bahan ajar profesi kependidikan
DESCRIPTION
BahanTRANSCRIPT
-
1
HAKIKAT PROFESI KEGURUAN
Pendahuluan
audara saudara, profesi anda adalah guru. Sebagai pembangkuh jabatan guru sudah
seharusnya anda memahami apa sebenarnya jabatan guru itu. Sudah dapat dibayangkan
apa yang akan terjadi jika anda sebagai guru tidak mampu menjelaskan profesi anda
sendiri. Tentu hak yang tidak menyenangkan akan terjadi. Untuk menghindari hal tersebut,
pelajarilah dengan teliti unit 1 tentang hakikat profesi keguruan. Unit ini dijabarkan
menjadi 2 subunit. Subunit 1 mengenai hakekat profesi unit 2 tentang hakekat professional
keguruan. Dalam mempelajari materi unit tersebut usahan anda menguasai kemampuan
kemampuan berikut :
1. Menjelaskan makna profesi, professional, profesionalisme, profesionalitas, dan
profesionalisasi.
2. Menjelaskan cirri cirri pokok profesi.
3. Menentukan jenis pekerjaan yang tidak termaksud profesi.
4. Menjelaskan pengertian profesi keguruan.
5. Mengidentifikasi ciri ciri profesi keguruan
6. Menjelaskan layanan profesi keguruan
Agar kemampuan kemampuan di atas dapat anda kuasai ikutilah petunjuk petunjuk berikut
ini.
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan, agar anda tahu persis kemampuan
kemampuan apa yang seharusnya anda kuasai.
2. Baca secara sepintas isi unit agar anda memperoleh gambaran isi unit secara keseluruhan.
3. Lanjutkan dengan membaca bagian demi bagian, tandai bagian bagian penting dengan
stabillo atau garis bawah lalu ciptakan bagain materinya : dengan begitu anda akan lebih
mudah menguasai materi yang sedang anda pelajari.
4. Kerjakan tugas tugas latihan untuk memperluas wawasan anda mengenai konsep
konsep yang sedang anda pelajari.
5. Kerjakan juga soal soal test formative yang ada pada bagaian akhir setiap subunit.
S
Unit 1
-
2
Hakekat Profesi
Pengantar
Stilah profesi sudah tidak asing lagi bagi kita karena isilah itu sudah sering kita dengar
memalui telavisi, radio, surat kabar bahkan melalui percakapan orang dalam kehidupan
sehari hari. Anda yang mengatakan profesinya sebagai Dokter, Wartawan, Pengacara -
pengacara, Nelayan, Wiraswasta dan lain lain. Coba anda renungkan, kira kira apa
makna profesi dalam percakapan di atas. Apakah anda memperkirakan profesi itu semacam
perkerjaan ? jika Ya, jawaban anda sudah hamper tepat. Untuk memperoleh gambaran yang
tepat apa sebenarnya profesi itu, simaklah uraian berkut.
Uraian Materi
1. Pengertian Profesi
Profesi adalah suatu jaban atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) dari
para anggotanya (Djam Satori, 2003:1.2). Batasan di atas mengandung arti bahwa jabatan
atau pekerjaan yang disebut profesi itu hanya dapat dilakukan oleh orang yang
mempunyai keahlian. Pekerjaan itu tidak dapat dilakukaan oleh sembarang orang, tetapi
hanya dapat dilakukan oleh orang yang dengan sengaja dipersiapkan untuk memangkuh
jabatan itu.
Bersumber dari istilah profesi muncul istilah istilah lain seperti professional,
profesionalisme, profesionalitas dan profesionalisasi. Dalam buku Kapita Selekta
Kependidikan Guru (Surya dkk, 2000:4.5 4.9) memberikan penjelasan mengelani
isitlah istilah tersebut diatas sebagai berikut :
a. Istilah Profesional mempunyai 2 makna. Pertama mengacu pada sebutan tentang
orang yang menyandang suatu profesi. Kedua mengacu pada sebutan tentang
penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengan profesinya.
Penyandangan dan penampilan, professional ini telah mendapat pengakuan baik
formal maupun informal. Pengakuan formal diberikan oleh badan atau lembaga yang
mempunyai kewenangan untuk itu, yaitu pemerintah atau organisasi profesi. Sedang
pengakuan secara informal diberikan oleh masyarakat dan para pengguna jasa suatu
profesi. Sebagai contoh, misalnya sebutan guru professional adalah guru yang telah
mendapat pengakuan secara formal sesuai ketentuan yang berlaku. Baik dalam kaitan
dengan jabantannya maupun dengan latar belakang pendidikan formalnya. Pengakuan
ini dinyatan dalam bentuk suat keputusan, ijasah, akta, sertifikat, dan sebagainya.
Dengan demikian guru yang telah memiliki DII dapat dikatakan guru professional
karena telah memiliki pengakuan formal, dalam hal ini berupa DII dan Akta II.
Sebutan Guru Profesional juga dapat mengacu pada pengakuan terhadap
penampilan seseorang guru dalam unjuk kerjanya dalam melaksanakan tugas
tugasnya sebagai guru.
I
Subunit 1
-
3
b. Profesionalisme adalah sebutan yang mengacu pada sikap mental dalam bentuk
komitmen dari para anggota profesi untuk senangtiasa mewujudkan dan
meningkatkan kualitas profesionalnya. Pada dasarnya profesionalisme itu merupakan
motivasi intrinsic pada diri guru sebagai pendorong untuk mengembangkan dirinya ke
arah perwujudan professional. Guru yang memiliki profesionalisme yang tinggi akan
menampakan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar ideal. Ia
akan mengidentifikasi dirinya kepada figur yang dipandang memiliki standar
ideal. yang dimaksud dengan standar ideal adalah suatu perangkat perlaku yang
dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.
2. Meningkatakan memelihara citra profesi, ia berrkeinginan untuk selalu
meningkatkan citra profesi melalui perwujudan perilaku professional. Citra
profesi adalah suatu gambaran serhadap profesi guru berdasarkan pemikiran
terhadap kinerjanyaa. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai macam cara,
misalnya penampilan, cara bicara, sikap hidup sehari hari sebagainya.
3. Keinginan untuk senantiasa mengejar kesempatan pengembangan professional. Ia
akan memanfaatkan berbagai kemsempatan untuk :
a. Mengikuti berbagai kegiatan ilmiah, seperti lokakarya seminar, symposium
dan sebagainya.
b. Mengikuti penataran atau pendidikan lanjutan.
c. Melakukan penelitian, membuat karya ilmiah dan sebagainya.
4. Mengejar kualitas dan cita cita profesi, ia akan berusaha untuk selalu mencapai
kualitas dan cita cita sesuai dengan program yang telah ditetapkan. Ia akan
selalu aktif agar seluruh kegiatan dan perilakunya menghasilkan kualitas yang
ideal.
5. Memiliki kebanggaan terhadap profesinya. Guru yang memiliki profesionalisme
tinggi akan merasa bangga terhadap profesi yang dipegangnya. Ia menunjukan
rasa percaya diri akan profesinya :
a. Profesionalitas adalah sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu
profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang
mereka miliki untuk dapat melakukan tugas tugasnya. Sebutan
profesionalitas lebih menggambarkan suatu keadaan derajat keprofesian
seseorang dilihat dari sikap, pegetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk
melakukan tuganya.
b. Profesionalisasi adalah suatu proses menuju kepada perwujuan dan
peningkatakan profesi dalam mencapai suatu criteria yang sesuai dengan
standar yang telah ditetapakan. Dengan profesionalisasi, para guru secara
bertahap diharapkan akan mencapai suatu derajat criteria professional sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Pada dasarnya profesionalisasi
merupakan suatu proses pengembangan keprofesian yang sistematis dan
-
4
berkesinambuangan melalui berbagai program pendidikan baik pendidikan
prajabatan maupun pendidikan dalam jabatan. Program ini dilakukan oleh
Pemerintah bersama sama dengan badan atau organisasi lain yang terkait.
Beberapa program profesionalisasi guru yang telah dan sedang berjalan antara
lain program pendidikan guru di LPTK untuk mendidik calon guru yang
professional, program penyetaraan untuk membantu guru mencapai derajat
kualifikasi professional sesuai dengan standar yang berlaku, penataran dan
pelatihan untuk peningkatan kualifikasi kemampuan guru.
2. Ciri Ciri Profesi
Di atas telah dikemukakan bahwa profesi itu suatu pekerjaan. Pertanyaan yang segera
muncul, apakah setiap jemis pekerjaan dapat disebut profesi ? bagaimanakah pendapat
anda ? anda akan Ya atau Tidak. Saya setuju jika anda menjawab Tidak karena
pekerjaan disebut profesi itu memiliki CIRI CIRI tertentu. Menurut Rachman Nata
Wijawa dalam zaman Sutori (2003: 1.4) pekerjaan yang disebut profesi memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.
a. Ada standar untuk kerja yang baku dan jelas.
b. Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan pelakunya dengan program dan
jenjang pendidikan yang baku serta bertanggungjawab tentang pengembangan ilmu
pengetahuan yang melandasi profesi itu.
c. Ada organisasi profesi yang mewadahi pada pelakunya untuk mempertahankan dan
memperjuangkan eksistensi dan kesejateraanya.
d. Ada etika dan kode etik yang mengatur perilaku etik para pelakunya dalam
memperlakukan cliennya.
e. Ada sistem imbalan terhadap jasa layanannya yang adil dan baku.
f. Ada pengakuan dari masyarakat (Profesional, Penguasa dan Anam) terhadap
perkerjaan itu sebagai suatu profesi.
Somesi dalam zaman Satori (2003: 1.6) mengemukakan cirri-ciri profesi secara lebih
rinci sebagai berikut :
1. Suatu jabatan yang mempuanyai fungsi dan signifikansi sosial.
2. Jabatan yang menuntuk ketrampilan atau keahlian tertentu.
3. Ketrampilan atau keahlian yang dituntut jabatan itu dapat malalui pemecahan dengan
menggunakan teori dan metode ilmiah.
4. Jabatan itu bersandarkan pada batang tubuh disiplin ilmu yang jelas, sistematis dan
eksplisit, yang bukan sekedar pendapat khalayak umum.
5. Jabatan itu membutuhkan pendidikan perguruan tinggi dengan waktu yang cukup
lama.
6. Proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi nilai
nilai profesonal itu sendiri.
7. Dalam memberikan layanan pada masyarakat anggota profesi itu berpegang teguh
pada kode etik yang dikontrol oleh organisasi profesi.
-
5
8. Tiap anggota profesi mempunya kebebasan dalam memberikan judgment terhadap
permasalahan profesi yang diahadapi.
9. Dalam prakteknya melayani masyarakat, anggota profesi otonom dan bebas dari
campur tangan orang luar.
10. Jabatan itu mempunyai prestasi yang tinggi dalam masyarakat dan oleh karenanya
memperoleh imbalan yang tinggi pula.
Ciri-ciri profesi menurut D. Westby Gibson dalam zaman Satori Dkk. (2003:1.7)
1. Pengakuan oleh masyarakat terhadap layanan tertentu yang hanya dapat dilakukan
oleh kelompok perkerja yang dikategorikan sebagai suatu profesi.
2. Dimilikinya sekumpulan bidang ilmu yang dapat menjadi landasan sejumlah teknik
dan prosedur yang unik.
3. Diperlukannya persiapan yang sengaja dan sistematis sebelum orang mampu
melaksanakan suatu pekerjaan professional.
4. Dimilikinya melakanisme untuk menjaring, seehingga hanya untuk mereka yang
kompeten yang diperbolehkan bekerja untuk lapangan pekerjaan tertentu.
5. Dimilikinya organisasi professional, yang disamping melindungi kepentingan
anggotanya dari saingan kelompok luar, juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas
layanan kepada masyarakat termaksud tindak etis professional para anggotanya.
Sutan Zanti Arbi dan Syahmiar Syahrun (1991/1992:133) juga mengemukakan beberapa
ciri pokok jabatan professional sebagai berikut :
1. Pekerjaan itu dipersiapkan melalui proses pendidikan dan latihan secara formal.
2. Pekerjaan itu mendapat pengakuan dari masyarakat.
3. Adanya pengawasan dari suatu organisasi profesi seperti IDI < PGRI < dan
PERSAHI.
4. Mempunyai kode etik sebagai landasan dalam melaksankan tugas dan tanggung
jawab profesi tersebut.
Latihan
Untuk lebih memantapkan pemahaman anda terhadap materi subunit 1
Kerjakanlah soal soal berikut :
1. Pekerjaan apa yang tergolong profesi ?
2. Bagaimana caranya menentukan pekerjaan itu termaksud profesi atau bukan ?
3. Susunlah sejumlah ciri profesi berdasarkan ciri-ciri profesi yang dikemukakan oleh
beberapa ahli dalam uraian materi subunit 1.
-
6
Hakikat Profesi Pendidikan
Pengantar
alam sejarah perkembangan profesi dikenal 3 jenis profesi yaitu profesi dalam bidang
Teologi, Hukum, dan Kedokteran. Dalam hubungan ini ahli teologi sebagai ulama
mempunyai tanggung jawab yang sungguh sungguh terlahadap para pengikutnya untuk
membawa mereka ke arah jalan yang benar menurut ajaran agama, seorang ahli hukum
berkewajiban untuk membela cliennya dalam bidang hukum, manakalah yang bersangkutan
tersangkut perkara pengadilan, dan seorang dokter berkewajiban untuk membela kepentingan
pasiennya agar lekas sembuh.
Profesionalisme dalam kehidupan masyarakat timbul bersama dengan perkembangan
masyarakat yang makin lama makin kompleks, yang dalam hal mengambil keputusan dalam
suatu bidang kehidupan tidak lagi mudah, tetapi harus tepat. Keputusan yang tepat memerkulan
informasi yang lengkap dan kemampuan yang memadai agar masyarakat terlindung dari
penyalagunaan pengambilan keputusan yang sembrono oleh seorang yang buakan ahlinya. Itulah
sebabnya dalam masyarakat modern bidang profesi tidak lagi terbatas pada 3 jenis profesi
tersebut di atas, tetapi hamper meliputi bidang pengapdian, termaksud di dalamnya bidang
keguruan.
Kini profesi keguruan mendapat perhatian yang serius dari pemerintah. UU No. 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen Diundangkan. Berdasarkan UU tersebut, ditempu serangkaian
langkah untuk meningkatkan derajat keprofesionalan guru. Apa sebenarnya profesi keguruan itu
? untuk menjawab pertanyaan itu, ingatlah makna profesi dalam subunit 1 kemudian lanjutkan
menelaa uraian materi berikut ini.
Uraian Materi
1. Ciri ciri Profesi Keguruan
Robert W. Rickey dalam zaman Satori dkk. (2003: 1.19) mengemukakan ciri ciri
profesi keguruan sebagai berikut :
a. Bahwa para guru akan bekerja hanya semata mata memberikan pelayanan
kemanusiaan dari pada usaha kepentingan pribadi.
b. Bahwa para guru secara hukum dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk
mendapatkan lisensi mengajar serta persyaratan yang ketat untuk menjadi anggota
organisasi guru.
c. Bahwa para dituntut untuk memiliki pemahaman serta ketrampilan yang tinggi dalam
hal bahan ajar, matode, anak didik dan landasan pendidikan.
d. Bahwa para guru dalam organisasi profesional, memiliki publikasi profesonal yang
dapat melayani para guru, sehingga tidak ketinggalan, bahkan selalu mengikuti
perkembangan yang terjadi.
e. Bahwa para guru, selalu diusahan untuk mengikuti kursus kursus, workshop,
seminar, konfrensi, serta terlibat secara luas dalam berbagai kegiatan Inservice.
f. Bahwa para guru diakui sepenuhnya sebagai suatu karier hidup ( A Life Carceer).
D
Subunit 2
-
7
g. Bahwa para guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secara nasional maupun
secara lokal.
National Education Association (NEA) juga mengutarakan ciri ciri profesi keguruan
sebagai berikut :
a. Jabatan yang melibatkan kegiatan Intelaktual.
b. Jabatan yang menggeluti suatu bidang tubuh ilmu yang khusus.
c. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama (bandingkan dengan
pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka).
d. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambuangan.
e. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen.
f. Jabatan yang menentukan baku (standarnya) sendiri.
g. Jabatan yang lebih mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi.
h. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terlain erat.
Setelah anda menelaa ciri ciri profesional keguruan di atas. Renungkanlah pertanyaan
berikut. Apakah ciri ciri disarankan oleh NEA itu dapat dipenuhi oleh jabatan guru di
Indonesia ?. untuk menjawab pertanyaan itu dengan tepat marilah kita lakukan analisis
bersama sama.
a. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.
Bahwa jabatan guru melibatkan kegiatan intelektual, tidak perlu diragukan lagi.
Silahkan anda mengamati hasil hasil pembelajaran. Anak yang baru masuk SD,
belum bisa baca tulis, belum dapat hitung menghitung dan sebaginya. Setelah
diproses melalui pembelajaran anak tersebut menjadi terampil baca tulis, terampil
hitung menghitung. Perubahan dari tidak bisa membaca menjadi terampil membaca,
dari tidak dapatt hitung menghitung menjadi terampil hitung menghitung, melibatkan
kegiatan intelektual. Bahkan dikatakan bahwa kegitan pembelajaran itu didominasi
oleh kegiatan kegiatan intelektual.
b. Jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmu yang khusus.
Ilustrasi : gambar sebuah apotik, misalnya apotik SEHAT di depan apotik
terpampang papan nama dokter yang buka praktek di apotik. Misalnya ada 4 papan.
Masing masing papan berisi nama dokter, spesialisasinya (misalnya ahli bedah,
ahli saraf dan lain lain) dan hari hari praktek di depan apotik ada mobil, sepeda
motor, yang parkir dan sejumlah orang. Orang itu ada berdiri mengamati papan
nama doketer praktek dan yang sedang duduk menunggu obat yang sedang disiapkan
oleh apoteker
Sekarang perhatikan gambar diatas, bacalah papan nama yang terpampang di depan
apotik. Dokter apa saja yang buka praktek di apotik tersebut ? dokter dokter itu
memiliki keahlian sendiri sendiri. Ada ahli yang ahli bedah, ahli saraf dan lain-lain.
Ia sebelum buka praktek di masyarakat, mengikuti pendidikan yang menggeluti ilmu
khusus. Dokter bedah misalnya, menggeluti ilmu khusus tentang bedah, dokter saraf
menggeluti ilmu khusus tentang saraf dan lain lain. Sekarang bagaimana dengan
-
8
jabatan guru ? apakah jabatan guru mempunyai ilmu khusus yang digeluti seperti
jabatan dokter ? coba anda perhatikan kenyataan di masyarakat. Kita mengenal guru
TK, guru SD, guru SLB A, guru SLB B dan sebagainya. Guru-guru itu dalam
Pendidikannya menggeluti ilmu-ilmu khusus. Guru SLB A misalnya menggeluliti
ilmu khusus ketunaneteraan. Guru SLB B misalnya menggeluti bidang
Ketunarunguan dan kebisuan dan sebagainya. Kenyataan tersebut merupakan bukti
bahwa jabatan guru memiliki Ilmu-ilmu khusus.
c. Jabatan yang memerlukan persiapan latihan yang lama.
Jabatan Profesional yang bersifat profesional penuh seperti profesi Dokter
memerlukan proses pendidikan dan pelatihan yang lama. Makin tinggi tuntutan
pendidikan yang harus dipenuhi, makin tinggi derajat keprofesionalan yang dimiliki.
Bagaimana dengan jabatan guru? Jabatan guru adalah jabatan yang sedang dan terus
berkembang. Dulu untuk menjadi guru SD dipersyaratkan minimal berijasah
SPG/SGO, kemudian berkembang menjadi D II PGSD dan sekarang minimal S I
PGSD. Tidaklah mustahil disuatu saat kelak, untuk menjadi guru dipersyaratkan
minimal S IIIMemperhatikan proses penyiapan jabatan guru seperti diatas, maka
jabatan guru jelas memenuhi ciri yang dimaksud. Meskipun dalam kenyataan di
masyarakat, ada guru yang pendididkan keguruannya hanya beberapa bulan, bahkan
ada guru yang diangkat dengan latar belakang pendidikan formal non guru. Kejadian-
kejadian itu hanyalah tindakanTANGGAP DARURATsemata tidak lebih dari itu.
d. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
Di sekolah anda mengikuti kegiatan kegiatan seperti KKG,PKG, KKPS atau
kegiatan Ilmiah lainnya. Itu membuktikan bahwa jabatan guru memenuhi ciri ke-4
yaitu melakukan latihan dalam jabatan berkesinambungan.
e. Jabantan yang Menjanjikan Karier Hidup dan Keanggotaan yang Permanen.
Jabatan guru dikatan jika guru dapat hidup layak dari jabatan itu, tanpa harus
melakukan pekerjaan lain guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Banyak guru bekerja
sampingan seperti pedagang, Tukang dan sebagainya demi mencukupi kebutuhan
hidup mereka khususnya di Indonesia. Hal itu diduga menjadi penyebab LPTK sulit
mendapatkan Bahan Baku (Mahasiswa Baru) yang berkualitas.
f. Jabatan Yang Menentukan Baku (Standarnya) Sendiri.
Standar jabatan guru di Indonesia masih banyak di tentukan oleh Pemerintah bukan
oleh para anggota profesi sendiri. Misalanya standar minimal pendidikan formal guru
adalah S1 datang dari pemerintah.
g. Jabatan Yang Mementingkan Layanan Diatas Keuntungan Pribadi.
Jabatan guru sudah terkenal luas sebagai jabatan yang anggotanya terdorong oleh
keinginan untuk membantu orang lain dan bukan disebabkan oleh keuntungan
ekonomi semata. Banya guru yang sudah merasa puas dan bangga jika memberikan
jasanya bagi orang lain tanpa memungut biaya. Misalnya memberikan les tambahan
tanpa memungut biaya dari siswa. Seandainya setiap jasa guru itu diwakili sebuah
-
9
tanda jasa akan penuh sesak tanda jasa. Sekarang anda pikir apakah jabatan guru di
Indonesia sudah memenuhi ciri yang ke-7.
h. Jabatan Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
Jabatan guru di Indonesia sudah memilki wadah yaitu PGRI (Persatuan Guru
Republik Indonesia). Setiap guru otomatis menjadi anggotanya. Namun demikian
organisasi profesi ini belum dapat memberikan pelayanan yang baik kepada
anggotanya, sehingga ada guru yang merasa tidak mendapat manfaat dari organisasi
ini.
2. Pengertian Profesi Keguruan.
PGRI telah merealisasikan pengertian profesi keguruan untuk pendidikan di Indonesia
sebagai berikut :
a. Profesi Keguruan adalah suatu bidang pengapdian / dedikasi terhadap kepentingan
peserta didik dalam perkembangan manuju kesempurnaan manusiawi.
b. Para anggota profesi keguruan, terikat oleh pola dan sikap dan perilaku guru yang
dirumuskan dalam kode etik guru Indonesia.
c. Para anggota keguruan terpanggil untuk senagtiasa menyegarkan serta menambah
pengetahuan (dalam arti khusus dan dalam arti kedalaman ilmu pengetahuan umum
dan pengetahuan khusus profesi keguruan).
d. Para anggota profesi keguruan dituntut menyelesaikan suatu proses pendidikan
persiapan jabatan yang relatif panjang.
e. Untuk dapat melaksanakan profesi guru dengan baik, para anggota harus memiliki
kecapan / ketrampilan teknis yang mampu menyentuh nilai nilai kemanusiaan yang
mendasar.
f. Para anggota profesi keguruan perlu memiliki sikap bahwa jaminan tentang hak-hak
profesional harus seimbang dan merupakan imbalan dari profesi profesionalnya.
g. Para anggota profesi keguruan, sepantasnya berserikat secara profesional (Maman
Achidiat)
3. Layanan Profesi Keguruan
Jabatan guru bergerak dibidang layanan kepada masyarakat melakui kegiatan pendidikan.
Baik layanan kurikuler (Bimbingan dan Pembelajaran) juga ekstrakurikuler.
Latiahan
Setelah anda mempelajari materi Subunit 2, kerjakanlah soal latihan di bawah ini.
1. Bandingkan pendapat Robert W. Rickey dengan NEA tentang ciri ciri profesi keguruan.
Apa persamaannya dan perbedaannya ?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan jabatan guru mempunyai nilai sosial yang tinggi !
3. Buatlah bagan yang menggambarkan layanan jabatan guru !
-
10
PERSYARATAN, KEWAJIAN DAN HAK GURU
Pendahuluan
ada unit 1 telah dibahas bahwa jabatan guru bergerak dibidang layanan, yaitu layanan
kepada peserta didik melalui kegiatan pendidikan, pembelajaran, administrasi dan lain
lain. Untuk dapat memberikan layanan yang optimal diperlukannya persyaratan
perasyaratan dan ketentuan ketentuan mengenai kewajiban apa yang seharusnya dilakukan
guru, diabahs dalam unit ini. Unit ini akan membantu anda dalam memahami tentang
persyarayan, kewajiban serta hak guru, yang perjanjiannya dibagi menjadi 2 subunit. Subunit 1
membahas tentang persyaratan guru dan subunit 2 membahas tentang kewajiban dan hak guru.
Kompetensi yang akan anda capai adalah :
1. Menjelaskan persyaratan guru sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
2. Menjelaskan persyaratan guru menurut Pasal 8 UU No. 14 Tahun 2005.
3. Menjelaskan persyaratan khusus untuk jabatan guru.
4. Menjelaskan makna kewajiban dan hak.
5. Menjelaskan kewajiban dan hak guru PNS.
6. Menjelaskan kewajiban dan hak guru menurut UU No. 20 Tahun 2003.
7. Menjelaskan kewajiban dan hak guru menurut UU No. 14 Tahun 2005.
P
Unit 2
-
11
Persyaratan Menjadi Guru
Pengantar
imasyarakat terdapat macam macam pekerjaan, seperti doker, pengacara, guru dll. Tiap
tipa perkerjaan biasanya memiliki persyaratan tertentu misalnya dokter ada persyaratan
yang harus dipenuhi oleh para pelamar yang ingin menjadi dokter, begitu juga pekerjaan
lain termaksud guru. Persyaratan persyaratan tersebut memang sengaja diadakan dengan
maksud agar para pelamar yang diterima nantinya dapat bekerja secara optimal. Dalam sistem
kepegawaian jabatan guru termaksud PNS oleh karena itu persyaratan untuk menjadi PNS
berlaku untuk jabatan guru. Apa saja persyaratan itu ? simaklah paparan berikut ini.
Uraian Materi
1. Persyaratan menjadi PNS
Persyaratan untuk menjadi PNS diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 06 Tahun 1976
Pasal 3 (H. Nainggolan, 1984:49 51), sebagai berikut :
a. Warga Negara Indonesia
Apabila disangsikan tentang kewarganegaraan seorang pelamar, maka harus diminta
bukti kewarganegaraannya, yaitu keputusan pengadilan negeri yang bersangkutan untuk
menetapkannya menjadi warga negara Indonesia. Apabila seorang warga negara
Indonesia keturunan asing yang sudah mengganti namanya dengan nama Indonesia,
harus dimintakan pula surat pernyataan ganti nama yang dikeluarkan oleh Bupati /
Walikotamadya, Kepala Daerah tingkat II yang bersangkutan.
b. Berusia serendah rendahnya 18 tahun dan setinggi tingginya 40 tahun.
Pelamar yang berlum mencapai 18 tahun atau melebihi 40 tahun tidak dapat diterima
sebagai calon PNS. Palemar yang melebihi 40 tahun hanya dapat diangkat menjadi PNS
atas keputusan Presiden yang sesuai dengan ketentuan penjelasan Pasal 12 Ayat 2 UU
No. 8 Tahun 1974, Pasal 14 Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1975. Usia pelamar
ditentukan berdasarkan tanggal kelahiran yang tercantum dalam akte kelahiran tanggal
lahir yang tercantum dalam Surat Tanda Tamat Belajar / Ijasah. Apabila terdapat
perbedaan tanggal atau tahun kelahiran antar yang tercantum dalam akte kelahiran dan
surat tanda tamat belajar / ijasah, maka tanggal atau tahun kelahiran yang tercantum
dalam akte kelahiranlah yang digunakan.
c. Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasasrkan keputusan pengadilan yang
sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan tindak pidana
kejahatan jabatan atau tidak kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatannya.
Hukuman perconbaan tidak termaksud dalam syarat yang dimaksud di atas.
d. Tidak pernah terlibat dalam gerakan yang menentang pancasila, UUD 1945, Negara dan
Pemerintah. Gerakan manakah yang merupakan gerakan yang menentang falsafash dan
ideologi negara Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah dinyatakan / diputuskan
secara tegas oleh Pemerintah Pusat.
D
Subunit 1
-
12
e. Tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat pegawai suatu instansi, baik Instansi
Pemerintah maupun Instansi Swasta. Seorang telah pernah diberhentikan tidak dengan
hormat baik dari instansi pemerintah maupun instansi swasta tidak dapat diterima
sebagai calon PNS.
f. Tidak berkedudukan sebagai PNS atau Calon PNS. Seorang yang masih berkedudukan
sebagai calon PNS atau PNS atau Calon Anggota Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia pada suatu instansi tidak dapat diterima untuk menjadi calon PNS pada
instansi lain.
g. Mempunyai pendidikan, kecakapan, atau keahlian yang diperlukan.
h. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan Polri setempat.
i. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter.
j. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Republik Indonesia atau Negara lain
yang ditentukan oleh pemerinta.
k. Syarat syarat lain yang ditentukan dalam peraturan perundang undangan.
Dalam pengertian ini termaksud syarat syarat khusus yang ditentukan oleh instansi
yang bersangkutan.
Semua syarat syarat sebagai tersebut diatas harus dipenuhi oleh setiap pelamar. Apabila
salah satu syarat di atas tidak dipenuhi oleh pelamar, maka lamarannya ditolak.
2. Persyaratan Guru Menurut UU NO. 14 tahun 2005.
Jabatan guru juga memiliki persyaratan seperti yang tercantum dalam UU No. 14 tahun 2005
pasal 8 sebagai berikut :
a. Persyaratan kualifikasi akademik.
Pasal 9 UU ini, tersirat adanya persyatan untuk menjadi guru minimal berijasah S1 atau
D-IV dengan tidak membedakan apakah itu guru SD, SMP, atau Pada Jenjang
Menengah. Persyaratan ini memiliki sifat dinamis dalam arti dapat berubah sesuai
dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Seni. Saya bertanya
kepada anda apakah persyaratan kualifikasi akademik (Ijasah) merupakan substansi
untuk jabatan guru ?
b. Persyaratan kompetensi
Kompetensi yang wajib dimiki guru disebutkan dalam pasal 10 yaitu kompetensi
pedagogik,kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional
c. Persyaratan sertifikat pendidik
Pada tahun 70-an pengakatan menjadi guru rujukan utamanya adalah ijasah keguruan.
Awal tahun 80-an Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan(LPTK) membuka program
baru yaitu program diploma(D1,D2,D3) dan S1. Selain ijasah akta mengajar merupakan
rujukan pokok lulusan perguruan tinggi non guru yang ingin diangkat menjadi guru.
Dengan diberlakukannya Undang-Undang No.14 Tahun 2005 program akta yang selama
ini berjalan,nampaknya akan berganti nama menjadi program sertifikasi.program ini
akan memberikan sertifikat pendidik pada calon guru dan guru yang lulus uji
kompetensi.
-
13
d. Persyaratan kesehatan
Persyaratan ini meliputi kesehatan jasmani dan rohani. Guru harus sehst jasmani,tidak
berpenyakit terutama penyakit menular. Guru juga tidak cacat fisik (misalnya pincang)
yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas.termasuk ke dalam persyaratan
kesehatan jasmani adalah buta warna. Guru juga harus sehat rohani(mental),tidak
terganggu mentalnya (neurose) dan sakit jiwanya (psychose).
e. Persyaratan kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Persyaratan ini lebih mengarah pada tugas guru sebagai pengajar. Guru harus
mampumembawa peserta didiknya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Dengan berpegang pada hierarki tujuan pendidikan,tercapainya tujuan pembelajaran
mengandung arti tercapainya tujuan kurikuler. Tercapainya tujuan kurikuler
mengandung arti tercapainya tujuan lembaga dan tercapainya tujuan lembaga memiliki
makna tercapainya tujuan pendidikan nasional.
3 Persyaratan khusus
1. Memiliki akhlak mulia
Guru adalah panutan peserta didik maka guru wajib memiliki akhlak yang terpuji.
Karena secara alamiah,peserta didik dibekali dengan dorongan untuk meniru. Bagi
mereka lebih mudah mmeniru apa yang dilakukan gurunya dari pada menerima
penjelasan verbal dari gurunya. Tujuan pendidikan nasional mengamanatkan pada
guru untuk membentuk peserta didiknya agar memiliki akhlak mulia (lihat pasal 3
UU No.20 Tahun 2003). Bagaimana tugas ini dapat dilaksanakan,jika guru sendiri
tidak berakhlak mulia ?
2. Memiliki kewibawaan
Perbuatan mendidik tudak dapat dilakukan seandainya peserta didik tidak mengetahui
kewibawaan pendidik. Apakah sebenarnya kewibawaan itu? Kewibawaan muncul
terutama karena kemampuan yang tercermin dari kepribadian
seseorang.Kepribadian,memancarkan
kesediaan,kesanggupan,ketrampilan,ketegasan,kejujuran,kesupelan,tanggung jawab
dan kerendahan hati merupakan sumber munculnya kewibawaan. Banyak guru yang
kewalahan menghadapi peserta didiknya karena tidak memiliki kewibawaaan.
Kewibawaan tidak sama dengan kekuasaan. Kewibawaan itu muncul berakarkan pada
kepercayaan,yaitu kepercayaan yang timbal balik.kepercayaan ini menimbulkan
keyaqkinan pada masing-masing pihak sehingga muncullah kesediaan menerima dan
mematuhi pada satu pihak,daqn kesediaan menjalankan tugas dengan penuh tanggung
jawab pada pihak yang lain. Kesediaan guru untuk membantu peserta didik dengan
penuh ketekunan,kesabaran dan tanggung jawab sehingga peserta didik juga sedia
mematuhi apa yang diperintahkan kepadanya. Dalam kewibawaan harus ada
kekuasaan. Guru telah memperoleh kekuasaan pada saat diangkat sebagai guru oleh
pihak yang berwenang dan dsaapat digunakan pada saat terjadi pelanggaran oleh
peserta didik. Namun kekuasaan yang ditujukan untuk keperluan mendidik haruslah
-
14
berakar pada kepercayaan. Kekuasaan ini pada umumnya muncul karena
kekuatandan muncullah rasa takut akan kekuatan itu maka anak menurut dan patuh.
Maka perbedaan antara kewibawaan dan kekuasaan yaitu pada kewibawaan
kepenurutan peserta didik atas dasar kesediaan dan kerelaan mematuhi si
pendidik,tetapi kekuasaan atas dasar rasa takut.
3. Memiki kesabaran dan ketekunan
Pekerjaan guru membutuhkan kkesabaran dan ketekunan karenaq peserta didik yang
dihadapi memiliki latar belakang yang berbeda-beda,baik latar belkang
keluarga,ekonomi,sosioal,budaya maupun kemampuan. Pribadi-pribadi dengan
temperamen dingin lebih cocok untuk jabatan guru daripada individu-individu
bertemperamen panas.
4. Mencintai peserta didik
Apapun yang dilakukan guru semata-mata didasarkan atas kecintaannya kepada
peserta didik. Pemberian perintah,larangan,ganjaran,hukuman,semua itu dilandasi
rasa cinta kepada peserta didik agar pesrta didik menjadi orang yang berguna bagi
orang tua,masyarakat dan negara.
Latihan
1) Untuk menjadi guru,manakah yang lebih penting persyaratan kualifikasi akademik (ijasah
)atau persyaratan kompetensi ? jelaskan !
2) A dan B melamar menjadi guru .A sangat pintar tetapi kepribadiannya buruk,sedangkan
B kurang pintar tetapi kepribadianya baik. Dari dua pelamar ini hanmya satu yang
diangkat sebagai guru. Jika anda memiliki wewenang untuk mengangkat menjadi
guru,siapakah yang akan anda angkat ?
-
15
Kewajiban Dan Hak Guru
Pengantar
alam kehidupan sehari-hari,anda tentu lebih sering mendengar Hak dan Kewajiban
daripada Kewajiban dan Hak. Mengapa demikian ? Coba anda pikirkan jawabannya !
Istilah Hak dan Kewajibanlebih mengedepannkan hak daripada kewajiban,sedangkan
istilah Kewajiban dan Hak lebih mengedepankan kewajiban daripada hak. Menurut alur
berpikir logis,istilah Kewajiban dan Hak lebih rasional daripada istilah Hak dan
Kewajiban,karena hak itu muncul sebagai konsekwensi telah dilaksanakannya suatu kewajiban.
Itulah sebabnya dalam sub unit 2 ini menggunakan judul Kewajiban dan Hak Guru,bukan
Hak dan Kewajiban Guru. Jadi kita mesti melaksanakan kewajiban lebih dahulu baru menuntut
apa yang menjadi hak kita,bukan dibalik,menuntut hak sementara kewajiban tidak dilaksanakan.
Uraian Materi
1. Kewajiban dan Hak guru sebagai PNS
Sebagai PNS,guru mempunyai kewajiban dan hak yang sama dengan PNS yang lain.
Kewajiban dan hak guru diatur dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1974 sebagai
berikut:
1. Kewajiban PNS
1. Pasal 4 : Wajib setia dan taat sepenuhnya kepada pancasila,UUD
1945 Negara dan Pemerintah.
2. Pasal 5 : Wajib mrenaati segala peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan
kepadanya dengan penuh pengabdian,kesadaran dan tanggung jawab.
3. Pasal 6 : a. Wajib menyimpan rahsaia jabatan.
b. Pegawai negeri hsnys dapat mengemukakan rahasia
jabatan kepada dan atas pemerintah yang berwajib
atas kuasa UU.
2. Hak PNS
1) Pasal 7 : berghak memperoleh gaji yang layak sesuai dengan
pekerjaan dan tanggung jawabnya.
2) Pasal 8 : berhak untuk cuti
3) Pasal 9 : a. bagi mereka yang ditimpah oleh suatu kecelakaan
dalam dan kerena tugas kewajibannya, berhak memperoleh perawatan.
b. Bagi mereka yang menderita cacat jasmani dalam dan
karena menjalankan tugas kewajibanya yang
mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi, berhak
memperoleh tunjangan.
c. Bagi mereka yansg tewas, keluarga berhak mendapat
uang duka
D
Subunit 2
-
16
4) Pasal 10 : PNS yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, berhak
atas pensiun.
2. Kewajiban dan hak guru sebagai pendidik
Dalam UU SISDIKNAS No.20 Tahun 2003 ,ada sebutan tenaga kependidikan dan
pendidik. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengadibkan diri dan
diangkat untuk menunjang pelaksanaan pendidikan (Pasal 1 Ayat 5), sedangkan pendidik
adalah tenaga kepndidikan yang berkulifikasi sebagi guru, dosen, konselor, pamong
belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitatoy dan sebutan lain yang sesui dengan
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyenggarakan pendidikan (Pasal 1 ayat 6).
Jadi pendidik itu merupakan tenaga kependidikan, tetapi tenaga kependidikan belum
tentu pendidik.
a. Kewajiban Pendidik menurut UU SISDIKNAS Pasal 40 Ayat 2 :
1. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis.
2. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
3. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
b. Hak pendidik menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 Ayat 1 :
1. Memperoleh penghasilan dan jaminan kesejateraan sosial yang pantas dan
memadai.
2. Memeperoleh penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja
3. Memperoleh pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan
kulitas.
4. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak
atas hasil kekayaan intelektual, dan
5. Memperoleh kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana dan
falisitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
3. Kewajiban dan hak guru menurut UU No. 14 Tahun 2005.
a. Kewajiban guru.
Pasal 20 UU ini mengatakan bahwa dalam nelaksanakan tugas keprofesionalan,
guru berkewajiban :
1. Merencaanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu,
serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
2. Mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
3. Berntidak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis
kelamin, agam, suku, ras, dan kondisi fisik terntentu, atau latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.
-
17
4. Menjunjung tinggi peraturan perundang undangan, hukum dan kode etik
guru, serta nilai agama dan etika, dan
5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
b. Hak guru
Pasal 14 Ayat 1 menyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan, guru berhak :
1. Memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan jaminan
kesejatetaan sosial.
2. Mendapat promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi
kerja.
3. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas
kekayaan intelektual.
4. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi
5. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk
menunjang kelancaran tugas keprofesionalan.
6. Memberikan kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan
kelulusan, penghargaan dan atau saksi kepada peserta didik sesuai dengan
kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang undangan.
7. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan
tugas.
8. Memiliki kebebasan untuk berserikats dalam organisasi profesi
9. Memilki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan
pendidikan.
10. Memperoleh kemsempatan untuk mengembangkan dan menigkatkan
kualifikasi akademik dan kompetensi dan
11. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.
c. Hak Guru di Daerah Khusus
Pasal 29 ayat 1 menyatakan bahwa guru yang bertugas di daaerah khusus
memperoleh hak :
1. Kenaikan pangkat rutin secara otomatis
2. Kenaikan pangkat istimewah 1 kali
3. Perlindungan dalam mekasanakan tugas
4. Pindah tugas setelah bertugas 2 tahun dan tersedia guru pengganti (pasal
29 ayat 3).
Latihan.
1. Apa bedanya pendidik dan tenaga kependidikan ?
2. Selain guru siapa saja yang termaksud tenaga kependidikan ?
3. Menurut UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003, guru berkewajiban menciptakan
suasana pendidikan yang kreatif. Apakah pendidikan yang kreatif itu ? berikan
satu contoh dalam proses pembelajaran !
-
18
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SD
DAN PEMBENTUKANNYA
Pendahuluan
ada unit 3 ini anda diajak untuk membahas kompetensi guru agar anda sedbagai guru dapat
melaksanakan tugas secara profesional. Unit 3 ini dibagi mejadi 2 subunit. Subunit 1
membahas jenis jenis komptensi profesional guru dan subunit 2 membahas penerapan
kompentesi profesional guru. Dari pembahasan sub-sub unit tersebut, anda diaharapkan
menguasai kemampuan - kemampuan berikut :
1. Menjelaskan makna kompetensi
2. Menyebutkan 4 macam kompetensi guru menurut UU No. 14 tahun 2005.
3. Mengidentifikasi ciri ciri komptensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional
4. Menentukan kompetensinya jika ditunjukan pengalaman belajarnya.
5. Mengidentifikasi kompetensi dari kasus kasus pembelajaran.
6. Menerapakan kompetensi profesional guru. `
Supaya kemampuan-kemampuan ini dapat anda kuasai dengan baik,perhatikan petunjuk dibawah
ini:
1. Gunakan tujuan sebagai titik tolak mempelajari uraian materi. Ubahlah dulu tujuan itu
menjadi pertanyaan. Misal tujuannya: menyebutkan 4 kompetensi guru menurut
undang-undang No.14 Tahun 2005. Tujuan itu diubah menjadi pertanyaan: sebutkan 4
kompetensi guru menurut UU No.14 Tahun 2005 ! kemudian carilah jawaban
pertanyaan itu melelui membaca uraian materi. Dengan cara seperti itu,belajar anda
akan terarah.
2. Jangan lupa membuat bagan materi agar anda memperoleh gambaran keseluruhan
materi dan kaitan antar bagian materi.
3. Kerjakan soal-soal latihannya karena soal-soal itu dimaksudkan untuk meningkatkan
pemahaman anda.
4. Jika sudah merasa yakin bahwa materi itu sudah dikuasai,kerjakan soal-soal tes
formatifnya,agar dapat diketahui sejauh mana anda telah mencapai tujuan belajar.
P
Unit 3
-
19
Kompetensi Profesional Guru
Pengantar
udah berpuluh-puluh tahun penerimaan tenaga kerja di indonesia khususnya PNS selalu
mencantumkan ijasah/ STTBsebgai salah satu persyaratan.Fenomena yang sudah
berlangsung sekian lama itu menimbulkan opini pada masyarakat khususnya masyarakat
pencari kerja,bahwauntuk mendapat pekerjaan harus memiliki ijasah/STTB sehingga mereka
berlomba-lomba untuk mendapatkan ijasah /STTB bahkan ada sebagian orang yang mengambil
jalan pintas dengan membeli ijasah di pasar gelap. Coba anda renungkan mengapa fenomena ini
muncul ? Apakah kesalahan sistem ? Anda pasti sudah tahu jawabannya. Pemerin tah menyadari
betul fenomena tersebut. Untuk meminimalkan fenomena diatas,telah ditempuh serangkaian
langkah oleh pemerintah. Untuk pendidikan guru dikembangkan PGBK(Pendidikan Guru
Berbasis Kompetensi),mulai tahun 2004 dikembangkan KBK(Kurikulum Berbasis Kompetensi)
di sekolah-sekolah. Tahun 2006 KBK dikembangkan lagi menjadi KBK Tingkat Satuan
Pendidikan (KBKTSP).
Sekarang ini kompetensi menjadi acuan utama dalam penyelenggaraan kegiatan
pendidikan. Apakah kompetensi itu ? Untuk memperoleh gambaran mengenai
kompetensi,pelaqjari uraian berikut ini.
Uraian materi
1. Pengertian kompetensi
Depertemen pendidikan nasional (2006:2)memberi Pengertian kompetensi sebagai
berikut : Kompetesi adalah kemampuan bersikap, berpikir dan bertindak secara konsisten
sebagai perwujudan dari pwengetahuan, sikap dan ketrampilan yang dimiliki peserta
didik. Hal ini mmengandung arti bahwa kualitas unjuk kerja itu ditentukan oleh kualitas
penguasaan pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Ini merupakan pengertian kompetensi
secara umum. Kompetensi yang kita bicarakan adalah kompetensi yang sudah memiliki
nuansa kusus yaitu nuansa keguruan. Menurut Surya Dkk. (2004:4.24) kompetensi adalah
seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat
menunjukan ketrampilan unjuk kerja sebagai guru secara tepat.
2. Komptensi Profesional Guru
Pendapat pendapat mengenai kompetensi profesional guru :
a. Dirjen Dikdasmen Depdikbut (sekarang Depdiknas)
Ada sepuluh komptensi yang harus dimiliki oleh guru :
1. Mengembangkan kepribadian
Bertqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Berperan dalam Masyarakat sebagai Warga negara yang berjiwa pancasila
Mengembangkan sifat sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi jabatan guru
2. Menguasai landasan kependidikan
Mengenal tujuan pendidikan untuk pencapaian tujuan pendidikan nasional
Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat
S
Subunit 1
-
20
Mengenal prinsip prinsip psikologi pendidikan yang dapat dimanfaatkan
dalam proses belajar mengajar
3. Menguasai bahan pengajaran
Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar
Menguasai bahan pengajaran
4. Menyusun program pengajaran
Menetapkan tujuan pengajaran
Memilih dan mengembangkan pengajaran
Memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar
Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai
Memilih dan memanfaatkan sumber belajar
5. Melaksanakan program pengajaran
Menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat
Mengatur ruangan belajar
Mengelolah interaksi belajar mengajar
6. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah diksanakan
Menilai prestasi untuk kepentingan pengajaran
Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan
7. Menyelenggarakan program bimbingan
Membimbing murid yang mengalami kesulitan belajar
Membimbing murid yang berkelainan dan berbakat khusus
Membina wawasan murid untuk menghargai berbagai kegiatan dimasyarakat
8. Menyelenggarakan Administrasi Sekolah
Mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah
Melaksanakan kegiatan administrasi sekolah
9. Berinteraksi dengan teman sejawat dan masyarakat
Berinteraksi dengan teman sejawat untuk meningkatkan kemampuan
profesional
Berinteraksi dengan masyarakat untuk penuaian misi pendidikan
10. Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran
Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah
Melaksanakan penelitian sederhana.
b. Undang Undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen
Dalam UU ini Pasal 10 ayat 1 kompetensi guru dikelompokan menjadi 4 kelompok
yaitu :
1. Kompetensi pedagogik
Adalah kemampuan mengelolah pembelajaran peserta didik. Yang termaksud
dalam kemampuan ini antara lain :
a. Menata ruang kelas
-
21
b. Menciptakan iklim kelas yang kondusif
c. Memotivasi siswa agar bergairah belajar
d. Memberi penguatan verbal maupun non-verbal
e. Memberikan petunjuk petunjuk yang jelas kepada siswa
f. Menyegarkan kelas jika kelas mulai lelah
2. Kompetensi kepribadian
Adalah kemampuan kepribadian yang mantap, beraklak mulia, arif dan
berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Termaksud dalam kemampuan ini:
a. Beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Memahami tujuan pendidikan dan pembelajaran
c. Memahami diri
d. Mengmebangkan diri
e. Menunjukan keteladanan kepada peserta didik menunjukan sikap demokratis,
toleran, tenggang rasa, jujur, adil, tanggung jawab, disiplin, santun, bijaksana
dan kreatif.
3. Kompetensi Sosial
Adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan
efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua / wali, dan masyarakat
sekitar. Termasuk dalam kemampuan ini :
a. Luwes bergaul dengan siswa, sejawat dan masyarakat
b. Bersikap ramah, akrab dan hangat terhadap siswa, sejawat dan masyarakat
c. Bersikap simpatik dan empatik
d. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial
4. Komptensi Profesional
Adalah kemampuan pengasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam yang
dapat kita temui pada bagian penjelasan Pasal 10 UU No. 12 Tahun 2005.
Pengertian itu seakan akan menimbulkan kesan seolah olah profesi guru itu
hanya memberikan layanan mengajar (pembelajran). Pada Pasal UU ini
menyatakan bahwa tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.
Pemerintah telah bekerja keras memperbaiki diri, misalnya pasal 27 ayat 3, UU
No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah diperbaiki menjadi
pasal 1 UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Dirjen Dikti memaknai
Kompetensi profesional guru, khususnya guru secara lebih luas dan lengkap
seperti berikut : menurut Dikti (2006:7), sosok utuh kompetensi profesional guru
terdiri atas kemampuan :
a. Mengenal secara mendalam peserta didik yang hendak dilayani
b. Menguasai bidang ilmu, bahan ajar 5 mata pelajaran baik dari segi : substansi
dan metodologi bidang ilmu, maupun pengemasan bidang ilmu menjadi bahan
ajar dalam kurikulum
-
22
c. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik yang mencakup :
perancangan program pembelajaran berdasarkan serentetan keputusan
situasional dan iplementasi program pembelajaran termaksud penyesuaian
sambil jalan berdasarkan On-Goin Transactional Decisions berhubung reaksi
unik dari peserta didik sterhadap tindakan guru.
d. Mengembangkan kemampuan keprofesional secara berkelanjutan
Latihan
1. Jelaskan mengapa kompetensi menjadi acuan pokok dalam penyelenggaraan pendidikan
formal !
2. Jabarkanlah 10 kompetesi yang wajib dimiliki guru menurut Depdiknas beserta
pengalaman belajar guru !
Pembentukan Kompetensi Profesional Guru
Pengantar
adar keprofesionalan guru sangat ditentukan oleh tingkat penguasan pengetahuan, sikap
dan ketrampilah yang mendasari terbentuknya kompetensi kompetensi itu ditambah
kemampuan menerapkan kompetensi kompetensi itu dalam pembelajaran. Oleh karena
itu dalam subunit 2 ini, anda diajak membahas penerapan kompetensi profesional guru
dalam pembelajaran. Melalui latihan menerapkan kompetensi kompetensi itu lama kelamaan
akan terbentuk kompetensi profesionalan dalam diri guru. Dalam pembehasan ini kita mengaju
kepada kompetensi profesional yang dikemakakan Dikti.
Uraian Materi
1. Mengenal secara mendalam peserta didik.
Ada 3 mata kuliah dalam program S1 yang dimaksudkan untuk meningkatkan pelahaman
anda terhadap peserta didik yanitu perkembangan dan belajar peserta didik; pendidikan Anak
berkebutuhan khusus dan sosiologi pendidikan bagi gurumengenal peserta didik secara
mendalam hukumnyawajib agar guru terhindar dari salah didik, salah ajar, dan atau salah
latih. Aspek aspek dari peserta didik yang harus dipahami guru :
a. Tahap perkembangan
Peserta didik yang berusia 6 12 tahun berada pada tahap kanak kanak akhir (Elisabeth
Hurlock dalam Indung Abdulah Saleh, 1975:8) sedangkan Thornburg dalam Elida
Prayitno (1991 / 1992 : 16) menyatakan bahwa peserta didik berada pada tahap kanak
kanak pertengahan 6 8 tahun, kanak kanak akhir 9 11 tahun dan praremaja 9 13
tahun . ciri khas pada tahap ini adalah anak gemar bermain, mereka juga senang
explorasi.
K
Subunit 2
-
23
Pemahaman karakteristik peserta didik seperti tersebut diatas sangat berguna bagi guru
dalam :
1. Menentukan kegitan belajar sisiwa
Kegiatan belajr yang sesuai yaitu bersifat manipulatif artinya kegiatan yang
mengubah ubah variabel belajar.
2. Mengemas kegiatan pembelajaran sehingga menjadi kegiatan yang menyenangkan.
Belajar sambil bermain.
b. Perkembangan kognitif menurut Piaget dalam Elida Priyatno (1991 / 1992 : 50)
perkembangan kognitif peserta didik berada pada tahap berpikir konkrit dengan
karakteristik :
1. Peserta didik hanya mampu memecahkan persoalan persoalan yang bersifat
kongkrit (nyata), yaitu persoalan persoalan yang dapat di inderai. Peserta didik sulit
memahami sesuatu yang berbeda dengan yang ia alami.
2. Perta didik lebih mudah memahami persoalan persoalan yang divisualkan dari pada
persoalan persoalan yang disampaikan secara verbal.
3. Peserta didik dalam kelas awal masih mengalami kesulitan untuk memilah milah
pengalaman belajarnya. Ia menghayati pengalaman belajarnya sebagai suatu totalitas
(Tisno Hadi Suproto dan Ida Siti Herawati, 2002: 1.10).
Berdasarkan uraian diatat dapat disimpulan bahwa karakteristik peserta didik SD
sehubungan dengan perkembangan kognitifnya adalah :
a. Berpikir kongkrit
b. Mudah memahami persoalan yang di visualkan
c. Menghayati pengalaman belajar secara holistik terutama pada kelas awal.
c. Tingkat Kecerdasan
Dengan menggunakan test intelejensi kecerdasan peserta didik dapat diketahui. Lester D.
Crow dan Alice Crow (1963 :156) mengelompokan kecerdasan manusia menjadi 9
kelompok :
1. Near genius or genius index, kecerdasan 140 ke atas
2. Verry Superior, 130 139
3. Superior, 120 129
4. Above Average, 110 119
5. Normal or Average, 90 109
6. Below Average, 80 89
7. Dull or Borderline, 70 79
8. Feeble Minded, 50 69
9. Imbecile, Idiot, 49 kebawah
d. Perkembangan sosial
Peserta didik yang berusia 6 12 tahun oleh ahli psikologi disebut sebagai usia
berkelompok (Gang Age). Anak laki laki bermain dengan anak laki laki dan anak
-
24
perempuan bermain dengan anak perempuan. Hal tersebut hanya semata mata untuk
menyatukan minat dan bermain.
Karakteristik perkembangan sosial peserta didik seperti diatas berguna bagi guru untuk
merancang kegiatan pembelajaran misalnya kerja kelompok, tugas tugas kelompok, dan
diskusi kelompok.
e. Persepsi yang Dimiliki
Persepsi yang dimiliki peserta didik berkaitan dengan pola pola kehidupan masyarakat
dimana ia tinggal. Guru perlu memiliki persepsi yang dimiliki peserta didik dan
memanfaatkannya penemasannya bahan ajar pelajaran yang akan dipelajari siswa. Bahan
yang dikemas sesuai dengan persepsi peserta akan lebih mudah difahami dan dikuasai.
f. Kekuasaan akhir masyarakat
Sebelum membelajarkan peserta didik dengan pokok bahasan tertentu, guru perlu
memeriksa apakah siswa sudah memiliki kemampuan yang diperlukan untuk dapat
mempelajari pokok bahasan yang diajarkan guru.
Pemeriksaan kemampuan awal peserta didik bertujuan untuk mengetahui apakah peserta
didik sudah memiliki persyaratan atau belum, guru dapat langsung membelajarkan
peserta didik dengan pokok bahasan yang telah disiapkan. Tetapi jika peserta belum
menguasai persyaratannya, maka persyaratan itu diperkuat terlebih dulu. Sebab jika tidak
maka akan terjadi kegagalan.
2. Menyenggarakan pembelajaran yang mendidik.
Pembelajaran yang mendidik memepunyai makna tidak hanya mentransfer pengetahuan,
sikap dan ketrampilan kepada peserta didik, tetapi lebih dari itu.
a. Perancangan program pembelajaran
Sub komponen ini meliputi perancangan program tahunan, program semster, silabus,
dan RPP.
b. Implementasi program pembelajaran
Sub komponen ini guru dituntut agar mampu menguasai sejumlah kemampuan
seperti:
i. Manata ruang kelas
ii. Memotivasi siswa
iii. Membuat kaitan antara bahan ajaran
iv. Menjelaskan bahan ajaran
v. Mengajukan pertanyaan kepada peserta didik
vi. Menuntun siswa yang tidak dapat mejawab pertanyaan guru.
vii. Memberikan acuan
viii. Mengadakan variasi
ix. Menutup pembelajaran
Meskipun anda telah berlatih menerapkan kemampuan diatas melalui PPL,
penguasaan melalui sub sub kompetensi tersebut hendaknya terus ditingkatkan
-
25
karena sub kompetensi Implementasi program pembelajaran merupakan indikator
utama untuk mengetahui guru itu profesional atau tidak.
c. Mengakses proses dan hasil pembelajaran.
Termasuk dalam sub kompetensi ini adalah kemampuan kemampuan :
i. Membuat kisi kisi
ii. Menyusun soal test
iii. Mengadministrasikan
iv. Menganalisis butir soal
v. Merevisi butir soal
vi. Membuat alat peniaian non test
vii. Menentukan nilai peserta didik
d. Menggunakan hasil asesmen terhadap proses dan hasil pembelajaran dalam rangka
perbaikan pengelolaan pembelajaran secara berkelanjutan.
3. Mengembangkan kemampuan profesional secara berkelanjutan.
Sebagai guru hendaknya selalu berusaha untuk me ingkatkan kadar keprofesionalan yang
sudak dimiliki, sehingga penampilan guru dari hari ke hari semakin profesional bukan
sebaliknya. Untuk itu guru perlu melalukan kegiatan kegiatan yang berdampak pada
perkembangan profesi. Apakah kegitan tersebut ? jawabannya akan anda temukan dalam
unit 6.
-
26
SOPAN SANTUN DAN TAKWA
Pendahuluan
audara saudara. Profesi anda adalah guru. Sebagai pemangku jabatan guru sudah
seharusnya anda memahami apa sebenarnya jabatan guru itu. Sudah dapat dibayangkan apa
yang terjadi jika anda sebagai guru tidak mampu menjelaskan profesi anda sendiri. Tentu hal
yang tidak menyenangkan itu akan terjadi. Untuk menghindari hal tersebut pelajarilah dengan
teliti unit 4 tentang menampilkan diri sebagai pribadi yang santun dan berakhalak mulia. Unit ini
dilibatkan menjadi 2 sub unit. Subunit 1 mengenai sopan dan ubunit 2 mengenai ketakwaan.
Dalam pembelajaran materi unit ini, diusahakan anda menguasai kemampuan kemampuan
berikut :
1. Menjelaskan pentingnya sopan santun
2. Menentukan perbuatan baik dan tidak baik
3. Menjelaskan pengertian takwa
4. Menentukan perbuatan takwa dan tidak takwa
Agar kemampuan kemampuan diatas dapat anda kuasai ikutilah petunjuk petunjuk berikut ini
:
1. Bacalah dengan ermat bagian pendahuluan agar anda tahu persis kemampuan
kemampuan apa yang seharusnya anda kuasai.
2. Baca sepintas ini unit ini agar anda memperoleh gambarang isi unit secara keseluruhan.
3. Lanjutkan membaca bagian demi bagian, tandai bagian bagian dengan begitu anda akan
lebih mudah menguasai materi yang sedang anda pelajari.
S
Unit 4
-
27
Sopan Santun
Pengertian Sopan Santun
ebelum kita membicarakan sopan santun (etiket) terlebih dahulu membahas etika. Etika
adalah sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. Etika sangat menekankan pendekatan yang
kritis dalam melihat dan menggumuli nilai dan norma moral tersebut. Etika adalah sebuah
refleksi kristis dan rasional mengenai nilai dan moral yang menentukan dan terwujud dalam
sikap dan pola perilaku nanusia baik secara pribadi maupun sebagai kolompok.
Menurut Magnis Suseno, etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran. Yang
memberikan norma tentang bagaimana kita harus hidup adalah moralitas. Sedangkan etika hanya
melakukan relfeksi kritis atas norma atau ajaran hidup. Moralitas adalah petunjuk kongkrit
tentang bagaimana kita harus hidup. Sedangkan etika adalah perwujudan secara kritis dan
rasional ajaran moral.
Karena moral etika adalah refleksi kritis terhadap moralitas maka etika tidak bermaksud
untuk membuat orang bertindak dengan moralitas dengan begitu saja.
Dalam kaitan dengan nilai dan moral ada dua macam etika :
1. Etika deskriptif yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan poal
perilaku manusia dan apa yang dikerjakan oleh manusia dalam hidup ini sebagai suatu
yang bernilai. Etika deskriptif berbica mengenai fakta apa adanya, yaitu mengenai nilai
dan pola hidup manusia sebagai fakta yang terkai dengan situasi dan realitas kongkrit
yang membudaya.
2. Etika normative, yang berusaha menetapkan berbagi sikap dan pola perilaku ideal yang
seharusnya dimiliki oleh manusia, atau apa yang seharusnya diajalankan oleh manusia,
dan apa yang seharusnya tidankan diambil untuk mencapai apa yang bernilai dalam hidup
ini. Etika normatif berbicara mengenai norma norma yang menentukan tingkah laku
manusia, untuk bertindak sebagaimana seharusnya berdasarkan norma norma.
Sesuai dengan poal pendekatan etika yang kritis dan rasional, kedua jenis etika pada
akhirnya menuntun orang untuk mengambil sikap dalam hidup ini. Beda antara ketika
deskriptif dan etika normative adalah etika deskriptif member fakta sebagai dasar untuk
mengambil keputusan tentang perilaku atau sikap yang mau diambil sedangkan etika
normative member penilaian sekaligus member norma sebagai dasar dan kerangka tindakan
yang akan diputuskan.
Secara umum kita dapat membedakan dua macam norma yaitu norma khusus dan norma
umum. Norma khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan
yang khusus misalnya aturan bermain dalam olah raga. Sedangkan norma umum mempunyai
sifat yang lebih umum dan universal. Norma umum terdiri atas 3 macam yaitu :
1. Norma sopan santun (etiket)
2. Norma hukum
S
Subunit 1
-
28
3. Norma moral
Etika memberikan manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian
tindakan sehari hari. Etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara
tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil
keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan.
Pergaulan
Hubungan antara manusia atau komunikasi melahirkan pergaulan. Dalam bergaul faktor
perhatian sangat menetukan. Pergaulan biasanya diawali dengan perkenalan. Dalam pergaulan
orang perlu mengenal etika dalam pembicaraan tatap muka serta pembicaraan dengan sarana
komunikasi.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang penuh dengan misteri. Banyak unrus yang masih
menjadi rahasi bagi kita, meskipun informasi demi informasi telah diperoleh mengenai teman
kita. Berapa banyak ilmu yang telah menyelediki tentang manusia, namun hasilnya mengakui
bahwa manusia memang makhluk yang penuh dengan misteri.
Karena itu, sebagai insan yang tidak sempurna yang terlupa akan imbauan sopan santun,
perenungan (refleksi) diri mungkin dapat membantu anda untuk memecahkan masalah.
Berbicara
Coba kita renungkan kira kira berap menit kita guanakan dalam sehari untuk brbica.
Beberapa banyak kata atau kalimat yang kita ucapkan setiap hari baik di kampus, rumah atau di
masyarakat. Hati hatilah dalam berbicara agar tidak mendatangkan akibat kurang baik di
kemudian hari. Sekali terlontar kata kata yang tak sedap kepada orang lain, dengan apa kita
menggapinya ?.
Waktu berbicara hendaklah kita tenang dan sekali kali boleh ditegaskan dengan gerak
tangan secara halus dan sopan. Gerak tangan seharusnya tidak terlalu banyak dan menunjuk
nunjuk jari kepada lawan bicara perlu dihindari. Janganlah kita pilih pokok pembicaraan yang
menyinggung perasaan orang lain. Sebelum kita berbica sebaiknya kita terlebih dahulu
memahami situasi dan keadaan lawan bicara.
Waktu berbicara biasakanlah mendengarkan orang lain dan jangan memotong
pembicaraan orang yang sedang asyik berbicara. Berbisik - bisik dengan teman dalam suatu
pertemuan atau rapat akan menyinggung dan atau mengganggu suasana hendaknya dihindari.
Waktu berbica sebaiknya mulut dibuka secukupnya, gigi hendaknya tidak tampak
terkancing karena hal ini akan membuat suara kurang terdengar. Waktu berbicara sering menoleh
ke kiri dan kanan akan menimbulkan kesan kurang sopan. Kalau hendak batuk hendaknya mulut
ditutup.
Penampilan
Warna, corak busana, dandanan, raut wajah, bentuk tubuh, cara berjalan, dan tata cara
makan adalah beberapa unsur penting yang memberikan ciri ciri khusus terhadap penampilan
lahirian kita. Penampilan memberikan kesan langsung ke dalam penglihatan orang lain.
Berbusana dan berdandan.
Cara berbusana dan berdandan mencerminkan kepribadian kita.
-
29
Setiap hendaknya berpakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku di kampus. Setiap
mahasiswa hendaknya berpakaian sesuai dengan etika kesopanan, rapi dan pantas.
Tataan rambutpun haruslah rapi dan pantas. Dengan tataan rambut yang rapi dan pantas akan
memberikan kesak yang biak kepada setiap orang yang melihat anda. Berbusana dan berdandan
seorang calon guru semestinya mencerminkan jiwa seorang pahlawan tanpa tanda jasa yang rapi
dan berwibawa.
Berjalan
Kalau kita perhatikan kenyataan sehari hari terlihat banyak orang, bahkan orang yang
sudah tua, teridik, atau terpandang, sering menyalahi etika bersama. Kesalahan itu dilakukan
tanpa disadari. Kalau seorang pria berjalan dengan seorang wanita hendaknya berjalan disebelah
kanan. Sehingga wanita berkesan melindungi dan menghargai mereka.
Tata cara makan
Tata cara makan merupakan salah satu unsur yang penting dalam etika. Tata cara makan
berbeda beda dari tempat ke tempat, karena itu perlu kita perhatikan tata cara makan kita.
Makan menggunakan tangan kosong di Indonesia tidaklah salah karena masyarakat Indonesia
sudah menjadi budaya. Namun pada daerah lain belum tentu. Memakan habis makan yang telah
di ambil merupakan sebuah ksopanan namun pada beberapa daerah hal tersebut dapat
menyinggung perasaan.
Takwa
Pengertian Takwa
Kata takwa berarti waspada, menjaga diri, dan takut. Takwa harus dihayati dan
diamalkan seseorang sepanjang waktu, kapan saja dan dimana saja ia berada. Karenanya bila
seseorang terlanjur melakukan kejahatan sebaiknya haruslah berbalik dan tidak melakukan hal
buruk atau jahat lagi dan berbalik ke jalan yang benar menurut kepercayaannya.
Dalam setiap ajaran agama orang bertakwa memiliki ciri sebagai berikut :
1. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Yaitu harus percaya kepada apa yang disembah
dalam ajaran agamanya.
2. Meyakini bahwa kitab suci adalah sumber iman.
3. Selalu rajin beribadah
4. Selalu berbuat baik kepada sesama.
Subunit 2
-
30
KODE ETIK DAN TUGAS-TUGAS
Pendahuluan
ada Sub Unit 2, anda telah mempelajari persyaratan, kewajiban dan hak guru. Sebagai PNS,
guru wajib melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadnaya. Dalam
melaksanakan tugas kedinasan itu, guru berpedoman pada kode etik guru, agar tidak terjadi
penyimpangan penyimpangan dalam melaksanakan tugas kedinasan. Oleh karena itu
dalam unit ini anda diajak membahas tentang kode etik dan tugas tugas guru. Unit ini dibagi
menjadi 2 Sub Unit, yaitu sub unit 1 membahas mengenai Kode Etik guru dan sub unit 2
membahas tentang tugas tugas guru. Dari pembahasan sub sub unit tersebut anda diharapkan
menguasai kompentesi kompetensi berikut :
1. Menjelaskan pengertian kode etik
2. Menjelaskan makna etos kerja
3. Menjelaskan masing masing etik dari kode etik guru Indonesia
4. Menyebutkan tugas tugas guru
5. Mendeskripsikan masing masing bidang tugas.
6. Melaksanakan tugas pembelajaran remidial
Agar kompetensi kompetensi diatas dapat anda kuasai dengan baik, simaklah petunjuk
petunjuk berikut ini.
a. Bacalah dahulu secara pintas keseluruhan materi, agar memperoleh gambaran global dari
materi yang akan anda pelajari.
b. Lanjutkan membaca bagian demi bagian, tandailan bagian yang penting.
c. Kerjakan soal latihan agar pemahaman anda pehaman anda meningkat.
P
Unit 5
-
31
Kode Etik Guru Indonesia
Pengantar
alam melaksanakan tugas tugas kependidikan guru melakukan interaksi sosial dengan
semua orang yang telibat dalam proses pendidikan. Guru berhubungan langsung dengan
peserta didik, sejawat dan msyarakat khususnya orang tua peserta didik. Dalam hubungan
yang demikian, perbedaan pendapat, perbedaan konsepsi, perbedaan pertimbangan dan
sebagainya mudah terjadi. Bagaimanakah realita hubungan guru dengan peserta didiknya,
dengan sejawatnya dan dengan masyarakat. Samakah hubungsn guru peserta didik dengan
hubungan pada umumnya ? bagaimanakah hubungan yang sepatutnya ? perlukah interaksi
tersebut diatur tersendiri ? berdasarkan hal hal diatas, dirasa perlu adanya kode etik profesi
guru sesuai dengan norma norma yang berlaku di masyarakat.
Uraian Materi
Etika, Etos dan Loyalitas Kerja
Etika adalah suatu disiplin filosofis yang berkenaan dengan manusia dan perbuatan
bermoral (Surya Dkk, 2004 :4.55). dengan adanya etika, manusia dapat memilih dan
memutuskan perilaku yang paling sesuai dan paling baik, sesuai dengan norma norma moral
yang berlaku.
Dalam dunia kerja etika sangat diperlukan sebagai landasan perilaku kerja dari para
pekrja. Etika kerja biasanya dirumuskan atas kesepakatan para pendukung pekerjaan itu dengan
mengacu pada sumber sumber nilai moral tersebut diatas. Rumusan etika yang disepakati
bersama itu disebut sebagai kode etik.
Etos Kerja
Kata etos bersumber dari pengertian yang sama dari etika, yaiotu sumber sumber
nilai yang dijadikan rujukan pemilihan dan keputusan perilaku (Surya Dkk.2000 :4.57). etos
kerja lebih merujuk kepada kualitas kependidikan pekerja yang tercermin dala unjuk kerja secara
utuh. Etos kerja lebih merupakan kondisi internal yang mendorong dan mengendalikan perilaku
pekerjaan kearah terwajudnya kualitas kerja tertentu. Sebagai salah satu kondisi internal, etos
kerja mengandung beberapa unsur antara lain :
a. Disiplin kerja
b. Sikap terhadap perkejaan
c. Kebiasaan kebiasaan bekerja
Loyalitas Kerja
Loyalitas kerja merupakan kondisi internal dalam bentuk komitmen dari pekerjaan untuk
mengikuti pihak ysng memperkerjakannya. Dengan loyalitas ini pekerja hanya akan merujuk
bentuk dan kualitas perilaku unjuk kerjanya kepada majikan atau pihak yang mempekerjakannya
(Surya dkk, 2000:4.58).
Bagi para guru, loyalitas kerja itu diarahkan kepada dunia pendidikan sesuai denfan
sistem pendidikan nasional. Sesuai dengan perundang undang yang berlaku.
Pengertian Kode Etik
D
Subunit 1
-
32
Secara etimoligis, kode etik berarti poal aturan, tata cara, tanda, pedoman etis, dalam
melakukan suatu kegiatan atau kepekerjaan. Dengan kata lain, kode etik merupakan pola aturan
atau tata cara etis sebagai pedoman berperilaku. Etis berarti sesuasi dengan nilai nilai dan
norma yang dianut oleh sekelompok orang atau masyarakat tertentu (Abin Syamsudin, Nandang
Budiman,2003:4.3).
Dalam konteks Profesi Keguruan makna kode etik dapat dirumuskan sebagai berikut.
Kode etik adalah ketentuan ketentuan moral yang digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas profesi.
Kode Etik Guru Indonesia.
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 merasa turut bertanggung jawab atas
terwujudnya cita cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Maka
guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya sebagai guru dengan berpedoman dasar
sebagai berikut :
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangunan yang ber-pancasila.
a. Guru menghormati hak individu, agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa dari anak didiknya masing masing.
b. Guru menghormati dan membimbing kepribadian anak didiknya.
c. Guru manyadari bahwa intelegensi, moral dan jasmani adalah tujuan utama
pendidikan.
d. Guru melatih anak didik memecahkan masalah masalah dan membina daya
kreasinya agar dapat menunjang masyarakat yang sedang membangun
e. Guru membantu sekolah dalam usaha menanamkan pengetahuan, ketrampilan kepada
anak didik.
2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulim sesuai kebutuhan
didik masing masing.
a. Guru menghargai dan memperhatikan perbedaan dan kebutuhan anak didiknya
masing masing.
b. Guru hendaknya fleksibel di dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan
anak didik masing masing.
c. Guru memberi pelajaran di dalam dan diluar sekolah berdasarkan kurikulum yang
berlaku dengan baik tanpa membedakan jenis dan posisi soal orang tua murid.
3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak
didik, tetapi menghindarkan diri dari segala penyalahgunaan.
a. Komunikasi guru dan anak didik didalam dan diluar sekolah dilandaskan pada rasa
kasih sayang.
b. Untuk berhasilnya pendidikan guru harus mengetahui kepribadian anak dan latar
belakang keluarganya.
c. Komunikasi hanya diadakan semata mata untuk kepentingan pendidikan anak didik.
-
33
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang
tua murid dengan sebaik baiknya bagi kepentingan anak didiknya.
a. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah sehingga anak didik betah berada dan
belajar di sekolah.
b. Guru menciptakan hubungan baik dengan orang tua sehingga terjalin pertukaran
informasi timbal balik untuk kepentingan anak didik.
c. Guru senantiasa menerima dengan dada lapang setiap kritik membangun yang
disampaikan orang tua murid / masyarakat terhadap kehidupan sekolahnya.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun
masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
a. Guru memperluas pengetahuan masyarakat tentang profesi keguruan.
b. Guru menyebar dan merumuskan program program pendidikan kepada dan
masyarakat sekitarnya, sehingga sekolah tersebut berfungsi sebagai pusat pembinaan
dan pemngembangan kebudayaan di tempat itu.
c. Guru berperan agar dirinya dan sekolahnya dapat berfungsi sebagai unsur
pembaharuan bagi kehidupan dan kemajuan daerahnya.
d. Guru turut bersama sama masyarakat sekitarnya didalam berbagai aktifitas.
6. Guru secara sendiri atau bersama sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan
mutu profesionalnya.
a. Guru melanjutkan studinya dengan :
1. Membaca buku buku.
2. Mengikuti workshop / seminar, konferensi dan pertemuan pertemuan
pendidikan dan keiluman lainnya.
3. Mengikuti penataran
4. Mengadakan kegiatan kegiatan penataran.
b. Guru selalu berbicara, bersikap, dan bertindak sesuai dengan martabat profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan
lingkungan kerja maupun didalam hubungan keseluruhan.
a. Guru senantiasa saling bertukar informasi, pendapat, saling menasiahati dan bantu
membantu satu sama lain baik dalam hubungan dengan kepentingan pribadi maupun
hubungan tugas profesi.
b. Guru tidak melakukan tindakan tindakan yang merugikan nama baik rekan rekan
seprofesinya dan menunjang martabat guru baik secara pribadi maupun secara
keseluruhan.
8. Guru secara bersama sam memelihara, membina dan meningkatkan organisasi guru
profesional sebagai sarana pengabdiannya.
a. Guru menjadi anggota dari membantu organisasi guru yang bermaksud membina
profesi dan pendidikan pada umumnya.
b. Guru senantiasa berusaha terciptanya persatuan sesama pengabdian pendidikan
-
34
c. Guru senantiasa berusaha agar menghindarkan diri dari sikap sikap, ucapan
ucapan dan tindakan tindakan yang merugikan organisasi.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksaan pemerintah dalam
bidang pendidikan.
Sebagai PNS guru adalah aparat pemerintah, karena itu sudah selayaknya melaksanakan
segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang pendidikan.
Berikut ini rumusan Kode Etik Guru Indonesia keputusan konggres PGRI ke XIII yang
berlangsung tanggal 21 25 Nopember 1973.
Kode Etik Guru Indonesia
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDINESIA menyadari, bahwa pendidikan adalah
merupakan suatu bidang pengapdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Bangsa dan Tanah Air
serta kemanusiaan pada umumnya dan Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan Undang
Undang Dasar 1945 mmerasa ikut bertanggungjawab atas terwujudnya cita cita Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, maka guru Indonesia terpanggil untuk
menunaikan karyanya sebagai guru dengan mempedomani dasar dasar sebagai berikut :
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangunan yang berpancasila.
2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak didik masing masing.
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang
tua murid sebaik baiknya bagi kepentingan anak didik.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun
masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
6. Guru secara sendiri / bersama sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu
profesionalnya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan
lingkungan kerja maupun didalam hubungan keseluruhannya.
8. Guru secara bersama sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi
guru profesional sebagai sarana pengapdian.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah dalam
bidang pendidikan. (Winarno Surachman (Ed), 1979 : 220)
-
35
Tugas Tugas Guru
Pengantar
ada sub unit 1, anda telah mempelajari kode etik guru Indonesia. Kode etik merupakan
pedoman guru untuk melaksanakan tugas. Apa tugas guru itu ? UUSPN No. 2 Tahun 1989
pasal 27 ayat 3 menyatakan : tenaga pengajar merupakan tenaga pendidk yang khusus
diangkat dengan tugas utama mengajar, yang pada jenjang pendidkan dasar dan menengah
div=but guru dan pada jenjang pendidikan tinggi disebut dosen. Dalam Undang undang ini
selain mengajar tidak disebut tugas tugas guru yang lain. Berawal dari sini, sebagian guru
(terutama guru yang dedikasinya rendah, menjadi guru karena terpaksa) beranggapan bahwa
guru itu kalau sudah mengajar, sudah selesai. Mereka merasa sudah mekasanakan tugas sesuai
dengan undang undang. Tugas lain selain mendidik, membimbing kurang mendapat perhatian.
Berita berita tentang tawuran antara pelajar, peserta didik sekolah saling menyerang. Hal
tersebut diduga karena tugas mendidik yang kurang dari para guru.
Orang bilang pengalaman adalah guru yang terbaik. Dengan berbekal pengalaman masa
lalu, pemerintah memberlakukan UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, diaman pasal 39 ayat 2
berbunyi : pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan tugas pembelajaran, menilai hasil pembelajran melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penetian dan pengapdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik
pada perguruan tinggi. Dalam undang undang ini, tugas guru sudah lebih rinci, tetapi masih ada
tugas guru yang sangat penting, yaitu mendidik, tidak disut secara explisit.
Barangkali beranjak dari undang undang tersebut, muncullah Undang undang No. 14
Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen Pasal 1 ayat 1 menyatakan : Guru adalah pendidikn
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan
mengevaluasi peserta didik, pada jalur formal.
Uraian Materi
1. Tugas Mendidik
Supaya tugas mendidik itu dapat dilaksanakan dengan baik. Anda harus paham tentang
konsep mendidik terlebih dahulu. Mendidik adalah memberi tuntutan kepada manusia
yang belum dewasa oleh manusia yang telah dewasa dalam pertumbuhan dan
perkembangannya sampai tercapinya kedewasaan dalam arti rohaniah dan jasmaniah.
Yang dimasud dewasa disini adalah anak didik itu adalah anak didik sudah mampu
menyadari dirinya, berdiri sendiri dan bertanggung jawab.
Untuk dapat melaksanakan tugas ini diperlukan sejulah alat pendidikan yaitu :
a. Sugesti
Sugesti adalah pengruh terhadap hidup kejiwaan seseorang sehingga pikiran dan
perasaan terkalahkan atau tidak berdaya. Guru dapat menggunakan sugesti agar anak
berbuat baik.
P
Subunit 2
-
36
b. Kebiasaan
Kebiasaan adalah perbuatan yang diulang ulang sehingga berlaku secara otomatis,
yang kadang kadang masih disertai pemikiran. Banyak perilaku yang terbentuk
melalui pembiasaan, misalnya kebiasaan kebiasaan :
1. Berdoa sebelum mulai pelajaran
2. Meminta ijin jika guru ingin keluar kelas saat pelajaran berlangsung
3. Duduk tidak membungkuk
4. Memberisihkan kelas sebelum pelajaran dimulai
5. Memberi salam pada guru.
c. Teladan
Maksudnya menunjukan pada peserta didik hal hal yang patut dan perlu dilakukan
sehingga peserta didik meniru apa yang dilakukan guru. Teladan merupakan alat
mendidik yang penting karena anak lebih mudah meniru dari pada menerima
penjelasan penjelasan verbal.
d. Hadiah (penguatan)
Maksudnya agar dengan hadih itu peserta didik menjadi gembira dan terdorong untuk
berbuat baik selalu. Hadiah itu berupa pujian baik verbal maupun berupa kegiatan
yang menyenangkan, kebebasan dan hal hal lain yang memberikan rasa senang dan
betah kepada siswa.
e. Hukuman
Memberikan suatu penderitaan kepada peserta didik agar ia insyaf akan perbuatan
salah mereka sehingga tidak berbuat lagi. Dalam memberikan hukuman, perlu
dihindari hukuman bandan. Hukuman yang diberkan guru hendaknya bersifat
psikoloogis.
f. Pengawasan
Memeriksa apakah peraturan peraturan yang harus diataati peserta didik atau tidak
dan menjaga agar peserta didik melakukan penggaran pelanggaran.
g. Permainan
Maksudnya memberikan kegembiraan dan kesibukan kepada peserta didik agar
terhindar dari melakukan perbuatan yang tidak baik.
h. Pekerjaan
Memeberikan tugas atau sesuatu kesibukan kepada peserta didik sehingga tercegah
dari melakukan hal yang tidak baik.
i. Perintah dan Larangan
Perintah, mangenai apa apa yang harus dikerjakan, langarangan mengenai apa apa
yang tidak boleh dikerjakan.
2. Tugas Mengajar
Bagi guru tuggas mengajar merupakan tugas yang paling dominan. Sebagian besar waktu
disekolah digunakan untuk menyelenggarakan pembelajran. Guru mewariskan
pengetahuan, sikap, dan ketrampilan kepda peserta didik. Perbuatan mengajar mengarah
-
37
pada pengembangan aspek intelktual (kognitif) peserta didik. Pelaksanaan tugas ini
diawali dengan perancangan berbagi program. Biasanya dimulai dari penyusunan
program tahunan. Dilanutkan dengan perancangan program semester, penyusunan silabus
dan RPP.
3. Tugas Melatih
Tugas melatih mengarah pada penguasan ketrampilan / skill, ketrampilan fisik maupun
ketrampilan intelektual. Dalam melatih, guru memberikan stimul supaya muncul respon
dari peserta didik.
4. Tugas Mengarahkan
Tugas mengarahkan bisa terjadi pada saat guru sedang melaksanakan tugas mengajar,
membimbing, melatih maupun mendidik.
5. Tugas Menilai
Menilai atau penilaian adala proses membuat pertimbangan berdasarkan informasi yang
tersedia dan mengarah pada pengambilan keputusan. Pelaksanaan tugas menilai, diawali
dengan pembuatan alat alat penilaian yang akan digunakan untuk pengumpulan
informasi. Alat alat itu berupa tes atau non-tes. Selanjutnya alat al