bahan pangan nabati

Upload: muhammad-noval

Post on 07-Jul-2018

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    1/22

    Bahan Pangan Nabati

    Bahan pangan nabati seperti buah dan sayur mengalami perubahan setelah dipanen.Buah dan sayur masih mengalami respirasi setelah dipetik. Reaksi kimia yang terjadi

    dalam buah dan sayur menyebabkan perubahan secara fisik, yaitu perubahan warnadan tekstur. Perubahan ini berbeda untuk setiap komoditas dan memiliki ciri khaspada setiap komoditas. Buah atau sayur segar dapat mengalami penurunan mutuseperti perubahan warna, kehilangan bau dan citarasa, dan tekstur yang lembek.Berdasarkan tipe pematangannya, buah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu buah klimaterik dan

     buah non-klimaterik. Buah klimaterik mempunyai laju respirasi yang naik-turun dan gas

    etilennya akan meningkat seiring meningkatnya pematangan buah. Sebaliknya, buah non

    klimaterik mempunyai laju respirasi yang menurun dan gas etilen yang dimilikinya tetap. Contoh buah non-klimaterik adalah

    Strawberry, Lemon, Rambutan, Semangka, dan Anggur.

    Contoh buah klimaterik adalah Buah kiwi, Tomat,Alpukat, Apel, angga, dan Cabai.

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    2/22

    Teknik Pengolahan dan Pengawetan bahan nabati dan hewani 

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Pengawetan makanan/minuman dapat dilakukan dengan berbagai macam cara :

    pendinginan/pembekuan, pengeringan, pengasapan, penggaraman, pemanasan

    (pasteurisasi, sterilisasi) dan penambahan bahan pengawet kimia. Semua cara

    tersebut mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk menhancurkan atau

    mengahmbat pertumbuhan mikroba pembusuk. Dalam hal makanan kaleng atau

    minuman dalam karton, maka cara pengawetan yang dilakukan adalah dengan

    proses pemanasan (sterilisasi).

    Pengalengan merupakan cara pengawetan bahan pangan dalam wadah yang

    tertutup rapat dan disterilkan dengan panas. ara pengawetan ini merupakan yang

    paling umum dilakukan karena bebas dari kebusukan, serta dapat mempertahankan

    nilai gi!i, cita rasa dan daya tarik. Proses pemanasan kaleng yang dianggap aman

    http://lussychandra.blogspot.com/2014/02/teknik-pengolahan-dan-pengawetan-bahan.htmlhttp://lussychandra.blogspot.com/2014/02/teknik-pengolahan-dan-pengawetan-bahan.html

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    3/22

    adalah yang dapat menjamin bahan makanan tersebut telah bebas dari karena

    bakteri tersebut menghasilkan toksin yang mematikan dan paling tahan terhadap

    pemanasan.

    Rumusan Masalah

    ". #agaimanakah teknik pengolahan dan pengawetan bahan nabati dan hewani

    yang ideal bagi masyarakat$

    %. #agaimana cara penyajian produk bahan hewani dan nabati$

    &. #agaimana cara pengemasan produk pengawetan bahan hewani dan nabati$

    Tuuan

    ". 'ntuk mengetahui bagaiman teknik dan cara pengolahan dan pengawetan bahan

    nabati dan hewani yang ideal pada masyarakat

    %. 'ntuk mengetahui bagaimana cara penyajian produk bahan hewani dan nabati

    &. 'ntuk mengetahui bagaimana cara pengemasan produk pengawetan bahan hewani

    dan nabati

      BAB II

      PEMBAHA!AN

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    4/22

    Pangan secara umum bersiat mudah rusak ( perishable), karena kadar air

    yang terkandung di dalamnya sebagai aktor utama penyebab kerusakan pangan

    itu sendiri. Semakin tinggi kadar air suatu pangan, akan semakin besar

    kemungkinan kerusakannya baik sebagai akibat aktiitas biologis internal

    (metabolisme) maupun masuknya mikroba perusak. kriteria yang dapat digunakan

    untuk menentukan apakah makanan tersebut masih pantas di konsumsi, secara

    tepat sulit di laksanakan karena melibatkan actor*aktor nonteknik, sosial ekonomi,

    dan budaya suatu bangsa. +dealnya, makanan tersebut harus: bebas polusi pada

    setiap tahap produksi dan penanganan makanan, bebas dari perubahan*perubahan

    kimia dan sik, bebas mikroba dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit atau

    pembusukan (-inarno,"&).

    'ndang*'ndang omor 0 1ahun "2 menyatakan bahwa kualitas panganyang dikonsumsi harus memenuhi beberapa kriteria, di antaranya adalah aman,

    bergi!i, bermutu, dan dapat terjangkau oleh daya beli masyarakat.

    A"#enis$enis teknik %engolahan dan %engawetan makanan

    &"Pendinginan

    Pendiginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan

    bahan yaitu *% sampai 3"4 4 . ara pengawetan dengan suhu rendah lainya yaitu

    pembekuan. Pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku

    yaitu pada suhu "% sampai *%5 4 . Pembekuan cepat (6uick ree!ing) di lakukan

    pada suhu *%5 sampai *544 . Pendinginan biasanya dapat mengawetkan bahan

    pangan selama beberapa hari atau minggu tergantung pada macam bahan

    panganya, sedangkan pembekuan dapat mengawetkan bahan pangan untuk

    beberapa bulan atau kadang beberapa tahun. Perbedaan lain antara pendinginan

    dan pembekuan adalah dalam hal pengaruhnya terhadap keaktian mikroorganisme

    di dalam bahan pangan. Penggunaan suhu rendah dalam pengawetan pangan tidak

    dapat membunuh bakteri, sehingga jika bahan pangan beku misalnya di keluarkan

    dari penyimpanan dan di biarkan mencair kembali (thawing), pertumbuhan bakteri

    pembusuk kemudian berjalan cepat kembali. Pendinginan dan pembekuan masing*

    masing juga berbeda pengaruhnya terhadap rasa, tekstur, nilai gi!i, dan siat*siat

    lainya. #eberapa bahan pangan menjadi rusak pada suhu penyimpangan yang

    terlalu rendah.

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    5/22

    '"Pengeringan

    pengeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau mengilangkan

    sebagian air dari suatu bahan dengan menguapkan sebagian besar air yang di

    kandung melalui penggunaan energi panas. #iasanya, kandungan air bahan

    tersebut di kurangi sampai batas sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi

    di dalamya. 7euntungan pengeringan adalah bahan menjadi lebih awet dan olume

    bahan menjadi lebih kecil sehingga mempermudah dan menghemat ruang

    pengangkutan dan pengepakan, berat bahan juga menjadi berkurang sehingga

    memudahkan transpor, dengan demikian di harapkan biaya produksi menjadi lebih

    murah. 7ecuali itu, banyak bahan*bahan yang hanya dapat di pakai apabila telah di

    keringkan, misalnya tembakau, kopi, the, dan biji*bijian. Penyedotan uap air ini

    daoat juga di lakukan secara akum. Pengeringan dapat berlangsung dengan baik

     jika pemanasan terjadi pada setiap tempat dari bahan tersebut, dan uap air yang di

    ambil berasal dari semua permukaan bahan tersebut. 8actor*aktor yang

    mempengaruhi pengeringan terutama adalah luas permukaan benda, suhu

    pengeringan, aliran udara, tekanan uap di udara, dan waktu pengeringan.

    ("Pengemasan

    Pengemasan merupakan bagian dari suatu pengolahan makanan yang

    berungsi untuk pengawetan makanan, mencegah kerusakan mekanis, perubahan

    kadar air. 1eknologi pengemasan perkembangan sangat pesat khususnya pengemas

    plstik yang dengan drastic mendesak peranan kayu, karton, gelas dan metal

    sebagai bahan pembungkus primer.

    #erbagai jenis bahan pengepak seperti tetaprak, tetabrik, tetraking merupakan

     jenis teknologi baru bagi berbagai jus serta produk cair yang dapat dikemas dalam

    keadaan 6aseptiis steril. Sterilisasi bahan kemasan biasanya dilakukan denganpemberian cairan atau uap hydrogen peroksida dan sinar '9 atau radiasi gama.

     enis generasi baru bahan makanan pengemas ialah lembaran plstik berpori

    yang disebut Sspore %%%2, sejenis platik yang memilki lubang ; lubang . Plastik ini

    sangat penting penngunaanya bila dibandingkan dengan plastic yang lama yang

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    6/22

    harus dibuat lubang dahulu. enis plastic tersebut dapat menggeser pengguanaan

    daun pisang dan kulit ketupat dalam proses pembuatan ketupat dan sejenisnya.

    )"Pengalengan

    amun, karena dalam pengalengan makanan digunakan sterilisasi komersial

    (bukan sterilisasi mutlak), mungkin saja masih terdapat spora atau mikroba lain

    (terutama yang bersiat tahan terhadap panas) yang dapat merusak isi apabila

    kondisinya memungkinkan. +tulah sebabnya makanan dalam kaleng harus disimpan

    pada kondisi yang sesuai, segera setelah proses pengalengan selesai.

    Pengalengan didenisikan sebagai suatu cara pengawetan bahan pangan

    yang dipak secara hermetis (kedap terhadap udara, air, mikroba, dan benda asing

    lainnya) dalam suatu wadah, yang kemudian disterilkan secara komersial untukmembunuh semua mikroba patogen (penyebab penyakit) dan pembusuk.

    Pengalengan secara hermetis memungkinkan makanan dapat terhindar dan

    kebusukan, perubahan kadar air, kerusakan akibat oksidasi, atau perubahan cita

    rasa.

    *"Penggunaan bahan kimia

    #ahan pengawet dari bahan kimia berungsi membantu mempertahankan

    bahan makanan dari serangan makroba pembusuk dan memberikan tambahan rasasedap, manis, dan pewarna. ontoh beberapa jenis !at kimia : cuka, asam asetat,

    ungisida, antioksidan, in-package desiccant, ethylene absorbent, wax emulsion dan

    growth regulatory   untuk melindungi buah dan sayuran dari ancaman kerusakan

    pasca panen untuk memperpanjangkesegaran masam pemasaran. itogen cair

    sering digunakan untuk pembekuan secara tepat buah dan sayur sehinnga

    dipertahankan kesegaran dan rasanya yang nyaman.

    Suatu jenis regenerasi baru growth substance sintesis yang disebut morfaktin

    telah ditemuakan dan diaplikasikan untuk mencengah kehilangan berat secara

    siologis pada pasca panen, kerusakan karena kapang, pemecahan klorol serta

    hilangnya kerennyahan buah. Scott dkk (", =% 4 ) selama %

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    7/22

    menit dan segera di ikuti dengan pemanasan P9 (poliinil klorida ) dengan

    ketebalan 4,44" mm.

    +"Pemanasan

    penggunaan panas dan waktu dalam proses pemanasan bahan pangan

    sangat berpengaruh pada bahan pangan. #eberapa jenis bahan pangan seperti

    halnya susu dan kapri serta daging, sangat peka terhadap susu tinggi karena dapat

    merusak warna maupun rasanya. Sebaliknya, komoditi lain misalnya jagung dan

    kedelai dapat menerima panas yang hebat karena tanpa banyak mengalami

    perubahan. Pada umumnya semakin tinggi jumlah panas yang di berikan semakin

    banyak mikroba yang mati.

    Pada proses pengalengan, pemanasan di tujukan untuk membunuh seluruh

    mikroba yang mungkin dapat menyebabkan pembusukan makanan dalam kaleng

    tersebut, selama penanganan dan penyimpanan. Pada proses pasteurisasi,

    pemanasan di tujukan untuk memusnahkan sebagian besar mikroba pembusuk,

    sedangkan sebagian besar mikroba yang tertinggal dan masih hidup terus di

    hambat pertumbuhanya dengan penyimpanan pada suhu rendah atau dengan caralain misalnya dengan bahan pengawet. Proses pengawetan dapat di kelompokan

    menjadi & yaitu: pasteurisasi, pemanasan pada "444 dan pemanasan di atas "444

    .

    ,"Teknik -ermentasi

    . ermentasi bukan hanya berungsi sebagai pengawet sumber makanan,

    tetapi juga berkhasiat bagi kesehatan. Salah satumya ermentasi dengan

    menggunakan bakteri laktat pada bahan pangan akan menyebabkan nilai p?pangan turun di bawah =.4 sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri ekal

    yaitu sejenis bakteri yang jika dikonsumsi akan menyebabkanakan muntah*muntah,

    diare, atau muntaber.

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    8/22

    #akteri laktat (lactobacillus) merupakan kelompok mikroba dengan habitat dan

    lingkungan hidup sangat luas, baik di perairan (air tawar ataupun laut), tanah,

    lumpur, maupun batuan. tercatat delapan jenis bakteri laktat, antara lain

    @acobacillus acidophilus, @ ermentum, @ breis,dll

    Asam laktat yang dihasilkan bakteri dengan nilai p? (keasaman) &,5*5 cukup

    untuk menghambat sejumlah bakteri perusak dan pembusuk bahan makanan dan

    minuman. amun, selama proses ermentasi sejumlah itamin juga di hasilnhkan

    khususnya #*"%. #akteri laktat juga menghasilkan lactobacillin (laktobasilin), yaitu

    sejenis antibiotika serta senyawa lain yang berkemampuan menontaktikan reaksi

    kimia yang dihasilkan oleh bakteri ekal di dalam tubuh manusia dan bahkan

    mematikannya , Senyawa lain dari bakteri laktat adalah + (not yet identied atau

    belum diketahui). + bekerja menghambat en!im &*hidroksi &*metil glutarilreduktase yang akan mengubah AD? menjadi asam nealonat dan AD. Dengan

    demikian, rangkaian senyawa lain yang akan membentuk kolesterol dan kanker

    akan terhambat.

    ."Teknik Iradiasi

    +radiasi adalah proses aplikasi radiasi energi pada suatu sasaran, seperti

    pangan. Benurut Baha ("

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    9/22

    listrik. 7edua jenis radiasi pengion ini memiliki pengaruh yang sama terhadap

    makanan.

    Benurut ?ermana (""), dosis radiasi adalah jumlah energi radiasi yang diserap ke

    dalam bahan pangan dan merupakan aktor kritis pada iradiasi pangan. Seringkali

    untuk tiap jenis pangan diperlukan dosis khusus untuk memperoleh hasil yang

    diinginkan. 7alau jumlah radiasi yang digunakan kurang dari dosis yang diperlukan,

    eek yang diinginkan tidak akan tercapai. Sebaliknya jika dosis berlebihan, pangan

    mungkin akan rusak sehingga tidak dapat diterima konsumen

    7eamanan pangan iradiasi merupakan aktor terpenting yang harus diselidiki

    sebelum menganjurkan penggunaan proses iradiasi secara luas. ?al yang

    membahayakan bagi konsumen bila molekul tertentu terdapat dalam jumlah

    banyak pada bahan pangan, berubah menjadi senyawa yang toksik, mutagenik,

    ataupun karsinogenik sebagai akibat dari proses iradiasi.

    B"PR/!E! PEN0ALEN0AN BAHAN PAN0AN NABATI

    Pada dasarnya, proses pengalengan bahan pangan nabati meliputi tahapan*

    tahapan sebagai berikutC sortasi, pencucian, pengupasan, pemotongan, blanching,

    pengisian, ehausting, penutupan, processing (sterilisasi), pendinginan dan

    penyimpanan.

    a Proses sortasi dan pencucian

    Dalam tahap proses sortasi dilakukan pemilihan buah yang akan dikaleng*kan

    yang bermutu baik, tidak busuk, cukup tua akan tetapi tidak terlalu matang. #uah

    yang kelewat matang tidak cocok untuk dikalengkan karena tekstur buah*nya akan

    semakin lunak, sehingga menyebabkan tekstur yang hancur setelah pemanasan

    dalam autokla. Setelah bahan disortasi, bahan kemudian dicuci atau dibersihkan

    dengan menggunakan air bersih. ?al ini dilakukan untuk menghilangkan kotoran

    yang melekat pada bahan sehingga diharapkan akan menurunkan populasi

    mikroba, menghilangkan sisa*sisa insektisida, mengurangi atau menghilangkan

    bahan*bahan sejenis malam yang melapisi kulit buah*buahan.

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    10/22

    E Proses pengupasan kulit, pembuangan biji dan pemotongan

    #agian yang akan dikalengkan adalah bagian buah yang la!im dimakan/

    dikonsumsi, yang biasanya berupa daging buah. Fleh karena itu, bagian*bagian

    yang tidak berguna, seperti kulit, biji, bongkol, dsb dilakukan pembuangan. #agian

    daging buah yang akan dimakan kemudian dilakukan proses pemotongan, sesuai

    dengan ukuran yang dikehendaki dan ukuran kaleng. Pemotongan atau pengecilan

    ukuran dilakukan dengan untuk mempermudah pengisian bahan ke dalam kaleng

    dan menyeragamkan ukuran bahan yang akan dimasukan. Selain itu, pengecilan

    ukuran juga bertujuan untuk mempermudah penetrasi panas. ika pemotongan

    dilakukan dengan sembarangan, maka akan mengakibatkan diskolorisasi, yaitu

    timbulnya warna yang gelap atau hilangnya warna asli maupun pemucatan warna.

    E b. Proses blansir

    Pemblansiran merupakan cara lain yang dapat digunakan untuk membunuh

    mikroba patogen. #lansir adalah suatu cara perlakuan panas pada bahan dengan

    cara pencelupan ke dalam air panas atau pemberian uap panas pada suhu sekitar

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    11/22

    i. mempermudah pengaturan produk dalam kaleng.

    Gn!im dan mikroorganisme sering menimbulkan perubahan*perubahan yang

    tidak dikehendaki pada bahan pangan, seperti pencokelatan en!imatis, perubahan

    Haor, dan terjadinya pembusukan. #lansir akan menginaktikan en!im, baik

    oksidasi maupun hidrolisis, serta menurunkan jumlah mikroba pada bahan. Di

    dalam proses blanching buah dan sayuran, terdapat dua jenis en!im yang tahan

    panas yaitu en!im katalase dan peroksidase, kedua en!im ini memerlukan

    pemanasan yang lebih tinggi untuk menginaktikannya dibandingkan en!im*en!im

    lain. Apabila tidak ada lagi aktiitas en!im katalase atau peroksidase pada buah dan

    sayuran yang telah diblansir, maka en!im*en!im lain yang tidak diinginkan pun

    telah terinaktiasi dengan baik. @amanya proses blansir dipengaruhi beberapa

    aktor, seperti ukuran bahan, suhu, serta medium blansir.

    Pencegahan kontaminasi mikroba juga dapat dilakukan dengan penyimpanan

    bahan pangan dengan baik. #ahan baku segar seperti sayuran, daging, susu

    sebaiknya disimpan dalam lemari pendingin. Proses pemasakan juga dapat

    membunuh mikroba yang bersiat patogen.

    Proses blansir dapat dilakukan dengan cara mencelup potongan*potongan

    buah dalam air mendidih selama =;"4 menit. @ama pencelupan tergantung jenis

    dan banyak sedikitnya buah yang akan diolah. Secara umum, proses blansir perlumemperhatikan hal*hal berikut :

    a. Proses blansir harus dilakukan sesuai dengan suhu dan waktu blansir yang telah

    ditetapkan

    b. Air yang digunakan untuk proses blansir harus diganti secara rutin

    c. Suhu akhir produk setelah blansir harus sudah mencapai suhu yang telah

    ditetapkanC dan

    d. Produk yang telah diblansir tidak boleh dibiarkan melebihi waktu maksimum yang

    diijinkan.

    E Proses pengisian

    a. Pembuatan medium

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    12/22

    Bedium yang dipergunakan untuk pengalengan ini ada % macam, yaitu

    medium larutan gula yang dipergunakan untuk pengalengan buah dan cincau.

    Bedium yang dipergunakan untuk untuk sop sayur adalah kuah sop yang telah

    dimasak dengan rempah*rempah.

    Bedium digunakan dapat berupa sirop, larutan garam, kaldu atau saus tergantung

    produk yang akan dikalengkan. Penambahan medium ini dilakukan untuk

    mempercepat penetrasi panas dan mengurangi terjadinya korosi kaleng dengan

    berkurangnya akumulasi udara.

    b. Proses memasukkan potongan buah ke dalam kaleng

    Potongan buah yang telah diblansir kemudian dimasukkan ke dalam kaleng.

    Penyusunan buah dalam wadah diatur serapi mungkin dan tidak terlalu penuh. Pada

    saat pengisian perlu disisakan suatu ruangan yang disebut dengan head space.

    c. Proses pengisian medium

    7emudian dituangkan larutan sirup, larutan garam, kaldu atau saus. Sama

    halnya dengan pada saat pengisian buah, pengisian sirop juga tidak dilakukan

    sampai penuh, melainkan hanya diisikan hingga setinggi sekitar "*% cm dari

    permukaan kaleng. Perlu diusahakan bahwa pada saat pengisian larutan tersebut,

    semua buah dalam kondisi terendam.

    E Proses exhausting

    7aleng yang telah diisi dengan buah (dan sirop) kemudian dilakukan proses

    exhausting.  1ujuan exhausting adalah untuk menghilangkan sebagian besar udara

    dan gas*gas lain dari dalam kaleng sesaat sebelum dilakukan penutupan kaleng.

    Exhausting  penting dilakukan untuk memberikan kondisi akum pada kaleng

    setelah penutupan, sehingga

    (i) mengurangi kemungkinan terjadinya kebocoran kaleng karena tekanandalam kaleng yang terlalu tinggi (terutama pada saat pemanasan dalam retort),

    sebagai akibat pengembangan produk, dan

    (ii) mengurangi kemungkinan terjadinya proses pengkaratan kaleng dan

    reaksi*reaksi oksidasi lainnya yang akan menurunkan mutu.

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    13/22

     1ingkat keakuman kaleng setelah ditutup juga dipengaruhi oleh perlakuan blansir,

    karena blansir membantu mengeluarkan udara/gas dari dalam jaringan. Exhausting

    dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan cara:

    (i) melakukan pengisian produk ke dalam kaleng pada saat produk masih

    dalam kondisi panas,

    (ii) memanaskan kaleng beserta isinya dengan tutup kaleng masih terbuka,

    atau

    (iii) secara mekanik dilakukan penyedotan udara dengan sistem akum.

    Suhu dalam ruang ehausting adalah

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    14/22

    tekanan 4,< bar selama &4 menit sedangkan untuk sayuran digunakan suhu ""=*

    "%"I dengan tekanan ",4= bar selama 5=*24 menit.

    Sterilisasi merupakan proses untuk mematikan mikroba. Pada perinsipnya

    ada dua jenis sterilisasi yaitu sterilisasi total dan sterilisasi komersial. Sterilisasi

    komersial yang ditetapkan di industri pangan merupakan proses thermal. 7arena

    digunakan uap air panas atau air digunakan sebagai media pengantar panas,

    sterilisasi ini termasuk kedalam sterilisasi basah.sterilisasi komersial harus disertai

    dengan kondisi tertentu yang mungkin mikroba masih hidup dan dapat berkembang

    didalamnya.

    Sterilisasi total adalah sterilisasi yang bertujuan untuk membunuh

    mikroorganisme sehingga mikroba tidak lagi dapat berkembangbiak didalam suatu

    wadah/bahan pangan. Pada sterilisasi total ini jika dilaksanakan maka tidak akan

    terdapat lagi mikroba*mikroba yang berbahaya terutama pada lostidium botilinum

    (-inarno, "5). Selain bertujuan untuk mematikan semua mikroba penyebab

    kerusakan, proses sterilisasi ini juga bertujuan untuk memasakkan bahan sehingga

    bahan mempunyai tekstur, rasa dan kenampakan yang diinginkan. #ahan dengan

    keasaman tinggi (acid ood) tidak memerlukan suhu sterilisasi yang terlalu tinggi,

    untuk itulah pada pengalengan koktail buah dan cincau suhu sterilisasi yang

    dipergunakan adalah "44o dengan tekanan 4,< bar, pada kondisi asam tersebut,

    mikroorganisme pembusuk dapat dimatikan. #erbeda halnya dengan sayuran yang

    mempunyai p? J 5,= atau bahan makanan dengan keasaman rendah (low acid

    ood) yang dimana sterilisasi pada suhu "44I tidak akan eekti mematikan semua

    mikroba. Fleh karena itu digunakan suhu "%"I dengan tekanan ",4= bar. Pada

    suhu dan tekanan tersebut maka semua mikroorganisme patogen dan pembusuk

    akan mati. 7ondisi proses sterilisasi sangat tergantung pada berbagai aktor, antara

    lain :

    a. kondisi produk pangan yang disterilisasikan (nilai p?, jumlah mikroorganismeawal, dan lain*lain)

    b. jenis dan ketahanan panas mikroorganisme yang ada dalam bahan pangan.

    c. karakteristik pindah panas pada bahan pangan dan wadah (kaleng).

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    15/22

    d. Bedium pemanas.

    e. 7ondisi penyimpanan setelah sterilisasi

    E e.Proses pendinginan

    Setelah proses sterilisasi, kaleng kemudian didinginkan dengan air dingin.

    Pendinginan pasca sterilisasi menjadi penting karena timbul perbedaan tekanan

    yang cukup besar yang dapat menyebabkan rekontaminasi dari air pendingin ke

    dalam produk. 'ntuk itu perlu dipastikan bahwa air pendingin yang digunakan

    memenuhi persyaratan mikrobiologis. 'ntuk industri besar, proses pendinginan

    biasanya dilakukan secara otomatis di dalam retort, yaitu sesaat setelah katup uap

    dimatikan maka segera dibuka katup air dingin. 'ntuk ukuran kaleng yang besar,

    maka tekanan udara dalam retort perlu dikendalikan sehingga tidak menyebabkanterjadinya kaleng*kaleng yang menggelembung dan rusak. Pendinginan dilakukan

    secepatnya setelah proses sterilisasi selesai untuk mencegah pertumbuhan kembali

    bakteri, terutama bakteri termolik. Pendinginan dimulai dengan membuka saluran

    air pendingin dan menutup keran * keran lainnya.

    Air pendingin dapat dialirkan melalui dua saluran, yaitu bagian bawah dan

    bagian atas retort. Pemasukan air mula*mula dilakukan secara perlahanlahan agar

    tidak terjadi peningkatan tekanan secara drastis. Peningkatan tekanan secara

    drastis tersebut harus dicegah karena dapat menyebabkan kaleng menjadi penyok

    atau rusak pada bagian pinggirnya disebabkan kaleng tidak mampu menahan

    kenaikan tekanan tersebut. Air dialirkan dari bagian bawah dahulu agar secara

    bertahap dapat meng*kondensasikan sisa uap yang ada dan baru bagian atas

    dibuka. Pada saat retort telah penuh dengan air, aliran dapat lebih deras dialirkan.

    Selama proses pendinginan berlangsung, perlu dilakukan pengontrolan tekanan

    secara terus menerus untuk mencegah terjadinya koleps pada kaleng, yaitu

    terjadinya penyok pada kaleng disebabkan tekanan yang terlalu tinggi. Proses

    pendinginan dinyatakan selesai bila suhu air dalam retort telah men*capai &

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    16/22

    Setelah kaleng dikeluarkan dari retort, maka kaleng dikeringkan dan

    dibersihkan, untuk mencegah korosi atau pengkaratan pada sambungan kaleng.

    Pengeringan dan pembersihan kaleng ini perlu dilakukan untuk mencegah

    rekontaminasi (debu atau mikroba) yang lebih mudah menempel pada kaleng yang

    basah.

    E g. Penyimpanan

    Setelah itu disimpan dalam suhu ruang untuk mengetahui daya simpan dan

    eektitas sterilisasi. Pengamatan dilakukan selama " minggu dan kaleng disimpan

    pada suhu 54*=4o. ika dalam " minggu tersebut ada kaleng yang menggembung,

    maka proses sterilisasi tidak berjalan dengan baik dan hal ini ditandai dengan masih

    adanya aktiitas mikroorganisme. #erdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui

    bahwa sebagian besar produk masih dalam keadaan baik setelah disimpan selama

    " minggu. Beskipun keseluruhan proses pengalengan bisa dikatakan aseptis,

    namun tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya kerusakan, baik karena

    berlalunya masa simpan (kadaluwarsa) ataupun karena kurang sempurnanya proses

    pengalengan. Ada beberapa aktor yang dapat menyebabkan kerusakan tersebut,

    yaitu antara lain:

    E Pengkaratan tinplate, terutama pada bahan pangan bersiat asam, karena

    pelepasan hidrogen.

    E Keaksi kiamia, misalnya reaksi kecoklatan none!imatis atau pembebasan timah

    oleh nitrat dan sebagainya.

    E Penggelembungan karena adanya F%.

    E Fperasi autokla yang salah terutama setelah pendinginan.

    E Exhausting  yang kurang dan pengisian berlebih akan membawa akibat

    berlebihnya tekanan selama pemanasan.

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    17/22

    E Pertumbuhan mikroba sebagai akibat tidak adanya pemanasan atau pemanasan

    yang kurang sempurna, pembusukan bahan sebelum diolah, pencemaran sesudah

    diolah sebagai hasil lipatan kaleng yang cacat atau pendinginan yang kurang.

    E 8luktuasi tekanan atmoser.

    E Suhu dan waktu pemanasan yang tidak memadai selama sterilisasi dapat

    mengakibatkan tumbuhnya Clostridium botulinum. Clostridium botulinum

    merupakan bakteri termolik (tahan panas) yang dapat hidup dalam kondisi

    anaerobik (tidak ada oksigen).

    1"Proses Pengawetan Bahan Pangan Hewani 2ikan !ardens3

    Flahan ikan yang satu ini memang kerap kali dijadikan solusi bagi sebagian

    orang yang malas memasak ikan segar. Selain, rasanya yang enak dan gurih

    kemudahan pengolahan yang ditawarkan membuat sarden semakin akrab saja di

    kalangan masyarakat. Pengalengan ikan adalah salah satu teknik pengolahan

    dengan cara memanaskan ikan dalam wadah kaleng yang ditutup rapat untuk

    menonaktikan en!im, membunuh mikroorganisme, dan mengubah ikan dalam

    bentuk mentah menjadi produk yang siap disajikan tetapi memiliki kandungan nilai

    gi!i yang sedikit menurun karena proses denaturasi protein akibat proses

    pemanasan bila dibandingkan dengan ikan segar, namun lebih tinggi bila

    dibandingkan sumber protein nabati seperti tahu dan tempe.

    Betode pengawetan dengan cara pengalengan ditemukan oleh icholas

    Appert, seorang ilmuwan Prancis. Pengalengan makanan merupakan suatu cara

    pengawetan bahan bahan makanan yang dikemas secara hermetis dan kemudian

    disterilkan. Pengemasan secara hermetis dapat diartikan bahwa penutupannyasangat rapat, sehingga tidak dapat ditembus oleh udara, air, kerusakan akibat

    oksidasi, ataupun perubahan cita rasa. Di dalam pengalengan makanan, bahan

    pangan dikemas secara hermetis (hermetic) dalam suatu wadah, baik kaleng, gelas,

    atau alumunium.

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    18/22

    Pada pengawetan pangan, secara teknis ada beberapa cara yang menggunakan

    prinsip mikrobiologis yaitu mengurangi jumlah seminimal mungkin mikroorganisme

    pembusuk, mengurangi kontaminasi mikroorganisme, menciptakan suasana

    lingkungan yang tidak disukai oleh mikroorganisme dengan cara pemanasan dan

    radiasi. Pemusnahan mikroorganisme dengan pemanasan pada pengalengan ikan

    pada prinsipnya menyebabkan denaturasi protein, serta menonaktikan en!im yang

    membantu proses metabolisme. Penerpan panas dapat bermacam*macam

    tergantung dari jenis mikroorganismenya, ase mikroorganisme, dan kondisi

    lingkungan spora bakteri. Semakin rendah suhu yang diberikan semakin banyak

    waktu yang diperlukan untuk pemanasan. Pada pengalengan, yang perludiwaspadai adalah bakteri anaerob seperti losteridium botullinum yang tahan

    terhadap suhu tinggi.

    D"TAHAPAN PEN0ALEN0AN I4AN

     Pengadaaan Bahan Baku Ikan !egar" +kan yang akan dijadikan sarden

    bisanya didapat dari nelayan ikan, ikan*ikan dijual langsung oleh pemilik perahu

    atau dikumpulkan terlebih dahulu oleh pengepul. +kan yang digunakan sebagai

    bahan baku umumnya tergolong ikan pelagis ukuran kecil yang hidup bergerombol

    seperti ikan @emuru, ikan Sardin, ikan 1amban, ikan #alo, dan ikan @ayang.

    Pengguntingan 25utting3" #ahan baku ikan segar yang sudah dibeli pabrik

    akan langsung diproses. 1ahapan pertama disebut dengan pengguntingan (cutting)

    alat yang digunakan adalah gunting besi. +kan digunting pada bagian pre dorsal

    (dekat dengan kepala) kebawah kemudian sedikit ditarik untuk mengeluarkan isi

    http://kotaikan.blogspot.com/2011/07/proses-pembuatan-ikan-sardines.htmlhttp://kotaikan.blogspot.com/2011/07/proses-pembuatan-ikan-sardines.htmlhttp://kotaikan.blogspot.com/2011/07/proses-pembuatan-ikan-sardines.htmlhttp://kotaikan.blogspot.com/2011/07/proses-pembuatan-ikan-sardines.html

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    19/22

    perut. +kan balo diberikan sedikit perlakuan khusus yaitu sebelum digunting sisik*

    sisik yang terdapat diseluruh badannya dihilangkan terlebih dahulu dengan

    menggunakan pisau. Dalam tahapan pengguntingan juga dilakukan sortasi. #ahan

    baku ikan disortasi dari campuran ikan yang lain dan dari sampah serta serpihan

    karang yang ikut terbawa saat proses penangkapan ikan. +kan yang sudah digunting

    ditempatkan dalam keranjang plastik kecil. Setelah keranjang penuh, ikan

    dimasukkan dalam mesin rotary untuk dilakukan proses pencucian.

    Pengisian 26illing3"  +kan yang keluar dari mesin rotary ditampung dalam

    keranjang plastik, lalu dibawa ke meja pengisian untuk diisikan kedalam kaleng.

    Diatas meja pengisian terdapat pipa air yang digunakan untuk melakukan

    pencucian ulang sebelum ikan diisikan kedalam kaleng. Posisi ikan didalam kaleng

    diatur, misalnya untuk membuat produk kaleng kecil setelah penghitungan

    rendemen ditentukan bahwa jumlah ikan yang diisikan kedalam kaleng adalah 5

    ekor ikan. +kan*ikan tersebut diisikan dalam kaleng dengan posisi % buah pangkal

    ekor menghadap kebawah dan % ekor lagi menghadap keatas. 7aleng yang sudah

    diisi ikan diletakkan diatas coneyor yang terus berjalan disamping meja pengisian

    untuk masuk tahapan berikutnya.

     Pemasakan Awal 2Pree 1ooking3" Dengan bantuan coneyor kaleng yang

    sudah terisi ikan masuk kedalam ehaust bo yang panjangnya 3"% m, di dalam

    ehaust bo ikan dimasak dengan menggunakan uap panas yang dihasilkan oleh

    boiler. Suhu yang digunakan 3

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    20/22

    prinsipnya proses penghampaan ini dapat dilakukan melalui % macam cara,

    biasanya pabrik berskala kecil ehausting dilakukan dengan cara melakukan

    pemanasan pendahuluan terhadap produk, kemudian produk tersebut diisikan

    kedalam kaleng dalam keadaan panas dan wadah ditutup, juga dalam keadaan

    masih panas. ara kerjanya adalah menarik oksigen dan gas*gas lain dari dalam

    kaleng dan kemudian segera dilakukan penutupan wadah.

    Penutu%an 8adah 4aleng 2!eaming3" Penutupan wadah kaleng dilakukan

    dengan menggunakan double seamer machine. Seorang karyawan bertugas

    mengoprasikan double seamer machine dan mengisi tutup kaleng kedalam mesin.7ecepatan yang digunakan berariasi. Double seamer untuk kemasan kaleng kotak

    dioprasikan dengan kecepatan penutupan

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    21/22

      Pendinginan dan Penge%akan"  +kan kalengan yang sudah disterilisasi

    dikeluarkan dari dalam retort, kemudian diangkat dengan katrol untuk didinginkan

    dalam bak pendinginan berolume "2.= m& yang diisi dengan air yang mengalir.

    Pendinginan dilakukan selama "= menit. Produk setelah didinginkan diistirahatkan

    terlebih dahulu ditempat pengistirahatan(Kested area) untuk menunggu giliran

    pengepakan (packing). Packing diawali dengan aktiitas pengelapan untuk

    membersihkan sisa air proses pendinginan, setelah itu produk dimasukkan kedalam

    karton. Produk yang kemasannya sudah diberi label (label cat) bisa langsung di

    packing, sementara produk yang kemasannya kosong terlebih dahulu diberi label

    kertas sesuai dengan keinginan produsen.

      BAB III

    PENUTUP

    A"  4esim%ulan

    Pangan secara umum bersiat mudah rusak ( perishable), karena kadar air yang

    terkandung di dalamnya sebagai aktor utama penyebab kerusakan pangan itu

    sendiri. Semakin tinggi kadar air suatu pangan, akan semakin besar kemungkinan

    kerusakannya baik sebagai akibat aktiitas biologis internal (metabolisme) maupun

    masuknya mikroba perusak.

    untuk mengawetkan makanan dapat dilakukan dengan beberapa teknik baik yang

    menggunakan teknologi tinggi maupun teknologi sederhana. aranya pun beragam

    dengan berbagai tingkat kesulitan. amun inti dari pengawetan makanan adalah

    suatu upaya untuk menahahn laju pertumbuham mikroorganisme pada makananm

  • 8/18/2019 Bahan Pangan Nabati

    22/22

     jenis*jenis teknik pengolahan dan pengawetan makanan itu ada = :

    ".  pendinginan

    %.  pengeringan

    &.  pengalengan

    5.  pengemasan

    =.  penggunaan bahan kimia

    2.  pemanasan