bahan ajar kehutanan seri 5 -...
TRANSCRIPT
iiiiiiiiiiiii
Daftar Isi
KEGIATAN BELAJAR 1Terampil Membaca dan Menulis Teks Informasi
KEGIATAN BELAJAR 2Terampil Membaca dan
Menulis Teks Narasi
ii iii
Kata Sambutan
Memasuki tahun 2015, perhatian dunia tentang program pendidikan tertuju pada capaian program Pendidikan untuk Semua (PUS) atau Education for All (EFA) yang dideklarasikan di Dakar Senegal tahun 2000 oleh UNESCO (United Nations
Educational, Scientifi c, Cultural Organization). Terdapat enam target capaian program PUS yang harus dicapai pada tahun 2015. Salah satu target PUS adalah program pemberantasan buta aksara melalui pendidikan keaksaraan yang menargetkan setiap negara diharapkan mampu mengurangi separuh jumlah penduduk buta aksara di negaranya masing-masing pada tahun 2015. Target EFA yang lain yang menjadi tugas pendidikan masyarakat adalah adanya pendidikan kecakapan hidup (life skills) dalam makna yang luas untuk meningkatan keterampilan dan memberdayakan masyarakat dalam kerangka pendidikan orang dewasa dan berkelanjutan (adult learning and continuing education).
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk buta aksara 15 tahun ke atas mencapai 11,42% pada tahun 2000 ketika deklarasi Dakkar dicanangkan. Melalui berbagai program dan kegiatan pendidikan keaksaraan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah berhasil menurunkan penduduk usia 15-59 tahun sampai dengan 3,86% atau sebanyak 6.165.404 orang pada tahun 2014 (Pusat Data dan Statistik Pendidikan, Kemdikbud). Dengan demikian, Indonesia optimistis akan berhasil memenuhi target Deklarasi Dakar untuk mengurangi separuh jumlah penduduk buta aksara melalui program pendidikan keaksaraan yang komprehensif dan fungsional. Untuk memelihara kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta capaian target pemberantasan buta aksara yang sudah diraih, maka perlu dikembangkan sistem peningkatan dan penjaminan mutu pembelajaran keaksaraan melalui penetapan pedoman dan panduan serta petunjuk teknis penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan dasar.
Penduduk yang sudah melek aksara harus diberikan layanan pendidikan keaksaraan lanjutan dan kemudian pendidikan kesetaraan Paket A setara SD/MI yang harus dikembangkan secara sinergis dan berkesinambungan untuk memenuhi wajib belajar dan juga memenuhi salah satu target EFA. Mereka harus mendapatkan layanan pendidikan alternative melalui pendidikan masyarakat sebagai layanan pendidikan jalur nonformal di luar persekolahan. Di sisi lain, masih terdapat penduduk usia muda 7-12 (usia SD/MI) yang “rentan” menjadi buta aksara lagi karena tidak mengikuti pendidikan dasar di usia tersebut. Berdasarkan hasil Studi Anak di Luar Sekolah (Out of school-children Study) oleh UNICEF (United Nation Children’s Fund) tahun 2010, masih ada 2% anak di luar sekolah usia SD, dengan perincian 1,14% tidak pernah bersekolah sedangkan sisanya 0,89% adalah anak putus sekolah.
Pelindung:Dr. Ir. Taufi k Hanafi , M.U.P.
Penanggung Jawab:Dr .Wartanto
Editor:Dra. Ida M. Kosasih, M.Pd.
Penulis:......................
Siti Nurul Aini, S.Kom.Dra. Katarina, M.Pd.
Johan Winarni, S.P., M.Pd.Surya Nilasari, S.Pd.
Desain Grafi s/Illustrator:Surya Evendi
Buku Bahan Ajar Keaksaraan Dasar ini merupakan salah satu contoh modul pembelajaran keaksaraan berbasis standar kompetensi keaksaraan dasar dan didesain untuk masyarakat (fungsional bidang kehutanan). Karena ini merupakan salah satu contoh maka di daerah, terbuka lebar untuk menyusun dan mengembangkan bahan ajar keaksaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah masing-masing, namun merujuk pada tercapainya standar kompetensi keaksaraan dasar
iv v
Kata PengantarDirektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya meningkatkan keberaksaraan penduduk dewasa di Indonesia dengan memperluas peningkatan mutu dan akses serta kualitas layanan pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan orang dewasa, dan pendidikan berkelanjutan yang terintegrasi dengan pendidikan kecakapan hidup, peningkatan budaya baca masyarakat, pemberdayaan perempuan, pendidikan keluarga, dan pengarusutamaan gender, serta penataan kelembagaan pendidikan masyarakat sebagai layanan pendidikan melalui jalur non formal dan informal. Untuk menjamin terselenggaranya program pendidikan masyarakat oleh semua pemangku kepentingan, maka perlu disusun berbagai pedoman, panduan, dan petunjuk teknis penyelenggaraan pendidikan masyarakat.
Saya menyambut baik diterbitkannya pedoman, panduan, dan petunjuk teknis penyelenggaraan program di Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat . Semoga dokumen tersebut dapat bermanfaat bagi terselenggaranya program pendidikan dan pemberdayaan masyarakat untuk membentuk masyarakat belajar guna meraih kemajuan dan kemakmuran masyarakat yang berkarakter dan berintegritas.
Jakarta, April 2015 Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Nonformal dan Informal
Dr. Ir. Taufi k Hanafi , M.U.P.
Pengembangan program reguler dan inisiatif baru dalam penyelenggaraan pendidikan masyarakat terus dikembangan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat. Layanan pendidikan masyarakat dikembangkan melalui jalur
pendidikan nonformal dan informal sebagai penambah, pelengkap dan pengganti layanan pendidikan yang biasanya dilaksanakan di sistem persekolahan. Strategi dan pengembangan program pendidikan masyarakat harus diberi kerangka sebagai layanan pendidikan orang dewasa dengan pendekatan andragogi. Sementara di dalam sistem persekolahan, layanan pendidikan dikembangan dengan pendekatan paedagogi. Dengan adanya perbedaan pendekatan ini, pengembangan strategi, program, dan kegiatan pendidikan masyarakat harus spesifi k, terukur, tepat sasaran agar mampu menjawab kebutuhan dan penyelesaian permasalahan kekinian untuk pemberdayaan dan pemandirian masyarakat.
Berbagai rujukan penting dalam pengembangan pendidikan masyarakat senantiasa dikembangkan oleh UNESCO melalui program Education for All (EFA) atau pendidikan untuk semua, Adult Learning and Education (ALE) atau Pembelajaran dan Pendidikan Orang Dewasa, Education for Sustainable Development (ESD) atau pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, Life Skills (Pendidikan Kecakapan Hidup), Literacy Initiative For Empowerment (LIFE) atau Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan, serta berbagai program lainnya. Dengan demikian, program pendidikan masyarakat telah menjadi bagian penting dari isu pendidikan di tingkat global yang harus diimplementasikan dalam konteks lokal. Adopsi dan adaptasi layanan pendidikan masyarakat dalam kerangka global memberikan sekaligus peluang dan kesempatan bagi pendidikan masyarakat untuk melakukan inovasi layanan di Indonesia yang akan menjadi praktik terbaik (good practices) bagi dunia internasional.
Untuk itu, pengembangan dan inovasi kebijakan pembelajaran dan pendidikan berbasis masyarakat harus terus menerus dilakukan oleh pemerintah dan para penyelenggara pendidikan masyarakat. Dalam rangka memgembangkan dan melakukan penjaminan mutu layanan pendidikan masyarakat maka perlu dirumuskan pedoman, panduan, petunjuk teknis dalam memberikan layanan pendidikan masyarakat. Dengan adanya pedoman, panduan, petunjuk teknis ini diharapkan sistem dan standar layanan pendidikan masyarakat dapat dijalankan dengan baik senyampang dengan perlunya inovasi dan kreativitas serta sinergi lapangan sesuai dengan kebutuhan dan potensi serta situasi dan kondisi masyarakat setempat.
vi 11
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat telah mengembangkan tugas utama (core bussiness) dalam program dan kegiatan layanan pendidikan masyarakat. Sesuai dengan kelompok target layanan pendidikan masyarakat yaitu para orang dewasa dan komunitas maka terdapat sejumlah program dan kegiatan yang telah dikembangkan yaitu keaksaraan dasar, keaksaraan usaha mandiri, peningkatan minat baca masyarakat, pemberdayaan perempuan, serta kesetaraan orang dewasa dan pendidikan berkelanjutan. Untuk itu, diperlukan suatu dokumen yang menjelaskan sistem layanan pendidikan masyarakat secara komprehensif dan fungsional sesuai dengan 8 (delapan) komponen Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang harus dijadikan rujukan dalam pengembangan pendidikan masyarakat.
Kami menyambut gembira dan memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah menyusun pedoman, panduan atau petunjuk teknis penyelenggaraan pendidikan masyarakat ini. Semoga pedoman, panduan atau petunjuk teknis ini dapat memberikan arah pelaksanaan pendidikan masyarakat di lapangan, dengan tetap memberikan ruang kepada para penyelenggara untuk berinovasi dan berkreasi dalam menjawab segala permasalahan masyarakat untuk mendapatkan layanan pendidikan dalam rangka pemberdayaan dan pemandirian masyarakat di manapun berada di seluruh wilayah negara Kesatuan Republik Indonesia..
Jakarta, April 2015Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat
Dr. Wartanto
2 3
1. Apa judul poster di atas?2. Apa yang menyebabkan tanah longsor?3. Apa akibat tanah longsor?4. Bagaimana cara menjaga agar tidak
terjadi laongsor?
Cermati gambar dan bacalah kalimatnya
222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222
Cermati
Bacalah!
Hutan kita banyak yang ditebangHutan juga banyak yang dibakar
Akibatnya hutan banyak yang gundulMenyebabkan terjadinya bencana alam
Hutan harus dilestarikan
Bencana Alam Tanah Longsor
Jawablah
4 5
Negara kita kaya akan hutanHutan merupakan kekayaan alam kita
Mari kita lestarikan hutanDemi anak cucu kita
Bacalah! Cermati gambar dan baca kalimatnya
Jawablah
Lengkapi kalimatnya
Negara kita ………….. akan hutan
………… merupakan kekayaan alam kita
Mari kita ………………… hutan
Demi …………… cucu kita
1. Apa judul poster tersebut?2. Mengapa hutan itu lebat ?3. Mengapa hutan yang lainya gundul ?
Jawablah
Jaga Kelestarianku Demi Anak Cucu Kita
6 7
1. Apa penyebab terjadinya tanah longsor?2. Apa penyebab terjadinya banjir?3. Bagaimana cara mencegah supaya tidak
terjadi tanah longsor dan banjir?
Kegiatan penanaman hutan kembaliAgar hutan hijau kembali
Mari kita bersama menjaga hutan Supaya tetap lestari
Bacalah! Cermati gambar dan baca kalimatnya
Ceritakan sesuai pengalaman
Salinlah
Kegiatan ………………….. hutan kembaliAgar ………………. .............hijau kembaliMari kita bersama ………………......hutan Supaya hutan tetap ………………….........
8 9
Mari kita jaga hutan
Hutan merupakan paru-paru duniaHutan harus kita jaga kelestariannya
Jangan sampai hutan kita rusakAgar tidak terjadi bencana alam
Sehingga kita tetap bisa bernafas lega
………………………………..…..….......................................
Bacalah Contoh
Bacalah
Hutan adalah paru-paru dunia maka
demi kelangsungan hidup umat manusia
PERLU DIJAGA
Tuliskan judul poster
Jangan Bakar AkuSayangilah Aku
10 11
Tuliskan judul poster
………………………………..…..….......................................
BANJIRMERUSAK HUTANManusia
………………………………..…..….......................................
Akibat Ulah
12 13
Di mana terjadi pembalakan liar?Apa yang merusak hutan?
Siapa yang dirugikan?Siapa yang harus mencegah?
1 Pembalakan liar merusak hutan
2 Harus dicegah oleh pemerintah
3 Pembalakan liar terjadi di Kalimantan
4 Sangat merugikan negara
Cermati gambar Jawablah
Bacalah
Tuliskan angka secara berurutan agar menjadi kalimat yang tepatBacalah
Pembalakan HutanPembalakan liar terjadi di Kalimantan
Pembalakan liar merusak hutanSangat merugikan negara
Harus dicegah oleh pemerintah
14 15
…………............................. terjadi di Kalimantan. Pembalakan liar merusak …...........…….............
Sangat merugikan ………….…................................
Harus dicegah oleh …………...............…................
Reboisasi Hutan yang gundul harus ditanami kembali
Agar hutan menjadi hijau kembaliSetelah tua kayu di hutan dapat ditebang
Untuk bahan bangunan dan mebeler
Cermati gambar! Cermati gambar!
BacalahLengkapi
16 17
1. Apa judul dari cerita tersebut ?
2. Agar apa hutan ditanami kembali?
3. Kayu yang bagaimana yang boleh ditebang?
4. Untuk apa saja kayu ditebang?
Jawablah Cermati gambar di bawah ini
Bacalah cerita di bawah ini
Lengkapi
Reboisasi
Hutan yang ……………….. harus ditanami kembali
Agar hutan menjadi ……………… kembali
Setelah ……………. kayu di hutan dapat ditebang
Untuk bahan bangunan dan ………………..
Masyarakat desa hutanPak Jono hidup di daerah pinggiran hutan
Pak Jono hudip sebagi petani di kawasan hutanSetiap hari pak Jono rajin ke ladang
Keluarga pak Jono hidup sangat sederhana.
18 19
1. Apa judul cerita di atas?
2. Siapa yang hidup di daerah pinggiran hutan?
3. Setiap hari pak Jono pergi ke mana?
4. Bagai mana hidup keluarga pak Jono? ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………
Jawablah Cermati gambar
Ceritakan isi gambar
Masyarakat desa hutan
20 21
Cermati gambar Ceritakan isi gambar
…………………….……………………………
…….………………………….......................................................................
……………………………………….…………………………………………...
……………………….…………………………………………………………...
…………………….………………………………….…………………………..
…….………………………….......................................................................
……………………………………….…………………………………………...
……………………….…………………………………………………………...
…………………….………………………………….………………………….
…….………………………….......................................................................
……………………………………….…………………………………………...
……………………….…………………………………………………………...
…………………….………………………………….………………………….
…….………………………….......................................................................
……………………………………….…………………………………………...
22
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Bahan ajar keaksaraan dasar Praktik Berhitung Fungsional Seri 6A, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat tahun 2014