bahan edema

11
LI. 1. Memahami dan Menjelaskan Kelebihan Cairan Tubuh 1.1 Penyebab Hipotonisitas berkaitan dengan hidrasi berlebihan, yaitu kelebihan H2O bebas. Hipotonisitas dapat timbul melalui tiga cara: Pasien dengan gagal ginjal yang tidak dapat mengekskresikan urin encerakan mengalami hipotonisitas jika mereka mengonsumsi lebih banyak H2O daripada zat terlarut. H2O masuk secara cepat pada orang sehat dan dalam jumlah besar Sekresi vasopressin yang tidak sesuai. Tubuh menahan kelebihan H2O tanpa zat terlarut. Sherwood; Fisiologi Manusia. 1.2 Tekanan Hidrostatik dan Tekanan Koloid Onkotik Tekanan Hidrostatik: tekanan yang sangat ditenukan oleh tekanan darah. Semakin ke perifer tekanan ini semakin turun. Tekanan hidrostatik dikenal juga dengan tekanan darah kapiler. Cenderung mendorong cairan keluar dari kapiler menuju interstisium. Tekanan Koloid Onkotik: gaya yang disebabkan oleh disperse koloidal protein-protein plasma. Tekanan ini mendorong perpindahan cairan ke dalam kapiler. Protein tidak dengan mudah berpindah dari intravascular ke rongga interstitium, sehingga dibutuhkan albumin sebagai koloid utama yang mempengaruhi tekanan osmotic koloid di ruang intravascular.perpindahan cairan dari ruang intravascular ke interstisium sangat dipengaruhi oleh albumin dalam plasma. Sherwood. Fisiologi Manusia ; FKUI. Gangguan Keseimbangan Air-Elektrolit dan Asam Basa.

Upload: pinka-anjani

Post on 26-Nov-2015

35 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

edema

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Edema

LI. 1. Memahami dan Menjelaskan Kelebihan Cairan Tubuh

1.1 Penyebab

Hipotonisitas berkaitan dengan hidrasi berlebihan, yaitu kelebihan H2O bebas. Hipotonisitas dapat timbul melalui tiga cara:

Pasien dengan gagal ginjal yang tidak dapat mengekskresikan urin encerakan mengalami hipotonisitas jika mereka mengonsumsi lebih banyak H2O daripada zat terlarut.

H2O masuk secara cepat pada orang sehat dan dalam jumlah besar Sekresi vasopressin yang tidak sesuai. Tubuh menahan kelebihan H2O tanpa zat

terlarut.

Sherwood; Fisiologi Manusia.

1.2 Tekanan Hidrostatik dan Tekanan Koloid Onkotik

Tekanan Hidrostatik: tekanan yang sangat ditenukan oleh tekanan darah. Semakin ke perifer tekanan ini semakin turun. Tekanan hidrostatik dikenal juga dengan tekanan darah kapiler. Cenderung mendorong cairan keluar dari kapiler menuju interstisium.

Tekanan Koloid Onkotik: gaya yang disebabkan oleh disperse koloidal protein-protein plasma. Tekanan ini mendorong perpindahan cairan ke dalam kapiler. Protein tidak dengan mudah berpindah dari intravascular ke rongga interstitium, sehingga dibutuhkan albumin sebagai koloid utama yang mempengaruhi tekanan osmotic koloid di ruang intravascular.perpindahan cairan dari ruang intravascular ke interstisium sangat dipengaruhi oleh albumin dalam plasma.

Sherwood. Fisiologi Manusia ; FKUI. Gangguan Keseimbangan Air-Elektrolit dan Asam Basa.

1.3 Plasma Darah dan Protein Albumin

Albumin merupakan suatu protein utama di dalam plasma jika tejadi penurunan volume plasma (albumin) dan peningkatan osmolalitas plasma (albumin) dalam cairan ekstravaskuler maka akan menyebabkan peningkatan sekresi ADH dari hipotalamus dan rangsangan rasa haus yang menyebabkan peningkatan reabsorbsi air di ginjal sehingga akan terjadi penurunan ekskresi air dan terjadi peningkatan volume air dalam rongga interstisium.

Mima M. Horne. Keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa; Sherwood. Fisiologi manusia.

Page 2: Bahan Edema

1.4 Kelenjar limfe dapat mempengaruhi kelebihan cairan tubuh

A. Fungsi system limfe

Mengembalikan kelebihan cairan yang terfiltrasi

Dalam keadaan normal filtrasi kapiler melebihi reabsorpsi sekitar tiga liter perhari. Namun volume darah keseluruhan hanya lima liter dan hanya 2.75 liternya yang berupa plasma. Dengan curah jantung rerata 7200 lt darah perhari yang melewati kapiler pada keadaan istirahat. Meskipun hanya sebagian kecil dari cairan yang difiltrasi yang tidak di reabsorpsi oleh kapiler namun efek kumulatif proses yang terus berulang dengan setiap denyut jantung menyebabkan cairan yang tertinggal di kompartemen interesium setiap hari melebihi volume plasma total. Cairan ini harus dikembalikan ke dalam plasma oleh pembuluh limfe.

Pertahanan terhadap penyakit

Cairan limfe mengalir melewati kelenjar limfe (limfonodus) yang terletak di dalam system limfe. Lewatnya cairan ini melalui limfonodus adalah suatu aspek penting mekanisme pertahanan tubuh terhadap penyakit. Bakteri yang diserap dari cairan interstisium dihancurkan oleh fagosit khusus di dalam kelenjar limfe.

Transpor lemak yang diserap

Pengembalian protein yang tersaring

Di sebagian besar kapiler terjadi kebocoran sebagian protein plasma sewaktu proses filtrasi. Protein-protein ini tidak mudah direabsorbsi ke dalam kapiler tetapi mudah memperoleh akses ke pembuluh limfe awal. Jika protein tersebut dibiarkan menumpuk di cairan interstisiumdan tidak dikembalikan ke sirkulasi melalui pembuluh limfe maka tekanan osmotic koloid cairan intertisium (tekanan keluar) akan terus meningkat sementara tekanan osmotic koloid plasma (tekanan masuk) akan turun progresif. Akibatnya gaya-gaya filtrasi reabsorpsi berkurang sehingga terjadi akumulasi progresf cairan di ruang interstisium disertai penurunan volume plasma.

Edema terjadi jika terlalu banyak cairan interstisium yang menumpuk.

Sherwood. Fisiologi manusia.

LI. 2. Memahami dan Menjelaskan Edema

2.1. Definisi

Adanya cairan dalam jumlah berlebihan di ruang jaringan antar sel tubuh, biasanya merujuk ke jaringan subkutis. Edema dapat bersifat lokal (misalnya disebabkan oleh obstruksi

Page 3: Bahan Edema

vena atau saluran limfe atau oleh peningkatan permeabilitas vascular) atau bersifat sistemis (misalnya akibat gagal jantung atau penyakit ginjal. Edema kadang diberi nama menurut lokasinya: -ascites : rongga peritoneum

-hydrothorax: rongga pleura

-hydropericardium: kantung pericardium

-edema generalisata yang masih disebut anasarca. Disebut juga dropsy dan hydrops.

(Dorland)

2.2 Jenis-jenis Edema

Ada beberapa tipe tertentu dari edema, yaitu :

1. Generalized edema

Ini adalah pembengkakan yang terjadi di seluruh tubuh. Ini akan menyebabkan

pembengkakan, retensi air dan bengkak di berbagai bagian tubuh, termasuk lengan, kaki,

wajah, kaki dan perut. Ini semacam edema memiliki berbagai penyebab, termasuk tetapi

tidak terbatas pada penyakit,

ketidakseimbangan trauma, bahan kimia atau kehamilan.

2. Kulit edema

Ini dipipinya yang terjadi terutama pada sel-sel dan jaringan kulit. Edema ini biasanya

tidak berbahaya, tetapi dapat menjadi tidak nyaman. Edema kulit dapat dipicu oleh reaksi

alergi terhadap permukaan pemicu yang spesifik seperti gigitan nyamuk, poison ivy,

deterjen, bahan kimia serta iritasi lainnya. Edema kulit juga disebut sebagai edema kulit.

3. Peripheral edema

Edema ini melihat hanya di kaki atau lengan. Hal ini paling umum di, pergelangan kaki,

dan kaki. Jenis edema dapat memiliki banyak penyebab misalnya sedang hamil, kondisi

kesehatan lain atau hanya semakin tua. Ini adalah jenis edema yang terjadi ketika seorang

individu menghabiskan waktu lama duduk atau berdiri - seperti pada perjalanan pesawat

yang panjang.

4. Pulmonary edema

Edema ini cukup serius dan terjadi bila ada kelebihan cairan dalam jaringan sekitarnya

paru-paru. Edema ini menyebabkan kesulitan bernafas, sesak napas setelah malam waktu

Page 4: Bahan Edema

saat berbaring atau ketidakmampuan untuk berbaring. Juga menyebabkan batuk pink,

lendir berbusa,. Jenis edema memerlukan perhatian medis segera dan jika tidak diobati

dapat menyebabkan koma dan kematian.

5. AscitesAsites adalah menumpuknya cairan patologis dalam rongga abdominal atau dapat

diartikan pula akumulasi dari cairan (biasanya cairan serous, adalah cairan kuning pucat

dan bening) dalam rongga perut (peritoneal

2.3 Penyebab Edema

Penyebab Edema :

1. Penurunan Tekanan Osmotik

- Sindrom nefrotik

- Sirosis hepatis

- Malnutrisi

2. Peningkatan permeabilitas vascular terhadap protein

- Angioneurotik edema

3. Peningkatan tekanan hidrostatik

- Gagal jantung kongestif

Edema tungkai terjadi dari gagal jantung kanan dan selalu disertai peningkatan

tekanan vena jugularis. Sering ditemukan hepatomegaly sebagai tanda kelainan jantung

yang mendasarinya. Jika edema tampak sedikit di tungkai dan berat di abdomen harus

dipertimbangkan adanya konstriksi pericardial.

- Sirosis hepatis

4. Obstruksi aliran limfe

- Gagal jantung kongestif

5. Retensi air dan natrium

- Gagal ginjal : ketidakmampuan mengekskresikan cairan (sindrom nefritik,

berhubungan dengan rendahnya output urin dan hipertensi). Tes yang perlu dilakukan

adalah pegukuran kadar albumin serum (biasanya <30 g/dL), protein urin (>4 g/24 jam).

Dan kreatinin serta ureum serum.

Page 5: Bahan Edema

- Sindrom nefrotik : disebabkan oleh rendahnya kadar albumin serum (sindrom

nefrotik dimana urin berbusa dan mengandung 3-4+protein pada tes dipstick)

Patrick Davey, At a glance Medicine.

1. Berkurangnya konsentrasi protein plasma menurunksn tekanan osmotic koloid plasma.

Penurunan ini menyebabkan kelebihan cairan yang keluar sementara cairan yang direabsorpsi

lebih sedikit daripada normal karena itu cairan tersebut tetap berada di ruang interstisium.

2. Meningkatnya permeabilitas dinding kapiler memungkinkan lebih banyak protein

plasma yang keluar dari plasma ke dalam cairan interstisium sekitar. Contoh, melalui pelebaran

pori kapiler yang dipicu oleh histamine sewaktu cedera jaringan atau reaksi alergik.

3. meningkatnya tekanan vena. Ketika darah terbendung di vena menyebabkan tekanan

darah meningkat karena kapiler mengalirkan isinya ke dalam vena peningkatan tekanan keluar

kapiler ini berperan besar menyebabkan edema pada gagal jantung kongestif. Edema kehamilan,

uterus yang membesar dpat menekan vena yang menyebabkan terbentuknya bendungn sehingga

meningkatkan tekanan darah di kapiler tungki kaki.

4. sumbatan pembuluh limfe menyebabkan edema karena kelebihan cairan filtrasitertahan

di interstisium dan tidak dapat dikembalikan ke darah melalui pembuluh limfe.

(Sherwood, fisiologi manusia)

2.4 Gejala Edema

Gejala Edema :

a. Distensi vena jugularis, peningkatan tekanan vena sentral

b. Peningkatan tekanan darah, denyut nadi penuh dan kuat

c. Melambatnya waktu pengosongan vena-vena tangan

d. Edema perifer dan periorbita

e. Asites, efusi pleura, edema paru akut (dispnea, takipnea, ronki basah di seluruh lapangan paru)

f. Penambahan berat badan secara cepat: penambahan 2% = kelebihan ringan, penambahan 5% = kelebihan sedang, penambahan 8% = kelebihan berat

Page 6: Bahan Edema

2.5 Komplikasi yang Disebabkan Edema

1. Gagal Hati

Disebabkan oleh rendahnya kadar albumin serum (biasanya <20 g/dL). Bisa ditemukan tanda penyakit hati kronis, seperti spider nevi, leukonikia, ginekomastia, dilatasi vena abdomen yang menunjukan adanya hipertensi portal dan memar. JVP tidak meningkat

2. Gagal Jantung

3. Gagal Ginjal

2.6 Mekanisme Edema

-Peningkatan tekanan hidrostatik : Sirosis, oklusi vena hepatika (sindrom Budd-Chiari),obstruksi vena cava inferior, perikarditis konstriktif, penyakit jantung kongestif. Penurunan tekanan osmotik koloid : Penyakit hati stadium lanjut dengan gangguan sintesis protein, sindrom nefrotik, malnutrisi, protein lossing enteropathy .

-Peningkatan permeabilitas kapiler peritoneal : Peritonitis TB, peritonitis bakteri, penyakit keganasan pada peritonium.

-Kebocoran cairan di cavum peritoneal:Bile ascites, pancreatic ascites (secondary to a leaking pseudocyst), chylous ascites, urine ascites.

-Micellanous : Myxedema, ovarian disease (Meigs' syndrome), chronic hemodialysis

2.7 Pemeriksaan lab

LI. 3. Memahami dan Menjelaskan Kapiler Darah

3.1 Struktur

Dinding sangat tipis hanya ada satu lapisan sel endothelium

Jumlahnya sangat banyak dan jumlah luas permukaannya mencapai

600m2

Kecepatan alirannya lambat

Page 7: Bahan Edema

3.2 Sirkulasi Kapiler Darah

Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil di sebut juga pembuluh

rambut. Pada umumnya kapiler meliputi sel-sel jaringan karena secara langsung berhubungan

dengan sel Pembuluh kapiler terdiri atas kapi ler arteri dan kapiler vena.

1. Kapiler arteri .

Kapiler arteri merupakan tempat berakhirnya arteri. Semakin kecil arteri maka akan semakin

hilang lapisan dinding arteri sehingga kapiler hanya mempunyai satu lapisan yaitu lapisan

endotelium. Lapisan ini sangat tipis sehingga memungkinkan cairan darah/limfe merembes

keluar jaringan membawa air, mineral, dan zat makanan.

Proses pertukaran gas pertukaran antara pembuluh kapi ler dengan jaringan sel kapiler arteri

bertujuan menyediakan oksigen dan menyingkirkan karbondioksida.

2. Kapiler vena.

Lapisan kapi ler vena hampi r sama dengan kapi ler arteri . Fungsi kapi ler vena adalah

membawa zat sissa yang t idak terpakai oleh j a r i n g a n b e r u p a z a t e k s k r e s i d a n k a r

b o n d i o k s i d a . Z a t s i s a t e r s e b u t d i bawa keluar dari tubuh melalui venolus, vena,

dan akhirnya keluar tubuh melalui tiga proses yaitu pernapasan, keringat dan feses. Pintu masuk

ke kapiler dilingkari oleh sfingter yang terbentuk dari otot polos. Bi la sfingter maka darah akan

memasuki kapi ler tetapi bi la tertutup maka darah langsung masuk dari arteriole ke venolus dan

tidak melalui kapiler. Tekanan darah pada kapi ler arteri turun sampai 30 mmHg, hingga di

Page 8: Bahan Edema

ujung kapi ler vena menjadi 10 mmHg. Tekanan kapi ler akan meningkat bi la arter iole

berdilatasi karena pada saat arteriole berdilatasi, sfinter kapiler juga akan relaksasi sehingga

banyak darah masuk ke dalam kapiler. Kapi ler membuka dan menutup dengan kecepatan 6 -12

kal i /meni t . Relaksasi kapiler terjadi sebagai respons terh ar oksigen yang terjadi dalam darah.

Relaksasi tersebut menimbulkan banyak darah yang mencapai jar ingan sehingga terjadi p e n i

n g k a t a n a k t i v i t a s me t a b o l i k . S f i n g t e r k a p i l e r y a n g me n u j u k e k u l i t a

k a n b e r e l a k s a s i s e b a g a i r e s p o n s t e r h a d a p p e n i n g k a t a n s u h u t u b u h

, m s e d a n g k a n peningkatan sirkulasi melalui kapiler disebabkan oleh turunnya suhu tubuh.

3.3 Fungsi Kapiler Darah

Fungsi kapiler untuk pertukaran oksigen dan karbondioksida, nutrient, cairan, dan produk sampah antara darah dan cairan jaringan disekeliling sel. Kecepatan aliran darah melalui kapiler hanya sekitar 0,5 mm/detik, dan ini memberikan waktu cukup lama untuk terjadinya pertukaran. Dinding kapiler bertindak sebagai membrane yang cukup permeable. Air lewat dengan bebas melalui membrane, dan demikian juga molekul dengan berat molekul di bawah 5000. Molekul dengan berat molekul lebih besar dapat lewat dan telah diduga bahwa terdapat pori-pori di antara sel-sel pada dinding kapiler yang dilalui oleh molekul tersebut. Leukosit dapat menembus dinding diantara sel-sel.

3.4 Tekanan dan Permeabilitas