bakteri tahan asam

Upload: santifaridkaluku

Post on 16-Mar-2016

123 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bakteri tahan asam

TRANSCRIPT

Bakteri Tahan Asam

BiodataNama : dr. Makiyatul MunawwarohTTL : Gresik 23 MaretRiwayat Pendidikan : Pendidikan Dokter FK UNS lulus 2005Kursus :TOT Kolaborasi TB-HIV 2010Pelatihan MDR-TB P2Pl Kemenkes RI 2010Pelatihan MDR-TB FK UI/RS Persahatan 2010Pelatihan Penanggulangan Penyakit Paru (Dokter Plus) RS Persahabatan-PPSDM Kemenkes RI 2010Pelatihan ACLS 2005,2011Riwayat PekerjaanKlinik Sakinah, Surabaya 2005RS PKU Jatinom Klaten, RS Al Amin Boyolali 2006PTT Puskesmas Kapota, Kab.Wakatobi Sulawesi Tenggara 2007RS PKU Aisiyah Boyolali, RS Asy Syifa Boyolali, RS Karima Utama Kartasura 2008-2009BBKPM Surakarta 2009-skrng : Kepala Instalasi Rawat Jalan BBKPM Surakarta 2011Kepala Divisi Internal DOTS BBKPM Surakarta 2010-2011Dokter Klinik Rawat Jalan, Klinik TB-HIV, Klinilk PITC BBKPM SurakartaFasilitator Kolaborasi TB-HIV Kemenkes RIDosen Tamu Pre Klinik Blok Respirologi FK UMS 2010-2012Tim Kolaborasi TB-HIV Kota Surakarta 2011

Bakteri Tahan AsamMakiyatul M

3

DefinisiBakteri Tahan Asam= Acid-fast bacilli (AFB) = are a group of rod-shaped bacteria (bacilli). = can be seen and counted under the microscope when smeared on a slide and treated with a special "acid-fast" staining procedure. = are Gram-resistant (waxy cell walls), non-motile, pleomorphic rodsAll Mycobacteria - M. tuberculosis, M. leprae, M. smegmatis and atypical MycobacteriumNocardiaHead of spermBacterial spores, see EndosporeSome coccidian parasites, such as Cryptosporidium parvum,[4] Isospora belli[5] and Cyclospora cayetanensis[6] cysts in faecal matter.

9MYCOBACTERIUMKARAKTERISTIK :Batang langsingUkuran 0,2 0,4 X 2 10 umNon motilSukar diperiksan dengan pewarnaan gramDapat diperiksa dengan pewarnaan Tahan AsamPerbenihan/kultur : tumbuh lambat

10KELOMPOK UTAMAMycobacterium yang telah teridentifikasi lebih dari 100 spesies.

Terbagi atas 2 kelompok Utama :Mycobacterium tuberculosis complex Non Tuberculosis Mycobacterium (NTMs)

M.Bovis BCG

13EpidemiologiOrganismeHabitatJalur transmisi primerDistribusiM. tbcManusiaInhalasi antar manusia melalui droplet (batuk, bersin, bicara, bernyanyi)Seluruh duniaM. bovisManusia, sapi, kambing, primata, kucing, kerbau, anjing, babi, kijang dllMinum susu sapi terkontaminasiInhalasi antar manusia atau manusia - hewanSeluruh duniaM. aficanumManusiaInhakasi antar manusiaAfrika barat dan Afrika timurSlowly growingMycobacterium tuberculosis complexMycobacterium tuberculosis complex (MTBC) members are causative agents of human and animal tuberculosis. Species in this complex include: M. tuberculosis, the major cause of human tuberculosisM. bovisM. bovis BCGM. africanumM. canettiM. capraeM. microtiM. pinnipediiMycobacterium avium complexMycobacterium avium complex (MAC), is a group of species that, in a disseminated infection but not lung infection, used to be a significant cause of death in AIDS patients. Species in this complex include: M. aviumM. avium paratuberculosis, which has been implicated in Crohn's disease in humans and Johne's disease in cattle and sheepM. avium silvaticumM. avium "hominissuis"M. colombienseM. indicus praniiMycobacterium gordonae cladeM. asiaticumM. gordonaeMycobacterium kansasii cladeM. gastriM. kansasiiMycobacterium nonchromogenicum/terrae cladeM. hiberniaeM. nonchromogenicumM. terraeM. trivialeM. brumaeM. canariasenseM. chubuenseM. conceptionenseM. duvaliiM. elephantisM. gilvumM. hassiacumM. holsaticumM. immunogenumM. massilienseM. moriokaenseM. psychrotoleransM. pyrenivoransM. vanbaaleniiM. pulverisUngroupedM. arosienseM. aubagnenseM. capraeM. chlorophenolicumM. fluoroanthenivoransM. kumamotonenseM. novocastrenseM. parmenseM. phocaicumM. poriferaeM. rhodesiaeM. seoulenseM. tokaiMycolactone-producing mycobacteriaM. ulcerans, which causes the "Buruli", or "Bairnsdale, ulcer"M. pseudoshottsiiM. shottsiiMycobacterium simiae cladeM. triplexM. genavenseM. florentinumM. lentiflavumM. palustreM. kubicaeM. parascrofulaceumM. heidelbergenseM. interjectumM. simiaeIntermediate growth rateM. intermediumRapidly growingMycobacterium chelonae cladeM. abscessusM. chelonaeM. bolletiiMycobacterium fortuitum cladeM. fortuitumM. fortuitum subsp. acetamidolyticumM. boenickeiM. peregrinumM. porcinumM. senegalenseM. septicumM. neworleansenseM. houstonenseM. mucogenicumM. mageritenseM. brisbanenseM. cosmeticumMycobacterium parafortuitum cladeM. parafortuitumM. austroafricanumM. diernhoferiM. hodleriM. neoaurumM. frederiksbergenseMycobacterium vaccae cladeM. aurumM. vaccaeCFM. chitaeM. fallaxUngroupedM. confluentisM. flavescensM. madagascarienseM. phleiM. smegmatis M. goodiiM. wolinskyiM. thermoresistibileM. gadiumM. komossenseM. obuenseM. sphagniM. agriM. aichienseM. alveiM. arupenseUngroupedM. branderiM. cookiiM. celatumM. bohemicumM. haemophilumM. malmoenseM. szulgaiM. leprae, which causes leprosyM. lepraemuriumM. lepromatosis, another (less significant) cause of leprosy, described in 2008M. africanumM. botnienseM. chimaeraM. conspicuumM. doricumM. farcinogenesM. heckeshornenseM. intracellulareM. lacusM. marinumM. monacenseM. montefiorenseM. muraleM. nebraskenseM. saskatchewanenseM. scrofulaceumM. shimoideiM. tusciaeM. xenopiIIntermediate growth rateM. intermediumRapidly growingMycobacterium chelonae cladeM. abscessusM. chelonaeM. bolletiiMycobacterium fortuitum cladeM. fortuitumM. fortuitum subsp. acetamidolyticumM. boenickeiM. peregrinumM. porcinumM. senegalenseM. septicumM. neworleansenseM. houstonenseM. mucogenicumM. mageritenseM. brisbanenseM. cosmeticumMycobacterium parafortuitum cladeM. parafortuitumM. austroafricanumM. diernhoferiM. hodleriM. neoaurumM. frederiksbergenseMycobacterium vaccae cladeM. aurumM. vaccaeCFM. chitaeM. fallaxUngroupedM. confluentisM. flavescensM. madagascarienseM. phleiM. smegmatis M. goodiiM. wolinskyiM. thermoresistibileM. gadiumM. komossenseM. obuenseM. sphagniM. agriM. aichienseM. alveiM. arupenseM. brumaeM. canariasenseM. chubuenseM. conceptionenseM. duvaliiM. elephantisM. gilvumM. hassiacumM. holsaticumM. immunogenumM. massilienseM. moriokaenseM. psychrotoleransM. pyrenivoransM. vanbaaleniiM. pulverisUngroupedM. arosienseM. aubagnenseM. capraeM. chlorophenolicumM. fluoroanthenivoransM. kumamotonenseM. novocastrenseM. parmenseM. phocaicumM. poriferaeM. rhodesiaeM. seoulenseM. tokaiens

Mycobacterial cell wall: 1-outer lipids2-mycolic acid3-polysaccharides (arabinogalactan)4-peptidoglycan 5-plasma membrane6-lipoarabinomannan (LAM)7-phosphatidylinositol mannoside 8-cell wall skeleton

19Non Tuberculosis Mycobacterium Disebut juga :AnonymousAtipicalUnclassifiedUnknownTuberculoidEnvironmentalOpportunistikMOTT (Mycobacterium other than tubercle bacilli)

Mycobacterium lepraeNon cultivatable mycobacterium

20Runyon classification of NTMsNONamaDeskripsiIPhotochromogenMycobacterium kansasiiMycobacterium asiaticumMicobacterium marinumMycobacterium intermedium

Koloni berpigmen muncul setelah ditumbuhkan dalam gelap, kemudian dipaparkan sinarWaktu tumbuh lebih dari 7 hariIIScotochromogenMycobacterium cookiiMycobacterium kubicaeMycobacterium gordonaeMycobacterium bohemicum

Koloni berpigmen muncul setelah ditumbuhkan dalam gelap ataupun terangWaktu tumbuh lebih dari 7 hariIIINonphotochromogenMycobacterium gastiMycobacterium simiaeMycobacterium cenopiMycobacterium avium complex

Koloni tak berpigmen, dalam gelap maupun terangWaktu tumbuh lebih dari 7 hariIVRapid growersWaktu tumbuh kurang dari 7 hari21

PhotochromogenScotochromogenNon photochromogen12322Rapid growersPotensial pathogen

Tidak potensial pathogen

Mycobacterium mucogenicum

Mycobacterium agri

Mycobacterium smegmatis

Mycobacterium murale

Mycobacterium septicum

Mycobacterium phei

Mycobacterium alvei

Mycobacterium shagni

Mycobacterium immunogenum

Program Penanggulangan TB Nasional23METODE PEWARNAAN ZIEHL-NEELSENZiehl - Neelsen Staining MethodBefore starting sputum smear examination, secure the equipment and staining reagents to avoid the interruption of microscopy work. Ordering of supplies is critical to maintain quality performance. An efficient procurement processing system must be in place to insure that all supplies are in stock. Latar BelakangRobert Koch 1882Preparat / 24 jam dalam larutanMethylen biru alkalis

BTA : batang lurus warna biru

Paul EhrlichPewarnaan tahan asam : Anilin FuchsinDeklorisasi : Asam NitratBTA: Merah Non BTA: BiruKinyoun Gabbet 1887Pewarnaan : Karbol FuchsinDeklorisasi : Asam SulfatPenutup : Methylen BiruBTA : Merah Non BTA: Biru

Kinyoun Gabbet TanTan Thiam Hok (Indonesia)Pewarnaan : Karbol FuchsinDeklorisasi : HCl-AlcoholPenutup : Methylen BiruModifikasi Ziehl Neelsen

SpesimenPulmonary specimensSputum (spontan)Transtracheal aspirasiAspirasi bronchus dllGastric lavage specimensUrine specimensFecal specimensTissue and body fluid specimensBlood specimensWound skin lession, and aspiratesKoleksi sputum secara spontanMenginduksi pasien untuk mengeluarkan sputum Pasien diminta untuk menarik nafas pelan dan dalam lewat mulut dan membatukkan dan mengeluarkan dahak pada tabung (5-10 ml)Spesimen segera dibawa ke lab atau di masukkan dlm lemari pendingin apabila terjadi delay pemeriksaan (2 jam)

Spesimen yang baik merupakan discard dari cabang bronkhial dengan minimum material yang berasal dari mulut dan hidung.Kualitas spesimen ditunjukkan dengan adanya spesimen yang mukoid atau mukopurulen dengan volume yang cukup.Idealnya volume sputum 5-10 ml, atau volume yang lebih sedikit asalkan kualitasnya baik

Koleksi sputum secara spontan

Pasien tuberculosis sering diminta datang sendiri ke lab untuk diambil sputum. Hal ini beresiko tinggi terhadap pekerja laboratorium terekspos aerosol pada saat koleksi spesimen Untuk menurunkan resiko pasien diminta menutup mulut pada saat batuk, berdiri dibelakang pasien, ambil spesimen diluar ruang/ruang terbuka sehingga aerosol dapat terdilusi atau tersterilisasi dengan adanya cahaya matahari.Pewarnaan dibagi menjadi dua :Pewarnaan Ziehl Neelsen (Hot Method) : Standard WHOMycobacterium :Pori-pori dinding sel sangat kecilDinding sel tebal dan kompleks, terdiri dari lipid dan asam mikolikDinding sel tetap mengikat zat warna Carbol Fuchsin walaupun didekolorisasi dengan asam alkohol.

Proses pemanasan Pori-pori dinding sel membesar mempermudah masuknya Carbol Fuchsin ke dalam dinding selTahan lamaKonsisten

Kinyoun Gabbet : Cold MethodTidak tahan lamaBefore Starting TB examinationLaboratory safety gawn, handschoen, maskReagents and equipment proper placeSputum specimen good qualityMinumum required information (RR)

Program Penanggulangan TB Nasional31PEMBUATAN SEDIAAN APUS DAHAKPEMBUATAN SEDIAANPEWARNAANPEMBACAAN SEDIAANAPUSAN DAHAK PENGERINGAN FIKSASIPEWARNAAN BTAPEMANASANPENCUCIANDEKOLORISASIPENCUCIANPEWARNAAN LATARPENCUCIANPENGERINGANPENCATATAN DAN PELAPORANProgram Penanggulangan TB Nasional32Peralatan untuk Pembuatan Sediaan Apus DahakKaca sediaan yang baru dan bersih (frosted end slide)Bambu/lidiBotol berisi pasir + desinfektanLampu spritus/ bunsenWadah pembuangan lidi bekasDesinfektan (lisol 5%, Alkohol 70%, Hipoclorid 0,5%)Program Penanggulangan TB Nasional33Peralatan Pewarnaan Ziehl NeelsenRak pewarnaanPinset/ Penjepit kayuAir mengalir/ botol semprot airLampu spritus/ sulut apiRak pengeringPengatur waktuReagensia ZNProgram Penanggulangan TB Nasional34Pembuatan SediaanPENOMORAN SEDIAAN

Tulis pada bagian frosted Kode:XX / YY / ZZZ . A (sesuai tata cara penomoran sediaan)

Program Penanggulangan TB Nasional35APUSAN DAHAKAmbil dengan lidi sampel dahak pada bagian yang purulen

Sebarkan secara spiral kecil-kecil dahak pada permukaan kaca sediaan dengan ukuran 2 x 3 cm

Sediaan yang baik2 cm

3 cm

Sebaran yang tepatSebaran yang tak tepatGerakan coil berulang37Program Penanggulangan TB Nasional38PENGERINGANKeringkan pada temperatur kamar

Masukkan lidi bekas ke dalam wadah berisi desinfektan Program Penanggulangan TB Nasional39FiksasiDengan pinset sediaan kaca dijepit dan fiksasi 2-3 kali melewati api bunsen.

Pastikan apusan menghadap ke atas

Program Penanggulangan TB Nasional40

Terlalu tebal Baik Terlalu tipisSediaan apusan dahak Core Group 2009Letakkan sediaan yg kering 4-5 cm di atas kertas koran dan lakukan penilaian sbb:Sediaan dahak yang baikSebelum pewarnaan, periksa sediaan dahak dengan cara melihat kertas koran melalui hapusan. Pegang gelas obyek hapusan di atas sepotong kertas koran sejauh 4-5 cm. Jika tulisan tidak terbaca berarti hapusan terlalu tebal.Program Penanggulangan TB Nasional41PewarnaanAtur sediaan diatas rak jangan terlalu rapat, buat jarak

Tuangkan Carbol Fuchsin 0,3% hingga menutupi seluruh permukaan sediaanProgram Penanggulangan TB Nasional42PemanasanPanaskan sediaan dengan api sampai keluar uap (jangan sampai mendidih), dinginkan selama minimal lima menit

Program Penanggulangan TB Nasional43PencucianBuang CF perlahan-lahan satu per satu

Bilas dengan air mengalir mulai dari frosted Program Penanggulangan TB Nasional44DekolorisasiTuangkan Asam alkohol 3% sampai tidak tampak warna merah

Bilas dengan air mengalirProgram Penanggulangan TB Nasional45Pewarnaan LatarTuangkan 0.3% methylene blue hingga menutupi seluruh sediaan dan biarkan 10-20 detik

Buang MB satu per satu sediaanProgram Penanggulangan TB Nasional46Pencucian Bilas dengan air mengalir

Keringkan sediaan pada rak pengeringEnam Unsur Penilaian Sediaan DahakKualitas SpesimenPewarnaanUkuranKerataanKetebalanKebersihanProgram Penanggulangan TB NasionalSpesimen dahak berkualitas baik jika ditemukan : PMN > 25 per LP 10 x 10

Makrofag pada LP 10 x 100

Lekosit PMNKualitas Dahak (Mikroskopis)Program Penanggulangan TB Nasional48Melihat LekositJumlah lekosit yang lebih dari 25 per lapang pandang pada pembesaran 100X atau ditemukannya dust cells (macrophages) menunjukkan bahwa kualitas sputumnya bagus.

Baik

Dekolorisasi kurangPewarnaan

Latar belakang gelapProgram Penanggulangan TB Nasional49Staining Check DecolourizationDecolourizing condition by Ziehl - Neelsen stainRemove Ziehl Neelsen stain (fuchsin) in the smear by applying a de-colourizing agent such as acid-alcohol or Sulphuric acid.If Carbol Fuchsin stain is retained in the stained smear, it must be evaluated as poorly de-colourized (under-decolourization)

Ukuran SediaanTersebar rata dalam bentuk spiral atau lingkaran kecil-kecilBerukuran 2x3 cm Ukuran terlalu kecil Tidak rata

Ukuran terlalu besar Tidak rataProgram Penanggulangan TB Nasional50Ukuran Luas HapusanUkuran hapusan untuk Indonesia 2-3 cm. Dengan melihat hapusan memanjang 3 cm maka lapang yang dilihat sebanyak 150.

Kerataan Baik Sediaan harus rata tidak boleh ada daerah kosongTidak rata Tidak diratakan dengan membuat spiral-spiral kecilTerlalu tebal sehingga terkelupasDifiksasi sebelum keringPencucian langsung pada apusanProgram Penanggulangan TB Nasional51Kesamarataan HapusanHapusan harus rata di slide : tidak terlalu tebal atau tipis

Baik Jelek/terlalu tebal Jelek/terlalu tipisKetebalanSebelum pewarnaanProgram Penanggulangan TB Nasional52Sediaan dahak yang baikSebelum pewarnaan, periksa sediaan dahak dengan cara melihat kertas koran melalui hapusan. Pegang gelas obyek hapusan di atas sepotong kertas koran sejauh 4-5 cm. Jika tulisan tidak terbaca berarti hapusan terlalu tebal.

BaikEndapan kristal atauSisa zat warnaKebersihan Program Penanggulangan TB Nasional53Smear CleannessThe stained smear must be free from stain deposits, dirt, and debris, as well as crystals produced by overheating during staining.Program Penanggulangan TB Nasional54

Sediaan Dahak yang BaikUkuran 2X3 cmLetak di tengahKetebalan baik, rata, bersihPewarnaan baikProgram Penanggulangan TB Nasional55Karakteristik BTA

Ukuran 1-10 um, rod-shaped bacilli, kadang terlihat bengkok Pada pengecatan ZN terlihat sebagai batang berwarna merah, sedikit membengkok, dapat terlihat granulasi, susunan tersebar, berpasangan atau berkelompok, terlihat jelas dengan latar belakang biruOrganisme non M tuberculosis (NTM) memberikan intensitas yang bervariasi terhadap pengecatan BTA. Beberapa organisme juga menunjukkan acid-fast stain contohnya : Rhodococcus spp., Nocardia spp., Legionella spp., dan kista dari Cryptosporidium dan Isospora spp

M tuberculosis dengan pengecatan ZN (pembesaran 1000x)Catatan: (perlu dijelaskan sebagai perbandingan)Artefak yang miripBTA lingkungan

Program Penanggulangan TB Nasional56Pembacaan sediaan dahak

Pembacaan mulai dari ujung kiri ke ujung kanan minimal 100 lapang pandang, pada garis horisontal terpanjangProgram Penanggulangan TB Nasional57SKALA IUATLDNegatif: Tidak ditemukan BTA minimal dalam 100 lapang pandangScanty: 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang (Tuliskan jml BTA yang ditemukan)1+: 10 99 BTA dlm 100 lapang pandang2+: 1 10 BTA setiap 1 lapang pandang (periksa minimal 50 lapang pandang)3+: > 10 BTA dlm 1 lapang pandang (periksa minimal 20 lapang pandang)58Perbenihan MycobacteriumDilakukan untuk penegakkan diagnosis definitif penyakit tuberculosis

Menggunakan medium pertumbuhan buatan untuk perbenihan in vitro59Macam-macam medium Pembenihan tbEgg based medium :Lowenstein JensenOgawaAgar based medium :Middle brook 7H10Middle brook 7H11Middle brook biplateLiqiud medium :Bactec 129Middle brook 7H9Septi check AFBMGIT (Mycobacterium Growth Indikator Tube)Herman Kirchner Dubos Oleic acid-albuminProgram Penanggulangan TB Nasional60Penyimpanan sediaan dahakHilangkan minyak imersi dengan cara menempelkan permukaan yg berisi minyak dg tissue

Simpan sediaan dalam kotak sediaan secara berurutan sesuai dengan nomor register lab TB 04Catatan:Jelaskan dengan hati-hati tentang prinsip menghilangkan sisa minyak emersi

M tuberculosis dengen pengecatan fluorochrome (pembesaran 400x)Dengan pengecatan fluorochrome, basil tuberculosis terlihat sebagai bakteri bentuk batang, memancarkan warna floresensi kuning mengkilat dengan latar belakang kuning pucat (potassium permanganate) atau orange (acridine orange)

Number of AFBZN stain (1000x magnification)Number of AFB Fluorochrome stain (1000x magnification)Report00No AFB1-2/300 fields1-2/70 fieldsDoubtful request another specimen1-9/100 fields2-18/50 fields1+1-9/10 fields

4-36/10 fields

2+1-9/fields4-36/fields3+>9/field>36/field4+64Perbenihan MycobacteriumDilakukan untuk penegakkan diagnosis definitif penyakit tuberculosis

Menggunakan medium pertumbuhan buatan untuk perbenihan in vitro65Macam-macam medium Pembenihan tbEgg based medium :Lowenstein JensenOgawaAgar based medium :Middle brook 7H10Middle brook 7H11Middle brook biplateLiqiud medium :Bactec 129Middle brook 7H9Septi check AFBMGIT (Mycobacterium Growth Indikator Tube)Herman Kirchner Dubos Oleic acid-albumin

Menilai waktu pertumbuhan (Slow/ rapid growers)Warna pigmen (kuning, orange, kuning muda, kuning orange)PencahayaanMorfologi koloniKasar, halus, cembungPengecatan BTA dengan ZN. Uji biokimia Test Niacin, Test katalase, Test katalase tahan panas, Test Reduksi nitrit, Test PNBUji molekulerIdentifikasi Hasil Kultur

OrganismeHari tumbuhPigmentasiMorfologi koloni pada LJgelapterangM chelonae3-7buffbuffbulat., halus, seperti anyaman, tepi rata/keriputM fortuitum3-7buffbuffHalus, seperti kubah, kadang kasar dg filamentM avium complex10-21Buff-kuningBuff-kuningTipis, halus, seperti kubah, bbrp berkeriput dan kasar, tepi meninggiM kansaii10-21kuningbuffHalus meninggi, kadang2 kasarM scrofulaceum10-14kuningkuningBulat, halus, kuningM tuberculosis12-28BuffBuffKasar, kering, rapuh, tengah bertumpuk dengan tepi tipisM xenopi28-42kuningkuningKecil, seperti kubah, halus/kasar

M tuberculosis pada LJ sesudah 8 mgg inkubasiKoloni yang berbeda-beda pada M avium complexM kansasii (koloni diekspos cahaya)Scotochromogen, M gordonae dengan koloni kuningM fortuitum, halus, multilobate colonies pada LJ

BD

Identifikasi Hasil kutur M tuberculosisKoloni M. tuberculosis adalah rough, crumbly, non-pigmented (cream coloured) dan slow- growersApabila kultur meragukan perlu dilakukan pengecatan ZN. Pada saat membuat smear perhatikan bahwa M tuberculosis tidak membentuk suspensi yang halus pada penambahan NaClDilanjutkan uji biokimia

Interpretasi Hasil KulturReadingReportNo growthNegative1-19 coloniesPositive (number of colonies)20-100 coloniesPositive (1+)100-200 coloniesPositive (2 +)200-500 colonies (almost confluent growth)Positive (3 +)>500 colonies (confluent growth)Positive (4 +)Contaminated Contaminated

Hasil kultur M tuberculosis pada media LJ

Figure 1. Colony morphology on Lwenstein-Jensen slants (A) Colonies of M. tuberculosis are rough, thick, wrinkled, have an irregular margin, and are faintly buff-colored. (B) Colonies of M. canetti exhibits smooth, white and glossy coloniesPada pembacaan hasil kultur harus dicantumkan hal-hal berikut:Kecepatan pertumbuhan (slow / rapid) Jumlah koloni yang terisolasi Pigmen yang diproduksi (none / present and colour) Morfologi koloni (rough / smooth / shiny / flat) Hasil test differensiasi biokimia

Identifikasi dengan test biokimiaTes NiacinReduksi NitrateTes katalaseTween Hidrolysis Reduksi telluriteTest PNB (paranitro-benzoic acid)Arylsulfatase--- pathogenic rapid growersInhibisi pertumbuhan dengan TCH (Thiophene-2-carboxylic acid hydrazide)

SUMMARY IDENTIFICATION OF M tuberculosisGrowth rate slow Growth temperature 350-370C only No pigmentation Niacin positive Nitrate positive Catalase negative at 680C No growth on LJ medium containing p-nitrobenzoic acid (PNB negative)

TERIMAKASIH

Hans Christian Gram, the inventor of Gram staining.Gram staining (or Gram's method) is a method of differentiating bacterial species into two large groups (Gram-positive and Gram-negative).It is based on the chemical and physical properties of their cell walls. Primarily, it detects peptidoglycan, which is present in a thick layer in Gram positive bacteria.[1] A Gram positive results in a purple/blue color while a Gram negative results in a pink/red color.The Gram stain is almost always the first step in the identification of a bacterial organism, and is the default stain performed by laboratories over a sample when no specific culture is referred.