TUGAS

BAKU MUTU LIMBAH CAIR INDUSTRI

DAN

PENGUKURAN TOTAL SOLID

Diajukan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Pengolahan Limbah Cair

Dosen : Ir. Endang Kusumawati, MT

Oleh

Nama : Santi Sri Rahayu 121424029

Kelas : 3A

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2015

BAKU MUTU LIMBAH CAIR INDUSTRI

BERDASARKAN PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 5 TAHUN 2014

LAMPIRAN 1

LAMPIRAN 2

LAMPIRAN 3

LAMPIRAN 4

LAMPIRAN 5

LAMPIRAN 6

LAMPIRAN 7

LAMPIRAN 8

LAMPIRAN 9

LAMPIRAN 10

LAMPIRAN 11

LAMPIRAN 12

LAMPIRAN 13

LAMPIRAN 14

LAMPIRAN 15

KOMPONEN TOTAL SOLID

TEKNIK PENGUKURAN TOTAL SOLID

Sumber : Practical Environmental Analysis

Keterangan

Set. S = settleable solid

TS = total solid

TDS = total dissolved solid

SS = suspended solid

FDS = fixed dissolved solid

VDS = volatile dissolved solid

FSS = fix suspended solid

VSS = volatile suspended solid

TFS = total fixed solid

TVS = total volatile solid

TOTAL SOLID

Metodologi : Sampel air dievaporasi pada cawan penguapan (terlebih dahulu dilakukan

penimbangan cawan kosong dan cawan + air) lalu dikeringkan pada suhu 1050C.

Selisih berat cawan yang telah dikeringkan dengan berat cawan kosong

menunjukkan nilai total solid (mg/L).

TOTAL DISSOLVED SOLID

Metodologi : Sampel air disaring menggunakan serat kaca (fiber glass) atau kertas saring

dengan pori 0,45 µm. Berat residu yang lolos melalui serat kaca atau kertas saring

ditimbang dan dikeringkan pada suhu 180oC selama 1 jam.

TOTAL SUSPENDED SOLID

Metodologi : Pemeriksaan residu tersuspensi dilakukan dengan cara menimbang berat residu

di dalam sampel yang tertahan pada kertas saring yang berpori 0,45 µm dan telah

dikeringkan pada suhu 103 – 105 oC hingga diperoleh berat tetap.

TOTAL FIXED SOLID

Metodologi : Banyaknya materi padat yang tersisa setelah terbakar pada suhu 550 °C

TOTAL VOLATILE SOLID

Metodologi : Sampel air dikeringkan pada suhu 103 °C, lalu dilakukan pemanasan pada suhu

550 °C.

TS (mg/L ) = berat setelah 103οC ( mg)- berat cawan awal (mg )Volume Sampel ( mL)

TDS (mg/L ) = berat cawan dgn zat padat sth 103οC ( mg)-berat cawan dgn zat padat sth 550οC( mg)Volume Sampel (mL )

TSS (mg/L ) = berat filter 103οC (mg )-berat awal filterVolume Sampel ( mL)

TFS (mg/L ) = TS − TVS

TVS (mg/L ) = berat setelah 103οC (mg ) -berat setelah 550οC ( mg )Volume Sampel (mL )

FIXED DISSOLVED SOLID

Metodologi : Banyaknya materi padat terlarut tersisa setelah dibakar pada suhu 550 °C

VOLATILE DISSOLVED SOLID

Metodologi : Banyaknya materi padat terlarut organik dalam air yang terbakar pd suhu 550°C.

FIXED SUSPENDED SOLID

Metodologi : Banyaknya materi padat tersuspensi yang tersisa setelah terbakar pada suhu 550

°C

VOLATILE SUSPENDED SOLID

Metodologi : Setelah filter dikeringkan pada suhu 103 °C, lalu dikeringkan pada suhu 550°C.

Didinginkan dalam desikator kemudian timbang filter + zat padat yang tersisa.

FDS (mg/L ) = TDS − VDS

VDS (mg/L ) = cawan dgn zat padat 103οC (mg )-cawan dgn zat padat 550οCVolume Sampel (mL )

FSS (mg/L ) = TSS − VSS

FSS (mg/L ) = filter dgn zat padat 550οC ( mg)-filter awal ( mg)Volume Sampel ( mL)

VSS ( mg/L ) = filter dgn zat padat 103οC ( mg) -filter dgn zat padat 550οC (mg )Volume Sampel (mL )

DAFTAR PUSTAKA

Muti. 2012. “Mengenal Bermacam Jenis Padatan (Solids) dalam Air Limbah” dalam

http://www.airlimbah.com/2012/10/04/mengenal-bermacam-jenis-padatan-solids-dalam-air-

limbah/

Radojevic, Miroslav. Vladimir N Bashkin. 2006. “Practical Environmental Analysis”. Cambridge : The

Royal Society of Chemistry.