bahan pelumas

70
Bahan Pelumas Persyaratan untuk Minyak Pelumas pada Mesin Diesel Mesin diesel tidak hanya memaksakan permintaan maksimal pada kapasitas pembebanan setiap komponen tetapi juga pada pelumas, yaitu oli mesin, yang karenanya merupakan bahan operasi teknis yang kompleks. Sejak kondisi operasi mobil dan kendaraan mesin diesel yang dijual dan mesin diesel besar berbeda jauh, berbeda dioptimalkan minyak pelumas yang digunakan untuk tujuan yang inginkan. Oli mesin diperlukan untuk memenuhi semua fungsinya, yang jauh melebihi pelumas fungsi minyak, dalam setiap kondisi operasi setidaknya sampai jadwal ganti oli. Dikarakteristik meliputi sifat kimia, fisik dan teknologi, persyaratan untuk oli mesin yang berasal dari fungsi utama yang dibutuhkan oleh operasi mesin, yaitu : - Pelapis permukaan yang bergesekan - Pemindah gaya - penetralisir produk yang tidak diinginkan contoh karbon - pelindung komponen - Mencegah karat - Perapat - Pendingin Sifat sifat dari minyak pelumas yang sangat kompleks dapat disederhanakan yaitu : - Kekentalan dan karakteristik aliran - Pelapis permukaan - Pencegahan Korosi

Upload: raedyanwar

Post on 10-Nov-2015

54 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

shool work

TRANSCRIPT

Bahan PelumasPersyaratan untuk Minyak Pelumas pada Mesin DieselMesin diesel tidak hanya memaksakan permintaan maksimal pada kapasitas pembebanan setiap komponen tetapi juga pada pelumas, yaitu oli mesin, yang karenanya merupakan bahan operasi teknis yang kompleks. Sejak kondisi operasi mobil dan kendaraan mesin diesel yang dijual dan mesin diesel besar berbeda jauh, berbeda dioptimalkan minyak pelumas yang digunakan untuk tujuan yang inginkan.Oli mesin diperlukan untuk memenuhi semua fungsinya, yang jauh melebihi pelumas fungsi minyak, dalam setiap kondisi operasi setidaknya sampai jadwal ganti oli.Dikarakteristik meliputi sifat kimia, fisik dan teknologi, persyaratan untuk oli mesin yang berasal dari fungsi utama yang dibutuhkan oleh operasi mesin, yaitu : Pelapis permukaan yang bergesekan Pemindah gaya penetralisir produk yang tidak diinginkan contoh karbon pelindung komponen Mencegah karat Perapat PendinginSifat sifat dari minyak pelumas yang sangat kompleks dapat disederhanakan yaitu : Kekentalan dan karakteristik aliran Pelapis permukaan Pencegahan KorosiPelapis permukaan dibedakan menurut apakah mempengaruhi pada permukaan mesin atau sisa karbon. Perlindungan korosi mengacu pada kemampuan untuk menetralisir kedua produk pembakaran dan menstabilkan pelumas sendiri terhadap penurunan oksidasi.Selain fungsi utamanya, persyaratan tambahan berikut yang dikenakan pada oli mesin. Netral pada bahan penyekat Berbusa rendah Berumur panjang dan interval penggantian yang lama Konsumsi minyak pelumas yang rendah Konsumsi bahan bakar yang rendah Beban yang rendah dalam sistem kontrol emisiBahan dan Komposisi11.1.3. Karakteristik Minyak Mesin11.1.3.1 Karakteristik Umum11.1.3.2 SAE Minyak Pelumas dan Tingkat Kekentalan11.1.3.3 Klasifikasi, Spesifikasi dan Pengujian11.1.4 Penggantian Minyak Pelumas Disebabkan Pemakaian11.1.4.1 Terutama Disebabkan oleh Penguapan, VI Penambahan dan Penyusupan Kotoran Padat11.1.4.2 Terutama oleh Aditif penipisan Pengasaman11.2. Sistem pelumasan11.2.1 Fungsi dan Persyaratan11.2.2 Desain11.2.2.2 Sistem Pelumasan11.2.3 Komponen Sistem Pelumasan11.2.3.1 Pompa Minyak Pelumas11.2.3.2 Pendingin Minyak Pelumas11.2.3.3 Separator / Pemisah Minyak Pelumas11.2.3.3 Filter/ Penyaring Minyak Pelumas11.2.4 Perawatan Minyak Pelumas

Dibalik Kode SAE Oli Motor | Pelumas MotorKode SAE Oli MotorPelumas Motor.Kekentalan Oli Pelumas adalah hal paling menentukan saat memilih Oli Motor, Kekentalan Oli Pelumas merupakan salah satu sifat karakteristik fisik oli mesin yang sangat penting. Dalam istilah oli mesin kekentalan biasa dikenal sebagai viskositas. Sebelumnya ada baiknya jika kita membahas sedikit teori Oli Pelumas, sebelum memilih Oli Pelumas berdasarkan Kode SAE Oli Motor.SAESAE (Society of Automotive Engineer) adalah lembaga standarisasi seperti ISO, DIN atau JIS, yang mengkhususkan diri di bidang otomotif.ViscosityViskositi adalah kemampuan laju liquid dalam hal ini mungkin Oli Pelumas. untuk Oli Pelumas Otomotif kita kenal dengan lube oil grade, yang kemudian oleh SAE di uji pada temp tertentu shingga kita mengenal oli multi grade 10W40, 20W50 dsb serta oli mono grade seperti SAE 20, 40 dsbIni berbeda dengan pengujian Oli Pelumas Industri. pengujian dilakukan oleh ISO, sehingga kita mengenal istilah lubrcant ISO VG 32, 46, 100, 680, 100, dsb. Dimana ISO melakukan standar pengujian pada 40 deg C dan 100 deg C.. atau mungkin untuk applikasi gear oil digunakan standar AGMA atau SAE gear viscosity..Viscosity IndexSedangkan Viscosity Index (VI) adalah kemampuan lubricant mempertahankan kekentalannya terhadap temperature, baik itu hi or low temp, smakin tinggi nilai VI smakin baik lubricant itu tahan terhadap perubahan temperatureSetelah bicara sedikit teknis, sekarang kita lanjutkan pada rahasia kode SAE Oli Pelumas Motor kita :Tingkat kekentalan suatu oli mesin mengacu pada lembaga SAE berdasarkan table SAE J 300 th 1999.Ada sekitar 30 jenis kekentalan SAE yg dikenal selama ini, diantaranya seperti SAE SAE 40, SAE 10w, SAE 20w50,SAE 15w50,SAE 10w40,SAE 15w40 dst.Angka di belakang huruf SAE inilah yang menunjukkan tingkat kekentalannya (viskositas). Contohnya, kode SAE 50 menunjukkan oli tersebut mempunyai tingkat kekentalan 50 menurut standar SAE. Semakin tinggi angkanya, semakin kental pelumas tersebut.Ada pula kode angka yang menunjukkan multi grade seperti 10W-50. Kode ini menandakan pelumas mempunyai kekentalan yang dapat berubah-ubah sesuai suhu di sekitarnya. Huruf W di belakang angka 10 merupakan singkatan kata winter (musim dingin). Maksudnya, pelumas mempunyai tingkat kekentalan sama dengan SAE 10 pada saat suhu udara dingin dan SAE 50 ketika udara panas.Pertanyaan :Lalu Oli ber SAE manakah yang cocok untuk Motor Kita ? SAE20w50,10w40,15w40 atau 15w50?Benarkah kalau tarikan enteng pake oli encer, menandakan oli yg dipake cocok utk motor Kita?Mari kita cari jawabannya, Kita akan coba membahas beberapa kode SAE untuk mendapatkan Oli Pelumas yang ideal untuk motor kita, kita akan bahas satu-persatu dari 4 tingkat SAE Oli Pelumas motor yang paling cocok untuk iklim IndonesiaPerforma mesin dan hasil pengujian,idealnya dapat dibagi 4 jenis yaitu: SAE 20w50, 10w40, 15w40, atau 15w50.SAE 20w50Makna sesungguhnya : oli mesin yg masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -10 sd -15 C (kode 20w) dan pd suhu 150 c dg tk.kekentalan tertentu .Oli jenis ini relative kurang efisien dalm pemakain BBM namun sangat baik dlm perlindungan /perawatan mesin, khususnya utk kondisi jalan di Jakarta yg sering macet, jarang brjalan jauh ,polusi dan beban berat.Pada kondisi ini dikenal dg istilah boundary lubrication, dimana pada kondisi tsb. lapisan oli sangat tipis diantara celah mesin yg cenderung berpotensi terjadinya kontak antara logam dg logam.Oli jenis ini relative paling kecil nilai viskositas indeksnya (VI), diantara 3 jenis oli lainnya (minimal utk.oli mineral/semi sintetis 120, utk. sintetis 145) .Semakin banyak aditiv viscosity index improver ,semakin sensitif oli /kurang baik buat mesin motor -utamanya terhadap stress di gear. VI= ukuran kemampuan suatu oli mesin dalam menjaga kestabilan kekentalan oli mesin dalam rentang suhu dingan sampai tinggi. Semakin tinggi VI semakin baik kestabilan kekentalannya.Utk oli mobil, VI tinggi akan sangat baik dimesin. Utk motor bisa sebaliknya.SAE 15w50Type Oli pelumas mesin ini, masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin (minus) -15 sd -20 C (kode 15w) dan suhu 150 c dengan tingkat.kekentalan tertentu .Jenis oli relative sama dg SAE20w50.Sedikit yg membedakan adalah sedikit lebih encer dan nilai VI lebih tinggi dari 20w50. (minimal utk.oli mineral 130, utk. sintetis 150)Semakin tinggi nilai VI artinya adlah semakin banyak pemakaian aditif peningkat angka VI. Utk motor hal ini sangat riskan. Aditif ini relative sensitif digunakan utk motor yg menyatukan oli mesin dan gigi (wet clutch).Artinya oli jenis ini relative lebih mudah berubah kekentalannya dibandingkan 20w50.SAE 10w40Type Oli pelumas mesin ini, masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -20 sd -25 C (kode 10w) dan suhu 150 C dg tk.kekentalan tertentu .Jenis Oli yg relative paling encer diantaranya ke3 jenis oli lainnya. Oli ini relative paling irit BBM, namun kurang baik dalam perlindungan mesin .Terutama pada kondisi jalan sering macet dan beban berat.(mis.sering dipake boncengan)Relatif sama dg SAE 15w50 , dalam hal pemakaian aditif peningkat angka VI. (minimal utk.oli mineral 130, utk.sintetis 150)Apakah berarti paling bagus?Belum tentu Semakin banyak kandungan aditif peningkat angka VI , semakin besar kemungkinan peluang pecahnya aditif VI-nya dan berubah kekentalannya.Ukuran perubahan kekentalan oli biasanya dipakai batasan sampai 25-30% dari kekentalan awal /oli baru. Agak sulit memang indikatornya soalnya Cuma lab.yg bisa memastikan hal ini.Kalaupun Anda ingin tetap memakai oli jenis ini, saran saya , perhatikan jarak pergantian olinya lebih awal.Kalau Anda merasa suara mesin sdh agak berbeda sedikit aja..cepet2 ganti dah..Teori Dasar Oli Pelumas & Formula PelumasSAE 15w40Type Oli pelumas mesin ini, masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -15 sd -20 C (kode 15w) dan suhu 150 C dg tk.kekentalan tertentu .Nilai VI ,minimal utk.oli mineral 125, utk. sintetis 145.Hasil pengujian di motor sebenarnya menunjukkan oli jenis ini yg paling pas.Oli jenis ini relative paling stabil kekentalannya dibandingkan yg lainnya.Masalahnya oli jenis ini jarang diaplikasikan utk motor.Biasanya jenis SAE ini, dipakai utk kendaraan jenis mesin disel, yg membutuhkan kestabilan kekekEntalan dalam jarak jauh dan kondisi ekstrim pada mesin disel.sebagai tambahan aditif Vi adalah seny.kimia kopolimer -rantai panjang- yg mampu beradaptasi pd suhu rendah dan tinggi ttpi sensitif thd. stress di gear..Perlu diingat oleh para Bikers, Bahwa kekentalan atau SAE Oli Pelumas bukan merupakan satu-satunya penentu kualitas oli pelumas.Tingkat mutu pelumas mengacu pada API (American Petroleum Institute). Untuk kendaraan yang berbahan bakar bensin, pelumas bisanya menggunakan kode yang berawalan huruf S (kependekan dari kata Spark yang berarti percikan api/busi), contohnya seperti kode SA, SB, SC, SD, SE dan SF. Sedangkan pada mesin diesel, kode mutu pelumas mesinnya diawali huruf C (kependekan dari kata compression, yang mana sifat pembakaran dalam diesel terjadi karena adanya tekanan udara sangat tinggi), contohnya kode huruf CA, CB, CC, dan CD

MINYAK PELUMASMinyak Pelumas adalah suatu bahan (biasanya berbentuk cairan) yang berfungsi untuk mereduksi keausan antara dua permukaan benda bergerak yang saling bergesekan.Bahan-bahan pelumas yang digunakan dari sejak jaman dahulu hingga kini mempunyai beraneka ragam jenis yang biasanya tergantung dari bahan apa yang banyak tersedia dan mudah diperoleh. Bahan-bahan yang dapat di buat menjadi minyak pelumas dapat di bagi atas tiga jenis yaitu:1. Bahan-bahan pelumas yang berasal dari hewan yang sebagai contohnya adalah minyak atau lemak ikan, lemak sapi, lemak kambing, dan lain sebagainya. Bahan pelumas dari hewan ini diperkirakan merupakan pelumas yang paling tua umurnya.2. Bahan dari tumbuh-tumbuhan yang contohnya antara lain adalah minyak jarak, minyak kelapa dan minyak biji kapas.3. Bahan yang berasal dari tambang. Bahan hasil tambang atau bahan mineral yang dapat menghasilkan minyak pelumas terdiri dari banyak macamnya antara lain adalah minyak bumi dan batubara. Sebagi minyak moderen pelumas saat ini banyak digunakan minyak yang berasal dari pengolahan minyak bumi. Minyak yang berasal dari minyak bumi ini dikenal dengan nama minyak mineral.Pada mulanya hanya bahan-bahan yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan saja yang digunakan sebagai bahan minyak pelumas. Tetapi kemudian dengan ditemukannya sumur minyak bumi yang pertama kalinya ditemukan di Amerika Serikat (yang digunakan dengan teknologi morern), yang selanjutnya minyak bumi yang diperoleh itu diolah dengan menghasilkan bahan bakar dan bahan yang dapat digunakan sebagai minyak pelumas serta bahan lainnya.Viskositas Minyak PelumasSifat fisika yang terpenting dari minyak pelumas adalah viskositas. Anton R. Wartawan (1983) mengatakan viskositas adalah tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara molekul-molekul fluida tersebut satu dengan yang lainnya. Suatu cairan yang dapat mengalir dengan mudah misalnya fluida air dikatakan mempunyai viskositas kecil, dan sebaliknya pada bahan-bahan yang sulit mengalir seperti aspal mempunyai viskositas yang besar.Viskositas sangat di pengaruhi oleh suhu, kenaikan suhu atau penurunan tekanan akan berakibat melemahkan ikatan molekul fluida serta menurunkan viskositasnya. Viskositas dari semua jenis cairan akan menurun dengan naiknya suhu. Ini jelas terlihat dari minyak pelumas yang berasal dari minyak bumi. Perubahan viskositas dikarenakan kenaikan suhu merupakan hal yang sangat penting yang harus dipertimbangkan di dalam berbagai jenis penerapan minyak pelumas di dalam tugasnya menghadapi jangkauan suhu yang luas. sebagai contohnya minyak pelumas dari mesin kendaraan bermotor. Bila kita menggunakan minyak pelumas yang viskositasnya rendah akan kurang aktivitas minyak pelumas tersebut didalam melidungi bagian-bagian logam mesin kendaraan pada saat mesin kendaraan saat dihidupkan, karena akan menurun lagi viskositasnya akibat suhu yang menanjak. Tetapi apabila kita menggunakan minyak pelumas yang viskositasnya tinggi, kita akan mendapatkan kesulitan untuk mula-mula menghidupkan mesin, setidak-tidaknya accu akan bekerja keras untuk dapat menghidupkan, terlebih lagi apabila suhu lingkungan sangat rendah. Yang ideal dari minyak pelumas adalah viskositasnya cukup untuk mudah menghidupkan mesin dan di lain pihak tidak banyak berubah pada saat operasi (mesin hidup) di karenakan kenaikan suhu agar dapat memenuhi fungsinya melumasi mesin. Secara umum yang di harapkan dari suatu minyak pelumas adalah perubahan yang sekecil mungkin yang terjadi pada viskositasnya di dalam menghadapi pengaruh jangkauan suhu yang besar.Kepekaan dari suatu minyak pelumas terhadap suhu merupakan hal yang sangat penting, untuk menerangkan hubungan ini biasanya di gunakan angka empiris yang dinamakan indeks viskositas atau IV. Angka tersebut menunjukan bahwa semakin besarnya angka IV akan bertambah kecil perubahan viskositasnya terhadap perubahan suhu. Pada mulanya penentuan Indeks Viskositas ini di lakukan oleh Dean dan Davis pada tahun 1929 di Amerika Serikat. Caranya ialah dengan mengambil dua group minyak bumi yaitu jenis Pennsylvania dan jenis Gulf Coast. Jenis Pennsylvania merupakan jenis yang sangat kecil perubahan viskositanya terhadap perubahan suhu dan jenis ini ditentukan sebagai group pembanding yang IV-nya = 100. Sedangkan untuk jenis Gulf Coast yang sangat besar perubahan viskositasnya terhadap perubahan suhu sebagai group pembanding yang terkecil yaitu dengan IV = 0.Sistem Klasifikasi Minyak pelumasUntuk memudahkan membedakan spesifikasi minyak pelumas menurut viskositasnya, beberapa sistem klasifikasi telah di kembangkan. Macam klasifikasi tersebut antara lain adalah klasifikasi SAE J 300 d yang khusus untuk klasifikasi viskositas minyak pelumas mesin, dan SAE 306 c khusus untuk klasifikasi viskositas minyak pelumas roda gigi (axle dan transmisi), dan klasifikasi standar ASTM yang merupakan klasifikasi praktis sistem viskositas untuk minyak pelumas industry cair. Nomenklatur yang ditentukan oleh sistem ini memberikan identifikasi viskositas dari minyak pelumas.Untuk lebih memfokuskan dan suapaya bahasan lebih terarah maka penulis akan melakukan pembatasan bembahasan hanya pada klasifikasi SAE J 300 d yaitu klasifikasi viskositas minyak pelumas mesin.SAE yang merupakan kependekan dariSociety of Automotive Enginertelah mengeluarkan klasifikasi viskositas dimana klasivikasi tersebut dapat digunakan sebagai pedoman oleh pabrik-pabrik mesin didalam memberikan spesifikasi viskositas minyak pelumas yang di butuhkan. Demikian juga bagi produsen minyak pelumas yang mana dapat memberikan label menurut klasifikasi tersebut pada produk minyak pelumasnya. Dan terutama juga pada pemakai atau konsumen di dalam memudahkan memilih minyak pelumas menurut petunjuk yang di anjurkan.Berikut adalah tabel klasifikasi viskositas SAE 300 d Untuk minyak pelumas karter rekomendasi praktis dari SAE :TingkatViskositas SAEViskositas(cP) pada -18C(ASTM D 2606)Viskositas (cSt)Pada 100C(ASTM D 445)

5W10W20W20304050Maksimum1250250010000Maksimum3,84,15,65,69,312,516,3Minimum9,312,516,321,9

Tingkat viskositas SAE dengan tanda W pada tabel adalah untuk menunjukan spesifikasi kondisi suhu lingkungan yang rendah untuk daerah beriklim sedang, terutama pada saat musim dingin. Viskositanya diukur pada suhu -18C dengan alat yang dinamakanCold Crangking Simulator(CCS). Tingkat viskositas tanpa W biasanya digunakan untuk suhu sekitar/lingkungan yang normal. Viskositas kinematinya diukur pada 100C, sedangkan untuk minyak pelumasmultigradepemberian label pada nama bagian berikutnya tanpa W, seperti contohnya SAE 10W-40, artinya minyak ini dengan batas pengukuran viskositas pada -18C untuk sifat SAE 10W-nya dan pada 100C untuk sifat SAE 40-nya

ZAT ADITIF MINYA PELUMASZat aditif minyak pelumas dapat didefinisikan sebagai senyawa yang dapat memperbaiki atau menguatkan spesifikasi atau karateristik minyak lumas dasar oil. Aditif untuk minyak pelumas modern ditentukan berdasarkan riset ilmiah selama bertahun-tahun, dirumuskan untuk memenuhi kebutuhan yang ekstrem dari mesin-mesin modern yang mana untuk melayani unjuk kerja mesin dalam kondisi berat, suhu operasi yang luas dan kecepatan luncur pada bantalan roda gigi yang lebih tinggi. Jadi minyak pelumas digunakan untuk melayani kondisi mesin yang mempunyai kondisi kerja yang lebih berat dan bersuhu lebih tinggi dibandingkan dengan mesin-mesin yang diproduksi sebelumnya. Dengan hanya menggunakan minyak mineral murni (minyak yang berasal dari minyak bumi), minyak mineral murni tidak akan dapat bertahan pada kondisi-kondisi seperti tersebut diatas.Formulasi dan pembuatan minyak pelumas yang mengandung aditif bukanlah suatu hal yang mudah dengan cara mencampurkan anti-oksidan atau bahan dispersan pada minyak dasar (ataubase oilataustraight mineral oil) atau kombinasi dari minyak dasar saja. Dalam keadaan sebenarnya, setiap minyak mineral mempunyai respon yang berlain-lainan terhadap aditif tertentu, oleh sebeb itu pula diadakan penelitian di dalam formulasi untuk mendapatkan formula yang paling tepat. Di samping itu perkembangan minyak pelumas menjadi lebih kompleks karena beberapa sifat yang perlu diperkuat dengan aditif misalnya ketahanan terhadap oksidasi, sifat deterjensi dan lain sebenarnya. Untuk itu harus dipertimbangkan pengaruh masing-masing aditif terhadap minyak mineral murni dan pengaruh aditif antara satu terhadap yang lain. Aditif yang satu mungkin mempengaruhi keaktifan pada aditif lainnya. Di lain pihak aditif tertentu mungkin dapat berlakusynergisticatau saling memperkuat dimana kombinasi dari dua atau lebih aditif dapat memberikan pengaruh-pengaruh yang lebih baik daripada apabila digunakan secara tersendiri.Pembagian Aditif Minyak PelumasPembagian Aditif Pelumas Berdasarkan Fungsi dan Kinerja di bagi menjadi menjadi tiga jenis diantarnya :1. Aditif Utamaa. Anti foamBerfungsi untuk meminimalkan busa (gelembung udara) oli diakibatkan kinerja mesin terutama di poros engkol dan efek pemberian aditif detergent. Sehingga menghambat kinerja pelumasan mesin.1. Anti OxidantBerfungsi menghentikan atau memperlambat reaksi kimia antara molekul hidrocarbon dalam pelumas dan oksigen dari udara. Oksidasi merupakan mekanisme utama yang bertanggung jawab pada kerusakan pelumas, berupa pembentukan endapan, sludge, soot and corrosive wear dan lain sebagainya. mengakibatkan mengentalnyaoli secara berlebihan yang dapat mengakibatkan tertimbunnya oli yang mengental (sludge).0. Anti WearBerfungsi mencegah panas yang berlebihan pada oli yang ditimbulkan dari gesekan antar metal pada mesin, sehingga oli tetap berfungsi sebagai pembawa dan penyebar panas mesin.1. Anti CorrosionMencegah korosi dan karat akibat reaksi asam dan oksidasi udara dengan cara melapisi metal meskipun mesin dalam keadaan tidak bekerja.0. DetergentSebagai pembersih dan penetralisir zat-zat yang berbahaya, membentuk lapisan pelindung pada permukaan logam, mencegah endapan,mengurangi timbulnya deposit, mengendalikan korosi serta membersihkan karbon sisa pembakaran agar karbon tidak menempel di komponen mesin.0. DispersantMengendalikan timbulnya lumpur yang terbentuk dari suhu rendah pada mesin bensin. Lumpur tersebut terbentuk dari campuran karbon, kumpulan hasil pembakaran, bahan bakar yang tidak terbakar dan air. Dispersants juga berfungsi sebagai pelindung agar jelaga (soot) tidak menggumpal, dan mengendalikanpeningkatan viskositas, menetralisir sisa pembakaran yang dapat mengakibatkan mengentalnya plumas secara berlebihan.0. Friction ModifierBerfungsi meningkatkan kinerja pelumasan pada metal yang bergesekan agar tidak cepat aus.0. Pour Point DepressantBerfungsi mencegah oli membeku atau mengental pada saat suhu dingin. Pour Point Depressants (PPD) dapat mencegah pembentukan krital pada suhu rendah. Contoh PPD adalah poly-metacrilates, etylen vynil-acetate copolimers, poly-fumarates. Penekanan pour point tergantung terutama pada karakterisitik base oil dan konsentrasi polimer. PPD lebih efektif jika dipergunakan dalam minyak dasar viskositas rendah.0. TBN.Berfungsi menetralisir keasaman dalam pelumas yang diakibatkan karena suhu tinggi mesin motor.2. Viscosity Index ImproverAditif ini berfungsi menyetabilkan kekentalan pelumas pada saat suhu mesin mulai tinggi, sehingga pelumas tidak gampang encer pada suhu tinggi. Pelumas yang mamakai aditif ini sering disebutoli multigrade.3. Oil Flow ImproverAditif ini berfungsi memperlancar aliran pelumas, terutama pada saat mesin start pagi hari. Sehingga mesin tidak mengalami kesulitan pada saat start.Analisa Ekonomi dan Takaran Penambahan Zat AditifPenulis mengutip komposisi penambahan zat aditif dan pengaruh analisa ekonomi pada produk jadi minyak pelumas. Hal ini penulis lakukan karena penulis merasa perlu sebagai bahan pertimbangan mengingat harga zat aditif yang tidak murah dan hal ini tentunya akan menjadi pertimbangan konsumen ketika membeli zat aditif untuk di tambahkan kedalam minyak pelumas kendaraannya. Selain itu penulis juga ingin mengetahui lebih jauh takaran antarabase oildan zat aditif yang digunakan oleh produsen minyak pelumas ketika memproduksi minyak pelumas.Tekad Sitepu (2010) melakukan penelitian dengan melakukan pengujian pada minyak pelumas SAE 15W-50 dengan dan tanpa penambahan zat aditif. Parameter-parameter yang diuji adalah kekentalan dan distribusi tekanan pada bantalan luncur. Hasil pengujian menunjukkan terjadi penambahan kekentalan akibat penambahan zat aditif. Penambahan zat aditif tidak mengubah pola distribusi tekanan pada bantalan luncur namun tekanan pada bantalan akan berkurang.Penambahan zat aditif juga menambah kwalitas ketahanan usia minyak pelumas. Atas dasar pertimbangan tersebut yang menjadikan produk-produk zat aditif pelumas di jual di pasaran untuk di campurkan konsumen pemilik kendaraan bermotor kedalam campuran minyak pelumas kendaraanya agar ketahanan usia minyak pelumas yang di gunakan pada kendaraannya dapat bertambah.Berikut adalahsamplekomposisi standard campuranbase oildan aditif pada motor bensin, dan kenaikan harga produk akibat pengaruhnya :Minyak Pelumas Karter Untuk Motor Bensin

SAE 10W-30SAE 20W-40SAE 10W-40

% Berat Rata-rataMinyak Dasar89,590,584,5

% Berat Rata-rataAditif yang digunakan10,59,515,5

% Kenaikan HargaDengan adanya Aditif31,027,646,0

% Kenaikan Harga dengan adanya IV Improver16,713,626,3

Pada tabel ditunjukan pengaruh ekonomi yang dinyatakan dalam prosentase harga rata-rata dari bahan dasar minyak. Nampak pada SAE 20W-40 dengan penambahan 9,5% berat aditif pada minyak dasar akan menaikan harga minyak sebesar 27,6%-nya. Terlebih lagi untuk SAE 10W-40 kenaikan harga terlihat lebih besar, yaitu dengan penambahan 15,5% berat aditif pada minyak dasar dan terjadi kenaikan harga minyak pelumas sampai hampir 50%-nya sendiri dari harga minyak dasar yaitu 46%.Disini Nampak betapa mahal harga aditif (dalam berat) dan bila ditinjau dari harga minyak dasarnya akan terasa jauh lebih mahal lagi. Terlebih untuk aditif IV Improver, untuk aditif ini Nampak harganya melebihi separuh dari semua jumlah aditif yang ditambahkan. Dapat disimpulkan, dari segi ekonomi penambahan zat aditif mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap harga minyak pelumasnya.

PELUMAS KENDARAAN BENSINKendaraan bermesin bensin merupakan kendaraan yang paling banyak digunakan sebagai kendaraan pribadi, angkutan umum dan juga sepeda motor. Secara umum pelumasan didalam kendaraan bermesin bensin ini ada empat tugas pokok dari minyak pelumas yang di hadapi, diantaranya sebagai pelumas, berperan sebagai perambat panas, sebagai penyekat dan menjaga agar mesin tetap bersih.Unjuk kerja minyak pelumas pada kendaraan bermesin bensin sangat bergantung pada viskositasnya, disamping kemampuannya membentuk lapisan selaput untuk dapat bertahan terhadap kondisi suhu dan tekanan yang di peroleh. Hubungan antara viskositas dan suhu adalah merupakan parameter yang sangat penting seperti yang telah di tuliskan pada bahasan sebelumnya. Untuk memudahkan pelayanan minyak pelumas pada mesin bensin, para produsen minyak pelumaspun telah merumuskan minyak pelumas yang dinamakan dengan minyak pelumasmultigrade, dimana minyak pelumas ini memiliki viskositas yang tinggi pada kondisi kerja bersuhu tinggi, tetapi tetap memiliki kemampuan alir pada suhu rendah. Minyak pelumasmultigradeini benar-benar memudahkan cara pelumasan terutama untuk kendaraan-kendaraan yang beroperasi di daerah beriklim sedang.Untuk membantu memudahkan konsumen dan produsen didalam memilih dan menggunakan serta memproduksi minyak pelumas untuk digunakan sesuai dengan kondisi peralatan yang di lumasi maka API (American Petroleum Institute), pada tahun 1947 memberikan klasifikasi dalam tiga bagian besar minyak pelumas karter. Pembagian minyak pelumas tersebut adalah jenis minyak pelumas regular, jenis minyak pelumas premium dan jenis minyak pelumas kerja berat (Heavy duty). Umumnya jenis minyak pelumas regular merupakan jenis minyak pelumas murni (straight mineral oil), sedangkan untuk jenis minyak pelumas premium merupakan jenis minyak pelumas yang mengandung aditif penghindar terjadinya oksidasi, dan untuk jenis minyak pelumas yang terakhir yaitu jenik pelumas kerja berat merupakan minyak pelumas yang mengandung aditif-aditif penghindar terjadinya oksidasi dan di tambah dengan deterjen dan dispersan.Pada spesifikasi API diatas belum nampak perbedaan antara kondisi kerja mesin bensin dan mesin disel, namun sebetulnya kondisi kerja mesin bensin dan mesin disel mempunyai kondisi kerja yang berbeda yang tentunya memberikan konsekwensi syarat pelumasan yang berbeda pula. Kemudian API mengadakan perubahan da revisi serta mengembangkan klasifikasi minyak pelumas dengan kondisi kerja dari kondisi minyak yang dilumasi, pembagian tersebut diantaranya dengan kode MS, MM dan ML untuk motor bensin, sedangkan untuk motor disel berkode DS, DM, dan DG. Berikut uraian pembagian klasifikasi minyak pelumas untuk motor bensin berdaskan kondisi kerja.1. MS, merupakan golongan jenis minyak pelumas yang melayani semua motor bakar bensin dalam kondisi kerja berat dan memerlukan minyak pelumas khusus. Hal ini untuk menghindari timbulnya keausan, deposit dan terjadinya korosi pada bantalan diawah kondisi kerja yang dihadapinya.2. MM, merupakan golongan jenis minyak pelumas yang melayani semua motor bakar bensin dalam kondisi kerja menengah atau moderat sampai kondisi kerja berat, dimana timbul masalah adanya deposit dan terjadinya korosi pada bantaan saat minyak pelumas mencapai suhu tinggi.3. ML, merupakan golongan jenis minyak pelumas yang melayani semua motor bakar bensin yang tidak memerlukan syarat pelumasan khusus yang peka terhadap timbulnya deposit.Dalam kurun waktu berikutnya diadakan pertemuan antara API, ASTM dan SAE, dari pertemuan itu dihasilkan suatu kesepakatan klasifikasi unjuk kerja dan pelayanan minyak pelumas karter dimana didalam kesepakatan klasifikasi tersebut pembagiannya menjadi lebih terperinci dibandingkan pembagian yang dilakukan API sendiri. Dengan klasifikasi hasil pertemuan antara API, ASTM dan SAE ini diharapkan dapat memenuhi keperluan dari produsen kendaraan bermotor maupun dari konsumen/pemakai langsung. Pembagian klasifikasi tersebut diantaranya SA, SB, SC, SD dan SF untuk mesin bensin, dan CA, CB dan CC untuk mesin disel. Namun untuk pembagian klasifikasi minyak pelumas tersebut uraian yang di jelaskan oleh ASTM pada penjelasan saat itu hanya baru dirumuskan terbatas untuk penggunaan kendaraan sampai tahun 1980 saja

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangPelumasan adalah komponen yang sangat penting pada kendaraan, terutama pada komponen mesin ang selalu bergerak, dengan adanya pelumasan maka akan sangat membantu proses pembakaran pada mesin, selain itu juga akan dapat menahan panas serta mencegah keausa pada komponen yang selalu bergesekan.Maka dari itu pelumasan itu harus diperhatikan, mulai dari kekentalannya hingga warnanya, kalo perluu dilakukan pengecekan secara berkala.Pelumasan itu bermacam-macam jenisnya, mulai dari tingkat daya guna, tempat pelumasannya, hingga daripada bahan dasarnya.B.Rumusan Masalah1.Apa itu pelumasan?2.Bagaimana klasifikasi minyak pelumas?3.Bagaimana sifat-sifat umum pelumasan?4.Bagaimana pelumasan pada mesin dan roda gigi?5.Apa pelumasan yang cocok pada kendaraan?6.Bagaimana itu pelumasan dengan gemuk ?C.Tujuan1.Menjelaskan pengertian pelumasan.2.Menjelaskan klasifikasi minyak pelumas.3.Mengetahui sifat-sifat umum pelumasan.4.Menjelaskan pelumasan pada mesin dan roda gigi.5.Mengetahui pelumasan yang cocok pada kendaraan.6.Menjelaskan pelumasan menggunakan gemuk.

BAB IIKLASIFIKASI MINYAK PELUMASA.MENURUT TINGKAT DAYA GUNAKlasifikasi minyak mesin adalah tingkat daya guna yang dapat dicapai oleh minyak mesin dengan membandingkan persyaratan resminya seperti A.P.I, S.A.E, A.S.T.M, US Military Spesification, U.K. Defence Spesification dan sebagainya. Syarat-syarat ini menetapkan beberapa macam standar kondisi mesin, jumlah karbon, endapan atau lapisan minyak rengas atau pernis, pemakaian dsbnya yang dapat disepakati atau ditolerir pada saat memakai minyak pelumas tersebut pada sebuah mesin.Pada tahiun 1952, klasifikasi tersebut digantikan dengan membagi menjadi dua kelas:Motor Bensi ML untuk pekerjaan ringan, MM untuk pekerjaan sedang dan MS untuk pekerjaan berat.Motor Diese DC untuk pekerjaan ringan, DM untuk pekerjaan standar dn DS untuk pekerjaan berat.Sejak 1969, American Petroleum Institute API, American Society of Testing anda Materials ASTM dan Society of Automotive Engineers (SAE) memutuskan bekerja sama memperkenalkan suatu sistem yang baru untuk klasifikasi minyak pelumas motor. Klasifikasi tersebut dirancang berdasarkan test motor (mesin) dan tingkt daya guna (performance levels) dengan daftar sebagai berikut:vMotor Bensin SA, SB, SC, SD, SE, SF, SGS singkatan dari Service Station dan A s/d G menunjukkan tingkat daya guna bermacam-macam tipe minyak pelumas yang dijual melalui service station.vMotor Diesel CA, CB, CC, CD, CEC adalah singkatan dari Commercial Wholesalers atau pedagang besar dan A s/d E menunjukkan tingkat daya guna dari bermacam-macam jenis minyak yang dijual melalui grosir-grosir (Comemercial Wholesalers).Untuk mengetahui tingkat daya gunanya, fungsinya dapat diterangkan secara singkat sebagai berikut:1)SA, minyak ini tidak berisi bahan tambahan dan dipakai untuk motor atau mesin yang beroperasi di bawah kondisi ringan.2)SB, minyak yang berisi anti oksidasi dan anti lecet yang dipakai pada motor atau mesin yang beroperasi dengan perlindungan yang minimum.3)SC, minyak ini memberikan kemampuan dalam mengontrol lapisan temperatur yang rendah dan tinggi, ketahanan, karat dan korosi. Jenis ini juga dipakai pada mesin yang dibuat tahun 196 sampai 1967.4)SD, minyak ini memberikan perlindungan yang lebih banyak terhadap lapisan mesin, temperatur tinggi dan rendah, ketahanan karat, korosi dan digunakan untuk mesin yang dibuat antara tahun 1968 sampai tahun 1971.5)SE, minyak ini memberikan perlindungan lebih terhadap oksidasi minyak, lapisan mesin temperatur tinggi dan rendah, karat dan korosi dan dipakai untuk mesin-mesin buatan 1972 ke atas.6)SF, minyak ini memberikan perlindungan pemakaian yang meningkat dan pencegahan terhadap oksidasi yang lebih tinggi dibandingkan dengn SE dan dipakan pada motor atau mesin yang dibuat tahun 1980 ke atas.7)SG, minyak ini memberikan perlindungan yang baik terhadap oksidasi yang tinggi, putaran mesin yang cepat dan dipakai untuk mesin yang dibuat pada tahun 1988 ke atas.8)CA, minyak ini mencegah terjadinya korosi serta endapan temperatur tinggi serta dipakai untuk mesin diesel yang beroperasi di dalam kondisi beban ringan dengan bahan bakar yang berkualitas tinggi dan kadang-kadang untuk motor mesin bensin atau gasolin dalam layanan lunak (mild service).9)CB, minyak ini memberkan perlindungan atau mencegah terhadinya aus dan endapan. Dipakai untuk mesin diesel yang beroperasi dengan beban ringan dan berat dengan bahan bakar berkadar belerang tinggi.10)CC, minyak ini bekerja untuk melindungi mesin dari endapan (lapisan) temperatur tinggi pada mesin diesel yang dilengkapi dengan alat penambah tenaga yang ringan. Juga untuk memberikan perlindungan terhadap karat, korosi serta endapan temperatur rendah pada motor bensin. Digunakan untuk mesin diesel dengan beban sedang sampai berat dan motor bensin dengan beban berat menengah.11)CD, minyak ini diperuntukkan guna melindungi korosi pada bantalan poros dan dari endapan temperatur pada mesin diesel yang dilengkapi dengan alat penambah tenaga yang menggunakan bahan bakar berbagai mutu. Mesin diesel tersebut adalah mesin yang mempunyai kecepatan tinggi dan beban tenaga mesin yang tinggi, yang memerlukan kontrol yang efektif terhadap keausan dan endapan.B.BERDASARKAN TEMPAT PELUMASANNYATerdapat beberapa jenis pelumas yang digunakan pada sepeda motor, diantaranya:1.Gemuk (grease) digunakan untuk melumasi rantai roda, bearing roda, gigi reduksi motor starter, dan sebagainya. Terdapat 2 macamgemuk yang sering digunakan, yaitu:a.Calsium soap grease. Digunakan pada pompa oli dan lain-lain. Mempunyai kemampuan tahan panas dan tahan air, sehingga tidak terbawah air meskipunterkena air.b.Lathium soap grease. Digunakan untukbearing, dari bahan mineral dengan kekentalan rendah, tahan panas, tahan pemperatur dingin, tahan air, stabilitas mekanis tinggi sehingga sesuai untuk mesin kecepatan tinggi.2.Pelumas mesin 2 tak (oli samping).Digunakan khusus untuk melumasi poros engkol, batang piston, blok silinder, piston dan ring piston pada motor 2 tak. Mempunyai viskositas lebih rendah dari pada oli mesin sehingga tahanan pompa rendah,mudah bercampur dengan bensin, mudah dibakar dan mempunyai daya lumas tinggi.3.Pelumas mesin (oli mesin)Pada sepeda motor 2 tak digunakan untuk pelumas gigi transmisi dan kopling, untuk motor 4 tak digunakan untuk melumasi bagian-bagian mesin yaitu poros engkol, batang piston, blok silinder, piston, ring piston, transmisi dan kopling.C.BERDASARKAN BAHAN DASARa)Oli mineral yaitu oli yang bahan dasarnya dari proses penyulingan bahan mineral.b)OliVegetebelyaitu oli yang diperoleh dari bahan tumbuh-tumbuhan yaitu minyak dari tumbuhan jarak. Jenis ini mempunyai sifat pelumas yang baik sehingga sering digunakan untuk recing, namum mempunyai kelemahan harga mahal dan tidak dapat digunakan dalam waktu yang lama, karena proses oksidasi terjadi dengan cepat.c)OliSyntetic, yaitu oli yang dibuat dari bahan dasar produk petroleum sepertiettylene, kemudian diproses secara kimiawi untuk menghasilkan viskositas yang stabil sesuai dengan karakteristik yang diinginkan.Keunggulan oli jenis ini adalah karakteristik oli relative stabil, mempunyai kemampuan pelumas yang sangat baikd)Olisemi syntetic, merupakan paduan antara oli mineral dengan syntetic, menghasilkan kemampuaan pelumas yang baik dengan harga lebih murah darisyntetic.

BAB IIISIFAT-SIFAT UMUM PELUMASSifat-sifat Umum Pelumas Pelumasan1.Appearance. Rupa pelumas dengan melihat keadaan visualnya dan dapat menunjukkan:clear: Pelumas terlihat jernih.hazy: Pelumas terlihat tidak jernih/berkabut. Pada pelumas baru, hazy menunjukkan adanya air atau uap air yang terdapat pada pelumas.dark: Bilaappearanceterlihatdarkatau gelap, ini dapat menunjukkan adanya kandungan produksi oksidasi dari pelumas atau bahan bakar.2.Spesific Grafity(SG). Adalah perbandingan berat minyak dan air yang mempunyai volume yang sama pada suhu tertentu. Pemeriksaannya dengan alat standar untuk tujuan tersebut.3.Warna (color). Untuk mengetahui sifat visual pelumas sehingga dapat diinterprestasikan sifat fisiknya secara cepat kemudian dapat dilakukan analisa keadaan sebenarnya dari pelumas.4.Viscosity/kekentalan. Adalah besarnya tahanan aliran yang dimiliki setiap fluida termasuk pelumas. tingkat kekentalan merupakan sifat fisik fluida yang berubah terhadap perubahan temperaturnya, sehingga pengukuran kekentalan harus disertai dengan pengukuran suhu pada waktu yang bersamaan. Metode pengukuran viskositas pelumas antara lain:-Viscocity Kinematic (Centistokes-Cst).-Derajat Engler, diukur pada suhu 20C,50C dan 100C.-Second Redwood, diukur pada suhu 70F,140F dan 200F.-Second Universal Saybolt, diukur pada suhu 100F dan 210F.-Nomor SAE5.Viscocity Index(VI). Merupakan besarnya angka index atau skala kekentalan pelumas terhadap perubahan temperature tertentu.Standar temperature pada pengukuran ini adalah 100F dan 210F. Pada umumnya menggunakanKinematic Viscosity. Pelumas yang memiliki VI tinggi tidak banyak mengalami perubahan kekentalan pada perubahan temperature.6.Pour Point(titik tuang), menunjukkan temperature terendah dimana pelumas masih dapat mengalir. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kemampuan mengalir pada temperature rendah berhubung dengan daerah pemakaian atau kondisi kerja penggunaan dari pelumas tersebut.7.Flash Point(titik nyala), merupakan temperature terendah dimana suatu minyak sudah mampu terbakar oleh adanya letupan bunga api/flash.Maksud pengukuran titik nyala adalah untuk safety precaution atau berhubungan dengan kondisi pemakaian pelumas. Dengan mengetahui titik nyala, dapat diketahui banyak sedikitnya komponen yang menguap karena titik nyala mempengaruhi jumlah pemakaian pelumas.8.Total Base Number(TBN), adalah besarnya angka kebasaan pelumas yang mengindikasikan bahwa pelumas tersebut mengandungadditiveterutama jenisdetergentdandispersant. Angka TBN pada pelumas bekas akan lebih rendah dari pelumas baru. Karena sebagian basa telah digunakan untuk menetralisir asam-asam yang terbentuk ataupun telah dipakai untuk menghancurkan kotoran. Jadi dengan mengukur besarnya angka TBN dapat ditentukan apakah pelumas masih layak pakai.9.Total Acid Number(TAN), besarnya angka keasaman pada pelumas yang terbentuk oleh oksidasi pelumas atau karena pengaruh adanya air/uap air.10.Oxidation Stability(ketahanan Oksidasi), sifat yang diperlukan pada pelumas untuk melumasi mesin. Kombinasi panas dan udara bila ada kontak dengan pelumas akan menyebabkan oksidasi. Oksidasi akan membentuk asam, pelumas menjadi kental dan akhirnya membentuk lumpur korosif.BAB IVPELUMAS MESIN DAN PELUMAS RODA GIGI (CHASIS)A.PELUMAS MESINPELUMAS MESIN, Oli mesin adalah minyak pelumas yang digunakan untuk melumasi bagian-bagian mesin (mesin bensin maupun solar), dengan fungsi utamanya adalah untuk melumasi bagian-bagian mesin yang bergerak.Salah satu sifat utama oli mesin adalah sebagai pembersih/membersihkan bagian-bagian mesin sehingga menghambat korosi, sifat lain adalah merapatkan serta mendinginkan mesin dengan cara membawa dan memindahkan panas dari bagian mesin yang bergerak.Oli mesin berasal dari senyawa kimia berbasiskan minyak bumi (oli mineral) atau non-minyak bumi (oli sintetis), dengan bahan dasar yang terdiri dari hidrokarbon yang dicampur dengan polyalphaolefins dan olefin polyinternal serta senyawa organik karbon dan hidrogen.Minyak pelumas mesin pada umumnya dipakai untuk mesin-mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) seperti mobil dan sepeda motor, demikian pula mesin kendaraan berat; bus dan truk serta mobil komersial lainnya, juga sebagai pelumas mesin kendaraan non jalan raya seperti go-karts, mobil salju, kapal/perahu, mesin pemotong rumput, peralatan pertanian bahkan untuk lokomotif dan pesawat terbang serta mesin-mesin statis seperti generator pembangkit listrik.Seperti yang diketahui bahwa dalam mesin ada komponen/bagian yang bergerak terhadap satu dengan lainnya yang menyebabkan gesekan, kontak antara permukaan yang bergesek itu tentu saja akan mengalami keausan serta dapat mengakibatkan menurunnya efisiensi mesin, akhirnya secara keseluruhan menyebabkan daya mesin menjadi turun serta konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.Minyak pelumas menciptakan film oil yang dapat memisahkan antara permukaan komponen bergerak dengan cara meminimalkan kontak langsung antara komponen, tentu saja mengurangi panas yang disebabkan oleh gesekan serta mengurangi keausan, sehingga mesin terlindung dari kerusakan yang lebih cepat. Saat dipakai, oli mesin mentransfer panas secara konveksi, lalu permukaan oli yang panas didinginkan oleh udara melalui ventilasi karter mesin (PCV).Pada mesin bensin, waktu terjadi proses pembakaran maka suhu ring dan piston serta silinder mesin dapat meningkatkan temperatur oli mesin sampai 160 C, sedangkan pada mesin diesel suhu oli mesinnya lebih dari 300 C. Oli mesin diesel yang lebih kental juga menyebabkan suhunya menjadi lebih tinggi dibandingkan oli mesin mesin bensin yang lebih encer Karena sifat oli dapat melapisi bagian-bagian mesin yang bergerak, maka oli mesin akan menghambat proses oksidasi saat suhu mesin tinggi, sehingga bisa mencegah timbulnya korosi pada bagian-bagian tersebut, tentu saja sifat anti oksidasi/anti korosi sudah ditambahkan pada oli.Oli mesin juga juga memiliki sifat detergen untuk membantu menjaga komponen mesin tetap bersih dan juga memperlambat kotornya oli itu sendiri.Saat komponen mesin saling bergesekan pasti menghasilkan beberapa partikel logam halus, partikel tersebut bisa beredar bersama oli dan masuk ke dalam bagian-bagian yang bergesek sehingga bisa meningkatkan keausan mesin, oleh kerana itu biasanya oli disirkulasikan meliwati filter untuk menyaring partikel-partikel berbahaya itu, serta pompa oli berfungsi agar oli mesin dapat beredar dalam sistem untuk melumasi bagian-bagian yang diinginkan.Pada karter mesin, oli melumasi bagian-bagian yang berputar seperti poros engkol dan bantalannya, demikian pula batang penggerak piston, pin piston dll.Pelumasan mesin tidak berhenti di poros engkol sampai ring piston saja, akan tetapi pelumas diedarkan oleh pompa oli sampai ke mekanisme katup, lalu oli mesin turun dan mengumpul kembali pada karter/bagian bawah dari mesin.1.SIFAT OLIOli terbuat dari petroleum hydrocarbon yang berasal dari minyak mentah, dengan tambahan berbagai aditif untuk meningkatkan sifat tertentu.Sebagian besar oli mesin umumnya terdiri dari hidrokarbon antara 18 dan 34 atom karbon per molekul.Salah satu sifat yang paling penting adalah oli harus membentuk oil film dan film oli ini harus dapat bertahan selama mungkin diantara kedua permukaan bagian-bagian mesin yang bergesekan. Kekentalan oli (viskositas) dapat dianggap sebagai "ketebalan" atau ukuran resistansi oli ketika mengalir. Tetapi untuk mempertahankan film oli, maka diperlukaan viskositas yang tinggi, namun kenyataannya adalah kekentalan minyak pelumas juga harus cukup rendah agar minyak pelumas dengan mudah dapat mengalir dalam bagian-bagian mesin yang bergerak dengan segala kondisinya, oleh karena itu pemilik kendaraan haruslah sangat hati-hati memilih tingkat kekentalan (viskositas) oli mesinnya.Indeks viskositas juga sebuah petunjuk seberapa banyak perubahan viskositas oli akibat perubahan suhu. Indeks viskositas oli yang lebih tinggi berarti perubahan kekentalan oli hanya sedikit berkurang jika suhunya naik, dibandingkan dengan indeks viskositas oli yang lebih rendah.Oli yang komposisinya sebagian besar terdiri dari hidrokarbon tentu saja dapat terbakar jika tersulut, oleh karena itu salah satu sifat oli harus tidak mudah terbakar dan tidak mudah menguap, karena jika oli menguap akan mengakibatkan oli tersebut mudah terbakar, hal ini sangat berbahaya bagi mesin itu sendiri, Jadi oli mesin harus memiliki titik nyala yang tinggi, meskipun komposisi dasarnya terbuat dari hidrokarbon.Karakter lain dari oli harus dapat menetralisir sifat asam, dan oli mesin harus meliwati sejumlah pengetesan terhadap kandungan seng, posphor, atau kandungan sulful dalam oli tersebut, yang penting lainnya adalah oli harus tidak berbusa selama dipakai untuk melumasi bagian-bagian mesin.Pada oli juga dilakukan test penguapan fisik pada suhu yang tinggi, dalam sertifikasi API Service ditetapkan bahwa penguapan maksimum 15% dibolehkan untuk memenuhi standard API SL . Beberapa OEM otomotif menghendaki bahwa tingkat penguapan oli mesin harus lebih rendah dari 10%.2.KLASIFIKASI OLIKekentalan Oli Menurut SAE Society of Automotive Engineers (SAE) telah menetapkan sebuah sistem kode penomoran untuk klasifikasi oli berdasarkan kekentalannya, tingkat kekentalan oli berdasarkan SEA itu adalah.: 0, 5, 10, 15, 20, 25, 30, 40, 50 atau 60.Jika angka-angka 0, 5, 10, 15 dan seterusnya disispkan huruf W ditengahnya, maka oli itu mempunyai tingkat kekentalan yang berbeda pada saat (musim) dingin, dengan kata lain oli akan lebih encer pada suhu dingin dan lebih kental pada saat panas. Jenis tingkat kekentalan oli seperti ini diesebut dengan multy grade oil.Contohnya 20W50 berarti tingkat kekentalannya menurut SAE adalah 20 pada saat dingin dan menjadi kekentalan SAE 50 pada waktu panas.Pengujian tingkat kekentalan oli dilakukan oleh SAE dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah oli mengalir melalui lubang pengetes standar pada suhu yang ditentukan. Semakin lama waktu yang diperlukan oleh oli mengalir maka angka kekentalannya semakin tinggi dengan kata lain semakin besar angka SAE-nya semakin kental oli tersebut.Oli yang dibutuhkan untuk gardan dan transmisi manual memerlukan tingkat kekentalan SAE semakin tinggi, meskipun saat ini sudah ada transmisi manual menggunakan ATF.Oli mesin memiliki range suhu yang sangat lebar saat digunakan, mulai dari temperatur yang sangat rendah waktu musim dingin (ketika kendaraan akan dihidupkan) misalnya suhu -10 derajat C, sedangkan ketika mesin hidup dan sudah mencapai temperatur kerja maka suhu oli bisa mencapai 160 derajat C .Sesuai dengan sifatnya bahwa oli akan kental pada suhu rendah dan menjadi lebih encer jika temperturnya lebih tingi. tetapi dalam pemakainnya diharapkan hanya terjadi perbedaan angka kekentalan satu tingkat saja, meskipun dalam perbedaan suhu yang ekstrim.Untuk menjaga perbedaan angka viskositas pada oli paling banyak hanya satu tingkat dalam range suhu yang ekstrim, maka dalam oli ditambahkanlah additive khusus yang disebut dengan polymer additive.Polymer additive yang dicampurkan pada oli, menghasilkan oli multi-grade, dengan tujuan bahwa mesin dapat menggunakan oli yang sama waktu musim dingin maupun waktu musim panas, bahkan ketika awalnya oli multi grade di kembangkan maka masyarakat menyebutnya dengan oli segala musim.Standard American Petroleum Institute (API Service)American Petroleum Institute (API) menetapkan standar kinerja minimum untuk minyak pelumas mesin. Seperti diketahui bahwa minyak pelumas berfungsi sebagai pelumas bagian-bagian mesin yang bergerak, pendingin komponen serta berfungsi juga sebagai pembersih untuk bagian-bagian mesin, Karena multi fungsi dari minyal pelumas tersebut maka API mengklasifikasikan oli pada 5 kelompok yaitu.Kelompok I: Bahan dasar dari minyak pelumas terdiri dari minyak bumi yang didistilasi, selanjutnya dimurnikan untuk memperbaiki sifat-sifat tertentu seperti tahan oksidasi dan menghilangkan parafin (lilin).Kelompok II: Bahan dasarnya sama seperti kelompok I, tetapi telah di hydrocracked untuk lebih menyempurnakan dan memurnikannya.Kelompok III: Bahan dasar karakteristiknya mirip dengan bahan dasar Kelompok II, tetapi pada Kelompok III bahan dasar tersebut telah memiliki index viskositas yang lebih tinggi.Kelompok IV:Dengan bahan tambahan polyalphaolefins (PAOs).Kelompok V: bahan dasar ester poliol, glikol polialkilena (PAG Oil), dan perfluoropolyalkylethers (PFPAEs).Kelompok I dan II sering disebut sebagai oli mineral dan kelompok III dan IV adalah sintetis (kecuali di Jerman dan Jepang, merEka tidak menyebutnya dengan sintetis) meskipun grup ini adalah oli sintetis.API Service memiliki dua klasifikasi umum yaitu S (berasal dari kata spark ignition) yang dipakai untuk jenis mobil penumpang dan truk ringan dengan mesin bensin dan klasifikasi C berasal dari kata "comersial" (dipakai untuk mesin dengan penyalaan kompresi/mesin diesel). Oli mesin yang telah diuji dan memenuhi standar API dapat menampilkan kode API Service yang juga dikenal dengan simbol "Donut" pada kemasan olinya, agar konsumen mengetahui bahwa oli tersebut sudah memenuhi standar klasifikasi API Service.Misalnya; Oli dengan klasifikasi API Service SN yang digunakan untuk mobil penumpang sedan bermesin bensin atau SUV/Truk ringan.Standar SN diberikan pada oli mesin ini setelah dilakukan berbagai pengetesan pada laboratorium, lalu setelah mendapatkan kualifikasi SN, maka oli ini telah dinyatakan melampaui standar dari seri klasifikasi oli sebelumnya seperti SF, SG, SH, SJ, SM dll.Dari tulisan di atas dapat diringkas bahwa:1)Interval penggantian oli mesin pada umumnya telah ditetapkan oleh pabrik pembuat kendaraan tersebut, silahkan konsultasi pada bengkel yang dipercaya untuk menentukan interval penggantian oli kendaraan Anda.2)Kekentalan oli ditetapkan berdasarkan penomoran oleh SAE dan pengetesan standar kinerja minimal minyak pelumas dilakukan oleh API Service3)Oli dengan indeks kekentalan (viscositas) yang tinggi dapat membentuk film oli yang bagus pada dua permukaan yang bergesek, akan tetapi oli yang kental itu akan sulit memasuki celah permukan logam yang saling bergesekan.4)Oli dengan kekentalan yang lebih tinggi akan lebih sulit berubah kekentalannya dalam suhu yang tinggi dibandingakn dengan oli yang lebih encer.5)Oli harus tahan terhadap penguapan, jika oli mudah menguap, maka oli akan gampang terbakar dan volume oli dalam mesin tentu saja lebih cepat berkurang.6)Oli sudah dilengkapi dengan berbagai additive, sehingga TIDAK memerlukan penambahan additive lain pada oli kendaraan Anda, bila terjadi penambahan additive dikawatirkan akan merusak additive yang sudah ada pada oli.7)Para pemilik kendaraan harus hati-hati dalam menentukan kekentalan (viskositas) oli mesin mobilnya, jika oli terlalu encer dikhawatirkan oli lebih cepat menguap saat mesin panas, jika oli terlalu kental, maka oli akan sulit menerobos permukaan bagian-bagian mesin yang bergesek. Ikuti saran dari pabrik kendaraan untuk memilih oli yang cocok dengan mesin kendaraan Anda, jangan tergiur dengan produk oli baru, karena mungkin saja produk itu kurang cocok untuk mobil Anda. Bertanya/konsultasi pada bengkel langganan yang dipercaya adalah langkah bijak, sebelum segala suatunya terjadi pada mesin mobil kesayangan Anda.B.PELUMAS RODA GIGIKlasifikasi minyak perseneling/roda gigi API digunakan secara luas untuk perseneling dan as roda. Perseneling otomatis, kopling, tenaga putaran pengubah (torque converter), sistem hidrolik traktor dan sebagainya membutuhkan minyak pelumas khusus seperti yang dianjurkan oleh pabriknya. Adapun jenis oli transmisi adalah:a)GL-1, minyak ini digunakan untuk automotive spiral bevel dan worm gear axles serta beberapa manual transmision yang beroperasi di bawah kondisi ringan. Biasanya terbuat dari straight mineral oil dan kadang-kadang dengan bahan tambahan seperti anti oksidasi, pencegah karat, pencegah buih dan pour point dipersant, boleh diberikan untuk meningkatkan mutu pelumas.b)GL-2, minyak ini dipergunakan untuk automotive worm gear axle yang beroperasi pada beban berat dalam kondisi temparatur rendah dan memberikan pelayanan dimana GL-1 tidak akan mampu.c)GL-3, minyak ini diperuntukkan bagi pelumasan transmisi manual dan spiral bevel axles yang beroperasi di bawah kecepatan yang tinggi dan berat dengan kondisi berat ringan.d)GL-4, minyak ini digunakan terutama untuk hypoid gears yang beroperasi di bawah kecepatan tinggi, tenaga putaran rendah dan kecepatan rendah serta kondisi tenaga putaran tinggi.e)GL-5, minyak ini digunakan untuk hypoid gears yang beroperasi di bawah high speed shock load dan kondisi serupa seperti yang dijelaskan pada GL-4.f)GL-6, minyak ini digunakan untuk high offset hypoid gear (di atas offset 2 inci dan kira-kira 25% dari diameter ring gears) pada mobil-mobil penumpang yang beroperasi dengan kecepatan tinggi, kondisi daya guna yang tinggi.

BAB VMENENTUKAN PELUMASAN YANG COCOKAdanya kemajuan teknologi menyebabkan pula lahirnya pelumas yang cocok untuk mesin yang bersangkutan. Guna memilih jenis oli yang akan dipakai, sekurang-kurangnya haruslah cocok dengan persyaratan dan kondisi mesin yang dipergunakan. Untuk tujuan tersebut, sifat terpenting yang merupakan dasar pemilihan adalah kekentalan dari pelumas yang akan dipakai serta kesesuaianperformance levelnya.Secara umum dapat disimpulkan bahwa:1.Diperlukan pelumas yang encer, bila putaran cepat, beban rendah dan temperature operasi rendah.2.Diperlukan pelumas yang kental, bila putaran rendah, beban berat dan temperatur operasi tinggi.Pada hakekatnya yang menjadi dasar penilaian pelumas, adalah anjuran atau persyaratan mesin atau buku instruksi (Instruction Manual book).Pemilihan kekentalan pelumas yang kurang cocok akan menghambat kerja mesin. Penentuan pemilihan atas pelumas yang terlalu encer tidak akan berfungsi dengan baik dan akan menimbulkan kebocoran. Sebaliknya, pemilihan pelumas yang terlalu kental akan menghambat mesin karena tahanan yang tinggi.Jadi dalam menentukan pelumas yang cocok untuk suatu mesin berdasarkan kekentalan pelumas dan harus sesuai dengan :beban mesinkecepatan putarantemperature kerja mesinsystem pelumasan yang digunakanumur mesindll.Tingkatan mutu pelumas digolongkan oleh beberapa standar (ketentuan). Standar yang lazim dipergunakan adalah standar menurutAPI Engine Service Classificationatau berdasarkanUS Military Specificationdan pengujiannya harus mempergunakan mesin-mesin penguji. Tingkatan mutu dari pelumas umumnya dicantumkan pada kemasan (drum/kaleng) pembungkus pelumas tersebut. Dalam menentukan mutu pelumas yang sesuai untuk dipakai pada suatu mesin ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, antara lain:-kondisi kerja mesin-bagian mesin atau peralatan yang akan dilumasi-jenis bahan bakar yang digunakan-persyaratan mesin yang dikeluarkan olehEngine builder, baik yang tercantum pada buku petunjuk maupun yang tertempel pada body mesin.Petunjuk dariengine builders merupakan pedoman yang paling sesuai dalam menentukan pelumas. Tingkat kekentalan pelumas yang ditunjukkan dengan angka/nomor SAE bukanlah menunjukkan mutu pelumas. Semakin besar angka SAE berarti pelumas semakin kental. Jadi mutu pelumas tidak diidentifikasi terhadap semakin kentalnya pelumas. Sedangkan tingkatan mutu pelumas hanya ditunjukkan dengan klasifikasi dariAPI Engine Serviceatau klasifikasi lainnya yang menunjukkan unjuk kerja pelumas (lihat pada Tabel 5API Engine Service Classification).Pabrik pembuat mesin atau peralatan biasanya telah melakukan pengujian mesin sebelum mesin-mesin diproduksi secara komersial. Pengujian tersebut juga meliputi penentuan jenis-jenis bahan bakar dan pelumas yang cocok, kemudian hasil pengujian tersebut dituangkan dalam buku instruksi mesin yang berisi tentang cara perawatan mesin,service periodsdan persyaratan mutu pelumas yang dipergunakan.

Tabel 4 SAE VISCOSITY GRADES for ENGINE OILS

Tabel 5 Klasifikasi Performance Pelumas Mesin Bensin Menurut API

BAB VIPELUMAS YANG DIPASARKANTERDIRI DARI MESIN-MESIN 2 LANGKAH DAN 4LANGKAHA.Mesin 2 LangkahSistem pelumasan pada motor 2 tak atau 2 langkah berbeda dengan sistem pelumas motor 4 tak (4 langkah). Jika pada motor 4 langkah pelumasan hanya memakai 1 macam oli saja, jika pada motor 2 langkah pelumasan terbagi menjadi 2 bagian/macam. Pelumas pertama untuk melumasi bagian trasmisi saja, dan pelumas kedua untuk melumasibagian ruang as-kruk atau bagian di belakang piston.Pelumasan dibuat berbeda karena ruang transmisi dan ruang engkol (kruk-as) terpisah. Pelumasan pada ruang engkol dibuat tercampur dengan bahan bakar dengan perbandingan tertentu dan kekentalannya lebih encer bila dibandingkan dengan pelumas untuk transmisi. Tetapi dengan seiringnya kemajuan teknologi, pencampuran pelumas untuk ruang kruk-as dan silinder dibuat sistem injeksi atau nosel.Pada pelumasan mesin 2 langkah SUZUKI lebih dikenal dengan namaSUZUKI CCIatau SUZUKI Crankshaft - Cylinder oil Injection yang artinya pelumas di injeksikan ke kruk-as dan silinder. Biasanya sistem SUZUKI CCI mengalirkan pelumas dengan bantuan pompa oli dari wadah oli ke 2 selang atau saluran, saluran pertama bertugas melumasi laher as-kruk dan di teruskan ke setang piston untuk melumasi pen piston. Saluran kedua bertugas melumasi dinding silinder dan salurannya bermuara di lubang masuk bahan bakar(intake manifold). Dan sisa pelumasan akan ikut terbakar bersama bahan bakar.Untuk motor berkapasitas mesin kecil, biasanya memakai tipe kopling basah. Nah untuk motor$20tipe 2 tak, pelumasan kopling menjadi satu dengan pelumasan transmisi. Karena oli motor 2 tak tercampur dengan bahan bakar maka pada motor 2 tak hanya ada 2 ring piston kompresi tidak ada ring oli seperti halnya motor 4 tak.B.Mesin 4 LangkahSistem pelumasan mesin pada motor 4 langkah (4Tak)hanya menggunakan 1 macam oli untuk melumasi seluruh bagian komponen mesin motor mulai dari komponen ruang bakar, komponen kopling dan komponen Transmisi. Oleh sebab itu di butuhkan oli sesuai dengan spasifikasi khusus untukmotor.Sistem pelumasan untuk motor berbeda dengan sistem pelumasan mobil meskipun sama - sama menggunakan mesin 4 langkah. Karena pelumasan pada mobil antara ruang bakar,transmisi dibuat berbeda dan koplingnya dibuat sistem kering seperti halnya motor matic.Pada motor 4 langkah biasanya pelumas di simpan di bak kruk as (crankcase) dan dialirkan ke seluruh komponen motor dengan bantuan pompa oli dan biasanya disebut Wet sump system. Tetapi ada juga motor yang menyediakan bak penampung pelumas secara terpisah di luar mesin motor atau biasa di sebut Dry sump system.1.WET SUMP SYSTEMPelumas dari bak kruk-as dipompa ke ruang penggerak katup untuk melumasi komponen noken-as, temlar (pelatuk), batang klep (katup) dan akhirnya di kembalikan ke ruang kruk-as lewat ruang rantai kamrat. Untuk pelumasan pada bagian silinder dan piston biasanya cuma mengandalkan gayungan atau cipratan kruk-as saja, tetapi untuk motor modern seperti SUZUKI telah menggunakan sistem nosel yang yang menyemprot langsung ke dinding silinder dan pelumas akan di sapu ke bawah oleh ring piston pada saat langkah hisap maupun langkah usaha. Untuk kopling dan transmisi biasanya cuma mengandalkan cipratan pelumas saja pada saat mesin bekerja, tetapi ada juga yang mengambil pelumasan dari pompa oli.2.DRY SUMP SYSTEMPelumas ditampung terpisah dalam tangki oli dan diberikan tekanan pompa oli melalui saluran yang sama dalam sistem wet sump system. Setelah melumasi oli kembali ke raung crankcase dan disalurkan kembali ke tangki oleh pompa. Kopling dan transmisi dilumasi oleh cipratan oli dari pompa ke tangki oli.C.Pelumas yang dipasarkan untuk mesin 2 langkah dan 4 langkahPelumas yang dipasarkan untuk mesin-mesin 2 langkah dan 4 langkah itu tergantung dari kualitas dari pelumas itu sendiri, biasanya tingkat kualitas minyak pelumas akan mengikuti harga dari minyak pelumas itu sendiri, kadang kala semakin mahal harga suatu minyak pelumas maka akan semakin bagus kualitasnya pula.Kualitas oli mesin merupakan kemampuan oli untuk melakukan fungsi pelumas, semakin tinggi putaran mesin dan kemampuan mesin menuntut kualitas oli yang semakin tinggi, untukmeningkatkan kualitas oli maka pada oli ditambahkan bahan aditif.Beberapa aditif yang terdapat di oli antara lain:1. Oxidation inhibition2. Detergents3. Dispersants4. Anti-foam preventers5. Corrosion and rust inhibition6. Anti wear additives7. Extreme pressure additives

Kualitas oli diklasifikasikan berdasarkan standard API (American Petroleum Institut).Pada kemasan oli selain informasi viskositas yaitu SAE juga terdapat tulisan API Service. API service pada oli mesin bensin ditulis dengan hurup awal S diikuti abjad. Contoh : SA, SB, SC, SD,SE, SF, SG, SH, SI, SJ.Semakin tinggi adjad semakin baik kualitas oli, dari contoh tersebut kualitas oli yang palingbaik adalah SJ.

Gb. 6.24Kemasan oli pelumas produk Pertamina

NamaKualitasPenggunaan

FastronAPI SJ/CFKendaraan yang mensyaratkan kualitas SJ, yaitu kendaraan produksi tahun 1997 ke atas, dapat pula digunakan untuk kendaraan dengan persyaratan sebelumnya.

Prima XPAPI SJ/CFKendaraan yang mensyaratkan kualitas SJ, yaitu kendaraan produksi tahun 1997 ke atas, dapat pula digunakan untuk kendaraan dengan persyaratan sebelumnya yaitu SH dan sebelumnya.

Mesran SuperAPI SG/CDKendaraan produksi tahun 1989 ke atas

MesranAPI SE/CCKendaraan produksi tahun 1971ke atas

Perbedaan oli motor 2 tak dengan 4 tak dapat dilihat pula dari kode kualitas oli atau API service. Pada motor 4 tak kode API service untuk motor bensin dengan awalan S, misalnya SF,SH,SG, namun pada oli motor 2 tak API service dengan awalan T, yaitu TA, TB, TC.Semakin tinggi adjad semakin baik kualitas oli, dari contoh tersebut kualitas oli yang palingbaik adalah TC.JASO (Japanese Automobile Standard Organization) membuat standard kualitas pelumas motor 2 tak dimulai dengan huruf F, yaitu FA, FB, FC.Keuntungan mesin 2 langkah(tak):1)Proses pembakaran terjadi setiap putaran poros engkol, sehingga putaran poros engkol lebih halus untuk itu putaran lebih rata.2)Tidak memerlukan klep, komponen part lebih sedikit, perawatan lebih mudah dan relatif murah.3)Momen puntir untuk putaran lanjutan poros lebih kecil sehingga menghasilkan gerakan yang halus.4)Bila dibandingkan dengan mesin empat langkah dalam kapasitas yang sama, tenaga yang dihasilkan lebih besar.5)Proses pembakaran terjadi 2 kali, sehingga tenaga lebih besar dari mesin 4 tak.Kerugian mesin 2 langkah(tak):1.Langkah masuk dan buang lebih pendek, sehingga terjadi kerugian langkah tekanan kembali gas buang lebih tinggi.2.Karena pada bagian silinder terdapat lubang-lubang, timbul gesekan antara ring piston dan lubang akibatnya ring piston akan lebih cepat aus.3.Karena lubang buang terdapat pada bagian silinder maka akan mudah timbul panas.4.Putaran rendah sulit didapatKonsumsi pelumas lebih banyak, karena memakai 2 pelumas yaitu oli mesin dan oli transmisi. Oli mesin ikut terbakar dengan bahan bakar.Ciri-ciri umum sepeda motor mesin dua langkah:-Sistem pelumasan mesinnya dicampurkan kedalam bensin maka gas buang mesin dua langkah bewarna putih-Suara mesin lebih halus karena setiap dua langkah terjadi satu kali pembakaran bensin-Pemakaian bahan bakar lebih boros-Menggunakan dua fungsi pelumasan yaitu untuk melumasi ruang engkol, piston, dan dinding silinder untuk pelumasan mesin serta pelumasan transmisi.-Memiliki dua buah ring piston, yaitu ring kompresi pertama dan ring kompresi kedua.Contoh motor SUZUKI yang memakai mesin 2 langkah (2 tak):SUZUKI SATRIA 120 RUSUZUKI TORNADOSUZUKI BRAVOSUZUKI ECONOS (A-100)SUZUKI TS-125SUZUKI TRS, dan lain lainKeuntungan mesin empat langkah:1.Karena proses pemasukan, kompresi, kerja, dan buang prosesnya berdiri sendiri-sendiri sehingga lebih presisi, efisien dan stabil, untuk putaran dari rendah ke tinggi lebih lebar (500-10000 rpm).2.Kerugian langkah karena tekanan balik lebih kecil dibanding mesin dua langkah sehingga pemakaian bahan bakar lebih hemat.3.Putaran rendah lebih baik, dan panas mesin lebih dapat didinginkan oleh sirkulasi oli.4.Langkah pemasukan dan buang lebih panjang sehingga efisiensi pemasukan dan tekanan efektif rata-rata lebih baik.5.Panas mesin lebih rendah dibanding mesin dua langkah.Kerugian mesin empat langkah:a)Komponen dan mekanisme gerak klep lebih banyak, sehingga perawatan lebih sulit.b)Suara mekanis lebih gaduhc)Langkah kerja terjadi dengan 2 putaran poros engkol, sehingga keseimbangan putar tidak stabil, sehingga diperlukan engine balancer pada motor bersilinder tunggal sebagai peredam getaran.Ciri-ciri umum sepeda motor mesin empat langkah:Gas buang tidak berwarna (kecuali ada kerusakan).Bahan bakar lebih irit.Menggunakan satu minyak pelumas untuk melumasi ruang engkol, piston, dinding silinder dan transmisi.Contoh motor SUZUKI yang memakai mesin 4 langkah (4 tak):a)SUZUKI SHOGUNb)SUZUKI SMASHc)SUZUKI SPINd)SUZUKI SKYDRIVEe)SUZUKI SKYWAVE/HAYATEf)SUZUKITHUNDERg)SUZUKI NEX dan lain - lain

BAB VIIPELUMAS CHASIS / RODA GIGIPELUMASAN SEMI PADAT (GEMUK)A.PelumasIndustri otomotif terus berkembang. Penjualan mobil di Indonesia diperkirakan melebihi 450.000 unit per tahun, sedangkan motor mencapai 5 juta unit. Hal ini membuka celah bisnis yang berhubungan dengan otomotif. Salah satu diantaranya minyak pelumas Produsen selalu berupa menggunakan tehnologi terkini dalam proses pembutan pelumas agar didapatkan produk berkualitas. Pemakaian tehnologi baru, masa pakai yang panjang dari minyak pelumas, bertambahnya efisiensi kerja mesin, mencapai efisiensi tertinggi badan pelumas dunia, sampai dengan ramah lingkungan menjadi propaganda para produsen.Sebanyak 650 juta liter pelumas pertahun diperlukan pasar. Sayangnya tak semua kosumen pelumas benar-benar paham mengenai pelumas. Kalaupun mulai mengerti, kehadiran advertorial cukup menggoyang keimanan kosumen, akhirnya konsumen harus menanggung segala resiko kemudian hari. Bahkan dari pihak bengkel resmi pabrikan masih sedikit perbedaan spesifikasi pelumas antar buku manual kendaraan dengan stiker panduan yang menempel di kap mesin Harus diakui, kurangnya informasi terhadap standar mutu pelumas mermbawa dampak terhadap para pemilik kenderaan. Masyarakat jadi salah memahami. Karena sangat sayang terhadap kendaraannya, maka setiap bulan ganti oli. Dalam pemahamannya makin sering oli maka akan semakin baik. Hal ini ditambah lagi produsen pelumas, karena persaingan, selalu muncul dengan promosi yang membingungkan para konsumen dalam memilih pelumas. Sebut saja merek Top One, Castrol Penzoill, Shell, Evalube, Revtex, Fuchs, Petromas dan lain-lain, yang beriklan dimana mana. Saat ini ada sekitar 200 merek pelumas beredar di Indonesia.Beberapa tahun lalu pabrikan mobil hanya merekomendasi penggunaan pelumas hingga 2.500 kilometer. Namun saat ini mobil mobil generasi terbaru merekomendasi pemakaian pelumas hingga 15 ribu kilometer. Hal ini karena pelumas dibuat campuran base oil (bahan dasar pelumas) dan aditif. Base oil biasanya berasal dari minyak bumi (mineral oil), tapi ada juga yang berasal bukan dari minyak bumi. Pelumas demikian sering disebut pelumas sentetis. Pelumas sintesis dapat dibuat dari minyak bumi atau minyak nabati (vegertable oil). Konsumen sudah biasa memilih pelumas apakah oil sentesis, semi sintesis atau mineral. 136 Yang jelas, musuh oli adalah panas, Temperatur merupakan faktor utama terjadinya oksidasi. Oksidasi akan meningkat dua kali lipat untuk peningkatan temperatur operasi sebesar 10 oC. Oksidasi merupakan faktor utama yang membatasi umur pemakaian pelumas.Pelumas bermutu baik memiliki kemampuan mengendalikan kotoran yang masuk ke mesin. Pada pelumas mesin terdapat aditif deterjen dan dispersant yang berfungsi untuk membersihkan jelaga, varnish, dan lacquer (produk oksidasi yang dihasilkan dari teroksidasinya lapisan tipis pelumas pada permukaan metal yang panas). Maka, bila pelumas berubah warna, itu menunjukan bahwa deterjen dan disperant dalam pelumas itu telah bekerja dengan baik sehingga mesin tetap bersih Kondisi kendaran bermotor sangat diperlukan oleh pemeliharaannya. Dengan perawatan yang baik, mobil akan selalu dalam kondisi prima. Bila asal asalan, maka kendaraan akan sering ngadat. Perawatan yang tergolong sederhana tetapi sangat vital adalah penggatian rutin minyak pelumas.Meski sederhana, jenis perawatan ini sering menyisakan persoalan pemilihan pelumas yang tepat dan hal-hal yang berkaitan dengan penggantiannya. Pasalnya, pelumas dipasaran tidak hanya berbeda merek tetapi juga memiliki berbagai spesifikasi. Selain itu pengantian pelumas (untuk mesin) juga berkaitan dengan penggantian suku cadang lainnya Dalam memilih pelumas jenis kegunaan, kekentalan dan mutu merupakan tiga hal yang menentukan. Dari kegunaan, ada pelumas yang sangat kental seperti gel yang biasa disebut grease atau gemuk. Begitu kentalnya gemuk akan menempel terus kekomponen yang dilumasi dan tidak akan menetes, sehingga cocok untuk komponen-komponen terbuka seperti engsel pintu, sendi sendi batang kemudian (tierod), lengan suspensi, dan lain sebagainya. Untuk melumasi komponen yang sifatnya lebih penting dan rumit seperti mesin, transmisi dan gardan (diferensial), diperlukan pelumas yang lebih encer ketimbang gemuk. Pelumas encer yang biasa disebut oli ini dapat bergerak luwes melalui permukaan komponen yang saling bergesekan.Selain itu kodisi yang lebih encer ini memastikan setiap permukaanlogam tertutup pelumas Oli untuk mesin lebih encer dari pada yang digunakan pada roda gigi (transmisi, gardan). Ini dimaksudkan agar pelumas dapat disirkulasi melalui saluran-saluran kecil dan sempit dalam mesin dengan lancar. Sedangkan pada roda gigi, pelumas disirkulasi dengan bantuan putaran roda gigi itu sendiri. Dengan tingkat kekentalan tinggi tinggi pelumas terangkat oleh gerigi roda, dan pelumas yang kental dapat meredam suara gesekan lebih baik.Jadi untuk membedakan pelumas mesin dan pelumas roda gigi, dapat dilihat dari kekentalannya, atau dilihat dari label kemasannya,engine oilataugear oil. Dari semua jenis pelumas, pelumas mesinlah yang paling penting karena didalam mesin terjadi berbagai macam gesekan yang memerlukan pelicin supaya tidak mudah aus. Karena kerja pelumas pada mesin lebih berat, maka penggantiannya harus lebih sering dibandingkan dengan pelumas lainnya.Berdasarkan bahan bakunya dibedakan atas dua macam, mineral dan sintesis. Pelumas mineral berbahan dasar minyak bumi. Setelah diolah, minyak bumi ditambah bahan- bahan aditif agar mutu pelumas lebih baik. Pada pelumas modern bisanya bahan aditifnya cukup lengkap, sehingga beberapa merek tidak menganjurkan penambahan aditif atau oil treatment. Sedangkan jenis sintesis adalah pelumas berbahan dasar campuran berbagai macam bahan kimia yang membuat di laborantorium. Umumnya, pelumas sintesis mempunyai tingkat mutu yang lebih tinggi daripada pelumas mineral, namun harganya lebih mahal. Tantangan pelumas adalah mengalir dengan mudah pada waktu mesin start. Oil yang baik akan memberikan proteksi terhadap bagian-bagian yang bergerak, terutama pada temperatur operasi yang relatif tinggi. Ada empat macam kondisi yang harus dicermati dengan seksama, yaitu :1.Warna PelumasSetiap pelumas mempunyai formula sendiri dalam hal pewarna. Merek yang satu berbeda dengan yang lain. Untuk pelumas yang sedang kita pakai, agar kita dapat mengetahui kondisinya, tarik atau cabut tongkat pelumas (oil sick) dari blok mesin. Setelah itu, perhatikan warnanya. Jika warnanya seperti cokelat susu atau keputih-putihan atau mirip emulsi, ini berarti ada campuran air didalam pelumas. Boleh jadi air dari luar sudah masuk ke bak pelumas melalui celah mesin, biasa juga dari kebocoran cairan pendingin. Warna pelumas bermacam-macam tergantung dari mereknya ada yang berwarna merah, hijau tua, kuning atau ungu. Oli juga dibedakan atas kekentalannya. Dalam kemasan atau kaleng pelumas, biasanya ditemukan kode huruf dan angka yang menunjukkan kekentalannya. Contohnya SAE 40, SAE 90, SAE 10 W-50, SAE 5W-40, dan sebagainya. SAE merupakan kependekan Society of Automotive Engineersatau ikatan ahli tehnik tomotif. SAE mirip organisasi standarisasi seperti ISO, DIN, ZIS dan sebagainya, yang mengkhususkan diri dibidang otomotif. Sedangkan angka dibelakang huruf tersebut menunjukkan tingkat kekentalannya. Maka, SAE 40 menunjukan oli tersebut mempunyai tinggat kekentalan 40 menurut standar SAE. Semakin tinggi angkanya semakin kental pelumasnya. Ada juga kode angka multi grade seperti 10W-50 yang menandakan pelumas mempunyai kekentalan yang dapat berubahubah sesuai suhu di sekitarnya. Huruf W dibelakang angka 10 merupakan singkatan kata winter (musim dingin). Maksudnya pelumas mempunyai tingkat kekentalan sama dengan SAE 10 pada saat suhu udara dingin dan SAE 50 ketika udara panas. Oil seperti ini sekarang sangat banyak di pasaran karena kekentalannya luwes (fleksibel) dan tidak cenderung mengental saat udara dingin sehingga mesin mudah di hidupkan di pagi hari.2.Jumlah PelumasSaat pelumas diganti dengan yang baru, penunjukan pada oil dipstick harus berada pada tanda F (full) atau penuh. Kemudian secara rutin dilakukan pemeriksaan. Perhatikan tanda ketinggian posisi pelumas setiap kali tongkat pengukir dicabut. Kalau dalam satu bulan diperlukan penambahan oli yang agak banyak (topping-up), setengah liter atau lebih, mesin kendaraan patut dicurigai . Sebab penambahan pelumas dalam jumlah yang cukup besar menandakan ada sesuatu yang tidak beres di dalam mesin tersebut.3.Keausan MesinPenyebab keausan sangat beragam, antara lain adanya celah diantara komponen mesin yang bergesekan terlalu besar. Akibat dari keausan yang sudah berat seperti itu, pelumas mengalami penguapan. Penyebab lain misalnya kebocoran pada sejumlah komponenmesin, seperti saringan oli, seal yang sudah rapuh, atau gasket yang sudah rusak.4.Kekentalan PelumasKualitas oli tak ada hubungannya dengan kekentalan oli. Sebenarnya masalah kekentalan ini hampir sama pada setiap pelumas. Kekentalan pelumas yang baik akan bertahan dalam jangka waktu pemakaian normal. Perhatikan jika ada campuran asing. Artinya pelumas bercampur karena kepala silinder dan blok mesin mengalami kerusakan. Jika tercium bau bensin, meski kerusakan ini jarang terjadi, itu berarti ada kebocoran pada selinder atau pada injector bahan bakar. Semua mesin kendaraan membutuhkan pelumas yang berfungsi mendinginkan, mengurangi gesekan, serta melindungi mesin dari keausan.

B.Grease/GemukPelumas secara fisiknya di kategorikan menjadi :1. Pelumas Cair2. Pelumas PadatPada bagian kesempatan ini penulis ingin share pengetahuan mengenai pelumas padat/ Gemuk/ Grease.Secara klasifikasi pemakai Pelumas padat ini di kategorikan lagi menjadi :1. Pelumas padat untuk automotif2. Pelumas padat untuk industriSecara proses dalam pembuatan pelumas padat untuk industri dengan automotive tidak banyak berbeda, yang membedakannya hanyalah additive yang di campurkan dalam pelumas padat tersebut.Lembaga yang membuat spesifikasi teknik mengenai pelumas padat adalahNLGIhttp://www.nlgi.comNational Lubricating Grease Institute International technical trade association yang melayani industri pelumas gemuk dan pelumas roda gigiDefinisiGemuk / grease / pelumas padat adalah sebuah pelumas dengan kekentalan tinggi. Pada awalnya gemuk digunakan untuk menyebut turunan dari lemak hewan, tetapi kini gemuk secara umum digunakan untuk menyebut pelumas dengan viskositas lebih tinggi dibanding minyak. Gemuk pada awalnya tersusun dari kalsium, adonan sabun sodium/ lithium dengan pengemulsi minyak mineral.Gemuk adalah pelumas yang memiliki bentuk setengah padat atau padat. Umumnya gemuk dibuat dari bahan oli pelumas cair yang diberi tambahan pengental (thickening agent). Ada dua tipe utama dari bahan pengental (thickening agent) yang biasa dipergunakan, yaitu metalic soap dan non soap. Tipe metalic soap dipakai untuk mayoritas gemuk.Kelebihan fungsi gemuk yang bersifat padatKelebihan gemuk adalah pelumasannya bersifat tahan lama tanpa perlu penambahan karena gemuk tidak dapat mengalir atau menyebar. Kemudian gemuk juga bersifat perapat sempurna untuk pencegah menempelnya benda-benda asing seperti kotoran, gas, dan air pada permukaan yang dilumasi.Alasan lainnya karena gemuk mempunyai daya tahan yang bagus terhadap beban tinggi.Tujuan penggunaan gemuk adalah untuk memperpanjang umur pakai komponen yang dilumasi.Gemuk adalah pelumas untuk setiap komponen mobil dan motor yang bergerak. seperti bantalan, engsel dan ball joint. Tujuan penggunaan gemuk adalah untuk memperpanjang umur pakai komponen yang digemuki. Karena banyaknya jenis gemuk yang beredar di pasaran, penggunaan gemuk harus disesuaikan dengan perangkat yang akan dilumasi. Apalagi setiap gemuk memiliki kemampuan kerja yang berbeda. Berikut inimacam-macam gemuk sesuai kegunaannya :1.Gemuk dari bahan dasar sabun (lithium)

Lithium Soap Base Multi Purpose Grease (NLGI #2) memiliki spesifikasi tahan terhadap air dan panas. Penggunaannya pada komponen yang memiliki gerakan kontinyu, seperti mekanik kopling, steering linkage, propeller shaft, shackle pin, dan king pin.a.Gemuk jenis ini banyak dipergunakan pada bagian-bagian yangmemerlukan pelumasan periodik seperti bantalan roda, lenganpenghubung kemudi, poros propeler, king pin, sakel pin. Oleh karenaitu sering disebut gemuk serbaguna.b.Karakteristik nya : siraman air dan tekanan suhu tinggitidak akan mengurangi kemampuan kerja dan daya tahannya.2.Gemuk dari bahan dasar sabun molybdenum disulphidelithiumMolybdenum Disulfide Lithium Soap Base Grease (NLGI #2) merupakan gemuk berkemampuan tinggi dan mengandung tingkatan gemuk lithium soap base dengan bahan tambahan molybdenum disulfide. Gemuk ini biasanya disebut gemuk chassis spesial atau long life . Biasanya digunakan dalam area yang tahan tekanan tinggi, seperti clutch, ball joints, suspension arms, steering center arm, double Gardan Joints, constant velocity joints dan rack and pinion steering gear.a.Gemuk jenis ini biasanya dipakai pada komponen yang jarang diberi pelumasan seperti ball joint, lengansuspensi, lengan tengah kemudi, nakel kemudi, cross-joint, rack end dan rack pinion.b.Karakteristiknya : lebih tahan dan juga bisa bekerja pada beban lebih besar daripada gemuk serbaguna.3.Gemuk kareta.Gemuk ini biasanya digunakan untuk komponen rem.b.Karakteristiknya : terbuat dari bahan nabati (karet) maka sifatnya mencegah komponen karetmengambang.4.Gemuk sintetik (synthetic lithium complex / hidroxy lithium complex)a.Gemuk jenis ini harganya relatif lebih murah dari jenis yang lain.b.Karakteristiknya gemuk ini memiliki kelemahan yaitu kurang tahan terhadap suhu tinggi sehingga mudahmemuai.5.Gemuk All Purpose Lubricant.a.Gemuk jenis ini harganya relatif murah namun kualitasnya tidak kalah bagus maka sering dipakai dibengkel-bengkel.b.Karakteristiknya : gemuk ini lebih encer dari gemuk nabati atau sintetik.Secara singkat pembuatan pelumas Pelumas padat adalah sebagai berikut :-Proses pembuatan sabun (Saponification)-Penambahan base oil, additive dan komponen lain-Penghalusan struktur/serat-Pengeringan/penguapan air dan material lain

6.2Jenis-Jenis Pelumas

6.2.2Sifat-Sifat pelumas

1. ViskositasViskositas atau kekentalan didefinikan sebagai tahanan fluida untuk mengalir. Makin tinggi viskositas, makin sulit fluida tersebut untuk mengalir (makin kental). Satuan viskositas adalah centistokes (cSt) atau mm/s.Viskositas dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan. Untuk menunjukkan ketahanan viskositas terhadap perubahan temperatur pada tekanan atmosfer, dipakai indikator yang disebut viscosity index (VI), dimana perubahan viskositas diukur pada temperatur 40C dan 100C. Pelumas yang stabil (tidak banyak mengalami perubahan viskositas dengan adanya perubahan. temperatur) mempunyai VI yang tinggi, dan sebaliknya.2. Pour PointPour point atau titik tuang adalah temperatur terendah dirnana pelumas masih dapat mengalir.3. Stabilitas terhadap oksidasiSifat ini sangat penting bagi semua pelumas, terutama untuk penggunaan pada temperatur tinggi.4. Total Base NumberTotal Base Number (TBN) menunjukkan kernarnpuan pelumas menetralisasi asam hasil oksidasi, kemampuan detergensi dan dispersansi guna mernbersilikan mesin dari kotoran atau deposit yang terbentuk dari hasil pernbakaran bahan bakar maupun hasil oksidasi pelurnas itu. sendiri.5. Total Acid NumberTotal Acid Number (TAN) menunjukkan tingkat keasarnan yang berasal dari aditif (untuk Fresh Oil). Peningkatan nilai TAN pada pelurnas yang telah digunakan untuk mengindikasikan terbentuknya asarn lemah dalarn pelurnas dan pada nilai tertentu menunjukkan tanda bahwa pelurnas sudah tidak dapat digunakan lagi.6. Sifat anti karatSifat ini penting bila pelumas terkontarninasi air dalarn sistern peralatan atau mesin. Partikel karat dalarn pelumas dapat berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat oksidasi pelurnas, bersarna kontarninan lain dalarn sistem sirkulasi, karat dapat menyumbat filter atau "Servo Valve".7. DemulsibilityDemulsibility adalah sifat kemudahan untuk terpisah dari air. Sifat ini penting bagi pelurnas turbin, hidrolik, kornpressor, sistern sirkulasi dan pelurnas mesin diesel putaran menengah sampai lambat yang dilengkapi dengan water separator.8. Flash Point dan Fire PointFlash point atau titik nyala adalah temperatur minimum pelumas yang dapat menguap pada tekanan atmosfer sehingga dapat menyala bila didekatkan pada api. Fire point atau titik bakar adalah temperatur minimum dimana uap pelumas cukup banyak dan dapat terbakar. Fire point pelumas biasanya 30C diatas flash point-nya.9. Copper Strip CorrosionSifat ini digunakan secara luas untuk mengevaluasi pengaruh korosi pelumas terhadap tembaga karena umumnya mesin atau peralatan industri mengandung bagian metal yang terbuat dari tembaga.10. DensitasDensitas adalah perhandingan berat dengan volume. Karena volume berubah terhadap tekanan dan suhu, maka densitas demikian pula. Densitas penting untuk menghitung volume menjadi satuan berat atau sebaliknya guna perhitungan biaya angkutan.Secific Gravity (SG) atau berat jenis pelumas adalah perbandingan antara densitas pelumas terhadap densitas air. Sebagai standar, untuk pelumas digunakan SG pada 15/4C, yang berarti pelumas diukur pada suhu 15C, sementara air diukur pada suhu 4C, keduanya pada tekanan atmosfer.11. WarnaWarna pelumas secara normal tidak ada hubungannya dengan sifat-sifat pelumasan kecuali untuk melihat adanya kontaminasi atau sebagai petunjuk untuk kesamaan dari produk bersangkutan

Oli yang digunakan ialah :1. OIi Mesin ( Engine oil ).2. Oli Hidrolik ( Hydraulic oil ).1. Oli Mesin ( Engine Oil )Oli mesin mempunyai kekentalan yang dinyatakan dalam SAE ( Society of automotive Engineering ) dimana makin besar angkanya berarti oli mesin tersebut semakin kental. Misalnya SAE 10, SAE 20, SAE30 dll. Selain diklasifikasikan menurut kekentalannya, oli mesin jugs diklasifikasikan menurut penggunaan dan mutunya. Klasifikasi ini dinyatakan dalam API ( American Petroleom Institute ), dimana urutanya menggunakan abjad dari A dst. Semakin menjauhi A berarti oli semakin baik, contoh :~ untuk diesel engine digunakan klas CA, CB, CC, CD.~ untuk Gasoline Engine digunakan Klas SA, SB, SC, SD, SE, SF.2. Oli Hidrolik ( hydraulic oil )Pada oli hidrolik mempunyai kekentalan dan klasifikasi sebagaimana oli mesin hanya tidak dinyatakan dalam angka SAE atau kode API service oli hidrolik mempunyai sifat-sifat1. Tidak bisa dimampatkan ( Uncompressible ).2. Mudah mengalir ( Fluidity ).3. Mempunyai sifat Fisika dan kimia yang stabil.4. Mempunyai sifat melumasi.5. Menjaga terjadinya karat.6. Bersifat mudah menyesuaikan dengan tempat.7. Harus dapat memisahkan kotoran.Kerusakan oli.Terjadinya kerusakan pada oli disebabkan antara lain oleh :Kontaminasi: Kerusakan oli karena ada pengaruh dari luar oli tersebut.Deteriorasi: Kerusakan karena pengaruh dari dalam oli itu sendiri.Terjadinya kerusakan pada kualitas oli akan menyebabkan kerusakan pada komponen dan terganggunya sistem. Cairan yang paling baik adalah oli hidrolik. Oli ini dirancang untuk memiliki semua sifat-sifat yang diperlukan di atas. Kekentalan adalah sifat oli yang harus diperhatikan. Viscosity adalah kemampuan fluida untuk mengalir dalam suatu selang waktu yang telah ditentukan. Satuan untuk kekentalan adalah centistokes atau SSU.KEKENTALAN & VISCOSITY

Apabila suatu cairan lebih sulit mengalir dibandingkan cairan lain maka cairan tersebut memiliki viscositas yang tinggi.

Viscositas ini sangat bergantung pada perubahan temperature. Oli yang baik tentunya diharapkan memiliki viscositas yang tidak banyak berubah terhadap temperature. Didalam system hidrolik jika oli yang digunakan tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh system hidrolik tersebut akan menimbulkan kerusakan-kerusakan atau gagal beroperasi. Misalnya jika oli terlalu encer maka akan terjadi kebocoran-kebocoran pada seal-seal. Jika oli terlalu kental maka kerja pompa hidrolik terlalu berat yang pada akhirnya akan merusak system

Viscosity index adalah ukuran relative besar kecilnya perubahan viscositas terhadap temperature. Jika oli tersebut mudah berubah kekentalanya berarti oli ini memiliki viscositas index yang rendah. Sebaliknya jika oli tersebut kekentalannya lebih stabil terhadap perubahan temperature maka oli ini memiliki viscosity index yang tinggi.

Fungsi oli pelumas pada engineSebuah engine pada saat dioperasikan akan memilki beban panas yang cukup besar, daya guna engine tersebut sangat bergantung pada sifat yang dimilki oleh oli pelumas. Untuk alasan ini, oli pelumas dengan kulaitas yang tinggi, memilki kestabilan panas yang tinggi harus digunakan. Fungsi dari oli yang digunakan sebagai pelumas pada engine dirangkum sebagai berikut.FungsiKeterangan

Sebagai pelumasLapiasan tipis oli yang terbentuk pada permukaan komponen (oil film) akan mencegah terjadinya abrasi dengan cara mengurangi gesekan pada komponen yang saling bersingungan.

Sebagai pendinginOli pelumas pada engine akan menyerap panas yang dihasilkan dari gesekan dua benda yang saling bersinggungan dan dari proses pembakaran.

Sebagai pembersihBersirkulasinya oli akan membersihkan komponen-komponen yang bergesekan dengan cara menyingkirkan material-material asing, seperti serbuk logam dan karbon.

Sebagai penyekatOil film yang terbentuk diantara celah piston ring, piston dan silinder kan mencegah terjadinya kebocoran kompresi dan gas buang.

Sebagai penahanOil film yang terbentuk pada permukaan komponen yang mendapatkan beban besar akan berfungsi untuk memperbesar area penyaluran beban, sehingga tekanan yang diterima komponen tersebut akan berkurang.

Sebagai pencegah kotoranOil film yang terbentuk pada permukaan komponen akan mencegah terjadinya korosi dan oksidasi.

Sifat-sifat oli pelumas pada engineKetika oli pelumas yang digunakan pada engine harus memenuhi berbagai macam fungsi seperti yang telah ditunjukkan di atas, berbagai macam bahan tambah (additive) seperti oxidation inhibitor, extreme pressure agent, defoaming agent, dan lain-lain harus ditambahkan pada bahan dasar oli (base oil) untuk mendapatkan sifat-sifat tersebut. bahan dasar oli yang digunakan sebagai pelumas mencapai 90% sedangkan selebihnya adalah bahan tambah.Berikut ini berbagai macam bahan tambah (additive) yang ditambahankan pada bahan dasar pelumas untuk memperbaiki sifat pelumas.Tipe additiveKegunaan

Anti OxidantMencegah terjadinya oksidasi pada molekul pelumas.

DetergentMenjaga permukaan metal bebas dari kotoran.

DispersantMengendalikan kotoran/Contaminant agar terdispersi secara merata dalam pelumas.

Anti karat / anti korosiMencegah terjadinya korosi/karat pada bagian metal yang berhubungan dengan pelumas.

Anti wear / Extreme pressureMencegah gesekan & keausan bagian mesin yang dalam kondisiboundry lubrication.

Pour Point depressantMenekan titik beku pelumas agar mudah mengalir pada suhu rendah.

Friction ModifierMeningkatkan tingkat kelicinan dari film pelumas

Anti FoamMencegah pelumas dari terbentuknya busa.

Metal DeactivatorMengundang efek katalis dari partikel keausan mesin dalam mencegah akselerasi proses oksidasi pelumas.

Klasifikasi dan pemilihan oli pelumas pada engine Klasifikasi berdasarkan kekentalan (viscosity)Pada umumnya klasifikasi kekentalan menggunanakan standar klasifikasi kekentalan dari SAE (Ssociety of Automotive Engineers, USA).Sifat oli pelumas pada engine yang paling penting adalah kekmpuan oli tersebut harus mampu mengalami perubahan yang kecil pada saat terkena fluktuasi temperatur. Hal ini disebabkan karena oli pelumas digunakan pada area temperatur yang sangat luas, yanitu pada temperatur tinggi yang disebabkan oleh adanya gesekan komponen dan pembakaran bahan bakar dan pada temperatur rendah (-30 140oC) saat digunakan di daerah dingin. Di Indonesia yang beriklim tropis, SAE no.30 adalah yang paling baik untuk digunakan.Nomer kekentalan seperti SAE10W atau 30 berarti oli tersebut hanya cocok digunakan untuk satu standar kekentalan saja, dan disebut dengan istilahsingle grade oils. Klasifikasi berdasarkan daya guna dan penggunaannyaSampai saat ini sudah terdapat beberapa organisasi pembuat standar mutu (daya guna/performace) suatu oli, salah satunya adalah organisasi API (American Petrolium Institute). Seri C digunakan untuk klasifikasi oli yang digunakan pada diesel engine dan seri S digunakan untuk klasifikasi oli pelumas yang digunakan pada gasoline engine.Berikut ini ditunjukkan beberapa klasifikasi mutu (daya guna) oli berdasarkan standar dari API service.Klasifikasi API servicePenggunaan

CADigunakan untuk diesel engine yang tidak dilengkapi dengan turbocharge, yang diopersikan dengan beban ringan atau sedang. Kandungan sulfurnya rendah. Anti korosi dan zat pembersih kadang ditambahkan pada oli ini. Oli dengan kelas ini dapat dipakai juga pada gasoline engine dengan beban ringan.

CBDigunakan untuk diesel engine yang tidak dilengkapi denganturbocharge yang dioperasikan dengan beban ringan atau sedang. Kandungan sulfurnya tinggi. Ditambahkan anti korosi dan zat pembersih. Cocok juga digunakan pada gasoline engine dengan beban ringan atau sedang.

CCDigunakan pada diesel engine yang dilengkapi dengan trubocharge dengan kapasitas sedang dan besar. Ditambahkan anti korosi dan pembersih. Efektif digunakan untuk mencegah endapan kotoran.

CDDigunakan pada diesel engine yang dilengkapi dengan turbocharge dengan kecepatan dan daya guna tinggi, menggunakan bahan bakar dengan jangkauan kualitas yang luas. Efektif digunakan untuk mencegah terjadinya abrasi dan endapan kotoran. Ditambahkan anti korosi dan