bahan tp muka i pengertian adm kesehatan & manajemen
TRANSCRIPT
Pengertian Administrasi Kesehatan,
Dalam mengkaji tentang administrasi dalam kesehatan masyarakat
sebenarnya terdiri dari dua kata yaitu administrasi dan kesehatan masyarakat
yang seharusnya dikaji satu persatu.
Pertama : Administrasi
Menurut Dwight Waldo dalam bukunya ”The Study of Public
Administrasi”(1995) disebutkan bahwa administrasi ialah kegiatan kerja sama
secara rasional yang tercermin pada pengelompokkan kegiatan menurut
fungsi yang dilakukan.
Sedangkan menurut Robert D. Calkins dalam bukunya “The art of
Administration and and the art of science” (1959) menyebutkan administrasi
sebagai kombinasi antara pengambilan keputusan dengan pelaksanaan dari
keputusan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Olehnya
selanjutnya disebutkan bahwa dalam administrasi ada tiga unsur pokok yang
harus terpenuhi :
1. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai
2. memilih jalan yang akan ditempuh atau alat yang akan dipergunakan
3. mengarahkan manusia atau kelompok manusia untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan tersebut.
Kedua : Kesehatan masyarakat
Pada tahun 1938 Perkin mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan
seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dengan pelbagai
faktor yang mempengaruhinya. WHO mempunyai dua definisi tentang
kesehatan, definisi pertama dirumuskan pada tahun 1947, disebutkan sehat
adalah suatu keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental dan sosial,
sedangkan definisi kedua dirumuskan pada tahun 1957 yang menyebutkan
sehat sebagai suatu keadaan atau suatu kualitas dari organ tubuh yang
berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan ataupun lingkungan
yang dipunyainya. Dan masih banyak pegertian tentang kesehatan.
Dari masing pejelasan atau pengertian di atas dapat ditarik pengertian
administrasi kesehatan masyarakat yaitu kegiatan yang dilakukan secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan pelayanan kesehatan sebaik-baiknya
sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Sebenarnya penulis sebelum membaca buku tentang administrasi kesehatan
mengira bahwasanya administrasi kesehatan hanya tentang pencatatan,
dokumentasi dan pelaporan. Dan juga menurut Azrul Azwar dalam bukunya
”Pengantar Ilmu Administrasi Kesehatan” 1979. mengatakan terdapat banyak
orang yang jika membicarakan administrasi kesehatan, asosiasi hanya pada
kegiatan tata usaha saja, yaitu mencatat dan atau melaporkan jumlah kasus,
jumlah pengeluaran obat atau pekerjaan rutin diloket karcis sebuah balai
pengobatan misalnya.
Ternyata menurut Azrul Azwar dalam bukunya ”Pengantar Ilmu Administrasi
Kesehatan” mengatakan seseorang yang melaksanakan
administrasi kesehatan berarti melaksanakan segala fungsi aministrasi yakni
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengorganisasian
dan penilaian.
Sebenarnya fungsi administrasi banyak pembagiannya, tetapi penulis
mengambil pendapat Azrul Azwar dalam bukunya ”Pengantar Ilmu
Administrasi Kesehatan” mengatakan fungsi adaministrasi dibedakan atas 4
macam yakni :
1. perencanaan termasuk perencanaan pembiayaan
2. Pengorganisasian, yang didalamnya termasuk penyusunan staff
3. pelaksanaan, yang didalamnya termasuk pengerahan, pengkoordinasian
4. penilaian, yakni dalam rangka melihat apakah rencana yang telah disusun
dapat dicapai atau tidak.
Dalam pencapaian tujuan administrasi kesehatan ini melibatkan banyak pihak,
diantaranya pemerintah, rumah sakit, asuransi dan apotik. Namun dalam
administrasi kesehatan ini tidak hanya pelayanan pengobatan tetapi juga
bersifat preventif (pencegahan). Menurut Azrul Azwar dalam bukunya
”Pengantar Ilmu Administrasi Kesehatan” mengatakan karena keadaan sehat
yang ingin dicapai adalah untuk seluruh masyarakat, dan untuk itu setiap
program seyogyanya menerapkan prinsip ilmu kesehatan masyarakat, maka
dalam mebicarakan administrasi kesehatan tidak boleh pula melepaskan diri
dari konsep ilmu kesehatan masyarakat.
Disebutkan oleh winslow pada tahun 1920 bahwa yang dimaksudkan dengan
ilmu kesehatan masyarakat tersebut adalah suatu ilmu dan keterampilan untuk
mencegah terjangkitnya penyakit, memperpanjang usia hidup dan memelihara
kesehatan fisik, mental serta ketepat gunaan melalui usaha-usaha masyarakat
yang diorganisir dalam bidang kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit
menular, pendidikan dalam kebersihan perorangan, pengaturan usaha
perawatan dan kedokteran untuk diagnosa dini dan pengobatan pencegahan
penyakit, serta mengembangkan mekanisme sosial yang akan menjamin
setiap orang dalam masyarakat akan capai suatu tingkatan kehidupan yang
cukup, demi tercapainya pemeliharaan kesehatannya.
Jadi dalam administrasi kesehatan tidak hanya melayani pengobatan
masyarakat, tetapi banyak hal yang mesti dilakukan sebagaimana pengertian
ilmu kesehatan masyarakat yang tersebut di atas.
Manajemen
Pengertian manajemen banyak disampaikan oleh para ahli, namun dalam
materi ini hanya akan disampaikan beberapa pendapat ahli manajemen :
1. H. Koontz & O,Donnel dalam bukunya “Principles of Management”
mengemukan sebagai berikut : “manajemen berhubungan dengan pencapaian
sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”
(Management involves getting things done thought and with people).
2. Mary Parker Folllett mendefinisikan “manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
3. George R. Terry dalam bukunya “Principles of Management” menyampaikan
pendapatnya : “manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan
atas ; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan
pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat
menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya” (Management is a
distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling,
utilizing in each both science and art, and followed in order to accomplish
predetermined objectives)
4. James A.F. Stoner dalam bukunya “Management” (1982) mengemukakan
“manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah
ditetapkan”
Berdasarkan beberapa pengertian manajemen di atas, dapat dikatakan bahwa
manajemen memiliki beberapa ciri antara lain :
- Manajemen diarahkan untuk mencapai tujuan
- Manajemen sebagai proses; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
pelaksanaan, pengarahan dan pengawasan
- Tersedia sumber daya; manusia, material dan sumber lain
- Mendayagunakan atau menggerakkan sumber daya tersebut secara efisien
dan efektif
- Terdapat orang yang menggerakkan sumber daya tersebut (manajer)
- Penerapan manajemen berdasarkan ilmu dan juga seni atau keahlian yang
harus dimiliki oleh manajer
Pandangan Terhadap Manajemen
Untuk mengkaji lebih jauh tentang manajemen, perlu disampaikan beberapa
pandangan tentang manajemen :
a. Manajemen sebagai suatu sistem
Manajemen dipandang sebagai suatu kerangka kerja yang terdiri dari berbagai
bagian yang saling berhubungan yang diarahkan dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi.
b. Manajemen sebagai suatu proses
Manajemen sebagai rangkaian tahapan kegiatan yang diarahkan pada
pencapaian tujuan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
Manajemen sebagai suatu proses dapat dipelajari dari fungsi-fungsi
manajemen yang dilaksanakan oleh manajer.
c. Manajemen sebagai suatu ilmu terapan
Manajemen hanya dapat diterapkan dalam kehidupan yang nyata, dan dalam
menerapkan manajemen, dibantu oleh berbagai cabang ilmu lainnya, seperti ;
komunikasi, sosiologi, ekonomi, psikologi, matematika, dll.
d. Manajemen merupakan kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan
organisasi.
Manajemen dapat dipelajari dari proses kerjasama yang berkembang antara
pimpinan dengan staf untuk mencapai tujuan organisasi.
e. Manajemen ditinjau dari aspek perilaku manusia.
Dalam manajemen, manusia merupakan sumber daya yang paling penting.
Dari sudut pandang ini manajemen dapat dilihat dari perilaku manusia yang
ada dalam organisasi. Di sini dapat ditelaah mengenai aspek kepemimpinan
serta proses dan mekanisme kepemimpinan. Ditinjau dari pengambilan
keputusan dapat dikatakan ‘Management as a decision making process’.
f. Manajemen sebagai proses pemecahan masalah
Proses manajemen dalam prakteknya dapat dikaji dari proses pemecahan
masalah yang dilaksanakan oleh semua bagian/ komponen yang ada dalam
organisasi. Secara konkrit dalam organisasi pelayanan kesehatan, seperti
yang dilakukan di Rumah Sakit dan Puskesmas yaitu, identifikasi masalah
perumusan masalah dilanjutkan dengan langkah-langkah pemecahan
masalah. Melalui tahapan tersebut diharapkan tercapai hasil kegiatan secara
efektif dan efisien.
g. Manajemen sebagai profesi.
Manajemen mempunyai bidang pekerjaan atau bidang keahlian tertentu,
seperti halnya bidang-bidang lain, misalnya profesi di bidang kesehatan, di
bidang hukum, dll.
Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan ada tiga alasan
mendasar, mengapa manajemen diperlukan, yaitu :
1) Untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai
tujuan organisasi dan juga tujuan individu yang ada dalam organisasi
tersebut.
2) Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara
tujuan, sasaran dan kegiatan yang bertentangan dari pihak-pihak yang
berkepentingan dengan organisasi, seperti ; pimpinan, pegawai, pelanggan,
serikat kerja, masyarakat, pemerintah (pemerintah daerah), dll.
3) Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan benar, sedangkan efektivitas merupakan
kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi Manajemen
Seperti telah diuraikan di atas, bahwa manajemen sebagai suatu proses dapat
dilihat dari fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan oleh seorang manajer.
Banyak ahli manajemen yang menyampaikan tentang fungsi manajemen ini,
namun pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, bahkan pendapat
satu dengan lainnya saling melengkapi. Para ahli manajemen, antara lain ;
George Terry, L. Gullick, H. Fayol dan Koonzt O’Donnel mengemukakan
tentang fungsi manajemen sebagai berikut :
PERBANDINGAN FUNGSI MANAJEMEN
George Terry
L. Gullick H. Fayol Koonzt O’Donnel
Planning Planning Planning PlanningOrganizing Organizing Organizing OrganizingActuating Staffing,
Directing, Coordinating
Commanding, Coordinating
Staffing,Directing
Controlling Reporting Controlling ControllingBudgeting
Dari keempat ahli manajemen tersebut, ternyata banyak kesamaan, dan
secara garis besar dapat dikelompokan menjadi : fungsi perencanaan
(Planning), fungsi pengorganisasian (Organizing), fungsi penggerakan
pelaksanaan (staffing, commanding, directing, coordinating), fungsi
pengawasan dan pengendalian (controlling, reporting).
Keterampilan yang Harus Dimiliki Manajer
Seorang manajer dituntut untuk memiliki keterampilan khusus yang bersifat
manajerial sesuai dengan tingkatan dan kedudukannya dalam organisasi. Di
dalam organisasi yang besar kedudukan manajer akan dibedakan ke dalam
tiga tingkatan, yaitu ; manajer tingkat tinggi (top level manager), manajer
tingkat menengah (middle level manager) dan manajer tingkat bawah (low level
manager). Berdasarkan tingkatan tersebut keterampilan atau kemampuan
manajer juga akan berbeda. Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
manajer yaitu : keterampilan manajerial (management skill), keterampilan
melakukan hubungan antar manusia (human relation skill), dan keterampilan
teknis (technical skill), untuk lebih jelas dapat dilihat pada bagan dibawah ini.
JENIS KETERAMPILAN MANAJER
1. Conseptual skill2. Management Skill3. Technical skill
Terlihat bahwa makin tinggi jabatan seseorang dalam organisasi, akan
semakin dituntut mempunyai keterampilan konseptual dan semakin rendah
kedudukan seseorang dalam organisasi semakin dituntut mempunyai
keterampilan secara teknik. Tetapi dalam setiap tingkatan manajer tersebut
harus dimiliki keterampilan dalam melakukan hubungan antara manusia.
Keterampilan konseptual, adalah keterampilan dimana seorang manajer harus
mempunyai pengetahuan tentang keseluruhan (kompleksitas) dari organisasi
yang dipimpinnya, antara lain ; merumuskan visi, misi dan strategi organisasi,
serta kebijakan untuk merealisasikannya.
Keterampilan hubungan antar manusia, adalah kemampuan untuk
bekerjasama dengan orang lain, yaitu dengan melakukan komunikasi yang
efektif, memotivasi staf sehingga mampu menerapkan kepemimpinan secara
efktif.
Keterampilan teknis, adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan,
metoda, teknik atau peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-
tugas organisasi.
Manajemen Pelayanan Kesehatan
Rumah sakit dan Puskesmas merupakan sub sistem pelayanan kesehatan
yang pada dasarnya melaksanakan dua jenis pelayanan ; (1) pelayanan
kesehatan dan (2) pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan yang
diberikan adalah pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi
medik dan pelayanan keperawatan. Pelayanan yang dilakukan di Rumah sakit
meliputi; gawat darurat, rawat jalan dan rawat inap, sedangkan di Pukesmas
hanya pelayanan; gawat darurat (kearah pertolongan pertama) dan rawat jalan.
Sejalan dengan reformasi dibidang kesehatan melalui Paradigma Sehat,
pelayanan kesehatan di rumah sakit maupun di Puskesmas lebih difokuskan
pada upaya promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif) dengan
tidak mengabaikan upaya kuratif-rehabilitatif. Selain itu, pelayanan kesehatan
di rumah sakit dan puskesmas bukan hanya kepada individu (pasen), tetapi
juga keluarga dan masyarakat, sehingga pelayanan kesehatan yang dilakukan
merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (komprehensif dan holistik).
Dengan bergesernya orientasi pembangunan kesehatan, mendorong rumah
sakit dan puskesmas melakukan perubahan visi, misi dan strategi dalam
melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Visi merupakan impian
atau cita-cita yang ingin diwujudkan, yang dapat mengantisipasi perubahan
yang sedang dan akan terjadi. Apabila su atu organisasi tidak memiliki visi
maka perubahan lingkungan yang tidak diduga sebelumnya sering dirasakan
sebagai suatu musibah. Sedangkan misi dan strategi dibuat dalam rangka
merealisasikan visi yang telah ditetapkan.
Manajemen yang diterapkan di jajaran Departemen Kesehatan, lebih mengacu
kepada konsep yang disampaikan G. Terry, yaitu melalui fungsi-fungsi ;
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan
pelaksanaan (actuating), pengawasan dan pengendalian (controlling).
PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DI PUSKESMAS
Fungsi Manajemen
Kegiatan
Perencanaan Micro planning (perencanaan tingkat
Puskesmas yang dilakukan setahun sekali,
unsur yang direncanakan meliputi; kebutuhan
tenaga, alat dan sarana, serta penunjang
lainnya). Sedangkan perencanaan obat dan alat
kesehatan dilakukan setiap bulan, dengan cara
mengajukan usulan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
Pengorganisasian Struktur organisasi Puskesmas, dengan jabatan
struktural Kepala Puskesmas, sedangkan
lainnya bersifat fungsional
Pembagian tugas, yang berdasarkan program
pokok Puskesmas, terdiri dari 12 s/d 18 program
pokok, yang melibatkan tenaga perawat dan
bidan.
Pembagian wilayah kerja, setiap petugas
Puskesmas melakukan pembinaan ke desa-desa
Penggerakan Pelaksanaan
Lokakarya mini Puskesmas, dilakukan tiap bulan
dalam rangka koordinasi lintas program dan
sektor
Adanya proses kepemimpinan
Dilakukan koordinasi secara lintas program &
sektor
Pelaksanaan program pokok puskesmas yang
melibatkan seluruh staf
Pengawasan dan Evaluasi
Melalui pemantauan laporan kegiatan
Pemantauan wilayah setempat (PWS)
Supervisi
Rapat rutin (staff meeting)
Setiap program yang ada di Puskesmas (sekitar 18 program pokok) dikelola
atau manajemennya meliputi; perencanaan, manajemen personalia, pelatihan,
supervisi, manajemen keuangan, manajemen logistik, monitoring program,
kerjasama/ koordinasi dan pencatatan/pelaporan.
Kecenderungan Perubahan Manajemen Puskesmas
Seperti telah disampaikan di atas, bahwa dampak dari adanya perubahan
paradigma dalam pembangunan kesehatan, sangat berpengaruh terhadap
semua sarana kesehatan, termasuk Puskesmas sebagai institusi pelayanan
kesehatan terdepan. Adanya perubahan visi, misi dan strategi Puskesmas
sebagai berikut :
Visi Puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat pada tahun 2010,
dengan memiliki 3 misi, yaitu;
(1) menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan,
(2) memberdayakan keluarga dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan,
dan
(3) memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu.
Adapun strategi yang dikembangkan meliputi;
(a) mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan yang mantap di
tingkat kecamatan, agar dapat diterapkannya pembangunan berwawasan
kesehatan,
(b) mengembangkan dan menerapkan asas kemitraan serta pemberdayaan
keluarga dan masyarakat, sehingga terwujudnya upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat,
(c) meningkatkan profesionalisme petugas, sehingga terwujud kualitas
pelayanan kesehatan,
(d) mengembangkan kemandirian Puskesmas sesuai dengan kewenangan yang
diberikan Dinas Kesehatan Kab/ Kota.
Pengorganisasian puskesmas ke depan selain dipimpin oleh seorang Kepala
Puskesmas, juga ada Wakil Kepala Puskesmas dan meliputi unit fungsional
dan unit tata usaha. Program pokok Puskesmas atau program kesehatan dasar
yang harus dilaksanakan di Puskesmas meliputi ; (1) promosi kesehatan, (2)
kesehatan lingkungan, (3) kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga
berencana, (4) perbaikan gizi, (5) pemberantasan penyakit menular, (6)
pengobatan.
Sesuai dengan misi dan strategi di atas, Puskesmas dapat mengembangkan
program-program unggulan berdasarkan kebutuhan, situasi dan kondisi
daerah masing-masing. Contohnya, daerah yang diwilayah kerjanya banyak
ditemukan kelompok rawan kesehatan atau kelompok resiko tinggi (high-risk
group) ; seperti ibu hamil Risti, penyakit kronis, lanjut usia, dll. Di wilayah
tersebut dapat dikembangkan perawatan kesehatan masyarakat (community
health nursing) sebagai program unggulan atau program prioritas kesehatan
lain.
Kesimpulan
Manajemen memiliki ciri-ciri : adanya tujuan yang ingin dicapai, adanya sumber
daya, upaya penggerakan sumber daya, adanya orang yang menggerakan
sumber daya (manajer), adanya proses; perencanaan – pengorganisasian –
penggerakan pelaksanaan – pengarahan dan pengendalian
Ada 3 alasan penting, mengapa suatu organisasi perlu menerapkan manajemen
yaitu: untuk mencapai tujuan organisasi, untuk menjaga keseimbangan tujuan-
tujuan yang ada dalam organisasi, agar tercapai tujuan organisasi secara
efisien dan efektif.
Secara umum, pendapat para ahli manajemen tentang fungsi manajemen
memiliki kesamaan dan pendapat satu dengan lainnya yang saling
melengkapi. Pada dasarnya fungsi manajemen meliputi; perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.
Setiap manajer harus memiliki keterampilan; konseptual, manajerial dan
keterampilan melakukan hubungan antar manusia.
Perubahan yang mendasar perlu dilakukan dalam manajemen pelayanan
kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas. Perubahan tersebut
mencakup, perubahan visi, misi dan strategi, mengembangkan struktur
organisasi sesuai kebutuhan, melakukan manajemen strategis,
pengembangan SDM (manajemen SDM), melakukan upaya-upaya yang
mendorong kemandirian
Semua upaya perubahan tersebut diarahkan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan dan pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan.
Referensi
1. A.A. Gde Manunjaya, (1999) Manajemen Kesehatan, EGC – Jakarta
2. Arifin Abdurahman (1973), Kerangka Pokok-pokok Manajemen Umum,
Jakarta
3. Azrul Azwar (1988), Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi kedua, PPT Bina
Rupa Aksara.
4. Departemen Kesehatan RI (2002), Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas di
Era Desentralisasi (DRAFT), Jakarta
5. Departemen Kesehatan RI (1999), Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat 2010, Jakarta.
6. James.AF Stoner (1982), Management , edisi kedua, Prentice/ Hall
International, Inc. Englewood Cliffs, New York
7. Soedarmono Soejitno, Ali Alkatari, Emil Ibrahim (2000), Reformasi
Perumahsakitan Indonesia, Dirjen Yanmedik Depkes RI & WHO, Jakarta
8. Soewarno Handayaningrat (1981), Pengantar Ilmu Administrasi dan
Manajemen, CV Haji Masagung, Jakarta.
9. T. Hani Handoko (1995), Manajemen, Edisi kedua, BPFE Yogyakarta, 1995