bahan baku pembuatan semen

5
Komposisi Bahan Baku Semen Sesuai dengan fungsinya bahan mentah pembuatan semen dibagi atas tiga kelompok yaitu: 1. Bahan mentah utama (Raw Material) Semen sebagian besar tersusun dari batu gamping dan batu lempung.Kedua bahan ini memegang peranan yang sangat penting karena pada bahan ini mineral calcareous (CaCO 3 >75%) dan mineral argillaceaus (CaCO 3 <75%) terdapatnya atau berupa CaO.Pada adonan semen batu gamping mempunyai komposisi 70% - 75% dan batu lempung 15% - 20%.Bahan baku utama yang digunakan adalah batu kapur (CaCO 3 ) kemurnian 55%-60% dan tanah liat (Al 2 O 3 ) kemurnian 65%-70%. Adapun spesifikasi dari bahan baku yaitu: a. Batu Kapur/Limestone (CaCO 3 ) Berdasarkan kandungan CaCO 3 -nya Batu Kapur dapat dibagi 3 kelompok, yaitu : 1) Batu Kapur Kadar Tinggi (High Grade). Kandungan CaCO 3 nya tinggi, lebih dari 93%, MgO maksimal 2%, bersifat rapuh, H 2 O maksimal 5%. 2) Batu Kapur Menengah (Middle Grade). Kandungan CaCO 3 88% – 92%, bersifat kurang keras. 3) Batu Kapur Kadar Rendah (Low Grade). Kandungan CaCO 3 85% - 87%, bersifat keras.

Upload: ardiansyahds23

Post on 30-Jan-2016

57 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Industri Semen

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Baku Pembuatan Semen

Komposisi Bahan Baku Semen

Sesuai dengan fungsinya bahan mentah pembuatan semen dibagi atas tiga kelompok yaitu:

1. Bahan mentah utama (Raw Material)

Semen sebagian besar tersusun dari batu gamping dan batu lempung.Kedua bahan

ini memegang peranan yang sangat penting karena pada bahan ini mineral

calcareous (CaCO3>75%) dan mineral argillaceaus (CaCO3<75%) terdapatnya

atau berupa CaO.Pada adonan semen batu gamping mempunyai komposisi 70% -

75% dan batu lempung 15% - 20%.Bahan baku utama yang digunakan adalah

batu kapur (CaCO3) kemurnian 55%-60% dan tanah liat (Al2O3) kemurnian 65%-

70%. Adapun spesifikasi dari bahan baku yaitu:

a. Batu Kapur/Limestone (CaCO3)

Berdasarkan kandungan CaCO3-nya Batu Kapur dapat dibagi 3 kelompok,

yaitu :

1) Batu Kapur Kadar Tinggi (High Grade). Kandungan CaCO3 nya tinggi,

lebih dari 93%, MgO maksimal 2%, bersifat rapuh, H2O maksimal 5%.

2) Batu Kapur Menengah (Middle Grade). Kandungan CaCO3 88% – 92%,

bersifat kurang keras.

3) Batu Kapur Kadar Rendah (Low Grade). Kandungan CaCO3  85% - 87%,

bersifat keras.

         Batu kapur yang digunakan adalah batu dengan kadar tinggi dan menengah

(CaCO3 > 88%).

Sifat fisik batu kapur: berbentuk padat berwarna putih dengan kadar air 7-

10%, bulk density 1,3 ton/m3, spesifik gravity 2,49, kandungan CaO 47-56%,

kuat tekan 31,6 N/mm2, silika ratio 2,6 dan alumina ratio2,57.

b. Tanah Liat/Clay (Al2SiO7.xH2O)

Semua jenis tanah liat adalah hasil pelapukan kimia yang disebabkan

adanya pengaruh air dan gas CO2 dari batuan adesit, granit dan treakti. Batu-

batuan ini menjadi bagian yang halus, tidak larut dalam air dan mengendap

Page 2: Bahan Baku Pembuatan Semen

berlapis-lapis, lapisan ini tertimbun tidak beraturan. Tanah liat bercampur

dengan material lain antara lain  Besi Oksida, Kalium Oksida, Natrium

Oksida, Phosphor Oksida dan bahan Organik. Sifat dari tanah liat bila

dipanaskan atau dibakar akan memampat dan menjadi keras.

Sifat fisik tanah liat:Padatan berwarna coklat kekuningan dengan kadar air 8-

25%, bulk density 1.7 ton/m3, spesifik Grafity 2,36, silika ratio 2.9 dan

alumina ratio 2,7.

2. Bahan Baku Tambahan

Bahan tambahan yang digunakan adalah:

a. Pasir silika (SiO2)

Pasir silika berfungsi sebagai pembawa oksida silica (SiO2) dengan kadar

yang cukup tinggi yaitu sekitar 90-95 %. Depositnya berbentuk gunung-

gunung pasir silika dan berkadar SiO2 sekitar 90 %. Semakin murni pasir

silika akan semakin putih warnanya dan biasa disebut pasir kuarsa yang

berkadar SiO2 mencapai 98,5 – 98 %. Warna pasir silika dipengaruhi oleh

adanya kotoran seperti Oksida Logam dan bahan Organik. Pasir silika ini

digunakan sebagai bahan tambahan pada pembuatan semen jika kadar SiO2-

nya masih rendah.

Spesifikasi pasir silica yaitu serbuk padat berwarna coklat kemerahan

dengan kadar air6 %, bulk density 1,45 ton/m3, spesifik grafity 2,37, silika

ratio5,29 dan alumina ratio 2,37.

b. Gips/Gypsum  (CaSO4.2H2O)

Gypsum ini yang pada umumnya terdapat di gunung-gunung disekitar

gunung gamping (kapur) adalah bahan sediment CaSO4 yang mengandung 2

molekul hidrat.Bahan ini ditambah setelah campuran bahan mentah dibakar

menjadi terak.Penambahan gypsum dilakukan pada penggilingan akhir dengan

perbandingan 96:4. Untuk pembuatan semen gypsum yang diijinkan

mempunyai kandungan CaSO4 50% – 60 % dan air bebas 2,8 %.

Page 3: Bahan Baku Pembuatan Semen

Spesifikasi gypsum: fase padat berwarna putih dengan kadar air 10% dan bulk

density 1,7 ton/m3.

c. Copper slag

Copper slag merupakan produk samping pada proses peleburan dan

pemurnian tembaga dari bahan baku konsentrat tembaga. Copper slag

dihasilkan dari proses peleburan tembaga disemelter dari hasil pengikatan besi

dengan pasir silika dan batu gamping yang ditambahkan sebagai fluks untuk

membentuk senyawa stabil dari CaO-FeO-SiO2.

Komponen utama copper slag adalah Oksida Besi (FeO), Dioksida

Silikon (SiO2), Oksida Kalsium (CaO) dan Oksida Alumminium(AL2O3).

Copper slag mempunyai sifat fisik dan kimiawi sangat stabil.

Spesifikasi Kopper Slag berbentuk fase padat berwarna hitam dengan

bulk density yaitu 1,8 ton/m3.Kandungan besi yang tinggi pada copper slag

menyebabkan material ini mempunyai densitas yang tinggi dan juga berat

jenis yang lebih tinggi dibandingkan pasir alam. Sebagai pengganti pasir besi

alam, copper slag mempunyai keunggulan-keunggulan di bandingkan pasir

besi alam, yaitu:

1) Tidak terpengaruh cuaca

2) Suplai yang stabil

3) Kualitas yang stabil

4) Mengurangi kebutuhan energy

5) Harga yang lebih terjangkau