bahan kuliah dda 2013

Upload: indra-theblues

Post on 15-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

budidaya

TRANSCRIPT

Slide 1

DASAR DASAR AKUAKULTURSISTEM TEKNOLOGI AKUAKULTURPengantarKolam Air TenangKolam Air DerasTambakJaring ApungJaring TancapKaramba dan KombonganSawahPen Culture (Kandang)Sekat (Enclosure)Bak, akuarium, tangki dan resirkulasiSea ranching dan restocking

Memproduksi ikan dan akhirnya memperoleh keuntungan Wadah produksi beserta komponen lainnya dan teknologi yang diterapkan pada wadah tersebut serta bekerja secara sinergis dalam mencapai tujuan akuakulturMempertahankan ikan bisa dan tetap hidup, tumbuh dan berkembangbiak dalam waktu sesingkat mungkin hingga mencapai ukuran pasar dan bisa dijualPengantarSistekAkuakultur TujuanAkuakulturMemproduksiSemua komponen akuakultur bekerja sinergis untuk keberhasilan budidayaCccccccc 2Kurang lebih ada 13 sistem akuakultur yang telah dilakukan.Pemilihan sistem budidaya sangat tergantung pada sumber daya air yang tersediaSistem akuakultur dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu : sistem akuakultur berbasis daratan (Land-based aquaculture) dan sistem akuakultur berbasis air (water-based aquaculture)Karakteristik sistem budidaya berbasis daratan adalah :Terpisah dari perairan yang menjadi sumber air sistem iniPenyaluran air dari perairan dilakukan dengan menggunakan saluran atau pipaPengaruh dari perairan tersebut terhadap ikan dapat direkayasa bahkan dihilangkanSistem ini bersifat closed systemKarakteristik sistem budidaya berbasis air :Dilakukan pada badan air yang menjadi sumber airnyaInteraksi antara ikan kultur dengan lingkungan luar sangat kuat dan hampir tidak ada pembatasanUmumnya dilakukan di perairan multi fungsi milik umum sehingga akan berdampak terhadap lingkunganSistem ini bersifat open systemOpen System :

Jaring apungJaring TancapKarambaKombonganPen culture (kandangan)LonglingRakitEnclosure (sekat)Closed system :

Kolam air tenangKolam air derasTambakBakAkuariumtangki

SISTEM BUDIDAYA BESERTA KOMPONEN DAN LOKASI YANG SESUAI DENGAN SUMBER DAYA AIRSISTEMKOMPONENSUMBER DAYA AIRKolam Air TenangPematang, dasar kolam, inlet, outlet, saluran pemasukan air, saluran pembuangan airSungai, saluran irigasi, mata air, hujan, sumur, waduk, danau, situKolam Air DerasIdemSungai dataran tinggi (pegunungan & perbukitan, saluran irigasi di dataran tinggiTambakIdemMuara sungai, pantai, rawa payau, paluhJaring ApungRangka, jaring, pelampung, jangkar + tambang, jalan inspeksi, rumah jagaDanau, waduk, teluk, selat, laguna Jaring TancapTonggak, jaring, rumah jaga, jalan inspeksiDanau, waduk, sungai, muara sungai, teluk, selatKarambaDinding, dasar, atap, pintuSungai, waduk, danau, saluran irigasiSISTEMKOMPONENSUMBER DAYA AIRKombongan Dinding, dasar, atap, pintuSungai, saluran irigasiSawahDinding/pematang, dasar sawah, inlet, outlet, saluran pembuanganKandang (pen culture)dindingLaut dangkal terlindung, teluk, selatSekat (enclosure)Teluk, sekat (barrier), pintuIdemLonglineTambang, pelampung, jangkar/pemberatIdem Lanjutan .RakitBak/ akuarium/ tangkiIdem Bambu, pelampung, jangkar/pemberatSumur, mata airDinding, dasar, atap, lubang masuk/keluarResirkulasiAkuarium, tandon/pengendapan, wadah filter, pompa, saluran/ selang airSumur, mata airSumur, mata airFiber, paralon, styrofoam, kerikil, pasir zeolit, kapas zeolit, pompa, lubang masuk/keluar, sayuranAquaponikTUGAS KELOMPOKKelompok 1 : membahas tentang sistem budidaya kolam air tenang dan derasKelompok 2 : Sistem budidaya tambakKelompok 3 : Jaring Apung dan Jaring TancapKelompok 4 : Karamba dan kombonganKelompok 5 : Minapadi dan silvofisheryKelompok 6 : Pen culture dan enclosureKelompok 7 : Rakit, dan LonglineKelompok 8 : Bak, akuarium, dan tangki Kelompok 9 : Aquaponik dan resirkulasiTaTib Presentase :

Setiap kelompok diberikan waktu 25 Menit untuk mempertanggungjawabkan hasil diskusi kelompoknya.Bagi mahasiswa yang tidak ikut berpartisipasi secara aktif maka tidak berhak untuk mendapat nilai mandiriBagi kelompok yang tidak siap pada jadwal yang telah ditentukan, maka tidak diberikan kesempatan lagi untuk mempresentasikannya Sistematika PenulisanCover : Judul, logo Undana, nama kelompok/nim, Jurusan perikanan dan kelautan Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana. (hal i)Contoh :3 cm3 cm3 cm4 cmJUDULLOGONAMA KELOMPOKJur PerikananFakultas PertUndanaKupang20132. Lembar kendali kelompok yang ditanda tangani oleh semua anggota kelompok sebagai bukti partisipasinya dalam menyusun laporan kerja (hal ii) LEMBAR KENDALI KELOMPOKNAMA/NIMTANDA TANGAN1.2. DSTKata pengantar (hal iii)Daftar Isi (hal iv)Daftar Gambar (hal v)Daftar Tabel (hal vi)Daftar Lampiran (hal vii)Bab 1 PENDAHULUANLatar Belakang (hal 1, dst)9. Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA (Berdasarkan literatur)10. Bab 3 PEMBAHASAN (Membahas hasil diskusi kelompok mengenai bahan diskusi yang diberikan, dengan pendapat sendiri yang didukung oleh referensi yang dipakai)Bab 4 KESIMPULAN DAN SARANDaftar Pustaka (Minimal 4 bahan referensi, penulisan daftar pustaka : Nama penulis, Tahun terbit, Judul buku/jurnal, kota penerbit, penerbit, halaman)Lampiran ( berisi hasil diskusi dalam kelas : soal dan jawaban)Contoh lampiran hasil diskusi NoNama PenanyaPertanyaanNama PenjawabJawabanKeterangan1.2.3.4. dstJumlah halaman lengkap minimal 15 lembar , maksimal 20 lembar

Laporan dijilid rapi menggunakan kertas bufalo berwarna hijau tua (jilid proposal)

Menggunakan kertas A4; Huruf Arial; Font 11; Spasi 1,5; jarak paragraf 0,5 cm

Laporan dikumpulkan pada hari Jumat, 26 Februari 2013; jam 09.00 11.00 wita di ruang taman baca Jurusan Perikanan

Presentasi dalam bentuk power point ASPEK KUALITAS AIR BUDIDAYAKualitas air budidaya mencakup : suhu, pH, DO, kecerahan, kekeruhan, salinitas, bahan organik dan anorganik.

Cara mempertahankan dan meningkatkan kualitas air budidaya adalah melalui perlakuan-perlakuan khusus terhadap air yang akan digunakan, misalnya : pengendapan, penyaringan, resirkulasi, dll

Sumber pencemar : sisa pakan (fosfor), feses (nitrogen), sisa metabolisme dan sumber airBatas toleransi kualitas air untuk setiap spesies berbeda, tetapi pada umumnya toleransi terhadap suhu adalah 25-30C; pH 6-8; DO > 5 ppm; salinitas 25-34 ppt.

PEMILIHAN LOKASIPenurunan kualitas lingkungan umumnya disebabkan oleh :1. Pencemaran dari luar meliputi : buangan industri, buangan dari kegiatan pertanian dan buangan rumah tangga. 2. Pengotoran karena kegiatan budidaya meliputi : sisa pakan dan buangan dari proses metabolisme hewan yang dibudidayakan. Apabila masukan buangan ini berlangsung terus-menerus akan memberikan dampak negatif terhadap lingkungan budidaya, yaitu terjadinya blooming plankton sehingga dapat menyebabkan kegagalan panen.

Pemanfaatan biokatalisator baik itu berupa hewan ataupun tumbuhan akan bermanfaat untuk mengatasi terjadinya penurunan kualitas lingkungan dan juga dapat menambah pendapatan dan produksi kegiatan budidaya itu sendiri. 15BiokatalisatorBiokatalisator adalah pemanfaatan organisme atau makhluk hidup yang digunakan sebagai penyeimbang di dalam suatu kegiatan.

Biokatalisator dalam dunia perikanan dapat berupa bahan bioremedian atau beberapa jenis ikan yang merupakan pemakan plankton dan dapat digubakan juga tanaman air sebagai biokatalisator.

Beberapa jenis ikan yang dapat digunakan sebagai biokatalisator adalah tilapia, bandeng atau belanak.

Biokatalisator ini nyata dapat membantu mempertahankan kondisi air kolam dan menimbulkan green water.

Gambar. Proses Distribusi Bahan Pencemar Di Perairan

ParameterKonsentrasi (mg/L) COD100 - 300 BOD50 - 150 Minyak nabati5 - 10 Minyak mineral10 - 50 Zat padat tersuspensi (TSS)200 - 400 pH6.0 - 9.0 Temperatur38 - 40 [oC] Ammonia bebas (NH3)1.0 - 5.0 Nitrat (NO3-N)20 - 30 Senyawa aktif biru metilen5.0 - 10 Sulfida (H2S)0.05 - 0.1 Fenol0.5 - 1.0 Sianida (CN)0.05 - 0.5 Batasan Air Limbah untuk IndustriKepmen LH No. KEP-51/MENLH/10/1995Intensifikasi budidaya dan pertumbuhan industri yang cepat selama dekade terakhir telah memberikan dampak negatif terhadap lingkungan Produksi akuakultur yang juga menghasilkan buangan limbah baik organik maupun anorganik. Buangan limbah tersebut jika masuk ke dalam perairan akan berdampak pada lingkungan. Untuk itu perlu strategi untuk meminimalkan limbah dari kegiatan akuakulturSelain dampak negatif yang ditimbulkan, ada juga dampak positif dari kegiatan akuakultur terhadap lingkungan. Kegiatan akuakultur dapat digunakan sebagai wadah untuk mengolah air limbah (Kumar et al., 2000). Air dan nutrien bisa didaur ulang melalui kegiatan akuakultur.Jika manajemen pemberian pakan tidak benar, maka rasio konversi pakan (FCR) akan buruk, sehingga wastage meningkat dari pakan. Dalam budidaya dengan kepadatan tinggi, akan mengalami kesulitan untuk menghitung jumlah makanan yang dibutuhkan.Oksigen merupakan salah satu faktor pembatas kelangsungan hidup organisme perairan.Laju konsumsi oksigen ikan dipengaruhi oleh aktivitas ikan. Saat proses pencernaan berlangsung (setelah ikan makan) laju konsumsi oksigen lebih tinggi dibandingkan jika saluran pencernaan dalam kondisi kosong. Oleh sebab itu harus dijaga agar suplai oksigen mencukupi saat ikan selesai diberi makan.

Jika DO (oksigen terlarut) di bawah level optimal saat ikan kenyang maka efisiensi pencernaan dan penyerapan makanan akan berkurang, akibatnya nilai konversi pakan naik karena pelet yang dimakan tidak termanfaatkan.

Jadi nilai konversi pakan tak hanya ditentukan oleh mutu pakan tetapi juga dipengaruhi mutu air (mis. DO), terutama saat pencernaan terjadi. Jika DO turun saat sebelum ikan makan, ikan akan cenderung mengurangi jumlah makannya sehingga kemungkinan terdapat pakan yang tak termakan.

DO berfluktuasi menurut aktivitas fotosintesa dan respirasi organisme dalam air. Jika pada siang hari cahaya matahari kurang, maka diasumsikan DO akan berkurang dibandingkan hari normal. Pada malam hari hanya terjadi respirasi, sehingga DO akan turun terus sampai pagi hari saat fotosintesa mulai terjadi. Oleh karenanya pemberian pakan harus dikurangi saat udara mendung dan pakan tidak diberikan pada malam hariPada budidaya udang dan ikan biasanya pemberian pakan dilakukan pagi hari pada pukul 07.00 (1,5 2 jam setelah matahari terbit) dan sore hari pada pukul 16.00 17.00 ( 1 jam sebelum matahari terbenam). Pada sore hari DO biasanya masih cukup tinggi, tetapi jumlah pakan yang diberikan biasanya sedikit dikurangi sebab sediaan oksigen pada malam hari akan berkurang drastis hingga matahari terbit.

DO sering dikaitkan dengan fluktuasi pH. Tetapi sebenarnya DO tidak berhubungan langsung dengan pH. Keberadaan oksigen erat hubungannya dengan proses respirasi dan fotosintesa.

Proses respirasi menghasilkan CO2 sedang fotosintesa membutuhkan CO2 Senyawa ini yang secara langsung mempengaruhi pH.

Penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan pertumbuhan fitoplankton juga dapat meningkatkan COD (chemical oxygen demand). Pada kolam yang menggunakan pupuk organik maka kebutuhan oksigen lebih tinggi dibandingkan pupuk anorganik. Ini membuktikan bahwa untuk menguraikan unsur-unsur hara dari pupuk organik dibutuhkan oksigen yang banyak.Kebutuhan oksigen ikan berbeda-beda bergantung jenis, ukuran (berat tubuh) dan tingkat aktivitas ikan.

Semakin besar ukuran ikan, kebutuhan oksigen per kg berat tubuh akan semakin kecil. Hal ini berhubungan dengan fungsi pemeliharaan tubuh (maintenance stage) ikan.

Ikan kecil mempunyai luas permukaan tubuh per kg berat tubuh lebih besar dibandingkan ikan besar.

Channel catfish berbobot 100 gr membutuhkan oksigen 600 mg/kg berat tubuh/jam, sedangkan yang beratnya 5 gr membutuhkan oksigen 1200 mg/kg berat tubuh/jam. TERIMA KASIH