bapemas prov jatim... · jawa timur tahun 2014 – 2019 ke dalam tujuan, sasaran, strategi dan...
TRANSCRIPT
Review Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 I
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................... I
KATA PENGANTAR ................................................................................... II
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................... 1
1.2. Landasan Hukum............................................................... 3
1.3. Maksud dan Tujuan ........................................................... 5
1.4. Sistematika........................................................................ 6
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN ........................................................ 7
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisas ................................ 7
2.2. Sumber Daya.................................................................... 19
2.3. Kinerja Pelayanan ............................................................. 22
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan.............. 29
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 34
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan ....................................................................... 34
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih .............................................. 39
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota. 41
3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis ............................................... 42
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN ............................................................................. 48
4.1. Visi dan Misi ..................................................................... 48
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ............................... 53
4.3. Strategi dan Kebijakan ...................................................... 57
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF.......................................................................... 71
BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD............................................. 98
BAB VII. PENUTUP ............................................................................... 99
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
RPJMD Jawa Timur Tahun 2014-2019 menjelaskan bahwa
visi pembangunan daerah adalah Jawa Timur Lebih Sejahtera,
Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak, sedangkan
Misi Pembangunan di Jawa Timur adalah Makin Mandiri dan
Sejahtera bersama Wong Cilik. Berlandaskan visi dan misi
tersebut maka pembangunan Daerah di Jawa Timur dilaksanakan
dengan strategi pokok pembangunan berkelanjutan yang berpusat
pada rakyat(people centered development) yang inklusif dan
mengedepankan partisipasi rakyat (participatory based development),
pertumbuhan ekonomi yang berpihak kepada masyarakat miskin (pro
poor growth) dan pengarusutamaan gender. Untuk mewujudkannya
maka diperlukan upaya untuk mengoptimalkan kinerja pemerintahan
melalui pengembangan reformasi birokrasi sehingga mampu
memberikan pelayanan secara prima dan efisien, mengembangkan
kinerja ekonomi untuk memacu pertumbuhan ekonomi bagi
kesejahteraan masyarakat serta mengoptimalkan kinerja sosial dengan
kebijakan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan
produktivitas Sumber Daya Manusia.
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk
memandirikan masyarakat melalui perwujudan potensi yang dimiliki.
Konsep utama dari pembangunan yang berpusat pada rakyat adalah
memandang inisiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya
pembangunan yang utama dan memandang kesejahteraan material
dan spiritual sebagai tujuan yang dicapai oleh proses pembangunan
yang berorientasi pada potensi manusia sehingga pembangunan yang
berdimensi kerakyatan memberi peran pada masyarakat sebagai
subyek bukan sebagai obyek.
Badan Pemberdayaan Masyarakat (BAPEMAS) Provinsi Jawa
Timur sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 2
Provinsi Jawa Timur yang memiliki tugas pokok dan fungsi
sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 10 Tahun 2008 sebagaimana telah dilakukan perubahan
dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2010,
merupakan leading sektor program/kegiatan pemberdayaan
masyarakat yang memiliki peran strategis dalam mewujudkan
keberdayaan dan kemandirian masyarakat Jawa Timur sehingga
mendorong untuk turut serta mempercepat upaya penurunan
kemiskinan di Jawa Timur.
Dalam rangka menjabarkan arahan RPJMD Provinsi Jawa
Timur Tahun 2014 – 2019 ke dalam rencana Satuan Kerja Perangkat
Daerah, maka perlu disusun Dokumen Rencana Strategis (Renstra)
Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 –
2019.
Dokumen Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat
Provinsi Jawa Timur merupakan Rencana Strategis yang disusun sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat
serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019. Renstra ini
merupakan rencana pembangunan jangka menengah Badan
Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur yang didalam
pelaksanaannya menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja
(Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat yang disusun setiap tahun
sebagai Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat
Daerah, selanjutnya ditetapkan sebagai Rencana Kinerja Tahunan
(RKT) Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur.
Penyusunan Renstra ini juga dimaksudkan agar dapat
mengarahkan seluruh program dan kegiatan yang senantiasa
berorientasi pada hasil (oriented result)yang ingin dicapai sampai
dengan Tahun 2019 dengan memperhitungkan potensi, peluang dan
kendala yang ada atau yang mungkin timbul sekaligus juga memuat
visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan dan strategi serta program
dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan sampai dengan tahun
2019.
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 3
Proses penyusunan Renstra Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur berpedoman pada Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah. Tahapan penyusunan renstra diawali dengan
Tahap Persiapan (Pembentukan Tim Penyusun Renstra, Penyusunan
Agenda Kerja Tim Renstra, pengumpulan data dan informasi),
Penyusunan Rancangan Renstra (pengolahan data dan informasi,
analisis gambaran pelayanan, analisis renstra K/L dan Kab./Kota,
perumusan isu strategis, perumusan visi-misi, tujuan, sasaran,
strategi, kebijakan, program dan kegiatanberikut target dan kerangka
pendanaan) melalui diskusi antar pemangku kepentingan, Penyusunan
Rancangan Akhir Renstra, pengesahan Renstra dan Penetapan Renstra
oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur.
Berkaitan dengan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban,
Renstra ini merupakan langkah awal untuk melaksanakan program
kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur dan
sekaligus langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Instansi
Pemerintah.
1.2. Landasan Hukuma. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 125, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4844);
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Antara Pemerintahan Pusatdan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 4
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun
2005 – 2025;
e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa;
f. PeraturanPemerintahRepublik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan daerah;
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2006
tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);
i. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri DalamNegeri
Nomor 21 Tahun 2011;
k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2013 Tentang Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan
Keluarga ;
m. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur (Lembaran
Daerah Tahun 2007 Nomr 1, Seri E);
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 5
n. Peraturan Daerah ProvinsiJawaTimurNomor 10 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi
JawaTimur (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 3, Seri D)
sebagaimana telah dilakukan perubahan dengan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2010;
o. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi
Jawa Timur Tahun 2005 – 2025;
p. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa
Timur Tahun 2014 -2019;
q. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 104 Tahun 2008 tentang
Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Sub Bidang
Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi JawaTimur;
1.3. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi
Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 dimaksudkan agar dapat memberikan
arah pelaksanaan program kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat
Provinsi Jawa Timur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan
tetap berpedoman pada RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 –
2019. Adapun tujuan disusunnya Renstra Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 adalah untuk (1)
menjabarkan arahan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 ke
dalam rencana strategis satuan kerja perangkat daerah/Instansional; (2)
menjabarkan visi dan misi Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi
Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 ke dalam tujuan, sasaran, strategi dan
kebijakan serta program kerja operasional; (3) menyediakan dokumen
rencana pembangunan jangka menengah sebagai bahan penyusunan
rencana kerja atau rencana kinerja tahunan; (4) memberikan gambaran
Kinerja pelayanan SKPD, mengetahui kelemahan, kekuatan tantangan
dan peluang SKPD dalam pengembangan pelayanan sehingga dapat
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 6
digunakan untuk peningkatan kinerja dan produktivitas serta menjamin
efektivitas penggunaan sumber daya organisasi.
1.4. Sistimatika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
2.2. Sumber Daya
2.3. Kinerja Pelayanan
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas danFungsi Pelayanan
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah danWakil Kepala Daerah Terpilih
3.3. Telaahan Renstra K/L dan RenstraProvinsi/Kabupaten/Kota
3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
4.3. Strategi dan Kebijakan
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUANDAN SASARAN RPJMD
BAB VII. PENUTUP
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 7
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah
Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2008
Nomor 3 Seri D) dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 104 Tahun
2008 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Sub
Bidang Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur.
Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan Daerah yang bersifat spesifik yaitu di bidang pemberdayaan
masyarakat.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Badan
PemberdayaanMasyarakat Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan
fungsi :
(1) Perumusan kebijakan teknis dibidang pemberdayaan masyarakat;
(2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
(3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup
tugasnya;
(4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi
Jawa Timur meliputi : Kepala Badan, Sekretariat, Bidang Pemberdayaan
Kelembagaan dan Pelatihan, Bidang Pengembangan Perekonomian
Masyarakat, Bidang Sosial Budaya dan Partisipasi Masyarakat, Bidang
Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna dan Kelompok Jabatan
Fungsional.
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 8
1. Sekretariat.
Sekretaris mempunyai Tugas merencanakan, melaksanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum,
kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program dan keuangan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Sekretaris mempunyai Fungsi:
a. Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
b. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
c. Pengelolaan administrasi keuangan;
d. Pengelolaan administrasi perlengkapan;
e. Pengelolaan urusan rumah tangga;
f. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan
perundang-undangan;
g. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
h. Pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
i. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana;
j. Pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Susunan OrganisasiSekretariat terdiri dari :
(1) Sub Bagian Tata Usaha;
(2) Sub Bagian Penyusunan Program;
(3) Sub bagian Keuangan.
(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :
a. Melaksanakan penerimaan, pendistribusian, dan pengiriman
surat-surat, pengadaan naskah-naskah dinas, kearsipan Dinas;
b. Menyelenggarakan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
c. Melaksanakan tugas di bidang hubungan masyarakat;
d. Mempersiapkan seluruh rencana kebutuhan kepegawaian mulai
penempatan formasi, pengusulan dalam jabatan, usulan
pensiun, peninjauan masa kerja, pemberian penghargaan,
kenaikan pangkat, DP-3, DUK, sumpah/janji pegawai, gaji
berkala, kesejahteraan, mutasi dan pemberhentian pegawai,
diklat, ujian dinas, izin belajar, pembinaan kepegawaian dan
disiplin pegawai, menyusun standar kompetensi pegawai,
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 9
tenaga teknis dan fungsional dan menyelenggarakan tata usaha
kepegawaian lainnya;
e. Melakukan penyusunan kebutuhan perlengkapan, pengadaan
dan perawatan peralatan kantor, pengamanan, usulan
penghapusan aset serta menyusun laporan
pertanggungjawaban atas barang-barang inventaris;
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
(2) Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai Tugas :
a. Menghimpun data dan menyiapkan bahan koordinasi
penyusunan program;
b. Melakukan pengelolaan data;
c. Melakukan perencanaan program;
d. Menyiapkan bahan penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan
perundang-undangan;
e. Menghimpun data dan menyiapkan bahan penyusunan program
anggaran;
f. Melakukan monitoring dan evaluasi;
g. Melakukan penyusunan laporan;
h. Melakukan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
(3) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pembayaran gaji
pegawai;
b. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan;
c. Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
pengelolaan keuangan;
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
2. Bidang Pemberdayaan Kelembagaan Dan Pelatihan.
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 10
Bidang Pemberdayaan Kelembagaan dan Pelatihan mempunyai
tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan fasilitasi
pemberdayaan kelembagaan dan pelatihan Peningkatan Sumber
Daya Manusia (SDM).
Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Pemberdayaan
Kelembagaan dan Pelatihan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi kegiatan penataan
pengembangan kelembagaan masyarakat dan pelatihan
Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM);
b. Pelaksanaan pembinaan dan supervisi, monitoring, evaluasi dan
pelaporan kegiatan pengembangan kelembagaan dan pelatihan
Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM);
c. Peningkatan kerjasama pengembangan kelembagaan dan
pelatihan peningkatan sumber daya manusia dan
penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan kesejahteraan
keluarga dan pemberdayaan perempuan;
d. Pelaksanaan koordinasi, fasilitasi, pembinaan, supervisi,
monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pengembangan
profil desa/kelurahan dan sistim manajemen pembangunan
partisipatif;
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Bidang Pemberdayaan Kelembagaan dan Pelatihan terdiri dari:
(1). Sub Bidang Penguatan Kelembagaan;
(2). Sub Bidang Pelatihan Pemberdayaan.
(1) Sub Bidang Penguatan Kelembagaan mempunyai tugas:
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan daerah dalam
rangka penguatan kelembagaan;
b. Menyiapkan bahan penetapan pedoman, norma, standar,
prosedur, dan kriteria dibidang penguatan kelembagaan;
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 11
c. Menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi, pembinaan dan
supervisi, monitoring, evaluasi dan pelaporan penguatan
kelembagaan dalam rangka pemberdayaan masyarakat,
peningkatan peran masyarakat dalam penataan dan
pendayagunaan ruang kawasan perdesaan;
d. Menyiapkan bahan penyusunan kerjasama pengembangan
kelembagaan dan pelatihan peningkatan sumber daya
manusia dan penanggulangan kemiskinan;
e. Menyiapkan bahan koordinasi, fasilitasi, pembinaan,
supervisi, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
pengembangan profil desa/kelurahan dan sistim manajemen
pembangunan partisipatif;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
(2) Sub Bidang Pelatihan Pemberdayaan mempunyai tugas:
a. Menyiapkan bahan perumusan penetapan pedoman teknis
dan fasilitasi pelaksanaan pelatihan pemberdayaan
masyarakat;
b. Menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi, pembinaan dan
supervisi, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
penyelenggaraan pelatihan masyarakat dalam rangka
pengembangan keswadayaan dan kemandirian;
c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala
Bidang.
3. Bidang Pengembangan Perekonomian Masyarakat.
Bidang Pengembangan Perekonomian Masyarakat mempunyai
tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan
pengembangan usaha ekonomi masyarakat, pengembangan lembaga
keuangan desa.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Pengembangan
Perekonomian Masyarakat mempunyai fungsi :
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 12
a. Pelaksanaan penyusunan pedoman fasilitasi pengembangan
perekonomian masyarakat;
b. Pelaksanaan fasilitasi pengembangan lembaga keuangan desa;
c. Pelaksanaan fasilitasi pengembangan produksi dan pemasaran
hasil usaha masyarakat;
d. Pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Bidang Pengembangan Perekonomian Masyarakat terdiri dari :
(1). Sub Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat;
(2). Sub Bidang Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro.
(1) Sub Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat mempunyai tugas:
a. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan fasilitasi
pengembangan usaha ekonomi masyarakat;
b. menyiapkan bahan fasilitasi pengembangan permodalan
usaha ekonomi masyarakat;
c. Menyiapkan bahan fasilitasi pengembangan produksi,
pemasaran dan promosi hasil usaha masyarakat;
d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
pengembangan usaha ekonomi masyarakat;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
(2) Sub Bidang Pengembagan Lembaga Keuangan Mikro
mempunyai Tugas :
a. Menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi pengembangan
lembaga keuangan desa;
b. Menyiapkan bahan pembinaan dan supervisi
pengembangan jaringan lembaga keuangan desa;
c. Melakukan pemantauan, monitoring dan evaluasi
pengembangan lembaga keuangan desa;
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 13
d. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
4. Bidang Sosial Budaya Dan Partisipasi Masyarakat.
Bidang Sosial Budaya dan Partisipasi Masyarakat mempunyai
tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan,
supervisi dan fasilitasi dalam rangka peningkatan keswadayaan
masyarakat melalui peningkatan partisipasi masyarakat serta
pemberdayaan adat dan pengembangan kehidupan sosial budaya
masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Sosial Budaya dan
Partisipasi Masyarakat mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi kegiatan penguatan
kelembagaan dan partisipasi masyarakat, pemberdayaan adat
dan pengembangan kehidupan sosial budaya masyarakat ;
b. Pelaksanaan pembinaan dan supervisi, monitoring, evaluasi dan
pelaporan kegiatan penguatan kelembagaan dan partisipasi
masyarakat, pemberdayaan adat dan pengembangan kehidupan
sosial budaya masyarakat;
c. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Bidang Sosial Budaya dan Partisipasi Masyarakat terdiri dari :
(1) Sub Bidang Pemandirian Sosial Budaya Masyarakat;
(2) Sub Bidang Peningkatan Partisipasi Masyarakat.
(1) Sub Bidang Pemandirian Sosial Budaya Masyarakat
mempunyai tugas:
a. Menyiapkan bahan kebijakan pemberdayaan adat dan
pemandirian kehidupan sosial budaya masyarakat;
b. Menyiapkan bahan penetapan pedoman teknis
pemberdayaan adat dan pemandirian kehidupan sosial
budaya masyarakat;
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 14
c. Menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi, pembinaan dan
supervisi, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
pemandirian kehidupan sosial budaya masyarakat;
d. Menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi, pembinaan dan
supervisi, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
pemberdayaan lembaga adat dan sosial budaya masyarakat;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
(2) Sub Bidang Peningkatan Partisipasi Masyarakat
mempunyai tugas :
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan peningkatan
partisipasi Masyarakat;
b. Menyiapkan bahan penetapan pedoman teknis peningkatan
swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat;
c. Menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi, kegiatan
lembaga kemasyarakatan, kader pemberdayaan peningkatan
partisipasi masyarakat;
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
5. Bidang Sumberdaya Daya Alam (SDA) Dan Teknologi Tepat
Guna (TTG).
Bidang Pengembangan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat
Guna mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan
mengkoordinasikan penetapan pedoman, teknis penyelenggaraan
pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan Sumber Daya Alam
dan Teknologi Tepat Guna.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Sumber Daya Alam dan
Teknologi Tepat Guna mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaaan pedoman dan fasilitasi pengembangan Sumber
Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna;
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 15
b. Pelaksanaan fasilitasi pengembangan pemanfaatan teknologi
tepat guna;
c. Pelaksanaan fasilitasi pengembangan dan pendayagunaan
sumberdaya alam;
d. Pelaksanaan pengendalian, evaluasi dan pelaporan tentang
pemanfaatan sumber daya alam dan teknologi tepat guna.
e. Melakukan tugas – tugas lain yang dilakukan oleh Kepala Badan.
Bidang Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna terdiri dari :
(1). Sub Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Alam ;
(2). Sub Bidang Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna.
(1) Sub Bidang Pendayagunaan Sumber Daya Alam
mempunyai tugas :
a. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman teknis dan
fasilitasi pengembangan Sumber Daya Alam pedesaan;
b. Menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi, pembinaan,
pengawasan dan supervisi pemanfaatan lahan dan pesisir
pedesaan;
c. Menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi prasarana dan
sarana pedesaan serta pemeliharaan air bersih dan
penyehatan lingkungan pedesaan;
d. Menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
sarana pedesaan serta pemeliharaan air bersih dan
penyehatan lingkungan pedesaan;
e. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
(2) Sub Bidang Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna
mempunyai tugas:
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 16
a. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman teknis dan
fasilitasi pengembangan Teknologi Tepat Guna ;
b. Menyiapkan bahan koordinasi, fasilitasi, identifikasi dalam
rangka pemetaan dan pengkajian kebutuhan teknologi tepat
guna ;
c. Menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan, dan supervisi
pemasyarakatan dan kerjasama teknologi pedesaan;
d. Menyiapkan bahan monitoring, dan evaluasi pelaksanaan
pengembangan Teknologi Tepat Guna, serta kerjasama
teknologi pedesaan;
e. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas teknis Badan Pemberdayaan
Masyarakat sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan serta
berdasarkan Peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (i),
dipimpin oleh pejabat Fungsional senior.Jumlah tenaga fungsional
ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja. Pejabat
fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Badan Pemberdayaan Masyarakat. Pembinaan terhadap tenaga
fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Jabatan fungsional yang telah ada di Badan
Pemberdayaan Masyarakat adalah Fungsional kearsipan.
Selengkapnya bagan struktur organisasi Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga
Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Timur Tahun 2008 Nomor 3 Seri D) sebagaimana telah dirubah dengan
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2010 dan
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 17
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 104 Tahun 2008 tentang Uraian
Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Sub Bidang Badan
Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur, sebagaimana disajikan
dalam Bagan 2.1.
Tata laksana organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat
Provinsi Jawa Timur, dalam pelaksanaan program/kegiatan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing dengan mengacu pada
standart pelayanan publik dan standart operasional prosedur masing -
masing bidang pelayanan. Standar Pelayanan Publik sebagai salah satu
bentuk konkrit upaya-upaya peningkatan pelayanan publik yang disusun
dalam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada
pemerintah, dengan memberikan pelayanan yang dapat memenuhi
harapan masyarakat. Peningkatan Pelayanan Publik terus ditingkatkan
melalui berbagai pembenahan yang menyeluruh baik dari aspek
kelembagaan, kepegawaian, tatalaksana dan akuntabilitas. Diharapkan,
hal ini dapat menghasilkan pelayanan yang prima yaitu pelayanan yang
cepat, tepat, murah, aman, berkeadilan dan akuntabel.
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 18
Bagan 2.1. Struktur organisasi
STRUKTUR ORGANISASIBADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKATPROVINSI JAWA TIMUR
pisrA
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 19
2.2. Sumber Daya
1. Sumber Daya Manusia (SDM)
Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur didukung
sumber daya manusia sejumlah 96 orang PNS terdiri dari 68 orang
laki-laki dan 28 perempuan. Mayoritas PNS beragama Islam yaitu
sebesar 96 % sedangkan 4 % beragama kristen protestan.
Berdasarkan tingkat pendidikan, Badan Pemberdayaan Masyarakat
Provinsi Jawa Timur memiliki SDM yang cukup baik, sebesar 61 %
PNS atau 59 orang PNS berpendidikan sarjana dan pasca sarjana
sedangkan 39 % PNS atau 37 orang PNS berpendidikan SLTA dan
Diploma, dengan golongan kepangkatan 83 % atau 80 orang PNS
gol III/a s/d IV/d sedangkan 17 % atau 16 orang PNS menduduki
golongan kepangkatan II/a s/d II/d. Sampai dengan akhir tahun
2013, berdasarkan golongan umur PNS, terdapat 60 orang PNS
yang masih dalam rentang usia 30 s/d 49 tahun, sedangkan 36
orang PNS memasuki usia lebih dari 49 tahun (50 – 56 tahun),
sehingga apabila usia PNS normatif sampai dengan 58 tahun,
dengan asumsi tidak ada penambahan pegawai, maka 2 s/d 8
tahun kedepan secara bertahap, jumlah PNS pada instansi ini
akan berkurang sebanyak 36 orang. Berdasarkan perhitungan
jumlah kebutuhan PNS Provinsi Jawa Timur, kondisi ideal untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Tugas Pokok dan
Fungsinya adalah sebesar 117 Pegawai, sehingga diperlukan
dukungan SDM yang memadai pada Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur, selengkapnya data pegawai
sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.1.
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 20
Tabel 2.1. Data Sumber Daya Manusia Pada Badan PemberdayaanMasyarakat Provinsi Jawa Timur (Kondisi per Desember Tahun2013)
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1. Jumlah Pegawai PNS 68 28 96
2. Tingkat Pendidikan PNS 68 28 96
a. SD - - -
b. SLTP - - -
c. SLTA 28 4 32
d. Diploma -2 (D-2) - 1 1
e. Diploma -3 (D-30 3 1 4
f. Sarjana Strata 1 (S-1) 22 18 40
g. Pasca Sarjana Strata 2 (S-2) 15 4 19
h. Doktor (S-3) - - -
3. Golongan Kepangkatan PNS 68 28 96
a. I/a - - -
I/b - - -
I/c - - -
I/d - - -
b. II/a 3 - 3
II/b 7 - 7
II/c 1 - 1
II/d 5 - 5
c. III/a 7 2 9
III/b 12 9 21
III/c 9 4 13
III/d 13 10 23
d. IV/a 7 3 10
IV/b 3 - 3
IV/c - - -
IV/d 1 - 1
3. PNS menurut Agama 68 28 96
a. Islam 66 26 92
b. Protestan 2 2 4
4. PNS Menurut Golongan Umur 68 28 96
a. < 30 tahun 1 1 2
b. 30 - 39 tahun 10 2 12
c. 40 - 49 tahun 33 13 46
d. 50 - 55 tahun 23 11 34
e. > 55 tahun 1 1 2
5. Tipe Pegawai 68 28 96
a. Pejabat Struktural 13 4 17
b. Fungsional Umum 54 24 78
c. Fungsional lain 1 - 1
JUMLAHNO. URAIAN JUMLAH
SELURUHNYA
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 21
2. Sarana Prasarana
Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur didukung dengan Sarana Prasarana
Kantor yang cukup memadai. Jumlah aset sampai dengan akhir
tahun 2013adalah sebanyak 2.187 buah/set atau senilai Rp.
27.492.010.992,-dengan 10 jenis bidang barang yaitu Tanah, Alat-
alat Besar, Alat-alat Angkut, Alat-alat Bengkel, Alat-alat Kantor dan
Rumah Tangga, Alat-alat Studio dan Komunikasi, Alat-alat
Laboratorium, Bangunan Gedung, Buku/Perpustakaan dan Barang
Bercorak Kesenian/Kebudayaan. Berdasarkan aset yang ada,
sejumlah 2.069 buah aset yaitu dalam kondisi baik dan dapat
dimanfaatkan untuk mendukung kinerja pada Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur cukup diperlukan pemeliharaan
untuk menjaga kondisi aset dimaksud, sedangkan 128 Aset dalam
bentuk Alat-alat angkut, Alat-alat Kantor/Rumah Tangga dan Alat-
alat Studio/Komunikasi dalam kondisi rusak berat sehingga tidak
dapat dimanfaatkan. Aset dalam kondisi rusak berat selanjutnya
diusulkan untuk penghapusan.Untuk mendukung pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat selama 5 (lima)
Tahun kedepan, perlu dilakukan pemeliharaan dan perbaikan
maupun pembangunan serta pengadaan sarana prasarana
perkantoran antara lain pemeliharaan dan renovasi
gedung/ruangan, pembangunan gedung untuk gudang arsip,
pengadaan barang inventaris Kantor/Rumah Tangga, Alat Angkutan
/ Kendaraan dinas, Alat-alat Studio/Komunikasi. Selengkapnya data
Sumber Daya Sarana Prasarana yang merupakan Aset pada Badan
Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur sebagaimana data
Tabel 2.2.
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 22
Tabel 2.2. Data Sumber Daya Sarana dan Prasarana Pada BadanPemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur (Kondisi perDesember 2013)
Catatan :Alat-alat besar : Genset dan pompa airAlat-alat Laboratorium : Penangkal petir, UPS, Papan PlanetBarang bercorak kesenian, kebudayaan : Lukisan, gambar
2.3. Kinerja Pelayanan
Capaian kinerja 4 (empat) sasaran strategis dengan 6 indikator
kinerja sasaran pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa
Timur dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 rata –rata dapat
tercapai, bahkan terdapat beberapa capaian yang melampaui target
kinerja. Pencapaian kinerja beberapa indikator kinerja yang belum
optimal, dikarenakan adanya penyesuaian ketersediaan kemampuan
anggaran daerah. Capaian kinerja indikator sasaran Badan
Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut :
BAIK RUSAKBERAT
1 Tanah 1 Bidang 14.175.000.000 1
2 Alat-alat besar 4 Buah/set 271.425.000 4
3 Alat-alat Angkutan 61 Buah 1.545.000.000 43 18 Diusulkanpenghapusan
4 Alat-alat Bengkel 2 Buah 3.000.000 2
5 Alat-alat Pertanian - -
6 Alat-alat Kantor danRumah Tangga
1.910 Buah 7.853.145.847 1.810 100 Diusulkanpenghapusan
7 Alat-alat Studio danKomunikasi
113 Buah 1.037.439.415 113 10 Diusulkanpenghapusan
8 Alat-alat Kedokteran - - -
9 Alat-alat Laboratorium 33 Buah 66.914.460 33
10 Alat-alat Keamanan - - -
11 Bangunan Gedung 9 Buah 2.304.203.400 9
12 Monumen - - -
13 Jalan dan Jembatan - - -
14 Bangunan Air - - -
15 Instalasi - - -
16 Jaringan - - -
17 Buku/Perpustakaan 28 Buah/set 71.809.950 28
18 Barang BercorakKesenian, Kebudayaan
26 Buah/set 164.072.920 26
19 Hewan/Ternak,Tumbuh-tumbuhan
- - -
J U M L A H 2.187 27.492.010.992 2.069 128
KONDISINO. JENIS ASET JUMLAH SATUAN NILAI (Rp.) KETERANGAN
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 23
(1) Sasaran Strategis 1, Meningkatnya kelompok usaha ekonomi
produktif dan lembaga ekonomi masyarakat di desa/kel. dengan
indikator Prosentase peningkatan kelompok usaha ekonomi
produktif dan lembaga ekonomi masyarakat di desa/kel. Dalam
Pencapaian sasaran ini didukung oleh Program Program
Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan dengan target capaian
akhir 85% .
(2) Sasaran Strategis 2, Meningkatnya kemampuan masyarakat
dalam pengembangan TTG, SDA dan sarana prasarana dasar
masyarakat dengan indikator :
1. Prosentase peningkatan pusat layanan informasi teknologi di
desa/kel. (Wartek dan Posyantek).
2. Prosentase peningkatan desa yang mendapatkan aksesibilitas
terhadap pengembangan SDA dan sarana prasarana dasar.
Dalam Pencapaian sasaran ini didukung oleh Program Peningkatan
Keberdayaan Masyarakat Pedesaan dengan target capaian akhir
76,6%.
(3) Sasaran Strategis 3, Terwujudnya peningkatan jumlah desa/kel
yang menerapkan manajemen pembangunan yang partisipatif dan
pelestarian nilai sosial budaya masyarakat dengan indikator :
1. Prosentase peningkatan desa/kel. Yang menerapkan Sistim
Manajemen Pembangunan Partisipatif (SMPP).
2. Prosentase peningkatan komunitas masyarakat pelestari nilai
nilai sosial budaya masyarakat.
Dalam Pencapaian sasaran ini didukung oleh Program Program
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa dengan
target capaian akhir 85%.
(4) Sasaran Strategis 4, Terwujudnya peningkatan jumlah desa/kel.
Yang memiliki Klasifikasi tingkat perkembangan desa/kelurahan di
Jawa Timur dengan indikator Prosentase peningkatan desa dan
kelurahan yang telah memiliki klasifikasi TPD/Kel. Dalam Pencapaian
sasaran ini didukung oleh Program Peningkatan Kapasitas Aparatur
Pemerintah Desa dengan target capaian akhir 95%.
Selengkapnya Pencapaian Kinerja pelayanan pada Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur adalah sebagaimana terinci dalam Tabel
2.3 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur.
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 24
Tabel 2.3Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat
Provinsi Jawa Timur
NO Indikator Kinerja sesuai Tugasdan Fungsi SKPD
TargetSPM
TargetIKK
TargetIndikatorLainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 2009 2010 2011 2012 2013 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1 % Desa/Kel. yangmembentuk kelompok usahaekonomi produktifmasyarakat (UPKu)
V 1% 1% 1% 1% 1% 4,2% 2,4% 0,8% 0,8% 0,68% 4,2 2,4 0,8 0,8 0,6
2 % Usaha Ekonomi Desa (UED)yang difasilitasipengembangannya
V 18,25% 18,25% 18,25% 18,25% 3,65% 7,30% 14,60% 16,79% 7,30% 2,92% 0,4 0,8 0,92 0,4 0,8
3 % Desa yang membentukBadan Usaha Milik Desa(BUMDes)
V 1,51% 1,51% 1,51% 1,51% 1,51% 4,38% 3,63% 4,38% 0,6% 2,11% 2,9 2,4 2,9 0,4 1,39
4 % Pasar Desa yangdikembangkan
V 1,44% 1,44% 1,44% 1,44% 1,44% 0,50% 1,01% 1,15% 1,15% 0,72% 0,4 0,7 0,8 0,8 0,5
5 % Data RTSM yang tervalidasiuntuk bantuan programpenanggulangan kemiskinan
V 0% 20 % 20 % 20 % 20 % 0,0% 14,1% 19,84% 18,77% 11,0% 0 0,7 0,99 0,93 0,55
6 % desa/kel. yang membentukWartek
V 0,18% 0,18% 0,18% 0,18% 0,18% 0,05% 0,16% 0,18% 0,01% 0,14% 0,3 0,8 1 0,05 0,8
7 % Kecamatan yangmembentuk Posyantek.
V 1% 1% 1% 1% 1% 0,0% 0,0% 0,3% 0,0% 1% 0 0 0,3 0 1
8 % RTS direhabdinding/lantai/jamban danpemanfaat air bersih
V 0,008% 0,008% 0,008% 0,008% 0,008% 0,168% 0,056% 0,143% 0,011% 0,008% 21 7 17,8 13,7 1
9 % RTS yg mengembangkanpotensi SDA pendukung
V 0,024% 0,024% 0,024% 0,024% 0,024% 0,011% 0,031% 0,020% 0,011% 0,024% 0,45 1,29 0,83 0,45 1
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 25
NO Indikator Kinerja sesuai Tugasdan Fungsi SKPD
TargetSPM
TargetIKK
TargetIndikatorLainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 2009 2010 2011 2012 2013 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
akses sosial ekonomimasyarakat
10 % desa/kel. Yangmenerapkan SistimManajemen Partisipatif(SMPP)
V 1,2% 2,0% 1,2% 1,2% 1,2% 0,9% 0,9% 1,4% 0,4% 0,4% 0,75 0,75 1,16 0,3 0,3
11 % desa/kel. yang terfasilitasikomunitas masyarakatpengembang nilai sosial
V 2,35% 2,35% 2,35% 2,35% 2,35% 0,19% 1,69% 1,93% 1,03% 2,30% 0,08 0,7 0,8 0,43 0,97
12 % desa/kel. yang terfasilitasimembentuk komunitasmasyarakat pengembang nilaibudaya
V 0,94% 0,94% 0,94% 0,94% 0,94% 1,98% 2,02% 2,49% 2,45% 0,66% 2,1 2,14 2,6 2,6 0,7
13 % desa dan kelurahan yangtelah melaksanakanpendataan (entry) profil desadan kelurahan
V 5% 5% 5% 5% 28% 133% 2% 8% 30% 86% 26,6 0,4 1,6 6 3,04
14 % KPM yang terlatih sesuaiPermendagri 7 / 2007
V 1% 1% 1% 1% 1% 0,49% 4,57% 0,22% 0,69% 0,66% 0,49 4,5 0,2 0,69 0,66
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 26
Pencapaian kinerja dimaksud didukung dengan Alokasi Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada Satuan
Kerja Perangkat Daerah Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa
Timur dengan rata-rata capaian realisasi selama tahun 2009-2013 adalah
sebesar 95 %. Alokasi anggaran khususnya untuk belanja tidak langsung
yang dialokasikan untuk bantuan kepada masyarakat, pada tahun 2011 dan
tahun 2012 mengalami penurunan, perubahan peraturan terkait dengan
dana bantuan kepada masyarakat, mengakibatkan adanya perubahan
mekanisme pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat, dengan
demikian hal tersebut berpengaruh terhadap penurunan capaian kinerja
beberapa indikator, selain itu juga jumlah personil sumber daya manusia di
Bapemas Provinsi Jawa Timur juga mengalami penurunan, Tahun 2010
jumlah pegawai adalah 112 orang, tahun 2011 menjadi 105 orang,menurun
pada tahun 2012 menjadi 103 orang dan pada tahun 2013 menjadi 96
orang. Alokasi dan Realisasi anggaran setiap tahun secara terinci serta
rasio pencapaian realisasi untuk Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai/
gaji dan tunjangan), Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung (Belanja
Bantuan Hibah kepada masyarakat dan Bantuan Keuangan) adalah
sebagaimana pada Tabel 2.4Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
SKPD Badan Pemberdayaan MasyarakatProvinsi Jawa Timur. Adapun
pertumbuhan anggaran dan realisasi anggaran sebagaimana disajikan
dalam Tabel 2.5.
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 27
Tabel 2.4Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Badan Pemberdayaan MasyarakatProvinsi Jawa Timur
UraianAnggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)BELANJA TIDAK LANGSUNG 5.438.616.000 6.144.646.000 6.194.001.313 6.316.466.000 7.192.651.000 4.856.358.530 5.871.984.870 5.901.189.602 5.898.393.674 6.230.561.093 0,89 0,95 0,95 0,93 0,96
- Gaji dan Tunjangan 4.728.616.000 4.512.641.000 5.050.318.392 5.200.365.000 5.691.153.000 4.271.828.570 4.441.273.430 4.877.724.542 4.895.178.174 5.151.580.193 0,90 0,98 0,96 0,94 0,97
- Tambahan Penghasilan 710.000.000 1.632.005.000 1.143.682.921 1.116.101.000 1.501.498.000 584.529.960 1.430.711.440 1.023.465.060 1.003.215.500 1.078.980.900 0,82 0,87 0,89 0,90 0,93
BELANJA LANGSUNG 36.765.016.400 51.394.310.000 42.938.160.750 47.693.392.000 47.330.032.000 30.334.584.951 48.246.453.654 40.810.590.674 44.890.830.784 44.067.465.928 0,82 0,94 0,95 0,94 0,94
- Ex Rutin 5.239.310.000 5.069.310.000 5.894.660.750 5.931.392.000 6.033.392.000 4.807.889.820 4.851.364.471 5.688.423.709 5.696.783.350 5.887.140.050 0,92 0,96 0,96 0,96 0,98
- Pembangunan 31.525.706.400 46.325.000.000 37.043.500.000 41.762.000.000 41.296.640.000 25.526.695.131 43.395.089.183 35.122.166.965 39.194.047.434 38.180.325.878 0,81 0,94 0,95 0,94 0,94
Program PeningkatanKeberdayaan Masyarakat
15.499.977.000 17.579.000.000 8.016.000.000 8.564.148.000 8.943.140.000 11.027.620.333 16.598.891.347 7.541.821.139 8.035.410.675 8.337.735.389 0,71 0,94 0,94 0,94 0,93
Program PengembanganLembaga Ekonomi Pedesaan
2.969.731.600 10.365.000.000 17.830.260.000 19.624.560.000 18.190.000.000 2.565.233.944 9.820.074.850 17.164.562.298 18.933.118.029 16.458.297.987 0,86 0,95 0,96 0,96 0,94
Program PeningkatanPartisipasi Masyarakat dalamMembangun Desa
11.604.562.600 7.471.000.000 7.089.000.000 8.526.801.000 9.626.500.000 10.622.957.299 6.977.134.308 6.538.885.720 7.336.689.871 8.980.001.842 0,91 0,93 0,92 0,86 0,93
Program Peningkatan KapasitasAparatur Pemerinta Desa
1.451.435.200 10.910.000.000 4.108.240.000 5.046.491.000 4.537.000.000 1.310.883.555 9.998.988.678 3.876.897.808 4.888.828.859 4.404.290.660 0,90 0,92 0,94 0,97 0,97
JUMLAH BTL dan BL 42.203.632.400 57.538.956.000 49.132.162.063 54.009.858.000 54.522.683.000 35.190.943.481 54.118.438.524 46.711.780.276 50.789.224.458 50.298.027.021 0,83 0,94 0,95 0,94 0,95
BELANJA TIDAK LANGSUNG(Belanja Bantuan Hibah dan BantuanKeuangan)
46.213.000.000 42.480.000.000 23.426.500.000 100.000.000 13.151.500.000 44.705.500.000 42.216.000.000 23.247.500.000 100.000.000 13.099.500.000 0,97 0,99 0,99 1 0,99
JUMLAH SELURUHNYA 88.416.632.400 100.018.956.000 72.558.662.063 54.109.858.000 66.344.154.000 79.896.443.481 96.334.438.524 69.959.280.276 50.889.224.458 63.397.527.021 0,9 0,96 0,97 0,94 0,96
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 28
Tabel 2.5Rata-rata Pertumbuhan Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur
UraianAnggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)BELANJA TIDAK LANGSUNG 5.438.616.000 6.144.646.000 6.194.001.313 6.316.466.000 7.192.651.000 4.856.358.530 5.871.984.870 5.901.189.602 5.898.393.674 6.230.561.093 0,19 0,28
- Gaji dan Tunjangan 4.728.616.000 4.512.641.000 5.050.318.392 5.200.365.000 5.691.153.000 4.271.828.570 4.441.273.430 4.877.724.542 4.895.178.174 5.151.580.193 0,12 0,21
- Tambahan Penghasilan 710.000.000 1.632.005.000 1.143.682.921 1.116.101.000 1.501.498.000 584.529.960 1.430.711.440 1.023.465.060 1.003.215.500 1.078.980.900 0,64 0,85
BELANJA LANGSUNG 36.765.016.400 51.394.310.000 42.938.160.750 47.693.392.000 47.330.032.000 30.334.584.951 48.246.453.654 40.810.590.674 44.890.830.784 44.067.465.928 0,27 0,45
- Ex Rutin 5.239.310.000 5.069.310.000 5.894.660.750 5.931.392.000 6.033.392.000 4.807.889.820 4.851.364.471 5.688.423.709 5.696.783.350 5.887.140.050 0,15 0,22
- Pembangunan 31.525.706.400 46.325.000.000 37.043.500.000 41.762.000.000 41.296.640.000 25.526.695.131 43.395.089.183 35.122.166.965 39.194.047.434 38.180.325.878 0,29 0,50
Program PeningkatanKeberdayaan Masyarakat
15.499.977.000 17.579.000.000 8.016.000.000 8.564.148.000 8.943.140.000 11.027.620.333 16.598.891.347 7.541.821.139 8.035.410.675 8.337.735.389 (0,42) (0,24)
Program PengembanganLembaga Ekonomi Pedesaan
2.969.731.600 10.365.000.000 17.830.260.000 19.624.560.000 18.190.000.000 2.565.233.944 9.820.074.850 17.164.562.298 18.933.118.029 16.458.297.987 4,92 5,42
Program PeningkatanPartisipasi Masyarakat dalamMembangun Desa
11.604.562.600 7.471.000.000 7.089.000.000 8.526.801.000 9.626.500.000 10.622.957.299 6.977.134.308 6.538.885.720 7.336.689.871 8.980.001.842 (0,17) (0,15)
Program PeningkatanKapasitas Aparatur PemerintaDesa
1.451.435.200 10.910.000.000 4.108.240.000 5.046.491.000 4.537.000.000 1.310.883.555 9.998.988.678 3.876.897.808 4.888.828.859 4.404.290.660 2,13 2,36
JUMLAH BTL dan BL 42.203.632.400 57.538.956.000 49.132.162.063 54.009.858.000 54.522.683.000 35.190.943.481 54.118.438.524 46.711.780.276 50.789.224.458 50.298.027.021 0,26 0,43
BELANJA TIDAK LANGSUNG(Belanja Bantuan Hibah dan BantuanKeuangan)
46.213.000.000 42.480.000.000 23.426.500.000 100.000.000 13.151.500.000 44.705.500.000 42.216.000.000 23.247.500.000 100.000.000 13.099.500.000 (0,72) (0,71)
JUMLAH SELURUHNYA 88.416.632.400 100.018.956.000 72.558.662.063 54.109.858.000 66.344.154.000 79.896.443.481 96.334.438.524 69.959.280.276 50.889.224.458 63.397.527.021 (0,25) (0,21)
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 29
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Penyusunan Renstra Bapemas Provinsi Jawa Timur 2009-2014,
mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, sehingga pada penetapan
indikator kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur
merupakan indikator kinerja mandiri, beberapa indikator kinerja terkait
dengan indikator kinerja pada Direktorat Jenderal Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kementrian Dalam Negeri maupun Indikator Kinerja
Badan/Dinas/Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten/Kota adalah
sebagaimana yang tersaji dalam tabel 2.5. Komparasi Capaian Sasaran
Renstra SKPD Provinsi terhadap Sasaran Renstra SKPD Kabupaten/Kota
dan Renstra K/L.
Untuk mengukur apakah proses dan tujuan pemberdayaan
masyarakat berjalan dengan baik atau tidak maka diperlukan suatu
indikator. Adapun indikator pemberdayaan masyarakat tersebut, antara
lain: (a) masyarakat mempunyai kemampuan menyiapkan dan
menggunakan pranata dan sumber-sumber yang ada di masyarakat; (b)
dapat berjalannya ”bottom up planning’; (c) memampukan dan aktivitas
ekonomi; (d) kemampuan menyiapkan hari depan keluarga; (d)
kemampuan menyampaikan pendapat dan aspirasi tanpa adanya tekanan.
Masyarakat yang berdaya akan mampu dan bergairah kuat untuk
berpartisipasi dalam pembangunan, mampu mengawasi jalannya
pembangunan dan juga menikmati hasil pembangunan. Tingkat
pencapaian setiap indikator tentu tidak sama pada setiap variable atau
fokus dan lokusnya, hal ini merupakan fakta yang tersaji dalam indikator
kinerja mulai dari pusat sampai dengan daerah baik provinsi maupun
kabupaten/kota. Artinya, sejumlah indikator tertentu berhasil dicapai,
namun indikator lainnya belum terpenuhi. Atas dasar pemikiran ini, maka
boleh jadi tidak ada suatu model tolok ukur yang standar dalam melihat
keberhasilan program pemberdayaan masyarakat. Semuanya tergantung
pada kepentingan, manfaat, dan kesepakatan. Apalagi mengukur
keberhasilan program pemberdayaan masyarakat adalah merupakan suatu
keniscayaan.
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 30
Apabila dikomparasikan dengan sasaran pada renstra kementrian
dalam negeri (Ditjen PMD), terdapat beberapa indikator yang sinergi
walaupun tidak persis sama dalam perumusan indikatornya. Demikian
pula apabila dikomparasikan dengan sasaran indikator dari renstra
Kab./Kota yang sangat beragam, pola sinergi sudah tampak, hanya
perumusan indikator kinerja yang berbeda, hal ini menunjukkan
sesungguhnya substansi pemberdayaan masyarakat sudah menjadi
capaian kinerja. Hal yang berbeda dalam sasaran kinerja dalah adanya
perbedaan nomenklatur kelembagaan SKPD antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kab./Kota menjadikan
capaian kinerja yang berbeda dalam pemberdayaan masyarakat, tugas
pokok dan fungsi terkait dengan pemerintahan desa/kelurahan yang
menjadi Tugas pokok dan fungsi SKPD Pemberdayaan baik di Pemerintah
Pusat maupun Pemerintah Daerah Kab./Kota tidak menjadi Tugas Pokok
dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur. Hasil
komparasi indikator kinerja sasaran renstra SKPD selengkapnya
sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.6.
Tabel 2.6
Komparasi Capaian Sasaran Renstra SKPD Provinsi terhadap Sasaran RenstraSKPD Kabupaten/Kota dan Renstra K/L
No Indikator Kinerja
CapaianSasaran
Renstra SKPDProvinsi
Target Sasaranpada Renstra
SKPDKabupaten/Kot
a (rata-rata)
Sasaran pada Renstra K/L (Tahun 2010-2013)
1 % Desa/Kel. yangmembentuk kelompokusaha ekonomiproduktif masyarakat(UPKu)
144,60% 19 lembaga -
2 % Usaha Ekonomi Desa(UED) yang difasilitasipengembangannya
53,60% - % lembaga keuangan mikro pedesaan /UEDSP yang berfungsi (60%)
3 % Desa yangmembentuk BadanUsaha Milik Desa(BUMDes)
184% 7,5% -
4 % Pasar Desa yangdikembangkan
63,00% 95 pasar Jumlah Provinsi yang difasilitasipengembangan dan pengelolaan pasardesa/lokal dan pengembangan informasipasar melalui Bimtek pengelolaan pasar desabagi aparat pemerintah desa, pengelola pasardan BPD serta memberikan stimulan untukrehabilitasi pasar desa (165 pasar)
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 31
No Indikator Kinerja
CapaianSasaran
Renstra SKPDProvinsi
Target Sasaranpada Renstra
SKPDKabupaten/Kot
a (rata-rata)
Sasaran pada Renstra K/L (Tahun 2010-2013)
5 % Data RTSM yangtervalidasi untukbantuan programpenanggulangankemiskinan
79,68% - -
6 % desa/kel. yangmembentuk Wartek
76,67% 7,3 % -
7 % Kecamatan yangmembentuk Posyantek.
35,00% - Jumlah Posyantekdes yang berfungsi (200Posyantekdes)
8 % RTS direhabdinding/lantai/jambandan pemanfaat airbersih
104,80% 40 sarpras -
9 % RTS ygmengembangkanpotensi SDA pendukungakses sosial ekonomimasyarakat
81,33% 57,59 % -
10 % desa/kel. Yangmenerapkan SistimManajemen Partisipatif(SMPP)
67,60% 247 desa Jumlah Provinsi dan Kabupaten yangdifasilitasi dalam program dan kegiatanmasuk desa dan peningkatan sistimperencanaan partisipatif melalui Bimtek,pelatihan, dan monev (33 Provinsi).
11 % desa/kel. yangterfasilitasi komunitasmasyarakatpengembang nilai sosial
60,80% - Jumlah Provinsi dan Kabupaten yangdifasilitasi dalam pemberdayaan dankesejahteraan keluarga melalui penguatankelembagaan, posyandu, pendataanposyandu, peningkatan peran posyandudalam kesehatan keluaraga, pelaksanaanBangdesmadu (33 Prov.)
12 % desa/kel. yangterfasilitasi membentukkomunitas masyarakatpengembang nilaibudaya
242,00% - Jumlah fasilitasi dalam pembinaan budayanusantara melalui pelestarian adat danbudaya nusantara (115 Kab)
13 % desa dan kelurahanyang telahmelaksanakanpendataan (entry) profildesa dan kelurahan
103,585% - Jumlah desa yang memiliki profil desa sebagaipedoman penyusunan perencanaanpembangunan ds/kel. (33 prov)
14 % KPM yang terlatihsesuai Permendagri 7 /2007
132,83% - -
Mencermati hasil analisis gambaran pelayanan pada Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur, Renstra K/L dan Renstra
Badan/Dinas/Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kab./Kota di Jawa Timur,
maka dapat dirumuskan tantangan dan peluang bagi pengembangan
pelayanan SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur ke
depan sebagai berikut :
a. Faktor Tantangan Organisasi
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 32
(1) Perubahan paradigma Pemerintah (Government) menjadi Tata
Pemerintahan (Governance), yakni dari hak eksklusif negara
untuk mengatur hal-hal publik menjadi persoalan-persoalan
publik menjadi urusan bersama antara pemerintah, civil society
dan dunia usaha/swasta;
(2) Pergeseran paradigma dan kebijakan pembangunan, yakni
dari pembangunan ke pemberdayaan. Tepatnya pembangunan
(desa) terpadu pada tahun 1970-an, bergeser menjadi
pembangunan masyarakat (desa) pada tahun 1980-an dan
awal 1990-an, kemudian bergeser lagi menjadi pemberdayaan
masyarakat (desa) mulai akhir 1990-an hingga sekarang,
sehingga diperlukan peningkatan kapasitas SDM dan lembaga
kemasyarakatan;
(3) Persoalan kemiskinan yang mencerminkan ketidakberdayaan
masyarakat mendorong pentingnya dilaksanakan langkah-
langkah konkrit dan mendasar guna mencegah peningkatan
jumlah penduduk miskin dari waktu ke waktu;
(4) Era globalisasi atau pasar bebas, membutuhkan peningkatan
kemampuan masyarakat dalam pengelolaan kelembagaan
ekonomi masyarakat yang dapat meningkatkan usaha, posisi
tawar dan daya saingnya;
(5) Sumberdaya alam yang melimpah, belum secara optimal dikelola
serta dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat
(6) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa
b. Faktor Peluang Organisasi
(1) Kebijakan program pembangunan yang diprioritaskan pada
percepatan penanggulangan kemiskinan dengan strategi
pembangunan berkelanjutan yang berpusat pada rakyat (people
centered development) yang inklusif dan mengedepankan
partisipasi rakyat (participatory based development) serta
pertumbuhan ekonomi yang berpihak kepada masyarakat miskin
(pro poor growth);
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 33
(2) Perubahan paradigma pembangunan yang menitik beratkan pada
menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi
masyarakat berkembang, memperkuat potensi atau daya yang
dimiliki rakyat, dan memberdayakan mengandung pula arti
melindungi masyarakat .
(3) Akses pasar yang terbuka untuk hasil usaha masyarakat yang
berkualitas dan berdaya saing;
(4) Keterbukaan Informasi dan Teknologi Informasi yang terus
berkembang;
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 34
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Fungsi Pelayanan
Identifikasi permasalahan menjadi hal penting dalam proses analisa
isu-isu strategis yang sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana
pembangunan daerah.Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis akan
meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan
dan secara moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan. Isu-
isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi atau hal yang
harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan
karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa datang.
Berdasarkan aspek kajian Hasil analisis gambaran pelayanan SKPD,
capaian yang telah dicapai oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi
Jawa Timur pada target indikator kinerja sasaran dengan rasio rata-rata 2,5
hal ini memberikan gambaran antara target dan realisasi pencapaian sasaran
dapat diwujudkan. Pencapaian target kinerja dimaksud didukung dengan
capaian realisasi alokasi anggaran dengan rata-rata sebesar 95 %, walaupun
rata-rata pertumbuhan anggaran dari tahun ke tahun adalah -0,25.Beberapa
permasalahan yang berpengaruh terhadap pelayanan Bapemas Provinsi Jawa
Timur antara lain adalah Keterbatasan alokasi anggaran, lokus sasaran,
koordinasiyang belum optimal serta data base yang masih terbatas.
Terhadap aspek kajian Hasil analisis Renstra K/L dan Renstra-SKPD
kabupaten/kotaCapaian target indikator kinerja sasaran pada renstra K/L
maupun SKPD Kab./Kota terdapat beberapa yang sinergis, tetapi belum dapat
dikomparasikan, selengkapnya sebagaimana Tabel 3.1.
Tabel 3.1.Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Badan Pemberdayaan MasyarakatProvinsi Jawa Timur
Aspek Kajian/Indikator
Capaian/Kondisi Saat ini
Standaryang
Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
PermasalahanPelayanan SKPD
INTERNAL(KEWENANGAN
SKPD)
EKSTERNAL(DILUAR
KEWENANGANSKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Tugas Pokok danFungsi
Sesuai denganPeraturanDaerah Provinsi
Indikatorkinerjautama
SDM Aparatur,SaranaPrasarana,
Nomenklatur danTupoksi
Perbedaannomenklaturkelembagaan
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 35
Aspek Kajian/Indikator
Capaian/Kondisi Saat ini
Standaryang
Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
PermasalahanPelayanan SKPD
INTERNAL(KEWENANGAN
SKPD)
EKSTERNAL(DILUAR
KEWENANGANSKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)Jawa TimurNomor 10 Tahun2008 tentangOrganisasi danTata KerjaInspektorat,BadanPerencanaanPembangunanDaerah danLembaga TeknisDaerah ProvinsiJawa Timur(LembaranDaerah ProvinsiJawa TimurTahun 2008Nomor 3 Seri D)dan PeraturanGubernur JawaTimur Nomor104 Tahun2008 tentangUraian TugasSekretariat,Bidang, SubBagian dan SubBidang BadanPemberdayaanMasyarakatProvinsi JawaTimur.
mandiri Pendanaan,Tupoksi, kebijakanProgram
yangberbedadengan K/L(DitjenPemberdayaanMasyarakatdan Desa)danBadan/Dinas/KantorPemberdayaanMasyarakatKab./KOta
SKPD antaraPemerintah,PemerintahDaerah Provinsidan PemerintahDaerahKab./Kota,sehingga tugaspokok dan fungsiterkait denganpemerintahandesa/kel yangmenjadi Tugaspokok dan fungsiSKPDPemberdayaanbaik diPemerintahPusat maupunPemerintahDaerahKab./Kota tidakmenjadi TugasPokok dan fungsiBadanPemberdayaanMasyarakatProvinsi JawaTimur.
Ketersediaan SDM SDM sejumlah96 orang PNSterdiri dari 68orang laki-lakidan 28perempuan.61% PNSberpendidikansarjana danpasca sarjanasedangkan 39% PNSberpendidikanSLTA danDiploma
Indikatorkinerjautamamandiri
PenempatanSDM sesuaidengankapasitas danTupoksi
PengisianPNS yangpensiun
Tidak adapermasalahanyang berarti,tetapi perlupeningkatanprofesionalismePNS
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 36
Aspek Kajian/Indikator
Capaian/Kondisi Saat ini
Standaryang
Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
PermasalahanPelayanan SKPD
INTERNAL(KEWENANGAN
SKPD)
EKSTERNAL(DILUAR
KEWENANGANSKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Ketersediaansarana prasarana
Jumlah aset2.187 buah/set(sejumlah 2.069buah aset yaitudalam kondisibaik dan dapatdimanfaatkancukupdiperlukanpemeliharaanuntuk menjagakondisi asetdimaksud,sedangkan 128Aset dalambentuk Alat-alatangkut, Alat-alatKantor/RumahTangga danAlat-alatStudio/Komunikasi dalamkondisi rusakberat sehinggatidak dapatdimanfaatkan.
Indikatorkinerjautamamandiri
Pemeliharaandan pengadaansaranaprasarana
Penghapusan aset yangsudah tidakdapatdigunakan.
Tidak adapermasalahanyang berarti,tetapi perlupemeliharaansecara berkaladanberkelanjutanserta pengadaanbarang/asetyang sudah tidakdapatdigunakan.
Hasil analisis gambaran pelayanan SKPD
PersentaseDesa/Kel. yangmembentukkelompokusaha ekonomiproduktifmasyarakat(UPKu)
149,20% Indikatorkinerjautamamandiri
Fasilitasikegiatan danpendampingan
Usulanmasyarakat,kebijakandaerahkab./kotadanpenganggaran
Tidak adapermasalahanyang berarti,tetapi cakupankelompok UEMini perludiperluas untukmemudahkanaksesmasyarakatdalampermodalanusaha
PersentaseUsaha EkonomiDesa (UED)yangdifasilitasipengembangannya
63,81% Indikatorkinerjautamamandiri
Fasilitasikegiatan danpendampingan
KebijakanPemerintahpusat,Usulanmasy.t danpenganggaran
Penganggarandan pelaksanaanbelum konsisten
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 37
Aspek Kajian/Indikator
Capaian/Kondisi Saat ini
Standaryang
Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
PermasalahanPelayanan SKPD
INTERNAL(KEWENANGAN
SKPD)
EKSTERNAL(DILUAR
KEWENANGANSKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
PersentaseDesa yangmembentukBadan UsahaMilik Desa(BUMDes)
200,00% Indikatorkinerjautamamandiri
Fasilitasikegiatan danpendampingan
KebijakanPemerintahDaerahKab./Kota,Usulanlembagadanpenganggaran
Belumterfasilitasinyaberbagailembagaekonomi yangada di desadalam wadahBUMDes
PersentasePasar Desayangdikembangkan
63,00% Indikatorkinerjautamamandiri
Fasilitasikegiatan danpendampingan
Kebijakanpemerintah,Usulanlembagadanpenganggaran
Penganggarandan pelaksanaanbelum konsisten
PersentaseData RTSMyangtervalidasiuntuk bantuanprogrampenanggulangan kemiskinan
63,31% Indikatorkinerjautamamandiri
Fasilitasikegiatan danpendampingan
Eksekusibantuanoleh SKPDTeknis
Keterbatasankemampuandukungananggaran APBD
Persentasedesa/kel. yangmembentukWartek
76,67% Indikatorkinerjautamamandiri
Fasilitasikegiatan danpendampingan
Usulanmasyarakatdanpenganggaran
Tidak adapermasalahanyang berarti,tetapi perlukonsistensipenganggaran
PersentaseKecamatanyangmembentukPosyantek.
15,00% Indikatorkinerjautamamandiri
Fasilitasikegiatan danpendampingan
Usulanmasyarakat,kebijakanpemerintahdanpenganggaran
KebijakanPemerintahpusat
PersentaseRTS direhabdinding/lantai/jambandan pemanfaatair bersih
1137,00% Indikatorkinerjautamamandiri
Fasilitasikegiatan danpendampingan
Usulanmasyarakatdanpenganggaran
Tidak adapermasalahanyang berartitetapi perlumemperluascakupankegiatan
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 38
Aspek Kajian/Indikator
Capaian/Kondisi Saat ini
Standaryang
Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
PermasalahanPelayanan SKPD
INTERNAL(KEWENANGAN
SKPD)
EKSTERNAL(DILUAR
KEWENANGANSKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Persentase RTSygmengembangkan potensi SDApendukungakses sosialekonomimasyarakat
105,47% Indikatorkinerjautamamandiri
Fasilitasikegiatan danpendampingan
Usulanmasyarakatdanpenganggaran
Tidak adapermasalahanyang berartitetapi perlupengembanganpendayagunaanSDA yg didukungTTG
Persentasedes/kel. YangmenerapkanSistemManajemenPerencanaanPartisipatif(SMPP)
67,60% Indikatorkinerjautamamandiri
Fasilitasikegiatan danpendampingan
Kebijakanpemerintahdaerahkab./kota
Keterbatasanpendampingandan fasilitasidalampenerapan SMPP
Persentasedesa/kel. yangterfasilitasikomunitasmasyarakatpengembangnilai sosial
60,80% Indikatorkinerjautamamandiri
Fasilitasikegiatan danpendampingan
KebijakanPemerintahdanPemerintahDaerah
Perlu koordinasilintas sektor yangmenanganikegiatan sosial
Persentasedesa/kel. yangterfasilitasimembentukkomunitasmasyarakatpengembangnilai budaya
204,00% Indikatorkinerjautamamandiri
Fasilitasikegiatan danpendampingan
Ketersediaan data adatdan budayamasyarakat
Tidak adapermasalahan ygberarti tetapiperlu dukungandatabaserencanapengembanganadat dan budayadi Jatim.
Persentasedesa dankelurahan yangtelahmelaksanakanpendataan(entry) profildesa dankelurahan
536,13% Indikatorkinerjautamamandiri
Fasilitasikegiatan danpendampingan
KebijakanPemerintah
Tidak adapermasalahanyang berarti,tetapi perlufasilitasipemanfaatandata profilds/kel.
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 39
Aspek Kajian/Indikator
Capaian/Kondisi Saat ini
Standaryang
Digunakan
Faktor yang Mempengaruhi
PermasalahanPelayanan SKPD
INTERNAL(KEWENANGAN
SKPD)
EKSTERNAL(DILUAR
KEWENANGANSKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
PersentaseKPM yangterlatih sesuaiPermendagri 7/ 2007
132,83% Indikatorkinerjautamamandiri
Fasilitasikegiatan danpendampingan
Regulasi danpengangga-ran
Tidak adapermasalahan ygberarti tetapiperlu terusdifasilitasipeningkatankapasitas KPMdanterakreditasinyapelatihanpemberdayaanmasyarakat.
Hasil analisisRenstra K/L danRenstra-SKPDkabupaten/kota
Capaian targetindikator kinerjasasaran padarenstra K/Lmaupun SKPDKab./Kotaterdapatbeberapa yangsinergis, tetapibelum dapatdikomparasikan
Indikatorkinerjasasaran lainsesuaiTupoksipada K/L,danKab./Kota
SDM Aparatur,SaranaPrasarana,Pendanaan,Tupoksi, kebijakanProgram
Regulasi,kerangkapenganggaran,koordinasilintassektor,
Tidak adaStandarisasiIndikator kinerja,Koordinasi belumoptimal, targetkinerja belumsalingmendukung,Nomenklaturyang berbedamenyebabkantupoksi yangberbeda
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala DaerahTerpilih
Berpedoman pada RPJMD Provinsi Jawa Timur 2014-2019, bahwa visi
pembangunan daerah adalah Jawa Timur Lebih Sejahtera,
Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak sedangkan Misi
Pembangunan di Jawa Timur adalah Makin Mandiri dan Sejahtera
bersama Wong Cilik,Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur
menjabarkan arahan RPJMD dimaksud sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya, yang mendukung Misi ke-1 dari 5Misi utama, yaitu Meningkatkan
Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan, dengan fokus pada tujuan ke -4
yaitu Mempercepat dan Memperluas penanggulangan Kemiskinan, Sasaran
ke-1 yaitu Menurunnya persentase penduduk miskin, Indeks kedalaman dan
keparahan kemiskinan.
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 40
Program penanggulangan kemiskinan selama ini mengalami kendala
membidik strata sangat miskin secara spesifik dan tepat sasaran, karena
ketiadaan basis data mengenai keberadaan mereka (by name & by address).
Database Peduduk miskin hasil pendataan BPS yang bias kondisi dilapangan
sehingga perlu dilakukan verifikasi. Penanggulangan kemiskinan adalah
membantu masyarakat miskin, tidak dapat menggunakan ukuran efisiensi,
yang bisa digunakan hanyalah ukuran efektifitas, sehingga dibutuhkan
dukungan alokasi anggaran yang mencukupi, keterbatasan kemampuan
keuangan daerah menjadi salah satu unsur yang patut dipertimbangkan
dalam pelayanan SKPD.
Kemiskinan merupakan suatu fenomena multidimensi yang tidak
hanya mencakup kebutuhan konsumsi yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pendidikan, kesehatan, akses terhadap
air bersih, rasa aman, serta partisipasi dalam kehidupan sosial politik yang
oleh BPS diformulasikan dalam 14 indikator kemiskinan, hal tersebut
memerlukan dukungan penanganan multisektor, koordinasi dan integrasi data
di tingkat pemerintah, pemerintah daerah provinsi maupun pemerintah
daerah kabupaten/kota menjadi hal penting untuk terus ditingkatkan.
Pengembangan teknologi yang cukup pesat menjadi salah satu pendorong
untuk peningkatan pelayanan SKPD khususnya pada perwujudan program
yang mendorong percepatan penanggulangan kemiskinan, sehingga mampu
mereduksi rumah tangga miskin di Jawa Timur, melaluitiga strategi
mengurangi beban hidup, meningkatkan pendapatan dan penguatan
kelembagaan. Selengkapnya faktor penghambat dan pendorong pelayanan
SKPD terhadap pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur 2014-2019 sebagaimana Tabel 3.2.
Tabel 3.2.Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan ProgramKepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi:Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak
NoMisi dan Program
KDH dan Wakil KDH terpilihPermasalahan
Pelayanan SKPDFaktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
Misi 1 : Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan
1. Melanjutkan, meningkatkan, danmenyempurnakan programpenanggulangan kemiskinan
Belum optimalnyadata base terpadupenanggulangan
Rendahnya koordinasidan integrasi danSinergitas program dan
Sistim Informasiberbasis web
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 41
yang ditujukan untuk memangkasbeban pengeluaran rumahtangga miskin.
kemiskinan yangterintegrasi
data antar kab danSKPD terkait.
2. Melanjutkan, meningkatkan, danmenyempurnakan programpenanggulangan kemiskinandalam bentuk bantuan sosial danpemberdayaan masyarakat untukmeningkatkan kemampuan danpendapatan penduduk miskin.
Penyaluran bantuankepada masyarakatmiskin (Formulasidan mekanisme yangtepat sasaran danaturan)
Regulasi mekanismepemberian bantuan yangharus menyampaikanusulan kepadapemerintah daerah.
Bantuan kepadamasyarakat miskinsangat efektifkermanfaatannyaketika langsungsampai pada individusasaran dan sesuaidengan yangdiharapkan.
3. Mengembangkan dan melindungikeberlangsungan usaha mikrodan kecil sektor informal diperkotaan maupun pedesaanuntuk mencegah terjadinyapemiskinan lebih parah akibatkehilangan sumber nafkah.
Beragamnyalembaga usahaekonomi masyarakatdi desa danketerbatasankapasitas SDMdalam pengelolaan.
Berkembangnya pusatperbelanjaan dan tokomodern, menyebabkanberkurangnyaperan/fungsi pasar desadalam memasarkanproduk perdesaan,sehingga potensiperdesaan kurangtermanfaatkan secaramaksimal.
LKM memiliki peranstrategis dalampenciptaan stabilitasperekonomian desa,dapat berkembangpesat menjadi salahsatu sumberpermodalan usahamasyarakat yangmurah, mudah dancepat diakses olehmasyarakat, utamanyamasyarakat miskin.Pasar Bebas yangharus didukung denganpeningkatan usahayang berdaya saing.
4. Meningkatkan keberdayaanmasyarakat miskin sebagai aktorperubahan sosial yg me-netapkan tujuan,mengendalikansumber daya, dan mengarahkanproses yang mempengaruhikehidupannya dalammenanggulangi kemiski-nanmereka sendiri melalui konsepdan metode belajar sosial.
KeterbatasanKapasitas SDMpenggerakperubahan sosialmasyarakat miskindan Kapasitaslembagakemasyarakatan didesa
Belum optimalnyafasilitasi peningkatankapasitas SDMpenggerak perubahansosial masyarakat dankapasitas lembagakemasyarakatan di desa
Adanya UU RI Nomor 6Tahun 2014 tentangdesa yang memerlukanpeningkatan kapasitasaparatur pemerintahdesa maupun lembagakemasyarakatan yangada di desa.
3.3. Telaahan Renstra K/L
Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L (Kementrian Dalam Negeri
Republik Indonesia c.q. Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa)yang sinergis dengan pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat
adalah : (1) Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat dalam
pembangunan desa; (2) Meningkatnya pengembangan pemberdayaan adat
dan sosial budaya masyarakat; (3) Meningkatnya ekonomi produktif
masyarakat; (4) Meningkatnya pengelolaan SDA dan TTG, adapun sasaran
yang tidak sinergis adalah terkait dengan tugas pokok dan fungsi
pemerintahan desa dikarenakan nomenklatur kelembagaan yang berbeda.
Berdasarkan sasaran jangka menengah renstra K/L dimaksud, permasalahan
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 42
pelayanan Bapemas Provinsi Jawa Timur adalah keterbatasan database
utamanya terkait dengan pemberdayaan adat dan sosial budaya serta
sumberdaya alam yang potensial untuk dikembangkan, termasuk didalamnya
kebutuhan teknologi tepat guna yang dibutuhkan oleh masyarakat desa.
Munculnya regulasi tentang desa yang diinisiasi oleh Kementrian Dalam
Negeri, dimana melalui regulasi tersebut, menjamin kesejahteraan para
penggerak masyarakat desa, perangkat desa termasuk di dalamnya lembaga
kemasyarakatan desa. Hal ini menjadi suatu tantangan bagi Bapemas Provinsi
Jawa Timur untuk menyiapkan kapasitas masyarakat maupun lembaga
kemasyarakatan di desa agar mempu menjalankan amanah regulasi
dimaksud. Adanya regulasi yang memihak terhadap upaya-upaya
pemberdayaan masyarakat khususnya masyarakat miskin, ketersediaan
dokumen-dokumen perencanaan yang partisipatif di tingkat desa/kel. Serta
kemauan masyarakat dalam meningkatkan kapasitasnya, menjadikan faktor
pendorong yang mendukung pelayanan Bapemas Provinsi Jawa Timur.
Selengkapnya sebagaimana tersaji dalam Tabel 3.3. Permasalahan Pelayanan
SKPD Provinsi berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat
dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya.
Tabel 3.3.Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta
Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
NoSasaran Jangka
MenengahRenstra K/L
PermasalahanPelayanan SKPD
Provinsi
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1. Meningkatnyakapasitaskelembagaanmasyarakatdalampembangunandesa
Keterbatasanfasilitasi terhadapjumlah lembagakemasyarakatanyang banyak
Kapasitas SDMdan pendanaan
Regulasi danperencanaanpembangunanpartisipatif
2. Meningkatnyapengembanganpemberdayaanadat dan sosialbudayamasyarakat
Belum tersedianyaDatabase adat dansosial budaya
Spesifikasipemberdayaanadat dan sosbud
Pelestarian Adatdan Sosbud
3. Meningkatnyaekonomiproduktifmasyarakat
Beragamnyausaha ekonomiproduktif dimasyarakatmelalui berbagaiprogram
Koordinasi antarstakeholder
Kemauanberusaha padamasyarakat
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 43
NoSasaran Jangka
MenengahRenstra K/L
PermasalahanPelayanan SKPD
Provinsi
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
4. MeningkatnyapengelolaanSDA dan TTG
Data base SDAyang potensialdikembangkan dankebutuhan TTGmasyarakat
Koordinasi antarstakeholder
SDA yang belumdikelola dandimanfaatkan
3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis
Hasil telaah analisis gambaran pelayanan SKPD dan renstra K/L-
SKPD Kab./Kota, serta permasalahan pelayanan SKPD selanjutnya akan
menjadi bahan masukan dalam penyusunan isu-isu strategis. Metode
penentuan isu-isu strategis pelayanan Bapemas Provinsi Jawa Timur telah
diawali dengan antara lain dapat dilakukan dengan cara forum Focussed
Group Discussion (FGD) dengan melibatkan seluruh unsur bidang, Bapemas
Kab./Kota dengan narasumber dari unsur Perguruan Tinggi dan Lembaga
Swadaya Masyarakat. Berdasarkan hasil FGD tersebut, teridentifikasi
beberapa isu strategis yang mendasar pada dinamika internasional, dinamika
nasional maupun regional/lokal. Isu strategis yang mengemuka antara lain
adalah Target MDGs Penanggulangan Kemiskinan, walaupun Jawa Timur
telah melampaui target MDGs (penduduk miskin 15,5 % pada tahun 2015),
Era Globalisasi/ pasar bebas,ASEAN Economic Community (AEC), Ekonomi
hijau atau green economy,Global Warming dan Potensi krisis ekonomi dunia.
Isu Strategis dalam lingkup nasional antara lain Jumlah Penduduk Miskin
yang masih cukup besar berdasarkan berita resmi statistik, jumlah penduduk
miskin nasional per september 2013 adalah sebesar 28.553.930 atau 11,47
%sedangkan di Jatim jumlah penduduk miskin sebesar 12,73 % (4.865.820).
Implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
menjadikan Pemerintah Jawa Timur memiliki peran yang sangat strategis
dalam memfasilitasi pemerintah kabupaten dan kota untuk meningkatkan
kapasitas aparatur Pemerintahan Desa. Pengarusutamaan
Gender,pengintegrasian gender ke dalam siklus perencanaan dan
penganggaran di tingkat pusat maupun daerah sehingga dapat mendorong
sumberdaya pembangunan yang efektif dan memberikan kesempatan serta
kemanfaatan yang sama kepada laki-laki maupun perempuan. Semakin
terbukanya hubungan antar negara, pasar bebas, AEC menjadi pendorong
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 44
jawa timur untuk lebih meningkatkan kemampuan dan kapasitas usaha
ekonomi masyarakat secara mandiri dan memiliki daya saing baik di tingkat
regional, nasional maupun internasional,selengkapnya isu strategis
sebagaimana Tabel 3.4. Selanjutnya terhadap isu strategis dimaksud
ditentukan kriteria penentuan isu strategis dan dilakukan pembobotan sampai
dengan diperoleh hasil skoring isu strategis sesuai dengan prioritasnya.
Tabel 3.4.Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal)
NoIsu Strategis
DinamikaInternasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lain-
lain(1) (2) (3) (4) (5)1 Target MDGs
PenanggulanganKemiskinan
Jumlah PendudukMiskin di Jawa Timurterbesar di tingkatnasional
Penduduk Miskin di Jatim masihcukup besar yaitu 12,73 %(4.865.820 )
2 Era Globalisasi/pasar bebas
Semakin terbukanyahubungan antarnegara
Jawa Timur menuju pertumbuhanekonomi yang inklusif
3 ASEAN EconomicCommunity (AEC)
Instabilitas hargakomoditi
Banyaknya lembaga ekonomi mikroyang ada di desa/kel. merupakanpotensi ekonomi yang perluditingkatkan kemampuan dan dayasaingnya serta disinergikan satudengan yang lain
4 Ekonomi hijauataugreeneconomy
Implementasi Undang-Undang Nomor 6Tahun 2014 tentangDesa
Partisipasi dan swadaya masyarakat
5 Global Warming PengarusutamaanGender
Implementasi UU tentang Desaperlu didukung Kapasitas Aparaturpemerintahan desa dan lembagakemasyarakatan desa yangmemadai.
6 Potensi krisisekonomi dunia
Bencana Alam
7 Kenaikan BBM danListrik
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 45
Penentuan kriteria dan skor kriteria penentuan isu-isu strategis
berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Nageri Nomor 54 Tahun 2007,
yaitu dengan 6 kriteria serta pembobotan kriteria sebagaimana Tabel 3.5.
Tabel 3.5.Skor Kriteria Penentuan Isu-isu Strategis
No Kriteria Bobot
1 Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadappencapaian sasaran Renstra K/L atau Renstraprovinsi/kabupaten/kota
20
2 Merupakan tugas dan tanggung jawab SKPD 10
3 Dampak yang ditimbulkannya terhadap publik 20
4 Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah 10
5 Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani 15
6 Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan 25
Total 100Sumber : Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
Berdasarkan kriteria dan pembobotan kriteria sebagaimana tabel
diatas, maka untuk masing-masing isu strategis dilakukan penilaian dengan
skala kriteria 1 sampai dengan 6, dengan demikian dapat diketahui nilai total
dari masing-masing isu strategis sebagaimana tersaji dalam Tabel 3.6.
Selanjutnya nilai total tersebut dilakukan penghitungan rata-rata nilai isu
strategis, sehingga dapat dilihat isu strategis dengan rata-rata nilai yang
tertinggi sampai dengan yang terendah. Nilai rata-rata isu strategis
sebagaimana tercantum dalam Tabel 3.7., menentukan skala prioritas isu
strategis yang perlu mendapatkan prioritas dalam perumusan visi, misi,
tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program. Hal tersebut dikarenakan
isu strategis prioritas adalah isu yang menjadi prioritas janji politik yang perlu
diwujudkan,memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian
sasaran Renstra K/L atau Renstra provinsi/kabupaten/kota dan berdampak
terhadap publik.
Tabel 3.6.Nilai Skala Kriteria
No Isu Strategis Nilai Skala Kriteria ke- TotalSkor
1 2 3 4 5 6 71 Target MDGs Penanggulangan Kemiskinan 20 7 17 7 10 25 86
2 Era Globalisasi/ pasar bebas 10 8 15 10 8 10 61
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 46
No Isu Strategis Nilai Skala Kriteria ke- TotalSkor
1 2 3 4 5 6 73 ASEAN Economic Community (AEC) 10 8 15 8 6 10 57
4 Ekonomi hijau ataugreen economy 5 5 10 5 5 10 40
5 Global Warming 12 7 15 5 5 10 546 Potensi krisis ekonomi dunia 15 5 18 5 7 5 55
7 Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Timurterbesar di tingkat nasional
20 10 15 10 10 25 90
8 Semakin terbukanya hubungan antarnegara
5 3 5 10 10 5 38
9 Instabilitas harga komoditi 10 5 15 7 7 20 6410 Implementasi Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa20 10 10 10 8 15 73
11 Pengarusutamaan Gender 10 8 15 6 8 20 67
12 Bencana Alam 15 6 20 5 7 20 7313 Kenaikan BBM dan Listrik 15 0 15 8 6 10 5414 Penduduk Miskin di Jatim masih cukup
besar yaitu 12,73 % (4.865.820)20 10 18 10 10 25 93
15 Jawa Timur menuju pertumbuhan ekonomiyang inklusif
15 7 15 10 9 20 76
16 Banyaknya lembaga ekonomi mikro yangada di desa/kel. merupakan potensiekonomi yang perlu ditingkatkankemampuan dan daya saingnya sertadisinergikan satu dengan yang lain
15 10 18 10 9 20 82
17 Partisipasi dan swadaya masyarakat 20 10 13 10 6 20 7918 Implementasi UU tentang Desa perlu
didukung Kapasitas Aparatur pemerintahandesa dan lembaga kemasyarakatan desayang memadai.
20 10 15 10 8 20 83
Tabel 3.7.Rata-Rata Skor Isu-Isu Strategis
No Isu Strategis TotalSkor rata-rata skor
1 Penduduk Miskin di Jatim masih cukup besar yaitu 12,73 %(4.865.820 )
93 15,50
2 Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Timur terbesar di tingkatnasional
90 15,00
3 Target MDGs Penanggulangan Kemiskinan86 14,33
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 47
No Isu Strategis TotalSkor rata-rata skor
4Implementasi UU tentang Desa perlu didukung KapasitasAparatur pemerintahan desa dan lembaga kemasyarakatandesa yang memadai.
83 13,83
5
Banyaknya lembaga ekonomi mikro yang ada di desa/kel.merupakan potensi ekonomi yang perlu ditingkatkankemampuan dan daya saingnya serta disinergikan satudengan yang lain
82 13,67
6 Partisipasi dan swadaya masyarakat79 13,17
7 Jawa Timur menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif76 12,67
8 Implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentangDesa
73 12,17
9 Bencana Alam 73 12,17
10 Pengarusutamaan Gender 67 11,17
11 Instabilitas harga komoditi 64 10,67
12 Era Globalisasi/ pasar bebas61 10,17
13 ASEAN Economic Community (AEC)57 9,50
14 Potensi krisis ekonomi dunia55 9,17
15 Global Warming54 9,00
16 Kenaikan BBM dan Listrik 54 9,00
17 Ekonomi hijau ataugreen economy 40 6,67
18 Semakin terbukanya hubungan antar negara 38 6,33
Berdasarkan rata-rata skor yang diperoleh sebagaimana Tabel 3.7. diatas,
isu strategis yang memiliki skor tertinggi adalah terkait dengan kemiskinan,
yaitu jumlah penduduk miskin dan target MDGs. Isu strategis Implementasi
UU tentang Desa perlu didukung Kapasitas Aparatur pemerintahan desa dan
lembaga kemasyarakatan desa yang memadai, memperoleh skor pada
urutan berikutnya, mengingat isu dimaksud memiliki pengaruh yang cukup
besar dan signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra K/L atau Renstra
provinsi/kabupaten/kota, dimana dengan UU ini terdapat kewajiban
penyiapan masyarakat dan aparatur pemerintahan di tingkat desa untuk
dapat melaksanakan perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan sekaligus
pertanggungjawaban administrasi kegiatan dan keuangan sesuai dengan
peraturan dan mekanisme yang berlaku. Banyaknya lembaga ekonomi
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 48
mikro yang ada di desa/kel. merupakan potensi ekonomi yang perlu
ditingkatkan kemampuan dan daya saingnya serta disinergikan satu dengan
yang lain, untuk menghadapi era pasar bebas, sehingga produk dalam negri
mampu bersaing dengan produk luar negeri. Partisipasi dan keswadayaan
masyarakat menjadi isu strategis yang memerlukan pencermatan dalam
rangka menumbuhkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat, untuk
kelangsungan hidup yang berpijak pada kemampuan dan kekuatan sendiri.
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 49
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi
Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa
depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas dan
fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Visi dan
misi SKPD harus jelas menunjukkan apa yang menjadi cita-cita layanan
terbaik SKPD baik dalam upaya mewujudkan visi dan misi kepala daerah
maupun dalam upaya mencapai kinerja pembangunan daerah pada
aspek kesejahteraan, layanan, dan peningkatan daya saing daerah
dengan mempertimbangkan permasalahan dan isu strategis yang
relevan.
Dalam upaya menyikapi permasalahan dan isu-isu strategis
serta tantangan perubahan dan perkembangan yang terjadi
berdasarkan tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat
Provinsi Jawa Timur, maka diperlukan perumusan perwujudan visi
Bapemas agar mampu mengarahkan penyelenggaraan Pemerintahan di
bidang pemberdayaan masyarakat sebagaimana tujuan Pembangunan
Daerah 2014 – 2015.
Perumusan perwujudan visi dengan dibuat analisis
keterhubungan antara permasalahan pembangunan dengan isu
strategis, untuk yang berkesesuaian perlu dirumuskan perwujudannya,
adapun selengkapnya perumusan perwujudan visi dimaksud adalah
sebagaimana Tabel 4.1.
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 50
Tabel. 4.1.Perumusan Perwujudan Visi
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 51
Tabel 4.2.Perumusan Visi
No. Perwujudan Visi Pokok-pokok Visi Pernyataan Visi
1. PeningkatanKeberdayaanMasyarakat
Keberdayaan,kemandirian,partisipasi,
keswadayaan,kapasitas SDM dan
lembagakemasyarakatan
TerwujudnyaKeberdayaan dan
KemandirianMasyarakat desa/kel. Di
Jawa Timur
2. Keberdayaan dankemandirian usahaekonomi masyarakat
3. Terwujudnyaketerbukaan aksespartisipatif dalampembangunan
4. Peningkatankeswadayaanmasyarakat
5. Peningkatan KapasitasSDM masyarakat
6. Penguatan Kapasitaslembagakemasyarakatan
7. Tefasilitasinyamasyarakat dalampengelolaan danpemanfaatan SDA
Berdasarkan perwujudan visi, maka diperoleh pernyataan Visi
Badan Pemberdayaan MasyarakatProvinsi Jawa Timur lima tahun
kedepan (2014-2019) adalah “Terwujudnya Keberdayaan dan
Kemandirian Masyarakat Desa/Kelurahan Di Jawa Timur”.
Keberdayaan masyarakat adalah keadaan masyarakat yang berdaya yaitu
memiliki kekuasaan, pengetahuan, dan kemampuan dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya secara fisik, ekonomi maupun sosial untuk menjadi
individu dan masyarakat yang mandiri yang mampu memikirkan,
memutuskan dan melakukan hal yang tepat dengan pendekatan
pembangunan Dari, Oleh dan Untuk individu/masyarakat guna mencapai
kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian pemberdayaan melalui
prakarsa, pelaksana dan hasil-hasilnya adalah rakyat itu sendiri.
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 52
Tabel 4.3.Penyusunan Penjelasan Visi
Visi Pokok-pokok Visi Penjelasan VisiTerwujudnya Keberdayaandan KemandirianMasyarakatDesa/Kelurahan di JawaTimur
KeberdayaanKeberdayaan masyarakatadalah keadaanmasyarakat yang berdaya,memiliki kekuasaan ataumempunyai pengetahuandan kemampuan dalammemenuhi kebutuhanhidupnya baik yangbersifat fisik, ekonomi,maupun sosial sepertimemiliki kepercayaan diri,mampu menyampaikanaspirasi, mempunyai matapencaharian,berpartisipasi dalamkegiatan sosial, danmandiri dalammelaksanakan tugas-tugas kehidupannya.
Keberdayaan masyarakatadalah keadaanmasyarakat yang berdayayaitu memiliki kekuasaan,pengetahuan, dankemampuan dalammemenuhi kebutuhanhidupnya secara fisik,ekonomi maupun sosialuntuk menjadi individudan masyarakat yangmandiriyang mampumemikirkan, memutuskandan melakukan hal yangtepat dengan pendekatanpembangunan Dari, Olehdan Untukindividu/masyarakat gunamencapai kesejahteraanmasyarakat.
KemandirianKemandirian masyarakatmerupakan suatu kondisiyang dialami olehmasyarakat yang ditandaidengan kemampuanmemikirkan, memutuskansertamelakukan sesuatuyang dipandang tepatdemi mencapaipemecahan masalah yangdihadapi denganmempergunakandaya/kemampuan yangdimiliki.
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 53
Rumusan misi merupakan upaya untuk mewujudkan keadaan
atau kondisi yang diinginkan. Upaya-upaya yang akan dikembangkan,
harus memanfaatkan faktor-faktor pendorong dan mengantisipasi
faktor-faktor penghambat yang telah diidentifikasi pada perumusan isu
strategis.Jika pernyataan visi menunjukkan keadaan/kondisi yang ingin
dicapai pada akhir periode perencanaan, maka pernyataan misi
menunjukkan kerja-kerja/upaya untuk mewujudkan visi tersebut. Proses
perumusanmisi sebagaimana padatabel berikutini :
Tabel. 4.4. Perumusan Misi
No. Visi Pokok – Pokok Visi Misi
TerwujudnyaKeberdayaandanKemandirianMasyarakatDesa/Kelurahandi Jawa Timur
Keberdayaan masyarakatdesa/kelurahan di JawaTimur
Meningkatkankemampuanpendayagunaan danpemanfaatan SDA-TTGserta pengembanganperekonomianmasyarakat
Kemandirian masyarakatdesa/kelurahan di JawaTimur
Meningkatkan kapasitaslembaga kemasyarakatan
Berdasarkan visi dan perumusan misi tersebut, maka Misi
Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur, adalah:
1. Meningkatkan kemampuan pendayagunaan dan pemanfaatan SDA-
TTG serta pengembangan perekonomian masyarakat;
2. Meningkatkan kapasitas lembaga kemasyarakatan;
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis
yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan
pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi
dasar penyusunan arsitektur kinerja SKPD selama lima tahun.Tujuan
adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan
untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan,
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 54
dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi sedangkanSasaran
adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan
secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Tujuan pelaksanaan pembangunan yang akan dicapai Badan
Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur pada kurun waktu 5
(lima) tahun mendatang adalah :
1. Meningkatkan usaha ekonomi masyarakat dan Desa serta
pemberdayaan masyarakat miskin;
2. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pendayagunaan SDA
untuk pemenuhan kebutuhan sarpras dasar dan pengembangan
TTG;
3. Meningkatkan kapasitas lembaga kemasyarakatan;
4. Meningkatkan swadaya dan partisipasi masyarakat serta
pemberdayaan adat dan nilai-nilai sosial budaya lokal.
Adapun Sasaran pembangunan adalah :
1. Meningkatnya kelompok usaha ekonomi Masyarakat , lembaga
ekonomi masyarakat di desa/kel. Dan pemberdayaan masyarakat
miskin;
2. Meningkatnya pusat layanan informasi TTG dan aksesibilitas
masyarakat miskin terhadap pengelolaan SDA dan sarana
prasarana dasar;
3. Meningkatnya kapasitas SDM dan Lembaga kemasyarakatan
desa/kel;
4. Terwujudnya peningkatan swadaya dan partisipasi masyarakat;
Selengkapnya sebagaimana Tabel 4.5.
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 55
Tabel 4.5Tujuan dan Sasaran Jan gka Menengah Pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 56
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 57
4.3. Strategi dan Kebijakan
Strategi dan kebijakan dalam Rencana Strategis Badan
Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur adalah strategi dan
kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah yang
selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana program
prioritas dalam rancangan awal RPJMD. Strategi dan kebijakan jangka
menengah tersebut menunjukkan bagaimana cara Badan
Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur mencapai tujuan,
sasaran jangka menengah, dan target kinerja hasil (outcome) program
prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur. Strategi
iniselanjutnyamenjadidasarperumusankegiatan bagisetiap program
prioritas RPJMD yang menjaditugasdanfungsi Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur.
Strategi Pemberdayaan Masyarakat berorientasi pada
peningkatan kemampuan dan kemandirian wong cilik(people centered
development),yaitu pengembangan kemampuan sosial (social
capabilities) terutama pada beberapa indikator kunci yang mencakup
kemampuan keluarga miskin dalam memperoleh mata pencaharian
(livelihoods capabilities), memenuhi kebutuhan dasar (basic needs
fulfillment), mengelola aset (assets management), berpartisipasi dalam
kegiatan kemasyarakatan (access to social capital), serta kemampuan
dalam menghadapi guncangan dan tekanan (cope with shocks and
stresses).
Perumusan strategi mendasar pada berbagai alternatif strategi
yang dimungkinkan untuk mencapai indikator sasaran sebagaimana
tercantum pada tabel berikut :
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 58
Tabel 4.6.Penentuan Alternatif Strategi
Pencapaian Indikator Sasaran Badan Pemberdayaan MasyarakatProvinsi Jawa Timur
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Peluang :a. Kebijakan program pembangunan yang
diprioritaskan pada percepatan penanggulangankemiskinan dengan strategi pembangunanberkelanjutan yang berpusat pada yanginklusif,mengedepankan partisipasi rakyat sertapertumbuhan ekonomi yang berpihak kepadamasyarakat miskin.
b. Perubahan paradigma pembangunan yang menitikberatkan pada menciptakan suasana atau iklimyang memungkinkan potensi masyarakatberkembang.
c. Akses pasar yang terbuka untuk hasil usahamasyarakat yang berkualitas dan berdaya saing;
d. Keterbukaan Informasi dan Teknologi Informasiyang terus berkembang;
Tantangan:e. Perubahan paradigma Pemerintah (Government) menjadi
Tata Pemerintahan (Governance);f. Pergeseranparadigmadankebijakanpembangunan,
yaknidaripembangunankepemberdayaan;g. Persoalan kemiskinan yang mencerminkan
ketidakberdayaan masyarakat;h. Era globalisasi atau pasar bebas;i. Sumberdaya alam yang melimpah, belum secara optimal
dikelola serta dimanfaatkan untuk kepentinganmasyarakat
j. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun2014 tentang Desa
Kekuatan :a. Peraturan perundang-undangan yang mendukung
pelaksanaan Tugas pokok dan Fungsi PemberdayaanMasyarakat
b. Peraturan perundang-undangan yang mendukungpenanggulangan kemiskinan
c. Pendampingan (Kerjasama dengan Perguruan Tinggi)
AlternatifStrategi :a. Pengurangan beban hidupb. Peningkatan pendapatanc. Peningkatan kualitas kehidupan sosial ekonomi
masyarakat;
AlternatifStrategi :a. Peningkatan pemanfaatan TTG dan pengelolaan SDA
yang berwawasan lingkungan
Kelemahan:a. Perbedaan nomenklatur kelembagaan SKPD antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan PemerintahDaerah Kab./Kota,
b. Keterbatasan SDM PNSc. Sarpras yang membutuhkan pengadaan dan pemeliharaan
secara berkala dan berkelanjutan.d. Keterbatasan Penganggaran
AlternatifStrategi :a. Peningkatan kapasitas organisasib. Penguatan kapasitas Lembaga kemasyarakatan
dan SDM
AlternatifStrategi :a. Peningkatan keswadayaan dan partisipasi masyarakat
dalam proses pembangunan serta pelestarian niilai-nilaiadat dan sosial budaya lokal
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 59
Mendasarkan hal tersebut diatas, maka strategi yang dilaksanakan
adalah:
(1) Pengurangan beban hidup dan peningkatan pendapatan melalui
Peningkatan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat;
(2) Peningkatan pemanfaatan TTG dan pengelolaan SDA yang
berwawasan lingkungan;
(3) Penguatan kapasitas Lembaga kemasyarakatan dan SDM;
(4) Peningkatan keswadayaan dan partisipasi masyarakat dalam
proses pembangunan serta pelestarian niilai-nilai adat dan sosial
budaya lokal.
Penentuan strategi untuk pencapaian indikator kinerja sasaran
sebagaimana tersaji dalam Tabel 4.6 di bawah ini.
Tabel 4.6.Penentuan Strategi
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 60
Untuk mengimplementasikan strategi dalam rangka mencapai sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan, perlu dirumuskan kebijakan-kebijakan
strategis yang menjadi pedoman bagi perumusan dan operasionalisasi
program lima tahun dari Renstra 2009 – 2014 Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur, kebijakan tersebut sebagai berikut :
(1) Mempermudah akses Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM),
menguatkan fungsi lembaga perekonomian masyarakat dan
pemenuhan kebutuhan dasar Rumah Tangga Miskin;
(2) Peningkatan kemampuan masyarakat dalam pemenuhan
kebutuhan sarana prasarana dasar dan peningkatan akses
masyarakat terhadap pemanfaatan teknologi tepat guna;
(3) Penguatan fungsi kapasitas Lembaga kemasyarakatan dan
pelatihan SDM dalam pemberdayaan masyarakat;
(4) Peningkatan pembinaan sistim manajemen perencanaan
partisipatif, pengembangan keswadayaan masyarakat dan
pengembangan komunitas masyarakat pelestari nilai-nilai adat
serta sosial budaya lokal;
Relevansi dan konsistensi antar pernyataan visi, misi, tujuan, sasaran,
strategi, dan kebijakan adalah sebagaimana Tabel 4.7.
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 61
Tabel 4.7.Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 62
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur, maka hal-hal yang perlu dilakukan telah
dirumuskan dalam tujuan dengan hasil yang diharapkan sebagaimana
tertuang dalam sasaran dengan indikator yang terukur, spesifik, mudah
dicapai, rasional. Cara mencapai tujuan dan sasaran telah dirumuskan dalam
strategi dan kebijakan yang menjadi dasar dalam perumusan program dan
kegiatan. Adapun Relevansi dan konsistensi antara pernyataan visi, misi,
tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan Program adalah sebagaimana berikut
:
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 63
Pelaksanaan program Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur
didukung oleh kegiatan – kegiatan rutin maupun pembangunan sebagai
berikut :
(1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
(2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
b. Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
(3) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah
Daerah
a. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
b. Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 64
(4) Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen
Penyelenggaraan Pemerintahan
a. Penyusunan Dokumen Perencanaan
b. Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan
Anggaran
c. Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistim
Informasi Data
(5) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Masyarakat
Program ini mendukung kebijakanmempermudah akses Usaha Ekonomi
Masyarakat (UEM), menguatkan fungsi lembaga perekonomian
masyarakat dan pemenuhan kebutuhan dasar Rumah Tangga Miskin.
Adapun tujuannya adalah untuk meningkatkan usaha ekonomi
masyarakat, pengembangan lembaga ekonomi Desa dan pemberdayaan
masyarakat miskin. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi :
a. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat;
b. Pengembangan Pasar Desa;
c. Pemberdayaan Lembaga Keuangan Mikro;
d. Pemberdayaan BUMDes;
e. Jalin Matra Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan;
f. Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kelompok Program
Pemberdayaan Masyarakat;
g. Jalin Matra Penanggulangan Kerentanan Kemiskinan
(6) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat dalam
Pemanfaatan TTG dan Pendayagunaan SDA
Program ini mendukung kebijakan Peningkatan kemampuan masyarakat
dalam pemenuhan kebutuhan sarana prasarana dasar dan peningkatan
akses masyarakat terhadap pemanfaatan teknologi tepat guna. Adapun
tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
pendayagunaan SDA dalam rangka pemenuhan kebutuhan sarana
prasarana dasar dan pengembangan TTG. Kegiatan yang dilaksanakan
meliputi :
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 65
a. Pemanfaatan dan Penerapan TTG Bekerjasama dengan Perguruan
Tinggi;
b. Gelar TTG;
c. Pendampingan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan (PNPM-MP);
d. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan
SDA;
e. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Sarana Prasarana
Pedesaan;
(7) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM)
dan Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan
Program ini mendukung kebijakan Penguatan fungsi kapasitas Lembaga
kemasyarakatan dan pelatihan SDM dalam pemberdayaan
masyarakatdan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas lembaga
kemasyarakatan dan kapasitas SDM melalui pelatihan pemberdayaan
masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari :
a. Pendataan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan;
b. Pemberdayaan dan Penataan Lembaga Kemasyarakatan;
c. Fasilitasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga;
d. Pemberdayaan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM);
e. Pengembangan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat;
f. Jalin Matra Bantuan Rumah Tangga Sangat Miskin.
(8) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam
Membangun Desa
Program ini mendukung kebijakan Peningkatan pembinaan sistim
manajemen perencanaan partisipatif, pengembangan keswadayaan
masyarakat dan pengembangan komunitas masyarakat pelestari nilai-
nilai adat serta sosial budaya lokal. Adapun tujuannya adalah untuk
meningkatkan swadaya dan partisipasi masyarakat serta pemberdayaan
adat dan nilai-nilai sosial budaya masyarakat. Kegiatan yang
dilaksanakan meliputi :
a. Fasilitasi penguatan keswadayaan masyarakat;
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 66
b. Implementasi serta Pendampingan Sistim Menejemen Pembangunan
Partisipatif (SMPP);
c. Lomba Desa/Kelurahan dan Pemberdayaan Masyarakat Berhasil;
d. Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat;
e. Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka kemandirian kehidupan
sosial masyarakat;
f. Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat dan Nilai Budaya
Masyarakat;
Selengkapnya matriks Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran, Program,
Kegiatan, Indikator Program, Indikator Kegiatan, Target Kinerja Program
dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD,
sebagaimana Tabel 5.1. terlampir
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 67
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 68
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 69
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 70
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 71
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 72
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 73
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 74
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 75
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 76
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 77
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 78
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 79
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 80
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 81
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 82
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 83
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 84
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 85
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 86
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 87
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 88
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPDYANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator dan target kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat
ProvinsiJawa Timur yang berkontribusi langsung pada pencapaian tujuan
dan sasaran dalam rancangan awal RPJMD adalah sebagaimana tercantum
dalam Tabel 6.1.
Tabel 6.1.Indikator Kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur yang
Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Renstra Bapemas Prov. Jatim 2014 – 2019 89
BAB VII
P E N U T U P
Review Rencana strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi
Jawa Timur ini diharapkan dapat dipakai sebagai acuan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi
Jawa Timur dalam kurun waktu lima tahun (2014 - 2019).
Review Rencana strategis ini disusun sedemikian rupa sehingga hasil
pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan
laporan akuntabilitas kinerja pemerintah Badan Pemberdayaan Masyarakat
Provinsi Jawa Timur.
Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur tahun
2014 - 2019, merupakan arahan makro bagi pelaksanaan pembangunan
pemberdayaan masyarakat jangka menengah yang bersifat elastis terhadap
perubahan sesuai perkembangan. Secara operasional, Renstra Badan
Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 akan
dijabarkan lebih lanjut dalam rencana kerja tahunan Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur.
Mengingat perubahan lingkungan yang sangat kompleks, pesat dan
tidak menentu, maka selama kurun waktu berlakunya rencana strategis ini,
dapat dilakukan upaya kajian dan bila perlu dilakukan penyesuaian -
penyesuaian seperlunya sebagaimana Rencana strategis Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur sebelumnya.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan rencana
strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur ini diucapkan
penghargaan yang setinggi-tingginya dan semoga upaya Badan Pemberdayaan
Masyarakat Provinsi Jawa Timur dapat dilaksanakan dan mencapai tujuan
dengan lebih terarah dan terukur.
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKATPROVINSI JAWA TIMUR