bahan ajeng sk3b22 jump137
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
1/42
JUMP1
NGT: Alat yang digunakan untuk memasukkan nutrisi cairan dengan selang plastik yang
dipasang melalui hidung sampai lambung.
Stem Fremitus: Getaran yang terasa saat dilakukan palpasi toraks.
JUMP3
1. Usia lanjut sangat berkaitan dengan berbagai perubahan akibat proses menua seperti
perubahan anatomi!isiologi" berbagai penyakit atau keadaan patologik sebagai akibat penuaan"
serta pengaruh psikososial pada !ungsi organ. #epresi merupakan gangguan psikiatri yang paling
sering terjadi pada pasien lanjut usia. #epresi pada lanjut usia merupakan akibat dari interaksi
!aktor biologi" !isik" psikologis" dan sosial. Gelisah yang dialami pasien dapat merupakan salah
satu tanda depresi karena depresi pada lansia sering tidak khas gejalanya. #epresi pada lansia
sering memiliki keluhan hipokondriasis dominan" gangguan memori" apatis" kehilangan
moti$asi" an%ietas" dan agitasi serta sedihmurung tampak kurang. Gelisah juga dapat menjadi
tanda penurunan kesadaran yakni gelisah atau delirium hiperakti! lansia.
Soejono &'" (robosuseno" Sari N). #epresi pada pasien usia lanjut. #alam: Sudoyo A*"
Setiyohadi +" Al,i -" Simadibarata )" Setiyati S /editor0. +uku ajar ilmu penyakit dalam. disi
2" 3ilid 1. 3akarta: (usat (enerbitan #epartemen -lmu (enyakit #alam Fakultas )edokteran
Uni$ersitas -ndonesia4 566 7: halaman 89;6.
Faktor;!aktor yang mempengaruhi depresi pada lansia
a. Faktor biologi
+eberapa penelitian menunjukkan bah,a terdapat kelainan pada amin biogenik" seperti: '-AA
/;'idroksi indol asetic acid0" '2A /'omo$anilic acid0" (G' / metho%y;6;hydroksi phenilglikol0" di dalam darah" urin dan cairan serebrospinal pada pasien gangguan mood .
Neurotransmiter yang terkait dengan patologi depresi adalah serotonin dan epineprin. (enurunan
serotonin dapat mencetuskan depresi" dan padapasien bunuh diri" beberapa pasien memiliki
serotonin yang rendah. (ada terapi despiran mendukung teori bah,a norepineprin berperan
dalam pato!isiologi depresi /)aplan" 56160. Selain itu akti$itas dopamin pada depresi adalah
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
2/42
menurun. 'al tersebut tampak pada pengobatan yang menurunkan konsentrasi dopamin seperti
esler" 56610. +ukti menunjukkan bah,a ada ketergantungan dengan umur tentang penurunan akti$itas dari noradrenergik" serotonergik" dan dopaminergik di dalam otak.
)hususnya untuk !ungsi akti$itas menurun menjadi setengah pada umur 86;an tahun
dibandingkan dengan umur ?6;an tahun /)ane dkk" 17770.
b. Faktor Genetik
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
3/42
(enelitian genetik dan keluarga menunjukkan bah,a angka resiko di antara anggota keluarga
tingkat pertama dari indi$idu yang menderita depresi berat /unipolar0 diperkirakan 5 sampai B
kali dibandingkan dengan populasi umum. Angka keselarasan sekitar 11C pada kembar di@igot
dan 96C pada kembar mono@igot /#a$ies" 17770.
=leh >esler /56610" (engaruh genetik terhadap depresi tidak disebutkan secara khusus" hanya
disebutkan bah,a terdapat penurunan dalam ketahanan dan kemampuan dalam menanggapi
stres. (roses menua bersi!at indi$idual" sehingga dipikirkan kepekaan seseorang terhadap
penyakit adalah genetik.
c. Faktor Psikososial
enurut Freud dalam teori psikodinamikanya" penyebab depresi adalah kehilangan objek yang
dicintai /)aplan" 56160. Ada sejumlah !aktor psikososial yang diprediksi sebagai penyebab
gangguan mental pada lanjut usia yang pada umumnya berhubungan dengan kehilangan. Faktor
psikososial tersebut adalah hilangnya peranan sosial" hilangnya otonomi" kematian teman atau
sanak saudara" penurunan kesehatan" peningkatan isolasi diri" keterbatasan !inansial" dan
penurunan !ungsi kogniti! /)aplan" 56160 Sedangkan menurut )ane" !aktor
psikososial)ehilangan sara! atau penurunan neurotransmiter. Sistem sara! pusat mengalami
kehilangan secara selekti! pada sel sel sara! selama proses menua. *alaupun ada kehilangan
sel sara! yang konstan pada seluruh otak selama rentang hidup" degenerasi neuronal korteks dan
kehilangan yang lebih besar pada sel;sel di dalam lokus seroleus" substansia nigra" serebelum
dan bulbus ol!aktorius />esler" 56610. +ukti menunjukkan bah,a ada ketergantungan dengan
umur tentang penurunan akti$itas dari noradrenergik" serotonergik" dan dopaminergik di dalam
otak. )hususnya untuk !ungsi akti$itas menurun menjadi setengah pada umur 86;an tahun
dibandingkan dengan umur ?6;an tahun /)ane dkk" 17770.
b. Faktor Genetik
(enelitian genetik dan keluarga menunjukkan bah,a angka resiko di antara anggota keluarga
tingkat pertama dari indi$idu yang menderita depresi berat /unipolar0 diperkirakan 5 sampai B
kali dibandingkan dengan populasi umum. Angka keselarasan sekitar 11C pada kembar di@igot
dan 96C pada kembar mono@igot /#a$ies" 17770.
=leh >esler /56610" (engaruh genetik terhadap depresi tidak disebutkan secara khusus" hanya
disebutkan bah,a terdapat penurunan dalam ketahanan dan kemampuan dalam menanggapi
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
4/42
stres. (roses menua bersi!at indi$idual" sehingga dipikirkan kepekaan seseorang terhadap
penyakit adalah genetik.
c. Faktor Psikososial
enurut Freud dalam teori psikodinamikanya" penyebab depresi adalah kehilangan objek yang
dicintai /)aplan" 56160. Ada sejumlah !aktor psikososial yang diprediksi sebagai penyebab
gangguan mental pada lanjut usia yang pada umumnya berhubungan dengan kehilangan. Faktor
psikososial tersebut adalah hilangnya peranan sosial" hilangnya otonomi" kematian teman atau
sanak saudara" penurunan kesehatan" peningkatan isolasi diri" keterbatasan !inansial" dan
penurunan !ungsi kogniti! /)aplan" 56160 Sedangkan menurut )ane" !aktor
psikososialmembedakan melankolia atau depresi dari duka cita atas dasar bah,a pasien
terdepresi merasakan penurunan harga diri yang melanda dalam hubungan dengan perasaan
bersalah dan mencela diri sendiri" sedangkan orang yang berkabung tidak demikian.
)egagalan yang berulang. #alam percobaan binatang yang dipapari kejutan listrik yang tidak
bisa dihindari" secara berulang;ulang" binatang akhirnya menyerah tidak melakukan usaha lagi
untuk menghindari. #isini terjadi proses belajar bah,a mereka tidak berdaya. (ada manusia
yang menderita depresi juga ditemukan ketidakberdayaan yang mirip /)aplan" 56160.
Faktor kogniti!. Adanya interpretasi yang keliru terhadap sesuatu" menyebabkan distorsi pikiran
menjadi negati! tentang pengalaman hidup" penilaian diri yang negati!" pesimisme dan
keputusasaan. (andangan yang negati! tersebut menyebabkan perasaan depresi /)aplan" 56160
JUMP7
B. -nterpretasi
(emeriksaan $ital sign
(emeriksaan $ital sign bertujuan untuk memperoleh data dasar" mendeteksi atau memantau
perubahan status kesehatan.
1. Sesak na!asSesak na!as pada lansia dapat dikarenakan adanya penurunan elastisitas paru dan dinding
dada akibat adanya proses penuaan. Sedangkan secara patologis" dapat disebabkan karena
adanya peningkatan sekresi pada saluran perna!asan akibat penyakit tertentu.
5. )esadaran apatis
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
5/42
)eadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya" sikapnya acuh tak
acuh.B. Tekanan darah
+erdasarkan 3N& 2--" interpretasi tekanan darah dibedakan sebagai berikut:
Tekanan Sistol /mm'g0 Tekanan #iastol /mm'g0
Normal D156 D86
(re 'ipertensi 156;1B7 86;87
'ipertensi grade 1 196;17 76;77
'ipertensi grade 5 E 1?6 E166
(ada pemeriksaan tekanan darah kakek Taruno adalah 76?6 mm'g. +ila menggunakan
pedoman table di atas maka tekanan darah kakek Taruno diklasi!ikasikan pada kategori normal.
Namun pada lansia terdapat penurunan !ungsi organ secara !isiologis yang membuat tekananan
darah pada lansia cenderung meningkat. Tekanan darah pada lansia berkisar antara 1B6;1686;
76 mm'g. 3adi tekanan darah kakek Taruno cenderung menurun. 'al ini dapat disebabkan
karena tirah baring yang terlalu lama atau disebabkan oleh penyakit tertentu.
4. Respiratory Rate
Normal: 19;56%enit(ada keadaan istirahat 19;18%menit
(ada skenario ini didapatkan
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
6/42
B. Frekuensi napas lebih dari 56 %menit atau tekanan parsial karbon dioksida /(a&=50 kurang
dari B5 mm'g.
9. >eukosit E15.666> atau D9.666> atau E16C bentuk imatur.
. ##
(neumonia aspirasiani!estasi pneumonia aspirasi bias berupa bronkopneumonia" pneumonia lobaris"
pneumonia nekrotikans" atau abses paru" serta dapat diikuti dengan empiema.
#iagnosis pneumonia aspirasi: terdapat leukositosis" ># meningkat" pada !oto toraks
terdapat in!iltrat pada segmen paru unilateral yang dependen dan mungkin juga disertai
ka$itasi dan e!usi pleura. >okasi tersering yaitu lobus kanan tengah dan atas atau apeks paru.
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
7/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
8/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
9/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
10/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
11/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
12/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
13/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
14/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
15/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
16/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
17/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
18/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
19/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
20/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
21/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
22/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
23/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
24/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
25/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
26/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
27/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
28/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
29/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
30/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
31/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
32/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
33/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
34/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
35/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
36/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
37/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
38/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
39/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
40/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
41/42
-
8/18/2019 Bahan Ajeng Sk3B22 Jump137
42/42