bahan kuliah eksplorasi 18 des 2012
DESCRIPTION
sTRANSCRIPT
Eksplorasi Bahan Galian
Mata Kuliah
A. Taufik Arief
Geologi dan Eksplorasi Mineraldan Batubara
• TOPOGRAFI MINERAL EKONOMI
• PEMETAAN EKONOMI• GEOLOGI MINERAL
• EKSPLORASITRANSPORTASI
• GEOFISIKA
• PEMBORAN
• GIS
• EVALUASI• EKSPLORASI
SURVEY GEOLOGI
PASAR MINERAL
EKSPLORASI
EVALUASI MINERAL
REKAYASA
PENAMBANGAN
PENGOLAHAN
Diagram Sumber Daya dan Cadangan
•Eksplorasi merupakan Kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara rinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumberdaya terukur dari bahan galian disuatu wilayah. •Metoda dalam eksplorasi dapat digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu :
•Metoda langsung, terdiri dari metoda langsung di permukaan dan metoda langsung di bawah permukaan; dan yang kedua•Metoda tidak langsung, yang terdiri dari metoda tidak langsung cara geokimia yang mencakup antara lain mengenai bed rock, soil, air, vegetasi dan stream deposit serta metoda tidak langsung cara geofisika yang mencakup beberapa cara yaitu cara magnetik (sudah jarang digunakan), gravitasi (sudah jarang digunakan), cara seismik yang terdiri dari cara reflaksi dan refleksi, cara listrik (resistifity), dua cara yang terakhir yaitu cara radiokatif yang masih jarang digunakan, hal ini disebabkan karena cara ini relatif lebih mahal dan lebih rumit dari cara-cara sebelumnya.
EKSPLORASI
EKSPLORASI AWALEKSPLORASI DETAIL
-Lokasi pengeboran-Pemboran Eksplorasi-Pemboran inti-Data kualitas-Data kuantitas-Kedalamn eksplorasi-Jmlah pemboran + Jarak pemboran-Penampang vertikal-HZt
KEADAAN ENDAPANModel geologi-Kualitas endapan-Kedalam endapan-Tebal endapan-Topografi -Batas wilayah tambang
Aspek Teknik/Geologi
Aspek Ekonomi
Tingkat Keyakinan GeologiDan
Kajian kelayakan
-Sumberdaya Terukur - Sumb.dayaTerukur- Sumb.dy.Tereka
TerkiraTerbukti
Keadaan, sifat, kualitas endp.Berdasarkan data singkpan
Data pemboran,Logging geofifika, dan
Data uji kualitas
ARAH PENYEBARAN ENDAPANPotensial
Dapat diketahui jumlah potensi sumberdayaDan cadangan batubara
Evaluasi Data Hasil Program Eksplorasi
Semua data Hasil program eksplorasi, dari tahap pertama sampaitahap eksplorasi detail, harus diolah dan di eksplorasi untukmendapatkan gamarayang jelas mengenai badan bijih/bahan
galianyang dicari, baik secara. Kualitatif maupun kuantitatif. HasilEvaluasi Yang diperlukan Untuk Studi Kelayakan Adalah Data“Kualitatif” yaitu mengenai :• Kadar rata-rata• Jumlah cadangan dan Klasifikasinya• Distribusi bijih dan distribusi kadarnya, baik dalam arah
vertikal maupun horizontal (dalam 3 –Dimensi)• Letak dan posisi (orientasi) badan bijih• Keadaan/penyebaran, sifat fisis dan sifat mekanis batuan
samping/overburden maupun badan bijihnya sendiri• Kondisi Hidrogeologi daerah yang bersangkutan• Data dasar (Base Line Data) untuk analisis
dampaklingkungan , baik mengenai komponen lingkungan fisik (biologi-fisik) maupun lingkungan sosial ekonomi dan budaya (SOSEKBUD)
STAGE PHASE ACTIVITIES AND METHODS
# 1 Regional Aprasial
# 2 Detailed
Reconnaissance
-Geologi compilasi for “marketing area”
- Field check of section containing mineral
deposit- Reconnaissance drilling for stratigrafi and
kedalaman/ketebalan - Chemical and calorific check of outcrops or
drill samples
# 3 Detail surface investigation of
target area- Detail helicopter – borne of ground survey
- Detail mapping out crops
# 4 Detailed 3 – D physical
sampling of target area- Drilling and logging
- Mineralogal, chemical analysis and
physical test on sample, cores, and cutting- Down – Hole geophisical survey- Test on mineral quality- Reserve computation - Preliminary valuation- Investigation of water problem and water
avaibility for plants- Investigation of suitability of ground fot plant,
tailing dump and town sites- Shaft sinking, tunneling, or trenching to obtain bulk
samples
Feasibility Study
RESUME• Pekerjaan Eksplorasi menyediakan data kualitatif dan
terutama kuatitatif yang akurat, untuk penentuan secara teknologis maupun ekonomis apakah suatu badan bijih yang ditemukan dapat ditambang secara menguntungkan atau tidak
• Untuk Mendapatkan hasil seperti yang diharapkan diatas maka suatu pekerjaan eksplorasi harus :– Direncanakan dengan baik– Dilaksanakan Dalam waktu yang singkat– Dilaksanakan oleh ahlinya, dengan memanfaatkan Ilmu
dan teknologi yang tersedia (dan tepat untuk kondisi geologi yang bersangkutan)
– Dilaksanakan dengan teliti dan bertanggungjawab dengan tujuan untuk mendapatkan manfaat dan keuntungan yang sebesar-besarnya
Metode Eksplorasi dan Pemetaan
RECONNAISSANCE TARGET INVESTIGATION
REGIONALAPRASIONAL
REGION NOTATTRACTIVE
AT THIS TIME
REJECT:REGION
UNFAVORABLE
STAGE NO.1 STAGE NO.2
DETAIL RECONNAISSANCE
OF FAVORABLE AREAS
AREA FAVORABLEBUT NOR
ATTRACTIVEAT THIS TIME
DETAIL SURFACEAPRASIAL OF TARGET AREA
TARGET AREANOT
ATTRACTIVEAT THIS TIME
DETAILED3-D
SAMPLING AND PRELIMINARYEVALUATION
ECONOMIC MINERALDEPOSIT
UNECONOMICMINERAL DEPOSIT
STAGE NO.3 STAGE NO.4
UNECONOMICMINERAL DEPOSIT
•Eksplorasi merupakan Kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara rinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumberdaya terukur dari bahan galian disuatu wilayah. •Metoda dalam eksplorasi dapat digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu :
•Metoda langsung, terdiri dari metoda langsung di permukaan dan metoda langsung di bawah permukaan; dan yang kedua•Metoda tidak langsung, yang terdiri dari metoda tidak langsung cara geokimia yang mencakup antara lain mengenai bed rock, soil, air, vegetasi dan stream deposit serta metoda tidak langsung cara geofisika yang mencakup beberapa cara yaitu cara magnetik (sudah jarang digunakan), gravitasi (sudah jarang digunakan), cara seismik yang terdiri dari cara reflaksi dan refleksi, cara listrik (resistifity), dua cara yang terakhir yaitu cara radiokatif yang masih jarang digunakan, hal ini disebabkan karena cara ini relatif lebih mahal dan lebih rumit dari cara-cara sebelumnya.
EKSPLORASI
Out Crop
• Metoda out crop merupakan metoda penyelidikan singkapan, dengan demikian objeknya adalah singkapan yang segar. Dimana, singkapan segar umumnya dijumpai pada :
1. Lembah-lembah sungai, hal ini dapat terjadi karena pada lembah sungai terjadi pengikisan oleh air sungai sehingga lapisan yang menutupi tubuh batuan tertransportasi yang menyebabkan tubuh batuan nampak sebagai singkapan segar
2. Bentuk-bentuk menonjol pada permukaan bumi, hal ini terjadi secara alami yang umumnya disebabkan oleh pengaruh gaya yang berasal dari dalam bumi yang disebut gaya endogen misalnya adanya letusan gunung berapi yang memuntahkan material ke permukaan bumi dan dapat juga dilihat dari adanya gempa bumi akibat adanya gesekan antara kerak bumi yang dapat mengakibatkan terjadinya patahan atau timbulnya singkapan ke permukaan bumi yang dapat dijadikan petunjuk letak tubuh batuan.
Tracing Float dan tracing with panning
• Float adalah fragmen-fragmen atau pecahan-pecahan (potongan-potongan) dari badan bijih yang lapuk dan tererosi. Akibat adanya gaya gravitasi dan aliran air, maka float ini ditransport ke tempat-tempat yang lebih rendah (ke arah hilir). Pada umumnya, float ini banyak terdapat pada aliran sungai-sungai (lihat gambar di bawah).
• Tracing (penjejakan ≈ perunutan) float ini pada dasarnya merupakan kegiatan pengamatan pada pecahan-pecahan (potongan-potongan) batuan seukuran kerakal s/d boulder yang terdapat pada sungai-sungai, dengan asumsi bahwa jika terdapat pecahan-pecahan yang mengandung mineralisasi, maka sumbernya adalah pada suatu tempat di bagian hulu dari sungai tersebut. Dengan berjalan ke arah hulu, maka diharapkan dapat ditemukan asal dari pecahan (float) tersebut.
PENTAHAPAN DALAM PERENCANAAN KEGIATAN EKSPLORASI
1. TAHAP EKSPLORASI PENDAHULUAN
Menurut White (1997), dalam tahap eksplorasi pendahuluan ini tingkat ketelitian yang diperlukan masih kecil sehingga peta-peta yang digunakan dalam eksplorasi pendahuluan juga berskala kecil 1 : 50.000 sampai 1 : 25.000. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a. Studi Literatur
Dalam tahap ini, sebelum memilih lokasi-lokasi eksplorasi dilakukan studi terhadap data dan peta-peta yang sudah ada (dari survei-survei terdahulu), catatan-catatan lama, laporan-laporan temuan dll, lalu dipilih daerah yang akan disurvei. Setelah pemilihan lokasi ditentukan langkah berikutnya, studi faktor-faktor geologi regional dan provinsi metalografi dari peta geologi regional sangat penting untuk memilih daerah eksplorasi, karena pembentukan endapan bahan galian dipengaruhi dan tergantung pada proses-proses geologi yang pernah terjadi, dan tanda-tandanya dapat dilihat di lapangan.
b. Survei Dan Pemetaan
• Jika peta dasar (peta topografi) dari daerah eksplorasi sudah tersedia, maka survei dan pemetaan singkapan (outcrop) atau gejala geologi lainnya sudah dapat dimulai (peta topografi skala 1 : 50.000 atau 1 : 25.000). Tetapi jika belum ada, maka perlu dilakukan pemetaan topografi lebih dahulu. Kalau di daerah tersebut sudah ada peta geologi, maka hal ini sangat menguntungkan, karena survei bisa langsung ditujukan untuk mencari tanda-tanda endapan yang dicari (singkapan), melengkapi peta geologi dan mengambil conto dari singkapan-singkapan yang penting.
• • Selain singkapan-singkapan batuan pembawa bahan galian atau batubara (sasaran langsung), yang
perlu juga diperhatikan adalah perubahan/batas batuan, orientasi lapisan batuan sedimen (jurus dan kemiringan), orientasi sesar dan tanda-tanda lainnya. Hal-hal penting tersebut harus diplot pada peta dasar dengan bantuan alat-alat seperti kompas geologi, inklinometer, altimeter, serta tanda-tanda alami seperti bukit, lembah, belokan sungai, jalan, kampung, dll. Dengan demikian peta geologi dapat dilengkapi atau dibuat baru (peta singkapan).
• peta tersebut kemudian digabungkan dan dibuat penampang tegak atau model penyebarannya (model geologi). Dengan model geologi hepatitik tersebut kemudian dirancang pengambilan conto dengan cara acak, pembuatan sumur uji (test pit), pembuatan paritan (trenching), dan jika diperlukan dilakukan pemboran. Lokasi-lokasi tersebut kemudian harus diplot dengan tepat di peta (dengan bantuan alat ukur, teodolit, BTM, dll.).
Dari kegiatan ini akan dihasilkan model geologi, model penyebaran endapan, gambaran mengenai cadangan geologi, kadar awal, dll. dipakai untuk menetapkan apakah daerah survei yang bersangkutan memberikan harapan baik (prospek) atau tidak. Kalau daerah tersebut mempunyai prospek yang baik maka dapat diteruskan dengan tahap eksplorasi selanjutnya.
.
2. TAHAP EKSPLORASI DETAIL
Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada mempunyai prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap eksplorasi detail (White, 1997). Kegiatan utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih dekat (rapat), yaitu dengan
memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk mendapatkan data yang lebih teliti mengenai penyebaran dan ketebalan cadangan (volume cadangan), penyebaran
kadar/kualitas secara mendatar maupun tegak. Dari sampling yang rapat tersebut dihasilkan cadangan terhitung dengan klasifikasi terukur, dengan kesalahan yang kecil (<20%),
sehingga dengan demikian perencanaan tambang yang dibuat menjadi lebih teliti dan resiko dapat dihindarkan.
Pengetahuan atau data yang lebih akurat mengenai kedalaman, ketebalan, kemiringan, dan penyebaran cadangan secara 3-Dimensi (panjang-lebar-tebal) serta data mengenai kekuatan
batuan sampling, kondisi air tanah, dan penyebaran struktur (kalau ada) akan sangat memudahkan perencanaan kemajuan tambang, lebar/ukuran bahwa bukaan atau kemiringan
lereng tambang. Juga penting untuk merencanakan produksi bulanan/tahunan dan pemilihan peralatan tambang maupun prioritas bantu lainnya.
Pada tahap ini dibuat rencana peoduksi, rencana kemajuan tambang, metode penambangan, perencanaan peralatan dan
rencana investasi tambang. Dengan melakukan analisis ekonomi berdasarkan model, biaya produksi penjualan dan pemasaran maka dapatlah diketahui apakah cadangan bahan galian yang bersangkutan dapat ditambang dengan menguntungkan atau
tidak.
3. STUDI KELAYAKAN
Studi geologi
Studi topografi
drilling
tahapan penyelidikan endapan bahan galian, apabila mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI), dimulai dari survei tinjau atau peninjauan wilayah yang menjadi sasaran sampai kegiatan eksplorasi yang bersifat detail atau rinci. Secara teknis, yang membedakan kegiatan penyelidikan survei tinjau dengan eksplorasi detail adalah terletak pada:
1. Metode penyelidikan/penelitian yang digunakan;2. Jenis percontohan;3. Tingkat kerapatan contoh yang diambil.Adapun tahapan kegiatan eksplorasi bahan galian adalah:1. Studi pendahuluan;2. Survei tinjau;3. Ekplorasi pendahuluan (Prospeksi);4. Ekplorasi umum;5. Eksplorasi detail/rinci.
PENYELIDIKAN ENDAPAN BAHAN GALIAN
EKSPLORASI AWALEKSPLORASI DETAIL
-Lokasi pengeboran-Pemboran Eksplorasi-Pemboran inti-Data kualitas-Data kuantitas-Kedalamn eksplorasi-Jmlah pemboran + Jarak pemboran-Penampang vertikal-HZt
KEADAAN ENDAPANModel geologi-Kualitas endapan-Kedalam endapan-Tebal endapan-Topografi -Batas wilayah tambang
Aspek Teknik/Geologi
Aspek Ekonomi
Tingkat Keyakinan GeologiDan
Kajian kelayakan
-Sumberdaya Terukur - Sumb.dayaTerukur- Sumb.dy.Tereka
TerkiraTerbukti
Keadaan, sifat, kualitas endp.Berdasarkan data singkpan
Data pemboran,Logging geofifika, dan
Data uji kualitas
ARAH PENYEBARAN ENDAPANPotensial
Dapat diketahui jumlah potensi sumberdayaDan cadangan batubara
Kegiatan Eksplorasi
Eksplorasi GeoKimia
Eksplorasi Pendahuluan/Prospeksi Eksplorasi
Eksplorasi Geofisika
Eksplorasi Langsung
Magnetik
Radioaktif
Gravitasi
Listrik
SeismikRefraksi
Refleksi
Soil
Bedrock
Vegetasi
Air
Stream Sediment
Permukaan
Tracing dng Panning
Test Pitting
Trenching
Tracing Float
Pemboran Inti
Bawah Permukaan Pemboran Inti
Adit test
• EKSPLORASI TAK LANGSUNG 1. Cara Geofisika dapat menggunakan pesawat terbang (air bone), mobil (car)
atau dengan jalan kaki– SLAR (Slide Looking Airbone Radar) dapat menunjukkan struktur perlipatan – Penyelidikan geofisika hanya menggunakan sifat fisika dari endapan bahan
galian yang akan dicari dibawah permukaan, untuk suatu endapan yang tersingkap dipermukaan cara ini tetap diperlukan untuk mengetahui bentuk geometri endapan bahan galian tersebut secara keseluruhan. Mengingat tidak semua endapan (vein,dll) mempunyai singkapan dipermukaan, maka eksplorasi geofisika (prospeksi tak langsung) menjadi sangat penting
– METODE GEOFISIKA dipakai sebagai alat untuk menemukan adanya perbedaan (anomali) yang disebabkan oleh adanya endapan tersembunyi dibawah permukaan bumi, karena endapan bahan galian yg tersembunyi mempunyai sifat fisik yang BERBEDA dari sifat fisik batuan sekelilingnya, sehingga perbedaan tersebut diukur dengan peralatan geofisika.
– Metode Geofisika yang sering diterapkan : – 1. Metode Magnetik : (magnetic methode) mencari adanya anomali sifat
magnet disuatu daerah karena adanya endapan. Bhn galian yg memiliki sifat magnet (magnetic susceptibility) yg lebih tinggi dari batuan sekelilingnya.
– 2. Metode Grvitasi (gravitational methode) : mengukur besarnya gaya berat bumi yg ada di suatu daerah, yg memiliki anomali gaya berat, dimana end.bhn galian mempunyai berat jenis yg lebih besar dari end. sekelilingnya
1. ProspectingMineral deposit
Search for ore
a. Prospecting methods
Direct: physical geologic
Indirect: geophysical & geochemicalb. Maps, literatur/referensi
c. Air: aerial photogarphy, airborne, satelite
d. Surface: ground anomaly, geology
e. Spot anomaly, analyze evaluate
1. Exploration (ore body)
Examination and evaluation
a. Sample (drilling of excavation), assay, test
b. Estimate tonnage and grade
c. Value deposit (formula hoskold and discounted methods)
Present value = income - cost Feasibility studi: make decision to abandonOr develop
• Resume• Pekerjaan Eksplorasi menyediakan data kualitatif dan
terutama kuatitatif yang akurat, untuk penentuan secara teknologis maupun ekonomis apakah suatu badan bijih yang ditemukan dapat ditambang secara menguntungkan atau tidak
• Untuk Mendapatkan hasil seperti yang diharapkan diatas maka suatu pekerjaan eksplorasi harus :– Direncanakan dengan baik– Dilaksanakan Dalam waktu yang singkat– Dilaksanakan oleh ahlinya, dengan memanfaatkan Ilmu
dan teknologi yang tersedia (dan tepat untuk kondisi geologi yang bersangkutan)
– Dilaksanakan dengan teliti dan bertanggungjawab dengan tujuan untuk mendapatkan manfaat dan keuntungan yang sebesar-besarnya
Strategi Pengembangan PT. ANTAM (Nikel, Bauksit & emas) Strategi Pengembangan PT. ANTAM (Nikel, Bauksit & emas)
Implementasi Geometallurgy Implementasi Geometallurgy Bahan GalianTambang (Bijih, dll)
Logam dll.
Geologi - Explorasi Penambangan Metalurgi
Aktifitas Terintegrasi
“Geometalurgi”
“Geometallurgy “ Linking the geology and the block model to the metallurgical processing and production planning
Perhitungan Cadangan (Estimasi Mineral deposit)
• Perhitungan cadangan adalah penentuan persyaratan teknik untuk mengetahui berapa jumlah volume atau tonase dari suatu endapan. Pemilihan metode perhitungan cadangan tergantung dari bentuk endapannya metode apa yang cocok dipakai. Setelah dilakukan perhitungan cadangan maka dapat diketahui berapa umur tambang berdasarkan target produksinya, dimana target produksinya tergantung dari kapasitas alat gali, alat muat dan alat angkut.
• Perhitungan cadangan dilakukan setelah tahap eksplorasi dan studi konseptual, sehingga didapat data-data yang akurat apa saja yang dibutuhkan dalam perhitungan cadangan seperti jumlah lubang bor, kedalaman lubang bor, luas daerah eksplorasinya serta jenis endapannya.
Klasifikasi sumberdaya berdasarkan US Bureau Of Mines dan US Geological Survey (USGS).
Di Indonesia sendiri telah dibuat sebuah klasifikasi sumberdaya dan cadangan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) pada tahun 1998 dengan kode SNI 13-4726-1998. Sistem klasifikasi oleh BSN tersebut mengacu kepada standar industri pertambangan yang telah ada di beberapa negara.
Sumberdaya mineral adalah suatu proses pengumpulan, penyaringan serta pengolahan data dan informasi dari suatu endapan mineral untuk memperoleh gambaran yang ringkas mengenai endapan itu berdasarkan kriteria : keyakinan geologi dan kelayakan tambang.Cadangan (Reserve) adalah endapan mineral yang telah diketahui ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitasnya dan yang secara ekonomis, teknis, hukum, lingkungan, dan sosial dapat ditambang pada saat perhitungan dilakukan.Sumberdaya Mineral Hipotetik (Hypothetical Mineral Resource) adalah sumberdaya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan perkiraan pada tahap survey tinjau.Sumberdaya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resource) adalah sumberdaya mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil prospeksi. Biasanya tidak didukung oleh sampel dan pengukuran, tetapi hanya didukung oleh data pengetahuan geologi, geokimia, dan geofisik.Sumberdaya Mineral Terunjuk (Indicated Mineral Recources) adalah sumberdaya mineral yang kualitas dan kuantitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap eksplorasi umum. Biasanya ditentukan dari penentuan kuantitas, kadar, dan pengambilan sampel dengan jarak yang lebih jarang (400-1.200 meter).
Menurut SNI 13-4726-1998 (Gambar 3.2) terdapat beberapa definisi yang berhubungan dengan klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan, diantaranya:
lanjutan• Sumberdaya Mineral Terukur (Measured Mineral Resource)
adalah sumberdaya mineral yang kualitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap eksplorasi rinci. Biasanya ditentukan dari dimensi-dimensi out-crop, paritan, dan lubang bor dengan jarak yang relatif rapat (kurang dari 400 meter).
• Cadangan Terkira (Probable Reserve) adalah sumberdaya mineral terunjuk dan sebagaian sumberdaya mineral terukur yang tingkat keyakinan geologinya masih lebih rendah, yang berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara ekonomik.
• Cadangan Terbukti (Proved Reserve) adalah sumberdaya mineral terukur yang berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara ekonomi.22
Tingkat Keyakinan Geologi RendahTinggi
Eksplorasi Rinci(Detailed Exploration)
Eksplorasi Umum(General Eksploration)
Prospeksi(Prospecting)
Survey Tinjau(Reconnaissance)
STUDI KELAYAKAN
DAN ATAU LAPORAN
PENAMBANGAN
Cadangan Mineral Terbukti (Proved Mineral reserve)
{111}
Sumberdaya Mineral Kelayakan (Feasibility Mineral
Resource){211}
STUDI PRA KELAYAKAN
Cadangan Mineral Terkira (Probable Mineral Reserve){121+122}
Sumberdaya Mineral Pra Kelayakan (Prefeasibility Mineral Resource){221+222}
STUDI GEOLOGI
1-2 Sumberdaya Mineral Terukur (Measured Mineral
Resource){331}
1-2 Sumberdaya Mineral Terunjuk (Indicated
Mineral resource){332}
1-2 Sumberdaya Mineral Tereka
(Inferred Mineral Resource)
{333}
?. Sumberdaya Mineral Hipotetik (Reconnaissance
Mineral Resource){334}
Kategori Ekonomis :1 = Ekonomis 1-2 = Ekonomis ke berpotensi ekonomis (berintrinsik ekonomis)2 = Berpotensi Ekonomis ? = Tidak ditentukanKelayakan didasarkan pada kajian faktor-faktor : ekonomi, pemasaran, penambangan, pengolahan lingkungan, lingkungan sosial, hukum/perundang-undangan, dan kebijakan pemerintah.
Sumber: Badan Standarisasi Nasional (BSN)
Perhitungan cadangan
Sebuah volume bijih-blok harus diklasifikasikan sebagai bagian dari PERTAMBANGAN BIJIH CADANGAN-diberikan nilai tonase dengan menggunakan faktor kepadatan/density. Dalam meusurements metrik, gravitasi spesifik (densitas g/cm3) dikalikan dengan volume dalam meter kubik untuk mendapatkan metrik ton. Sebuah volume yang telah dihitung di kaki kubik di dibagi dengan "faktor tonase (kaki kubik per ton) untuk mendapatkan ton pendek;
2000Faktor tonase = ------------------------- = kaki kubik per ton
Sp Gr x 62,5
Metode – metode perhitungan sumber daya (data dari lubang bor) yang sering digunakan yaitu :
Metode Penampang (Cross section)Metode Penampang (Cross section) adalah salah satu metode estimasi
cadangan secara konvensional, prinsip dari metode ini adalah dengan cara membagi endapan menjadi beberapa section dengan interval tertentu, jarak yang sama atau berbeda sesuai dengan keadaan geologi dan kebutuhan penambangan. Dalam metode ini perhitungan volume sumber daya atau cadangan dilakukan dengan mengetahui luas area mesing – masing sayatan yang kemudian dikalikan dengan panjang blok ataupun blok yang besar dibagi menjadi blok – blok yang lebih kecil. Volume total didapatkan dengan penjumlahan masing – masing blok tersebut.
Didasarkan pada pembuatan blok maka terdapat beberapa cara dari metode ini, yaitu blok penambangan dibatasi oleh 2 buah penampang dan sebuah bidang permukaan yang tidak teratur dan masing – masing blok terakhir dibatasi oleh bidang permukaan yang tidak teratur. Pengukuran luas dilakukan dengan menggunakan planimeter. Sedangkan perhitungan volume dilakukan dengan menggunakan 2 persamaan yaitu Mean Area dan Frustum.
MEAN AREA Persamaan mean area merupakan salah satu persamaan yang digunakan untuk
menghitung volume dari suatu endapan, volume diperoleh dari perkalian luas section width (Gambar 3.1). Adapun persamaan untuk mengestimasi volume batukapur dengan menggunakan persamaan Mean Area adalah sebagai berikut:
Rumus Mean Area :V = V1 + V2 + V3….+ Vn 3.14)
V = ( W1 x S1 ) + ( W2 x S2 ) +….+ ( Wn x Sn ) 3.24)
S 4
S 3
S 2
S 1
W 1
W 1
PENAMPANG TEGAK DARI SUATU ENDAPAN MELINTANG
Keterangan :V = Volume endapan (m3)W = Panjang Penampang (m)S = Luas Penampang (m2)
Untuk menghitung komposisi yang terkandung di endapan tersebut menggunakan perhitungan :
% Avg Hole =
% Avg Section =
Keterangan :% Avg Hole = Persentase komposisi per lubang bor
(%)% Avg Section = Persentase komposisi per penampang
(%) D = Kedalaman lubang bor tiap %
komposisi (m) % ore = Nilai persentase komposisi (%)W = Hole width (m)
Untuk menghitung tonase total dari endapan batukapur digunakan persamaan berikut
Q = Q1 + Q2 + Q3 +…Qn
= (V1 x γ) + (V2 x γ) + (V3 x γ) +…+(Vn x γ)
Keterangan :Q = Tonase total endapan batukapur (ton)Q1,Q2,Q3.. .Qn = Tonase Endapan batukapur setiap penampang (ton)V1,V2,V3…Vn = Volume setiap penampang (m3)γ = Densitas
METODE POLIGONMetode poligon ini merupakan metode perhitungan konvensional. Metode ini umum
diterapkan pada endapan-endapan yang relatif homogen dan mempunyai geometri yang sederhana. Kadar pada suatu luasan di dalam poligon ditaksir dengan nilai contoh yang
berada di tengah-tengah poligon, sehingga metode ini sering disebut metode poligon daerah pengaruh (area of influence).
V = V1 + V2 + V3 + …+ Vn = (S1 x t1) + (S2 x t2) + (S3 x t3) + …+ (Sn x tn)
Keterangan :V= Volume total (m3)V1,V2,V3,..Vn = Volume masing-masing blok Poligon (m3)S1,S2,S3,…Sn= Luas daerah pengaruh setiap blok Poligon (m3)T1,T2,T3,…Tn= Tebal endapan setiap blok Poligon (m)
Persamaan Frustum merupakan salah satu persamaan yang juga digunakan untuk mengestimasi volume dari suatu endapan. Persamaan ini digunakan apabila volume endapan mempunyai bentuk seperti kerucut terpancung, seperti yang terlihat pada gambar 3.2 di bawah ini.
PENAMPANG ENDAPAN BERBENTUK KERUCUT TERPANCUNG
FRUSTUM.
Untuk mengestimasi volume cadangan apabila penampang endapan berbentuk kerucut terpancung dapat digunakan persamaan Frustum adalah sebagai berikut :
V = L
Keterangan :S1 , S2 ,S3 , …., Sn = luas setiap penampang (m2).
L = Jarak antar penampang (m)
A1 + 4 A2 + A3
V = --------------------------------- h
6
Dimana A, A2 dan A3 adalah daerah di tiga rencana berturut-turut dan uniformaly spasi atau bagian dan h adalah jarak antara dan daerah.