bahan paparan menteri agraria dan tata … menteri atr... · kawasan perbatasan negara di provinsi...
TRANSCRIPT
Jakarta, 5 November 2015
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BPNDalam Acara
Rapat Kerja NasionalBadan Koordinasi Penataan Ruang Nasional
Tahun 2015
Bahan Paparan
NAWACITA/
RPJMNTATA RUANG
BIDANG TATA RUANG“memantapkan kelembagaan dan kapasitas penataan ruang di seluruh wilayah Indonesia, serta menyediakan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata ruang”
meningkatkan ketersediaan regulasi tata ruang yang efektif dan harmonis
meningkatkan pembinaan kelembagaan penataan ruang
meningkatkan kualitas pelaksanaan penataan ruang.
melaksanakan evaluasi penyelenggaraan penataan ruang, melalui pemantauan dan evaluasi yang terukur
INTEGRASI TATA RUANG DAN NAWACITA
Pertama, rencana tata ruang sebagai produk perencanaan harus kokoh dan
berkualitas, dan hal ini menjadi dasar bagi pembangunan dan pengendalian pemanfaatan
ruang.
Kedua, sebagai perangkat pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif dan bisa
memberikan efek jera yang kuat.
TANTANGAN PENATAAN RUANG
Rencana Tata Ruang yang kokoh dan berkualitas,
sebagai dasar pembangunan dan pengendalian pemanfaatan ruang melalui
penetapan:
PERATURAN PEMERINTAH:
1. PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
2. PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
3. PP No. 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang
4. PP No. 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang
5. PP No. 68 Tahun 2014 tentang Penataan Wilayah Pertahanan Negara
Rencana Tata Ruang yang kokoh dan berkualitas,
sebagai dasar pembangunan dan pengendalian pemanfaatan ruang melalui
penetapan:
NO.PERPRES AMANAT
PP 26/2008 TENTANG RTRWNSTATUS
PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
1 Rencana Tata Ruang Pulau Sulawesi Sudah ditetapkan Perpres No. 88 Tahun 2011 tentang Rencana
Tata Ruang Pulau Sulawesi
2 Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan Sudah ditetapkan Perpres No. 3 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Pulau Kalimantan
3 Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera Sudah ditetapkan Perpres No. 13 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Pulau Sumatera
4 Rencana Tata Ruang Pulau Jawa – Bali Sudah ditetapkan Perpres No. 28 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Pulau Jawa – Bali
5 Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku Sudah ditetapkan Perpres No. 77 Tahun 2014 tentang Rencana
Tata Ruang Kepulauan Maluku
6 Rencana Tata Ruang Kepulauan Nusa Tenggara Sudah ditetapkan Perpres No. 56 Tahun 2014 tentang Rencana
Tata Ruang Kepulauan Nusa Tenggara
7 Rencana Tata Ruang Pulau Papua Sudah ditetapkan Perpres No. 57 Tahun 2014 tentang Rencana
Tata Ruang Pulau Papua
RTR PULAU / KEPULAUAN
RTR Kawasan Strategis Nasional
NO.PERPRES AMANAT
PP 26/2008 TENTANG RTRWNSTATUS
PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
1 Kawasan Perkotaan Jabodetabek-Punjur termasuk
Kepulauan Seribu
Sudah ditetapkan Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang
Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak,
Cianjur
2 Kawasan Perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar, dan
Tabanan
Sudah ditetapkan Perpres No. 45 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Kawasan Perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar, dan
Tabanan
3 Kawasan Perkotaan Makassar, Maros, Sungguminasa,
dan Takalar
Sudah ditetapkan Perpres No. 55 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Kawasan Perkotaan Makassar, Maros, Sungguminasa, dan
Takalar
4 Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan
Karo
Sudah ditetapkan Perpres No. 62 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo
5 Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun Sudah ditetapkan Perpres No. 87 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun
6 Kawasan Borobudur dan Sekitarnya Sudah ditetapkan Perpres No. 58 Tahun 2014 tentang RTR Kawasan
Borobudur dan Sekitarnya
7 Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi Sudah ditetapkan Perpres No. 70 Tahun 2014 tentang RTR Kawasan Taman
Nasional Gunung Merapi dan Sekitarnya
8 Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya Sudah ditetapkan Perpres No. 81 Tahun 2014 tentang RTR Kawasan Danau
Toba dan Sekitarnya
9 Kawasan Perbatasan Darat RI dengan Negara Timor
Leste dan Kawasan Perbatasan Laut RI termasuk 5 pulau
kecil terluar dengan Negara Timor Leste/Australia
Sudah ditetapkan Perpres No. 179 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang
Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Nusa Tenggara
Timur
10 Kawasan Perbatasan Darat RI di Kalimantan Sudah ditetapkanPerpres No. 31 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang
Kawasan Perbatasan Negara di Kalimantan
RTR Kawasan Strategis Nasional
RTR Kawasan Strategis NasionalRTR Kawasan Strategis Nasional
NO.PERPRES AMANAT
PP 26/2008 TENTANG RTRWNSTATUS
PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
11 Kawasan Perbatasan Darat RI dengan Negara Papua
Nugini
Sudah ditetapkan Perpres No. 32 Tahun 2015 tentang Rencana Tata
Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Papua
12 Kawasan Perbatasan Laut RI termasuk 20 pulau kecil
terluar dengan Negara Timor Leste/Australia
Sudah ditetapkan Perpres No. 33 Tahun 2015 tentang Rencana Tata
Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Maluku
13 Kawasan Perbatasan Laut RI termasuk 8 pulau kecil
terluar dengan Negara Palau
Sudah ditetapkan Perpres No. 34 Tahun 2015 tentang Rencana Tata
Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Maluku
Utara dan Provinsi Papua Barat
KETERANGANTOTAL
DAERAH
PROSESDI
DAERAH
SUDAH PEMBAHASAN
BKPRN
PERSETUJUAN SUBSTANSI MENTERI PU
SUDAH PERDA RTRW
PROVINSI 34 0 1 6 17,64% 27 79,41%
KETERANGAN TOTAL
DAERAH REVISI REKOMGUB
SUDAH PEMBAHASAN
BKPRN
PERSETUJUAN SUBSTANSI MENTERI PU
SUDAH PERDA RTRW
KABUPATEN/KOTA
508 8 0 12 59 11,61% 437 86,02%
RTRW PROVINSI
RTRW KABUPATEN/KOTA
PROGRES PERCEPATAN PENETAPAN PERDA RTRW TAHUN 2015STATUS 29 Oktober 2015
RTRW PROVINSI
RTRW KABUPATEN/KOTA
1. Terintegrasi dengan NAWACITA, agar program-program pembangunan prioritas
atau strategis nasional dapat terakomodir kebutuhan ruangnya.
2. Mampu merespon kejadian di dalam kawasan rawan bencana, serta bersifat
adaptif dan mitigatif terhadap perubahan iklim.
3. Dapat memberikan jaminan terhadap kedaulatan pangan, melalui penetapan
luasan lahan pertanian pangan berkelanjutan di dalam pola ruang serta
pengalokasian infrastruktur - infrastruktur pendukungnya di dalam struktur
ruang.
4. Integrasi rencana tata ruang dengan penatagunaan tanah, khususnya dalam hal
pengadaan lahan untuk pembangunan
5. Memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
RENCANA TATA RUANG YANG BERKUALITAS
ISU STRATEGISREVIEW RTRWN
NAWACITA/
RPJMN
1. Kedaulatan maritim
2. Kedaultan pangan dan energi
3. Pengembangan infrastruktur kawasan perbatasan
4. Pengembangan kawasan potensi ekonomi
1. Pengembangan & peningkatan status pusat-pusat kegiatan
2. Penajaman kriteriakawasan lindung
3. Pemutakhiran penetapan kawasan
4. Integrasidanpenguatankebijakankelautannasional
5. Penguatanmuatankebijakanruang udaranasional
6. Pengarusutamaan mitigasidan adaptasi perubahaniklim
7. Harmonisasi dansinkronisasi terhadapkebijakan-kebijakannasional
RENCANA TATA RUANG YANG BERKUALITAS
• Program Bidang Kelistrikan 35.000 MW
• Program Pembangunan 65 Waduk dan Bendungan
• Program Pembangunan Jalan Nasional 2650 KMdan 1000 KM Jalan Tol
• Program Pembangunan 25 Pelabuhan Pendukung Toll Laut
• Program Percepatan Pembangunan Jalur Ka Trans Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua
PROGRAM INFRASTRUKTUR PRIORITAS NASIONAL (NAWACITA)
RENCANA TATA RUANG YANG BERKUALITAS
PENETAPAN
PERATURAN
ZONASI
PERIZINANPEMBERIAN
INSENTIF &
DISINSENTIF
Upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang
(Rencana Rinci Tata Ruang)
PENGENAAN
SANKSI
PPNS
Penataan Ruang
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
1. Menyelesaikan dan melakukan harmonisasi PERATURAN PERUNDANGAN
yang terkait dengan penataan ruang, termasuk diantaranya:
• NSPK terkait pengendalian pemanfaatan ruang
2. Meningkatkan KUALITAS PEMANFAATAN RUANG DAN PENGENDALIAN
Pemanfaatan Ruang:
• Operasionalisasi peran PPNS di daerah melalui program P5R
• Pelatihan 1000 orang PPNS baru di pusat dan daerah
3. Pengendalian PERTANAHAN dan PENERTIBAN TANAH TERLANTAR
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
Ditemukan / pengaduan / laporan dugaan tindak pidanapenataan ruang /
hasil pengawasan penataan ruang
Persiapan penyidikan
Pemberitahuan Penyidikan
Pulbaket
Gelar PerkaraBukan Tindak Pidana
Tindak Pidana SPRINDIK PENYIDIKAN
Gelar PerkaraLanjutan
PemberkasanSerah Berkas Perkara Ke
JPU
Peradilan
Pengehentian Penyidikan
ALUR PENYIDIKAN PPNS PENATAAN RUANG
Presiden RI
Keputusan Presiden No. 121 Tahun 2014
Peraturan Presiden No. 165 Tahun 2014
Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan
Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019
Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang – (Perpres 17 Tahun 2015)Peraturan Presiden
Tusi dan Struktur Organisasi K/L
PEMBENTUKAN KABINET KERJA
MENTERI YANG MEMBIDANGI TATA RUANGUU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Menteri yang membidangi Tata Ruang
Amanat UU 26 Tahun 2007 : Pasal 9
(1) Penyelenggaraan penataan ruang dilaksanakan oleh seorang Menteri.
(Menteri yang membidangi Penataan Ruang : Pasal 1)
(2) Tugas dan tanggung jawab Menteri dalam penyelenggaraan penataan ruang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mencakup:
a. pengaturan, pembinaan, dan pengawasan penataan ruang;
b. pelaksanaan penataan ruang nasional; dan
c. KOORDINASI penyelenggaraan penataan ruang lintas sektor, lintas wilayah, dan lintas
pemangku kepentingan.
Catatan: Dalam Kabinet Kerja, Menteri yg dimaksud adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang
BKPRN
•Mengoordinasikan penyiapan kebijakan dan regulasi di bidangpenataan ruang nasional
•Mengoordinasikan pemaduserasian berbagai peraturanperundang-undangan yang terkait dengan penyelenggaraanpenataan ruang
•Mengoordinasikan penanganan dan penyelesaian masalahdalam penyelenggaraan penataan ruang yang timbul dalampenyelenggaraan penataan ruang dan memberikan pengarahan sertasaran pemecahannya
•Mengoordinasikan pengawalan pelaksanaan RTRWN danpenentuan prioritas KSN
•Mengoordinasikan fasilitasi kerjasama penataan ruang antarprovinsi
•Mengoordinasikan peningkatan kapasitas kelembagaanpemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam penyelenggaraanpenataan ruang
•Mengoordinasikan penyebarluasan informasi bidang penataanruang.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang
•Perumusan kebijakan di bidang perencanaan tata ruang danpemanfaatan ruang; serta bidang pengendalian pemanfaatan ruang.
•Pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan tata
ruang, KOORDINASI pemanfaatan ruang,
pembinaan perencanaan tata ruang, dan pemanfaatanruang daerah; serta bidang pengendalian pemanfaatanruang.
•Penyusunan NSPK di bidang perencanaan tata ruang danpemanfaatan ruang; serta bidang pengendalian pemanfaatan ruang.
•Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidangperencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang; serta bidangpengendalian pemanfaatan ruang.
•Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaantata ruang dan pemanfaatan ruang; serta bidang pengendalianpemanfaatan ruang.
•Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Menteri.
Keppres 04 Tahun 2009Perpres 17 Tahun 2015
FUNGSI KORDINASI PENYELENGGARAAN PR Sandingan Tugas dan Fungsi Kementerian ATR & BKPRN (Eksisting)
Upaya Penguatan Kelembagaan
1. SURAT ke Presiden tentang Reformulasi dan Restrukturisasi BKPRN, menegaskan:
a. diperlukannya kelembagaan BKPRN sbg wadah kordinasi penyelenggaraanpenataan ruang yg lintas sektor dan lintas wilayah
b. Merespon tantangan dan tuntutan penataan ruang saat ini (Nawacita) dan kedepan, reformulasi dan restrukturisasi BKPRN menuju organisasi kerja lebihcepat, efektif, dan efisien
2. Telah dilakukan survey penjajakan ekspektasi peran BKPRN di beberapa provinsi
3. Rapat kordinasi terbatas BKPRN dan pembentukan tim kecil untuk menyusunsegera draft Kelembagaan Penataan Ruang Nasional, dengan beberapa alternatif.
4. Diharapkan proses reformulasi dan restrukturisasi BKPRN ini dapat terselesaikandi Tahun 2015
UPAYA PENGUATAN KELEMBAGAAN PENATAAN RUANG
TERIMA KASIH