bantuan hidup dasar ok

20
BANTUAN HIDUP DASAR Merupakan usaha yang dilakukan utk mempertahankan kehidupan pada saat penderita mengalami kegawatan yg dapat mengancam nyawa. Biasanya meliputi kondisi airway, breathing & sirkulasi yang dapat mengancam jiwa korban.

Upload: bubigembull

Post on 16-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

anestesi

TRANSCRIPT

  • BANTUAN HIDUP DASARMerupakan usaha yang dilakukan utk mempertahankan kehidupan pada saat penderita mengalami kegawatan yg dapat mengancam nyawa.Biasanya meliputi kondisi airway, breathing & sirkulasi yang dapat mengancam jiwa korban.

  • KEGAWATAN :Adalah suatu keadaan yg menimpa seseorang yg dpt mengancam jiwanya , dimana keadaan memerlukan pertolongan secara cepat, tepat dan cermat, sehingga korban terselamatkan dan dpt terhindar dari kecacatan.

  • Prioritas Utama Penyebab Kegawatan :Jalan napas & fungsi pernapasan Fungsi sirkulasi.Fungsi otak & kesadaran.

  • Jalan Napas & Fungsi Pernapasan .Bantuan hidup dasar pada jalan napas & fungsi pernapasan adalah membebaskan jalan napas dan mengembalikan fungsi pernapasan untuk menjamin pertukaran udara secara normal.

  • I Pengelolaan Jalan Napas .Mengatasi sumbatan jalan napas1. Penderita Sadar :Tanda2 : - penderita mengeluh sesak napas - napas cepat ( tachypnoe ) - suara serak atau tidak bersuara - napas cuping hidung, - retraksi supra sternal, sternum, intercostal, infrasternal. - cianosis.

  • Pengelolaan :Back Blow .Finger Sweep : bila benda terlihat di faring.Heimlich maneuver : dilakukan sampai benda asing tsb keluar atau penderita jadi tidak sadar.Chest Thrust : dilakukan pd anak2, orang yg gemuk & wanita hamil. Bila penyempitan diperkiran di laring atau di trakhea, maka lakukan krikotirotomi / tracneostomi.Segera mencari bantuan sambil melakukan teknik pembebasan .

  • 2. Penderita tdk Sadar : Tanda2 :Penderita tdk sadarNapas cuping hidung, ada retraksi iga .cianosisSuara napas : mengorok ( snoring ), gurgling, stridor.Udara pernapasan dirasakan sedikit.

  • Pengelolaan :Lakukan goncangan dg lembut dan panggil keras2. Bila tdk ada jawaban , pasien ditidurkan terlentang .Bebaskan jalan napas dengan melakukan Head tilt, Chin lift atau Jaw Thrust. Utk pasien yg mengalami patah tl leher hanya boleh dilakukan Jaw thrust.Bila perlu gunakan alat bantu spt pipa orofaring , nasofaring, maupun endotracheal

  • Setelah Jalan napas bebas & napas adekuat , ---- beri O2Bila jalan napas masih tersumbat, tarik lidah & dorong rahang bawah utk melihat benda asing di faring. Bila terlihat ambil dg jari atau forcep.Bila sumbatan lebih kdalam dari faring, lakukan abdominal thrust sebanyak 5 10 kali.Usahakan memberikan napas buatan.Bila jalan napas masih tetap tersumbat, ulangi langkah2 seperti diatas.Segera panggil bantuan setelah pertolongan pertama dilakukan selama 1 menit.

  • Sumbatan masih ada :Gunakan Laringoskop utk melihat lebih dalam sampai pada rima glottis. Ada benda asing --- ambil dg forcep.Tdk ada benda asing --- pikirkan kemungkinan sumbatan di laring maupun trakhea ---- lakukan krikotirotomi / tracheostomiPikirkan penyebab gagal napas yg lain.

  • II. Pengelolaan Fungsi Pernapasan.Setelah jalan napas terbuka, lakukan evaluasi apakah dpt napas spontan ?Spontan & adekuat -- beri O2Tdk spontan -- bantuan napas : - tanpa alat - dg alat

  • Tanpa alat :Mulut - mulut : mulut -- hidungDg teknik mulut ke mulut , hidung harus di tutup dg ditekan oleh jari tengah & telunjuk.Lakukan 2 kali ventilasi dalam ( 1 x napas lamanya 1,5 2 detik ) Segera raba nadi carotis / femoralis.Nadi (+) : beri ventilasi dalam (800 1200 ml) setiap 5 detik.Nadi ( - ) : RJP.

  • Dengan alat :Memberikan pernapasan buatan dg menggunakan : - Ambu Bag. - Jackson Reese. - Ventilator.

  • III. Pengelolaan Sirkulasi.Tujuan : mengembalikan fungsi sirkulasi.

    Gangguan sirkulasi yg mengancam jiwa , terutama bila terjadi henti jantung dan shock.

  • Diagnosa :Henti jantung ditegakkan dg tdk adanya denyut nadi karotis dalam 5 10 detik. Shock dpt ditegakkan secara cepat dg tdk teraba atau melemahnya nadi radialis / karotis , pasien tampak pucat, extremitas teraba dingin dan basah.

  • Pengelolaan :Pada henti jantung lakukan pijat jantung luar minimal 100x/menit.Pada pasien shock:Letakkan pasien pd posisi shock (mengang- kat kedua tungkai lebih tinggi dr jantung).Bila ada perdarahan hentikan sumber perdarahan yg tampak dr luar dg melakukan penekanan diatas sumber perdarahan.Pasang infus kristaloid atau koloid ( bila ada indikasi ) .Pikirkan karakteristik dan jenis jenis shock.

  • Teknik Pijat Jantung Letakkan korban telentang pada alas yang keras. Tentukan titik tumpu pijat jantung ( dua jari diatas Processus Xyphoideus ) Letakkan pangkal telapak tangan yg paling kuat pada titik tumpu pijatan tangan penolong yang lain diletakkan diatas tangan pertama Kedua lutut penolong merapat & tempelkan lutut penolong pada bahu korban.

  • Lanjutan Dengan jari jari terkunci, lengan penolong tegak lurus dan kedua bahu tepat diatas sternum korban, lakukan pijatan dengan menjatuhkan berat badan penolong secara vertikal ke sternum korban sedalam 4 5 cm.Setelah kompresi harus ada relaksasi, tetapi kedua tangan tidak boleh diangkat dari dada korban.Lama kompresi sama dengan lama relaksasi.Kompresi dada dilakukan secara halus dan berirama.

  • * Satu Penolong : Lakukan pijatan sebanyak 30 kali dengan napas buatan sebanyak 2 kali.Lakukan evaluasi tiap akhir siklus VI VII ( 5 7 detik ) napas, denyut nadi, kesadaran dan reaksi pupil.Bila napas dan denyut nadi belum teraba, lanjutkan resusitasi jantung paru hingga korban membaik.

  • * Dua Penolong :Tahapan seperti tahapan diatas, dan apabila datang satu penolong lagi, maka pada waktu penolong pertama memeriksa denyut nadi karotis dan napas, penolong kedua mengambil posisi untuk menggantikan pijat jantung.Frekuensi pijatan 30 kali diikuti dengan napas bantu 2 kali.