bahan kuliah kd bab v-2 iklim

29
4. KLASIFIKASI IKLIM DI INDONESIA a. Mohr (1933) Menurut Mohr, Koppen kurang berlaku di Indonesia terutama tentang hujan. Mohr mencoba presipitasi dan evaporasi sebagai indikasi khusus daerah tropika. Berdasarkan penelitian tanah, Mohr membedakan 3 tingkat kebasahan untuk berbagai bulan dalam satu tahun. Bulan Basah CH ≥ 100 mm CH > Ev Bulan Lembab CH 60 ≤ CH ≤ 100 mm CH = Ev Bulan Kering CH < 60 mm CH < Ev

Upload: muhammadabeng

Post on 14-Jul-2016

23 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

klimatologi

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

4. KLASIFIKASI IKLIM DI INDONESIAa. Mohr (1933)

Menurut Mohr, Koppen kurang berlaku di Indonesia terutama tentang hujan.

Mohr mencoba presipitasi dan evaporasi sebagai indikasi khusus daerah tropika.

Berdasarkan penelitian tanah, Mohr membedakan 3 tingkat kebasahan untuk berbagai bulan dalam satu tahun.

Bulan Basah CH ≥ 100 mm CH > EvBulan Lembab CH 60 ≤ CH ≤ 100 mm CH = Ev

Bulan Kering CH < 60 mm CH < Ev

Page 2: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

Golongan Daerah Jumlah BKering

I Basah 0

II Agak Basah 1 - 2

III Agak Kering 3 – 4

IV Kering 5 – 6

V Sangat Kering > 6

Mohr membagi 5 golongan iklim yaitu

Untuk mencari bulan basah dan kering Mohr menggunakan rerata curah hujan masing-masing bulan selama beberapa tahun.

Jan – Bb, Feb – Bb, Maret – Bb, Agust – BK.

Page 3: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

Data curah hujan diperoleh dari tahun 1921 – 1940 dengan menghilangkan data yang kurang dari 10 tahun.

BK – CH < 60mm

BL – CH 60 – 100mm

BB – CH > 100mm

Sebagai dasar penggolongan iklim 2 orang ini menggunakan suatu rasio Q = ∑ Rerata BKering

∑ Rerata BBasah

Dasar sama seperti Mohr yaitu : BB dan BK, hanya cara mencarinya yang berbeda, dengan menghitung BB dan BK untuk masing-masing tahun.

b. Schmidt & Ferguson (1951)

Page 4: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

a = berisi antara 0 - 8

1211109876543210 A1

B2

C 3

D4

E5

F6

7

8 G9

H

10

11

12 Lbk

sk

k

ak

s

ab

b

sb

Page 5: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

Schmidt & Ferguson, membagi iklim di Indonesia : 8 tipe (A – H)

A 0 ≤ Q < 0.143 Sangat basah

B 0.143 ≤ Q < 0.333 Basah

C 0.333 ≤ Q < 0.60 Agak basah

D 0.60 ≤ Q < 1.00 Sedang

E 1.0 ≤ Q < 1.67 Agak kering

F 1.67 ≤ Q < 3.00 Kering

G 3.00 ≤ Q < 7.00 Sangat kering

H 7.00 ≤ Q Luar biasa kering

Makin kecil Q makin basah

Garis batas tipe iklim pada Q = 1.5 a

12 – 1.5 a

a : Nilai dari 1 - 7

Page 6: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

c. Klasifikasi Oldeman

-Oldeman, L.R. An Agroclimatic Map of Java 1975

- Oldeman, L.R. An Agroklimatic Map of Sulawesi 1977

- Oldeman, L.R. An Agroklimatic Map of Sumatera 1979

- 1980Expert LP 3 = Lembaga Pusat Penelitian Pertanian, Bogor

Faktor utama di bidang pertanian daerah tropika adalah ketersediaan lengas untuk evapotranspirasi dari tanaman, curah hujan adalah faktor iklim dengan prioritas tinggi.

Dari perhitungan Oldeman diperoleh hasil

- Padi Sawah memerlukan : 213 mm/bln

- Tanaman lahan kering memerlukan : 120 mm/bln

Page 7: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

Contoh : C2 (Lihat skema Iklim Oldeman)

Berarti :

Masa pertumbuhan 9 – 10 bulan

Periode Basah 5 – 6 bulan

Periode kering 2 – 3 bln

Bulan CH (mm/bln)

Bulan Basah ≥ 200

Bulan Lembab 100 - 200

Bulan kering ≤ 100

Page 8: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

Skema Oldeman sbb : 12

D4E4C4B3

A2

A1

C3

D3

E3

B2C2

D2

E2

B1C1

D1E1

0

12

3

4

5

11

7

6

8

12

9

10

0

1

2

3

45

11

7

6

8

9

10

0 1 2 3 4 5 1176 8 129 10

B3

Page 9: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim
Page 10: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

5. FENOLOGI1. Sejarah Fenologi

Orang-orang jawa di pedesaan akan mengatakan bahwa suatu saat adalah musim berbunga turi (Sesbania glandiflora) atau pohon randu (Ceiba petranda) tanpa melihat dimana pohon tadi tumbuh. Mereka dapat mengatakan demikian hanya dengan kebiasaan bahwa kalau awal musim kemarau atau tengah musim kemarau dirinya merasa kedinginan (bediding-Jawa) . Bediding yang pertama dalam musim kemarau bertepatan dengan musim berbunga turi, sedang pada bediding kedua bertepatan dengan berbunga pohon randu. Disamping itu mereka akan segera berkata musim hujan akan berakhir jika mereka mendengar tonggeret (garengpung) berbunyi nyaring. Mereka tidak pernah menghubungkan berbunyinya tonggeret dengan unsur cuaca lain selain curah hujan.

Page 11: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

Di beberapa wilayah pedesaan petani tidak berani menanam jagung pada awal musim hujan jika laron sudah keluar dari tanah. Orang Dayak di Kalimantan akan mulai mebersihkan belukar atau lahan pertaniannya jika sudah melihat buaya mulai turun ke sungai. Orang Timor tahu bahwa hujan sudah dekat jika burung Kalton mulai berbunyi. Burung itu menurut cerita tidak dapat hidup jika turun ke tanah. Mempelajari hubungan antara peristiwa periodik pada makhluk dengan keadaan cuaca ini disebut Fenologi. Kebiasaan masyarakat desa seperti itu sampai sekarang masih juga ditemukan. Namun demikian hubungan kuantitatif antara peristiwa-peristiwa tersebut belum ada penelitian yang mendalam. Pada tahun 1855, Sri Susuhunan Paku Buwono VII dari kerajaan Surakarta mulai mengenalkan Kalender Pranata Mangsa yang merupakan kalender Surya. Menurut kalender Pranata Mangsa selama satu tahun dibagi menjadi 12 mangsa dengan umur yang berbeda-beda. Masing-masing mangsa didiskripsikan sesuai dengan gejala-gejala alam yang ada termasuk fenologi baik fenologi tanaman maupun fenologi hewan.

Page 12: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

Mangsa ke 1;Masa ini ditandai dengan menetasnya telur beberapa

serangga spt belalang, jengkerik dan gangsir. Pepohonan tertentu daunnya mulai berjatuhan (gugur). Tanah retak karena kurang air, kerbau, kuda dan sapi kelihatan letih dan malas bekerja, ikan-ikan sungai masuk ke dalam liang. Pepohonan yang berbunga : jambu air, jambu monyet, durian, kedondong, kapulasan, manggis, nangka, rambutan, srikoyo, cerme, cempedak. Pepohonan yang berbuah :asam ,buah nona, besaran, jeruk keprok, nenas, rukem. Kalau disesuaikan dengan tahun masehi mangsa ke 1 berlangsung tgl 22 Juni – 2 Agustus.

Mangsa ke 2 :Pohon-pohon yang daunnya gugur mulai berdaun lagi

dan segera berbunga. Telur ular menetas.

2. Diskripsi Pranatamangsa

Page 13: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

Biji yang ditanam mulai berkecambah. Tanaman palawija menunjukkan kekurangan air. Pepohonan yang berbunga : Jambu air, Jambu monyet, durian kedondong, kapulasan, manggis, lengkeng, nangka, rambutan,salak,srikaya, cerme, cempedak. Pepohonan yang berbuah : asam, buah nona, besaran, jeruk keprok, jeruk siam, sawo kecik, dan anggur. Mangsa ini berlangsung kira-kira tgl 2 – 25 Agustus.

Mangsa ke 3 :

Pepohonan daunnya mulai lebat, rupanya hijau, palawija panen. Bambu, gadung, temu dan kunyit mulai semi dan bertunas. Pepohonan yang berbunga : asam, rambutan, salak, leci, manggis. Pepohonan yang berbuah : anggur, asam, buah nona, jambu dersono, srikoyo dan cempedak. Mangsa ini bertepatan dengan tgl 25 Agustus – 18 September.

Page 14: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

Mangsa ke 4 :

Pohon kapuk panen buah, burung pipit dan burung manyar membuat sarang, binatang berkaki empat mencari pasangan. Ikan mulai keluar dari persembunyiannya. Pepohonan yang berbunga : asam, rambutan, salak, leci, manggis. Pepohonan yang berbuah : anggur,duwet, gowok, kapulasan, mangga, nangka. Mangsa ini bertepatan dengan tgl 18 September – 13 Oktober.

Mangsa ke 5 :

Mulai banyak turun hujan, pohon asam berdaun muda. Kunyit dan gadung berbunga. Pepohonan yang berbuah : anggur, duwet, gowok, kapulasan, mangga, durian, cempedak, cerme. Masa ini berlangsung tgl 13 Oktober – 9 Nopember.

Page 15: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

Mangsa ke 6 :

Mangga, durian dan lain-lain buahnya sudah masak semua. Binatang lipas air sudah banyak kelihatan. Pepohonan yang berbunga : gondorio, kesemek. Mangsa ini bertepatan dengan tgl 9 Nopember – 22 Desember.

Mangsa ke 7 :

Hujan turun terus-menerus. Sumber air besar dan sering terjadi banjir. Padi mulai ditanam. Pepohonan yang berbunga : duku, gayam. Pepohonan yang berbuah : durian, jeruk manis, gondorio, kapulasan, kedondong, lengkeng, kepundung, manggis,m rambutan, dan salak. Mangsa ini bertepatan dengan tgl 22 Desember – 3 Februari.

Mangsa ke 8:

Hujan jarang terjadi dan banyak guntur. Tanaman padi mulai berbuah dan tonggeret mulai muncul. Pepohonan yang berbunga : gayam, kepel.

Page 16: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

Pepohonan yang berbuah : alpokat, jeruk nipis, kepundung, kedondong, lengkeng, leci, manggis, salak, wuni. Mangsa ini bertepatan dengan Tgl 3 Februari – 1 Maret.

Mangsa ke 9 :

Binatang tonggeret keluar di pepohonan. Padi berbuah. Pepohonan yang berbunga : alpokat, jeruk nipis, duku, kepundung, kedondong, leci, salak dan wuni. Mangsa ini bertepatan dengan tgl 1 Maret – 26 Maret.

Mangsa ke 10 :

Burung-burung berbunyi riang, mulai membuat sarang, padi tua. Pepohonan yang berbunga : sarangan. Pepohonan yang berbuah : alpokat, jeruk nipis, duku dan salak. Mangsa ini bertepatan dengan tgl 26 Maret – 19 April.

Page 17: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

Mangsa ke 11 :

Burung-burung sedang mengerami telurnya. Tanaman yang berumbi sudah berbuah. Pepohonan yang berbunga : anggur, ketapang dan sarangan. Pepohonan yang berbuah : duku, jeruk nipis, jeruk keprok, jeruk besar dan salak. Mangsa ini bertepatan dengan tgl 19 April – 12 Mei.

Mangsa ke 12 :

Padi telah habis dipanen, daun pepohonan mulai berguguran. Pepohonan yang berbunga : anggur, besaran, jambu dersono, kapulasan, dan srikoyo. Pepohonan yang berbuah : jeruk manis, jeruk keprok, jeruk besar, gayam, kepel dan kesemek. Mangsa ini bertepatan dengan tgl 12 Mei – 22 Juni.

Page 18: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

Bulan Mongso Keadaan Alam22 Des - 2 Feb Kapitu Banyak hujan3 Feb - 28/29 Feb Kawolu

Jarang Hujan1 Mar - 25 Mar Kasongo26 Mar - 18 Apr Kasadasa

Mareng19 Apr - 11 Mei Desta12 Mei - 21 Jun Sadha

Kemarau22 Jun - 1 Ags Kasa2 Ags - 24 Ags Karo25 Ags - 17 Sep Ketiga18 Sep - 12 Okt Kapat Hujan mulai turun13 Okt - 8 Nov Kalima

Penghujan9 Nov - 21 Des Kanem

Page 19: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

Bulan Mongso Keadaan Alam Estimasi 2006-2007 Estimasi 2007-2008 Estimasi 2008-2009 Estimasi 2009-2010 Estimasi 2010-2011

22 Des - 2 Feb Kapitu Banyak hujan

22 Des - 12 Mar (0,6) 22 Des - 16 Mar (0,6) 22 Des - 25 Feb (0,5) 22 Des - 6 Mar (0,6) 22 Des - 20 Feb (0,5)

3 Feb - 28/29 Feb Kawolu

Jarang Hujan

1 Mar - 25 Mar Kasongo 13 - 20 Mar (0,4) 17 - 29 Mar (0,4) 26 Feb - 28 Mar (0,4)

7 Mar - 15 Apr (0,4) 21 Feb – 2 Apr (0,4)

26 Mar - 18 Apr Kasadasa

Mareng 21 Mar -14 Mei (0,3)

30 Mar - 20 Apr (0,3)

29 Mar - 5 Mei (0,3)

19 Apr - 11 Mei Desta

21 Apr – 20 Okt (0,2)

16 Apr - 25 Agt (0,3)

3 Apr - 5 Mei (0,3)

12 Mei - 21 Jun Sadha

Kemarau

15 Mei - 30 Okt (0,2) 6 Mei -23 Okt (0,2) 6 Mei - 28 Okt (0,2)

22 Jun - 1 Ags Kasa

2 Ags - 24 Ags Karo

25 Ags - 17 Sep Ketiga

18 Sep - 12 Okt Kapat Hujan mulai turun

29 Sep - 8 Nov (0,4)

13 Okt - 8 Nov Kalima

Penghujan

31 Okt - 5 Nov (0,4) 21 Okt – 8 Nov (0,4) 24 Okt - 17 Nov (0,4) 29 Okt - 5 Nov (0,4)

9 Nov - 21 Des Kanem 6 Nov - 21 Des (0,5) 9 Nov - 21 Des (0,5) 18 Nov - 21 Des (0,5) 9 Nov - 21 Des (0,5) 6 Nov - 21 Des (0,5)

Page 20: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

a. Tebu (Saccarum spp.)Waktu masak bervariasi antara 1- 2 tahun, tergantung

varietas. Indeks luas daun pada stadium perkembangan maksimum daun berkisar antara 8-12 atau lebih, termasuk tinggi untuk golongan rumput-rumputan. Setelah pertunasan, pembentukan anakan berakhir 4-8 bulan tergantung iklim dan sangat sensitif terhadap cahaya. Cahaya merupakan unsur penting, karena tebu masuk tanaman hari pendek dan pembungaan mengurangi hasil gula dan pertumbuhan tebu. Daerah dingin di lintang besar tebu beranak sedikit, temperatur yang rendah cenderung mengurangi anakan.

3. Fenologi Beberapa Tanaman

Page 21: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

Lokasi

Prot

as (K

u/Ha

)

21

800

700

600

500

400

300

200

100

0

Individual Value Plot of Protas (Ku/ Ha) vs Lokasi

Page 22: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

Bln Tanam

Prot

as (K

u/Ha

)

12111098765

800

700

600

500

400

300

200

100

0

Individual Value Plot of Protas (Ku/ Ha) vs Bln Tanam

Page 23: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

b. Padi (Oryza sativa)Pertumbuhan padi dapat dibagi menjadi beberapa fase :

1) Fase vegetatif :

Dari tanam sampai terbentuknya anakan maksimum.

2) Fase vegetatif antara :

Fase dapat bervariasi, dapat panjang atau pendek bahkan negatif, karena permulaan pembungaan dapat terjadi pada waktu sebelumnya atau yang mendahului.

3) Fase reproduktif : permulaan pembentukan bulir dan bulir keluar dari pelepah daun bendera. Menjelang kemunculannya bulir nampak sebagai silinder yang memanjang yang dibungkus oleh pelepah daun. Dalam fase ini tanaman sangat sensitif terhadap stres lingkungan.

4) Fase pemasakan : pertumbuhan bulir, pertumbuhan biji dan terjadi pemasakan.

Page 24: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

Hasil biji merupakan akumulasi hasil asimilasi yang terjadi sejak permulaan fase reproduksi. Ada perbedaan antara indica dan japonica. Untuk indica pembentukan anakan dapat pada awal dan akumulasi karbohidrat tidak terjadi sampai akhir fase vegetatif dan fase permulaan pembentukan bunga. Untuk japonica dengan laju pembentukan anakan yang lambat akumulasi karbohidrat terjadi lebih awal, tetapi jumlahnya lebih kecil pada saat permulaan pembentukan bunga. Sebagian besar biji dibentuk dari asimilasi akhir yang terjadi setelah permulaan pembungaan.

Fotoperiodisitas mempengaruhi panjang fase vegetatif antara sehingga akibatnya mempengaruhi waktu pemasakan dan juga hasil. Varietas yang fotosensitif adalah tanaman hari pendek yang berarti hari-hari pendek mempengaruhi periode pemasakan. Untuk varietas ekuator sensitif terhadap fotoperiode yang kecil.

Page 25: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

c. Kopi (Coffea spp.)Kebanyakan varietas kopi termasuk tanaman hari pendek, tetapi di ekuator umumnya tidak memperlihatkan peka fotoperiodisitas oleh karena panjang hari kritikal lebih kurang 13 jam. Di lintang besar permulaan berbunga sering bertepatan dengan musim hari pendek. Adanya keadaan kering musiman atau musim dingin diperlukan untuk pembentukan kuncup bunga kopi. Umumnya kopi robusta mulai berbunga pada umur2,5-3 tahun, dan arabika 3-4 tahun. Di wilayah yang mempunyai 1 iklim kering hanya satu kali berbunga dan berbuah dan ini dinyatakan baik untuk tanaman kopi. Di wilayah yang ada dua musim hujan dan kemarau ada dua kali pembungaan dan berbuah. Dari berbunga sampai berbuah masak memerlukan waktu 8—11 bln. Permulaaan pembentukan bunga terjadi selama musim kering, kuncup bunga tetap tak berubah sampai ada hujan.Salter dan Goode membuat ringkasan sbb. :-Iklim dingin dan lembab : pertumbuhan subur, berbunga

pada cabang tua dan tidak ada bunga pada cabang muda.

Page 26: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

- Iklim lebih kering dan lebih panas : pertumbuhan moderat, pembungaan terjadi baik pada cabang yang tua maupun muda.

- Iklim yang panas dan kering : pertumbuhan jelek tidak ada daun pada cabang tua, berbunga hanya pada cabang yang muda.,- Panas dan cukup air : Pertumbuhan sangat subur dan berbunga cukup banyak.

d. Kakao (Theobroma cacao)

Pertumbuhan dan hasil Kakao sangat berhubungan dengan lingkungan, terutama naungan dan cahaya. Himme dan Petit telah mempelajari pertumbuhan dan perkembangan Kakao dengan perbedaan pencahayaan 5 – 100 %.

Page 27: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

Laju Asimilasi dengan anggapan luas daun rerata umur 10-20 bln.

No. Pencahayaan Asimilasi neto(g/dm2/mg)1. 5 % 0,0252. 25 % 0,0403. 50 % 0,0394. 75 % 0,0505. 100 % 0,044

Adanya pengurangan pertumbuhan pada pencahayaan > 75 % ditandai dengan menurunnya laju asimilasi, naungan lebih dari 25 % menurangi pertumbuhan. Kakao yang sudah dewasa dengan pemupukan dan hasil secara potensial lebih tinggi tanpa naungan.

Page 28: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

Umumnya Kakao berhasil baik jika ada periode kering pendek. Di wilayah iklim seragam sepanjang tahun agihan produksi buah relatif seragam. Tetapi di negara dengan musim kering dan basah tegas buah utama dihasilkan pada musim hujan.

e. Teh (Camellia sinensis)

Tunas dan produksi daun teh memperlihatkan perioidisitas yang lebih ditentukan oleh jenis dan tidak berhubungan dengan iklim. Pada waktu dorman kuncup terakhir berkembang lambat dan menghasilkan daun-daun lebih kecil. Kuncup yang muncul setelah dorman berkembang dengan daun normal dengan ruas yang panjang dan kemudian terjadi variasi hasil dengan periode semi cepat dan dorman. Periodisitas ini ternyata juga berhubungan dengan pasokan nutrien. Jika kekurangan N akan dihasilkan daun-daun yang kecil.

Page 29: Bahan Kuliah KD BAB v-2 Iklim

f. Karet (Hevea brasiliensis)

Karet berbunga tidak teratur, atau kadang-kadang hanya musim tertentu. Untuk wilayah yang keadaan selalu lembab sepanjang tahun, karet berbunga sepanjang tahun. Laju pertumbuhan setelah berumur 4 tahun biasanya mengalami penurunan. Pertumbuhan bibit menunjukkan bahwa kecepatan perkecambahan berkorelasi positif dengan laju pertumbuhan berikutnya, demikian juga dengan tinggi tanaman, luas daun dan diameter batang. Jika terjadi periode kering, terjadi pengguguran daun dan hasil lateks turun tajam. Namun demikian penurunan lateks ini sebenarnya adalah kekurangan air pada saat rontoknya daun tersebut. Kalau di suatu wilayah terjadi dua kali periode kering maka pengguguran daun juga terjadi dua kali.