bahan osteoartritis
DESCRIPTION
tinjauan pustakaTRANSCRIPT
Osteoartritis (OA, dikenal juga sebagai artritis degeneratif, penyakit degeneratif sendi), adalah
kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung
tulang penyusun sendi.
Pada sendi, suatu jaringan tulang rawan yang biasa disebut dengan nama kartilago biasanya
menutup ujung-ujung tulang penyusun sendi. Suatu lapisan cairan yang disebutcairan sinovial terletak
di antara tulang-tulang tersebut dan bertindak sebagai bahanpelumas yang mencegah ujung-ujung
tulang tersebut bergesekan dan saling mengikis satu sama lain.
Pada kondisi kekurangan cairan sinovial lapisan kartilago yang menutup ujung tulang akan
bergesekan satu sama lain. Gesekan tersebut akan membuat lapisan tersebut semakin tipis dan pada
akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Penyebab
2 Pengobatan
o 2.1 Osteoartritis derajat ringan (stadium 1 dan 2)
o 2.2 Osteoartritis derajat berat (stadium 3 dan 4)
3 Pencegahan
o 3.1 Glukosamin
o 3.2 Kondroitin
4 Pranala luar
[sunting]Penyebab
Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri sendi. Masyarakat awam dan bahkan
beberapa dokter (secara keliru) langsung beranggapan karena disebabkan oleh rematik atau asam
urat.Sebagian lagi berpikir akibat osteoporosis. Namun kenyataannya penyebab utamanya nyeri
sendi (khususnya yang dialami oleh yang berusia lebih dari 45 tahun) adalah osteoartritis.
Penyebabosteoartritis bermacam-macam. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan
antara osteoarthritis dengan reaksi alergi,infeksi, dan invasi fungi (mikosis). Riset lain juga
menunjukkan adanya faktor keturunan (genetik) yang terlibat dalam penurunan penyakit ini. Namun
demikian, beberapa faktor risiko terjadinya osteoartritis adalah sebagai berikut:
Wanita berusia lebih dari 45 tahun
Kelebihan berat badan
Aktivitas fisik yang berlebihan, seperti para olahragawan dan pekerja kasar
Menderita kelemahan otot paha
Pernah mengalami patah tulang disekitar sendi yang tidak mendapatkan perawatan yang tepat
[sunting]Pengobatan
Rasa nyeri yang diderita oleh penderita penyakit ini dapat dikurangi dengan berbagai macam cara
seperti pengompresan atau penyuntikan cairan sinovial ke bagian sendi.Pengobatan untuk
pengapuran sendi berbeda beda tergantung stadiumnya.
[sunting]Osteoartritis derajat ringan (stadium 1 dan 2)
terapi non obat terdiri atas:
menurunkan berat badan bagi yang kelebihan berat badan
latihan menguatkan otot paha dan pinggul untuk menjaga kebugaran tubuh
memakai knee brance selama diperlukan
terapi obat terdiri atas:
obat antiradang dan nyeri
suplemen untuk menumbuhkan tulang rawan
obat pelumas sendi yang disuntikkan ke sendi
[sunting]Osteoartritis derajat berat (stadium 3 dan 4)
Pilihan pengobatan terbaik sampai saat ini
adalah operasi penggantian sendi. Operasi penggantian sendi adalah operasi yang dilakukan untuk
mengganti sendi yang dilakukan untuk mengganti sendi yang telah rusak dengan prostesis.
[sunting]Pencegahan
Pencegahan osteoartritis dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan yang
bergizi.Beberapa suplemen makanan juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit ini. Beberapa
suplemen yang umum digunakan antara lain adalah glukosamin dan kondroitin.
[sunting]Glukosamin
Glukosamin adalah molekul gula amino yang biasa terdapat pada kulit krustasea (udang-
udangan), artropoda, dan dinding sel cendawan . Di Indonesia, glukosamin dapat diperoleh dari
langsung dari suplemen makanan komersial atau minuman susu tersuplementasi.
[sunting]Kondroitin
Kondrotin sendiri adalah suplemen makanan yang biasa digunakan bersama glukosamin. Ia
merupakan senyawa rantai gula bercabang yang menyususun tulang rawan. Di
Indonesia, kondroitin dapat diperoleh dari langsung dari suplemen makanan.
http://id.wikipedia.org/wiki/Osteoartritis
Definisi Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah tipe dari arthritis yang disebabkan oleh kerusakan atau penguraian dan
akhirnya kehilangan tulang muda (cartilage) dari satu atau lebih sendi-sendi. Cartilage adalah
senyawa protein yang melayani sebagai "bantal" antara tulang-tulang dari sendi-sendi.
Osteoarthritis juga dikenal sebagaidegenerative arthritis. Diantara lebih dari 100 tipe-tipe yang
berbeda dari kondisi-kondisi arthritis, osteoarthritis adalah yang paling umum, mempengaruhi
lebih dari 20 juta orang-orang di Amerika. Osteoarthritis terjadi lebih sering ketika kita menua.
Sebelum umur 45 tahun, osteoarthritis terjadi lebih sering pada pria-pria. Setelah umur 55 tahun,
ia terjadi lebih sering pada wanita-wanita. Di Amerika, semua ras nampaknya sama dipengaruhi.
Kejadian yang lebih tinggi dari osteoarthritis ada pada populasi Jepang, sementara orang-orang
hitam Afrika Selatan, East Indians, dan China Selatan mempunyai angka-angka yang lebih rendah.
Osteoarthritis umumnya mempengaruhi tangan-tangan, kaki-kaki, tulang belakang (spine), dan
sendi-sendi yang menahan berat yang besar, seperti pinggul-pinggul dan lutut-lutut. Kebanyakan
kasus-kasus dari osteoarthritis mempunyai penyebab yang tidak diketahui dan dirujuk
sebagai osteoarthritis primer. Ketika penyebab dari osteoarthritis diketahui, kondisinya dirujuk
sebagai osteoarthritis sekunder. Osteoarthritis adakalanya disingkat sebagai OA.
Penyebab Osteoarthritis
Osteoarthritis primer kebanyakan dihubungkan pada penuaan. Dengan menua, isi air dari cartilage
meningkat, dan susunan protein dari cartilage degenerasi. Akhirnya, cartilage mulai degenerasi
dengan mengelupas atau membentuk crevasses yang kecil. Pada kasus-kasus yang telah lanjut,
ada kehilangan total dari bantal cartilage antara tulang-tulang dari sendi-sendi. Penggunaan yang
berulangkali dari sendi-sendi yang terpakai dari tahun ke tahun dapat mengiritasi dan meradang
cartilage, menyebabkan nyeri dan pembengkakan sendi. Kehilangan dari bantal cartilage
menyebabkan gesekan antara tulang-tulang, menjurus pada nyeri dan pembatasan dari mobilitas
sendi. Peradangan dari cartilage dapat juga menstimulasi pertumbuhan-pertumbuhan tulang baru
(spurs, juga dirujuk sebagaiosteophytes) yang terbentuk sekitar sendi-sendi. Osteoarthritis
adakalanya dapat berkembang dalam banyak anggota-anggota dari keluarga yang sama,
menyiratkan basis yang diturunkan (genetik) untuk kondisi ini.
Osteoarthritis sekunder disebabkan oleh penyakit atau kondisi lainnya. Kondisi-kondisi yang dapat
menjurus pada osteoarthritis sekunder termasuk kegemukan, trauma atau operasi yang
berulangkali pada struktur-struktur sendi, sendi-sendi abnormal waktu dilahirkan (kelainan-
kelainan congenital), gout, diabetes, dan penyakit-penyakit hormon lain.
Kegemukan menyebabkan osteoarthritis dengan meningkatkan tekanan mekanik pada cartilage.
Nyatanya, setelah penuaan, kegemukan adalah faktor risiko yang paling kuat untuk osteoarthritis
dari lutut-lutut. Perkembangan yang dini dari osteoarthritis dari lutut-lutut diantara atlet-atlet
angkat besi dipercayai adalah sebagaian disebabkan oleh berat badan mereka yang tinggi. Tauma
yang berulangkali pada jaringan-jaringan sendi (ligamen-ligamen, tulang-tulang, dan cartilage)
dipercayai menjurus pada osteoarthritis dini dari lutut-lutut pada pemain-pemain bola. Dengan
menarik, studi-studi baru-baru ini telah tidak menemukan risiko osteoarthritis yang meningkat
pada pelari-pelari jarak jauh.
Endapan-endapan kristal pada cartilage dapat menyebabkan degenerasi cartilage dan
osteoarthritis. Kristal-kristal asam urat menyebabkan arthritis pada gout, sementara kristal-kristal
calcium pyrophosphate menyebabkan arthritis pada pseudogout.
Beberapa orang-orang dilahirkan dengan sendi-sendi yang terbentuk abnormal (kelainan-kelainan
congenital) yang rentan terhadap pemakaian/pengikisan mekanik, menyebabkan degenerasi dan
kehilangan cartilage (tulang rawan) sendi yang dini. Osteoarthritis dari sendi-sendi pinggul
umumnya dihubungkan pada kelainan-kelainan struktural dari sendi-sendi ini yang telah hadir
sejak lahir.
Gangguan-gangguan hormon, seperti diabetes dan penyakit-penyakit hormon pertumbuhan, juga
berhubungan dengan pengikisan cartilage yang dini dan osteoarthritis sekunder.
Gejala-Gejala Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah penyakit dari sendi-sendi. Tidak seperti banyak bentuk-bentuk lain dari
arthritis yang adalah penyakit-penyakit sistemik, sepertirheumatoid arthritis dan systemic
lupus, osteoarthritis tidak mempengaruhi organ-organ lain dari tubuh. Gejala yang paling umum
dari osteoarthritis adalah nyeri pada sendi-sendi yang terpengaruh setelah penggunaan yang
berulang. Nyeri sendi biasanya memburuk di ujung hari. Dapat terjadi pembengkakan, kehangatan,
dan berkeretak dari sendi-sendi yang terpengaruh. Nyeri dan kekakuan dari sendi-sendi dapat juga
terjadi setelah periode-periode yang panjang dari ketidakaktifan, contohnya, duduk dalam teater.
Pada osteoarthritis yang parah, kehilangan bantal cartilage yang komplit menyebabkan gesekan
antara tulang-tulang, menyebabkan nyeri pada saat istirahat atau nyeri dengan gerakan yang
terbatas.
Gejala-gejala dari osteoarthritis bervariasi sangat besar dari pasien ke pasien. Beberapa pasien-
pasien dapat dilemahkan oleh gejala-gejala mereka. Pada sisi lain, yang lain-lain mungkin
mempunyai sangat sedikit gejala-gejala kendati ada degenerasi yang dramatis dari sendi-sendi
yang terlihat pada X-rays. Gejala-gejala juga dapat terjadi sebentar-sebentar. Adalah bukan tidak
umum untuk pasien-pasien dengan osteoarthritis dari sendi-sendi jari tangan dan lutut-lutut untuk
mempunyai interval-interval yang bebas nyeri bertahun-tahun antara gejala-gejala.
Osteoarthritis dari lutut-lutut seringkali dihubungkan dengan berat badan bagian atas yang
berlebihan, dengan kegemukan, atau sejarah luka dan/atau operasi sendi yang berulangkali.
Degenerasi cartilage dari sendi-sendi lutut yang progresif dapat menjurus pada kelainan bentuk
(deformity) dan lengkungan keluar dari lutut-lutut yang dirujuk sebagai "bowlegged". Pasien-pasien
dengan osteoarthritis dari sendi-sendi yang menahan berat (seperti lutut-lutut) dapat
mengembangkan pincang. Pincang dapat memburuk ketika lebih banyak cartilage degenerasi.
Pada beberapa pasien-pasien, nyeri, pincang, dan disfungsi sendi mungkin tidak merespon pada
obat-obat atau tindakan-tindakan konservatif lainnya. Oleh karennya, osteoarthritis yang parah
dari lutut-lutut adalah satu dari sebab-sebab yang paling umum untuk prosedur-prosedur operasi
penggantian lutut yang total di Amerika.
Osteoarthritis dari cervical spine atau lumbar spine menyebabkan nyeri di leher atau punggung
bagian bawah. Bony spurs (spur-spur yang bertulang), disebutosteophytes, yang terbentuk
sepanjang arthritic spine dapat mengiritasi syaraf-syaraf tulang belakang (spinal nerves),
menyebabkan nyeri yang parah, kekebasan, dan kesemutan dari bagian-bagian tubuh yang
terpengaruh.
Osteoarthritis menyebabkan pembentukan dari pembesaran-pembesaran yang keras dan
bertulang dari sendi-sendi kecil jari-jari tangan. Pembesaran bertulang yang klasik dari sendi-sendi
kecil pada ujung dari jari-jari tangan disebutHeberden's node, dinamakan menurut dokter Inggris
yang sangat terkenal. Kelainan bentuk yang bertulang adalah akibat dari spur-spur bertulang dari
osteoarthritis pada sendi itu. Tombol bertulang (node) umum lainnya terjadi pada sendi tengah
dari jari-jari tangan pada banyak pasien-pasien dengan osteoarthritis dan disebut Bouchard's
node. Dr. Bouchard adalah dokter Perancis yang terkenal yang juga mempelajari pasien-pasien
arthritis pada akhir tahun-tahun 1800. Heberden's dan Bouchard's nodes mungkin tidak
menyakitkan, namun mereka sering dihubungkan dengan pembatasan gerakan dari sendi.
Penampakan-penampakan yang karakteristik dari nodul-nodul jari tangan ini dapat bermanfaat
dalam mendiagnosa osteoarthritis. Osteoarthritis dari sendi pada dasar dari jempol kaki menjurus
pada pembentukan bunion (pembengkakan ibu jari). Osteoarthritis dari jari-jari tangan dan jari-jari
kaki mungkin mempunyai basis genetik dan dapat ditemukan dalam jumlah yang banyak dari
anggota-anggota wanita dari beberapa keluarga-keluarga.
Mendiagnosa Osteoarthritis
Tidak ada tes darah untuk diagnosis dari osteoarthritis. Tes-tes darah dilakukan untuk
menyampingkan penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan osteoarthritis sekunder, serta untuk
menyampingkan kondisi-kondisi arthritis lain yang dapat meniru osteoarthritis.
X-rays dari sendi-sendi yang terpengaruh dapat menyarankan osteoarthritis. Penemuan-penemuan
X-ray yang umum dari osteoarthritis termasuk kehilangan cartilage (tulang rawan) sendi,
penyempitan dari ruang sendi antara tulang-tulang yang berdekatan, dan pembentukan bone spur
(tulang spur). Pengujian X-ray sederhana dapat sangat bermanfaat untuk menyampingkan
penyebab-penyebab lain dari nyeri pada sendi tertentu serta membantu dalam membuat
keputusan kapan intervensi operasi harus dipertimbangkan.
Arthrocentesis sering dilakukan di ruang praktek dokter. Selama arthrocentesis, jarum yang steril
digunakan untuk mengeluarkan cairan sendi untuk analisa. Analisa cairan sendi bermanfaat dalam
menyampingkan gout, infeksi, dan penyebab-penyebab lain dari arthritis. Pengeluaran cairan
sendi dan suntikan dari corticosteroids kedalam sendi-sendi selama arthrocentesis dapat
membantu membebaskan nyeri, pembengkakan, dan peradangan.
Arthroscopy adalah teknik operasi dengan mana dokter memasukan tabung penglihat kedalam
ruang sendi. Kelainan-kelainan dari dan kerusakan pada cartilage dan ligamen-ligamen dapat
dideteksi dan adakalanya diperbaiki melaluiarthroscope. Jika berhasil, pasien-pasien dapat
sembuh dari operasi arthroscopic jauh lebih cepat daripada operasi sendi terbuka.
Akhirnya, analisa yang hati-hati dari lokasi, durasi, dan karakter dari gejala-gejala sendi dan
penampakan dari sendi-sendi membantu dokter dalam mendiagnosa osteoarthritis. Pembesaran
bertulang dari sendi-sendi dari pembentukan-pembentukan spur adalah karakteristik dari
osteoarthritis. Oleh karenanya, kehadiran dari Heberden's nodes, Bouchard's nodes, dan bunions
(pembengkakan ibu jari) dari kaik-kaki dapat mengindikasikan pada dokter diagnosis dari
osteoarthritis.
Perawatan Untuk Osteoarthritis
Kecuali dari pengurangan berat badan dan menghindari aktivitas-aktivitas yang mengerahkan
tekanan yang berlebihan pada cartilage sendi, tidak ada perawatan spesifik untuk menahan
degenerasi cartilage atau untuk memperbaiki kerusakan cartilage pada osteoarthritis. Tujuan dari
perawatan pada osteoarthritis adalah untuk mengurangi nyeri dan peradangan sendi sambil
memperbaiki dan memelihara fungsi sendi. Beberapa pasien-pasien dengan osteoarthritis
mempunyai nyeri yang minimal atau tidak ada nyeri dan mungkin tidak memerlukan perawatan.
Yang lain-lain mungkin mendapat manfaat dari tindakan-tindakan konservatif seperti istirahat,
latihan, pengontrolan diet dengan pengurangan berat badan, terapi fisik dan pekerjaan, dan alat-
alat pendukung mekanik. Tindakan-tindakan ini adalah terutama penting ketika sendi-sendi besar
yang menahan berat terlibat, seperti pinggul-pinggul atau lutut-lutut. Faktanya, bahkan
pengurangan berat badan yang sedang dapat membantu mengurangi gejala-gejala osteoarthritis
dari sendi-sendi besar, seperti lutut-lutut dan pinggul-pinggul. Obat-obat digunakan untuk
melengkapi tindakan-tindakan fisik yang digambarkan diatas. Obat mungkin digunakan secara
topikal (obat luar), diminum secara oral (mulut), atau disuntikan kedalam sendi-sendi untuk
mengurangi peradangan dan nyeri sendi. Jika tindakan-tindakan konservatif gagal untuk
mengontrol nyeri dan memperbaiki fungsi sendi, operasi dapat dipertimbangkan.
Mengistirahatkan sendi-sendi yang luka mengurangi tekanan pada sendi-sendi dan membebaskan
nyeri dan bengkak. Pasien-pasien diminta hanya untuk mengurangi intensitas dan/atau frekwensi
dari aktivitas-aktivitas yang secara konsisten menyebabkan nyeri sendi.
Latihan biasanya tidak memperburuk osteoarthritis jika dilakukan pada tingkat-tingkat yang tidak
menyebabkan nyeri seni. Latihan bermanfaat pada osteoarthritis dalam beberapa cara-cara.
Pertama, ia menguatkan dukungan otot sekitar sendi-sendi. Ia juga mencegah sendi-sendi dari
"membeku" dan memperbaiki dan memelihara mobilitas sendi. Akhirnya, ia membantu dengan
pengurangan berat badan dan memajukan daya tahan. Mengaplikasikan panas lokal sebelum dan
bungkusan-bungkusan dingin setelah latihan dapat membantu membebaskan nyeri dan
peradangan. Berenang terutama cocok sekali untuk pasien-pasien dengan osteoarthritis karena ia
mengizinkan pasien-pasien untuk latihan dengan tekanan benturan yang minimal pada sendi-
sendi. Latihan-latihan populer lain termasuk jalan kaki, bersepeda stasioner, dan latihan beban
ringan.
Ahli-ahli terapi fisik dapat menyediakan alat-alat pendukung, seperti splints (kayu untuk membadut
tangan patah), tongkat-tongkat dari rotan, alat-alat pembantu berjalan, dan penyangga-penyangga
atau penopang-penopang (braces). Alat-alat ini dapat berguna dalam mengurangi tekanan pada
sendi-sendi. Ahli-ahli terapi pekerjaan dapat menilai permintaan-permintaan dari aktivitas-aktivitas
harian dan menyaranlan alat-alat tambahan yang mungkin membantu pasien-pasien pada saat
bekerja atau di rumah. Finger splints can support individual joints of the fingers. Paraffin wax dips,
warm water soaks, and nighttime cotton gloves can help ease hand symptoms. Spine symptoms
can improve with a neck collar, lumbar corset, or a firm mattress, depending on what areas are
involved.
Pada banyak pasien-pasien dengan osteoarthritis, pembebas-pembebas nyeri yang ringan
seperti aspirin dan acetaminophen (Tylenol) mungkin adalah perawatan yang mencukupi.
Studi-studi telah menunjukan bahwa acetaminophen yang diberikan dalam dosis-dosis yang cukup
seringkali dapat menjadi sama efektifnya seperti meresepkan obat-obat anti peradangan dalam
membebaskan nyeri pada osteoarthritis dari lutut-lutut. Karena acetaminophen mempunyai lebih
sedikit efek-efek sampingan pencernaan daripada NSAIDS, terutama diantara pasien-pasien agak
tua, acetaminophen umumnya adalah obat awal yang lebih disukai yang diberikan pada pasien-
pasien dengan osteoarthritis. Obat yang untuk mengendurkan otot-otot dalam spasme mungkin
juga diberikan sementara. Cream-cream ntuk membebaskan nyeri yang diaplikasikan pada kulit
diatas sendi-sendi dapat menyediakan pembebasan dari nyeri arthritis yang minor. Contoh-contoh
termasuk capsaicin (Arthricare, Zostrix), salycin (Aspercreme), methyl salicylate(Ben-
Gay, Icy Hot), dan menthol (Flexall).
Perawatan-perawatan baru termasuk lotion anti peradangan, diclofenac (Voltaren Gel)
dan diclofenac patch (Flector Patch), yang digunakan untuk pembebasan dari nyeri
osteoarthritis.
Nonsteroidal antiinflammatory drugs (NSAIDs) adalah obat-obat yang digunakan untuk mengurangi
nyeri dan peradangan pada sendi-sendi. Contoh-contoh dari NSAIDs termasuk aspirin
(Ecotrin), ibuprofen (Motrin), nabumetone (Relafen), dan naproxen (Naprosyn).
Adakalanya adalah mungkin untuk menggunakan NSAIDs untuk sementara dan kemudian
menghentikan mereka untuk periode-periode waktu tanpa gejala-gejala yang kambuh, dengan
demikian mengurangi risiko-risiko efek sampingan.
Efek-efek sampingan yang paling umum dari NSAIDs termasuk kesusahan pencernaan, seperti
gangguan lambung, diare, borok-borok (ulcers) dan bahkan perdarahan. Risiko dari ini dan efek-
efek sampingan lain meningkat pada orang-orang agak tua. NSAIDs yang lebih baru yang
disebut COX-2 inhibitors telah didisain yang mempunyai lebih sedikit keracunan pada lambung
dan usus-usus besar. Karena gejala-gejala osteoarthritis bervariasi dan dapat menjadi sebentar-
sebentar, obat-obat ini mungkin diberikan hanya ketika nyeri-nyeri sendi terjadi atau sebelum
aktivitas-aktivitas yang secara tradisi telah mengakibatkan gejala-gejala.
Beberapa studi-studi, namun tidak semuanya, telah menyarankan bahwa perawatan alternatif
dengan suplemen-suplemen makanan glucosamine dan chondroitin dapat membebaskan
gejala-gejala nyeri dan kekakuan untuk beberapa orang-orang dengan osteoarthritis. Suplemen-
suplemen ini tersedia di Apothek-apothek dan toko-toko makanan sehat tanpa resep, meskipun
belum ada kepastian tentang kemurnian dari produk-produk atau dosis dari ramuan-ramuan aktif
karena mereka tidak dimonitor oleh FDA. The National Institutes of Health sedang mempelajari
glucosamine dan chondroitin dalam perawatan osteoarthritis. Penelitian awal mereka menunjukan
hanya manfaat yang kecil (minor) dalam membebaskan nyeri untuk mereka yang dengan
osteoarthritis yang paling parah. Studi-studi lebih jauh, diharapkan, akan menjernihkan banyak hal-
hal yang menyangkut pendosisan, keamanan, dan keefektifan dari produk-produk ini untuk
osteoarthritis. Pasien-pasien yang memakai (meminum) obat-obat pengencer darah harus hati-hati
ketika memakai chondroitin karena ia dapat meningkatkan pengenceran darah dan menyebabkan
perdarahan yang berlebihan. Suplemen-suplemen minyak ikan (Fish-oil) telah ditunjukan
mempunyai beberapa sifat-sifat anti peradangan, dan meningkatkan pemasukan diet ikan
dan/atau meminum kapsul-kapsul minyak ikan (kapsul-kapsul omega-3) dapat adakalanya
mengurangi peradangan dari arthritis.
Sementara cortisone oral umumnya tidak digunakan dalam merawat osteoarthritis, ketika
disuntikan secara langsung kedalam sendi-sendi yang meradang, ia dapat secara cepat
mengurangi nyeri dan memulihkan fungsi. Karena suntikan-suntikan cortisone yang berulangkali
dapat membahayakan jaringan-jaringan dan tulang-tulang, mereka dicadangkan untuk pasien-
pasien dengan gejala-gejala yang lebih jelas.
Untuk nyeri yang gigih dari osteoarthritis lutut yang parah yang tidak merespon pada pengurangan
berat badan, latihan, atau obat-obat, rangkaian suntikan-suntikan dari hyaluronic acid (Synvisc,
Hyalgan) kedalam sendi dapat adakalanya berguna, terutama jika operasi tidak sedang
dipertimbangkan. Produ-produk ini tampaknya bekerja dengan untuk sementara waktu
memulihkan kekentalan dari cairan sendi, mengizinkan pelumasan sendi dan kemampuan
benturan yang lebih baik, dan mungkin dengan mempengaruhui secara langsung penerima-
penerima (receptors) nyeri.
Operasi umumnya dicadangkan untuk pasien-pasien dengan osteoarthritis yang terutama parah
dan tidak merespon pada perawatan-perawatan konservatif.Arthroscopy, didiskusikan diatas,
dapat bermanfaat ketika robekan-robekan cartilage dicurigai. Osteotomy adalah prosedur
pengeluaran tulang yang dapat membantu meluruskan kembali beberapa dari keadaan cacat
(deformity) pada pasien-pasien yang dipilih, umumnya mereka yang dengan penyakit lutut. Pada
beberapa kasus-kasus, sendi-sendi yang merosot (degenerasi) dengan parah paling baik dirawat
dengan fusion (arthrodesis) atau penggantian dengan sendi tiruan (arthroplasty).
Penggantian-penggantian total pinggul dan total lutut sekarang secara umum dilakukan di
rumahsakit-rumahsakit masyarakat di seluruh Amerika. Ini dapat membawa pembebasan nyeri dan
fungsi yang lebih baik yang dramatis.
http://www.totalkesehatananda.com/osteoarthritis5.html
BAB I
PENDAHULUAN
Osteoartritis (OA) adalah bentuk dari arthritis yang berhubungan dengan degenerasi tulang
dan kartilago yang paling sering terjadi pada usia lanjut.
Osteoartritis, yang juga disebut dengan penyakit sendi degeneratif, artritis degeneratif,
osteoartrosis, atau artritis hipertrofik, merupakan salah satu masalah kedokteran yang paling
sering terjadi dan menimbulkan gejala pada orang – orang usia lanjut maupun setengah baya.
Terjadi pada orang dari segala etnis, lebih sering mengenai wanita, dan merupakan penyebab
tersering disabilitas jangka panjang pada pasien dengan usia lebih dari 65 tahun. Lebih dari
sepertiga orang dengan usia lebih dari 45 tahun mengeluhkan gejala persendian yang
bervariasi mulai sensasi kekakuan sendi tertentu dan rasa nyeri intermiten yang berhubungan
dengan aktivitas, sampai kelumpuhan anggota gerak dan nyeri hebat yang menetap, biasanya
dirasakan akibat deformitas dan ketidakstabilan sendi.
Degenerasi sendi yang menyebabkan sindrom klinis osteoartritis muncul paling sering pada
sendi tangan, kaki, panggul, dan spine, meskipun dapat terjadi pada sendi synovial mana pun.
Prevalensi kerusakan sendi synovial ini meningkat dengan bertambahnya usia.
——
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi.
Osteoartritis (OA) merupakan penyakit sendi yang karakteristik dengan menipisnya
rawan sendi secara progresif, disertai dengan pembentukan tulang baru pada trabekula
subkondral dan terbentuknya rawan sendi dan tulang baru pada tepi sendi (osteofit).
2. Etiologi.
Osteoartritis seringkali terjadi tanpa diketahui sebabnya, yang disebut dengan
osteoartritis idiopatik. Pada kasus yang lebih jarang, osteoartritis dapat terjadi akibat
trauma pada sendi, infeksi, atau variasi herediter, perkembangan, kelainan metabolik dan
neurologik., yang disebut dengan osteoartritis sekunder. Onset usia pada osteoartritis
sekunder tergantung pada penyebabnya; maka dari itu, penyakit ini dapat berkembang
pada dewasa muda, dan bahkan anak-anak, seperti halnya pada orang tua. Sebaliknya,
terdapat hubungan yang kuat antara osteoartritis primer dengan umur. Presentasi orang
yang memiliki osteoartritis pada 1 atau beberapa sendi meningkat dari dibawah 5% dari
orang-orang dengan usia antara 15-44 tahun menjadi 25%-30% pada orang-orang
dengan usia 45-64 tahun, dan 60%-90% pada usia diatas 65 tahun. Selain hubungan erat
ini dan pandangan yang luas bahwa osteoartritis terjadi akibat proses wear & tear yang
normal dan kekakuan sendi pada orang-orang dengan usia diatas 65 tahun, hubungan
antara penggunaan sendi, penuaan, dan degenerasi sendi masih sulit dijelaskan. Terlebih
lagi, penggunaan sendi selama hidup tidak terbukti menyebabkan degenerasi. Sehingga,
osteoartritis bukan merupakan akibat sederhana dari penggunaan sendi.
Meskipun akhiran –itis menunjukkan bahwa osteoartritis merupakan suatu penyakit
inflamasi dan ada beberapa bukti sering terjadi sinovitis, inflamasi bukan merupakan
komponen utama dari kelainan yang terjadi pada pasien. Tidak seperti kerusakan sendi
yang disebabkam oleh inflamasi sinovial, osteoartritis merupakan sekuen retrogresif dari
perubahan sel dan matrik yang berakibat kerusakan struktur dan fungsi kartilago
artikuler, diikuti dengan reaksi perbaikan dan remodeling tulang. Karena reaksi
perbaikan dan remodeling tulang ini, degenerasi permukaan artikuler pada osteoartritis
tidak bersifat progresif, dan kecepatan degenerasi sendi bervariasi pada tiap individu dan
sendi. Osteoartritis sering terjadi, tapi pada sebagian besar kasus osteoartritis
berkembang lambat selama bertahun-tahun, meskipun dapat menjadi stabil atau bahkan
membaik dengan spontan dengan restorasi parsial yang minimal dari permukaan sendi
dan pengurangan gejala.
Osteoartritis biasanya melibatkan semua jaringan yang membentuk sendi sinovial,
termasuk rawan sendi, tulang subchondral, tulang metafise, synovium, ligamen, kapsul
sendi, dan otot – otot yang bekerja melalui sendi; tetapi perubahan primer meliputi
kerusakan rawan sendi, remodeling tulang subchondral, dan pembentukan osteofit.
Perubahan struktur tulang rawan sendiyang paling dini terlihat pada osteoartritis adalah
kerusakan atau fibrilasi zona superfisial sampai ke zona transisional dan violasi oleh
pembuluh darah tulang subchondral. Berberapa peneliti memperkirakan bahwa
kekakuan tulang subchondral menyebabkan dan mempercepat degenerasi rawan sendi,
dan progresi degenerasi kartilago mengakibatkan kekakuan tulang subchondral, tapi
beberapa peneliti lain mengatakan bahwa kerusakan tulang rawan sendimeningkatkan
stress pada tulang subchondral yang menyebabkan remodeling tulang.
Degenerasi kartilago artikuler dan remodeling tulang subchondral muncul pada pasien
yang mengeluhkan gejala, dan kerusakan rawan sendilah yang mengakibatkan kerusakan
fungsi sendi.
Walaupun insidens OA meningkat dengan bertambahnya usia, ternyata proses OA
bukan sekedar suatu proses wear and tear yang terjadi pada sendi di sepanjang
kehidupan. Dikatakan demikian karena beberapa hal.
1) Perubahan biokimiawi rawan sendi pada tingkat molekuler yang terjadi akibat
proses menua berbeda dengan yang terjadi pada rawan sendi akibat OA.
2) Perubahan menyerupai OA dapat terjadi pada rawan sendi percobaan berusia
muda yang dirangsang dengan berbagai trauma seperti tekanan mekanik dan zat
kimia.
Penyebab OA bukan tunggal, OA merupakan gangguan yang disebabkan oleh
multifaktor, antara lain usia, mekanik, genetik, humoral dan faktor kebudayaan.
Menipisnya rawan sendi diawali dengan retak dan terbelahnya permukaan sendi di
beberapa tempat yang kemudian menyatu dan disebut sebagai fibrilasi. Di lain pihak
pada tulang akan terjadi pula perubahan sebagai reaksi tubuh untuk memperbaiki
kerusakan. Perubahan itu adalah penebalan tulang subkondral dan pembentukan osteofit
marginal, disusul kemudian dengan perubahan komposisi molekular dan struktur tulang
1. Patogenesis
C.1. Tulang rawan sendi
Stage I : Gangguan atau perubahan matriks kartilago. Berhubungan dengan
peningkatan konsentrasi air yang mungkin disebabkan gangguan mekanik,
degradasi makromolekul matriks, atau perubahan metabolisme kondrosit. Awalnya
konsentrasi kolagen tipe II tidak berubah, tapi jaring-jaring kolagen dapat rusak
dan konsentrasi aggrecan dan derajat agregasi proteoglikan menurun.
Stage II : Respon kondrosit terhadap gangguan atau perubahan matriks. Ketika
kondrosit mendeteksi gangguan atau perubahan matriks, kondrosit berespon
dengan meningkatkan sintesis dan degradasi matriks, serta berproliferasi. Respon
ini dapat menggantikan jaringan yang rusak, mempertahankan jaringan, atau
meningkatkan volume kartilago. Respon ini dapat berlangsung selama bertahun-
tahun.
Stage III : Penurunan respon kondrosit. Kegagalan respon kondrosit untuk
menggantikan atau mempertahankan jaringan mengakibatkan kerusakan tulang
rawan sendidisertai dan diperparah oleh penurunan respon kondrosit. Penyebab
penurunan respon ini belum diketahui, namun diperkirakan akibat kerusakan
mekanis pada jaringan, dengan kerusakan kondrosit dan downregulasi respon
kondrosit terhadap sitokin anabolik.
C.2. Perubahan Tulang.
Perubahan tulang subchondral yang mengikuti degenerasi tulang rawan sendi
meliputi peningkatan densitas tulang subchondral, pembentukan rongga-rongga
yang menyerupai kista yang mengandung jaringan myxoid, fibrous, atau kartilago.
Respon ini muncul paling sering pada tepi sendi tempat pertemuan tulang dan
tulang rawan yang berbentuk bulan sabit (crescent).Peningkatan densitas tulang
merupakan akibat dari pembentukan lapisan tulang baru pada trabekula biasanya
merupakan tanda awal dari penyakit degenerasi sendi pada tulang subchondral,
tapi pada beberapa sendi rongga – rongga terbentuk sebelum peningkatan densitas
tulang secara keseluruhan. Pada stadium akhir dari penyakit, tulang rawan sendi
telah rusak seluruhnya, sehingga tulang subchondral yang tebal dan padat kini
berartikulasi dengan permukaan tulang “denuded” dari sendi lawan. Remodeling
tulang disertai dengan kerusakan tulang sendi rawan mengubah bentuk sendi dan
dapat mengakibatkan shortening dan ketidakstabilan tungkai yang terlibat.
Pada sebagian besar sendi sinovial, pertumbuhan osteofit diikuti dengan perubahan
tulang rawan sendi serta tulang subchondral dan metafiseal. Permukaan yang
keras, fibrous, dan kartilaginis ini biasanya muncul di tepi-tepi sendi. Osteofit
marginal biasanya muncul pada permukaan tulang rawan, tapi dapat muncul juga
di sepanjang insersi kapsul sendi (osteofit kapsuler). Tonjolan tulang intraartikuler
yang menonjol dari permukaan sendi yang mengalami degenerasi disebut osteofit
sentral. Sebagian besar osteofit marginal memiliki pernukaan kartilaginis yang
menyerupai tulang rawan sendi yang normal dan dapat tampak sebagai perluasan
dari permukaan sendi. Pada sendi superfisial, osteofit ini dapat diraba, nyeri jika
ditekan, membatasi ruang gerak, dan terasa sakit jika sendi digerakkan. Tiap sendi
memiliki pola karakter yang khas akan pembentukan osteofit di sendi panggul,
osteoarthritis biasanya membentuk cincin di sekitar tepi acetabulum dan tulang
rawan femur. Penonjolan osteofit sepanjang tepi inferior dari permukaan artikuler
os humerus biasanya terjadi pada pasien dengan penyakit degenartif sendi
glenohumeral. Osteofit merupakan respon terhadap proses degerasi tulang rawan
sendi dan remodelling tulang sudkhondral, termasuk pelepasan sitokin anabolik
yang menstimulasi proliferasi dan pembentukan sel tulang dan matrik
kartilageneus.
C.3. Jaringan Periartikuler.
Kerusakan tulang rawan sendi mengakibatkan perubahan sekunder dari synovium,
ligamen, kapsul, serta otot yang menggerakan sendi yang terlibat. Membran
sinovial sering mengalami reaksi inflamasi ringan serta sedang dan dapat berisi
fragmen-fragmen dari tulang rawan sendi.Semakin lama ligamen, kapsul dan otot
menjadi contracted. Kurangnya penggunaan sendi dan penurunan ROM
mengakibatkan atropi otot. Perubahan sekunder ini sering mengakibatkan
kekakuan sendi dan kelemahan tungkai.
2. Faktor Resiko.
Predisposisi genetik dan kelemahan sendiri merupakan faktor resiko osteoartritis
sedangkan usia merupakan faktor resiko yang paling penting. Bebannya mekanik
yang mempengaruhi kemampuan sendi memperbaiki atau mempertahankan dirinya
juga merupakan faktor bentuk sendi post trauma, instabilitas, atau alignment dan
displasia sendi dapat menghasilkan tekanan mekanik yang merusak permukaan
sendi tulang rawan.
D .1. Usia
Fungsi kondrosit menurun dengan bertambahnya usia. Sel-sel ini mensintesis
aggrecans yang lebih kecil dan protein penghubung yang kurang fungsional
sehingga mengakibatkan pembentukan agregat proteoglikan yang ireguler dan
lebih kecil. Aktivitas mitotik dan sintesis menurun dengan bertambahnya usia,
dan mereka kurang responsif terhadap sitokin anabolik dan rangsang mekanik.
D.2. Beban Sendi yang Berlebihan dan Berulang-ulang.
Pemeliharaan struktur dan fungsi sendi synovial yang normal dilakukan melalui
penggunaan sendi yanng teratur dalam aktivitas sehari-hari. Namun, beban
berlebihan dan berulang-ulang dari sendi yang normal dapat meningkatkan
resiko kerusakan degeneratif pada sendi.
D.3. Riwayat Penyakit
Penelitian longitudinal meninjukkan bahwa selama beberapa puluh tahun,
pemeriksaan radiologi pasien dengan osteoartritis sendi panggul dan lutut, tidak
berkembang pada 1/3 sampai 2/3 pasien. Tidak terdapat hubungan kuat antara
perubahan radiografik dan klinis. Faktor lain yang sukar dinilai adalah hubungan
antara derajat degenerasi sendi dengan gejala yang ditimbulkannya. Meskipun
gejala osteoartritis utama yaitu nyeri dan kekakuan sendi, muncul dari
degenerasi sendi, tingkat keparahan kerusakan tulang rawan tidak memiliki
korelasi kuat dengan tingkat keparahan gejala. Pasien dengan degenerasi sendi
yang berat dapat merasakan nyeri yang minimal dan ruang gerak yang luas, dan
sebaliknya. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk membedakan riwayat klinis
dan riwayat penyakit.
1. Diagnosis
Sindrom klinis osteoartritis muncul akibat degenerasi sendi synovial; berupa
kerusakan keseluruhan yang progresif dari tulang rawan sendi diikuti oleh perbaikan,
remodelling, dan sklerosis dari tulang subchondral, dan pada banyak kasus terjadi
kista subchondral dan osteofit submarginal. Selain perubahan sendi synovial, yang
biasanya dapat dibuktikan melalui foto rontgen, diagnosis sindrom klinis osteoartritis
harus disertai adanya nyeri sendi yang kronik. Banyak pasien dengan osteoartritis
juga mengalami keterbatasan gerakan, krepitasi dengan gerakan, dan efusi sendi. Pada
kondisi yang berat dapat terjadi deformitas tulang dan subluksasi.
Sebagian besar pasien dengan osteoartritis datang dengan keluhan nyeri sendi. Pasien
sering menggambarkan nyeri yang dalam, ketidaknyamanan yang sukar
dilokalisasikan, yang telah dirasakan selama bertahun-tahun. Nyeri dapat bertambah
dengan perubahan cuaca, khususnya dalam cuaca dengan suhu yang dingin, dan
aktivitas. Nyeri yang berhubungan dengan aktivitas biasanya terasa segera setelah
penggunaan sendi dan nyeri dapat menetap selama berjam-jam setelah aktivitas.
Beberapa pasien pada awalnya memperhatikan adanya gejala penyakit degeneratif
sendi ini setelah trauma ringan sendi atau aktivitas fisik yang berat, pada pemeriksaan
radiologis dapat ditemukan perubahan degenerasi sendi. Pada tahap lanjut, nyeri
menjadi konstan hingga dapat membangunkan pasien dari tidurnya. Selama
degenerasi sendi berlanjut, pasien dapat mengeluhkan nyeri yang tajam yang dipicu
dengan gerakan. Pembesaran sendi karena pembentukan osteofit dan deformitas
muncul pada tahap akhir dari penyakit.
Tanda awal osteoartritis meliputi penurunan kecepatan dan ruang gerak aktif sendi.
Keterbatasan gerakan dapat muncul akibat rusaknya kartilaggo artikularis, kontraktur
ligamen & kapsul sendi, kontraktur & spasme otot, osteofit, atau adanya fragmen
kartilago, tulang, atau meniskus intraartikuler. Pada palpasi dapat ditemukan
krepitasi, efusi, dan nyeri sendi.
Osteofit dapat menyebabkan tonjolan tulang yang dapat diraba dan dilihat, kerusakan
progresif kartilago artikuler dan tulang subchondral dapat mengakibatkan luksasi
sendi dan deformitas. Atrofi otot dapat terjadi pada kasus osteoartritis yang sudah
lama.
Dokter sering mendiagnosis osteoartritis berdasar riwayat penyakit dan pemeriksaan
fisik. Perubahan – perubahan yang nampak pada rontgen foto dapat digunakan
penunjang, namun hubungan antara klinis dan perubahan radiografis bervariasi
diantara pasien. Beberapa pasien dengan rontgen foto yang menunjukkan kerusakan
sendi berat mengeluhkan gejala yang ringan, sedangkan pasien dengan rontgen foto
yang menunjukkan kerusakan sendi minimal dapat mengeluhkan nyeri yang hebat.
Perubahan radiografis yang tampak pada osteoartritis adalah adanya penyempitan
spatium kartilago, peningkatan densitas tulang subchondral, dan adanya osteofit.
Meskipun 3 marker radiografis dari degenerasi sendi ini sering muncul bersamaan,
pada beberapa sendi hanya 1 atau 2 dari marker tersebut yang tampak di rontgen
standar. Kista subchondral yang muncul pada osteoartritis memiliki ukuran yang
berbeda-beda dan khas memiliki batas dengan densitas tulang. Benda-benda
osteochondral yang lepas, tampak pada rontgen foto sebagai fragmen-fragmen tulang
intra artikuler yang berasal dari pecahan permukaan sendi. Subluksasi, deformitas,
dan malalignment sendi muncul pada tahap lanjut. Ankylosis tulang jarang terjadi.
Pencitraan diagnostik tambahan, termasuk scanning tulang, CT, dan MRI akan sangat
mambantu menilai stadium awal penyakit degeneratif sendi, tapi pemeriksaan ini
jarang diperlukan untuk menegakkan diagnosis.
2. Terapi
F.1. Medikamentosa
a. Lini Pertama
Pengobatan OA yang ada saat ini barulah bersifat simptomatik dengan obat anti
inflamasi non steroid (OAINS) dikombinasi dengan program rehabilitasi dan proteksi
sendi. Pada stadium lanjut dapat dipikirkan berbagai tindakan operatif. Pengetahuan
tentang patogenesis OA mendorong para peneliti untuk mengembangkan obat-obatan
yang dapat menghambat perjalanan/progresivitas penyakit yang disebut sebagai Disease-
Modifying Osteoarthritis Drugs (DMOA), sayang hingga saat ini obat tersebut masih
dalam taraf penelitian.
Tabel . Obat-obatan pada Penatalaksanaan OA
Pengobatan simptomatik (* dalam penelitian)
Short acting
Obat antiinflamasi non steroid
Analgetik non-antiinflamasi (opioid, non-opioid)
Antispasmodik
Long acting
Depokortikosteroid infra-artikuler
Asam hialuronat infra-artikuler*
S-adenosilmetionin (SAM)*
Kondroitin-sulfat oral*
Glukosamin-sulfat (Dona)*
Orgotein intra-artikuler*
Diacerhein*
Avocado/soy nonsaponifiables*
Disease Modifying Osteoarthritis Drugs (* dalam penelitian)
Tetrasiklin*
Glycosaminoglycan polysulfuric acid (GAPS)*
Glycosaminoglycan peptide complexes*
Pentosan polysulfate*
Growth factors dan sitokin (TGF-()*
Tetapi genetik*
Transplantasi stem cell den Osteochondral Graft*
b. Lini Kedua
Penggunaan nutrisi seperti glukosamin dan chondroitin sulfat msih controversial, pada
penelitian masih belum menunjukkan hasil yang bagus.
Injesi articular :
- Dengan kortikosteroid, dapat menurunkan rasa sakit pada jangka waktu yang pendek
- Dengan asam hialuronat dapat menurunkan sedikit rasa sakit
Pemberian opioid dapat digunakan pada pasien dengan rasa sakit yang sangat berat
dan pasien yang tidak kooperatif.
F.2 Pembedahan
Ada 2 tipe terapi pembedahan : Realignment osteotomi dan replacement joint
1. Realignment osteotomi
Permukaan sendi direposisikan dengan cara memotong tulang dan
merubah sudut dari weightbearing.
Tujuan : Membuat karilago sendi yang sehat menopang sebagian
besar berat tubuh.
Dapat pula dikombinasikan dengan ligamen atau meniscus repair
2. Arthroplasty: Permukaan sendi yang arthritis dipindahkan, dan
permukaan sendi yang baru ditanam.Permukaan penunjang
biasanya terbuat dari logam yang berada dalam high-density
polyethylene.
Macam-macam operasi sendi lutut untuk osteoarthritis :
1. Partial replacement/unicompartemental
2. High tibial osteotmy : orang muda
3. Patella &condyle resurfacing
4. Minimally constrained total replacement : stabilitas sendi
dilakukan sebagian oleh ligament asli dan sebagian oelh sendi
buatan.
5. Cinstrained joint : fixed hinges : dipakai bila ada tulang
hilang&severe instability.
Indikasi total knee replacement :
1. Nyeri
2. Deformitas
3. Instability
4. Akibat dari Rheumatoid atau osteoarthritis
Kontraindikasi :
1. Non fungsi otot ektensor
2. Neuromuscular dysfunction
3. Infection
4. Neuropathic Joint
5. Prior Surgical fusion
Komplikasi :
1. Deep vein thrombosis
2. Infeksi
3. Loosening
4. Problem patella ; rekuren sublukssasi/dislokasi, loosening prostetic
component, fraktur, catching soft tissue.
5. Tibial tray wear
6. Peroneal palsy
7. Fraktur supracondyl femur
Keuntungan total knee replacement ;
1. Mengurangi nyeri
2. Meningkatkan mobilitas dan gerakan
3. Koreksi deformitas
4. Menambah kekuatan kaki (dengan latihan)
5. Meningkatkan kualitas hidup
—-
BAB III
RANGKUMAN
Etiopatogenesis osteoartritis sampai saat ini belum dapat dijelaskan melalui satu teori yang
pasti. Telah diketahui bahwa tidak ada satupun pemeriksaan tunggal yang dapat menjelaskan
proses kerusakan rawan sendi pada OA. OA diduga merupakan interaksi antara faktor
intrinsik dan ekstrinsik dan OA merupakan keseimbangan di antara faktor.Diagnosis dan
terapi yang tepat, termasuk edukasi pasien, dapat meminimalkan gejala dan membantu pasien
memperthankan kualitas hidup. Untuk mencapai tujuan ini dokter harus mengerti
patofisiologi degenerasi sendi dan hubungan antara degenerasi sendi dan sindron klinis
osteoarthritis. Kerusakan yulang rawan sendi disebabkan oleh gangguan intregitas struktur
kartilago sendi disertai ketidakseimbangan aktivitas anabolik dan katabolik jaringan. Proses
degenerasi sendi bervariasi pada tiap pasien; pada beberapa pasien degenerasi berlangsung
cepat dan ada juga yang berlangsung lambat, tetapi ada juga yang stabil.
Pada kasus yang jarang perubahan sendi membaik dengan spontan. Meskipun degenerasi
sendi adalah dasar penyebab gejala osteoartritis, termasuk nyeri dan kerusakan fungsi sendi.
Tidak semua pasien dengan degenerasi sendi merasakan gejala osteoarthritis. Tatalakasana
meliputi Disease Modifying Drugs dan prosedur bedah untuk menkoreksi abnormalitas
mekanik, debridement sendi, dan menggantikan kartilago artikuler yang rusak dengan
implant yang menstimulasi restorasi permukaan tulang rawan sendi. Artrithis inflamantorik
terjadi bilateral. Pemeriksaan laboratorium bervariasi. Terapi awal arthritis inflamantori
biasanya meliputi fisioterapi dan obat-obat anti inflamasi. DMARDs mempunnyai peran
penting dalam jangka panjang dari penyakit ini. Penelitian tentang efektivitas TNF-α bloker
dalam inflamantori sendi, menurut penelitian, penggunaan ini bermanfaat untuk menghambat
kerusakan tulang yang dimediasi TNF-α melalui aksi mengurangi jumlah osteoclast dalam
jaringan peradang.
—–
DAFTAR PUSTAKA
Barrack L, Booth E, et all. 2006. OKU : Orthopaedic Knowledge Update 3. Hip and Knee
Reconstruction Chapter 16 : Osteoarthritis dan Arthritis Inflamatoric.
Chapman, Michael W et al. 2001. Chapman’s Orthopaedic Surgery 3rdedition. Chapter 107:
Osteotomies of The Knee For Osteoarthritis. Lippincott Williams & Wilkins. USA
Fransisca, Frank J et al. 2007. 5-Minutes Orthopaedic Consult 2nd edition. Lippincott
Williams & Wilkins.USA
Isbagio, Harry. 2000. CDK: Struktur Rawan Sendi dan Perubahannya pada Osteoartritis.
Cermin Dunia Kedokteran.