bantalan luncur
DESCRIPTION
deskripsi bantalan luncurTRANSCRIPT
Bantalan Luncur
Bantalan Luncur
Bantalan luncur adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung dengan halus dan aman. Jenis bantalan ini mampu menumpu poros dengan beban besar. Atas dasar arah beban terhadap poros maka bantalan luncur dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Bantalan Radial atau disebut jurnal bearing, dimana arah beban yang ditumpu bantalan adalah tegak lurus terhadap sumbu poros.
2. Bantalan aksial atau disebut trust bearing, yaitu arah beban yang ditumpu bantalan adalah sejajar dengan sumbu poros.
3. Bantalan luncur khusus adalah kombinasi dari bantalan radial dan bantalan aksial.
Karena gesekannya yang besar pada saat mulai jalan, maka bantalan luncur memerlukan momen awal yang besar. Pelumasan pada bantalan ini tidak begitu sederhana, karena gesekan yang besar akan menimbulkan panas pada bantalan, sehingga memerlukan pendinginan khusus.
Arah pelumasan ada dua, yaitu:· Radial, yaitu arah pelumasan yang tegak lurus dengan sumbu poros.· Aksial, yaitu arah pelumasan yang sejajar dengan sumbu poros.
Gesekan kental pada umumnya terjadi antara poros dengan bantalannya. Pada waktu poros berputar, sebagian minyak pelumas yang melekat pada permukaan poros ikut terbawa berputar. Apabila kemudian celah di bawah poros menyempit menjadi lebih kecil daripada celah tempat minyak pelumas memasuki ruang bantalan, minyak pelumas yang terbawa berputar itu akan mengalir mengisi hambatan. Akibatnya, sebagian minyak pelumas akan mengalir kembali menimbulkan tekanan hidrodinamik di dalam lapisan minyak. Tekanan ini cukup kuat untuk mengangkat poros hingga menyentuh permukaan bantalan.
Cara-cara pelumasan pada bantalan luncur :
· Pelumasan tangan.Cara ini sesuai untuk beban ringan, kecepatan rendah atau kerja yang tidak terus-menerus. Kekurangannya bahwa aliran pelumas tidak selalu tetap atau pelumasan menjadi tidak teratur.
· Pelumasan tetes.Dari sebuah wadah, minyak diteteskan dalam jumlah yang tetap dan teratur melalui sebuah katup jarum.
· Pelumasan sumbu.Cara ini menggunakan sumbu yang dicelupkan dalam mangkok minyak sehingga minyak terisap oleh sumbu tersebut. Pelumasan ini dipakai seperti dalam hal pelumasan tetes.
· Pelumasan percik.Dari suatu bak penampung, minyak dipercikkan. Cara ini dipergunakan untuk melumasi torak dan silinder motor bakar torak yang berputaran tinggi.
· Pelumasan cincin.Pelumasan ini menggunakan cincin yang digantungkan pada poros sehingga akan berputar bersamaan dengan poros sambil mengangkat minyak dari bawah.
· Pelumasan pompa.Di sini pompa digunakan untuk mengalirkan minyak ke dalam bantalan. Pelumasan pompa sesuai untuk keadaan kerja dengan kecepatan tinggi dan besar.
· Pelumasan gravitasi.Dari sebuah tangki yang diletakkan di atas bantalan, minyak dialirkan oleh gaya beratnya. Cari ini dipakai untuk kecepatan sedang dan tinggi pada kecepatan keliling sebesar 10 – 15.
· Pelumasan celup.Sebagian dari bantalan dicelupkan ke dalam minyak pelumas.
bantalan luncur
on 00.47 Label: IPTEK
A. Teori Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang mempunyai poros sehingga putaran atau gesekan bolak-baliknya dapat berlangsung secara teratur, aman dan tahan lama. Secara umum, bantalan dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu bantalan luncur dan bantalan gelinding. Bantalan dapat diklasifikasikan menurut beberapa kategori, yaitu:
• Menurut arah gaya terdiri dari bantalan radial (bantalan melintang, bantalan dukung) untuk gaya radial dan bantalan aksial (bantalan memanjang, bantalan spur) untuk gaya aksial.
• Menurut penggunaan terdiri dari bantalan mesin perkakas, bantalan kotak roda gigi, bantalan motor, bantalan transmisi, bantalan turbin, bantalan pekerjaan gilas dan sebagainya.
• Menurut desain terdiri dari bantalan mata, bantalan penutup, bantalan tetap, bantalan gantung, bantalan ayun, bantalan kotak, bantalan cakram, bantalan terpasang (building) dan sebagainya.
• Menurut bahan terdiri dari bantalan logam putih, bantalan perunggu, bantalan besi tuang merah, bantalan logam ringan, bantalan logam sinter dan sebagainya.• Menurut pelumasan terdiri dari bantalan gemuk, bantalan minyak, bantalan air, bantalan udara, bantalan pelumasan cincin, bantalan pelumasan aliran, bantalan hidrostatis atau aerostatis.
B. Perbedaan Bantalan Luncur Dan Bantalan Gelinding• Bantalan luncur.Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantara lapisan pelumas. Bantalan luncur mampu menumpu poros berputaran tinggi dengan beban yang besar.
Dengan konstruksi yang sederhana maka bantalan ini mudah untuk dibongkar pasang. Akibat adanya gesekan pada bantalan dengan poros maka akan memerlukan momen awal yang besar untuk memutar poros. Pada bantalan luncur terdapat pelumas yang berfungsi sebagai peredam tumbukan dan getaran sehingga akan meminimalisasi suara yang ditimbulkannya.
Kelebihan Bantalan Luncur:1. Mampu menumpu poros berputaran tinggi dengan beban besar.2. Konstruksinya sederhana dan dapat dibuat serta dipasang dengan mudah.3. Dapat meredam tumbukan dan getaran sehingga hampir tidak bersuara.4. Tidak memerlukan ketelitian tinggi sehingga harganya lebih murah.
Kekurangan Bantalan Luncur:1. Gesekan besar pada awal putaran.2. Memerlukan momen awal yang besar.3. Pelumasannya tidak begitu sederhana.4. panas yang timbul dari gesekan besar sehingga memerlukan pendinginan khusus.
• Bantalan gelinding.Pada bantalan gelinding terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola ( peluru ), rol atau rol jarum atau rol bulat. Bantalan gelinding
lebih cocok untuk beban kecil. Putaran pada bantalan gelinding dibatasi oleh gaya sentrifugal yang timbul pada elemen gelinding tersebut. Apabila ditinjau dari segi biaya, bantalan gelinding lebih mahal dari bantalan luncur.
Kelebihan:1. Keausan dan panas yang ditimbulkan berkurang2. Gesekan yang terjadi relatif konstan3. Pemakaian pelumas minimum4. Ukuran lebarnya kecil5. Mudah penggantiannya6. Ukurannya sudah distandarisasikan sehingga mudah mendapatkan dimana saja
Kekurangan:1. Untuk beban kejut (getaran karena ketidakseimbangan komponen mesin) bearing lebih cepat rusak2. Lebih sensitive terhadap debu dan kelembaban3. Lebih mahal
Elemen Mesin Diktat kuliah
2. Bantalan adalah elemen mesin yang menumpuporos berbeban,
sehingga putaran atau gerakbolak-balik dapat bekerja dengan aman,
halusdan panjang umur. Bantalan harus kokoh untukmemungkinkan
poros atau elemen mesin lainnyadapat bekerja dengan baik. Jika
bantalan tidakbekerja dengan baik, maka prestasi kerja seluruhsistem
akan menurun atau tidak dapat bekerjasemestinya. Jadi, jika
disamakan pada gedung,maka bantalan dalam permesinan
dapatdisamakan dengan pondasi pada suatu gedung.
3. 1. BANTALAN LUNCUR Bantalan luncur mampu menumpu poros
berputaran tinggi dengan beban yang besar. Bantalan ini memiliki
konstruksi yang sederhana dan dapat dibuat dan dipasang dengan
mudah. Bantalan luncur memerlukan momen awal yang besar karena
gesekannya yang besar pada waktu mulai jalan. Pelumasan pada
bantalan ini tidak begitu sederhana, gesekan yang besar antara poros
dengan bantalan menimbulkan efek panas sehingga memerlukan
suatu pendinginan khusus. Dengan adanya lapisan pelumas, bantalan
ini dapat meredam tumbukan dan getaran sehingga hampir tidak
bersuara. Tingkat ketelitian yang diperlukan tidak setinggi bantalan
gelinding sehingga harganya lebih murah. Macam-macam bantalan
luncur : a. Bantalan radial (beban tegak lurus sumbu poros) b. Bantalan
aksial (beban sejajar sumbu poros) c. Bantalan khusus (radial-aksial)
4. 2. Bantalan gelinding Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding
antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen
gelinding seperti bola (peluru), rol jarum dan rol bulat. Bantalan
gelinding pada umumnya cocok untuk beban kecil dari pada bantalan
luncur, tergantung pada bentuk elemen gelindingnya putaran pada
bantalan ini dibatasi oleh gaya sentrifugal yang timbul pada elemen
gelinding tersebut. Bantalan gelinding hanya dibuat oleh pabrik-pabrik
tertentu saja karena konstruksinya yang sukar dan ketelitiannya yang
tinggi. Harganya pun pada umumnya relatif lebih mahal jika
dibandingkan dengan bantalan luncur. Sebagai usaha untuk menekan
biaya pembuatan serta memudahkan dalam pemakaian, bantalan
gelinding diproduksi menurut standar dalam berbagai ukuran dan
bentuk. Keunggulan bantalan ini adalah pada gesekannya yang sangat
rendah. Pelumasannya pun sangat sederhana, yaitu cukup dengan
gemuk, bahkan pada macam yang memakai sil sendiri tidak perlu
pelumasan lagi. Meskipun ketelitiannya sangat tinggi, namun karena
adanya gerakan elemen gelinding dan sangkar, pada putaran yang
tinggi bantalan ini agak berisik jika dibandingkan dengan bantalan
luncur. contoh : a. Bantalan bola b. Bantalan peluru c. Bantalan jarum
d. Bantalan rol bulat
5. a. Bantalan luncur• Mampu menumpu poros berputaran tinggi
dengan beban berat.• Konstruksi sederhana.• Pembuatan dan
pemasangan dapat dilakukan dengan mudah.• Gesekan sangat besar
pada saat start sehingga memerlukan torsi awal yang besar.•
Pelumasan tidak sederhana• Gesekan yang terjadi sangat besar•
Panas yang dihasilkan cukup tinggi.• Dengan sistem pelumasan yang
baik, bantalan luncur dapat meredam tumbukan dan getaransehingga
hampir tak bersuara.• Tidak memerlukan ketelitian yang tinggi
sehingga harganya cukup murah
6. b. Bantalan gelinding• Cocok untuk beban yang lebih kecil
dibandingkan dengan bantalan luncur.• Putaran dibatasi oleh adanya
gaya sentrifugal elemen gelinding pada bantalan.• Konstruksinya rumit
dan proses pembuatan sulit.• Harganya lebih mahal dibandingkan
dengan bantalan luncur.• Produksi/pembuatan dilakukan dalam
standarisasi.• Gesekan sangat kecil.• Pelumasan sangat sederhana,
misalnya dengan grease• Gerakan elemen gelinding menyebabkan
suara berisik.
Beban maksimum yang mampu diterima oleh bantalan ◦ Kecocokan
antara dimensi poros yang dengan bantalan sekaligus dengan
keseluruhan sistim yang telah direncanakan. ◦ Keakuratan pada
kecepatan tinggi ◦ Kemampuan terhadap gesekan ◦ Umur bantalan ◦
Harga ◦ Mudah tidaknya dalam pemasangan ◦ Perawatan. Jenis
pembebanan yang diterima oleh bantalan (aksial atau radial )7. Dalam
pemilihan bantalan banyak hal yang harusdipertimbangkan seperti :
8. a. Kekuatan yang baik untuk menahan beban dan kelelahan.b.
Mampu menyesuaikan dengan lenturan poros yang kecil.c. Bersifat
anti las (tidak menempel ke poros akibat gesekan).d. Sangat tahan
karat.e. Tahan aus.f. Dapat menghilangkan/menyerap kotoran.g.
Harganya murah.h. Tidak terlalu terpengaruh dengan kenaikan
temperatur.
9. a. Babbit metal (logam putih) : berdasarkan Sn dan Pbb. Bronzes
(tembaga dan paduannya) : tembaga, perunggu fosfor, perunggu timah
hitam.c. Cast irond. Silvere. Non metallic bearings : kayu, karet, plastik.
10. 1.Beban ekuivalen dinamisP = x. . v. Fr + Fa . Y (Sularso, 1994:
136)Dengan : x = 0,56v=1y = 1,45Fr = beban radialFa = beban aksial
11. 2. Faktor kecepatan 1/ 3 33,3 fn (Sularso, 1994:136) n3. Faktor
umur C fh fn P4. Umur bantalan LK = 500 fh3
12. a. Kekuatan bantalan.b. Pemilihan perbandingan panjang dan
diameter bantalan (L/d)c. Tekanan pada bantaland. Harga tekanan dan
kecepatan (pv)e. Tebal minimum selaput minyak pelumas.f. Kenaikkan
temperatur
13. • Pemilihan L/d : 1. makin kecil L/d, maka makin rendah pula
kemampuan bantalan menahan beban. 2. makin besar, makin besar
pula panas yang timbul. 3. makin besar, kebocoran pelumas di ujung
bantalan dapat diperkecil. 4. makin besar, menyebabkan tekanan tidak
merata. 5. jika pelumas tidak merata, maka L/d diperkecil. 6. makin
besar, temperatur makin tinggi. 7. L/d harus ditentukan berdasarkan
lokasi yang tersedia. 8. L/d tergantung dari jenis bahan bantalan, makin
lunak maka L/d makin besar.• Harga koefisien perpindahan panas
( C) : 1. bantalan dengan ventilasi : 0,0007 – 0,0020 2. bantalan tanpa
ventilasi : 0,0002 – 0,0006, satuan kkal/min.cm2/ 0C• Temperatur
bantalan : (tb – ta) = 0,5 (to – ta) tb : temperatur bantalan. ta :
temperatur udara. to : temperatur lapisan pelumas, tidak boleh lebih
dari 600
14. 1. Desain sebuah bantalan luncur yang digunakan pada pompa
sentrifugal dengan data-data sebagai berikut : Beban = 20 000 N
Diameter bantalan luncur yang diinginkan = 100 mm Putaran poros
pompa = 900 r/min Temperatur udara ruang kerja = 15,50 Tipe minyak
pelumas SAE 10 Temperatur lapisan pelumas = 550 Viskositas absolut
pelumas = 0,017 kg/m-s. Tekanan maksimum bantalan = 1,5 N/mm2.
Koefisien perpindahan panas = 1232 W/m2/0C.
15. • d = 100 mm untuk pompa sentrifugal L/d = (1 – 2) , diambil L/d =
1,6 maka, L = 1,6 x d = 1,6 x 100 = 160 mm• Tekanan pada bantalan :
tekanan ijin bantalan pompa sentrifugal p = 1,5 N/mm2, karena p =
1,25 N/mm2 maka bantalan aman.• Viskositas pelumas : Dari tabel
pelumas untuk t0 = 550 dan SAE 10 diperoleh viskositas pelumas (Z) =
0,017 kg/ms. 1 cp = 0,01 poise = 0,01 dyne-s/cm2• Modulus bantalan
aktual
16. pemeriksaan terhadap harga K minimum beban Normal. Ternyata
K aktual (12,24) telah di atas nilai K minimum (9,33), maka bantalan
aman.• ratio clearance :d/c = 0,0013 untuk pompa sentrifugal•
Koefisien gesekan• Panas yang timbul
17. • Panas yang dapat dipindahkan
18. Rencanakan secara sederhana sebuah bantalan ujung dari
perunggu untuk putaran 200 rpm dan beban 1500 kg, bahan poros
adalah baja agak keras dengan tegangan lentur yang diizinkan σ = 4
kg/mm2 . Dan mengambil μ
1. A. Pengertian-Pengertian
Bantalan adalah elemen mesin yang mempunyai poros sehingga putaran atau gesekan bolak-
baliknya dapat berlangsung secara teratur, aman dan tahan lama. Secara umum, bantalan dapat
dibagi menjadi 2 macam, yaitu bantalan luncur dan bantalan gelinding. Bantalan dapat
diklasifikasikan menurut beberapa kategori, yaitu:
1. Menurut arah gaya terdiri dari bantalan radial (bantalan melintang, bantalan dukung) untuk gaya
radial dan bantalan aksial (bantalan memanjang, bantalan spur) untuk gaya aksial.
2. Menurut penggunaan terdiri dari bantalan mesin perkakas, bantalan kotak roda gigi, bantalan
motor, bantalan transmisi, bantalan turbin, bantalan pekerjaan gilas dan sebagainya.
3. Menurut desain terdiri dari bantalan mata, bantalan penutup, bantalan tetap, bantalan gantung,
bantalan ayun, bantalan kotak, bantalan cakram, bantalan terpasang (building) dan sebagainya.
4. Menurut bahan terdiri dari bantalan logam putih, bantalan perunggu, bantalan besi tuang merah,
bantalan logam ringan, bantalan logam sinter dan sebagainya.
5. Menurut pelumasan terdiri dari bantalan gemuk, bantalan minyak, bantalan air, bantalan udara,
bantalan pelumasan cincin, bantalan pelumasan aliran, bantalan hidrostatis atau aerostatis
Perbedaan bantalan luncur dengan bantalan gelinding:
a) Bantalan luncur, terjadinya gesekan luncur antara poros dan bantalan karena adanya
lapisan pelumas antara kedua permukaan.
b) Bantalan gelinding, terjadinya gesekan menggelinding antara bagian yang berputar dengan
bagian yang diam melalui elemen gelinding, seperti : bola, rol, rol jarum.
Dari gambar dapat dilihat bahwa adanya penyimpangan antara perbandingan koefisien gesek
dengan viskositas pelumasan secara aktual dan teoritis. Secara teoritis, besar gaya gesek harus
didukung dengan pertambahan kekentalan dari pelumasan agar perbandingan selalu berimbang.
Namun pada kenyataannya, gaya gesek akan berkurang seiring dengan bertambahnya
viskositas sampai pada titik tertentu (titik A) hingga akhirnya menyamai perbandingan teoritis. Di
sinilah terlihat bahwa secara aktual, ada keadaan stabil dan tidak stabil. Keadaan tidak stabil
adalah penyimpangan sebelum mencapai titik A dan keadaan stabil ketika melewati titik A.
Arah pelumasan ada dua, yaitu:
1. Radial, yaitu arah pelumasan yang tegak lurus dengan sumbu poros.
2. Aksial, yaitu arah pelumasan yang sejajar dengan sumbu poros.
Gesekan kental pada umumnya terjadi antara poros dengan bantalannya. Pada waktu poros
berputar, sebagian minyak pelumas yang melekat pada permukaan poros ikut terbawa berputar.
Apabila kemudian celah di bawah poros menyempit menjadi lebih kecil daripada celah tempat
minyak pelumas memasuki ruang bantalan, minyak pelumas yang terbawa berputar itu akan
mengalir mengisi hambatan. Akibatnya, sebagian minyak pelumas akan mengalir kembali
menimbulkan tekanan hidrodinamik di dalam lapisan minyak. Tekanan ini cukup kuat untuk
mengangkat poros hingga menyentuh permukaan bantalan.
1. C. Mekanisme Pelumasan
Pada saat poros berputar, terjadi gesekan antara poros dengan bantalannya. Sebagian minyak
pelumas yang melekat pada permukaan poros ikut berputar. Apabila sela antara poros dengan
bantalan menjadi lebih kecil daripada selah tempat minyak jadi lebih kecil daripada sela tempat
minyak pelumas yang terbawa berputar akan mengalami hambatan. Akibatnya sebagian akan
mengalami kembali dan menimbulkan tekanan hidrodinamik didalam lapisan minyak pelumas.
Tekanan itu cukup kuat, untuk mengangkat poros untuk tidak menyentuh permukaan bantalan,
putaran poros pada kecepatan rendah akan bergesekan dengan dinding bantalan (putarannya
tidak simetris dengan bantalan). Hingga pada kecepatan yang tinggi putaran poros akan stabil
dan tepat berada di tengah bantalan.
Arah pelumasan ada dua, yaitu:
Aksial, yaitu arah pelumasan yang tegak lurus dengan sumbu poros.
Radial, yaitu arah pelumasan yang sejajar dengan sumbu poros.
1. D. Kelebihan dan kekurangan bantalan luncur dan bantalan gelinding
Bantalan luncur.
Kelebihan:
a)Mampu menumpu poros berputaran tinggi dengan beban besar.
b) Konstruksinya sederhana dan dapat dibuat serta dipasang dengan mudah.
c)Dapat meredam tumbukan dan getaran sehingga hampir tidak bersuara.
d) Tidak memerlukan ketelitian tinggi sehingga harganya lebih murah.
Kekurangan:
a)Gesekan besar pada awal putaran.
b) Memerlukan momen awal yang besar.
c)Pelumasannya tidak begitu sederhana.
d) panas yang timbul dari gesekan besar sehingga memerlukan pendinginan khusus.
Bantalan gelinding.
Kelebihan:
a)Cocok untuk beban kecil.
b) Gesekannya kecil.
c)Pelumasannya sederhana.
Kekurangan:
a)Harganya lebih mahal karena ketelitiannya tinggi.
b) Pada putaran tinggi, bantalan ini agak ribut.
E. Pelumasan
Dalam suatu mesin terdapat bagian-bagian yang bergerak seperti poros engkol, piston, batang
torak, katup, dan sebagainya. Pelumasan dimaksudkan untuk menghindari hubungan (kontak)
langsung dari dua bagian yang bergesekan.
1. Fungsi minyak pelumas adalah:
1. Mengurangi terjadinya gesekan.
2. Mencegah terjadinya keausan.
3. Membersihkan mesin dari kotoran.
4. Menjaga temperatur dalam mesin (sebagai pendingin).
1. Jenis- jenis minyak pelumas antara lain:
1. Regulator motor oil.
2. Premium motor oil.
3. Merupakan straight material oil yang dipergunakan untuk mesin-mesin yang bekerja di bawah
kondisi berat.
4. Merupakan minyak pelumas pada mesin di mana telah ditambahkan aditif untuk menghambat
korosi dan digunakan untuk kondisi yang kerjanya berat.
5. Heavy duty motor oil.
1. Sifat-sifat pelumasan:
2. Kekentalan.
3. Untuk keausan permukaan yang bergerak terutama pada bahan yang besar dan bantalan
dengan putaran rendah, minyak pelumas tidak perlu terlalu kental karena akan sukar menyebar.
4. Indeks kekentalan.
5. Minyak pelumas yang baik tidak terlalu berpengaruh terhadap temperatur ruang sehingga indeks
kekentalannya tidak perlu terlalu besar.
6. Stabilitas.
7. Beberapa minyak pelumas harus memiliki kestabilan pada temperatur tinggi agar tidak berubah
struktur kimianya.
1. F. Jenis-Jenis Pelumasan
2. Pelumasan tangan .
Cara ini sesuai untuk beban ringan, kecepatan rendah atau kerja yang tidak terus-menerus.
Kekurangannya bahwa aliran pelumas tidak selalu tetap atau pelumasan menjadi tidak teratur.
1. Pelumasan tetes .
Dari sebuah wadah, minyak diteteskan dalam jumlah yang tetap dan teratur melalui sebuah
katup jarum.
1. Pelumasan sumbu.
Cara ini menggunakan sumbu yang dicelupkan dalam mangkok minyak sehingga minyak terisap
oleh sumbu tersebut. Pelumasan ini dipakai seperti dalam hal pelumasan tetes.
1. Pelumasan percik.
Dari suatu bak penampung, minyak dipercikkan. Cara ini dipergunakan untuk melumasi torak
dan silinder motor bakar torak yang berputaran tinggi.
1. Pelumasan cincin.
Pelumasan ini menggunakan cincin yang digantungkan pada poros sehingga akan berputar
bersamaan dengan poros sambil mengangkat minyak dari bawah.
1. Pelumasan pompa .
Pelumasan pompa sesuai untuk keadaan kerja dengan kecepatan tinggi dan besar.
1. Pelumasan gravitasi.
Dari sebuah tangki yang diletakkan di atas bantalan, minyak dialirkan oleh gaya beratnya. Cari
ini dipakai untuk kecepatan sedang dan tinggi pada kecepatan keliling sebesar 10 – 15.
1. Pelumasan celup.
Sebagian dari bantalan dicelupkan ke dalam minyak pelumas.
1. G. Aplikasi Bantalan Luncur
Bantalan luncur digunakan pada :
1. Silinder piston,jenis bantalannya adalah bantalan luncur.
2. Roll kereta dorong,jenis bantalan adalah bantalan roll.
3. Roll kereta api,jenis bantalan adalah bantalan gelinding roll.
4. Bantalan dari poros ban mobil dan motor,menggunakan bantalan gelinding.
5. Bantalan dari poros penggerak sudu-sudu turbin dll.
1. H. Klasifikasi Minyak Pelumas
Mutu pelumas secara fisik tidak dapat dilihat, oleh karena itu harus memahami bagaimana
pelumas itu diformulasikan berdasarkan spesifikasi yang diberikan oleh lembaga komersial
maupun militer. Spesifikasi disini berarti persyaratan/keputusan/ tujuan yang harus dipenuhi oleh
jenis pelumas tertentu melalui pengujian kinerja yang mempergunakan pengujian khusus. Tinggi
dan rendahnya mutu pelumas dapat diketahui dari salah satu spesifikasi sebagaimana yang
tertera pada label yang dikeluarkan pabrikan. Umumnya pelumas dapat dibedakan
berdasarkan:
BENTUK
Berdasarkan bentuknya, pelumas/lubricant dapat dibedakan atas 2 macam yaitu berbentuk cair
yang lebih dikenal dengan sebutan ‘olie’ dan berbentuk padat yang disebut ‘Grease/gemuk’.
STANDARD
Standard pelumas yang dipakai di dunia umumnya mengacu kepada dua kutub yaitu Amerika
dan Eropa, selain Jepang yang menghususkan pada standar pelumas pada kendaraan sepeda
motor.o Ø Klasifikasi API
Lembaga perminyakan Amerika (API = American Petroleum Institute), ASTM (American Society
for Testing and Materials) dan SAE (Society of Automotive Engineers) secara bersama-sama
membentuk sistem klasifikasi pelumas, yang disebut ‘API Service’ untuk pelumas otomotive. API
Service terbagai atas 2 macam yaitu seri “S=Spark Ignitions =busi” yang umumnya digunakan
kendaraan berbahan bakar bensin dan seri “C=Compression Ignition Engine” yang digunakan
untuk kendaraan berbahan bakar solar.
Untuk API Service berbahan bakar bensin:
Dimulai dari: SA”SB”SC”SD”SE”SF”SG”SH”SJ”SL”SM
Untuk API Service berbahan baka rsolar:
Dimulai dari : CA”CB”CC”CD”CD-II”CE”CF”CF-2″CF-4″CG-4″CH-4″CI-4o Ø Klasifikasi ILSAC
The American Automobile Manufacturers Association (AAMA) dan The Japan Automobile
Manufacturers Association (JAMA) melalui suatu organisasi yang disebut The International
Lubricant Standardization and Approval Committee (ILSAC), mengeluarkan standard ILSAC GF-
1 dan ILSAC GF-2 dan ILSAC GF-3.o Ø Klasifikasi ACEA/CCMC (Pelumas Eropa)
ACEA (Association des Constructeurs Europeens d’Automobiles) / CCMC (Comitte des
Constructeurs D’Automobiles du Marche Commun adalah sebuah organisasi yang berbasis di
Eropa yang mengeluarkan spesifikasi dalam 3 kelompok besar,yaitu:
Untuk pelumas mesin bensin kendaraan penumpang:
Dimulai dari: A1-98, A2-96 issue 2 dan A3-98
Untuk pelumas mesin diesel kendaraan penumpang:
Dimulai dari: B1-98, B2-98 dan B3-98
Untuk pelumas mesin diesel tugas berat:
Dimulai dari : E1-96 issue 2, E2-96 issue 2, E3-96 issue 2 & E4-98
atau : CCMC D-1, CCMC D-2, CCMC D-3, CCMC D-4, CCMC D-5.o Ø Klasifikasi EMA (The Engine Manufacturers Association) [USA]
Kategori untuk klasifikasi pelumas mesin gas yang dinyalakan dengan sistem pengapian dan
mesin gas alam (mesin yang dinyalakan dengan bahan bakar gas lainnya) umumnya merujuk
pada standar klasifikasi yang ditetapkan oleh organisasi yang dinamakan ‘EMA’. Standard EMA
didasarkan kepada tingkat abu sulfat dalam pelumas.
Kategori abu yang didefinisikan oleh EMA adalah sbb :
Kategori EMA banyak mendapatkan hambatan dalam aplikasi di lapangan, yaitu :
o Kandungan abu pelumas tidak dapat digunakan untuk menetapkan tingkat kinerja pelumas.
o Kandungan abu pelumas tergantung pabrikan mesin individual, tipe operasional mesin dan
pengawasan lingkungan.o Kandungan abu pelumas tergantung juga pada penggunaan katalis pada saluran gas
pembuangan.o Kandungan abu pelumas tergantung pada metal dasar dan elemen lain seperti zinc, sulfur dan
fosfor dalam formula pelumas.o Ø Klasifikasi JASO (Japanese Automobile Standars Organization)
Oli mesin motor yang ditetapkan oleh negara Jepang bersamaan dengan JAMA (Japanese
Automobile Manufacturers Association) terbagi atas :o Ø Klasifikasi LMOA (The Locomotive Maintenance Officers Association)
Lembaga di USA yang mengkhususkan pada spesifikasi pelumas mesin diesel lokomotif.
Nomenklatur LMOA, dikenalkan dalam bentuk generation :
o Ø Klasifikasi API Axledan Manual Transmission
API, SAE dan ASTM membuat klasifikasi pelumas transmisi otomotif dan pelumas as roda
(gardan) yang khusus berkemampuan menerima beban.
Spesifikasinya dilambangkan dengan API GL, dibagai dalam 7 kelas yaitu :o MA, tidak ada kandungan friction Modifiers, sehingga kopling basah tidak slip.
o MB, ada ditambahkan sedikit kandungan Friction Modifiers, namun ditujukan untuk mesin-mesin
motor yang Advance Wet Clutch (Kopling basah yang khusus).
1. Generasi-1 diperkenalkan tahun 1940. Termasuk pelumas mineral dan pelumas lain yang
disenyawa kan dengan detergent dan antioxidant. Base Number-nya <>
2. Generasi-2 diperkenalkan tahun 1964. Memperkenalkan dispersan tidak berabu dan tingkat
detergensi yang sedang (moderate). Pelumas dari performasi ini dikembangkan untuk
menurunkan tingkat pembentukan lumpur pada mesin dan memperpanjang usia filter. Base
Number-nya = 7.
3. Generasi-3 diperkenalkan tahun 1968.Pelumas dengan alkalinity retention, detergency dan
dispersancy yang lebih baik, pelumas ini diperkenalkan untuk mengatasi keausan
ring.
piston. Base Number-nya = 10.
4. Generasi-4 diperkenalkan tahun 1976.Pelumas generasi sebelumnya dengan ditambah aditif
pelindung metal untuk kondisi operasi berat dan penggantian pelumas hingga 90 hari. Pelumas
ini harus memenuhi klasifikasi API Service CD dengan Base Number-nya = 13.
5. Generasi-5 diperkenalkan tahun 1989.Disebut juga pelumas generasi-4 “long life”, pelumas ini
didesain untuk hemat bahan bakar dan efisien pelumas serta interval 180 hari pergantian.
1. API GL-1 (masih berlaku). Pelumas transmisi manual yang bekerja dengan kondisi sedang
dengan operasi tekanan unit rendah dan kecepatan luncur minimum. Friction modifiers dan
extreme pressure tidak dipergunakan untuk aplikasi ini. Pada kecepatan dan beban berat,
pelumas ini tidak ditambahkan aditif anti oksidasi dan aditif antu rust inhibitor.
2. API GL-2 (tidak berlaku lagi). Ditetapkan untuk roda gigi tipe worm-gear dan kecepatan luncur
diatas GL-1. Produk ini ditambahkan aditif antiwear atau extreme presure dengan konsentrasi
sedang.
3. API GL-3 (tidak berlaku lagi). Diperuntukkan untuk transmisi manual dan spiral bevel axles,
dengan kondisi kecepatan dan beban ringan sampai sedang. GL-3 tidak direkomendasikan
untuk aplikasi hypoid gear.
4. API GL-4 (masih berlaku). Dirancang untuk tugas spiral bevel dan hypoid gear yang bekerja
pada kecepatan dan beban sedang. Pelumas ini dapat dipergunakan untuk transmisi manual
dan aplikasi transaxle tertentu.
5. API GL-5 (masih berlaku). Dirancang untuk gear, khususnya hypoid yang bekerja dengan kondisi
kecepatan tinggi dan atau rendah serta torsi tinggi (high torque). Pelumas ini lulus untuk
kualifikasi MIL-L-2105D.
6. API GL-6 (tidak berlaku lagi). Dirancang untuk gear, dengan pinion offset yang sangat tinggi,
karena kebutuhan pinion offset yang lebih ringan dan lain-lain sebab maka GL-6 saat ini tidak
diproduksi lagi.
7. API MT-1 (masih berlaku). Dirancang untuk transmisi manual non synchronized yang
dipergunakan dalam bis dan truck tugas berat. Pelumas ini mampu memberikan perlindungan
terhadap degradasi thermal, component wear dan oil seal deterioration.
Soal Manometer :
Minyak ( specific weight = 8900 N/m3, viskositas = 0,10 N.s/m2) mengalir melalui suatu
tabung horizontal berdiameter 23 mm seperti pada gambar. Suatu manometer tabung U
digunakan untuk mengukur jatuh tekanan (pressure drop) sepanjang tabung. Tentukan
range nilai h (untuk aliran laminar)
BANTALAN LUNCUR Rabu,06
Bantalan luncur adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung dengan halus dan aman. Jenis bantalan ini mampu menumpu poros dengan beban besar. Atas dasar arah beban terhadap poros
maka bantalan luncur dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Bantalan Radial atau disebut jurnal bearing, dimana arah beban yang ditumpu bantalan adalah tegak lurus terhadap sumbu poros.2. Bantalan aksial atau disebut trust bearing, yaitu arah beban yang ditumpu bantalan adalah sejajar dengan sumbu poros.3. Bantalan luncur khusus adalah kombinasi dari bantalan radial dan bantalan aksial.
Karena gesekannya yang besar pada saat mulai jalan,maka bantalan luncur memerlukan momen awal yang besar. Pelumasan pada bantalan ini tidak begitu sederhana, karena gesekan yang besar akan menimbulkan panas pada bantalan, sehingga memerlukan pendinginan khusus.
Pada umumnya Konstruksi bantalan luncur berbentuksilinder atau silinder yang dibelah dua yang pada bagian dalamnya biasanya dilapisi oleh bahan yang mempunyai sifat-sifat seperti :1. Mempunyai kekuatan yang cukup untuk menahan beban statis dan beban dinamis2. Tahan aus3. Mampu membenamkan kotoran atau partikel-partikel halus4. Dapat menyesuaikan diri terhadap lenturan poros atau geometri poros5. Tahan korosi6. Koefisien gesek yang rendah7. Mempunyai ketahanan terhadap pengelupasan lapisan
Ada beberapa jenis bahan yang biasa digunakan sebagai lapisan pada rangka bantalan, yaitu paduan timah putih (Tin base alloy) dan paduan timah hitam (Lead base alloy). Paduan ini biasa disebut logam putih (white metal) atau logam Babbitt.Logam Babbitt ini relatif lunak, sehingga untuk meningkatkan kemampuannya dalam menumpu beban maka harus ditumpu oleh rangka bantalan (bearing shell) yang lebih kuat.Rangka bantalan biasanya terbuat dari Baja, Besi cor atau paduan Tembaga. Logam Babbitt ini kemudian dilapiskan pada permukaan dinding dalam dari rangka bantalan dengan cara pengecoran, pengelasan, metal spray atau elektro plating.Lapisan babbit ini harus dapat melekat dengan kuat pada rangka bantalan. Kekuatan ikatan antara logam babbit dan rangka bantalan dapat dicapai dengan baik jika preparasi dari permukaan rangka bantalan dilakukan dengan sempurna