumnya terjadi aki&at kesalahan dalam sistem (kepera/atan, tidak adanya risk
management, dan tidak terdeteksinya &akteri yang resisten (misalnya MRS-4methycillin resistant Staphylococcus aureus, ataupun ?R4vancomycin resistant
enterococcus). 6ntuk itu diperlukan in#ormasi kepada masyarakat &ah/a setiap
tindakan medik yang kita dapatkan selalu ada risiko yang harus dihadapi.
Program peningkatan mutu Pelayanan Rumah Sakit harus menjadi
ke&ijakan yang terus dilakukan dan dievaluasi oleh seluruh sta# di rumah sakit
termasuk dokter, pera/at dan sta# lain yang terkait termasuk sta# maintenance.
7i&idang pelayan medik, program ini sangat penting karena program ini harus
8
-
8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik
9/14
dapat memastikan apakah para tenaga medis telah melakukan pemeriksaan pasien
dengan &aik dan &enar, misalnya pemeriksaan se&elum tindakan &edah telah
sesuai dengan S9P, termasuk pemeriksaan pendahuluan, anamnese yang teliti,
atau pemeriksaan la&oratorium tam&ahan, jika dalam pemeriksaan dicurigai ada
hal4hal yang perlu dipastikan terle&ih dahulu, misalnya pasien dia&etes perlu
diperiksakan kadar gulanya, pemeriksaan jantung pada pasien usia lanjut, tes #aal
paru4paru pada pasien perokok &erat, dan se&againya pada pasien yang
diperkirakan akan tim&ul pendarahan &anyak, memasang monitor4monitor pada
pasien jantung seperti @ymetry, dan lain4lain. Serta memastikan #ungsi peralatan,
#asilitas dan kondisi #isik &angunan yang &erhu&ungan dalam pelayanan yan
di&erikan kepada pasien dalam keaadaan &aik.
Selain itu program peningkatan mutu ini juga akan memastikan pelayanan
yang di&erikan telah sesuai dengan standar operasional prosedur meli&atkan
seluruh &agian4 &agian yang terkait.
&. Pera"ran Inerna$ R"ah Sa%i
Pemerintah mengeluarkan 1eputusan Menteri 1esehatan Repu&lik
;ndonesia Nomor $!2MN1S2S12;?2"' :entang Pedoman Peraturan;nternal
Sta# Medis (Medical Sta## &yla/s) di Rumah Sakit dengan pertim&angan &ah/a
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan medis di rumah sakit perlu pengaturan
internal yang mengatur peran dan #ungsi pemilik, pengelola dan sta# medis dan
dalam rangka rumah sakit menyusun Medical sta## &yla/s. 7alam 1ep.Men.1es.
ini setiap rumah sakit di/aji&kan menyusun Peraturan ;nternal Rumah Sakit
(Medical Sta## &yla/s) di rumah sakit untuk meningkatkan mutu pro#esi medis
dan mutu pelayanan medis. 7alam penyusunan Peraturan ;nternal Rumah Sakit(Medical Sta## &yla/s ) di rumah sakit mengacu pada pedoman yang di&uat dalam
&entuk " lampiran yaitu,
a. :ata cara penyusunan Peraturan ;nternal Rumah Sakit (Medical Sta##
&yla/s) di rumah sakit.
&. Pengorganisasian sta# medis dan komite medis
Pedoman ;nternal sta# medis (Medical Sta## &yla/s ) di rumah sakit
merupakan acuan setiap rumah sakit dalam menyusun Peraturan ;nternal Rumah
Sakit (Medical Sta## &yla/s ) yang disesuaikan dengan situasi, kondisi dan
9
-
8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik
10/14
ke&utuhan masing4masing rumah sakit. Penyusunan dan pelaksanaan pedoman ini
akan di monitoring dan evaluasi oleh 7irektur jendral pelayanan medis, 7inas
kesehatan Propinsi dan 7inas 1esehatan 1a&upaten21ota dalam rangka
pem&inaan dan penga/asan.
,. Perse"+"an Tinda%an Medi%
Persetujuan tindakan medik atau ;n#ormed consent adalah persetujuan
yang di&erikan setelah orang yang &ersangkutan in#ormed atau telah di&eri
in#ormasi. 7apat dikatakan in#ormed consent adalah persetujuan &erdasarkan
in#ormasi dan pada dasarnya in#ormed consent merupakan suatu kehormatan
terhadap hak4hak pasien sehingga dijalankan dengan penuh kesadaran dan &ukan
hanya untuk mematuhi peraturan yang ada, karena para dokter diharapkan untuk
secara lengkap mem&erikan in#ormasi kepada pasien tentang &entuk tindakan
yang akan2perlu dilaksanakan dan juga risikonya.
2., MANAJEMEN RESIKO KLINIK : ASU3AN KEPERA*ATAN
Prinsip manajemen resiko klinik merupakan &agian penting dari proses
asuhan kepera/atan. -suhan kepera/atan pro#esional mensyarakatkan pengkajian
tentang kondisi pasien, ke&utuhannya dan menentukan tujuan4tujuan yang harus
di capai.
Perencanaan dalam asuhan kepera/atan adalah harus &erdasarkan
ke&utuhan terse&ut. Proses ini termasuk mengkaji resiko dari kemungkinan
terjadinya &ahaya. 5agaimana mengeliminasi jika tidak memungkinkan resiko
dari kesalahan atau kemunduran kondisi pasien dapat di eliminir.Standar praktek kepera/atan klinik
• 1etrampilan yang memadai
• Pengetahuan yang memadai
• 5ukti dari ilmu pengetahuan4kepera/atan dasar
• 7okumentasi kelengkapan, ketepatan ,dan komprehensi#, konsistensi
pencatatan semua intervensi keper/atan4pelaporan
• :im kerja multidisiplin2pro#essional
• Promosi2pendidikan kesehatan
• Memelihara A mengem&angkan lingkungan terapeutik -1 A S9P
10
-
8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik
11/14
-rea praktek kepera/atan untuk manajemen resiko klinik dan keselamatan
pasien didasarkan pada proses kepera/atan, yaitu
!. -ssesment2pengkajian status kesehatan pasien, saat ini dan masa lalu
potensi resiko keselamatan pasien
". 7iagnosa
$. Planning2rencana tindakan rencana asuhan
%. ;mplementasi pelakasanaan asuhan sesuai rencana
'. valuation evaluasi terhadap respon pasien dan outcome
1esalahan (error) dalam kepera/atan dapat diartikan se&agai kesalahanatau kekeliruan dalam melakukan praktek kepera/atan atau mem&erikan
pelayanan2asuhan kepera/atan. 5e&erapa dasar kesalahan praktik yang dapat
menye&a&kan kejadian tidak diharapkan pada pasien, yaitu
!. Pada tahap Pengkajian
Pengkajian yg menghasilkan yg kurang lengkap, kurang akurat dan kurang
relevan dgn status kesehatan pasien dapat terjadi karena kegagalan menggunakan
teknik /a/ancara pemecahan masalah , ketidaktrampilan, kegagalan mengenali
gejala atau tanda mengancam pasien.
". Pada tahap Mendiagnosa kepera/atan
Pernyataan diagnosis kepera/atan adalah kalkulasi dari proses diagnosis
dimana pera/at menganalisa data pengkajian untuk menemukan masalah
kesehatan klien dengan mempertim&angkan dimensi #isik, pertum&uhan
intelektual, social dan spiritual klien.
Proses diagnostic kadang4kadang kurang sempurna, salah atau tidak
menyeluruh dalam mengidenti#ikasi ke&utuhan klien, atau &iasa juga
mengidenti#ikasi ke&utuhan yang malahan penting &agi pera/at namun tidak
penting &agi klien mengaki&atkan rencana asuhan kepera/atan yg dikem&angkan
menjadi tidak lengkap atau sesuai, misalnya 1esalahan aki&at gagal
mengidenti#ikasi masalah asuhan kepera/atan karena data yg dikumpulkan tidak
lengkap sehingga interpretasi terhadap data yg terkumpul tidak tepat 9ver4
diagnosis atau mendiagnosis masalah asuhan kepera/atan yg sesungguhnya tidak
ada.
11
-
8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik
12/14
$. Pada tahap pelaksanaan
6ntuk melaksanakan rencana asuhan pera/at perlu memiliki
keterampilan teknis dan interpersonal. 1esalahan dalam proses pelaksanaan
intervensi kepera/atan, antara lain kesalahan mem&erikan o&at, kegagalan
menjaga keamanan pasien , kelalaian menggunakan aling4aling tempat tidur dan
restrain dengan tepat sehingga terjadi luka lecet atau &ahkan jatuh,gagal &erespon
terhadap permohonan &antuan pasien terjadi deku&itus, kegagalan menjaga
rahasia pasien.
12
-
8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik
13/14
BAB III
PENUTUP
&.1 Kesip"$an
Majemen risiko klinis merupakan suatu cara yang sangat penting dalam
pelayanan kedokteran di rumah sakit, karena tanpa adanya manajemen risiko
medik yang &aik maka akan dapat &erdampak sangat tidak &aik &agi pasien yang
&ero&at maupun yang akan mendapat penaganan tertentu. Manajemen resiko yang
dilaksanakan dengan &aik akan &erdampak terhadap pelayanan kesehatan yang
di&erikan dan keselamatan serta keamanan pasien.
Rumah sakit harus mempunyai &er&agai aturan dalam melindungi pasiendari praktek rumah sakit yang tidak layak &eroperasi, melindungi tenaga
kesehatan dari &ahaya yang ditim&ulkan, melindungi masyarakat dari dampak
lingkungan rumah sakit, mengendalikan #ungsi rumah sakit kearah yang &enar,
meningkatkan mutu rumah sakit, menselaraskan layanan di rumah sakit dengan
program pemerintah dalam &idang kesehatan dan lain 4 lain.
&.2 Saran
5erdasarkan uraian se&elumnya, penulis &erharap kepada para pem&aca,
khususnya mahasis/a kepera/atan dan pera/at agar dapat memanajemen risiko
klinik dengan &enar, sehingga tidak akan ada kejadian yang tidak tiharapkan yang
akan merugikan klien, pera/at, dan pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
13
-
8/18/2019 Bahan a'11 Manajemen Resiko Klinik
14/14
-ndry. "+. Tesis : Manajemen Risiko Medik Dan Perlindungan Hukum Pasien.
Semarang. 7iakses tanggal !' 8e&ruari "!%. http22///.google.com2urlB
saCtArctCjADCAesrcCsAsourceC/e&AcdC!AvedC33EF8j--AurlChttp
G$-G"8G"8eprints.unika.ac.id
G"8""G"8!G"8.$."!%-ndry.pd#AeiC!P76*0E1%r:rF#8"%H%5
gAusgC-8Fj3NcRSu&r