bahasa indonesia kelas xi iba · pdf filemodul 2 kata (pengayaan kata ... 11. akronim:...
TRANSCRIPT
1 | Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI IBA Oleh Dra. M.M. Lies SupriyantiniP a g e
YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA
Jl. Merdeka 24, Bandung 4214714
BAHASA INDONESIA KELAS XI IBA Oleh: Dra. M.M. Lies Supriyantini
MODUL 2
KATA
(PENGAYAAN KATA, PERTAUTAN KATA, & PERUBAHAN/PERGESERAN MAKNA KATA)
Tujuan Pembelajaran:
1. Dapat mengidentifikasi proses pengayaan kata. 2. Dapat mengidentifikasi pertautan kata. 3. Dapat mengidentifikasi perubahan/pergeseran
makna kata.
Nilai Servite et Amate
Berani berkata jujur
2 | Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI IBA Oleh Dra. M.M. Lies SupriyantiniP a g e
Peta Konsep Dapat mengidentifikasi pengayaan kata:
Onomatopea
Afelativa
Analogi
Afiksasi
Adopsi/adaptasi KETR Dapat mengidentifikasi pertautan kata:
Sinonim
Antonim
Hipernim
Hiponim
Akronim
Homofon
Homograf
Homonim
polisemi Dapat mengidentifikasi perubahan makna:
meluas
menyempit
amelioratif
peyoratif
asosiasi
sinestesia
Pengayaan Kata
Perubahan Makna
Pertautan Kata KATA
3 | Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI IBA Oleh Dra. M.M. Lies SupriyantiniP a g e
A. Proses Pengayaan Kata adalah bagaimana Kata menjadi semakin banyak
dengan melalui proses: 1. Onomatopea: Kata semakin kaya disebabkan meniru bunyi
Contoh: cecak, gonggong, tokek, meong 2. Afelatifa : Kata semakin kaya disebabkan penambahan penemu atau
pemilik benda dan juga penambahan asal daerah benda tersebut Contoh:
rumus Pithagoras, bel, diesel, watt, nobel, morse, pascal, goodyear, ayam goreng suharti, gepuk nyonya ong
salak bali, jeruk pontianak, sarung samarinda, tahu sumedang 3. Analogi: Kata semakin kaya disebabkan peniruan bentuk yang sudah
ada. Contoh:
rohani+wan=rohaniwan -> biologiwan, geologiwan, sejarawan, ilmuwan, cendekiawan, relawan,setiawan, dll.
Me+ke+muka+kan=mengemukakan ->mengedepankan, mengesampingkan, mengebelakangkan
4. Afiksasi: Kata semakin kaya disebabkan penambahan imbuhan Contoh:
Prefiks: membeli, belajar, dibagi
Infiks: gemetar, sinambung, geletar
Sufiks: tunjukkan, tunjukan, belokkan, belokan
Simulfiks: dibelikan, memperhatikan,
Konfis: pengadaan, pembelian, pertanian, keadaan 5. Adopsi dan adaptasi
Adopsi yaitu kata serapan dari bahasa asing yang pengambilannya penuh, tanpa mengubah baik tulisan ataupun ucapannya. Contoh: licentia poetica, ibidem, opere citato, loco citato
Adaptasi yaitu kata serapan dari bahasa asing yang pengambilannya melalui proses adaptasi dengan mengubah baik tulisan ataupun ucapannya. Contoh: praktik, sistem, dokter, apoteker
4 | Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI IBA Oleh Dra. M.M. Lies SupriyantiniP a g e
B. Pertautan Kata adalah istilah yang berhubungan dengan gejala pertautan kata
satu dengan kata yang lain. Istilah pertautan ini meliputi:
1. Hipernim: kata yang mengandung pengertian umum, disebut juga
superordinat.
Contoh: buah, sayur, binatang
2. Hiponim: kata yang mengandung pengertian khusus, disebut juga
ordinat.
Contoh: mangga, pisang, jeruk
3. Sinonim: persamaan makna
Contoh: bunga=kembang, bohong=dusta, mati=wafat,
berjumpa=bertemu
4. Antonim: perlawanan makna
Contoh: besar X kecil, maju X mundur, hitam X putih
5. Akronim: singkatan yang dapat dibaca seperti kata
Contoh: senpi, rudal, Unpar, Pramuka, OSIS, LIPI
6. Homogaf: Tulisan sama, baca dan makna beda
Contoh: mental, apel, seret, teras
7. Homofon: Baca sama, tulisan dan makna beda
Contoh: bank-bang, sanksi-sangsi, massa-masa
8. Homonim: Baca sama, tulisan sama, makna beda
Contoh: bisa (racun)-bisa (dapat), genting(atap)-genting(gawat)
9. Polisemi: Baca sama, tulisan sama, makna inti beda
Contoh: kepala sekolah-kepala kereta api, jatuh cinta - perusahaan jatuh
C. Perubahan/pergeseran makna kata adalah makna kata yang karena sejarah
zaman mengalami perubahan atau pergeseran. Perubahan/pergeseran ini
meliputi:
1. Meluas: perubahan makna ke arah semakin meluas.
Contoh:
Ke mana Bapak hendak pergi ?
Dia berlayar selama 30 hari.
Saudara sangat cerdas.
2. Menyempit: perubahan makna ke arah semakin sempit.
Contoh:
5 | Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI IBA Oleh Dra. M.M. Lies SupriyantiniP a g e
Adikku telah menjadi sarjana.
Pamanku menjadi pendeta di gereja itu.
Dia menjadi tuan di rumah barunya.
3. Amelioratif: perubahan makna ke arah lebih tinggi.
Contoh:
Istrinya sedang mengandung.
Wanita itu hidup seperti ratu di rumahnya.
Tetanggaku menjadi pramuwisma di Arab Saudi
Anak tunagrahita itu bersekolah di sekolah berkebutuhan
khusus.
4. Peyoratif: perubahan makna ke arah lebih rendah.
Contoh:
Bininya sedang bunting.
Perempuan itu tak mempunyai pendirian.
Ayah mempunyai simpanan di Jakarta.
5. Sinestesia: perubahan makna disebabkan berubahnya tanggapan indera
Contoh:
Suaranya hambar seperti roti tawar.
Senyumnya sangat manis.
Hidupnya terlalu pahit.
6. Asosiasi: perubahan makna disebabkan berubahnya bidang kehidupan
yang dimasuki kata tersebut.
Contoh:
Beri saja orang itu amplop sehingga urusan lancar.
Pamanku menjadi tukang catut di hampir setiap acara
pertunjukan.
Sikat saja jika dia terus bernyanyi.
Tiap bulan ayahku mengambil bunga di BCA.
6 | Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI IBA Oleh Dra. M.M. Lies SupriyantiniP a g e
Glosarium:
1. Onomatopea: Kata semakin kaya disebabkan meniru bunyi. 2. Afelatifa : Kata semakin kaya disebabkan penambahan penemu atau pemilik
benda dan juga penambahan asal daerah benda tersebut 3. Analogi: Kata semakin kaya disebabkan peniruan bentuk yang sudah ada 4. Afiksasi: Kata semakin kaya disebabkan penambahan imbuhan 5. Adopsi : yaitu kata serapan dari bahasa asing yang pengambilannya penuh,
tanpa mengubah baik tulisan ataupun ucapannya. 6. Adaptasi yaitu kata serapan dari bahasa asing yang pengambilannya melalui
proses adaptasi dengan mengubah baik tulisan ataupun ucapannya. 7. Hipernim: kata yang mengandung pengertian umum, disebut juga superordinat. 8. Hiponim: kata yang mengandung pengertian khusus, disebut juga ordinat. 9. Sinonim: persamaan makna 10. Antonim: perlawanan makna
11. Akronim: singkatan yang dapat dibaca seperti kata
Syarat pembuatan akronim:
Tidak menggunakan titik
Jika akronim berasal dari kata biasa, maka ditulis menggunakan huruf kecil.
Jika akronim berasal dari nama lembaga/organisasi/dokumen resmi, maka:
Jika penulisan akronim diambil dari huruf awal kata maka penulisan menggunakan huruf besar semua. Contoh, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia-> LIPI
Jika penulisan akronim diambil dari suku kata dari kata tersebut, maka penulisan huruf besar di awal saja Contoh, Praja Muda Karana -> Pramuka
7 | Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI IBA Oleh Dra. M.M. Lies SupriyantiniP a g e
12.
Baca Tulis Makna
Homograf Beda Sama Beda
Homofon Sama Beda Beda
homonim Sama Sama Beda jauh
polisemi Sama Sama Beda ,inti sama
13. Meluas: perubahan makna ke arah semakin meluas. 14. Menyempit: perubahan makna ke arah semakin sempit. 15. Amelioratif: perubahan makna ke arah lebih tinggi. 16. Peyoratif: perubahan makna ke arah lebih rendah. 17. Sinestesia: perubahan makna disebabkan berubahnya tanggapan indera 18. Asosiasi: perubahan makna disebabkan berubahnya bidang kehidupan yang
dimasuki kata tersebut.
8 | Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI IBA Oleh Dra. M.M. Lies SupriyantiniP a g e
Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1972. Ejaan yang Disempurnakan. Jakarta.
Keraf, Gorys. 2010. Komposisi. Ende: Nusa Indah.
________. 2010. Tata Bahasa Indonesia. Ende:Nusa Indah.
Kridalaksana, Harimurti. 1996. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia.
Sastromiharjo, Andoyo. 2013. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jilid 3. Jakarta:
Yudhistira.
Somad,Adi Abdul, Aminudin, dan Yudi Irawan. 2007. Aktif dan Kreatif Berbahasa
Indonesia. Jilid 3 Program Bahasa. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.