bahan telaah dikpim

5
Bahan telaah dikpim Diklat Kepemimpinan, mempunyai urgensi strategis dalam misi pelayanan tugas pemerintahan, yang sekaligus juga membantu pengembangan karier masing-masing untuk jangka waktu di masa depan. Substansi dalam Diklat menuntut kesadaran untuk dapat memproyeksikan diri dalam rangka mengembangkan sumber daya manusia yang handal dan sangat dibutuhkan bagi pelaksanaan otonomi daerah, dan sekaligus guna meningkatkan upaya pelayanan publik seiring dengan perkembangan dinamika masyarakat. Dalam rangka pencapaian misi tersebut Pemerintah Kabupaten Nganjuk bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Diklat Kepemimpinan Angkatan 279 untuk pejabat eselon IV. Pembukaan acara tersebut dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Nganjuk pada hari Senin, 22 Februari 2010 yang secara langsung dibuka oleh Bupati Nganjuk, Drs H Taufiqurrahman. Diklat yang dikuti oleh 40 peserta tersebut dihadiri oleh Kepala Bidang Fungsional, Badan Diklat Prov Jatim, Drs Bagus Pujiono, MPd, Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk dan jajaran Muspida. Dalam kesempatan tersebut Bupati Nganjuk menekankan bahwa tujuan Diklatpim adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan struktural secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi, untuk menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharuan dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa, dan untuk menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan yang baik. Benar-benar suatu tujuan yang sangat mulia karena didalamnya mengemban tugas sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Mudah-mudahan semuanya bisa melaksanakan tujuan itu. “Bekerja sama dengan penuh tanggung jawab harus dilaksanakan secara lebih professional untuk peningkatan kualitas pelayanan masyarakat” lanjut Taufiq. Kepala Bidang Fungsional, Badan Diklat Prov Jatim, Drs Bagus Pujiono, MPd, dalam sambutannya menekankan bahwa pegawai negeri sipil untuk selalu menjaga netralitas aparatur yang harus tetap berorientasi pada pelayanan publik. Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Nganjuk

Upload: dina-kharista

Post on 20-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kimia

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan telaah dikpim

Bahan telaah dikpim

Diklat Kepemimpinan, mempunyai urgensi strategis dalam misi pelayanan tugas pemerintahan, yang sekaligus juga membantu pengembangan karier masing-masing untuk jangka waktu di masa depan. Substansi dalam Diklat menuntut kesadaran untuk dapat memproyeksikan diri dalam rangka mengembangkan sumber daya manusia yang handal dan sangat dibutuhkan bagi pelaksanaan otonomi daerah, dan sekaligus guna meningkatkan upaya pelayanan publik seiring dengan perkembangan dinamika masyarakat.

Dalam rangka pencapaian misi tersebut Pemerintah Kabupaten Nganjuk bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Diklat Kepemimpinan Angkatan 279 untuk pejabat eselon IV. Pembukaan acara tersebut dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Nganjuk pada hari Senin, 22 Februari 2010 yang secara langsung dibuka oleh Bupati Nganjuk, Drs H Taufiqurrahman. Diklat yang dikuti oleh 40 peserta tersebut dihadiri oleh Kepala Bidang Fungsional, Badan Diklat Prov Jatim, Drs Bagus Pujiono, MPd, Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk dan jajaran Muspida.Dalam kesempatan tersebut Bupati Nganjuk menekankan bahwa tujuan Diklatpim adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan struktural secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi, untuk menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharuan dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa, dan untuk menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan yang baik. Benar-benar suatu tujuan yang sangat mulia karena didalamnya mengemban tugas sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Mudah-mudahan semuanya bisa melaksanakan tujuan itu.“Bekerja sama dengan penuh tanggung jawab harus dilaksanakan secara lebih professional untuk peningkatan kualitas pelayanan masyarakat” lanjut Taufiq.Kepala Bidang Fungsional, Badan Diklat Prov Jatim, Drs Bagus Pujiono, MPd, dalam sambutannya menekankan bahwa pegawai negeri sipil untuk selalu menjaga netralitas aparatur yang harus tetap berorientasi pada pelayanan publik. Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Nganjuk Moh. Gufron, SH, MSi dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakannya diklat ini tidak lain adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, ketrampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan pejabat eselon IV secara professional dengan kepribadian PNS.Yang tak kalah pentingnya menurut Gufron adalah memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat. Semua perserta diharapkan agar bisa mengikuti kegiatan diklat secara penuh dan seksama, karena menurutnya hal itu sebagai bekal ilmu untuk memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat.

Urgensi Diklat Sespim Kepemimpinan Dalam Menciptakan Kepemimpinan Berkarakter Di Daerah

Author: Sufyan Sagena | Posted at: Sabtu, Juli 31, 2010 |

(Catatan dan Refleksi mengikuti diklat Sespim Pemdagri Madya)

Page 2: Bahan telaah dikpim

I. PENDAHULUAN

Sejatinya- tulisan ini merupakan catatan untuk merefleksi pelaksanaan diklat sespim pemdagri sebagai salah satu format baru diklat kementerian dalam negeri dalam mengapresiasi tuntutan dan dinamika kepemrintahan yang bergerak sangat dinamis serta sebagai upaya support pengembangan kualitas layanan kepemerintahan utamanya kepemimpinan kepemerintahan di daerah tidak terkecuali dengan kepemimpinan yang diperankan oleh birokrasi pegawai negeri sipil di berbagai tingkatan pemerintahan- terutama yang berada dilevel strategis memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih dan bertanggung jawab- good governance. Namun demikian, pada setiap tingkatan tidak jarang kita temukan birokrasi masih cenderung dicitrakan kurang optimal bahkan masih jauh dari harapan masyarakat. Citra pemimpin di ranah publik dewasa ini ternyata belum menunjukkan kepemimpinan yang melayani dan memberdayakan serta memberikan perlindungan kepada masyarakat- tapi justeru cenderung menampilkan sosok kepemimpinan yang ingin dilayani.

Meminjam istilah Prof. Sadu Wasistiono dalam ceramahnya- antara lain mengatakan seorang pemimpin pada tingkatan strategis seharusnya mampu berperan memastikan orang- orang yang dipimpinnya termotivasi, dinamis dan berkembang secara efektip dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Berbagai piranti sebenarnya telah memayungi seorang pegawai negeri sipil ketika yang bersangkutan menjatuhkan pilihan menjadi birokrat- seperti : kode etik pegawai negeri sipil, nilai- nilai kepamongprajaan serta asas- asas umum pelaksanaan pemerintahan yang baik atau yang lebih dikenal sekarang sebagai etika pelayanan publik- seharusnya dijadikan sebagai landasan kepemimpinan pegawai negeri sipil untuk melaksanakan tugas dan peran yang diemban dengan sebaik- baiknya, sehingga sumber daya yang tersedia khususnya pada level strategis di daerah- dapat didayagunakan secara optimal guna terwujudnya fungsi pemerintahan daerah secara efektip dan efesien.

Secara faktual- tantangan dan peluang di tingkat global menjadi semakin kompleks dengan meningkatnya interdependensi antar negara maupun antar wilayah termasuk hubungan pusat dan daerah. Perubahan dan perkembangan yang signifikan dalam hubungan internasional, baik hubungan antar negara, organisasi internasional dan regional maupun hubungan antar warga negara, memerlukan kecepatan dan kecermatan dalam menanggapi perubahan dan tantangan yang semakin kompleks.

Reformasi birokrasi yang digulirkan oleh Kementerian Dalam Negeri dewasa ini merupakan langkah strategis yang bertujuan untuk membentuk pemimpin-pemimpin dengan karakteristik khusus, antara lain : mempunyai visi dan misi, external awareness, kreativitas dan inovasi, kemampuan dalam berpikir strategis (strategic thinking/planning), antisipatif, tidak sekedar rutin dan reaktif, teguh dalam prinsip dan pendirian, rasional dan fleksibel dalam pendekatan, berorientasi pada pelayanan publik yang prima dan kemauan untuk terus meningkatkan pengembangan diri.

Urgensi keberadaan diklat sepimdagri- dimana juga membelajarkan secara lebih komprehensif mengenai pembangunan karakter dan pengelolaan sumber daya regional, tanpa mengabaikan

Page 3: Bahan telaah dikpim

local realities dan local potentials, yang dapat membentuk daya saing daerah di tingkat regional dan internasional. Jika dicermati materi pembelajaran yang disajikan dalam diklat kepemimpinan ini- sangat relevan jika dikaitkan pentingnya kepemimpinan yang visioner dan inovatif yang senantiasa challenge the process dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik guna mendorong kemandirian masyarakat, mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat seiring dengan semangat otonomi daerah.

II. BAGAIMANA SEHARUSNYA KEPEMIMPINAN ITU DIJALANKAN

Berkenaan dengan upaya membangun tata kelola kepemerintahan yang baik tersebut- Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri memiliki komitmen dan pandangan strategis bahwa keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan hanya dapat dicapai dengan penguasaan dan ketersediaan lima pasword kesuksesan ( mengutip Prof. Darmawan Salman ) yaitu : (1) strategi dan program yang inklusif, merata dan berkeadilan hanya dapat diwujudkan dengan hadirnya kualitas kepemimpinan (leadership) yang efektif dan bertanggungjawab, baik di pusat maupun di daerah; (2) kebersamaan serta sinergi positif di antara semua pemangku kepentingan. Penggalangan kekuatan bersama dari unsur penyelenggara pemerintahan, dunia usaha, akademisi serta civil society adalah suatu keniscayaan bagi berhasilnya pembangunan. Karena pembangunan merupakan medan karya yang terbuka lebar bagi partisipasi seluruh anak bangsa, apapun posisinya, serta di mana pun ia berada. (3) kontribusi dan dukungan masyarakat luas adalah modal sosial (social capital) yang tidak boleh absen dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Masyarakat akan terlibat aktif dalam setiap proses dan tahapannya, jika mereka merasa berkepentingan dan merasa memiliki. Dengan demikian- penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan harus memberdayakan rakyat sebagai pelaku aktif dalam proses yang memerdekakan dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. (4) integritas dan etika profesionalisme bagi para pemimpin dan penyelenggara pemerintahan dalam pembangunan merupakan hal yang harus dikedepankan. Oleh karena itu, seluruh jajaran pemerintahan sebagai pelaku pembangunan, untuk senantiasa menjaga mentalitas, integritas dan etika profesionalisme setinggi-tingginya. Jangan pernah berpikir, apalagi tergoda untuk berkompromi dengan integritas kita, utamanya menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi dan (5) mewujudkan lingkungan dalam negeri yang kondusif.

Dalam pandangan Prof. Arbi Sanit- penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan hanya akan berjalan lancar ketika stabilitas politik terjaga, keamanan dan ketertiban tidak terganggu, serta harmoni sosial tidak tercabik. Sebaliknya, pembangunan akan terus mengalami sandungan dan berjalan tertatih-tatih jika situasi politik terus bergejolak. Dinamika politik harus terus kita kelola agar iramanya tetap berjalan seiring dengan tujuan dan upaya pembangunan, tentu tanpa mengebiri kenyamanan kita dalam menikmati kebebasan berdemokrasi- yaitu demokrasi yang dipagari dengan aturan main yang adil dan konstitusional- demokrasi yang tidak anarkhis serta yang tetap berjalan di atas rule of game dan rule of law dengan melaksanakan asas- asas umum penyelenggaraan kepemerintahan yang baik.

III. PENUTUP

Membangun bangsa Indonesia menuju cita-cita kemerdekaan, masih harus kita teruskan secara

Page 4: Bahan telaah dikpim

tekun, penuh semangat, dan berkesinambungan. Kita harus makin mampu untuk memanfaatkan berbagai kesempatan dan menjawab setiap tantangan dengan kebijakan pembangunan yang tepat, cerdas, dan efektif. serta meminimalisir konflik kepentingan- merupakan sumbangsih yang bermanfaat dalam upaya turut memajukan penyelenggaraan pemerintahan di daerah, terutama untuk mempersiapkan pemimpin –pemimpin pemerintahan daerah yang memiliki karakter dan visioner serta beretos kerja yang tinggi di masa mendatang- dengan mulai mengaplikasikan prinsip : membiasakan kebenaran dalam memberikan layanan kepemerintahan dengan meninggalkan pakem membenarkan kebiasaan sebagaimana rujukan sebagian besar insan birokrasi sebelum- sebelumnya.