batuan beku

28
Batuan Beku M. Ilham Fahreza (X MIA 2) Nadia Safitri D (X MIA 2)

Upload: nadiia-safitri

Post on 19-Jul-2015

287 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Batuan

Beku

M. Ilham Fahreza (X MIA 2)

Nadia Safitri D (X MIA 2)

Batuan Beku

• Batuan ini terbentuk karena magma yang mendingin dan menjadi keras. Batuan bekuterjadi terutama di sepanjang tepi lempengdan pada daerah panas yang menghasilkanmagma.

Letak Pembekuan

• Batuan beku dalam adalah batuan beku yang terbentuk di dalam bumi; sering disebutbatuan beku intrusi. Batuan beku luar adalahbatuan beku yang terbentuk di permukaanbumi; sering disebut batuan bekuekstrusi. Batuan beku hipabisal adalah batuanbeku intrusi dekat permukaan, sering disebutbatuan beku gang atau batuan beku korok, atau sub volcanic intrusion.

Warna Batuan Beku• Warna segar batuan beku bervariasi dari

hitam, abu-abu dan putih cerah. Warna inisangat dipengaruhi oleh komposisi mineral penyusun batuan beku itu sendiri. Apabilaterjadi percampuran mineral berwarna gelapdengan mineral berwarna terang maka warnabatuan beku dapat hitam berbintik-bintikputih, abu-abu berbercak putih, atau putihberbercak hitam, tergantung warna mineral mana yang dominan dan mana yang kurangdominan. Pada batuan beku tertentu yang banyak mengandung mineral berwarnamerah daging maka warnanya menjadi putih-merah daging.

Tekstur Batuan Beku

• Tekstur adalah hubungan antar mineral penyusun batuan. Dengan demikian teksturmencakup tingkat visualisasi ukuran butir ataugranularitas, tingkat kristalisasi mineral ataukristalinitas, tingkat keseragaman butir kristal, ukuran butir kristal, dan bentuk kristal.

Tingkat Visualisasi Granularitas

• Berdasarkan pengamatan dengan mata telanjang ataumemakai loupe, maka tekstur batuan beku dibagi dua, yaitu tekstur afanitik dan tekstur faneritik.

• a. Afanitik adalah kenampakan batuan beku berbutirsangat halus sehingga mineral/kristal penyusunnya tidakdapat diamati secara mata telanjang atau dengan loupe.

• b. Fanerik (faneritik, firik = phyric) adalah apabila di dalambatuan tersebut dapat terlihat mineral penyusunnya, meliputi bentuk kristal, ukuran butir dan hubungan antarbutir (kristal satu dengan kristal lainnya atau kristal dengankaca). Singkatnya, batuan beku mempunyai tekstur fanerikapabila mineral penyusunnya, baik berupa kristal maupungelas/kaca, dapat diamati.

b. Fanerik (faneritik, firik = phyric) adalah apabila didalam batuan tersebut dapat terlihat mineral penyusunnya, meliputi bentuk kristal, ukuranbutir dan hubungan antar butir (kristal satudengan kristal lainnya atau kristal dengan kaca). Singkatnya, batuan beku mempunyai teksturfanerik apabila mineral penyusunnya, baik berupakristal maupun gelas/kaca, dapat diamati.

Apabila batuan beku mempunyai tekstur afanitikmaka pemerian tekstur lebih rinci tidak dapatdiketahui, sehingga harus dihentikan. Sebaliknyaapabila batuan beku tersebut bertekstur fanerikmaka pemerian lebih lanjut dapat diteruskan.

Tingkat kristalisasi atau kristalinitas

• a. Holokristalin, apabila batuan tersusunsemuanya oleh kristal.

• b. Holohialin, apabila batuan tersusunseluruhnya oleh gelas atau kaca.

• c. Hipokristalin, apabila batuan tersusunsebagian oleh kaca dan sebagian berupakristal.

Tingkat Keseragaman Butir

• a. Equigranular, apabila kristal penyusunnyaberukuran butir relatif seragam. Tekstur sakaroidaladalah tekstur dimanaukuran butirnya seragam seperti gula pasiratau gula putih.

• b. Inequigranular, jika ukuran butir kristalpenyusunnya tidak sama.

Ukuran butir kristal

• < 1 mm ——– berbutir halus

• 1 – 5 mm ——– berbutir sedang

• 5 – 30 mm ——– berbutir kasar

• > 30 mm ——– berbutir sangat kasar

Bentuk Kristal

• a. Euhedral, jika kristal berbentuksempurna/lengkap, dibatasi oleh bidangkristal yang ideal (tegas, jelas dan teratur).

• b. Subhedral, jika kristalnya dibatasi olehbidang-bidang kristal yang tidak begitu jelas, sebagian teratur dan sebagian tidak.

• c. Anhedral, kalau kristalnya dibatasi olehbidang-bidang kristal yang tidak teratur.

Struktur Batuan Beku

• Struktur batuan beku sebagian besar hanya dapat dilihat dilapangan saja, misalnya,Pillow lava atau lava bantal, yaitu struktur paling khas dari batuanvulkanik bawah laut, membentuk struktur seperti bantal.Ø Joint struktur, merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-kekar yang tersusun secara teratur tegak lurus arah aliran. Sedangkan struktur yang dapat dilihat pada contoh-contoh batuan(hand speciment sample), yaitu:Ø Masif, yaitu jika tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas (tidak menunjukkan adanya lubang-lubang) dan tidakmenunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam dalam tubuhbatuan beku.Ø Vesikuler, yaitu struktur yang berlubang-lubang yang disebabkanoleh keluarnya gas pada waktu pembekuan magma. Lubang-lubang tersebut menunjukkan arah yang teratur.

Ø Skoria, yaitu struktur yang sama denganstruktur vesikuler tetapi lubang-lubangnya besardan menunjukkan arah yang tidak teratur.Amigdaloidal, yaitu struktur dimana lubang-lubang gas telah terisi oleh mineral-mineral sekunder, biasanya mineral silikat atau karbonat.Ø Xenolitis, yaitu struktur yang memperlihatkanadanya fragmen/pecahan batuan lain yang masukdalam batuan yang mengintrusi.

• Pada umumnya batuan beku tanpa struktur(masif), sedangkan struktur-struktur yang adapada batuan beku dibentuk oleh kekar (joint) atau rekahan (fracture) dan pembekuan magma, misalnya: columnar joint (kekar tiang), dansheeting joint (kekar berlembar).

Komposisi Mineral

Untuk menentukan komposisi mineral padabatuan beku, cukup dengan mempergunakanindeks warna dari batuan kristal. Atas dasarwarna mineral sebagai penyusun batuan bekudapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

• Mineral felsik, yaitu mineral yang berwarnaterang, terutama terdiri dari mineral kwarsa, feldspar, feldspatoid dan muskovit.

• Mineral mafik, yaitu mineral yang berwarnagelap, terutama biotit, piroksen, amphibol danolivin.

Klasifikasi Batuan Beku

• Berdasarkan ukuran butir mineral

dan tempat terjadi

• Berdasarkan indeks warna

• Berdasarkan kandungan SiO2

• Berdasarkan tempat terbentuknya

batuan beku

Berdasarkan ukuran butir

mineral dan tempat terjadi• Batuan beku dalam

Bertekstur faneritik yang berartimineral-mineral yang menyusunbatuan tersebut dapat dilihatdengan mata biasa tanpabantuan alat pembesar. Terbentuk kurang lebih 3 – 4 km di bawah permukaan bumi, danbatuan dalam sering disebut jugabatuan plutonik atau batuanabisik. Struktur kristalnya adalahholokristalin atau berhablurpenuh. Contoh batuannya adalahgabbro dan granodiorit.

Batuan beku gangBertekstur porfiritik denganmasa dasar faneritik ataubertekstur porfiritik denganmasa dasar afanitik. Terbentukdalam celah-celah atau retak-retak kulit bumi, pada jalanmagma menuju permukaanbumi. Batuan gang seringdisebut juga batuan hypoabisikdan struktur kristalnya adalahholkristalin dan porfir atauamorf. Contoh batuannyaadalah diorite porfiri dan granitporfiri.

• Batuan beku luar

Bertekstur afanitik, yaitu individu mineralnyatidak dapat dilihat dengan mata biasa. Terbentukmelalui pembekuan tiba-tiba ketika magma sampai ke permukaan bumi dan berubahmenjadi lava yang langsung menjadi padatkarena pendinginan dari lingkungan.

Berdasarkan indeks warna

• Menurut ( S.J. Shand, 1943), yaitu:

Leucoctaris rock, apabila mengandung kurang dari 30% mineral mafik.

Mesococtik rock, apabila mengandung 30% - 60% mineral mafik.

Melanocractik rock, apabila mengandung lebih dari 60% mineral mafik.

• Sedangkan menurut S.J. Ellis (1948) juga membagi batuan bekuberdasarkan indeks warnanya sebagai berikut:

Holofelsic, untuk batuan beku dengan indeks warna kurang dari 10%.

Felsic, untuk batuan beku dengan indeks warna 10% sampai 40%.

Mafelsic, untuk batuan beku dengan indeks warna 40% sampai 70%.

Mafik, untuk batuan beku dengan indeks warna lebih dari 70%.

Berdasarkan kandungan SiO2

Menurut (C.L. Hugnes, 1962), yaitu:

• Batuan beku asam, apabila kandungan SiO2 lebihdari 66%. Contohnya adalah riolit.

• Batuan beku intermediate, apabila kandunganSiO2 antara 52% - 66%. Contohnya adalah dasit.

• Batuan beku basa, apabila kandungan SiO2 antara 45% - 52%. Contohnya adalah andesit.

• Batuan beku ultra basa, apabila kandungan SiO2 kurang dari 45%. Contohnya adalah basalt.

Berdasarkan tempat

terbentuknya batuan beku

• Batuan beku Plutonik, yaitu batuan

beku yang terbentuk jauh di perut

bumi.

• Batuan beku Hypabisal, yaitu batuan

beku yang terbentu tidak jauh dari

permukaan bumi

• Batuan beku vulkanik, yaitu batuan

beku yang terbentuk di permukaan

bumi

Contoh-contoh Batuan BekuBatu APUNG

• o Ciri : warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, ringan, terapung dalam air

• o Cara terbentuk : daripendinginan magma yang bergelembung-gelembung gas

• o Kegunaan : untuk mengamplasatau menghaluskan kayu, di bidangindustri digunakan sebagai bahanpengisi (filler), isolator temperaturtinggi dan lain-lain.

• 2) Obsidian

o Ciri : hitam, seperti kaca, tidak ada kristal-kristal

o Cara terbentuk : terbentukdari lava permukaan yang mendingin dengan cepat

o Kegunaan : untuk alatpemotong atau ujungtombak (pada masapurbakala) dan bisadijadikan kerajinan

3. Granit

• o Ciri : terdiri atas kristal-kristalkasar, warna putih sampai abu-abu, kadang-kadang jingga, Batuan ini banyak di temukan didaerah pinggiran pantai dan dipinggiran sungai besar ataupun didasar sungai.

• o Cara terbentuk : daripendinginan magma yang terjadidengan lambat di bawahpermukaan bumi

• o Kegunaan : sbg bahanbangunan

• 4) Basalt

o Ciri : terdiri atas kristal-kristalyang sangat kecil, berwarnahijau keabu-abuandanberlubang-lubang

o Cara terbentuk : daripendinginan lava yang mengandung gas tetapigasnya telah menguap

o Kegunaan : sebagai bahanbaku dalam industri poles, bahan bangunan / pondasibangunan (gedung, jalan, jembatan, dll)

• 5) Andesit

o Ciri : batuan bertekstur halus, berwarna abu-abu hijau tetapisering merah atau jingga

o Cara terbentuk : berasal darilelehan lava gunung merapi yang meletus, terbentuk (membeku) ketika temperatur lava yang meleleh turun antara 900 sampaidengan 1,100 derajat Celsius.

o Kegunaan : Nisan kuburan, Cobek, Arca untuk hiasan, Batupembuat candi

Terima kasih atas perhatiannya