banjir pada desa rawabangun

2

Click here to load reader

Upload: joseph-murphy

Post on 07-Aug-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PENYEBAB BANJIR YANG TERJADI PADA DESA RAWABANGUN

TRANSCRIPT

Page 1: BANJIR PADA DESA RAWABANGUN

BANJIR PADA DESA RAWA BANGUN, TOBOALI

Rawabangun merupakan salah satu desa di kecamatan toboali, Bangka selatan. Sebagian besar masyarakat disini bermata pencaharian wiraswasta, pedagang dan petani. Di desa ini melintas sebuah sungai yang menjadi sungai pusat di daerah toboali yang sering disebut sungai rawabangun. Bagi kebanyakan orang, musim penghujan mempunyai banyak manfaat bagi mereka. Diantaranya tersedianya ketersediaan stok air untuk musim kemarau nanti dengan adanya resapan pada tanah.

Namun bebeda bagi masyarakat desa rawabangun, toboali. Bagi mereka dengan musim penghujan bisa menjadi bencana, apalagi bila hujan turun dengan intensitas yang tinggi. Apabila hal ini terjadi, maka sungai di desa mereka akan mengalami peluapan sehingga desa mereka akan terjadi banjir. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, kurang luasnya penampang sungai yang berada di tengah pemukiman penduduk tersebut. Sehingga apabila terjadi hujan lebat, sungai tidak mampu lagi menahan debit air yang terjadi akibat hujan. Permukaan tanah desa ini juga terletak dibawah permukaan air laut. Selain itu, masalah persampahan juga menjadi salah satu penyebab bencana ini. Sungai yang bermuara di laut pelabuhan nelayan ini sangatlah dipenuhi oleh sampah. Apalagi pada daerah muara sungai, sampah menjadi pemandangan yang tidak asing lagi bagi masyarakat toboali.

Kurangnya kesadaran dan perhatian masyarakat terhadap masalah ini berdampak pada terjadinya banjir tersebut. Seharusnya banjir ini tidak peru terjadi apabila masalah persampahan tersebut bisa ditanggulangi secara baik sehingga aliran debit air disungai menjadi lancar. Selain itu, seharusnya pemerintah juga harus memperbesar penampang sungai. Jadi apabila terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi, sungai mampu menampung debit air yang terjadi. Seharusnya ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah, karena mengingat daerah ini selalu menjadi langganan banjir pada saat musim penghujan.

Untuk masalah persampahan sendiri sebetulnya pemerintah sudah mencanangkan hari kerja bakti bagi masyarakat rawa bangun. Yaitu 1kali dalam sebulan pada hari minggu. Namun hal ini kelihatannya tidak digubris oleh masyarakat desa ini. Mereka hanya pada awalnya saja rutin melakukan kerja bakti ini, sekarang sudah jarang terlihat kegiatan kerja bakti di desa tersebut. Hal ini di perparah dengan adanya pasar pusat kecamatan toboali di desa tersebut. apabila terjadi banjir, sampah dan kotoran dari pasar akan terbawa arus ke daerah pemukiman penduduk. Ini sangatlah berbahaya bagi kesehatan masyarakat, banjir bukan lagi hanya merusak fasilitas infrastruktur yang dimilki warga, namun juga bisa menjadi sumber penyakit seperti kolera, diare, dan penyakit kulit.

Sangatlah tidak mengenakkan bukan apabila setiap musim penghujan datang, maka kita akan menghadapi banjir. Tiap tahun kita harus membersihan rumah dari genangan lumpur

Page 2: BANJIR PADA DESA RAWABANGUN

bekas banjir. Apakah kita harus terus mengalami hal seperti ini. Hal ini sebetulnya tidak perlu terjadi apabila adanya kesadaran dari masyarakat serta pemerintah. Masyarakat seharusnya sadar agar tidak membuang sampah pada daerah aliran sungai agar tidak terjadi penyumbatan. Program kerja bakti yang dicanangkan pemerintah harusnya dijalankan sesuai dengan jadwal yang ada. Pemerintah juga harus membuka mata atas hal ini. drainase merupakan salah satu solusi untuk masalah ini. pembangunan drainase tentu sangat diperlukan untuk membantu kelancaran aliran air selokan di daerah toboali. Apalagi mengingat jumlah penduduk di toboali yang semakin meningkat dan semakin padatnya perumahan penduduk.