bahan ajar sistem periodik unsur terintegrasi nilai
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
1/21
BAHAN AJAR
SISTEM PERIODIK UNSUR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Integrasi Nilai
Dosen mata kuliah: Buchori Muslim, M.Pd
Disusun oleh:
Nama : Wiji Dwi UtamiNIM : 1113016200014
Pendidikan Kimia 6 A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
-
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
2/21
2
ABSTRAK
Ada kurang lebih 118 unsur yang telah ditemukan di alam dan telah teridentifikasi. Sampai
tahun 2015, 118 unsur telah teridentifikasi, dengan 98 diantaranya terjadi secara alami melaluiperistiwa-peristiwa alam, mulai dari peristiwa dentuman besar (Big Bang), ledakan bintang,
dan reaksi inti matahari. 20 elemen lainnya secara artifisial dibuat dalam reaktor nuklir atau
eksperimen akselerator partikel. Unsur-unsur ini memiliki sifa-sifat yang khas dan kemiripan
satu sama lain. Kemudian dilakukanlah pengelompokkan unsur oleh para ilmuwan. Dimulai
pada abad 18 oleh ilmuwan Arab dan Persia yang mengelompokkan unsur menjadi golongan
logam dan nonlogam. Kemudian Lavoisier (1789) mengelompokkannya menjadi 4 golongan
(gas, tanah, logam, dan nonlogam). Pada tahun 1829, Dobereiner menemukan hukum triade
dalam mengelompokkan unsur. Selanjutnya, Newland (1864) dengan hukum oktafnya pertama
kali mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa relatif unsur. Dan pada tahun 1869,
secara terpisah Mendeleev dan Meyer mendemonstrasikan hubungan antara massa atom
dengan sifat-sifat unsur. Hingga pada akhirnya Moseley menyempurnakan pengelompokkan
unsur-unsur sebelumnya berdasarkan kenaikan nomor atom, hingga terbentuk suatu susunan
unsur-unsur yang komunikatif dalam bentuk tabel yang dikenal dengan Sistem Periodik Unsur
(SPU).
Kata kunci: Lavoisier, hukum triade Dobereiner, hukum oktaf Newland, Mendeleev, Meyer,
Moseley, Sistem Periodik Unsur
-
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
3/21
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Unsur yang dikenal di alam sampai sekarang ini jumlahnya mencapai sekitar 118 unsur,
termasuk unsur alami dan unsur buatan. Sampai tahun 2015, 118 unsur telah teridentifikasi,
dengan 98 diantaranya terjadi secara alami di bumi. 20 elemen lainnya secara artifisial dibuat
dalam reaktor nuklir atau eksperimen akselerator partikel. Untuk mempelajari tiap-tiap unsur,
pembahasannya sangat kompleks karena sifat-sifat unsur bervariasi antara satu dengan yang
lainnya dan jika kita mempelajari satu demi satu alangkah sulitnya. Karena jumlahnya yang
banyak, tentu akan sulit untuk mempelajarinya. Oleh sebab itu, para ilmuwan terdahulu
berusaha untuk mengelompokkan unsur-unsur tersebut. Pengelompokkan ini bertujuan untukmempermudah dalam menghafal serta mengenali berbagai unsur yang ada di alam.
Ketika unsur yang di kenal sudah banyak, para ahli berupaya membuat pengelompokan
atau klasfikasi sehingga unsur-unsur tersebut tertata dengan baik dan teratur. Klasfikasi unsur
berawal dari pengelompokkan unsur ke dalam dua golongan yang didasarkan pada sifat fisis
unsur, misalnya daya hantar listrik, kekerasannya, dan kelenturannya. Dasar pertama yang
digunakan untuk mengelompokkan unsur adalah kemiripan sifat, kemudian kenaikan massa
atom, dan sekarang berdasarkan kenaikan nomor atom. Pengelompokkan unsur mengalami
perkembangan dari pengelompokkan unsur yang paling sederhana berdasarkan sifat logam dan
bukan logam, kemudian disusul sistem triade Dobereiner, sistem oktaf Newlands, sistem
periodik Mendeleyev, sistem periodik Meyer dan sistem periodik modern yang kita gunakan
saat ini yang merupakan karya Henry G. Moseley. Puncak dari usaha-usaha para ahli tersebut
adalah terciptanya suatu daftar yang disebut sistem periodik unsur-unsur. Sistem periodik ini
mengandung banyak informasi mengenai sifat-sifat unsur sehingga dapat membantu kita dalam
mempelajari dan mengenali unsur-unsur.
B. Pertanyaan Pokok
1. Unsur-unsur apakah yang pertama kali terbentuk?
2.
Melalui peristiwa apa unsur-unsur tersebut dapat terbentuk?
3. Bagaimana penyusunan unsur-unsur yang ada di alam ini agar bermanfaat dan mudah
dipahami?
-
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
4/21
4
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Awal Mula Terbentuknya Unsur-Unsur Kimia
Sampai saat ini, sudah ditemukan sekitar 118 unsur yang ada di alam. Sekitar 98 unsur
terbentuk dari proses alami dan 20 unsur sisanya merupakan unsur hasil eksperimen dalam
reaktor nuklir atau akselerator partikel. Secara alami, unsur-unsur dapat terbentuk melalui
beberapa peristiwa alam yang terjadi diantaranya peristiwa dentuman besar (Big Bang), proses
fusi pada bintang, dan supernova.
Unsur apakah yang pertama kali terbentuk di alam? Unsur hidrogen dan unsur helium
adalah dua unsur yang terbentuk pertama kali di alam semesta ini. Bagaimana asal mula
terbentuknya unsur tersebut? Kedua unsur ini diketahui dari bukti-bukti yang muncul untuk
peristiwa Dentuman Besar (Big Bang). Pengamatan menunjukkan bahwa campuran kedua
unsur ini di alam semesta sesuai dengan perhitungan teoritis dari apa yang seharusnya tersisa
setelah Dentuman Besar. (Harun Yahya, 17) Sekitar 100 detik setelah peristiwaBig Bang, suhu
turun menjadi 109 K. Pada suhu ini neutron dan proton bertumbukan satu sama lain dan
bergabung bersama. Inti atom pertama terbentuk pada titik ini. pasangan neutron-proton ini
membentuk inti deuterium, salah satu jenis hidrogen dengan ekstra neutron. Inti deuterium
terkadang menabrak pada kecepatan besar untuk membentuk inti helium. Pada kesempatan
yang jarang terjadi ada tumbukan yang cukup dari deuterium untuk membentuk lithium.
Kemudian suhu alam semesta terus menerus turun secara cepat dan hingga akhirnya terlalu
dingin untuk membentuk inti lain lebih lanjut. Pada titik ini, alam semesta terdiri dari 3 unsur:
hidrogen (95%), helium (5%), dan sedikit lithium. Inilah unsur-unsur yang terbentuk pada
menit-menit pertama setelah peristiwaBig Bang. (Lochner, dkk, 2005: 4)
-
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
5/21
5
Sumber:http://www.cosmosup.com
Gambar A.1.Teori Big Bang
Dari beberapa teori penciptaan alam semesta yang dikemukakan oleh para ilmuwan,
teori Big Bang inilah yang paling popular. Melalui bukti-bukti yang telah disebutkan diatas
dengan penemuan unsur hidrogen dan helium, jelas bahwa teori big bang yang paling dapat di
terima. Selain itu, di dalam Al-Quran telah mengungkapkan aspek penting lain terkait kejadian
ini jauh sebelumnya sekitar empat belas abad sebelum penemuan modern Dentuman Besar (Big
Bang) dan temuan-temuan yang berkaitan dengannya adalah bahwa ketika diciptakan, alam
semesta menempati volume yang sangat kecil:
Artinya:
Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka
tiada juga beriman? (QS. Al Anbiyaa, 21: 30)
Singkatnya, temuan-temuan ilmu alam modern mendukung kebenaran yang dinyatakan
dalam Al Quran dan bukan dogma materialis. Materialis boleh saja menyatakan bahwa semua
itu kebetulan, namun fakta yang jelas adalah bahwa alam semesta terjadi sebagai hasil
http://www.cosmosup.com/http://www.cosmosup.com/http://www.cosmosup.com/http://www.cosmosup.com/ -
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
6/21
6
penciptaan dari pihak Allah dan satu-satunya pengetahuan yang benar tentang asal mula alam
semesta ditemukan dalam firman Allah yang diturunkan kepada kita. (Harun Yahya, 23)
Dampak dari peristiwa Big Bang juga membentuk bintang-bintang. Sekitar 200 juta
tahun setelahBig Bang, bintang pertama mulai bersinar dan mulai membentuk unsur-unsur
baru melalui reaksi fusi nuklir di dalam inti pusat bintang-bintang. Di dalam bintang berukuran
kecil, hidrogen diubah menjadi helium melalui reaksi fusi. Proses tersebut berlanjut hingga
tidak ada lagi hidrogen dalam inti bintang yang dapat diubah menjadi helium. Kemudian, dari
helium diubah untuk membentuk karbon dan nitrogen serta beberapa unsur-unsur berat lainnya
seperti niobium, bismuth, dan sebagainya.
Sumber:http://google.com
Gambar A.2.Reaksi Fusi pada Bintang (Matahari)
Sedangkan pada inti pusat bintang-bintang berukuran besar, mereka melakukan proses fusi
helium menajdi karbon, karbon dan helium menjadi oksigen, dan dua atom karbon menjadi
magnesium. Melalui sebuah kombinasi dari beberapa proses, secara beriringan unsur-unsur
berat seperti besi, terbentuk.
Tabel A.1.Reaksi nukleosintesis yang terjadi pada tahap yang beriringan dalam bintang-
bintang berukuran besar.
Fuel Main
Product
Secondary Product Temperature (billion
kelvins)
Duration (years)
H He N 0.03 1 x 107
He C, O Ne 0.2 1 x 106
C Ne, Mg Na 0.8 1 x 103
Ne O, Mg Al, P 1.5 0.1
O Si, S Cl, Ar, K, Ca 2.0 2
Si Fe Ti, V, Cr, Mn, Co, Ni 3.3 0.01
Sumber:http://www.nasa.gov
http://google.com/http://google.com/http://google.com/http://www.nasa.gov/http://www.nasa.gov/http://www.nasa.gov/http://www.nasa.gov/http://google.com/ -
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
7/21
7
Ketika bintang-bintang tersebut sudah tidak dapat membentuk
unsur-unsur lagi, maka akan terjadi suatu ledakan yang
dinamakan supernova. Ledakan supernova ini menghasilkan
unsur-unsur baru yang lebih berat daripada besi, yaitu antara lain
iodine, xenon, emas, platinum, dan kebanyakan secara alami
menjadi unsur-unsur radioaktif. (Lochner, dkk, 2005: 4-9)
B. Perkembangan Sistem Periodik Unsur
Setelah unsur-unsur tebentuk lalu muncul pertanyaan bagaimana cara penyususnan
unsur-unsur ini agar lebih mudah untuk dipahami dan dipelajari? Lebih dari separuh unsur-
unsur yang dikenal saat ini ditemukan antara tahun 1800 dan 1900. Selama periode ini,
kimiawan mengamati bahwa ada banyak unsur yang menunjukkan kemiripan yang kuat satu
sama lain (Chang, 2004: 37). Hasil temuan ilmuwan mengenai ini telah dijelaskan di dalam Al-
Quran:
Allah berfirman di dalam al-Quran, Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu
tiada memperhatikan? (adz-Dzariyat: 20-21)
Dari ayat tersebut, sangat jelas bahwa Allah telah memberikan tanda-tanda kekuasaan-Nya,
seperti adanya kemiripan sifat-sifat unsur yang ditemukan di alam. Hal ini memunculkan rasa
ingin tahupara ilmuwan untuk menelitinya lebih lanjut. Dan atas dasar inilah para ilmuwan
dengan kerja keras dan kreativitasnya berinisiatif untuk melakukan pengelompokkan
terhadap unsur-unsur yang terdapat di alam. Tujuannya untuk mempermudah pemahaman akan
adanya keteraturan periodik dalam sifat fisis dan kimia serta untuk mengorganir semua
informasi yang tersedia tentang struktur dan sifat-sifat unsur. Atas dasar inilah
dikembangkannya tabel periodik yang memuat sebuah tabel dimana unsur-unsur yang
mempunyai sifat-sifat fisis dan kimia yang mirip dikelompokkan bersama.
Sumber:http://google.com
Gambar A.3.Supernova
http://google.com/http://google.com/http://google.com/http://google.com/ -
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
8/21
8
Pengelompokkan unsur dilakukan dengan membandingkan sifat-sifat unsur. Usaha
mengelompokkan sistem periodik unsur telah dimulai sejak abad ke-18. Awalnya, usnur
ditemukan dan dipelajari secara terpisah. Namun, ketika penemuan unsur semakin banyak, ini
menyulitkan para ilmuwan untuk mempelajarinya. Karenanya, ilmuwan Arab dan Persia di
akhir abad ke-18 melakukan penggolongan unsur ke dalam logam dan nonlogam. Pada saat itu
hanya dikenal sekitar dua puluh jenis unsur yang tampaknya memiliki sifat berbeda satu sama
lain. Penggolongan unsur ke dalam logam dan nonlogam tampaknya masih terlalu umum. Hal
inilah yang membuat ilmuwan pada tahun-tahun selanjutnya melakukan pengelompokkan
unsur-unsur di alam menjadi lebih spesifik.
1. Antoine Lavoisier
Adalah Antoine Lavoisier, seorang Ilmuwan asal
Perancis dimana pada tahun 1789 Lavoisier mengelompokkan
33 unsur kimia berdasarkan sifat kimianya. Dari sebelumnya
yang hanya dikelompokkan menjadi golongan logam dan
nonlogam saja, Lavoisier membagi unsur-unsur kimia menjadi
empat kelompok, yaitu gas, tanah, logam dan nonlogam. Unsur
gas yang dikelompokkan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor,
oksigen, nitrogen, dan hidrogen.
Unsur-unsur yang tergolong tanah adalah kapur, magnesium oksida, barium oksida,
alumunium oksida, dan silikon oksida. Adapun unsur-unsur logam adalah antimony, perak,
arsenik, bismuth, kobalt, tembaga, timah, besi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas,
platina, timbal, tungsten, dan seng. Adapun yang tergolong unsur nonlogam adalah sulfur,
fosfor, karbon, asam klorida, asam fluoride, dan asam borak. Namun, pengelompokkan unsur-
unsur kimia menurut Lavoisiser ini pun masih sangat sederhana, sebab antara unsur-unsur
logam sendiri masih terdapat banyak perbedaan. Akan tetapi pengelompokkan ini merupakan
awal dari pemikiran para ahli untuk mengelompokkan unsur- unsur.
Sumber:http://google.comGambar B.1. Lavoisier
http://google.com/http://google.com/http://google.com/http://google.com/ -
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
9/21
9
Sumber:http://google.com
Gambar B.3.Dobereiner
Sumber:http://google.com
Gambar B.2.Pengelompokkan unsur oleh Lavoisier
2. J.W. Dobereiner
Tak puas dengan hasil pengelompokkan yang dilakukan oleh
Lavoisier, para ilmuwan terus bekerja keras untuk melakukan
penyempurnaan dalam pengelompokkan unsur-unsur. Salah satunya
adalah J.W.Dobereiner seorang professor kimia dari Jerman dimana
pada tahun 1829 mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kemiripansifat-sifat kimia dan sifat-sifat fisika yang teratur.
Semuanya bermula pada tahun 1817 dimana Ia menemukan kemiripan dari 3 unsur
logam: kalsium, stronsium, dan barium. Ia mengemukakan bahwa massa atom relatif
strontium sangat dekat dengan massa rata-rata dari dua unsur lain yang mirip dengan
strontium, yaitu kalsium dan barium dan juga mengemukakan beberapa kelompok unsur
lain. Sepuluh tahun kemudian, ia kembali menemukan kemiripan pada 3 unsur nonlogam:
klorin, bromin, dan iodin.
http://google.com/http://google.com/http://google.com/http://google.com/http://google.com/http://google.com/http://google.com/http://google.com/ -
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
10/21
10
Sumber:http://google.com
Gambar B.4.Newland
Berbekal pengetahuan dan kreativitas yang dimiliki, Dobereiner menyimpulkan
bahwa unsur-unsur tersebut dapat dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok tiga
unsur yang disebut triade. Kelebihan dari teori ini adalah adanya keteraturan setiap unsur
yang sifatnya mirip massa atom (Ar) unsur yang kedua (tengah) merupakan massa atom
rata-rata dari massa atom unsur pertama dan ketiga. Namun teori ini pun memiliki
kelemahan karena pengelompokkan unsur ini kurang efisien dengan adanya beberapa
unsur lain yang tidak termasuk dalam kelompok triade padahal sifatnya sama dengan unsur
dalam kelompok tersebut.
Tabel B.1.Hukum Triade Dobereiner
Triade Massa Atom
Relatif
Massa Atom Relatif Unsur
pertama dan ketiga
Ca
Sr
Ba
40
88
137
40 + 137
2 = 88,5
Sumber:http://kimia.upi.edu
3. John Alexander Reina Newland
Untuk menyempurnakan pengelompokkan unsur-
unsur dari ilmuwan sebelumnya, pada tahun 1864, John
Alexander Reina Newland seorang ilmuwan dari Inggris
adalah ilmuwan yang pertama kali mengelompokkan unsur-
unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Newland
dengan kerja keras dan kreativitasnya mengumumkan
penemuannya yang disebut hukum oktaf. Ia menyatakan
bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur. Unsur
pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip
dengan unsur kesembilan, dan seterusnya.
Disebut hukum oktaf karena beliau mendapati bahwa sifat-sifat yang sama berulang
pada setiap unsur ke delapan dalam susunan selanjutnya dan pola ini menyerupai oktaf
musik. Hukum oktaf Newland berlaku untuk unsur-unsur dengan massa atom yang rendah.
Namun kenyataannya, dalam teori ini masih ditemukan beberapa oktaf yang isinya lebih
dari delapan unsur. Dan penggolongan ini tidak cocok untuk unsur yang massa atomnya
sangat besar. Walaupun hukum oktaf Newland tidak sepenuhnya diterima, dalam beberapa
http://google.com/http://google.com/http://google.com/http://kimia.upi.edu/http://kimia.upi.edu/http://kimia.upi.edu/http://kimia.upi.edu/http://google.com/ -
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
11/21
11
Sumber:http://google.com
Gambar B.7. Mendeleev
tahun sesudahnya masih dianggap benar karena hingga saat itu banyak unsur yang
memiliki kemiripan sifat sesuai dengan hukum Newland.
Sumber:http://www.meta-synthesis.com
Gambar B.5.Hukum Oktaf Newland
Sumber:http://www.meta-synthesis.com
Gambar B.6.Hukum Oktaf Newland
4. Dimitri Mendeleev dan Lothar Meyer
Hingga akhirnya, pada tahun 1869, Dimitri Mendeleev, ilmuwan
kimia dari Rusia, dan Lothar Meyer, ilmuwan dari Jerman, secara
terpisah mendemonstrasikan hubungan antara massa atom dengan
sifat-sifat unsur. Mereka mempublikasikan tabel unsur-unsur
yang disusun menurut kenaikan massa atom. Daftar periodik
Mendeleev dipublikasikan tahun 1872. Seperti halnya Newland
pada beberapa tahun sebelumnya, Mendeleev mencatat bahwa jika unsur-unsur disusun
menurut kenaikan massa atom, terjadi pengulangan atau pola periodik sifat-sifat unsur.
Unsur-unsur yang sifatnya mirip diletakkan dalam satu kolom.
http://google.com/http://google.com/http://google.com/http://www.meta-synthesis.com/http://www.meta-synthesis.com/http://www.meta-synthesis.com/http://www.meta-synthesis.com/http://www.meta-synthesis.com/http://www.meta-synthesis.com/http://www.meta-synthesis.com/http://www.meta-synthesis.com/http://google.com/ -
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
12/21
12
Gambar B.8. Daftar Periodik Mendeleev
Tabel B.2.Tabel Periodik yang Diputar 90 oleh Mendeleev
Perhatikan tabel tersebut! Pada tabel tersebut, Mendeleev menyediakan kotak kosong
untuk unsur-unsur yang menurut dugaannya akan ditemukan pada masa mendatang.Mendeleev memberi nama unsur-unsur tersebut dengan istilah eka-aluminium (nomor atom
44), eka-boron (nomor atom 68), dan eka-silikon (nomor atom 72). Dugaan Mendeleev
terbukti. Pada bulan November 1875, ilmuwan Prancis Lecoq de Boisbaudran menemukan
unsur yang sifatnya sama dengan eka-aluminium, ia menamakan unsur tersebut Gallium.
Perhatikan tabel berikut untuk mengetahui persamaan antara prediksi Mendeleev dan
penemuan de Boisbaudran.
http://3.bp.blogspot.com/-4SbjqPj71ug/UUwcTIpYaPI/AAAAAAAAQBU/JhrRyRdugGs/s1600/Tabel-Periodik-yang-Diputar-90-derajat-oleh-Mendeleev.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-ZrYiOpXBHy8/UUwdZuM6tRI/AAAAAAAAQBc/9XExJTrqUgA/s1600/tabel-periodik-Mendeleev-sebelum-diputar-90-derajat.jpg -
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
13/21
13
Sumber:http://google.com
Gambar B.9.Meyer
Tabel B.3.Persamaan Sifat antara Eka-aluminium Menurut Mendeleev dan Galium Menurut
de Boisbaudran
Sifat Eka-Aluminium (Ea) Galium (Ga)
Massa atom 68 sma 69,9 sma
Titik leleh Rendah 29,78C
Kerapatan 5,9 g/cm3 5,94 g/cm3
Rumus oksida Ea2O3 Ga2O3
Sumber: Chang, 2004: 230
Sama halnya dengan eka-aluminium, dua unsur lain yang diprediksi Mendeleev
(eka-boron dan eka-silikon) ternyata diketahui memiliki sifat yang sama dengan skandium
dan germanium. Sifat unsur skandium yang ditemukan ilmuwan Swedia, Lars Nilson pada
1879 mirip dengan eka-boron, sedangkan sifat unsur germanium yang ditemukan ilmuwan
Jerman, Clemens Winkler pada 1886 mirip dengan eka-silikon.
Karena Mendeleev menyusun unsur-unsur berdasakan kenaikan massa atom,
beberapa unsur harus terletak dalam tabel periodik, Mendeleev denganjujurmeletakkan
unsur-unsur kontroversial ini (Te dan I, Co dan I) pada tempat yang sesuai dengan sifat-
sifatnya. Ia berpendapat bahwa urutan penempatan yang terbalik ini karena massa atomnya
yang tidak akurat, bukan sifat-sifatnya (Haris, 2014: 97).
Di waktu yang bersamaan dengan Mendeleev, Lothar Meyer
juga melakukan penelitian terhadap pengelompokkan unsur-unsur. Ia
menemukan keperiodikan sifat unsur-unsur, jika unsur-unsur disusun
menurut kenaikan masssa atom relatif. Dalam mempelajari
keperiodikan unsur-unsur ia lebih menekankan pada sifat-sifat fisika.
Meyer membuat grafik dengan mengalurkan volume atom unsur
terhadap massa atom relatif. Volume atom unsur diperoleh dengan cara membagi massa
atom relatif dengan kerapatan unsur. Grafik menunjukkan bahwa unsur-unsur yang
sifatnya mirip terletak pada bagian grafik yang mirip bentuknya.
http://google.com/http://google.com/http://google.com/http://google.com/ -
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
14/21
14
Gambar B.10.Grafik antara volume atom dan massa atom menurut Lothar Meyer
Berdasarkan grafik tersebut terlihat bahwa unsur-unsur yang sifatnya mirip membentuk
suatu keteraturan. Misalnya, unsur logam alkali, yaitu Na, K, dan Rb, berada di puncak.Kemudian, Meyer mengembangkan penemuannya ke dalam bentuk tabel seperti berikut.
Tabel B.4.Pengelompokkan unsur-unsur oleh Meyer
http://2.bp.blogspot.com/-pu9ipPxKCJc/UUwncOV8lII/AAAAAAAAQCE/1lE-CWH1Z3k/s1600/Tabel-Periodik-Meyer-yang-Berdasarkan-pada-Grafik-antara-Volume-dan-Massa-Atom.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-IiixVaXcpD8/UUwncFYURCI/AAAAAAAAQB4/pb74fSKLJl4/s1600/Grafik-antara-volume-atom-dan-massa-atom-menurut-Lothar-Meyer.jpg -
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
15/21
15
Sumber:http://google.com
Gambar B.11. Moseley
Amati kembali tabel periodik Meyer. Unsur-unsur kimia dalam tabel periodik Meyer
disusun berdasarkan kenaikan massa atom secara vertikal. Unsur-unsur yang sifatnya mirip
ditempatkan dalam baris yang sama. (Rahayu, 2009: 210)
Namun demikian, meskipun terdapat perbedaan dalam penemuan mereka dan
Mendeleev mendapat pengakuan lebih karena ia yang pertama kali mempublikasikan hasil
pekerjaannya serta menunjukkan kegunaannya yang lebih baik, mereka tetap memegang
teguh toleransi sehingga tidak terjadi rasa saling iri yang menyebabkan perpecahan.
Walaupun pengelompokkan unsur-unsur yang dilakukan Mendeleev dianggap lebih baik
serta dapat meramalkan unsur baru yang belum ditemukan beserta sifat-sifatnya tetapi masih
terdapat kelemahan pada unsur-unsur yang massanya lebih besar letaknya di depan unsur
yang massanya lebih kecil. Sehingga ada beberapa peletakkan unsur yang tidak sesuai.
5. Henry G. Moseley
Tabel Mendeleev tidak sepenuhnya lengkap. Setelah beberapa
unsur baru ditemukan dan massa atom yang lebih akurat dapat
ditentukan, tampak nyata bahwa beberapa unsur dalam tabelnya tidak
berada pada urutan yang benar. Penyusunan unsur-unsur berdasarkan
massa atom ternyata juga menghasilkan unsur-unsur yang ditempatkan
dalam kelompok unsur dengan sifat-sifat yang berbeda.
Pada tahun 1913, seorang kimiawan Inggris bernama Henry G.
Moseley bekerja keras dengan kreativitas yang dimilikinya untuk melakukan
eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar-X. Ia
menyimpulkan bahwa sifat dasar atom bukan didasarkan oleh massa atom relatif,
melainkan berdasarkan kenaikan jumlah proton. Hal tersebut diakibatkan adanya unsur-
unsur yang memiliki massa atom berbeda, tetapi memiliki jumlah proton sama atau disebut
isotop. Kenaikan jumlah proton ini mencerminkan kenaikan nomor atom unsur tersebut.
Pernyataan bahwa sifat-sifat kimia dan fisika unsur-unsur yang disusun menurut kenaikan
nomor atom akan berulang secara periodik disebut hukum periodik (Haris, 2014: 98).
Pengelompokan unsur-unsur sistem periodik modern karya Moseley ini merupakan
penyempurnaan dari hukum periodik Mendeleev, yang sampai saat ini masih digunakan
dan dikenal dengan sebutan Sistem Periodik Unsur Modern.
http://google.com/http://google.com/http://google.com/http://google.com/ -
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
16/21
16
6. Sistem Periodik Modern
Sistem periodik modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat.
Inilah yang membuatnya mudah dipelajari sehingga terus digunakan sampai saat ini.
Selain itu, sistem periodik modern saat ini dilengkapi dengan simbol-simbol dan
keterangan pendukung yang membuatnya lebih komunikatifdan mudah dipahami.
Sumber:https://www.kullabs.com
Gambar B.12.Modern Periodic Table
Lajur-lajur horizontal yang disebut periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atom,
sedangkan lajur-lajur vertikal yang disebut golongan disusun berdasarkan kemiripan sifat.
Sistem periodik modern terdriri atas 7 periode dan 8 golongan. Setiap golongan dibagi lagi
menjadi 8 golongan A (IA-VIIIA) dan 8 golongan B (IBVIIIB). Unsur-unsur golongan
A disebut golongan utama, sedangkan golongan B disebut golongan transisi. Pada periode
6 dan 7 terdapat masing-masing 14 unsur yang disebut unsur-unsur transisi dalam, yaitu
unsur-unsur lantanidadan aktinida. Unsur-unsur transisi dalam semua termasuk golongan
IIIB. Unsur-unsur lantanidapada periode 6 golongan IIIB, dan unsur-unsur aktinidapada
periode 7 golongan IIIB.
Sistem Periodik ini dapat diibaratkan sebagai peta kedudukan dan sifat unsur; antar
golongan maupun periode memiliki hubungan yang teratur. Keteraturan susunan dan
https://www.kullabs.com/https://www.kullabs.com/https://www.kullabs.com/https://www.kullabs.com/ -
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
17/21
17
hubungan unsur-unsur dalam tabel periodik ini tidak terjadi begitu saja, melainkan
semuanya telah diatur oleh Allah, sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran:
Artinya: Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak
melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka
lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang(QS Al-Mulk:
3).
Dalam ayat tersebut telah dijelaskan bahwa tidak ada satupun ciptaan Allah yang tidak
seimbang. Begitupun dengan penciptaan unsur-unsur yang ada di alam. Allah menciptakan
seluruhnya dengan sempurna dan keistimewaan sifat-sifat yang dimiliki masing-masing
unsur. Setiap unsur-unsur dalam kelompoknya tersebut memiliki keseimbangan yang
ditunjukkan dengan keteraturan dalam pengulangan sifatnya maupun perubahan sifatnya.
Kenyataannya, tidak terdapat satu pun unsur dalam tabel periodik yang tidak berperan
dalam mendukung kehidupan. Dari 118 unsur tersebut, dua puluh lima di antaranya secara
langsung berperan penting untuk kehidupan, dan di antaranya, hanya sebelas (hidrogen,
karbon, oksigen, nitrogen, sodium, magnesium, fosfor, belerang, klorin, potasium, dan
kalsium) yang menyusun sekitar 99% berat badan hampir semua jenis makhluk hidup.
Empat belas unsur lainnya (vanadium, kromium, mangan, besi, kobalt, nikel, tembaga,
seng, molibdenum, boron, silikon, selenium, flurin, dan iodin) muncul dalam organisme
kehidupan hanya dalam jumlah yang sangat kecil, meskipun begitu unsur-unsur tersebut
memiliki fungsi-fungsi yang sangat penting. Tiga unsur (arsenik, timah, dan tungsten)
ditemukan pada beberapa makhluk hidup di mana unsur-unsur tersebut melakukan fungsi
yang tidak bisa benar-benar dipahami. Tiga unsur lain (bromin, strontium, dan barium)
diketahui terdapat pada kebanyakan organisme, tetapi fungsi-fungsinya masih merupakan
misteri. (Yahya, 93)
Inilah kesimpulan yang akhirnya dicapai ilmu pengetahuan abad ke-20. Meskipun
demikian, ini merupakan sekadar pengakuan terhadap fakta yang telah dipaparkan Al-
-
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
18/21
18
Quran empat belas abad lalu kepada umat manusia. Allah telah menciptakan setiap detail
alam semesta untuk menampakkan kesempurnaan ciptaan-Nya sendiri:
Artinya:
Maha suci Allah yang ditangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu. Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali
tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak
seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak
seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatan-mu akan kembali
kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam
keadaan payah. (QS. Al Mulk, 67: 1-4)
"Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau
ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagiMahabijaksana." (QS. Al Baqarah, 2: 32)
Demikianlah bagaimana asal mula unsur-unsur di alam terbentuk hingga
dikelompokkan menjadi suatu tabel periodik yang sangat bermanfaat dalam
perkembangan ilmu kimia hingga saat ini. Seluruh hasil kerja keras para ilmuwan tidak
semata-mata terjadi secara spontan, melainkan semuanya telah Allah kehendaki. Karena
sesungguhnya, semua ilmu itu hanyalah milik Allah SWT. Dan kita sebagai manusia yang
-
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
19/21
19
telah Allah ciptakan dengan akal yang begitu sempurna diberi tugas untuk
memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.
-
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
20/21
20
BAB III
PENUTUP
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam usaha mengelompokkkan
unsur-unsur di alam menjadi suatu susunan yang teratur dan mudah untuk dipelajari tidak
terjadi dalam waktu yang singkat. Semua itu melalui proses yang panjang tak lepas dari kerja
keras dan kreativitas yang dimiliki para ilmuwan. Diawali dengan rasa ingin tahu akan
fenomena yang terjadi terhadap unsur-unsur di alam, para ilmuwan terdahulu dengan kerja
keras dan kreativitas yang dimilikinya melakukan penelitian untuk mengelompokkan unsur-
unsur dan mempublikasikannya secara jujur dan komunikatif. Dimulai dengan
pengelompokkan unsur oleh Lavoisier, Dobereiner, Newlands, Meyer, Mendeleev, dan
Moseley sehingga diperoleh suatu sistem periodik unsur yang mudah dipahami dan terus
digunakan hingga saat ini serta di masa mendatang. Meskipun tak jarang dalam perjalanan
mengelompokkan unsur-unsur tersebut terdapat perbedaan antara penemuan ilmuwan satu
dengan yang lain, toleransi antar sesama ilmuwan tetap terjaga sehingga tidak terjadi
perpecahan dan ilmu kimia terus berkembang dengan pesat.
-
7/25/2019 Bahan Ajar Sistem Periodik Unsur Terintegrasi Nilai
21/21
21
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
2005
Rahayu, I.Praktis Belajar Kimia, Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 2009
Watoni Haris.Buku Siswa KIMIA untuk SMA/MA Kelas X. Penerbit Yrama Widya. Bandung.
2014
Lochner, James C. What is Your Cosmic Connection to The Elements?. Diunduh melalui
http://imagine.gsfc.nasa.gov/pada 23 Mei 2016 pukul 21.05 WIB
Yahya, Harun.Penciptaan Alam Semesta.Diunduh melaluihttp://gramedia-online-download-
buku-gratis.blogspot.compada 23 Mei 2016 pukul 20.35 WIBhttp://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_kimia/Bab_3.pdf
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0700725/DOBERAINER.html
http://www.che.uc.edu/jensen/W.%20B.%20Jensen/Reprints/081.%20Periodic%20Table.pdf
http://www.meta-synthesis.com/webbook/35_pt/pt_database.php?PT_id=8
https://www.kullabs.com/class-10/science/chemistry/classification-of-elements/modern-periodic-table
www.chemogenesis.com
www.elementmultidict.com
www.google.com
http://imagine.gsfc.nasa.gov/http://imagine.gsfc.nasa.gov/http://gramedia-online-download-buku-gratis.blogspot.com/http://gramedia-online-download-buku-gratis.blogspot.com/http://gramedia-online-download-buku-gratis.blogspot.com/http://gramedia-online-download-buku-gratis.blogspot.com/http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_kimia/Bab_3.pdfhttp://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_kimia/Bab_3.pdfhttp://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0700725/DOBERAINER.htmlhttp://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0700725/DOBERAINER.htmlhttp://www.che.uc.edu/jensen/W.%20B.%20Jensen/Reprints/081.%20Periodic%20Table.pdfhttp://www.che.uc.edu/jensen/W.%20B.%20Jensen/Reprints/081.%20Periodic%20Table.pdfhttp://www.meta-synthesis.com/webbook/35_pt/pt_database.php?PT_id=8http://www.meta-synthesis.com/webbook/35_pt/pt_database.php?PT_id=8https://www.kullabs.com/class-10/science/chemistry/classification-of-elements/modern-periodic-tablehttps://www.kullabs.com/class-10/science/chemistry/classification-of-elements/modern-periodic-tablehttp://www.chemogenesis.com/http://www.chemogenesis.com/http://www.elementmultidict.com/http://www.elementmultidict.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.elementmultidict.com/http://www.chemogenesis.com/https://www.kullabs.com/class-10/science/chemistry/classification-of-elements/modern-periodic-tablehttp://www.meta-synthesis.com/webbook/35_pt/pt_database.php?PT_id=8http://www.che.uc.edu/jensen/W.%20B.%20Jensen/Reprints/081.%20Periodic%20Table.pdfhttp://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0700725/DOBERAINER.htmlhttp://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_kimia/Bab_3.pdfhttp://gramedia-online-download-buku-gratis.blogspot.com/http://gramedia-online-download-buku-gratis.blogspot.com/http://imagine.gsfc.nasa.gov/