bawang merah 2

4
Persiapan dan Sterilisasi Alat Botol kultur, cawan petri, alat- alat tanam (gunting, pinset dan pisau) harus dicuci terlebih dahulu kemudian dikeringkan Disterilisasi dalam autoklaf pada suhu 121oC dan bertekanan 17.5 psi selama satu jam Disimpan dalam erlemeyer dengan kosentrasi yang lebih pekat. Pembuatan Media Dalam Penelitian ini ada dua tahap : Prosedur Kultur Jaringan Untuk Induksi Variasi Pada Tanaman Bawang Merah PENGARUH JENIS MEDIA TERHADAP EMBRIOGENESIS SOMATIK DUA KULTIVAR BAWANG MERAH ( UMBI BAWANG MERAH KULTIVAR SUMENEP DAN BUMAJUNA) Pembuatan Larutan Stok Larutan stok dibuat dengan membuat komposisi media MS, 1. Media induksi kalus. 2. Media embryogenesis somatik. Media Induksi kalus dengan komposisi media : (A1) [MS+2,4D 1,5 ppm], (A2) [MS+2,4 D 1,5 ppm + BA 0,5 ppm], (A3) [MS+2,4 D 1,5 ppm + Kinetin Media embryogenesis dengan komposisi media : (B1) [MS+BA 0.5 pmm], (B2) [MS+KIN 1 pmm] dan (B3) [MS+BA 10 ppm].

Upload: oniciustsiregar

Post on 16-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bioteknologi

TRANSCRIPT

Page 1: Bawang Merah 2

Persiapan dan Sterilisasi Alat

Botol kultur, cawan petri, alat-alat tanam (gunting, pinset dan pisau) harus dicuci terlebih dahulu kemudian dikeringkan

Disterilisasi dalam autoklaf pada suhu 121oC dan bertekanan 17.5 psi selama satu jam

Disimpan dalamerlemeyer dengan kosentrasi yang lebih pekat.

Pembuatan Media Dalam Penelitian ini ada dua tahap :

Sub kultur Kalus

Pada eksplan terinduksi kalus berumur 4 MSP dilakukan sub kultur kemedia embriogenesis selama 4 minggu (5-8 MSP),

Prosedur Kultur Jaringan Untuk Induksi Variasi Pada Tanaman Bawang Merah

PENGARUH JENIS MEDIA TERHADAP EMBRIOGENESIS SOMATIK DUA KULTIVAR BAWANG MERAH ( UMBI BAWANG MERAH KULTIVAR SUMENEP

DAN BUMAJUNA)

Pembuatan Larutan Stok

Larutan stok dibuat dengan membuat komposisi media MS,

1. Media induksi kalus.

2. Media embryogenesis somatik.

Media Induksi kalus dengan komposisimedia : (A1) [MS+2,4D 1,5 ppm], (A2) [MS+2,4 D 1,5 ppm + BA 0,5 ppm], (A3) [MS+2,4 D 1,5 ppm + Kinetin 1 ppm]

Media embryogenesis dengan komposisi media :(B1) [MS+BA 0.5 pmm],(B2) [MS+KIN 1 pmm] dan (B3) [MS+BA 10 ppm].

Diletakan diruang kultur, dengan intensitas 1000-2400 lux.

Page 2: Bawang Merah 2

Pengamatan1. Pengamatan kualitatif,2. Pengamatan kuantitatif.

Perlakuan media induksi kalus pada bawang merah 2 kultivar :1. Persentase kultur berkalus dan persentase bentuk embrio globular mencapai 95% pada kultivar Bima Juna pada media [MS+2,4 D 1,5 ppm + Kinetin 1 ppm]. 2. Pada kultivar Sumenep presentase kultur membentuk kalus 95% diperoleh pada media [MS+2,4D 1,5 ppm] dan [MS+2,4 D 1,5 ppm + Kinetin 1 ppm].

Perlakuan media media embryogenesis pada bawang merah 2 kultivar :1. Perlakuan eksplan embrio globular dengan media [MS+2,4 D 1,5 ppm + BA 0,5 ppm] yang dipindah ke media [MS+2,4 D 1,5 ppm + Kinetin 1 ppm] pada eksplan Bima Juna, memberikan nilai rata-rata 40 % terbentuk embrio dengan tahapan yang lengkap. 2. Pada eksplan kultivar Sumenep, nilai rata- rata 67.5 % embrio terbentuk pada eksplan embrio globular dengan media [MS+2,4D 1,5 ppm+Kinetin 1 ppm] yang dipindah ke media [MS+BA 10 ppm].

Pengamatan kualitatif meliputi: warna kalus, bentuk mikroskopis kaluspada 2-3 MSP, bentuk struktur kalus.

Pengamatan kuantitatif meliputi: waktu kalus terbentuk, bentuk embrio, dan persentase ekplan berkalus.

Bentuk Embrio yang Terbentuk (A) Embrio Fase Globular, (B)Embrio Fase Heart (hati), (C) Fase Terpedo, (D) Fase Kotiledon,pada Eksplan Bima Juna (I), (II), (III), (IV) dan Sumenep (V), (VI),(VII), (VIII)

Page 3: Bawang Merah 2

DAFTAR PUSTAKA

Hellyanto, R. 2008. Pengaruh Jenis Media terhadap Embriogenesis Somatik Dua Kultivar Bawang Merah (Allium cepa cv. Ascalonicum L.). Tersedia online :http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/2724/A08rhe.pdf?sequence=4. Diakses pada 19 April 2015.